Wednesday 20 November 2013

Sinopsis Scandal Episode 12 Part 1


Episode 11 berakhir saat Hwa Young ditelpon Jeong Man yang mengabarkan kalau putra Hwa Young yang diculik sudah ditemukan, dan Jeong Man menyuruh Hwa Young datang kesebuah tempat untuk bertemu putra Hwa Young itu.

Episode 12

Episode ini dibuka dengan Eun Joong-Bok yang terlihat ada bersam Jeong Man, saat Jeong Man menelpon ibunya, setelah telepon itu usai, Eun Joong-Bok berniat mengantar Jeong Man kembali, tapi Jeong Man menolak, dan berkta agar Eun Joong-Bok menunggu saja disini. Eun Joong-Bok bersikeras ingin mengantar Jeong Man pulang.







Ha Eun Joong keluar rumahnya dengan langkah gontai, dia masih berfikir tentang apa yang dikatakan ayahnya tadi. Benarkah Tae Ha sudah pernah membunuh orang sebelum ini? Lalu bagaimana bisa ayahnya tahu tentang itu? Dan bagaimana bisa Joo Pil tahu tentang perubahan nama Ha Gun Youn menjadi Ha Eun Joong? Menjadi nama dirinya? Lalu apakah benar namanya Ha Gun Young? Kenapa harus dirubah? Dia benar-benar ga mengerti dengan semua ini.




Soo Young datang dan melihat Eun Joong terdiam di tangga depan pagar rumah mereka. Soo Young bertanya Eun Joong mau kemana? Eun Joong Ga menjawab dan balik bertanya memangnya Soo Young dari mana?
Dengan kesal Soo Young menjawab sambil menunjukkan barang belanjaannya, kalau tadi Eun Joong kan menyuruh dia untuk membelikan sikat gigi, dan beberapa pakaian ganti untuk Ah Mi, juga penyegar udara agar kamar Ah Mi ga bau.

Eun Joong bertanya daging sapinya? Soo Young menjawab dia ga lupa kok, dia juga sudah membeli daging sapi Korea. Apa Eun Joong akan membuatkan sup rumput laut dan menyajikannya untuk Ah Mi? Ah Mi protes karena Eun Joong hanya membelikan kerang saat dia ulang tahun, tapi untuk Ah Mi dibelikan daging sapi Korea.

Eun Joong dengan cuek bertanya apa Soo Young melahirkan? Soo Young menjawab kalau Ah Mi juga ga melahirkan.

“Ibu yang kehilangan seorang bayi, akan menjadi lebih letih secara fisik, daripada ibu yang melahirkan seorang bayi.”

“Para lelaki di rumah kita snagat aneh. Mereka seperti robot, tapi mereka berpura-pura sebagai manusia.”

Eun Joong ga peduli, dan berlalu pergi. Tapi belum beberapa langkah Soo Young memanggilnya, membuat Eun Joong menoleh dan bertanya ada apa?
Soo Young teringat akan pertanyaan aneh atasannya tadi. Diapun menanyakannya pada Eun Joong.

“Oppa, saat kau kecil, apa kau punya nama lain?”

Eun Joong jadi bingung dengan pertanyaan adiknya itu. Soo Young menjelaskan kalau tadi Pengacara Jang menanyakan hal itu padanya. Oppanya ga punya kan nama lain sewaktu kecil? Walau Eun Joong merasa ini aneh diapun menjawab tidak. Dia ga punya nama lain. Soo Young berkata dia juga yakin Oppanya ga punya nama lain, tapi kalau dia ga salah ingat, dulu ayah mereka sering memanggil Eun Joong dengan nama berbeda. Ayah mereka sering melakukan itu, ketika ada orang yang berkunjung ke rumah mereka. Apa Eun Joong lupa?
Eun Joong menjawab kalau dia ga ingat.
Soo Young pun ga memperpanjang masalah nama ini, dan bilang kalau ini bukanlah hal penting, setelah itu Soo Young pun masuk ke dalam.

Eun Joong, tidak merasa hal yang sama dengan Soo Young, dia masih yakin ada yang aneh tentang ini. Apalagi tadi dia juga sudah mendengar tentang nama Ha Gun Young itu dari mulut Joo Pil.







Hwa Young terkejut melihat siapa yang berdiri di depannya. Bukan Eun Joong nya yang selama ini dia tunggu, tapi Geum Man Bok, anak yang dia sematkan nama Jang Eun Joong dan diakuinya sebagai putra Jang Tae Ha.
Hwa Young jelas kaget tak percaya, apalagi melihat Eun Joong-Bok semakin mendekatinya.

“Aku minta maaf, karena aku bukan Eun Joong yang ibu cari”

Hwa Young terpana mendengarnya, dia bertanya kenapa Eun Joong seperti ini?

“Aku hanya ingin menunjukkan pada ibu, bekas luka yang ibu beri padaku. Bekas lukaku sangat besar, dan sangat sakit. Aku rasa, aku ingin mengembalikannya pada Ibu. Aku ingin ibu tahu dengan jelas, apa yang sedang ibu lakukan sekarang padaku.”

Mata Eun Joong-Bok mulai memerah.

“Siapa aku, Bu? Apa aku bagimu? Apa yang pernah aku lakukan padamu? Kenapa ibu melakukan ini padaku?”

Hwa Young tak kuasa menahan tangis mendengar luapan emosi Eun Joong. Walau Eun Joong bukan darah dagingnya, tapi dia begitu mencintai Eun Joong. Karena paling tidak Eun Joong lah yang selama ini mengisi sedikit kekosongan hati dan hari-harinya.






Sementara itu dilain tempat, Eun Joong ternyata bertemu dengan Joo Ha. Joo Ha bertanya kenapa Eun Joong ga minum? Eun Joong menjawab karena dia ga sanggup membayarnya nanti. Joo Ha berkata kalau Eun Joong malah merusak moodnya saja.
Karena dia yang memanggil Eun Joong, maka tentu dia yang akan membayar semuanya. Jadi Eun Joong bisa minum sepuasnya.

Eun Joong berkata kalau dia menerima pemberian sebesar 30 ribu won, itu disebut pelanggaran. Jadi dia mempersilakan Joo Ha minum sebebasnya.
Joo Ha yang memang pintar menjawab “Kalau begitu minum saja sebesar 29.00 won. Itu bukan pelanggaran kan?”
(Bagus-bagus..suka deh sama gayamu..^^)

Joo Ha menyodorkan segelas minuman pada Eun Joong dan Eun Joong berkata kalau Joo Ha harus selalu menang ya?
Joo Ha membenarkan dan menambahkan kalimatnya “Aku adalah anak perempuan konglomerat yang sombong, menakutkan, dan memandang rendah pada dunia. Jahat dalam bergaul, jahat sepenuhnya. Aku adalah bunga yang jahat.”

Eun Joong menjawab jangan mengibaratkan Joo Ha dengan bunga yang jahat. Itu penghinaan untuk bunga, karena bunga selalu indah. Eun Joong kemudian bertanya kenapa Joo Ha ingin bertemu dengannya?
Joo Ha berkata bahwa dia mendengar laporan tentang rumah Almarhum Gi Chan yang kebakaran. Hal itu mengganggu pikirannya. Dia merasa ga nyaman.

Eun Joong menjawab hanya karena merasa ga nyaman dan terganggu, Joo Ha langsung menghubungi polisi. Joo Ha membalas kalimat itu, kalau Eun Joong merasa ini aneh, kenapa Eun Joong langsung mau begitu diajak bertemu dengannya.
Eun Joong menjawab santai dia datang karena dia ingin bertemu dengan Joo Ha. Joo Ha yang sedang meneguk minumannya, langsung tersedak kaget.






Joo Ha bertanya lagi kenapa Eun Joong ingin bertemu dengannya?

“Wajahmu..”

“Apa maksudnya itu? Kita baru bertemu beberapa kali.” Joo Ha terlihat sedikit jengah dengan pernyataan Eun Joong tadi.
Tapi kemudian Eun Joong mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, dan bertanya Joo Ha pasti pernah melihat benda ini beberapa kali kan?
Joo Ha melirik ke benda yang ditunjukkan Eun Joong, sebuah kancing manset.
Setelah melihat kancing itu, Joo Ha bertanya kenapa dengan kancing itu?

Eun Joong menjawab kalau melihat dari ekspresi Joo Ha, dia yakin Joo Ha pernah melihat benda ini. Joo Ha menjawab dia ga yakin sih, sepertinya dia pernah melihat yang mirip seperti itu. Tapi kenapa Eun Joong bertanya?

Eun Joong menjawab kalau kancing manset itu ditemukan di lokasi kebakaran. “Itu bukan sebuah kecelakaan, tapi pembakaran dengan sengaja.”

Ekspresi Joo Ha pun langsung berubah.


Tangan Eun Joong-Bok bergetar menahan luapan kekecewaannya karena apa yang diketahuinya ini. Begitu juga dengan Hwa Young. Mereka diliputi rasa kecewa dengan alasan yang berbeda.

Hwa Young mencoba berbicara dengan Eun Joong, tapi kemudian Eun Joong-Bok langsung memutus kalimat ibunya dan berkata “Dengan menempatkan aku disamping ibu sepanjang waktu, setiap saat, sebenarnya ibu merindukan putra ibu kan?”

Hwa Young hanya mampu mengangguk di sela-sela air matanya.

“Tubuhmu memang memelukku Bu, tapi tidak hatimu. Kadang-kadang ibu hangat tiada henti, dan kadang ibu menjadi dingin padaku. Aku selalu merasa cemas, tidak merasa cukup dan ketakutan. Kenapa ibu tidak bisa memberiku, cinta sepenuhnya, seperti Ayah?Aku bertanya pada diriku lagi dan lagi. Menyalahkan diriku lagi dan lagi. Aku pergi ke sekolah hukum, karena aku ingin menjadi putra ibu. Aku menjadi pengacara, untuk hidup sebagai putra Ibu. Selalu mengikuti langkah-langkah Ibu. Selalu melihat kearah Ibu, seperti layaknya bunga Matahari. Aku menunggu dan menunggu, cinta Ibu seutuhnya padaku. Tapi kau Ibu, hanya menunggu putra Ibu.”

Hwa Young kembali menangis, dia sungguh menyesal. Dia juga menyayangi Eun Joong, dan tanpa sadar apa yang dia lakukan menyakiti Eun Joong.

“Bagiku…kalian adalah putra-putraku. Kau adalah putraku. Dan Eun Joong, anakku yang hilang 25 tahun lalu, juga anakku.”

Eun Joong ga tersentuh dengan kalimat ibunya, kemudian dia menjawab kalau ga mungkin bisa ada dua Eun Joong di rumah mereka. “Jika Ibu tidak membuangku jauh, berhentilah mencari putramu.”

Hwa Young tersentak kaget, dia tahu luka di hati Man Bok, tapi bagaimanapun, putra yang dia lahirkan dari rahimnya adalah yang paling dia rindukan saat ini. Setiap malam, tanpa bisa sedikitpun memejamkan mata dengan tenang, dia selalu terbayang Eun Joong nya.

Eun Joong-Bok mulai berkata dengan nada sedikit keras “Jika ibu tidak akan mencarinya, kalau begitu perbaiki segalanya. Ibu harus berhenti disini. Tragedi yang ibu buat, harus berakhir disini.”

Hwa Young tak menjawab, dia terdiam dalam isak tangisnya, dan Eun Joong tahu, ibunya ga akan berhenti sehingga dia berkata biarkan dia saja yang mencari Jang Eun Joong asli. Dia ingin ibunya tidak melakukan apapun karena dia akan mencari putra asli ibunya dengan kedua tangannya ini.






Eun Joong dan Joo Ha sudah ada di depan lift, dan bersiap pulang. Joo Ha memegang kepalanya, karena merasa sedikit pusing. Eun Joong yang melihat itu bertanya, apa cuma segini kekuatan Joo Ha, atau Joo Ha jadi terlalu berlebihan minumnya tadi karena kehadirannya?

Joo Ha menjawab jika dia bilang dia kebanyakan minum karena adanya Eun Joong, apa Eun Joong mau mencarikan obat untuknya?

“Kau menaruh makan dimulutmu dengan tangannmu sendiri kan?”

“Tidak, seorang pelayan memberiku makan ketika aku berbaring menunggu.”

Saat lift yang mereka tunggu terbuka, ternyata Jo Jin Woong lah yang keluar, dan Joo Ha jelas terkejut melihatnya. Sedang Eun Joong, dia sibuk melihat ponselnya, karena berniat menelpon supir sewaan untuk mengantar Joo Ha pulang.

Jin Woong yang keluar lift bersama temannya, meminta temannya duluan pergi karena dia ada urusan sebentar. Setelah hanya tinggal Jin Woong, dengan manisnya Joo Ha berkata pada Eun Joong, kalau dia mau Eun Joong saja yang mengantarnya pulang.
Eun Joong, menjawab kalau dia sangat lelah, dan Joo Ha menunjukkan ekspresi merajuknya pada Eun Joong.






Joo Ha bertanya karena Eun Joong lelah apa sebaiknya mereka bermalam disini saja? Bahkan dengan gaya manjanya, Joo Ha menggelayut di lengan Eun Joong. Eun Joong merasa aneh dengan perubahan sikap Joo Ha ini.
Jin Woong menatap tajam pada Eun Joong. Eun Joong juga menatap aneh dengan ekspresi Jin Woong, apalagi dia belum mengenal Jin Woong. Makanya dia bertanya pada Jin Woong, ada perlu apa?






“Saya, Jo Jin Woong. ”

“Ya, lalu apa?”

“Saya, adalah orang yang akan menikahi Jang Joo Ha. Dan pernikahannya di Bulan September. Jadi hanya sampai saat itu. Maka akhiri ini dengan tuntas.”

Eun Joong ga percaya dengan yang Jin Woong katakan, apa maksud Jin Woong, sampai saat itu dia boleh mempunyai hubungan special dengan Joo Ha?
Joo Ha ga peduli, karena dia memejamkan matanya di pundak Eun Joong sambil tersenyum. Seperti layaknya gadis-gadis yang dimabuk cinta.

Setelah Jin Woong pergi, Joo Ha langsung membuka matanya, dan menatap kesal pada Jin Woong yang sudah berlalu. Kemudian Joo Ha bangun dan berkata jika Eun Joong ga punya seseorang pun yang Eun Joong sukai, dia mau Eun Joong berkencan dengannya selama sebulan. Eun Joong ga perlu menyukainya, hanya pura-pura saja.


Eun Joong sudah sampai di rumahnya, dan dia mengucapkan terima kasih pada Joo Ha karena sudah mau mengantarkannya walau dengan paksa. Saat Eun Joong sudah akan mau masuk ke dalam rumah, Joo Ha lagi-lagi berkata agar Eun Joong mau membantunya sebulan saja.
Eun Joong berbalik dan menjawab cari orang bodoh lainnya saja.
Joo Ha berkata kalau Eun Joong tadi juga sudah lihta kan, Jin Woong adalah orang brengsek yang tidak berperasaan, dan untuk menghadapi orang seperti itu, dia juga harus mejadi orang brengsek yang tidak masuk akal. Menurut Joo Ha orang yang tidak masuk akal lebih kuat dari pada orang yang tidak berperasaan.

Eun Joong menjawab lawan pertarungan yang menggelikan itu sendiri saja, dan jangan bawa-bawa dia. Dia ga punya waktu dengan hal-hal konyol seperti itu, karena sekarang dia hanya focus pada kasusnya ini. Joo Ha mungkin ga peduli dengan hal-hal itu, karena bukan Joo Ha lah pembunuhnya, tapi membantu atau bersekongkol juga merupakan sebuah kejahatan. “Menutup matamu, menutup mulutmu, dan tidak melakukan apapun maka kau disebut kaki tangan. ”

Eun Joong pun berlalu.


Tapi saat Eun Joong menaiki tangga menuju pagar rumahnya, dia tiba-tiba terhenti. Eun Joong kemudian memandang Joo Ha yang masih terdiam di depan mobilnya.
Eun Joong mendekati Joo Ha kembali dan berkata “Jang Joo Ha, ayo kita berkencan.”


Di teras rumah, Eun Joong uang sudah masuk melihat Ah Mi yang termenung, dia kemudian mendekati Ah Mi dan sambil memandang langit, Eun Joong berkata “Mereka berdua akan menjadi bersma.Jadi mereka tidak akan menjadi kesepian dan sesedih seperti yang kau pikirkan.”

Ah Mi langsung menoleh menatap Eun Joong. Kemudian dia ikut memandang langit dan Eun Joong kembali berkata “Karena anak itu, sang ayah merasa terhibur. ”

Ah Mi berkata kalau dia tetap akan ikut menyelidiki kasus suaminya ini. Eun Joong tidak bisa membantah, dia berkata kalau ada laporan yang menyebutkan bahwa telah terjadi kesalahan di konstruksi Zeus. Gong Gi Chan berusaha untuk mengungkap kesalahan itu. Ah Mi terkejut karena dia ga mengetahui sama sekali tentang kesalahan konstruksi itu.
Eun Joong juga bilang sepertinya Gi Chan memiliki sesuatu yang seharusnya tidak Gi Chan miliki.

Ah Mi bertanya apa itu tentang USB?Eun Joong mengangguk. Ah Mi yang penasaran bertanya apa yang ada dalam USB itu? Eun Joong menjawab nanti setelah semua jelas, dia akan memberitahu Ah Mi. Saat ini, lebih baik bagi Ah Mi untuk tidak mengetahuinya, karena akan sangat berbahaya. Dia ingin Ah Mi berjanji untuk diam saja, karena dia akan memulai kembali penyelidikan itu.




Di dalam kamar Myung Geun, terlihat Eun Joong tidur bersama ayahnya. Myung Geun yang belum terpejam bertanya apa Eun Joong sudah tidur? Eun Joong yang matanya sudah terpejam menjawab iya.
Myung Geun tersenyum kecil, bagaimana bisa orang tidur menjawab saat ditanya?
Akhirnya Eun Joong membuka mata dan bertanya apa ayahnya ga bisa tidur karena ada dia? Jika ia, dia akan tidur diruang tamu saja.

“Ya. Aku tidak bisa tidur karena merasa tidak nyaman dari rasa senang karena bisa tidur berdua denganmu.”

Eun Joong tersenyum kecil, dan Myung Geun melihatnya. Myung Geun berkata agar Eun Joong jangan menyeringai seperti itu. Apa yang dia katakan adalah benar. Dia tidak bercanda.

“Meskipun ini aneh, tapi aku suka tidur berdua dengan Ayah.”






Hwa Young dan Eun Joong-Bok sudah smpai di rumah, disana Hwa Young langsung menyerahkan kotak informasi yang selama ini dia kumpulkan tentang Eun Joong nya. Dia memmberikan itu pada Eun Joong-Bok agar Eun Joong saja yang membantunya menemukan putranya itu.

Eun Joong-Bok jelas menerimanya. Dia berkata kalau dia berjanji akan menemukan putra ibunya itu.
Hwa Young menjawab dia ga banyak berharap. Dia hanya ingin tahu apakah putranya hidup dengan baik atau tidak. Apakah putranya sakit atau tidak bahagia, hanya hal-hal kecil seperti itu. dia ga akan menjadi serakah.

Eun Joong mengangguk tanda dia mengerti, dan kemudian dia pun melangkah pergi. Tapi tiba-tiba Hwa Young berkata mengenai video rekaman itu, dia mau Eun Joong mengembalikan padanya.
Eun Joong menatap kembali pada ibunya dan bingung tak mengerti apa maksud ibunya.

Hwa Young gantian merasa heran karena dia merasa Eun Joong mengmbil video itu saat sudah melihatnya. Lalu jika bukan Eun Joong, siapa yang mengambil video itu?


Hwa Young kemudian paham, kalau Joo Ran lah yang mengambilnya. Hwa Young meminta agar Eun Joong bisa mengambil Video itu dari tangan Joo Ran. Bagaimanapun juga caranya Video itu harus kembali. Jangan sampai rekaman itu dilihat oleh Tae Ha.

“Jika ayahmu melihat, maka semuanaya akan menjadi hancur. Di hari dia mengetahuinya, kita akan selesai”

Eun Joong-Bok pun ikut takut jika hari itu terjadi.




Bersambung ke part 2


KOMENTAR :

Aku rasa Eun Joong-Bok mulai serakah. Dia akan menyelidiki tentang Jang Eun Joong asli, tanpa sedikitpun berniat memberitahu ibunya. Bahkan kalau bisa dia ingin agar ibunya tidak pernah menemukan Jang Eun Joong asli, karena bagaimanapun dia bilang bahwa ga bisa ada 2 Eun Joong di dalam rumah.

Lalu, Joo Ha dan Eun Joong, apakah mereka akan benar-benar berkencan? Jika ia, bagaimana jika Joo Ha jatuh cinta beneran sama Eun Joong, itu kan adiknya.
Menarik, tapi aku tetep setuju aja Joo Ha sama Jin Woong.

Ah Mi?
Masih belum ketemu gregetnya sampai episode 12 ini. Mungkin nanti..

2 comments:

  1. Makin seru cerita_nya, makasih tetep Sέ♍äπƍάτ.." Dan sehat selalu. DTnngu kelanjutanNya

    ReplyDelete
  2. Episode 12 yang part 2 lihat dimana ya??? Episode selanjutnya kok ya ndakk adaa ya

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^