Part 1 kemarin berakhir saat Jo Seo Hee bertemu sembunyi-sembunyi dengan Moon Ill Suk.
Part 2
Di kantor jaksa, Park Jae Kyung sedang sibuk mengetik. Rekannya mengingatkan kalau Jae Kyung bisa ketinggalan pesawat nantinya. Lalu masuklah Han Jung Woo
(Eom Hyo Seop—pernah main di School 2013 juga, yang jadi Guru Uhm..)
Semua langsung membungkuk hormat saat Jung Woo masuk, dan Jae Kyung meminta maaf karena belum siap-siap. Rekan Jae Kyung, Do Sang Hoon
(Yoon Hee Seok) menjelaskan kalau saat ini Jae Kyung sedang menyelidiki saksi tambahan untuk kasusnya.
Rekan Jae Kyung yang satunya Kim Min Soo
(Yeo Ui Joo) berkata pada Jung Woo kalau sudah ada rekaman CCTV dari kasus tentang penyuap dan terdakwa. Dan itu akan didakwa menjadi kasus pembunuhan. Min Soo menjulurkan lidahnya pada Sang Hoon tanda dia mengejek Sang Hoon.
Han Jung Woo langsung memarahi Jae Kyung karena memaksakan sesuatu dalam kasus ini dan itu sama saja tindakan mencurigakan. Dia juga mengingatkan pada Jae Kyung kalau pesawat berangkat jam 4. Tapi Jae Kyung ga peduli dan terus mengetik, merampungkan catatannya. Jae Kyung akhirnya mengangkat kepala dan berkata kalau dia tahu Jung Woon punya jadwal yang padat, tapi ga seharusnya seperti ini kan? Sang Hoon mengingatkan dengan ramah pada Jae Kyung agar Jae Kyung focus saja pada tulisannya agar cepat selesai. Jae Kyung pun mengangguk dan menjawab kalau dia hampir selesai.
Saat sudah selesai, Jae Kyung beralih rekannya yang bernama pada So Young (Hyun Nam), dan meminta So Young untuk mencetak laporannya ini. So Young pun mengangguk tanda iya.
Jae Kyung bersiap pergi dan mengambil tasnya, tapi kemudian Jung Woo bertanya kenapa dengan pakaian Jae Kyung? Jae Kyung melihat kemejanya, yang bernoda di bagian dekat kerah, dan menjawab kalau tadi Min Soo yang mengotori bajunya ini. Dia akan ganti baju sebelum berangkat, jadi tenang saja.
Jae Kyung akan segera keluar namun Jung Woo memanggilnya, membuat Jae Kyung menoleh lagi dan Jung Woo bertanya apa Jae Kyung membawa koper Jae Kyung? Jae Kyung menjawab kalau dia meninggalkan kopernya dirumah. Semua yang mendengar menghela nafas, tanda ga percaya dengan apa yang dilakukan Jae Kyung. Bisa tambah terlambat nanti.
Jae Kyung tanpa perasaan berdosa tersenyum dan bertanya kenapa semua ekspresinya seperti itu, yang mau pergi ke Chicago kan dia? Jadi jangan khawatir, dia ga akan ketinggalan pesawat kok.
Moon Ill Suk dan Jo Seo Hee berada di suatu tempat dan Ill Suk berkata kalau tempat ini adalah tempat pertemuan yang paling aman.
Ternyata itu adalah rumah Oh Mi Suk.
Oh Mi Suk keluar kamar dan tentu Seo Hee kaget karena ternyata ada orang di rumah ini.
Wajah Mi Suk menandakan kalau dia baru saja bangun tidur, dan Ill Suk langsung berkata kenapa Mi Suk ga memberi salam pada Seo Hee? Mi Suk yang heran hanya bisa mematuhinya saja.
Mi Suk terkejut dan kemudian teringat kalau ahjumma ini pernah masuk Koran. Dia adalah Jo Seo Hee ibu tunggal bagi warga miskin, dan termasuk anggota kongres. Seo Hee hanya menatap tajam pada Mi Suk, membuat Mi Suk berkata agar mereka berdua melanjutkan pembicaraan mereka karena dia akan pergi.
Mi Suk langsung masuk kamarnya kembali.
Seo Hee bertanya kenapa harus ketemu disini? Apa Ill Suk ga tahu betapa pentingnya hari ini? Ill Suk meminta Seo Hee untuk santai dan duduk saja dulu. Ill Suk berpindah ke sofa dan bertanya apa pernah Seo Hee mengalami kejadian buruk saat bertemu dengannya?
Seo Hee pun kemudian duduk di sofa mengikuti Ill Suk, dan kemudian Mi Suk keluar kamar dan tanpa menatap berkata kalau dia akan pergi. Ill Suk hanya bilang kalau dia nanti akan menghubungi Mi Suk.
Sebelum membuka pintu rumah, Mi Suk masih sempat menolehkan kepalanya melihat kedalam. Benarkah itu Jo Seo Hee? Ada urusan apa dia dengan Presdir Moon Il Suk?
Mi Suk kemudian menekan tombol di gantungan ponselnya, dan secara otomatis menyalakan kamera yang ternyata ada diantara bonek-boneka di ruang tengah rumahnya, tempat Moon Ill Suk dan Jo Seo Hee saat ini berada.
Ternyata Mi Suk ke warnet dan menulis pesan pada Jae Kyung, kalau akhirnya hari ini terjadi juga, senator Jo Seo He datang ke rumahnya dengan Presidr Moon Il Suk. Dia sudah merekamnya seperti yang jae Kyung suruh. Tapi dia ga tahu apa alat itu benar-benar berfungsi apa tidak. Di akhir pesan, Mi Suk menulis agar Jae Kyung segera menghubunginya setelah membaca pesan ini.
Kembali ke rumah Mi Suk.
Ill Suk dan Seo Hee masih berbicara. Ill Suk menunjukkan catatan bergambar di tabletnya dan bilang 1 kilo ada disini. 500 gram disetiap sisi, jadi jumlahnya 1 kilo. Totalnya 2 kilo.
Seo Hee bertanya bagaimana dengan wadahnya? Moon Ill Suk beralih ke gambar lain dan memperlihatkannya pada Seo Hee lalu bertanya bagaimana menurut Seo Hee? Dia bahkan berhasil meniru bentuknya. Seo Hee bertanya lagi, apa ini bisa lolos dari anjing pelacak, dan pemeriksaan sinar X?
Wajah Moon Ill Suk langsung berubah dan menjawab kalau itu adalah tugas Seo Hee, bukan tugasnya. Bukankah dia juga sudah menyewa pencuri yang mencuri dompet Seo Hee untuk pencitraan baik.
Dia dan anak buahnya butuh miliaran won dan waktu satu tahun untuk melakukan ini.
Seo Hee hanya tersenyum dan bertanya lagi, bagaimana dengan kapalnya? Kapal berlayar kemarin dari Thailand dan membawa ini.
Seo Hee kemudian bilang “Jika kita ga mau semua ini menjadi sia-sia, barang ini harus tiba dua jam sebelum acara. Kau juga harus mempersiapkan alasan kenapa barang ini terlambat. Dengan begitu kita bisa melewati pemeriksaan tanpa masalah.”
Ill Suk jadi kesal dan berkata harusnya Seo Hee yang memastikan bisa membawa barang ini tanpa masalah. 400 juta won proyek ini, setengahnya adalah saham milik Seo Hee. Ill Suk juga bilang kalau Seo Hee ga akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Meskipun acara ini didukung oleh semua orang di Negara ini, tapi bagaimana jika ada manager yang meminta Seo Hee menunda acara dan tetap melakukan pemeriksaan? Seo Hee menjawab kalau dia dengar direktur Bea Cukai sangat melindungi putrinya.
Ill Suk bingung.
Seo Hee pun menyruuh Ill Suk menyuruh anak buahnya mengikuti putri direktur Bea Cukai sehari sebelum acara dimulai. Putri direktur Bea Cukai adalah seorang siswi kelas 10 di SMU Sunmi.
Di sebuah rumah, sepertinya rumah Jae Kyung. Disana terpasang White Board yang bertuliskan tentang semua fakta dan dugaan tentang Senator Jo Seo Hee. Putra Seo He bernama Kim Seong Jun dan tinggal di USA.
Ternyata bukan hanya itu, ada fakta dan dugaan lagi terkait Moon Il Suk dan ebebraa perusahaan bursa Efek.
Jae Kyung juga mengunci rumahnya tidak hanya dengan satu kunci saja, dia juga bahkan memasang kamera CCTV untuk berjaga-jaga.
Jae Kyung masuk ke rumah dan langsung menulis catatan tmbahan di white boardnya dengan kertas kecil “Lelang amal Moon Ill Suk”
Sambil berganti pakaian, Jae Kyung mengingat kembali informasi yang dia dapat. Sebuah pusat komunitas di Chichago yang menaungi penyandang cacat. Dimana ada seorang bernama Ban Yeol Kim, dan orang itu mirip sekali dengan Kim Seung Joon, bahkan juga penampilannya, dan orang itu adalah orang yang selama ini Jae Kyung cari.
Jae Kyung langsung mengeluarkan foto si Ban Yeol atau Seoung Jun itu. Dia membandingkan dengan foto yang ada di White Boardnya. Tapi kemudian dia sudah ga punya waktu dan segera berangkat ke Chicago.
Sementara itu, Mi Suk yang sudah selesai urusannya kembali langsung ke rumah, dan mengambil kameranya tadi yang sudah dipersiapkan dari dulu untuk merekam. Dia ingin melihat apakah kameranya tadi berfungsi dengan baik?
Flashback
Saat itu Jae Kyung datang dan memberinya sebuah kamera. Jae Kyung berkata kalau kamera ini adalah seperti kamera biasa yang bisa Mi Suk gunakan untuk memotret. Hanya saja bedanya saat merekam video, secara otomatis rekamannya akan disembunyikan saat Mi Suk mengambilnya. Jadi ga akan ada yang tahu kalau Mi Suk sedang merekam.
Flashback End
Mi Suk ingat dan langsung mencoba membuktikan kata-kata Jae Kyung, dan tahu kalau ternyata yang Jae Kyung bilang benar, dan ini benar-benar membuatnya takjub.
Jang Tae San sedang bergegas untuk pergi, dia teringat kembali dengan permintaan In Hye untuk datang jam 4 ke tempat yang ditentukan.
Tae San melihat jam di tangannya, dan dia semakin mantap memutuskan untuk segera ke tempat itu.
Sementara In Hye sedang bekerja dengan ceria hari ini.Dia berkata kalau sayurannya terlihat sangat segar. Rekannya mengingatkan bukankah In Hye harus ke rumah sakit jam 4 ini? In Hye pun terkejut dan ingat akan permintaannya pada Tae San. Akankah Tae San menyanggupinya?
Tae San sudah sampai di rumah sakit, dia terlihat sedikit galau saat akan masuk ke dalam, dan melihat jamnya kalau ini baru jam setengah 4. Masih ada 30 menit. Apa yang harus dia lakukan?
Saat Tae San berbalik dia melihat pantulannya di kaca rumah sakit. Dia lalu merapikan dirinya, dan saat itulah ponselnya berbunyi. Tae San langsung menerimanya. Ternyata itu dari In Hye yang bertanya apa Tae San akan datang?
Ternyata In Hye juga sudah sampai tapi dia belum melihat Tae San yang berdiri agak jauh di depannya. Tae San menjawab kalau dia akan datang, dan ini baru mau berangkat. Tapi saat berbalik, Tae San melihat In Hye, dan In Hye juga sama terkejutnya dengan Tae San. Ternyata Tae San mau datang, bahkan datang lebih awal dari janji yang dia buat kemarin.
Tae San akhirnya diambil darahnya untuk dites apakah cocok atau tidak untuk menjadi donor Soo Jin. In Hye menunggu dengan sabar. Saat sudah selesai, In Hye memperbolehkanTae San untuk pergi. Tae San bertanya itu saja? Dokter Park Ji Suk (Kim Hyo Seo) menjelaskan kalau jaringan sel dalam darah Tae San harus dites dulu kondisinya?
Tae San kemudian bertanya jika dia memang memenuhi syarat sebagai pendonor, bagaimana proses operasi transplantasi itu?
Ji Suk menjelaskan kalau semua ga semudah itu, dalam beberapa kasus orang tua kandung, ada beberapa yang belum tentu tulang sumsum orang tua akan cocok untuk anak.
Tae San kaget dan bertanya bahkan kalau itu adalah ayah kandung? In Hye langsung menatap Tae San agar hati-hati dalam bicara.
Ji Suk membenarkan, yang penting sekarang mereka mencoba segala macam cara untuk mendapatkan donor. Dokter itu juga menjelaskan pada Tae San kalau In Hye ga bisa mendonorkan tulang sumsumnya, karena In Hye diduga pembawa virus Hepatitis.
Tae San kemudian bertanya bagaimana kondisi Soo Jin? Kali ini In Hye ga sabar dan langsung mengusir Tae San. Tae San tidak membantah.
Saat akan pergi Tae San bertanya kapan hasilnya akan keluar? In Hye menjawab kalau hasilnya keluar maka dia akan menghubungi Tae San. Jika dia ga menghubungi Tae San maka artinya Tae San ga cocok jadi pendonor.
In Hye langsung berbalik pergi, dan tiba-tiba Tae san berkata “Kau sangat pendendam Seo In Hye..”
In Hye tentu langsung menghentikan langkahnya. Tae San pun langsung mendekati In Hye dan berkata agar In Hye ga bersikap seperti ini.
Apa In Hye sangat takut kalau dia tiba-tiba muncul di depan Soo Jin dan berkata kalau dia ayahnya, begitu kan? Tae San berkata kalau dia ga akan melakukannya, ga akan pernah, jadi In Hye ga perlu setakut ini.
In Hye menatap Tae San dan berkata “Ya..aku tahu kau tak akan melakukannya. Dan memang seperti itulah seharusnya.”
In Hye pun langsung melanjutkan langkahnya. Sedang Tae San hanya bisa menatap kepergian In Hye dan bergumam bagaimana bisa orang berubah sedrastis ini?
Saat akan berbalik pergi, tiba-tiba Tae San menoleh lagi, dan berfikir sesuatu.
Tae San ga jadi pulang, dia sepertinya mencari dimana Soo Jin. Dia ingin melihat putrinya itu. Dia sedikit bingung dan bimbang harus bagaimana, iya atau ga. Saat Tae San sudah mantap, dia teringat kembali perkataan In Hye yang ga mau Tae San untuk bertemu dengan Soo Jin, apapun alasannya. In Hye bilang, kalau dia ga berhak untuk itu. Tae San kemudian bergumam apa yang In Hye katakan adalah benar. Tae San pun mengurungkan niatnya mencari Soo Jin.
Tapi tepat saat itu, ada sebuah bola mengenai kakinya. Terlihat seorang gadis kecil diatas kursi roda yang meminta pada Tae San agar mengoper bola itu padanya. Gadis kecil itu tentu Seo Soo Jin. Anak Jang Tae San. Tae San pun membungkuk, dan mengambil bola itu. Lalu pandangan matanya melihat pada gerakan kaki gadis kecil itu, yang mirip sekali dengan kebiasaannya yang juga suka menggoyang-goyangkan kaki. Persis sepertinya.
Tae San pun memandang wajah si gadis. Dia seolah mendapat feeling kalau mungkin ini adalah putrinya.
Karena Tae San hanya diam saja memandangi Soo Jin, membuat Soo Jin mendekatkan dirinya pada Tae San. Tae San yang masih terpana langsung sadar dan menyerahkan bola itu pada Soo Jin. Soo Jin sendiri hanya diam dan tak menerima bola yang diberikan Tae San padanya, dia hanya memandang pria ini. Mungkinkah ada ikatan batin..Sepertinya begitu.
Tiba-tiba Soo Jin berkata “Ayah..”
Tentu kalimat itu membuat Tae San kaget. Apakah Soo Jin memanggilnya ayah? Benarkah? Tae San memandang Soo Jin, dan Soo Jin langsung tersenyum.
Tae San sepertinya sangat syok, sehingga perlahan bergerak menjauhi Soo Jin, dan langsung pergi.
Soo Jin langsung berdiri dari kursi rodanya, dan mengikuti Tae San. Tae San berhenti di sebuah belokan, dan tentu Soo Jin juga berhenti. Soo Jin hanya melihat Tae San tanpa memanggilnya.
Tae San yang awalnya sedang bimbang, sudah meyakinkan dirinya akan kembali pada Soo Jin, dan saat berbalik Tae San terkejut karena ternyata Soo Jin sudah ada di belakangnya. Soo Jin masih menatapnya dengan penuh senyum dan memanggilnya Ayah.
Tae San mencoba menyangkal dan bertanya apa sebenarnya yang Soo Jin katakan? Kenapa dia dipanggil ayah?
Soo Jin mendekati Tae San dan balik bertanya lalu kenapa Tae San datang kesini?
Dengan gugup Tae San menjawab kalau dia hanya lewat saja. Tae San mencoba tersenyum mengatasi kegugupannya.
Dia lalu mengusap-usap kepala Soo Jin dan berkata kalau Soo Jin memang lucu.
Saat berbalik akan pergi. Soo Jin bertanya jadi Om hanya lewat saja disini? Soo Jin melanjutkan perkataannya kalau dia ada permintaan.
Tae San pun membalikkan badannya memandang Soo Jin, dan bertanya permintaan? Soo Jin pun mengangguk membenarkan.
Sementara itu diluar rumah sakit, In Hye dan Ji Suk sedang duduk berdua. In Hye berkata kalau Seung Woo berfikir Tae San sudah mati. Ji Suk menatap In Hye dan berkata kalau dia mengerti. Dia janji ga akan memberitahu Seung Woo. In Hye bilang kalau dia mencari Tae San karena sudah kehilangan harapan. Ji Suk lagi-lagi menjawab kalau dia mengerti dan tahu itu. “Mari kita berdoa semoga ini menjadi harapan yang kuat.”
Kemudian Ji Suk bilang kalau sepertinya In Hye terlalu bersikap kejam pada Tae San. “Seberapa parah luka itu sehingga masih tak bisa terlupakan setelah 8 tahun?”
Ji Suk langsung beranjak pergi, tak memberikan kesempatan In Hye untuk menjawab. Dia hnaya ingin In Hye memikirkan kata-katanya tadi.
Tae San ada bersama Soo Jin, dan Tae San terlihat sangat kikuk. Tapi Soo Jin hanya memandanginya saja.
Soo Jin kemudian mengambil bonekanya, dan berkata kalau boneka ini adalah sahabatnya. Tai sekarang dia ga bia bermain lagi dengan sahabatnya ini. “Aku harus membuangnya, meskipun aku tak ingin.”
Soo Jin juga bilang karena sahabatnya ini bukan manusia, jadi dia ga bisa menceritakan ceritanya pada sahabatnya ini.
Tae San bertanya cerita Soo Jin? Apa memangnya?Soo Jin hanya menjawab kalau ibunya bilang, setiap orang pasti punya cerita yang ga bisa diceritakan pada orang lain.
Soo Jin memandang bonekanya kembali dan bilang kalau dia ga bisa begitu saja membuang sahabatnya ini.
Tae San kemudian bertanya apa artinya Soo Jin mau memberikan boneka itu padanya? Soo Jin menggeleng, dan menjawab kalau dia hanya akan meminjamkannya saja.
Tae San kemudian bilang berarti harus dikemablikan lagi dong? Tentu saja jawab Soo Jin. Tae San bertanya kapan itu?
Belum sempat menjawab sudah ada yang memanggil nama Soo Jin. Membuat Tae San dan Soo Jin kaget. Tentu In Hyelah yang memanggil Soo Jin.
Tae San segera berdiri untuk pergi, tapi tangan kecil Soo Jin memegang tangannya, dan langsung menyerahkan boneka kesayangannya itu pada Tae San.
Soo Jin berkata agar nanti Tae San mengembalikan lagi ini padanya.
Sebelum Soo Jin pergi, dia membentuk tanda janji di tangannya pada Tae San. Tae San pun membalasnya dalam diam.
In Hye menggandeng tangan Soo Jin dan membawanya kembali ke kamar, sambil berkata kalau Soo Jin harusnya diborgol saja biar ga keluar kamar terus. Apa Soo Jin ga bisa dikamar ini dulu?
In Hye mendudukkan putrinya itu ditempat tidur, dan Soo Jin bilang kalau tadi dia berpamitan dengan Ting-Ting. (Whatt..tambahin aja Ayu depannya..langsung deh nyanyi Alamat palsu..hihihi)
In Hye bertanya apa Soo Jin sudah membuang Ting-Ting? Dengan tersenyum Soo Jin menjawab kalau dia hanya meminjamkannya sebentar pada seseorang. In Hye bertanya pada siapa? Soo Jin menjawab rahasia dong.
Tae San galau sekali dalam perjalanan pulangnya. Pertemuan tiba-tiba tadi benar-benar mengejutkannya. Di dalam bisa dia hanya diam saja, dan saat dia menoleh melihat keluar jendela, terlihat anak-anak kecil sedang berlari dengan riangnya. Dia jadi teringat Soo Jin. Tae San Juga melihat ada seorang ayah yang menggendong anaknya dengan penuh sayang.
Dia juga melihat seorang ayah yang sedang bersama putrinya memilih sepeda baru. Itu semua mengingatkan dia pada keluarga kecil yang harusnya dia miliki saat ini.
Tae San memandang boneka kesayangan Soo Jin. Dia juga mengingat Soo Jin yang tadi tersenyum padanya dan memanggilnya ayah. Dalam hati Tae San bertanya kenapa Soo Jin memanggilnya ayah? Bukankah aku sudah dianggap mati? Apa mungkin Soo Jin memanggil semua orang dengan sebutan ayah, karena Soo Jin ga dibesarkan oleh seorang ayah.
Tae San jadi sedih sekali.
Soo Jin yang ada di kamarnya, mengambil sebuah kotak dan membukanya. Dia mengambil sebuah kotak yang lebih kecil lagi, seperti kotak pensil, lalu membukanya.
Ternya di dalam kotak itu ada foto ibunya bersama Tae San, laki-laki yang ditemuinya tadi. Soo Jin tersenyum memandang foto itu.
Sesampainya di rumah, Tae San langsung menenggak minuman keras. Dia ingin menenangkan pikirannya. “Bagaimana ini bisa terjadi padaku?Aku punya anak, tapi dia sedang sakit.”
Tae San masih ngomong-ngomong sendiri, dan bilang kalau Soo Jin nya sangat cantik. Masuklah Man Suk yang berkata ternyata Tae San juga minum-minum di siang bolong.
Tae San yang ga mau ketahuan menangis, langsung merebahkan dirinya dan memejamkan matanya. Dia ga ingin diganggu dulu.
Man Suk terus saja bicara dan bertanya apa dia harus beli kamrea digital karena dia mau kencan dengan Young Ja minggu ini? Dia dan young Ja akan ke pantai, dan pasti Young Ja akan pakai bikini..(Asal jangan bikin Video aneh-aneh lo ya..hihihi)
Man Suk terkekeh geli membayangkan kencannya itu.
Tae San memiringkan badannya membelakangi Man Suk, yang masih terus ngoceh. Man Suk bilang kalau dia hanya menggunakan ponsel untuk berfoto, maka Young Ja pasti mengira dia laki-laki yang pelit.
Tiba-tiba Tae San memanggil nama Man Suk.
Man Suk menoleh dan melihat Tae San, lalu berseru apa dia sedang bermimpi saat ini? “Kau meniduri jasmu”
Tae San hanya bertanya “Kenapa hatiku sangat sakit?”
Man Suk dengan konyolnya bertanya apa Tae San punya sakit jantung. (Nah lo, yang sering sakit hati karena cinta, kayaknya jantungnya kena deh..hahaha)
Tanpa sadar air mata Tae San mengalir. Hatinya sakit dan sangat sedih saat ini.
Oh Mi Suk mengambil Koran yang ditaruh didepan pagar rumahnya sambil melihat kesekliling, apakah ada orang yang mencurigakan. Lalu mata Mi Suk menatap sebuah mobil yang sdeikit jauh dari rumahnya, dan di dalam mobil ada seseorang yang sedang menelpon. Mi Suk tentu langsung kaget.
Mi Suk bergumam “Apa orang itu lagi?”
Mi Suk bergegas masuk ke rumah, dan mendekati laptopnya yang sedang menyala. Mi Suk bingung kenapa Jae Kyung belum juga membaca emailnya?
Di kantor jaksa, So Young mengangkat telepon yang berbunyi, sepertinya Mi Suk yang menelpon dan bertanya dimana Jaksa Park Jae Kyung? So Young menjawab kalau Jae Kyung sedang perjalanan kerja ke Chichago. Mi Suk bertanya kapan Jae Kyung kembalinya?
Kemudian Mi Suk bertanya bisakah So Young menyampaikan pesannya untuk Jae Kyung? Mi Suk bilang ini sangat penting, jadi dia ingin Jae Kyung segera menghubunginya. So Young bertanya apa pesannya? Mi Suk menjawab kalau dia sangat merindukan Jae Kyung. Mi Suk benar-benar memohon agar So Young menyampaikan pesannya itu pada Jae Kyung.
Diluar rumah ternyata sudah ada yang menyadap pembicaraan Mi Suk.
In Hye ada diruang Park Ji Suk menunggu hasil dengan harap-harap cemas. Tiba-tiba Ji Suk berkata selamat pada In Hye, membuat In Hye terkejut dan langsung menatap dokter cantik itu. Ji Suk sambil tersenyum bilang harapan itu sudah ada. Soo Jin bisa hidup sekarang.
In Hye bener-bener ga percaya mendengarnya. Dia sangat senang, sampai ga tahu harus bagaimana meluapkannya. Ji Suk menjelaskan kalau tulang sumsung Jang Tae San memenuhi syarat untuk didonorkan pada Soo Jin.
In Hye hanya mampu menangis tanda dia sangat bahagia. (Ikut nangis bahagia aku..)
Ji suk berkata kalau ini adalah mukjizat. In Hye benar-benar senang, dia antara menangis dan tertawa saat ini.
Kemudian telepon di ruang Park Ji Suk berdering dan Jang Tae San lah yang menelponnya. Ji Suk berkata tunggu sebentar dan langsung menyerahkan gagang telepon pada In Hye.
Tae San ada di pegadaian miliknya, dan terkejut karena teleponnya beralih ke Seo In Hye. Tae San jadi gugup dan mencoba mencari alasan.
In Hye hanya bilang apa Tae San bisa ke rumah sakit sekarang?
Tae San langsung kaget dan bertanya apa hasilnya sudah keluar? Apa dia cocok jadi donor Soo Jin?
In Hye menjawab iya hasilnya cocok, dan nanti dia akan menjelaskannya pada Tae San. Tae San tanpa ba bi bu ka ki ku, langsung menjawab kalau dia akan segera kesana.
Setelah telepon selesai, Tae San langsung bingung siapa yang akan menjaga kantor. Dia kemudian teringat Suk Do, dan akan segera menelpon temannya itu. Tepat saat itulah, Mi Suk datang dan berkata ingin menggadai sesuatu, tapi Tae San menjawab kalau sekarang ga bisa dia sedang sibuk.
Mi Suk membawa kameranya itu dan berkata kalau Tae San harus bisa sekarang, ayo cepat. Dia harus segera menggadaikan ini. Karena Mi Suk memohon, maka Tae San akhirnya mau.
Dia mengambil kamera Mi Suk dan bertanya berapa yang Mi Suk butuh? Mi Suk menjawab 50 ribu won. Tae San menyelesaikan hal itu dan Mi Suk segera pergi sesudahnya.
Sebelum pergi Tae San mengantongi kamera itu di kantong celananya.
Tae San sampai dirumah dan terlihat Man Suk sedang bersiap akan ke pantai. Tae San masuk dengan buru-buru dan Man Suk bertanya kenapa Tae San pulang cepat? Tae San hanya bilang jangan bicara dengannya karena dia sedang sibuk.
Tae San membuka pakaiannya dan melempar begitu saja di lantai. Man Suk kesal, dan langsung membereskannya. Dia mengambil celana Tae San dan menemukan kamera itu.
Man Suk terkejut dan bergumam kalau ini sepertinya kamera digital.
Man Suk berteriak dari luar pada Tae San dan bertanya apa Tae San membawa kamera ini agar bisa dia pinjam?
Tae San sudah rapi dan sudah ada di rumah sakit dengan In Hye disampingnya. Dia bertanya lagi apa benar dia bisa menjadi pendonor bagi Soo Jin?
Ji Suk menjawab kalau dia juga menyangka hal ini, tapi sepertinya Soo Jin memang sangat beruntung.
Tae San bertanya apa kondisi Soo Jin sangat buruk? Ji Suk beralih ke In Hye dan bertanya apa In Hye ga memberitahu Tae San?
Melihat kecanggungan In Hye, Ji Suk tahu kalau Tae San ga tahu.
Ji Suk kemudian berkata kalau bukan karena Tae San maka ga akan ada harapan bagi Soo Jin.
Tae San menatap In Hye, namun In Hye langsung bertanya kapan tanggal oerasinya? Tae San bilang kalau dia siap dioperasi hari ini juga. Kali ini In Hye ga percaya mendengar keseriusan Tae San. Ji Suk menjawab kalau Soo Jin perlu waktu untuk bersiap dulu.
Tae San bertanya berapa lama memangnya?
Ji Suk melihat kalender di mejanya, dan bilang kalau Soo Jin harus melewati berbagai macam prosedur dulu, jadi mungkin pada tanggal 26. Sekitar dua minggu lagi. Apa Tae San bisa?
Tae San menjawab tentu saja dia bisa. Lalu dia harus bagaimana sebelum tanggal itu? Tae San terlihat sangat antusias, mungkin rasa sayang tumbuh di dalam hatinya untuk Soo Jin.
Ji Suk menjawab agar Tae San jangan sampai mendapat infeksi luka, atau jangan sampai Tae San terluka. Tae San menjawab baik, dia akan mengingatnya.
Setelah urusan dengan dokter Park Ji Suk selesai, Tae San dan In Hye sama-sama berjalan keluar. In Hye berkata kalau dia akan menghubungi Tae San sehari sebelum operasi. Tae San menjawab ga usah. Jangan menghubunginya.
In Hye heran dan Tae San berkata dia tahu kalau dia adalah orang yang brengsek, tapi dia janji ga akan lupa tanggal operasinya. Apapun yang terjadi dia pasti datang.
Tae San mengeluarkan ponselnya, dan membuat catatan pengingat di kalender kalau tanggal 26 adalah operasi Soo Jin. Dengan ini In Hye ga perlu menghubunginya.
In Hye meminta agar Tae San menjaga diri sampai hari operasi tiba. Tae San menjawab agar In Hye ga usah khawatir.
Setelah itu Tae San langsung pergi, dan saat berjalan di luar rumah sakit, Tae San mengeluarkan boneka kesayangan Soo Jin. Dia memandang dengan senang boneka itu.
Lalu tiba-tiba ponsel Tae San berbunyi, Tae San langsung menerimanya. Dan itu adalah telepon dari Dae Ryung (Bae Je Ki) yang meminta Tae San untuk ke gudang Paju, dan mengambil sebuah jam yang pemilik jam itu minta untuk dikembalikan. Tae San mengeluh dan bilang kurang kerjaan banget sih. Dae Ryung juga menyuruh Tae San naik taksi karena ini penting.
Di luar gudang itu terpasang kamera CCTV.
Tae San mencari-cari jam tangan itu, namun ga menemukannya, dan Dae Ryung menelpon kembali. Tae San langsung bilang kalau jamnya ga ada. Dia bahkan sudah mencari selama 20 menit. Dae Ryung menjawab santai ya pulang saja kalau ga ada.
Tae San kembali ke pegadaian, dan dengan kesal langsung akan meninju Suk Do. Tapi Suk Do hanya bilang kalau Oh Mi Suk ingin Tae San datang kerumah Mi Suk karena Mi Suk sedang sakit. Tae San bertanya kenapa harus dia?
Dae Ryung ada disana dan berkata bukankah Tae San tahu rumahnya Mi Suk? Tae San menjawab itu karena dia pernah membantu Mi Suk saat kaki Mi Suk keseleo dulu. Suk Do kemudian berkata dengan konyolnya kalau sejak hari itulah, Mi Suk jatuh cinta pada Tae San.
Suk Do bertanya jadi Tae San ga mau pergi kesana? Tae San bertanya balik, memang seberapa parah sakitnya Mi Suk? Suk Do menggelengkan kepala tanda dia juga ga tahu.
Dae Ryung berkata kenapa Tae San ga pergi saja untuk melihat seberapa parah sakitnya Mi Suk, sampai meminta Tae San untuk datang. Dia juga bilang Mi Suk menangis dengan sangat di telepon tadi, itu pasti sakit Mi Suk sangat parah.
Tae San pun berkata baiklah, dia Jang Tae San akan menyelamatkan orang hari ini. Setelah itu Tae San pergi, dan Dae Ryung hanya tertawa sinis melihat kepergian Tae San.
Tae San sampai di rumah Oh Mi Suk. Dia melihat pagar yang tidak terkunci dan langsung masuk ke dalam. Tae San juga memanggil-manggil nama Oh Mi Suk. Kemudian Tae San mengetuk-ngetuk pintu. Namun tetap tidak ada jawaban.
Tiba-tiba mata Tae San melihat pintu yang sedikit terbuka, membuat Tae San memutuskan untuk masuk.
Saat di dalam rumah, Tae San kembali memanggil nama Mi Suk. Lalu saat Tae San semakin masuk ke dalam, ada yang memukul tengkuk Tae San dengan keras, membuat Tae San langsung ga sadarkan diri.
Di rumah sakit.
In Hye memberitahu Soo Jin, kalau Soo Jin sudah mendapatkan pendonor. Soo Jin bertanya benarkah? In Hye dengan tersenyum menangguk dan bilang kalau Soo Jin bisa emnikmati waktu luang sepuasnya. Soo Jin tiba-tiba malah menangis, membuat In Hye heran dan bertanya kenapa Soo Jin menangis?
Dengan polos Soo Jin menjawab kalau dia ga tahu Surga itu seperti apa, dia awalnya takut karena harus sendiri tanpa ibu dan Om Seung Woo.
In Hye ikut menangis dan bertanya apa Soo Jin setakut itu? In Hye langsung memeluk putrinya dan memberikan ketenangan pada Soo Jin. In Hye juga minta maaf karena ga tahu Soo Jin setakut itu.
Kembali ke Jang Tae San.
Tae San sudah mulai membuka matanya, sudah banyak darah menggenagi tubuhnya. Dia mencobabangkit sambil memegang tengkuknya yang masih menyisakan sakit. Saat mencoba bangun itulah, dia melihat Mi Suk dengan darah yang sangat banyak, dan tak sadarkan diri.
Tae San tentu kaget dan reflek langsung mundur kebelakang. Dan saat itulah terlihat kalau ditangannya tergenggam sebilah pisau.
Tae San melihat ke sekeliling dan mendapati rumah Mi Suk sudah acak-acakan. Ada apa ini sebenarnya? Tae San benar-benar ga paham kenapa semua ini terjadi. Dia melihat kembali ke tubuh Mi Suk yang tergolek lemah itu dengan darah disana-sini. Tae San belum sadar kalau dia menggenggam pisau. Dia mendekati tubuh Mi Suk, dan menggoyang-goyangkannya. Tae San memanggil-manggil nama Mi suk, berharap Mi Suk segera sadar. Lalu kemudian terdengar seseorang yang masuk, dan tentu itu mengejutkan Tae San. Diapun menoleh.
KOMENTAR :
Ada sih previewnya, tapi mending langsung aja ke episode 2 ya..setelah Scandal tentu saja. Gantian gitu..Bersabar saja yang menyukai drama ini..
Suka banget jelas, drama ini membuat kita merasakan ketegangannya. Aku belum mau banyak komentar deh. Hehehe..
Biasa episode 1 masih banyak misterinya..
Tapi semoga Mi Suk ga mati ya..berharap banget.
Bersabar untuk episode 2 nya ya..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^