Episode ini diawali dengan Kim Joon menatap Hae Woo yang sedang berjalan kearahnya. Tatapan Hae Woo tajam, dan Kim Joon hanya mampu berdiri menunggu Hae Woo mendekat. Saat mereka sudah berhadapan, Hae Woo bertanya
“Siapa kau..? Siapa kau sebenarnya?”
Episode 8
Hae Woo yang mengetahui kenyataan bahwa kemungkinan Yi Soo masih hidup, merasa teramat sedih. Dadanya sesak oleh penyesalan, mengapa dia tidak bisa menemukan Yi Soo, dan membantunya keluar dari kegelapan ini? Ukiran Hiu itu tergenggam erat di tangan Hae Woo. Jalannya mulai limbung, namun dia tetap berusaha tegak. Pikiran dan hatinya hanya bertuju pada satu nama—Han Yi Soo..
Han Yi Soo nya.
Tanpa sadar jika Kim Joon ada di dekatnya, Hae Woo berucap nama Yi Soo. Air mata mengalir deras saat dia menyebut nama pria yang dicintainya saat remaja itu. Dan Kim Joon, yang seolah merasa namanya disebut, menoleh dan mendapati Hae Woo yang memanggilnya. Dia cukup terkejut. Apakah secepat ini Hae Woo mengetahui jati dirinya yang sesungguhnya?
Yi Soo melihat Hae Woo yang terpukul dengan kenyataan ini sehingga berulang kali memanggil namanya. Namun dia sadar kalau arah pandang Hae Woo bukan padanya, sehingga Yi Soo tahu kalau Hae Woo belum menyadari kehadirannya. Dan tentu belum menyadari kalau dialah Han Yi Soo yang selama ini Hae Woo cari.
Kemudian Hae Woo memandang Kim Joon, dan masih menyebut nama Yi Soo. Kim Joon hanya terdiam menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Benarkah semua akan terbongkar secepat ini, bahkan saat dia bahkan belum merasa cukup untuk memulainya?
Hae Woo yang memandang Kim Joon dengan hati dan pikiran dipenuhi oleh satu nama yaitu Yi Soo, seolah melihat Yi Soo remajalah yang ada di depannya. Yi Soo remajalah dengan seragamnya yang sedang berjalan mendekatinya. Ilusi Hae Woo karena hatinya yang sedang sangat kalut.
Hae Woo yang melihat Yi Soo dihadapannya, ikut berjalan mendekati Yi Soo yang sejatinya adalah Kim Joon.
Kim Joon sendiri seolah pasrah dengan apa yang terjadi jika mereka sudah berhadapan. Hae Woo mengangkat tangannya seolah ingin membelai wajah Kim Joon yang dibayangannya adalah Yi Soo remaja.
Tangis itu membuat tangan Hae Woo bergetar dan belum berhasil mencapai pipi lembut Kim Joon.
Kim Joon memegang tangan Hae Woo yang terarah padanya, tangan yang seolah penuh dengan kerinduan. Kim Joon seperti ingin membantu Hae Woo mendekatkan tangan itu pada wajahnya.
Tapi sedetik kemudian, Hae Woo jatuh pingsan. Mungkin karena lelah hati dan fisiknya akan kenyataan yang dia terima hari ini. Dia terjatuh tepat dipelukan Kim Joon. Dan Kim Joon tahu dia sudah tidak bisa menahan hatinya yang mulai goyah ini. Benteng pertahanannya seolah ikut hancur dengan melihat Hae Woo terluka dalam seperti ini.
Joon Young terlihat cemas, karena ponsel Hae Woo tidak bis dihubungi. Young Hee yang tahu itu mendekati Joon Young dan berkata sepertinya sinyal sedang buruk di tempat Hae Woo sehingga Hae Woo tidak bisa dihubungi.
Young Hee berkata agar Joon Young tidak perlu terlalu khawatir. Hae Woo sudah berjanji akan datang saat makan malam nanti. Joon Young bertanya kenapa harus Kim Joon yang mengantar Hae Woo? Young Hee menjelaskan kalau Kim Joon merasa tidak enak, jika membiarkan tamu penting pergi ke tempat berliku seperti Tonigura sendirian, makanya Kim Joon menawarkan diri untuk mengantar Hae Woo.
Hae Woo tertidur di kaki Kim Joon, dan dia tersadar lalu menyadari jika dia ada di hutan ini dengan orang yang belum terlalu dikenalnya. Dia terkejut saat menatap Kim Joon. Kim Joon langsung bertanya apa Hae Woo baik-baik saja? Hae Woo tidak menjawab, dia seolah teringat sesuatu dan langsung mencarinya. Ukiran Hiunya.
Kim Joon tahu apa yang sedang dicari Hae Woo, langsung mengeluarkan ukiran itu dari genggaman tangannya dan bertanya apa ini yang Hae Woo cari?
Hae Woo langsung menyambar ukiran Hiu itu.
Hae Woo langsung berdiri, dan Kim Joon mengikutinya. Kim Joon berkata kalau Hae Woo tiba-tiba saja pingsan sekitar 10 menit.
Hae Woo mengangguk tanda mengerti, dia berkata kalau dia baik-baik saja. Hae Woo merasa canggung dengan apa yang terjadi tadi. Sedang Kim Joon hanya menatap Hae Woo dalam diam.
Hae Woo berterima kasih pada Kim Joon. Dia mulai melangkah untuk pergi, dan Kim Joon hanya melihatnya. Mau tak mau Kim Joon harus mengikuti Hae Woo dibelakangnya.
Hae Woo berjalan masih seolah tanpa daya, kesadarannya akan Yi Soo belum sepenuhnya hilang. Hae Woo tiba-tiba menghentikan langkahnya dan bertanya apa laut disini memiliki hiu yang hidup? Kim Joon terkejut dengan pertanyaan itu.
Scene tiba-tiba beralih ke sebuah laut, dan terlihat Kim Joon bersama Hae Woo disana. Hae Woo berkata “Disini..seperti ini..dia mungkin akan memandangi lautan. Aku ingin tahu apa yang selama ini dia pikirkan?Apa dia sedang memikirkan seuatu yang akan dia hadapi?”
Kim Joon bertanya orang itu bernama Yi Soo kan? Hae Woo sedikit kaget,dan Kim Joon menjelaskan kalau saat Hae Woo pingsan, Hae Woo berulang kali menyebut nama Yi Soo.
Hae Woo tidak ingin membicarakan apa-apa tentang Yi Soo pada Kim Joon, sehingga dia meminta untuk segera kembali.
Saat Hae Woo sudah beranjak pergi, Kim Joon berkata kalau apa yang dia katakan sebelumnya, Hae Woo masih ingat kan?Hae Woo menoleh dan memandang Kim Joon yang masih membelakanginya. Kim Joon melanjutkan kalimatnya, jika Hae Woo takut, maka Hae Woo bisa melarikan diri. Sebelum terlambat Hae Woo bisa melarikan diri sejauh mungkin. Apa Hae Woo ingat kalimatnya itu?
Hae Woo menajwab dengan suara bergetar “Aku pikir..aku tidak takut..”
Kim Joon menoleh menatap Hae Woo dan bertanya benarkah? Hae Woo menunduk dan menahan tangisnya lalu menjawab “Aku..hanya..terlalu senang karena dia masih hidup.”
Air mata mulai kembali menetes di pipi Hae Woo.
“Aku benar-benar bersyukur. Tapi, kenapa dia tidak mencariku?Semakin aku memikirkannya..aku jadi sedih,tapi aku juga merasa bersalah, karena aku merasa bersalah pada Yi Soo, aku menjadi merasa sangat menyesal.”
Hae Woo mencoba menahan tangisnya, karena dia tidak mau menangis lagi di depan Kim Joon. Hae Woo berkata walapun ini aneh, tapi setiap didepan Kim Joon, dia selalu saja memperlihatkan kelemahannya, dan dia minta maaf untuk itu.
Hae Woo mulai berbalik, dan melangkah meninggalkan Kim Joon yang hanya terpaku ditempatnya. Mendengar penyesalan Hae Woo, mendengar betapa terlukanya Hae Woo dengan kejutan yang dia buat, semakin membuatnya tidak kuasa menahan perasaan terdalamnya. Perasaannya sebagai Han Yi Soo.
(Pemandangannya bagus yak..gimana gitu..*Lha gimana Ay? Hihi*)
Joon Young masih cemas karena Hae Woo belum juga pulang. Tiba-tiba ponsel Joon Young Berdering dan ternyata Hae Woo yang menelponnya. Joon Young langsung mengutarakan kekhawatirannya karena Hae Woo sama sekali tidak bisa dihubungi.
Joon Young dan Young Hee bergegas keluar untuk menyambut Hae Woo dan Kim Joon. Joon Young terlihat sangat lega melihat istrinya pulang dengan selamat.
Young Hee mendekati Hae Woo dan Kim Joon, dia berkata kalau suami Hae Woo sangat khawatir.
Hae Woo langsung mendekati Joon Young yang sedang menunggunya. Hae Woo berkata maaf pada Joon Young. Joon Young hanya tersenyum dan bertanya apa Hae Woo lelah? Hae Woo membenarkan dan berkata hanya sedikit lelah.
Joon Young beralih pada Kim Joon, dan membungkuk tanda terima kasih karena sudah mau menemani Hae Woo. Kim Joon menjawab tidak masalah.
Joon Young mengajak istrinya untuk masuk dan beristirahat, sedang Kim Joon hanya memandang mereka dari jauh, masih di posisi awalnya tadi, dan masih bersama Young Hee.
Young Hee melihat tatapan Kim Joon yang tidak beralih dari Hae Woo yang sedang berjalan bersama Joon Young. Young Hee bertanya kenapa Kim Joon terlambat sekali? Kim Joon tidak menjawab dan bertanya dimana Yoshimura? Young Hee menjawab kalau Chairman ada di penginapannya, dan rencana malam ini ditunda karena keterlambatan Kim Joon.
Kim Joon hanya menjawab begitukah? dan langsung pergi meninggalkan Young Hee.
Hae Woo menikmati udara malam sendirian, dan Joon Young datang lalu menyampirkan jaket di bahu Hae Woo agar tetap hangat. Hae Woo masih bersedih dengan apa yang dialaminya tadi. Mampukah dia untuk menceritakannya pada Joon Young. Joon Young menatap istrinya dan berkata kalau sepertinya Hae Woo berhasil menemukan rumah di foto itu. Hae Woo hanya mengangguk dan berkata kalau dia berhasil menemukannya.
Joon Young bertanya lalu bagaimana? Hae Woo berbalik membelakangi Joon Young. Dia bertanya apa dia pernah bercerita kalau malam dimana Yi Soo kecelakaan, Yi Soo sempat menelponnya?
Joon Young mendekati Hae Woo, dan Hae Woo melanjutkan ceritanya kalau malam itu, Yi Soo mengatakan padanya kalau Yi Soo tidak tahu harus berbuat apa. Yi Soo sudah tidak percaya siapapun katanya. Sekarang dia baru mengerti kenapa Yi Soo berkata seperti itu. Dia jadi tahu bagaimana perasaan Yi Soo saat itu. "Sekarang..aku rasa aku tahu.."
Joon Young berkata kalau itu bukan salah Hae Woo. Sampai detik ini Hae Woo selalu berusaha untuk Yi Soo. Yi Soo pasti tahu itu. Hae Woo mengangguk dan berkata dia juga yakin Yi Soo tahu, karena Yi Soo sedang mengawasinya.
Joon Young binging dengan maksud Hae Woo. Apa maksudnya kalau Yi Soo selama ini sedang mengawasi Hae Woo. Hae Woo yang tahu kebingungan Joon Young berkata "Yi Soo..masih hidup.."
Kali ini Joon Young sangat terkejut. Dia tidak yakin Hae Woo bisa menyimpulkan seperti itu.
Joon Young bertanya apa maksud Hae Woo? Walau Joon Young yakin dia sedang tidak salah dengar, tapi dia hanya ingin memastikan semuanya agar lebih jelas.
Sementara itu di kamarnya, Yi Soo sedang termenung sendiri. Kamarnya gelap tanpa cahaya. Dan dia kembali dengan posisi favoritnya.
Kembali ke Hae Woo, yang kali ini berkata kalau dia akan kembali lebih dulu ke Seoul dengan penerbangan besok pagi. Dia yakin Yi Soo ada di Seoul dan dia harus menemukannya. Yi Soo pasti ada di sekitar mereka, hanya mereka saja yang tidak tahu. Hae Woo bertanya dengan heran, kenapa dia tidak pernah bertemu dengan Yi Soo, jika memang Yi Soo ada di Seoul.? Dia pasti langsung bisa mengenali Yi Soo, bahkan walau mereka lama tidak bertemu.
Joon Young ikut duduk di samping Hae Woo. Hae bertanya harusnya begitu kan? Dia pasti bisa mengenali Yi Soo bahkan jika kenyataannya mereka sudah 12 tahun tidak bertemu.
Joon Young langsung meminta Hae Woo tidak ikut campur dalam kasus ini. Hae Woo tidak boleh terlibat dalam kasus ini.
Hae Woo menjawab kalau dia paham dengan apa yang Joon Young rasakan. Joon Young tidak peduli dan meminta agar Hae Woo mendengarkannya kali ini.
Hae Woo ikut berdiri dan Joon Young langsung berkata kalau benar apa yang Hae Woo katakan bahwa Yi Soo masih hidup, maka Hae Woo tidak boleh menangani kasus ini. Joon Young tegas sekali mengatakan hal itu pada Hae Woo.
Hae Woo yang keras kepala tentu tidak menerima begitu saja apa yang suaminya inginkan. Dia berkata kalau dia hanya ingin tahu apa saja yang sudah dilalui Yi Soo. Jika dia menyerah, maka dia tidak akan pernah bertemu dengan Yi Soo lagi.
Joon Young berkata kalau Yi Soo sudah meninggal, itu faktanya, dan Hae Woo harus bisa menerima itu.
Hae Woo membantah dan berkata kalau Yi Soo masih hidup. Joon Young menjawab, jika memang Yi Soo masih hidup, dan bertanggung jawab atas semua kejadian yang berhubungan dengan kasus ini, maka Yi Soo yang mereka kenal sama saja sudah mati. Karena Yi Soo tidak akan mungkin melakukan hal-hal kejam seperti ini.
Hae Woo meminta agar Joon young tidak berkata seperti itu. Dia dan Joon Young tidak tahu seperti apa penderitaan yang dialami oleh Yi Soo. Bagaimana dia bisa tetap hidup sejauh ini setelah kecelakaan itu. Yi Soo yang berhasil bangkit dari kematian, mereka tidak tahu apa-apa tentang itu.
Joon Young membenarkan kalau mereka memang tidak tahu apa-apa tentang itu. Tapi setidaknya, dia tahu kalau Yi Soo sengaja melibatkan Hae Woo dalam kasus ini.
Hae Woo menjawab penuh tekad kalau apapun yang ada di pikiran Yi Soo, dia tidak boleh berhenti hanya sampai disini. "Aku harus mencari tahu kebenarannya. Hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Yi Soo dari kegelapan"
Joon Young yang kesal karena permintaannya tidak dituruti oleh Hae Woo berkata daripada menyelamatkan Yi Soo, melindungi Hae Woo adalah hal terpenting untuknya. Lagipula masih ada banyak orang yang bisa mencari tahu kebenaran ini. Kenapa harus Hae Woo?
Hae Woo menggeleng dan berkata itu tidak benar. Jika banya orang yang terlibat dalam kasus ini, pada akhirnya kebenaran itu akan tersembunyi lagi.
Joon Young berkata dia tetap pada keputusannya. Hae Woo mulai merajuk ingin agar Joon Young mendukungnya, tapi Joon Young hanya berlalu dan berkata kalau dia ingin masuk ke kamar. Joon Young pun meninggalkan Hae Woo.
Young Hee ada di kamar Yoshimura, mengabarkan kalau Joon Young dan istrinya akan kembali dengan penerbangan besok pagi ke Seoul. Yoshimura malah bertanya apa keluarga Young Hee baik-baik saja? Young Hee tersenyum dan menjawab kalau keluarganya baik-baik saja berkat Yoshimura. Yoshimura mengelak dan berkata kalau itu berkat Young Hee bukan dirinya.
Flashback
Jepang, 7 tahun yang lalu
Young Hee terlihat sedang menemani Yoshimura minum. Yoshimura berkata kalau Young Hee berhenti kuliah di Korea dan memutuskan pergi ke Jepang? Young Hee membenarkan. Yoshimura bertanya kalau dia dengan Young Hee kuliah di universitas terkenal. Apa keluarga Young Hee sedang dalam kesulitan?
Young Hee heran dan bertanya kenapa Yoshimura menanyakan hal itu padanya? Yoshimura berkata kalau dia akan membantu membiayai kuliah Young Hee, jika Young Hee tidak menolaknya. Tapi bukan di Korea, melainkan disini, di Jepang. Young Hee bertanya lagi, kenapa Yoshimura mau membantunya? Yoshimura menjawab kalau dia selalu dikelilingi oleh orang yang membantunya. Tapi tidak seorangpun dari mereka yang tulus padanya. Tapi dia yakin Young Hee berbeda dengan orang-orang itu. Dia merasa ada sesuatu dalam diri Young Hee. Kalau bisa dia menyebutnya, sesuatu dalam diri Young Hee itu adalah sebuah kejujuran dan mungkin juga ketulusan. Dia percaya pada Young Hee apapun yang terjadi.
Young Hee yang merasa heran bertanya kalau Yoshimura sepertinya tidak tahu apa-apa tentang dirinya.
Yoshimura tertawa lebar, dia berkata "Saat seseorang mengalami kesulitan dalam hidupnya, walaupun itu cuma sebentar, dia dengan sendirinya akan mendapat kemampuan untuk menilai orang lain"
Yoshimura bertanya apa Young Hee mau mewujudkan mimpi Young Hee dan bekerja untuknya. (Jadii bingung, Young Hee baik ga sih sebenarnya?-_-)
Flashback End
Joon Young yang terlelap dalam tidurnya, menyadari kalau Hae Woo sudah tidak ada disampingnya. Dia melihat Hae Woo sedang diluar dan termenung sendiri. Apakah Hae Woo masih memikirkan kenyataan bahwa Yi Soo masih hidup?
Kali ini Joon Young tidak menyusul untuk menemani Hae Woo, dia kembali merebahkan tubuhnya dengan kepala bersandar pada kedua lengannya.
Hae Woo yang sedang sendiri di luar, memandang langit malam. Apakah dia tidak sabar menunggu pagi dan segera kembali ke Seoul? Di tangan Hae Woo masih tergenggam ukiran Hiu itu. Dia memandangnya.
Sementara itu Yi Soo juga tidak bisa menikmati tidurnya malam ini. Dia juga sedang memandang langit yang bertaburan bintang. Yi Soo teringat saat dia bersama Hae Woo dilaut tadi. Saat Hae Woo berkata kalau Hae Woo merasa karena menyadari bahwa Yi Soo masih hidup. Hae Woo benar-benar bersyukur katanya. Yi Soo juga ingat saat Hae Woo berkata kenapa Yi Soo tidak sedikitpun mencarinya? Semakin Hae Woo memikirkan itu, membuatnya semakin merasa sedih dan juga bersalah. Hae Woo bahkan berkata kalau dia sangat menyesal.
Yi Soo mengingt semua itu, dan seolah merasa ikut bersedih. Dia jadi tahu bagaimana sebenarnya yang Hae Woo rasakan. Yi Soo tahu, Hae Woo tidak bersalah jika harus dia libatkan dalam rencana balas dendamnya ini.
Yi Soo memandang hiasan Hiu ditangannya. Dia kembali penuh tekad, dan seolah mengingatkan dirinya agar tidak goyah, karena dia sudah melangkah sejauh ini.
Sang Deuk berada di taman rumahnya. Terlihat sedang santai menikmati pagi. Lalu datanglah Yi Hyun dan Nyonya Park. Yi Hyun membawakan minuman untuk Sang Deuk. Sang Deuk tersenyum senang. Yi Hyun berkata kalau dia sangat senang bisa berkunjung setelah sekian lama tidak datang.
Yi Hyun berkata kalau dia sangat senang saat Sang Deuk menelponnya. Dia malah merasa sedikit bersalah karena tidak menelpon Sang Deuk lebih dulu. Sang Deuk menjawab kalau orang yang kangen tentu yang lebih dulu menelepon. Yi Hyun tidak mau kalah dan menjawab kalau dia lebih merindukan Sang Deuk.(Hueekkk..ogah aku rindu ama aki-aki jahat gitu..)
Sang Deuk berkata kalau Yi Hyun pintar sekali berbohong. Yi Hyun menjawab kalau dia beneran, ga bohong.
Yi Hyun meminta Nyonya Park duduk bersama mereka, tapi Nyonya Park menolak, dan Sang Deuk akhirnya ikut meminta agar Nyonya Park meu bergabung. Nyonya Park akhinya setuju.
Sang Deuk bertanya bagaimana kabar orang tua Yi Hyun. Yi Hyun menjawab mereka masih sama seperti biasanya. Ibunya selalu mengomel, dan ayahnya selalu sibuk menangkap penjahat.
Sang Deuk memuji ayah Yi Hyun yang merupakan detektif hebat. Yi Hyun dengan lucunya berkata kalau ayahnya juga punya putri yang pandai seperti dia.
Yi Hyun dengan antusias tiba-tiba berkata kalau dia sudah menemukan kunci loker yang tertukar. Sang Deuk langsung berubah ekspresi. Dia bertanya apa maksud Yi Hyun.
Yi Hyun menjawab kalau sebenarnya itu bukan cerita yang menarik dan lagipula ceritanya juga panjang. Dengan menampilkan wajah kakek-kakek baik hati, Sang Deuk berkata pada Yi Hyun kalau orang tua sepertinya hanya punya waktu, jadi cerita yang Yi Hyun anggap tidak menarik, menurutnya akan menarik, apalagi Yi Hyun yang menceritakan padanya.
Yi Hyun tersenyum mendengar kata-kata Sang Deuk dan berkata kalau sebenarnya, kasus yang sedang ditangani ayahnya mungkin berhubungan dengan kecelakaan Yi Soo.
Kali ini Sang Deuk tidak menutupi rasa terkejutnya, dia berkata benarkah itu?Nyonya Park bahkan menatap tidak percaya pada Yi Hyun. Yi Hyun menjawab kalau sebenarnya itu juga belum pasti. Tapi yang pasti kunci loker yang Oppanya ambil pada malam kecelakaan itu berbeda nomernya.
Sang Deuk mulai merasa dia tidak aman dan bertanya apa maksud Yi Hyun dengan nomer berbeda itu? Yi Hyun menjawab kalau kuncinya tertukar.
Kalimat itu membuat Sang Deuk semakin terkejut. Nyonya Park langsung berkata kalau dia ingin bikin pancake kentang dengan potongan sayur untuk makan siang, apa Sang Deuk menyukainya? Sang Deuk menjawab oke-oke saja.
Nyonya Park beralih pada Yi Hyun dan bertanya apa Yi Hyun mau membantunya memasaka di dapur. Yi Hyun dengan senang hati menyetujuinya.
(Haduuhh Yi Hyun kamu ini kepinteran pinternya, apa kepinteran Oon nya yak..masak apa-apa aja diceritain, apalagi ini kan masalah kasus ayahnya. Polos nya mendekati stadium kebegoan ini anak..-_-)
Saat sudah sampai di dalam rumah, Nyonya Park menanyai Yi Hyun lebih detail lagi tentang apa yang Yi Hyun katakan pada Sang Deuk tadi. Yi Hyun menjawab kalau dia juga belum yakin 100 persen. Sepertinya Hae Woo unni lebih tahu tentang kasus ini, karena Hae Woo unni juga sedang menyelidikinya.
Hae Woo dan Joon Young sudah sampai di Seoul, dan mereka sedang dalam perjalanan pulang. Hae Woo memandang suaminya yang sepertinya masih kesal karena dia yang keras kepala dan menolak permintaan suaminya itu. Hae Woo menggenggam tangan Joon Young yang sedang memegang setir mobil.
Joon Young menurunkan tangannya dan membalas genggaman tangan Hae Woo. Bagaimanapun kesalnya dia sangat mencintai Hae Woo. Mencintainya bahkan melebihi dirinya sendiri. Merekapun saling menatap dengan senyum.
Sang Deuk ada di ruangannya, dia membuka laci dan mengeluarkan dokumen yang tersimpan rapi di dalamnya. Dokumen yang berhasil dia rebut dari Yi Soo malam itu.
Dia mengeluarkan dokumen itu di sampul depannya yang terkena cipratan darah Yi Soo yang sudah mengering itutertulis "Fakta Tentang Jeon Yeong Bo"
Sang Deuk membuka dan melihat setiap halamannya. Ternyata kecurigaannya benar, bahwa ada satu dari halaman itu yang tidak ditempatnya. Sang Deuk yakin halaman dengan nomer 28 telah Yi Soo sobek dan ditaruhnya di loker yang berbeda.
Sang Deuk bergumam kalau sekarang semuanya jadi jelas. Dia tertawa dan berkata kalau Yi Soo benar-benar cerdik.
Bang Jin bertanya pada rekannya apa hasil sidik jari yang dia perintahkan sudah keluar?Rekannya menajwab kalau tidak ada sidik jari sama sekali di amplop ataupun di kuncinya. Tapi kalau di kotak paketnya ada banyak sidik jari. Haha iyalah..^^
Bang Jin akan beralih ke mejanya, tapi rekannya memanggil dan berkata kalau yang terpenting adalah kasus Jung Man Chul sudah ditutup olek kepala polisi, karena dinyatakan sebagai kasus pembunuhan biasa karena perebutan hak atas kepemilikan sebuah club.
Rekan Bang Jin bilang kalau kepala polisi menutup kasus Man Chul karena sampai sekarang mereka bahkan belum menemukan siapa pelakunya. Dan juga karena korbannya adalah mantan polisi, maka sebelum para reporter menguak kasus ini,diputuskan untuk menghentikan penyelidikannya.
Bang Jin mengangguk tanda dia mengerti.
Tiba-tiba Hae Woo sudah ada di kantor Bang Jin, dan mungkin sudah mendengar apa yang sedang mereka bicarakan tadi.
Eui Sun sedang duduk bersama besannya. Dia berkata walaupun ini terasa sedikit kasar, tapi dari awal dia sudah yakin kalau Man Chul akan berakhir dengan mengenaskan seperti itu.
Apapun alasan kematian Man Chul, entah itu karena perebutan hak seperti yang diberitakan, tapi menurutnya keserakahan akan membawa bencana. (Anak sama bapak, sama-sama ga ngaca dulu kalo ngomong. )
Eui Sun bilang bagaimanapun dia merasa sangat lega karena kasus ini ditutup. Seharusnya dari dulu aja kasus ini ditutup.
Eui Sun juga memuji kerja Hyun Shik yang bagus.
Hyun Shik menjawab kalau jaksa yang menangani kasus inilah yang memutuskan menutupnya atau tidak.
Eui Sun berkata kalau dia bukankah sudah pernah memberitahu Hyun Shik, kalau dia termasuk orang yang tidak suka dengan orang munafik. Orang yang berpura-pura baik, mulia, elegan dan menjadi benar sendiri. Orang-orang yang seperti itu menurutnya tidak cocok bergaul bersamanya.
Hyun Shik mengehela nafasnya, dan membenarkan letak kacamatanya. Dia lalu berkata dengan serius kalau sepertinya dia harus memberitahu sesuatu pada Eui Sun. Hyun Shik bilang kalau Hae Woo tidak akan menyerah atas kasus ini. Tugasnya untuk menghentikan Hae Woo rasanya sudah cukup sampai disini saja.
Eui Sun malah bertepuk tangan dan mengatakan Bravo pada Hyun Shik. Hyun Shik heran kenapa Eui Sun malah tidak marah? Eui Sun berkata kalau akhirnya Hyun Shik jujur dan dia suka orang yang jujur. Rasanya terlihat lebih manusiawi. (Enek aku pak denger omonganmu..)
Hyun Shik kesal dan akan pergi meninggalkan Eui Sun, namun tiba-tiba Joon Young masuk ke ruangan itu.
Hyun Shik kaget melihat anaknya, dan Joon Young bertanya apa ayahnya akan pulang? Hyun Shik membenarkan. Dia jadi sedikit tidak enak, karena terlihat sedang bersama dengan Eui Sun, takut jika Joon Young memikir yang aneh-aneh tentangnya.
Eui Sun yang melihat mantunya bertanya apa yang terjadi? Joon Young menjawab kalau dia berangkat dengan penerbangan pagi tadi.
Eui Sun menyuruh Hyun Shik untuk tidak langsung pulang, apalagi ada Joon Young disini.
Hyun Shik tersenyum dan berkata tidak, dia akan pulang saja, dan berkata sampai jumpa pada anaknya itu.
Sedang Joon Young hanya menatap kepergian ayahnya dengan heran.
Eui Sun bertanya apa ada masalah di Okinawa sehingga Joon Young memutuskan pulang lebih awal? Joon Young menjawab tidak seperti itu, namun dia kembali menatap ke pintu seolah merasa ada yang aneh dengan kepergian ayahnya tadi.
Bang Jin dan Hae Woo bertemu dan berbicara berdua. Bang Jin menjelaskan kalau bukan kepala polisi yang memerintahkan kasus Man Chul ditutup, tapi orang yang lebih berkuasa dari pada itu.
Bang Jin berkata kalau ini demi kebaikan. "Melempar batu dengan telur puyuh tidak akan ada artinya."
(Maksudnya melawan orang yang berkuasa tanpa memiliki apaaun seperti kekuasan yang sama, percuma saja)
Bang Jin menyebut kalau akan lebih efektif, jika menginvestigasi tanpa dilaporkan demi kenyamanan atasan.
Bang Jin juga bertanya kenapa Hae Woo pulang lebih cepat, bukankah seharusnya lusa?
Hae Woo hanya menjawab kalau dia memang kembali lebih awal.
Bang Jin menayakan alasan Hae Woo ke Jepang? Apakah Hae Woo berhasil?
Hae Woo terdiam, dan Bang Jin dengan sabar menunggu. Bang Jin hanya bertanya apa ini hal yang ingin Hae Woo sembunyikan darinya?
Hae Woo akhirnya menatap Bang Jin, walau tangannya terlihat sedikit gugup, dia mencoba mengungkapkan apa yang dia dapat di Jepang.
Hae Woo memulai dengan foto di loker yang berhasil dia temukan tempatnya, dan dia juga tahu siapa yang mengirimkannya.
Bang Jin terkejut dan bertanya siapa?
Hae Woo menjawab dengan hati-hati kalau orang itu adalah Yi Soo. Kali ini Bang Jin tidak terkejut lagi, tapi benar-benar terperangah.
Yi Soo sedang di apartemennya dan terlihat akan menghubungi seseorang. Saat teleponnya sudah tersambung, Yi Soo berucap "Ini aku..Han Yi Soo"
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Huffttt...menegangkan..
Siapa yang dihubungi Yi Soo, sampai dia bahkan tidak menyembunyikan identitas aslinya.
Pasti bukan Yoshimura deh, mereka kan kayak lagi perang kutub gitu.
Sebel sama Yi Hyun di episode ini. Namanya setiap pekerjaan kan ada kode etiknya, mana bisa sembarangan ceritain ini itu ke orang lain. Mungkin karena dia hidup dengan menganggap bahwa setiap yang disekitarnya bukan orang jahat. Tapi geregetan deh aku..aslii..-_-
Bikin Part 1 ep 8 ini, bener-bener bikin aku jantungan, gimana ga, waktu aku lagi asik-asik nulis di menit-menit awal..eh,lampu mati..
Aku udah takut aja kalau hilang semua yang aku tulis.. dan untuk memulainya, aku harus ngembaliin moodku dulu..
Tapi syukurlah, semua selesai juga..
Terima kasih yang sudah mau berkunjung dan mau memberikan komentar..^^