Saturday 13 April 2013

Sinopsis SCHOOL 2013 Episode 16 (FINAL) Part 2

Na Ri

dan Hae Seon pun akhirnya berbaikan. Hae Seon menerima segala alasan Na Ri dan meminta agar Na Ri tidak melakukan itu lagi. Dia juga meminta agar Na Ri bercerita saja apa yang dialaminya. Na Ri yang merasa malu untuk masuk sekolah, akhirnya menyetujui ajakan Hae Seon, karena Hae Seon berjanji akan membelanya didepan teman-teman nanti. Itu cukup membuat Na Ri lega.



Hae Seon menggandeng tangan Na Ri memasuki kelas. Kelompok Ga En adalah yang paling heboh melihat pemandangan itu. Mereka langsung berkata kalau Hae Seon bener-bener orang yang berkepribadian sangat baik. Na Ri merasa tidak enak mendengar sindiran itu.
Hae Seon yang melihat wajah Na Ri berubah langsung berkata pada semua teman-temannya “Tentang ponselku…Na Ri tidak mencurinya, dia ternyata hanya meminjamnya.”

Kelompok Ga Eun masih mencoba menyangkal, dan Hae Seon mengingatkan salah satu dari mereka yang ternyata bernama Kim Hae Rim, tentang catatan yang siang itu diterimanya tapi belum sempat dia baca, itu surat Na Ri yang berisi kalau Na Ri ingin meminjam ponselnya. Hae Rim yang membuat dia melupakan surat dari Na Ri karena bertanya tentang games. Karena itu masalahnya malah jadi besar.




Hae Seon langsung memeluk Na Ri dan berkata “Kami memiliki hubungan yang sangat dekat, jadi kadang meminjam sesuatu hanya mengatakan dengan catatan saja.”

(Liat tampangnya Joong Hyung deh..lucu banget..^^)

Hae Seon bahkan tersenyum menatap Na Ri, agar Na Ri tidak perlu malu dan canggung lagi. Hae Seon juga mmeminta maaf karena sudah menyebabkan masalah menjadi besar. Dia bahkan menjelaskan kalau Na Ri tidak menceritakannya pada mereka semua karena kaget tiba-tiba dituduh mencuri. Hae Seon hanya ingin memastikan mereka semua tidak salah paham lagi pada sahabatnya Na Ri.



Semua teman mengangguk setuju, dan mereka pun kembali ke tempat duduk masing-masing termasuk Kim Hae Rim. Na Ri tiba-tiba berbisik pada Hae Seon kalau catatan siang itu bukan berisi dia yang akan meminjam ponsel. Hae Seon menjawab kalau dia tahu, jadi rahasiakan saja semua ini. Na Ri pun tersenyum dan senang karena Hae Seon membantunya, dan yang terpenting masih mau bersahabat dengannya.



In Jae terlihat resah menunggu Se Chan, dan ternyata Na Ri juga sedang menunggu guru yang telah membantunya itu. In Jae menenangkan Na Ri dengan berkata kalau Se Chan mungkin hanya terlambat saja. Na Ri tiba-tiba meminta maaf pada In Jae. In jae menjawab tidak apa-apa. Bukankah Na Ri banyak berinstropeksi diri tentang semua ini ? Jadi rasanya itu sudah cukup.



Kemudian masuklah Se Chan, yang daritadi ditunggu-tunggu. Se Chan juga melihat Na Ri tentunya. Na Ri memberikan kue yang sudah disipakannya untuk Se Chan. Se Chan bertanya apa ini? Na Ri menjawab kalau ini sengaja dia beli untuk Se Chan. Na Ri bahkan bilang kalau dipasar, ini adalah kue termahal. Se Chan melihat kue itu, dan membaca tulisan diatasnya, yang ditulis oleh tangan Na Ri sendiri “Untuk guru Kang”

Se Chan tersenyum sebentar dan berkata kalau dia mengerti, tapi Na Ri saja yang memakannya. Na Ri kaget karena pemberiannya ditolak. Se Chan hanya mencoba kembali ke sikapnya semula, cuek dan tidak peduli siapapun.
Se Chan juga bilang kalau anggap saja dia menerimanya, tapi Na Ri yang memakan kue itu. Na Ri tentu saja kecewa. Tapi Se Chan mencoba untuk tidak peduli. Na Ri pun pamit dengan perasaan sedih.



In Jae yang sudah berdua saja dengan Se Chan, hanya mampu menatap Se Chan dalam diam. Dia mungkin tahu apa yang dimaksud Se Chan dengan sikapnya tadi, walalu In Jae tidak setuju tapi In jae cukup paham kondisi hati Se Chan saat ini.



Di kelas bantuan tambahan yang dipegang In jae, Jung Hoo Cs masih setia mengikutinya. In Jae berkata kalau membangun semua dari awal dan bertahun-tahu itu tidak mudah kan? Nam Soon, Heung Soo, dan Young Woo tersenyum mendengarnya.
In Jae juga memuji mereka karena sudah bekerja keras. Dia kemudian melihat jamnya dan berkata ada 10 menit tersisa. Young Woo langsung bertanya apa mereka akan menulis puisi lagi? Nam Soon dan Heung Soo keren sekali yak..^^



In Jae menolak, dan berkata kalau hari ini bukan puisi. Kemudian In Jae berkata kalau Ji Hoon ingin mengatakan sesuatu. Ji Hoon pun maju ke depan kelas, dan membaca tulisan yang dibawanya. “pertama..apa yang harus aku katakan?”
Kemudian Ji Hoon menunduk dan berkata dia tidak bisa membacanya. Yi Kyung bertanya memangnya apaan sih itu?
Ji Hoon kemudian menoleh menatap In Jae dan bertanya apa dia tidak bisa memberikannya langsung pada Han Young Woo? In Jae mengangguk pertanda menyetujuinya.



Ji Hoon pun dengan malu-malu memberikannya pada Young Woo tanpa berani menatapnya.
Young Woo pun menerimanya, dan membalik catatan Ji Hoon itu. Dia membaca isinya.



Setelah kelas In Jae selesai. Yi Kyung berlari memeluk Ji Hoon dari belakang dan berkata kalau Ji Hoon bener-bener bajingan (Becanda lo ini..)
Tanpa mempedulikan Ji Hoon yang kesakitan, Yi Kyung bertanya apa sih yang diberikan Ji Hoon pada Young Woo? Ji Hoon menjawab bukan apa-apa kok. Tiba-tiba Han Young Woo lewat dan berhenti di depan Yi Kyung dan Ji Hoon, membuat Yi Kyung melepaskan Ji Hoon dari cengkeramannya.
Terlihat Jung Hoo juga ada di pintu akan keluar.

Young Woo dengan malu-malu berkata terima kasih untuk permintaan maaf Ji Hoon. Sejujurnya dia tidak apa-apa. Yi Kyung yang bingung jadi mentaap wajah Young Woo, apalagi Young Woo patah-patah ngomongnya. Young Woo bahkan melambaikan tangannya pada Ji Hoon sebagai ucapan selamat tinggal karena diua akan pulang. Ji Hoon pun membalas lambaian tangan Young Woo. Sedang Yi Kyung masih heran.



Yi Kyung langsung bertanya apa Ji Hoon minta maaf pada Young Woo. Ji Hoon hanya menjawab kalau sekarang dia sedang instropeksi diri, dan kejadian masa lalu sungguh mengganggunya. Yi Kyung terdiam mendegar jawaban Ji Hoon, dan Ji Hoon kemudia bertanya apa Yi Kyung tidak menyesal? Yi Kyung menjawab itu benar.



Yi Kyung mendekati Jung Hoo dan berkata kalau Ji Hoon benar-benar berubah sekarang. Jung Hoo mencoba cuek dan akan pergi, tapi kemudian Ji Hoon berkata membuat langkah Jung Hoo terhenti “anggap saja permintaan maaf tadi mewakili kamu juga.”
Yi Kyung berkata dengan polos, kalau permintaan maaf Ji Hoon ya milik Ji Hoon, tidak bisa untuk mewakilkan seseorang.



Nam Soon dan Heung Soo adalah yang terakhir keluar, dia melihat Jung Hoo Cs yang terlihat akrab. Nam Soon berkata kalau Ji Hoon melakukan hal yang baik. Heung Soo menajwab mereka itu hanya berlebihan saja.



Se Chan pun juga sudah mengakhiri kelasnya. Na Ri yang akan keluar tiba-tiba berhenti dan berbisik sesuatu di telinga Hae Seon. Hae Seon pun mengangguk tanda mengerti.
Ternyata Na Ri balik lagi kedalam kelas menemui Se Chan, tanpa Hae Seon. Na Ri berkata “guru..sejujurnya pada awal aku benar-benar tidak menyukaimu.”

Na Ri berkata kalau Se Chan tidak pernah peduli padanya, bahkan tidak pernah membangunkannya jika dia tertidur di kelas. Karena itulah dia merasa kalau dia bukan siswa yang hebat, karena Se Chan bahkan mengabaikannya, dan menganggapnya tidak penting apakah dia bangun atau tidur saat kelas berlangusng. “Tapi sekarang..aku berharap kau juga menjadi guru wali kelasku tahun depan.”

Se Chan tercengang mendengar kalimat Na Ri yang jujur dan terasa tulus. Setelah puas berkata itu, Na Ri pun pamit pulang.



Hari pun berganti, dan kegiatan di sekolah masih berjalan. Anak-anak masih berngkat menuju sekolah di pagi hari. Begitu juga dengan Se Chan, yang sduah datang di Seungri pagi ini. Saat melewati papan pengumuman, Se Chan menoleh dan membaca informasi yang ditempel disana. Ternyata berita tentang dibukanya kasus kekerasan sekolah oleh Komite.



In Jae dan Jung Hoo ada di ruangan konseling. In Jae bertanya apa Jung Hoo sudah memberitahu ayahnya? Jung Hoo hanya diam, dan In Jae pun kembali berkata kalau memang Jung Hoo tidak bisa maka dia yang akan melakukannya. Jung Hoo menjawab tidak usah. In Jae menjelaskan walau dia tidak menjamin, tapi mungkin hasilnya akan berbeda kalau ayah Jung Hoo bisa datang. In Jae meminta agar Jung Hoo memberitahu ayahnya hari ini, agar dia bisa datang besok. Jung Hoo menjawab sekali lagi tidak usah.



In Jae pun masuk ke ruangannya dengan putus asa. Jung Hoo masih tetap keras kepala. Se Chan terlihat sedang sibuk di mejanya. Se Chan kemudian bertanya ada apa? In Jae menjawab kalau Jung Hoo masih keras kepala tidak akan memberitahu ayahnya. Se Chan berkata biarkan saja dia. Dia pasti punya alasan untuk itu. In Jae menjawab bagaimana bisa dia membiarkan saja hal ini? Bukankah mereka harus melakukan semua cara yang mereka bisa untuk keluar dari situasi ini?

In Jae pun terlihat akan menelpon seseorang, mungkin saja itu ayah Jung Hoo.



Nam Soon dan Heung Soo terlihat berlari-lari masuk ke rumah sakit, ternyata Jung Hoo yang terbaring dengan luka di tubuhnya. Ji Hoon meminta maaf karena dia terpaksa harus menghubungi Nam Soon dna Heung Soo, karena dia juga bingung harus bilang pada siapa. Heung Soo bertanya siapa yang melakukan ini semua pada Jung Hoo? Yi kyung menjawab kalau ayah Jung Hoo lah yang melakukannya (Sumpah deh aku jadi sedih banget, kayaknya karena In Jae menelepon Ayah Jung Hoo dan memberitahu agar ayah Jung Hoo bisa datang ke sekolah besok. Kasihan banget kalau dipikir-pikir hidup Jung Hoo ya..Dia sayang sebenarnya sama ayahnya, tapi ayahnya entahlah..-__-)

Ji Hoon kemudian bertanya apa mereka punya uang karena biaya rumah sakit kurang? Itu sebabnya Jung Hoo tidak bisa pulang.



Nam Soon dan Heung Soo memutuskan bicara di luar ruangan Jung Hoo. Heung Soo bertanya apa Nam Soon punya uang? Nam soon menjawab kalau uang bukan masalah, yang jadi masalah saat ini adalah guru wali kelas harus tahu? Heung Soo setuju. Nam Soon pun langsung mengeluarkan ponselnya menelpon guru wali kelas mereka. Sepertinya In Jae yang dipilih Nam Soon untuk dihubungi.



Se Chan masih ada di Seungri, tepatnya di ruang guru. Dia hanya memandang surat yang ada di tangannya. Apakah itu surat pengunduran diri? Entahlah, yang jelas Se Chan terlihat galau memandang surat itu.



Tiba-tiba masuklah In Jae dengan tergesa-gesa, dia ingin memberitahukan Jung Hoo yang sedang terluka. Tapi In Jae tiba-tiba terkejut melihat amplop yang dipegang Se Chan..di luar amplop itu benar-benar tertulis “SURAT PENGUNDURAN DIRI”

Se Chan hanya memandang In Jae dan memasukkan surat pengunduran dirinya ke laci meja. Se Chan berkata kalau dia sudah terlalu jauh terlibat dalam kehidupan anak-anak, dan itu bukan tujuannya mengajar di Seungri. Jadi dia harus memtuskan semua hubungan itu sesegera mungkin. In Jae bertanya apa termasuk Jung Hoo juga?



Se Chan sudah siap akan pergi, namun In Jae memanggil namanya. Se Chan pun berhenti dan berbalik. “Kau sudah berpegang sejauh ini, dan sekarang kau akan pergi seperti ini?”
Se Chan tidak menjawab tapi malah terus melangkah meninggalkan In Jae. In jae sendiri terlihat sedih tapi toh dia tidak bisa memaksakan kehendaknya pada Se Chan.



In Jaepun datang sendiri ke RS tempat Jung Hoo dirawat. Jung Hoo yang melihat In Jae datang langsung bangkit dari tidurnya. In Jae terlihat sangat mengkhawatirkan anak didiknya satu itu. Jung Hoo langsung bertanya siapa yang menelpon In Jae. Mungkin Jung Hoo nggak mau In Jae terus menerus membantunya. In Jae tidak menjawab dan malah bertanya apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang melakukan ini pada Jung Hoo? Yi Kyung menjawab kalau ayah Jung Hoo lah pelakunya. In Jae seketika diam, syok dan tidak menyangka kalau ini adalah perbuatan ayah Jung Hoo.Tapi dia juga terkejut karena mungkin dialah penyebab untama Jung Hoo babak belur seperti ini. Namun In Jae langsung berkata kalau untuk sementara Jung Hoo tidak bisa pulang ke rumah. Diapun bertanya kepada yang lain, apa ada diantara mereka yang bisa ditumpangi Jung Hoo minimal untuk malam ini dulu?
Lalu Heung Soo dengan tiba-tiba menunjuk Nam Soon. Heung Soo berkata kalau rumah Nam Soon bisa dipakai untuk Jung Hoo tidur malam ini, karena di sana tidak ada siapa-siapa selain Nam Soon. Nam Soon seperti tersadar dan berkata “Eh Iya..rumahku..”

In Jae merasa lega mendengarnya, minimal Jung Hoo tidak akan mendapat amukan lagi dari ayahnya. Dia berpesan pada mereka semua, kalau ada sesuatu yang terjadi, mereka harus langsung menghubunginya.



In Jae terlihat sedang mencoba menelpon seseorang. Ternyata In Jae menelpon guru Kang. Dia hanya ingin memberitahu kalau Jung Hoo banyak kena pukulan dan itu dari ayahnya. Tapi dia merasa penyebab sebenarnya adalah karena dia, karena dia yang menelpon ayah Jung Hoo memberitahukan tentang kasus kekerasan yang dibuka kembali oleh komite. Dan meminta agar ayah Jung Hoo bisa datang besok, aga bisa meringankn hukuman yang diterim Jung Hoo. Tapi ternyata yang dilakukannya malah membuat Jung Hoo terluka.



In Jae sedang duduk seolah menunggu seseornag, mungkin menunggu se Chan, karena In Jae sepertinya sedang memelow galau malam ini. Hihi..
Ternyata benar Se Chan yang ditunggu In Jae. Se Chan pun hanya dia memandangi In Jae. In Jae berkata “Aku menelepon ayah Jung Hoo bukan untuk apapun. Seandainya aku tidak meneleponnya, dia tidak akan dipukuli separah itu.”

In Jae sedih dengan ini semua, dia benar-benar merasa bersalah pada Jung Hoo. Dia merasa yang diulakukannya benar, tapi ternyata malah membahayakan untuk anak didiknya. Padahal dia jelas-jelas tahu Jung Hoo tinggal dengan ayah yang bertemperamen buruk seperti itu. Tapi, sejak Jung Hoo datang ke sekolah dengan rajin , In Jae jadi mengira bahwa ayah Jung Hoo mungkin sudah berubah, dan rumah itu sudah layak huni untuk Jung Hoo. Ternyata semua perkiraannya salah.

Se Chan menjawab kalau ini adalah kesalahan ayah Jung Hoo, bukan In Jae.



In Jae pun berdiri dan menatap Se Chan. In Jae bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang? Jung Hoo kan tidak bisa tinggal di rumah Nam Soon selamanya. Se Chan menjawab kalau dia bisa mengenalkan Jung Hoo rumah penampungan, tapi itu tidak begitu berguna menurutnya. Karena tempat itu, bukan untuk anak-anak seperti Jung Hoo yang dengan mudah bisa menyesuaikan diri.

“Hidupnya…dia harus mengontrolnya”

In Jae kemudian bertanya apa Se Chan akan berusaha memasukkan Jung Hoo ke rumah penampungan itu? Sangat mudah kan untuk memasukkan Jung Hoo di tempat itu?
In Jae berkaca-kaca saat mengatakan hal itu, kemudian tiba-tiba In Jae bertanya “Apa yang berbeda antara melepaskan dan dilepaskan? Dilepaskan menyakitkan..melepaskan?”

In Jae bertanya hal itu pada Se Chan, apa dengan melepaskan semua, Se Chan tidak merasa sakit? Menurut In Jae melepaskan dan dilepaskan sama-sama menyisakan rasa sakit.
Se Chan haya terdiam menatap In Jae. Tanpa menjawab sepatah katapun. In Jae pun rasa-rasanya tidak menunggu Se Chan menjawab, dia memutuskan untuk pergi. Dan tinggallah Se Chan sendiri memikirkan pertanyaan In Jae tadi? Benarkah dia merasa baik-baik saja saat ini dengan keputusannya? Benarkah melepaskan adalah hal tepat yang harus dipilihnya?



Jung Hoo yang ada di rumah Nam Soon sudah meringkuk dipojokkan dengan mata terpejam. Yi Kyung dan Ji Hoon mana mungkin meninggalkan Jung Hoo sendiri, mereka pun tidur berdua di rumah Nam Soon. Mereka bahkan satu selimut dan sempat bergumam kalau tempat ini nyaman. Sedangkan Nam Soon dan Heung Soo hanya melihat mereka dengan posisi berdiri.



Nam Soon akhirnya menyenggol mereka dengan ujung kakinya, tapi Yi Kyung dan Ji Hoon cuek saja. Nam Soon bertanya apa mereka berdua tidak akan pergi? Yi Kyung langsung bangkit, dan malah menggeser posisinya mendekati Jung Hoo. Yi Kyung berkata bagaimana mungkin dia bisa pergi sedangkan Jung Hoo saja ada disini? Ji Hoon malah dengan pedenya menyuruh Nam Soon atau Heung Soo untuk mematikan lampu. LOL
Nam Soon jadi pusing karenanya.



Heung Soo pun mengambil alas tidur dan langsung mengambil posisi untuk mapan. Nam Soon semakin heran dan berteriak apa mereka benar-benar tidak akan pergi? Tapi Heung Soo dan yang lain semakin cepat memejamkan matanya dan tidak peduli dengan Nam Soon yang menggerutu karena ga dapet tempat. Hihi..Dikamarku aja gimana?#eh..^^

Nam Soon pun mengalah dan segera mematikan lampu, setelah itu dia tanpa basa-basi menarik bantal yang Heung Soo gunakan, sehingga Heung Soo mengaduh sakit. Tapi Nam Soon gentian tidak peduli dan nyengir senang karena berhasil membalas Heung Soo.



Mereka pun akhirnya terlelap, dan mencoba melupakan smeua kejadian hari ini. Hanya berharap besok semua kembali indah dan baik-baik saja.



Jung Hoo yang awalnya terlihat tidur, ternyata malah membuka matanya. Sedari tadi ternyata dia hanya berpura-pura saja. (Kasihan lo Jung Hoo, sekecil itu menanggung beban yang berat. ^^)



Bersambung ke part 3(FINAL)

KOMENTAR :

Sebelumnya aku mau bilang kalau Part 3 mungkin selasa baru bisa aku posting. Karena besok aku mau off dulu. Hehe..
Jadi supaya kalian ga kecele pas buka blog aku..dan kecewa karena part 3 nya belum ada. aku kabarin dulu dari sekarang..

Have Fun For Weekend ya guys..^^

4 comments:

  1. Waaaa...dikit lagi tp gag rela kl harus berakhir.hehe..
    Sedih sama nasib jung ho,bapaknya kejam.....semoga ada banyak kebahagiaan diendingnya nanti.
    Ada yang jadian gag ya( itu yang suka salting kl ngobrol berdua):-)

    ReplyDelete
  2. Gak rela kalo cerita ny bkal berakhir scepat ni....
    Gk mauuuu huhuhu

    ReplyDelete
  3. poor jung hoo, tapi persahabatan kelima orang ini bikin iri..................

    ReplyDelete
  4. Persahabatan mereka bikin iri aja :) .........

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^