Episode 8
kemarin diakhiri dengan Nam Soon yang memndangi Heung Soo, yang tidak kunjung melompat, padahal mereka jelas-jelas sedang terkepung oleh preman-preman. Nam Soon belum menyadari ketakutan Heung Soo, dan mereka hanya saling menatap.
Episode 9
Sementara itu Se Chan dan In Jae yang masuk ke kelas mereka masing-masing juga tercengang dengan apa yang mereka lihat.
Kelas se Chan adalah kelas pertama yang Jung Soo datangi, dan ternyata benar sodara-sodara kelas Se Chan sepi, tidak ada satupun siswa di dalamnya. Apakah ini berarti semua ada di kelas In Jae?
Jung Soo kaget dan bertanya kemana murid-murid?
Hal itu tidak hanya dialami Se Chan, kelas In Jae pun sama, kosong melompong. Tidak ada murid disana. Soo Chul, guru Uhm dan Nan Hee yang melihat kejadian itu ikut kaget, dan merasa mungkin mereka semua ada di kelas Se Chan.
Jung Soo yang tadi ada di kelas Se Chan langsung masuk menerobos kelas In Jae, dan mendapati keadaan yang sama. In Jae sendiri tertunduk kecewa. Karena mengira semua murid ada di pihak Se Chan.
Jung Soo keluar diikuti yang lainnya, begitu juga In Jae, Se Chan pun juga kelur dari kelasnya, dan mereka saling menatap. Mungkin merasa heran. Jung Soo berkata kalau dia ingin bicara dengan In Jae dan Se Chan di ruangannya.
Sementara itu di tempat lain, Heung Soo masih belum juga melompat. Nam Soon yang menyuruh agar Heung soo segera lompat, akhirnya sadar apa yang ada di pikiran Heung Soo dengan melihat kakinya. Heung Soo turun dan menggeser Nam Soon, menyuruh Nam Soon saja yang melompat.
Mereka sudah di kepung oleh preman-preman itu. Nam Soon yang masih linglung dengan ketakutan Heung Soo tadi, segera kembali sadar dan mendorong Heung Soo agar berada di belakangnya, dan dia siap menghadapi preman-preman itu. Heung soo berkata kalau Nam Soon mau keluar, maka keluar sekarang.(Mana mungkin toh Bang..^^)
Nam Soon berbisik “ayo menerobos mereka.”
Mereka sama-sama menghitung “satu..dua..tiga..”
Mereka mencoba melawan mereka agar bisa lolos, dan berhasil keluar dari tempat itu dengan masih dikejar oleh para preman tersebut. Namun Nam Soon dan Heung Soo terlihat senang melewatinya.
Mereka terus berlari dan berhasil menghentikan bis lalu masuk ke dalamnya, dan tanpa bisa lagi dikejar oleh preman-preman itu. Heung Soo senang sekali, lalu menaruh tangannya di pundak Nam Soon, Nam Soon juga tak kalah senang dan tersenyum pada Heung Soo. Mereka belum saling menyadari kedekatan antara mereka. Sampai akhirny Nam Soon sadar, dan senyumnya pun menghilang. Heung Soo sendiri langsung menarik tangnnya yang ada di pundak Nam Soon dengan kikuk.
Mereka pun mencari tempat duduk masing-masing, kembali seperti orang yang tidak saling mengenal.
Kembali ke Seungri.
Jo Bong Soo masih di ruang guru tanpa tahu hiruk pikuk yang terjadi di luaran sana. Lalu tiba-tiba terdengar suara berisik di luar ruang guru, ternyata Ki Deok yang sedang bermain lempar bola dengan Kim Joong Hyun. Guru Jo yang melihat itu langsung keluar dan menghampiri mereka. Ki Deok jadi ketakutan karenanya dan akhirnya lari menghindari guru Jo.
Di ruang kepala sekolah, Im Jung Soo bertanya pada In Jae dan Se Chan tentang bagaimana ini bisa terjadi? Lalu tiba-tiba masuklah guru Jo, dan berkata kalau In Jae dan Se Chan harusnya mengumpulkan para siswa dulu. Jung Soo bertanya memangnya dimana para siswa sekarang? Jung Soo sudah berniat akan mencari semua siswa kelas 2-2 yang tiba-tiba menghilang, tapi In Jae menghentikan Jung Soo, dan berkata kalau biarkan dia saja dan Se Chan yang mencari mereka. In Jae juga meminta agar dia dan Se Chan bisa melihat mereka dulu. Jung Soo bertanya kenapa? Apa kali ini In Jae juga akan bersekongkol lagi dengan anak-anak? Se Chan yang ikut kesal karena keras kepalanya Jung Soo berkata kenapa Jung Soo tidak membiarkan saja apa yang ingin In Jae lakukan dan jangan ikut campur.
Jung Soo kaget, dan Se Chan melanjutkan kata-katanya apa Jung Soo tidak tahu kenapa ini semua terjadi? Ini semua adalah karena ide konyol Jung Soo yang menyuruh siswa untuk memilih. Se Chan juga bilang biar dia dan In Jae yang menanganinya karena mereka adalah wali kelas 2-2, terserah pada mereka apakah akan bersekongkol atau menutupi masalah ini, biar mereka sendiri yang mengurusnya (Wow..tumben lo Se Chan.)
Jung Soo hanya terdiam tidak mampu berkata apapun untuk membantah.
Anak-anak ternyata ada di suatu ruangan berkumpul bersama disana.
Kang Joo, Min Ki, Ki Deok dan Jung Hyun, berkumpul di salah satu meja. Kang Joo berkata kalau dia merasa tidak nyaman dengan semua ini. Seorang siswa yang juga berkumpul disana berkata kalau ini tidak adil, menimpakan semua pada mereka. Dia juga berkata kalau ini adalah kesalahan guru.
Kim Jong Hyun memarahi Ki Deok yang terus mengajaknya main bola sehingga akhirnya tertangkap oleh guru Jo.
Ki Deok marah dan berkata “Apa katamu?”
Kang Joo dan satu temannya juga kesal mendengar Ki Deok dan Jong Hyun.
Min Ki berkata kalau mereka berdualah yang salah. “Tidak masalah kalau hanya tertangkap oleh guru Jo”
Tiba-tiba masuklah In Jae dan Se Chan, yang akhirnya membuat anak-anak kaget.
Sementara itu Nam Soon dan Heung Soo masih ada di bis, Heung soo memutuskan untuk turun saat bis berhenti. Nam Soon hanya memandangnya dari dalam bis. Nam Soon kemudian meminta maaf pada supir, dan meminta supir itu membukakan pintu, karena Nam Soon juga memutuskan untuk turun.
Heung Soo berjalan sendiri, terlihat dari cara jalannya, kaki Heung Soo memang sakit sebelah. Mungkin karena berlarian tadi membuat kaki Heung Soo yang cidera dulu semakin sakit. Heung Soo membungkuk memegang kakinya yang terasa sakit dan sedikit mengernyit.
Nam Soon yang tiba-tiba datang bertanya apa kaki Heung Soo baik-baik saja?
Heung Soo menjawab kalau ini bukan urusan Nam Soon. Nam Soon berkata kalau hal yang tadi juga bukan urusan Heung Soo. Nam Soon bilang apa dia mendapat masalah, dipukuli preman atau apapun itu, harusnya Heung Soo tidak peduli.
Heung Soo mengelak dengan berkata kalau dia melakukan itu bukan karena dia peduli pada Nam Soon. Heung Soo hanya tidak ingin melihat Jung Hoo senang karena berhasil membuat Nam Soon menderita. Nam soon akhirnya mengucapkan terima kasih.
“Untuk apa?”
“Karena kau terus menjaga janji”
Setelah itu Nam Soon pergi meninggalkan Heung Soo. Saat berjalan meninggalkan Heung Soo, Nam Soon mengingat masa lalunya.
Flashback
Saat itu, Nam Soon menampar dua orang laki-laki teman sebayanya. Nam Soon memarahi mereka yang tidak mematuhi perintah Nam Soon. Saat Nam Soon akan memukul, seorang dari mereka menghindari pukulan Nam Soon, dan tentu hal itu berhasil membuat Nam Soon marah. Nam Soon akhirnya bangkit dan menendang mereka, tapi Heung Soo datang dan menahan tubuh Nam Soon agar tidak melanjutkan tendangannya.
Heung soo menyuruh mereka segera pergi selagi Nam Soon masih bisa ditahannya. Merekapun segera berlari menyelamatkan diri dari amukan Nam Soon.
Setelah mereka berdua pergi, Heung Soo melepaskan pegangannya pada tubuh Nam Soon. Nam Soon marah karena Heung Soo membiarkan mereka berdua lari. Heung Soo menjelaskan kalau Nam Soon tidak perlu berlebihan. Nam Soon bisa dipenjara kalau gendang telinga mereka sampai rusak.
Nam Soon menjawab kalau memang harus dipenjara ya tidak apa-apa. Dia hanya tidak mau membiarkan mereka mengira kalau dia takut dan bisa ditaklukkan dengan mudah.
Heung Soo menjawab kalau dia hanya tidak ingin melihat Nam Soon dipenjara.
Nam Soon masih terus mengomel, dan Heung Soo berkata kalau dia tahu, dia tidak mungkin pura-pura tidak tahu.
“Dengarkan baik-baik. Apa kau temanku atau bukan, lakukan apapun yang kau inginkan. Tapi aku akan menghentikanmu dari melakukan hal-hal yang bisa membuatmu masuk penjara. Aku akan melakukannya sampai saat aku mati. Aku tidak tahu hal-hal lain, tapi aku akan menjaga janji ini tanpa syarat.”
Nam Soon tersenyum mendengarnya, merasa Heung Soo benar-benar tulus. Nam Soon lalu mencairkan suasana dengan mengajak Heung Soo bercanda. Merekapun tertawa bahagia saat itu.
Flashback end
Kembali ke Seungri.
In Jae dan Se Chan hanya memandang anak-anak dengan diam. Mereka sendiri bingung akan mengatakan apa. In Jae akhirnya membuka suara dan bertanya kenapa anak-anak tidak ada yang datang ke kelas? Nam Kyungminlah yang menjawab kalau ini sudah berlebihan.Apa yang akan terjadi kalau kita memilih salah satu dari keduanya? Apa yang tidak dipilih akan memberikan mereka nilai buruk saat tes.
Han Young Woo juga ikut bicara kalau anak-anak bilang mereka ingin bermain sepak bola.
Kini giliran Se Chan. Se Chan berkata kalau mereka yang tidak datang ke kelas dianggap absen. Seorang siswi membantah dan mengatakan kalau Se Chan tidak bisa melakukan ini pada mereka. Pertama-tama membuat mereka harus memilih, itu sudah kesalahan. Siswi di belakang pun membenarkan kata-kata siswi yang didepan. Mereka berkata kalau mereka cukup setia pada kedua guru, jadi mana mungkin bisa memilih.
In Jae membenarkan kata-kata mereka. Se Chan melanjutkan kata-kata In Jae, walaupun itu benar tapi cara yang mereka lakukan adalah salah. Kalau mereka memiliki keluhan, mereka harus memberitahukannya pada In Jae atau dia sebagai wali kelas mereka. Se Chan mengatakan untuk saat ini mereka boleh ke kelas, dan bersiap untuk kelas berikutnya.
Para gurupun akhirnya mengadakan rapat yang tentu dipimpin oleh Soo Chul. Soo Chul dengan marah bertanya bagaimana bisa 35 siswa tidak ada di kelas? Seorang guru menjawab, kalau ini sedikit melegakan, karena tidak ada yang membuat kesulitan di luar sana. (Itu si Jung Hoo cs,bikin ulah ngerjain Nam Soon dan Heung Soo)
Nan Hee menjawab kalau dia mendengar Oh Jung Hoo tidak ada di kelas, bisa saja dia sedang diluar dan menciptakan masalah.(Bener)
Nan Hee juga bilang, bagaimana In Jae dan Se Chan akan mengurus ini? Karena ibu Min Ki dan orang tua lainnya pasti tidak akan tinggal diam (Ya tuh..mereka kayak cacing kepanasan.^^)
Uhm Dae Woong akhirnya berkata kalau ini merupakan tanggung jawab sekolah, dan mereka harus bisa menerima pilihan anak-anak.
Soo Chul yang mendengar itu, menanyakan apa yang dimaksud Dae Woong dengan mengatakan ini adalah tanggung jawab sekolah? Apa Dae Woong ingin bilang bahwa ini adalah kesalahan kepala sekolah? Dae Woong membenarkan hal itu, karena ide ini berasal dari kepala sekolah. Soo Chul masih membela Im Jung Soo dengan beralasan kalau apa yang Jung Soo lakukan hanya untuk kebaikan. Soo Chul juga meminta agar hal ini tidak tersebar sampai keluar. Karena orang tua hanya mendengarkan kata-kata anak mereka. Kalau mereka pulang dan menceritakan ini dan itu, bukankah akan mengganggu sekali?
Soo Chul pusing dengan anak-anak di kelas 2 yang selalu menyebabkan masalah. Sebenarnya ini yang salah gurunya atau muridnya?
Se Chan akhirnya menjawab dengan nada dingin, apa Soo Chul merasa ini kesalahan siswa dan wali kelas?Kata-kata Se Chan tadi mengindikasikan agar Soo Chul melihat lagi ke belakang, karena semua ini disebabkan oleh kepala sekolah mereka.
Soo Chul salah tingkah dan berkata kalau intinya kepala sekolah akan mengurus ini semua setelah hasil ujian prestasi keluar. Soo Chul meminta agar untuk saat ini In Jae dan Se Chan bisa menenangkan suasana kelas, dan focus pada ujian prestasi.
In Jae dan Se Chan sedang memandang buku absen. In Jae menutup buku itu dan menatap Se Chan, bertanya apa yang akan mereka lakukan sekarang? Mereka tidak bisa jika harus memberi absen pada semua siswa. In Jae berkata harusnya mereka dari awal memang tidak melakukan hal ini. Bahkan jika anak-anak tidak menghormati guru, mereka tetap marah jika mereka punya masalah dengan guru. Dan mereka tidak berani mengatakan apa-apa karena mereka takut dihukum. Jadi bagaimana bisa mereka disuruh milih diantara dia atau Se Chan?
Se Chan menjawab jika semua sesederhana itu. Jika hubungan mereka memang hanya hubungan antara mengajar dan belajar. Memilih tanpa masalah akan terasa lebih aneh.In Jae berkata kalau tadi dia berfikir semua berada di kelas Kang Se Chan. Se Chan pun menjawab demikian. In jae aneh mendengar hal itu dan bertanya kenapa se Chan bisa mengira demikian? Se Chan menjawab dengan kikuk, kalau dia merasa pelajaran guru Jung lebih mudah daripada pelajarannya, jadi dia berfikir kalau anak-anak lebih menyukai itu. In Jae tersenyum mendengar alasan se Chan, dan Se Chan juga membalas senyuman In Jae.
Se Chan mengemukakan alasannya bahwa walaupun anak-anak mengambil pelajaran, nantinya mereka juga akan focus pada ujian masuk perguruan tinggi. Pada akhirnya juga akan seperti itu.
In Jae menjawab bahwa seorang guru harus bisa mengajarkan pelajarannya sendiri, tanpa harus khawatir tentang ujian masuk perguruan tinggi atau lainnya.
Se Chan mencoba membantah, bahwa siapa yang mengajarkan itu bukan hal yang penting. Yang terpenting disini adalah siswa yang akan belajar. Tidak peduli seberapa baik mereka melakukannya di sekolah, tidak ada anak yang tidak mau ke perguruan tinggi. Anak SMA tidak mungkin mengabaikan UMPTN.
Jung Hoo cs keluar dari gedung tempai main billiard. Yi Kyung dan Ji Hoon asik main sendiri. Ternyata di depan mereka sudah ada Heung Soo. Jung Hoo langsung berkata kalau sepertinya Heung Soo sangat terampil, karena bisa meloloskan diri tanpa terluka sedikitpun dari preman-preman itu. Heung Soo membenarkan hal itu dan berpesan agar lain kali jangan mengganggunya lagi.
Jung Hoo menakuti Heung Soo dengan berkata kalau preman-preman itu tidak akan melepaskan Heung Soo, dan akan terus mengejarnya.
Heung Soo berkata kalau Jung Hoo terlalu sombong. Mungkin Nam Soon bisa dipukuli oleh Jung Hoo, tapi dia tidak akan tinggal diam dan menerima begitu saja.
Heung Soo kemudian mengejek Jung Hoo yang harus selalu dikawal dengan 2 pelayannya ini. (Maksudnya Yi Kyung dan Ji Hoon) Tanpa mereka Jung Hoo bukan apa-apa.
Jung Hoo yang mulai kesal membenarkan hal itu, walau bagaimanapun dia tetaplah seorang pemimpin. Lalu bagaimana dengan Heung Soo? Apa Heung Soo masih kaki tangan Go Nam Soon? Dia merusak kakimu, dan kau masih merangkak kembali padanya.
Senyum Heung Soo mulai memudar,dan dengan satu pukulan yang keras Jung Hoo jatuh tersungkur ke tanah. Yi Kyung dan Ji Hoon mencoba membantu Jung Hoo berdiri.
Heung Soo mengancam Jung Hoo, dengan berkata kalau Jung Hoo masih ingin bersekolah dengan nyaman maka berhentilah mengganggunya. Atau Jung Hoo akan melihat dimana batas kesabarannya berakhir. Heung Soo bahkan menyudahi ancamannya itu dengan senyum manis yang tersungging di bibirnya. (Ampuunn jangan senyumm..)
Heung Soo pun pergi meninggalkan mereka bertiga. Yi Kyung marah dan akan mencoba menghajar Heung Soo, tapi Ji Hoon menghentikan Yi Kyung. Yi Kyung menoleh heran pada Jung Hoo dan bertanya apa Jung Hoo benar-benar akan membiarkan Heung Soo pergi begitu saja?
Ji Hoon berkata lebih baik memang mereka menghentikannya.
Sementara itu keesokan harinya, Nam Soon masih meringkuk di tempat tidurnya. Bimbang memutuskan. Apakah dia akan sekolah atau tidak. Setelah berbaring, Nam Soon mencoba duduk dengan bersandar dan memejamkan matanya.
Nam Soon mengingat kata-kata Se Chan bahwa apa yang bisa dia lakukan tanpa ijazah SMA? Ingat saat In Jae bertanya berkali-kali tentang keseriusannya. Ingat juga saat Heung Soo yang menyuruhnya untuk tetap datang kesekolah, dan ingat saat teman-temannya memanggil-manggil namanya dari jendela. Mengingat itu semua membuat Nam Soon semakin mantap untuk berangkat lagi ke sekolah.
Di kelas 2-2, Kang Se Chan tetap akan menandai absen untuk insiden kemarin. Anak-anak mengeluh mendengarnya. In Jae berkata kalau mereka berdua sudah memutuskan, bahwa hukuman membersihkan saja tidak cukup untuk apa yang mereka lakukan kemarin. In Jae juga bilang kalau dia bisa memahami perasaan mereka semua. Dia meminta untuk siswa agar lain kali membicarakannya padanya dan Se Chan dulu, baru mengambil tindakan. Se Chan berkata kalau pemotongan kelas seperti kemarin itu memang hal yang keliru. Tapi hukuman membersihkan tetap harus dilakukan.
Anak-anak mengerti dan akan mematuhinya. Se Chan juga menambahkan kalau untuk lokasi yang akan dibersihkan, dia akan memberitahunya nanti pada mereka.
Kemudian In Jae meminta Heung Soo dan Ji Hoon yang kemarin melarikan diri dari kelas untuk menemuinya di kantor setelah ini.
Dan taraaaa..masuklah nam Soon. Dia menunduk memberi hormat pada dua wali kelas di depannya. Dan Ki Deok bersorak karena ketua Go sudah kembali.
Se Chan yang melihat Nam Soon datang,bertanya kenapa Nam Soon datang terlambat?
“Aku sedang berfikir aku akan datang atau tidak”
Se Chan dengan nada bercanda sedikit mengejek berkata kalau siswa yang lain pasti langsung memutuskan untuk datang, tapi Nam Soon malah masih harus memikirkannya dulu. Haha.
In Jae akhirnya berkata kalau kelas sudah selesai, dan Nam Soon msih belum sadar akan tugasnya sehingga Se Chan mengeaskan kembali kalimat “Kelas berakhir”
Nam Soon paham dan akhirnya berdiri lalu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Setelah In Jae dan Se Chan keluar kelas, Nam Soon kembali duduk, dan saat itu dia memandang Heung Soo. Heung Soo sendiri hanya melirik Nam Soon sedikit dengan ujung matanya.
Han Young Woo mendekati Nam Soon (imuutnya Young Woo ini..^^)
Young Woo bertanya kenapa Nam Soon tidak menjawab panggilannya? ANm Soon berkata maaf, dan bertanya apa Young Woo menjaga sekolah dengan baik?
Young dengan senyum mengangguk kalau dia juga mengosongkan tempat sampah dan mengganti kain pel serta memperbaiki semua yang rusak.
Nam Soon mendengar itu dengan senyumnya.
Lalu tiba-tiba Kang Joo datang dan memukul kepala Nam Soon. Kang Joo berkata harusnya Nam Soon meminta maaf pada mereka. Nam Soon menoleh dan mengaduh kesakitan sambil memegang kepalanya. Nam Soon diam saja, dan membuat Kang Joo semakin gemas, dia lalu menaruh tangannya di leher Nam Soon seperti mencekiknya.
Kang Joo bilang kalau Nam Soon sudah membuat Ha Kyung banyak menderita karena mencemaskan Nam Soon.(cuwit..cuwit..)
Ha Kyung menoleh dan melihat Nam Soon berada dalam dekapan tangan Kang Joo. Nam Soon yang melihat itu, meminta Kang Joo melepaskan tangannya dan berkata kalau dia mengerti.
Heung Soo dan Ji Hoon bertemu In Jae di ruang guru, disana In Jae bertanya dimana Jung Hoo dan Yi Kyung? Ji Hoon menjawab kalau mereka mungkin saja sedang tidur.
In Jae berkata kalau ketidak hadiran mereka kemarin akan ditandai absen. Ji Hoon menjawab Ya. In Jae lalu berkata agar mereka mencoba focus pada kehadiran. Kalau mereka tidak bisa menjaga kehadiran mereka, maka dipastikan mereka tidak bisa lolos apalagi naik kelas 3. In Jae bahkan menekankan ini untuk Heung Soo, kalau Heung Soo bahkan tidak mungkin bisa untuk absen sekali lagi, karena itu berarti dikeluarkan.
Heung Soo menjawab “aku mengerti”
Uhm Dae Woong muncul dan memanggil nama Heung Soo. In Jae menyuruh Heung Soo menemui guru Uhm. In Jae kemudian focus lagi pada Ji Hoon, dan memuji Ji Hoon yang nilainya meningkat.
“Itu..aku hanya menjawab beberapa soal yang aku bisa dan mengarang beberapa sisanya.”
In Jae masih dengan tersenyum berkata kalau hanya memecahkan bebrapa soal saja Ji Hoon bisa meningkat nilainya, bagaimana kalau Ji Hoon benar-benar bisa memecahkan semua soal dengan benar.
In Jae mulai serius. Dia berkata kalau saat Ji Hoon keluar ke dunia nyata, ada bebarapa hal yang tidak bisa diselesaikan dengan kekuatan. Sekarang mungkin Ji Hoon berfikir bahwa semua bisa diselesaikan dengan adu fisik, tapi pada kenyataannya tidak seperti itu. Itu hanya akan membuat semua menjadi tambah buruk.
Kemudian masuklah Jo Bong Soo.
Jo Bong Soo berkata pada Ji Hoon untuk mengulurkan tangannya. Ji Hoon yang bingung mematuhinya. Tapi sebelum itu dia mengelap tangannya ke seragam, karena tangannya berkeringat.
Hehe.
Ji Hoon mengulurkan tangannya pada guru Jo, dan guru Jo melihatnya lalu berkata kalau seperti yang dilihat Ji Hoon memang orang yang kuat. Dengan mengangkat tangan Ji Hoon lebih tinggi, guru Jo berkata kalau seperti ini Ji Hoon mungkin bisa jadi preman atau polisi. Ji Hoon kaget dan guru Jo berkata kalau Ji Hoon mungkin bisa menjadi polisi dan bukannya preman. Setelah itu Jo Bong Soo melangkah ke mejanya meninggalkan Ji Hoon dan In Jae.
In Jae tersenyum dan berkata kalau guru Jo benar-benar pintar dalam membaca telapak tangan seseorang. Ji Hoon tersenyum mengiyakan, dan In Jae pun akhirnya menyuruh Ji Hoon kembali ke kelas.
Ternyata Uhm Dae Woong membawa Heung Soo ke suatu ruangan dimana di dalamnya sudah ada Nam Soon.
Guru Uhm bertanya kenapa mereka berdua bisa 10 hari melakukan absen? Karena itulah Heung Soo dan Nam Soon akan melakukan layanan sekolah selama 7 hari.
Sebelum itu guru Uhm bertanya berapa banyak layanan sekolah yang tersisa untuk Heung Soo?
“Aku? Tujuh hari lagi”
Kemudian masuklah In Jae dan Se Chan ke dalam ruangan itu. Guru Uhm bertanya siapa yang akan bertanggung jawab pada layanan sekolah anak-anak?
In Jae menjawab kalau itu adalah tanggung jawabnya.Tapi mengejutkan karena guru Uhm menyuruh Kang Se Chan kali ini yang melakukannya. Dengan bercanda guru Uhm bilang kalau tangan In Jae bahkan tidak sampai saat menyentuh Heung Soo dan Nam Soon.
Dengan konyolnya In Jae mendekati Heung Soo, dan menyentuh kepala Heung Soo dengan tangannya. Posisi kaki In Jae pun harus jinjit agar tangannya bisa memegang atas kepala Heung Soo. In Jae pun berkata “Aku bisa.”
Ternyata Nam Soon dan Heung Soo disuruh untuk bersihin kamar mandi, walaupun enggan mereka tetap melaksanakannya. Se Chan kadang-kadang mengecek mereka dan bertanya apa mereka baik-baik saja? Mereka berkata kalau mereka sudah selesai.
Se Chan tidak percaya dan memastikannya sendiri. Melihat ke masing-masing bilik kamar mandi, mungkin berharap bertemu kotoran yang masih tersisa.
Dan ternyata memang Se Chan menemukan puntung rokok, dan memperlihatkan itu pada mereka. Heung Soo mencoba mengambilnya, tapi Se Chan melarang Heung Soo memegangnya, sehingga akhirnya Heung Soo menangkupkan kedua tangannya (Ini kebiasaan orang korea ternyata kalau dikasih sesuatu sama orang yang lebih tua, harus menerima dengan kedua tangan. )
Tugas mereka ternyata tidak selesai sampa disitu saja. Se Chan masih mengajak mereka ke gudang untuk membersihkan tempat tersebut.
Terlihat banyak kursi dan meja yang bertumpuk dan tidak beraturan. Debu-debu juga banyak sekali.
Se Chan berkata kalau mulai sekarang mereka harus membersihkan tempat ini.
Heung Soo dan Nam Soon tidak banyak protes, mereka langsung mengambil sapu untuk membersihkannya, tapi Se Chan yang melihat itu, langsung berkata tidak. Mereka tidak akan seperti itu membersihkannya. Mereka berdua kaget dan menoleh ke Se Chan.
“Keluarkan semua meja dan kursi.Bersihkan itu setelah kalian memindahkan semuanya”
Mereka bertanya akan dipindahkan kemana? Se Chan melihat sekeliling, dan merasa atap sekolah adalah tempat yang tepat, mengingat begitu banyaknya kursi dan meja yang ada di gudang. Atap sekolah adalah tempat yang besar, jadi cocok untuk menaruh sementara kursi dan meja itu.(Hadeeww,,capek deh)
Nam Soon bertanya seolah memastikan “semua ini?” sambil menunjuk kursi dan meja yang ada di dalam gudang? Setelah mengiyakan dengan mantap, Se Chan pun meninggalkan mereka.
Nam Soon dan Heung Soo pun akhirnya memindahkan meja dan kursi itu satu persatu. Naik turun tangga. Menaruh keatap, lalu kembali ke gudang. Begitu terus, sampai Nam Soon kecapekan karenannya.
Nam Soon kepikiran untuk naik lift, padahal di sekolah lift tidak diperuntukkan untuk siswa.
Nam Soon menekan tombol lift, dan ternyata Se Chan yang keluar dari dalam lift, membuat Nam Soon kaget, Heung Soo yang ikut melihat juga kaget. Se Chan dengan santai berkata apa mereka tidak tahu larangan naik lift untuk siswa?
Mereka pun kesal mendengarnya.
Se Chan pun mengunci lift agar benar-benar tidak bisa digunakan, dan berpesan pada mereka untuk mengerjakan semua dengan baik serta jangan bertengkar.Karena dia ada urusan sebentar di luar. Haha kayak nasihatin anak SD lo.^^
Nam Soon dan Heung Soo bener-bener kelelahan karena tugas membersihkan gudang ini. Mereka beristirahan sebentar. Nam Soon akan mengumpat tentang Kang Se Chan, tapi Heung Soo memandangnya tajam, membuat Nam Soon tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
Sementara scene selanjutnya adalah Kang Se Chan yang ternyata ada bersama kepala sekolah Im, dan Ibu Ha Kyung serta Ibu Min Ki. Kali ini mereka tidak bertemu di sekolah, melainkan diluar. (Sejak kapan coba urusan sekolah anak, jadi kepentingan pribadi kayak gini.)
Ibu Ha Kyung dengan mulut manisnya berkata, kalau dia merasa tidak enak harus menemui mereka di sekolah sebagai orang tua siswa, makanya mereka mengajak Se Chan dan Jung Soo bertemu di luar. Jung Soo langsung bertanya ada apa sebenarnya? Ibu Ha Kyung berkata kalau sebelumnya dia tidak tahu karena Ha Kyung selalu bersikap tenang di rumah, tapi Ibu Min Ki menelponnya dan menceritakan tentang kelas dua yang menolak kelas. (Itu lo saat kelas dibagi dua,disuruh milih antara kelas guru Jung atau guru Kang)
Jung Soo mengelak, bahwa kejadiannya tidak separah itu, dan semua hanyalah kesalahpahaman saja.
Giliran Ibu Min Ki nih yang ngomong. Ibu Min Ki bilang kalau anaknya tidak mengadukan apapun. Dia tahu itu dari ibu Eun Hye. (Ibu-ibu emang biangnya rumpi)
Ibu Min Ki berkata kalau yang dia dengar kedua guru punya cara mengajar yang sangat berbeda.Bukankah kepala sekolah seharusnya sudah merencanakannya dari awal? Ibu Min Ki menegaskan kalau kedepannya tetap harus focus pada pelajarannya guru Kang. Kang Se Chan kaget mendengarnya, dan Jung soo berkata kalau untuk itu biar mereka yang memutuskannya.
Ibu Ha Kyung berkata dengan mulut manisnya itu, kalau Jung Soo berarti tidak bisa memutuskannya dengan segera kan? Kalau memang begitu, mereka akan bicara lagi dengan Jung Soo setelah hasil ujian prestasi keluar. Kalau nilai anak-anak buruk, berarti cara mengajar guru memang salah.(mungkin emang dasar anaknya yang bego Bu.Haha)
Ibu Ha Kyung kemudian bertanya pada Ibu Min Ki, kalau pada saat nilai prestasi keluar, belum terlambat untuk para orang tua menyatakan banding kan?
Jung Soo kaget dan bertanya apa yang dimaksud mengajukan banding oleh ibu Ha Kyung?
Kali ini Ibu Min Ki yang menjawab, kalau para orang tua sepakat akan meminta bantuan pada dinas setempat. Ibu Min Ki juga mengatakan kalau bukankah kejadian penolakan kelas oleh anak-anak karena ide konyol dari Jung Soo.
“Itu bukan mendorong. AKu hanya memberi mereka pilihan”
“Jangan membuat anak-anak memilih”
Orang tua –orang tua yang menyebalkan itu seolah mengindikasikan agar wali kelas anak mereka hanya di pegang oleh guru Kang. Se Chan hanya bisa menanggapi dengan senyum yang dipaksakan tersungging di bibirnya.
Se Chan dan Jung Soo sudah sampai kembali di sekolah. Dan saat turun dari mobil dan berjalan menuju Seungri, Jung Soo terus mengomel. Bagaimana bisa orang tua murid menyuruh kepala sekolah mengadakan pertemuan di luar sekolah, apalagi semua keputusan penting ada di tangannya, kenapa para orang tua bertingkah seperti itu. Se Chan hanya tersenyum tipis mendengarnya.
Jung Soo menoleh menghadap Se Chan dan bertanya apa yang akan dilakukan Se Chan? Jung Soo bilang kalau orang tua menginginkan agar masalah guru Jung segera diselesaikan?(dipecat atau diapain yak?)
Se Chan menjawab kalau dia tidak berfikir akan terlibat dalam masalah ini. Se Chan juga merasa kalau dia tidak menemukan kesalahan yang diperbuat guru Jung?
“Itulah kenapa aku memintamu untuk membantuku?”
Jung Soo juga bilang kalau seperti ini hasil ujian prestasi pasti tidak akan bagus. Dan kalau keadaannya seperti ini siapa yang menurut Se Chan dalam masalah besar? Pasti guru Jung kan? Jadi kalau sampai orang tua memutuskan menyerang guru Jung,sekolah tidak akan bisa membantu.
Se Chan benar-benar serius mendengarkannya.
Jung Soo pun meninggalkan Se Chan yang hanya bergumam “Orang tua benar-benar menguasai”
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Part 9 ini memang oke menurutku. Walaupun Heung Soo dan Nam Soon masih tidak mau saling menyapa, tapi liat de tatapan mata mereka..seolah berbicara. Hanya dengan memandang mereka seolah tahu maksud satu sama lain. Pandangan Ha Kyung ke Nam Soon juga yak, waktu Nam Soon ada di dekapan tangan Kang Joo. Mata memang sudah lebih dari cukup mewakili semua.
Aiih..
Sebel sama Jung Hoo memang. Tuh anak kenapa yak?
Sepertinya selain punya bapak yang suka mukulin dia, pasti ada kisah lain lagi. Tapi Ji Hoon sepertinya sudah mulai insaf. Tobat dia. Kayaknya dia memikirkan masa depannya, kalau dia tidak berharap jadi preman saja saat dewasa nanti.
Para orang tua memang luar binasah banget..Arrgghhh..pengen banget nyuci otaknya Ibu Min Ki ma Ibunya Ha Kyung. Biar bersih.
Hehe.
Part 2nya bersabar yak..
Terima kasih..^^