Sunday 13 January 2013

Sinopsis SCHOOL 2013 Episode 2 Part 1

Episode 1

kemarin ditutup dengan Soo Chul, Guru Uhm dan In Jae yang berlarian ke kelas 2-2 untuk melihat siapa yang membuat keributan dengan melempar kursi ke luar jendela. Mengacaukan semuanya, dan ternyata di ruang kelas hanya ada Nam Soon..tanpa Jung Hoo.
Guru Uhm bahkan berteriak dan mengatakan Nam Soon bajingan.
Nam Soon sama sekali ga bisa menjawab, atau berkata apapun.


Yang lain masih bingung diluar dengan apa yang terjadi, termasuk kepala sekolah Im Jung Soo. Ibu-ibu yang tersisa mencoba bertanya pada Jung Soo.
Im Jung Soo menenangkan dan memastikan pada mereka bahwa ini pasti bukan sesuatu yang besar, karena dia jug akan memeriksanya. Jadi sementara mereka bisa pulang dulu.


Guru Uhm menginterogasi Nam Soon di ruang penyuluhan siswa. Disana juga ada wali kelas 2-2, Jung In Jae. Guru Uhm menanyakan kenapa Nam Soon bukannya ke kelas music tapi masih didalam kelas 2-2. Guru Uhm juga bertanya apa Nam Soon berkelahi? Nam Soon menjawab Ya.

“Dengan siapa kau berkelahi? Jadi kau yang melemparkan kursi?”

“Tidak”

“Lalu siapa yang melemparnya?”

Nam Soon diam saja, tidak menjawab.



Im Jung Soo datang dan bertanya pada guru Uhm dan guru Jung tentang apa yang Nam Soon katakan?
Guru Uhm menjelaskan kalau Nam Soon berkelahi dengan seseorang. Im Jung Soo bertanya dengan siapa Nam Soon berkelahi. Guru Uhm menjelaskan, kalau sampai sekarang mereka masih mencari tahu dengan siapa Nam Soon berkelahi.

Im Jung Soo juga menanyakan kondisi Nam Soon, apakah dia terluka atau tidak, dan guru Uhm menjawab kalau kondisi Nam Soon baik-baik saja. Lalu tiba-tiba Im Jung Soo mengatakan untuk selanjutnya adalah menutup kasus ini. Guru Uhm dan In Jae kaget dang a mengerti. Lalu Jung Soo menjelaskan menutup kasus ini dan anggap seperti tidak ada yang terjadi.
Guru Uhm menolak, karena bagaimana bisa menutup kasus kekerasan seperti ini di sekolah.
Im Jung Soo membenarkan apa yang dikatakan Uhm Dae Woong, maka dari itu bagaiman mungkin mereka membiarkan rumor tentang kekerasa di sekolah Seungri tersebar luas. Apalagi ada lebih dari satu saksi. Im Jung Soo juga bilang, bagaimana kalau kasus ini sampai muncul di internet? Apa yang akan mereka lakukan?
Jadi Im Jung Soo menginginkan kejadian ini sebagai kejadian perusakan property sekolah saja, bukan kekerasan.



Nam Soon yang menunggu di dalam, terlihat sedikit resah, dia memandang tangannya, dan mengingat kalau tadi dia dengan marahnya mengangkat kursi dan siap melemparkannya ke Jung Hoo. Lalu In Jae datang dan duduk di samping Nam Soon.
In Jae menanyakan apakah ada yang terluka? Nam Soon diam dan tidak menjawab. In Jae melanjutkan kata-katanya, kalau mungkin kejadian ini hanya akan dianggap sebagai kerusakan sederhana terhadap property sekolah. Nam Soon kaget dan menoleh memandang In Jae. In Jae menjelaskan walapun demikina, sebagai wali kelas In Jae wajib tahu apa yang sebenarnya terjadi tadi?

“Dengan siapa dan mengapa kau berkelahi?”

Tapi Nam Soon tetap bungkam, dan akhirnya In Jae menyuruh Nam Soon pergi ke kelas dulu. Nam Soon tanpa ba bi bu lagi langsung pergi sesuai yang diperintahkan In Jae.





Di ruang Kepsek, Kang Se Chan sedang menandatangi surat yang berisi kesediannya mengajar di Seungri selama satu semester. Im Jung Soo meminta maaf atas hari pertama yang tidak begitu baik untuk Se Chan.
Se Chan menjawab, kaalu semua sekolah itu pada dasarnya sama saja.
Im Jung Soo mengingatkan kalau Se Chan cukup membuat standart sekolahnya menjadi baik.

“Itu mungkin agak sulit. Hanya karena nilai meningkat pada pelajaran bahasa korea bukan berarti nilai kelas juga akan menjadi baik. ”

Se Chan juga menjelaskan, karena ini tahun terakhir untuk kelas 3, rasanya tidak mungkin mengejar nilai yang baik. Berarti harus dimulai dengan anak di kelas dua. Se Chan meminta cukup mengumpulkan 10 siswa saja. Karena Se Chan memastikan, klau dia pasti bisa membawa mereka untuk masuk ujian tahun.

Jung Soo mengatakan, kalau begitu akan sangat baik, jika dilaksanakan sesudah jam pelajaran selesai.
Se Chan setuju-setuju saja.




Para guru berkumpul dan mengadakan rapat. Mereka semua masih membahas tentang insiden kursi melayang tadi tepat saat diadakannya orientasi untuk wali murid. Kim Yeon Ah berpendapat kalau ini pasti kali pertamanya terjadi dan hanya Seungri yang mampu melakukannya.
Tapi kata-kata itu dibantah oleh guru lainnya yang menagtakan kalau sekolah lain juga pasti sudah ada yang melakukannya.

Kwon Nam Hee bertanya dengan siapa sebenarnya Nam Soon berkelahi? Nan Hee menjawab, kalau hal ini sudah jelas, Nam Soon berkelahi tentu dengan Oh Jung Hoo. In Jae mengelak, karena Jung Hoo tidak masuk hari ini. Guru Uhm kaget, apa In Jae yakin? In Jae menjawab iya.





Lalu Wakasek datang, dan bilang, kalau kejadian ini hanya lelucon saja. Hanya karena anak-anak yang bermain lalu tanpa sengaja memecahkan kaca jendela. Wakasek meminta guru-guru bisa member tahu siswa jangan sampai menyebarkan rumor yang tidak-tidak tentang kejadian tadi.
Jo Bong Soo berkata kalau sebaiknya yang salah tetap dihukum. Kalau sampai kita menutup masalah ini, maka ketidak percayaan pada sekolah ini akan meningkat.
Wakasek tetap berpendapat, kasus ini harus ditutup. Selama tidak ada guru yang membocorkan, maka tidak akan yang tahu mengenai insiden ini.



Nam Soon sendiri di kelas, masih meikirkan semua yang terjadi. Anak-anak yang sudah selesai pelajaran music berlarian untuk masuk ke kelas..Gang Joo yang melihat Nam Soon sendirian di kelas, langsung menghampirinya dan bertanya Nam Soon dari mana saja?
Teman-teman yang lain juga ikut menghampiri Nam Soon. Gang Joo berkata karena Nam Soon ketua kelas, harusnya bisa melakukan yang terbaik. Byun Ki Deok yang melihat kaca pecah menanyakan kemana perginya kaca di kelas mereka? Semua tertarik dam terkejut melihat kaca kelas mereka yang pecah.
Bahkan ada siswa yang sampai melihat secara dekta, untuk memastikan bahwa kaca kelas mereka memang benar-benar rusak.




Im Jung Soo membawa Kang Se Chan ke ruang guru,dan karena Se Chan adalah mantan lulusan dari Seungri, saat sampai di ruang guru dan melihat guru Jo juga ada disana, Se Chan langsung menjabat tangannya. Se Chan pastinya merupakan mantan murid yang pernah diajar juga oleh Guru Jo..makanya Se Chan hormat sama guru Jo Bong Soo.
Jo Bong Soo menanyakan bagaimana keadaan Se Chan?
Wakasek yang melihat hal itu langsung tahu kalau memang dulu Jo Bong Soo pernah mengajar Kang Se Chan. Jung In Jae hanya melihat saja perbincangan akran mereka dengan Se Chan. Im Jung Soo lalu menjelaskan kalau Se Chan akan mengajar sastra. Kang Se Chan pun menunduk hormat, disambut dengan tepukan tangan dari para guru yang senang akan kehadirannya.



Im Jung Soo mengatakan kalau tempat Se Chan tepat disamping Jung In Jae. Se Chan mengatakan kalau dia akan pergi dulu untuk hari ini, karena kelas juga akan dimulai besok. Im Jung Soo pun mengangguk. Sebelum keluar dari ruang guru, Jung Soo mengingatkan agar guru-guru menjaga anak-anak dengan benar, terutama In Jae sebagai wali dari kelas 2-2. In Jae yang sedang asik sendiri, kaget mendengar namanya disebut, dan langsung berdiri dari duduknya, mengangguk dan berkata Iya pada permintaan Im Jung Soo.



Se Chan dan Jung Soo segera keluar, dan saat Se Chan akan melangkah keluar pintu dia menolehkan wajahnya melihat In Jae yang sepertinya terlihat stress. Se Chan hanya senyum sekilas lalu melanjutkan langkahnya.


Nam Soon yang sedang berada di luar, berniat membasuh muka, tiba-tiba merasakan sakit di sekitar perutnya, Nam Soon lalu menaikkan seragamnya sedikit, dan terlihatlah luka bekas dia berkelahi dengan Jung Hoo tadi, luka memar di sekitar pingganggnya. Dia lalu mengingat perlakuan Jung Hoo padanya di kelas tadi yang menginjak-injak pingganggnya beberapa kali.
Dia berniat membuka keran air dan membungkukkan badannya, saat itulah lukanya terasa semakin sakit. Tapi dia mencoba menahannya.




Lalu tiba-tiba Se Chan yang sedang berjalan keluar, melihat Nam Soon. Nam Soon juga mengetahui adanya Se Chan di sekitarnya. Se Chan melihat Nam Soon dengan serius dan menyadari kaalu Nam Soon adalah pengantar kue di tempat lesnya saat dia mengajar disana.
Nam Soon berniat pergi, tapi saat dia melewati Se Chan, pria itu berkata kaalu Nam Soon adalah si pengantar kue itu. Se Chan juga bertanya apakah Nam Soon melakukan tugasnya dengan baik?
Nam Soon yang nggak ingin menanggapi meminta se Chan mengurus saja urusannya sendiri.




Jung In Jae sedang menelpon tiba-tiba melihat Guru Uhm dengan Young Woo yang baru keluar dari toilet guru. Guru Uhm pun memarahi Young Woo yang bukan menggunakan toilet siswa. Dan guru Uhm tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi.
Young Woo yang jalannya nunduk, ga tahu kalau di depannya ada guru Jung. Guru Jung menyapanya, tapi Young Woo ingin segera pergi, lalu guru Jung menahan Young Woo.



Guru Jung menagjak Young Woo ke suatu ruangan dimana Cuma ada mereka berdua, disana In Jae bertanya dimana Young Woo saat kelas music berlangsung?

“Toliet”

In Jae bertanya lagi apa Young Woo bersembunyi di toilet sepanjang waktu? Young Woo hanya mengangguk.
In Jae bertanya apakah itu karena insiden pemecahan jendela?
Young Woo terlihat gugup, tapi tetap mengangguk.

In Jae sedikit kaget, dan melanjutkan pertanyaannya. Apa Young Woo melihat siapa yang melakukannya?
Young Woo semakin gugup..tapi dia langsung menjawab kalau dialah pelakunya.
In Jae jelas aja kaget mendengar pengakuan Young Woo.

“Kenapa kau memecahkannya?”




Young Woo lalu mengingat kejadian di kelas tadi, saat Jung Hoo dan Nam Soon terlibat perkelahian. Yong Woo sepertinya melihat Nam Soon yang dipukul dan ditampar oleh Jung Hoo.
Young Woo melihat itu dari luar jendela. Dia melihat Jung Hoo membuat Nam Soon terjatuh dan bahkan mengatakan Nam Soon anak dari seorang pelacur.



Nah saat itu Young Woo masuk ke kelas, dia melihat Nam Soon diinjak dan di tendang berkali-kali oleh Jung Hoo. Nam Soon yang mulai marah mengambil kursi dan berniat mengarahkannya ke Jung Hoo, pada saat yang bersamaan Young Woo juga mengangkat kursi dan melemparnya. Sehingga kursi meluncur keluar dari jendela.





Nam Soon yang siap memukul Jung Hoo dengan kursi kaget, begitu juga dengan Jung Hoo. Mereka kaget karena tiba-tiba ada Young Woo diantara mereka. Nam Soon langsung melihat ke luar jendela, sedang Jung Hoo melangkah keluar meninggalkan mereka.
Nam Soon melihat kalau di luar ada banyak orang, bahkan ada kepala sekolah disana. Nam Soon yang tahu kalau Wakasek, guru Uhm dan wali kelasnya akan datang, langsung menyuruh Young woo pergi dari kelas mereka. Young Woo yang takut di bentak Nam Soon segera berlari keluar.


Young Woo menjelaskan semua kronologi kejadian yang sebenarnya paga guru Jung, dan guru Jung bertanya kenapa Young Woo ga mengatakan itu dari tadi padanya. \

“Aku takut aku harus dipindahkan. Itu artinya aku akan dikeluarkan.’

“Kau tidak akan dikeluarkan. Aku akan mengurusnya, dan jangan khawatir. Kembalilah ke kelas. ”

Young Woo benar-benar berterima kasih dan membungkuk dalam-dalam.

Jung In Jae yang sudah tahu semuanya, memgang kepalanya merasa benar-benar frustasi dengan kelakuan murid-muridnya.



Jung Hoo sedang di ruang guru dan membaca-baca buku(lebih tepatnya membolak-balik bukunya). Lalu masuklah In Jae, dan setelah melihat keadaan sekeliling yang sepi. In Jae meminta Jung Hoo untuk berdiri. Jung Woo ga segera berdiri tapi malah bertanya kenapa In Jae menyuruhnya menunggu terlalu lama?

“Serahkan ponselku”

In Jae mengambuil ponsel Jung Hoo, dan sebelum menyerahkannya. In Jae bertanya kenapa Jung Hoo begitu sembrono? Jung Woo menjawab, kalau In Jae mau ngomel dan memarahinya, lakukan itu nanti, karena dia mau pulang.
In Jae langsung bertanya apa Jung Hoo nggak tahu hal yang sudah disebabkannya di sekolah? In Jae ingin mengatakan kalau Jung Hoo sudah menyebabkan masalah dan Jung Hoo memotong kata-kata In Jae dengan berkata kalau begitu hukum saja dia. Jung Hoo juga bilang kalau In Jae begitu menjengkelkan. Setelah mengatakan itu Jung Hoo mengambil paksa ponselnya, dan keluar meninggalkan In Jae.




Guru Jo sedang melihat anak-anak yang berlarian riang karena jam pelajaran sudah usai, dan In Jae yang melihat Bong Soo sendirian menghampirinya. Bong Soo mengatakan bahwa anak-anak terlihat sangat bebas, seperti keluar dari penjara. Bong Soo heran kenapa anak-anak tidak begitu menyukai sekolah.
In Jae tersenyum mendengar perkataan Bong Soo. Lalu tiba-tiba bertanya, apakah baik-baik saja untuk menutupi kejadian hari ini?
In Jae mengatakan kalau kejadian ini ditutup, maka korbanlah yang akan disalahkan.Dan jika tidak menutupinya, maka masalah yang akan besar.

Bong Soo berkata kaalu seseorang menerima hukuman atas sesuatu yang dia lakukan, mungkin akan mudah untuk melupakannya. Tapi kalau yang tidak bersalah mendapatkan hukuman. Itu akan terasa tidak adil baginya, dan tentu dia akan mengingat hal itu seumur hidup.



Nam Soon yang sudah sampai di rumah segera masuk ke kamar. Dia rebahan sambil memegang pinggangnya yang terasa sakit. Nam Soon meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. Dia berulang kali mengucapkan kata-kata itu, seolah itu menjadi matera untuknya tetap kuat. Padahal dia menahan sakit di lukanya .



Keesokan paginya, Nam Soon yang sudah sampai di sekolah melihat papan pengumuman dimana ada informasi pembukaan kepemimpinan komite. Nam Soon cuek-cuek saja dengan pengumuman itu, tapi tiba-tiba dia menoleh ke samping, dan mendapati Young Woo ada disana. Young Woo seperti akan mengatakan sesautu tapi Nam Soon menyuruhnya diam, dan tersenyum kepadanya, dan mengangguk perlahan, seperti kode “Its Oke” atau “Semua baik-baik saja” dan Nam Soon pun melangkah meninggalkan Young Woo.






Di kelas 2-2, Byun Ki Deok mengucapkan selamat pagi pada Nam Soon yang baru masuk dan melangkah ke mejanya. Gang Joo tiba-tiba memberikan Nam Soon cemilan, dan menyuruh Nam Soon untuk memakannya. Gang Joo salah tingkah dan jadi garuk-garuk kepala. Gang Joo yakin kaalu Nam Soon belum sarapan, makanya dia memberikan cemilan itu untuk Nam Soon. Dan juga karena dia punya perasaan pada Nam Soon. ^^

Tapi Byun Ki Deok datang dan menyambar cemilan Nam Soon, karena sepertinya Nam Soon tidak terlalu berminat. Gang Joo terlihat tidak suka karena itu diberikannya untuk Nam Soon. Tapi ternyata Ki Deok juga menanyakan kebenaran Nam Soon yang melempar kursi?
Gang Joo yang menjawab, kalau bukan Nam Soon yang melemparnya. Gang Joo tahu dengan pasti karena selama setahun ini dia duduk di samping Nam Soon.

Lalu ada siswi lainnya yang ikut nimbrung dan bilang kalau ga mungkin juga Oh Jung Hoo yang melakukannya. Kalau bukan Nam Soon yang melakukan, lalu kenapa Nam Soon mau disalahkan?




Byun Ki Deok, tiba-tiba begitu antusias untuk melakukan taruhan dengan teman-temannya, menentukan siapa sebenarnya yang bersalah, apakah benar Nam Soon atau Oh Jung Hoo?
Kim Min Ki memutus apa yang dilakukan Ki Deok, dengan menagtakan kalau dia sudah melihat peraturan sekolah yang mencatat tentang hukuman bagi siswa yang melakukan pengrusakan property di kelas, dan siswa itu cukup melakukan pelayanan masyarakat untuk sekolah saja. Jadi Nam Soon bisa melakukannya, tapi orang yang dibicarakan asik dengan buku bacaannya, tanpa menggubris semua perkataan teman-temannya.




Mereka sedang asik membicarakan pengrusakan jendela itu masih dengan menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Lalu masuklah Oh Jung Hoo dan kawan-kawannya.
Lee Kyung bertanya pada Kim Min Ki tentang orang tuanya yang datang ke sekolah? Jung Hoo langsung ikut berkata, kalau orang tua Kim Min Ki merupakan salah satu dewan sekolah, yang kayaknya datang ke Seungri untuk menghukum Go Nam Soon. Jung Hoo juga berpesan siapapun orangnya, semua harus berhati-hati saat ini. Apalagi mengingat Go Nam Soon berhasil mengalahkan Kim Min Ki sebagai ketua kelas. Ibu Kim Min Ki kan dewan sekolah, tentu dia ga terima dan sangat marah kalau anaknya yang berharga dikalahkan oleh siswa seperti Go Nam Soon.



Lalu datanglah seorang siswi yang bilang kalau Nam Soon dipanggil wali kelas untuk keruang konsultasi atau ruang BP. Nam Soon menutup bukunya, dan segera bangkit untuk bertemu guru Jung.
Saat Nam Soon melewati menja Jung Hoo, dia memajukan mejanya sehingga menghalagi jalan Nam Soon. Dia menyingkirkan meja itu, dan melewati Nam Soon, tapi Lee Kyung juga ikut menghalangi jalan Nam Soon. Tapi Nam Soon tetap bisa melewati mereka.




Ha Gyung tiba-tiba juga ikut keluar dari pintu satunya dan mencegat Nam Soon untuk menanyakan kebenaran insiden kemarin? Tapi Nam Soon malas meladeni Ha Gyung, dan terus melanjutkan langkahnya. Ha Gyung juga mengikuti Nam Soon dan berhenti tepat dihadapannya.

“Katakan yang sebenarnya. Lalu kau tidak akan dikeluarkan”

“Apa ini? Apa kau khawatir padaku?”

“Aku tidak khawatir tentang tentangmu, aku khawatir tentang diriku. Aku tidak ingin bertanggung jawab menjadi ketua kelas. Itu menjengkelkan.”

Nam Soon menolaknya, dan Ha Gyung bertanya apa alasannya.

“Agar kau merasakan penderitaan menjadi ketua kelas. ”



Nam Soon sudah berhadapan dengan Guru Jung di ruang konsultasi, dan guru Jung masih menayakan apakah Nam Soon tetap akan menutup mulutnya tentang kejadian yang sebenarnya? Guru Jung menanyakan apa alasan Nam Soon menutupi kejadian sebenarnya? Nam Soon hanya mengatakan kalau dia tidak suka mengadu, dan Nam Soon tidak ingin melakukan hal semacam itu.

“Aku tahu kau tidak melemparkan kursi itu. Aku sudah berbicara dengannya tentang hal itu.”

Guru Jung meminta Nam Soon untuk segera ke kelas, karena dia yang akan membereskan semua masalah ini. Nam Soon sedikit bingung tapi Jung In Jae tersenyum manis padanya.

“Jangan khawatir aku tidak akan mengadukannya. ”

Nam Soon pun pamit dengan membungkuk hormat pada guru Jung.




Kepsek dan beberapa guru serta dewan sekolah melakukan rapat komite hukuman untuk membahas masalah ini.
Jung In Jae mengatakan kalau Nam Soon tidak akan datang, karena dia yang menyuruh Nam Soon untuk tidak datang. Jung Soo kaget mendengar pernyataan In Jae.
Wakasek meminta agar Go Nam Soon segera datang. In Jae menjelaskan kalau Nam Soon tidak memliki alasan untuk datang ke rapat ini. Semua kaget, dan In Jae menjelaskan kalau bukan Nam Soon yang melemparkan kursi itu.

Im Jung Soo menanyakan lalu siapa pelakunya? Im Jung Soo tidak peduli, dan meminta In Jae untuk tetap memanggil Nam Soon. Jung Soo mengatakan kalau Nam Soon ada disana, pasti dia tahu siapa yang melemparkan kursi. Jdi Im Jung Soo ingin Nam Soon tetap datang dan memberikan pernyataannya tentang siap pelaku sebenarnya.
In Jae menjawab, itulah kenapa dia ada di ruang ini sendiri. In Jae menjelaskan untuk mengungkapnya para siswa menyebut dia sebagai tukang ngadu. Jadi mereka berfikir lebih baik menerima hukuman ketimbang mengadu sesama mereka..

Jo bong Soo ikut berkata kalau sekolah mengajarkan salah untuk mengadu. Dan pasti hati orang yang mengadukan akan terasa sakit.

Tapi salah satu anggota rapat, Ibunya Min Ki beranggapan menceritakan yang sebenarnya dengan mengadu itu berbeda. Kepsek Im Jung Soo juga beranggapan begitu, bahwa menutupi kejadian yang sebenarnya adalah tindakan yang salah. Im Jung Soo juga mengancam kalau Nam Soon tetap diam maka di akan di pindahkan dari sekolah.




Ha Gyung membaca info di papan pengumuman, dan Kang Se Chan juga membaca pengumuman yang di temple di papan tersebut. Pengumuman itu berisi, bahwa Nam Soon akan melakukan pelayanan masyarakat selama 7 hari. Kang Se Chan berkata ini kacau, dan saat dia menoleh sudah ada Ha Gyung di hadapannya dan itu membuatnya terkejut.

Ha Gyung mengajukan permintaan pada Se Chan untuk pura-pura tidak mengenalnya di sekolah ini. Tanpa sempat menjawab atau bertanya Ha Gyung sudah member hormat pada Se Chan dan berniat meninggalkannya.





Belum jauh Ha Gyung melangkah, Se Chan memanggilnya.
Ha Gyung berbalik dan mendekati Se Chan dan dengan sinis berkata kalau Se Chan seharusnya tidak tahu namanya.

“Siapa yang mengajarimu ini?”

Se Chan menjelaskan kalau kalimat yang Ha Gyung ucapkan salah menurut susunan dalam bahasa korea. Se Chan lalu membetulkan kalimat Ha Gyung tadi yang menyuruhnya untuk tidak pernah mengenal dia di sekolah ini..

Hehe..kirain apaan..ternyata masih tentang pelajaran toh.

Se Chan tersenyum mengakhiri pidatonya, dan Ha Gyung menjawab tentu lain kali dia akan melakukan yang benar.

Im Jung Soo memarahi Jung In Jae yang membiarkan Nam Soon pergi padahal sudah diminta untuk datang ke Rapat komite hukuman.



In Jae meminta kalau memang ingin menutupi semuanya, ya semua tanpa tersisa. Atau kalau tidak..selidiki semua kekerasan yang terjadi di sekolah. Semuanya tanpa terkecuali.
Im Jung Soo menjawab, lakukan semua yang In Jae inginkan.

“Apakah perusakan itu murni perusakan, atau menggunakan kekerasan, semua siswa di kelasmu akan terlibat. Kau baik-bauik saja dengan siswamu yang terluka? Jika itu untuk anak-anak, lakukan apa yang harus kau lakukan. ”


Kepsek dan Ibunya Kim Min Ki yang merupakan dewan sekolah berjalan keluar, dan mereka membicaerakan In Jae yang merupakan guru jangka pendek, dan kebetulan baru pertama kali menjadi wali di kelas anak nya. Im Jung Soo membenarkan, Ibunya Min Ki mengatakan kalau dia khawatir tentang kemampuan In Jae mengingat kelas dua adalah kelas yang penting. Dia juga mengatakan apakah mungkin ini karena kurangnya kepedulian guru-guru di Seungri?
Im Jung Soo membela In Jae dan mengatakan kalau ini baru awalnya saja, tunggu dan lihatlah nanti.

Lalu tiba-tiba Ibu Min Ki menanyakan tentang Se Chan apakah dia juga bisa menjadi wali kelas selain mengajar sastra?
Im Jung Soo menjawab tidak.

“Mengapa kau bertanya tentang itu?”

“Aku ingin tahu apakah kau bisa mengubah guru wali kelas kepada Kang Se Chan?”

Im Jung Soo sedikit kaget, dan Ibu Min Ki melanjutkan kaalu wali kelas semester pertama kemaren sudah terlalu tua, sehingga membuat anak-anak berada di luar kendali. Ibu Min Ki beralasan kalau wali kelasnya guru laki-laki muda seperti Se Chan maka anak-anak pasti bisa terkendali.

Im Jung Soo menjawab kalau itu bukan wewenangnya. Dengan penuh senyum Ibu Min Ki meminta Jung Soo mempertimbangkannya.
Ibu Min Ki juga menambahkan, kalau orang tua murid semua pada bertanya-tanya, apa ini termasuk kekerasan di kalangan anak-anak. Tapi kemudian Ibu Min Ki bilang kalau Jung Soo ga perlu khawatir, karena dia kaan mencoba menenangkan mereka.


Di kelas 2-2, anak-anak sedang membicarakan guru sastra baru mereka Kang Se Chan. Siswi-siswi seperti sedang menyindir Ha Gyung yang pernah belajad di Gangnam dengan guru Kang juga, tentunya Ha Gyung merasa cemburu, karena guru lesnya ternyata juga mengajar di Seungri.
Sampai masukklah Kang Se Chan ke kelas itu. Kang Se Chan memandangi murid-muridnya yang luar biasa tidak memperhatikannya dan malah asik sendiri. Lalu ada satu murid yang meminta seluruh temannya untuk diam.
Kang Se Chan langsung memperingatkan mereka untuk tidak bicara saat dia mengajar. Se Chan juga bilang kalau dia tidak punya waktu untuk menuyuruh mereka diam, atau sesuatu yang seperti itu. Jadi harusnya ketua kelas yang melakukannya.




Nam Soon yang ditegur langsung berdiri untuk membungkuk sebagai salah satu kebiasaan yang wajib dilakukan kalu guru sudah masuk kelas. Tapi Se Chan langsung memotongnya, dan bilang kalau itu hanya buang-buang waktu saja.
Se chan bertanya sampai mana pelajaran sastra yang merejka dapat? Tapi nggak ada yang merespon pertanyaannya, lalu Se chan menghampiri seorang siswi yang sedang menulis, dan setelah dilihat oleh Se Chan ternyta mereka sedang meringkas pelajaran. Se Chan menegtuk papan tulis meminta mereka memperhatikannya.
Se Chan bilang meringkas setelah membaca buku itu adalah hal yang percuma, jadi mereka jangan lagi melakukannya. Karena yang terpenting saat ini adalah bagaimana mereka bisa menjawab semua pertanyaan ujian kelulusan dengan baik dan bisa masuk ke perguruan tinggi yang bagus.

Se Chan mengejek system mengajar guru sastra mereka, yang tidak pas menurutnya. Jadi dia meminta untuk melupakan cara-cara seperti itu. Kalau semuanya pengen masuk universitas yang baik, ya harus emngikuti ujuan standart kuliah..atau SPMB yak..^^
Nah, meringkas seperti yang diajarkan guru sastra sbelumnya tidak efektif untuk itu. Sekarang ini mereka harus focus pada ujian standar utnuk masuk perguruan tinggi.



Nam Soon yang menguap, merebahkan kepalanya di meja, dan Se Chan yang melihat itu langsung menegur Nam Soon, dan bertanya apa pelajarannya membosankan?

“Bukan begitu”

Lalu kenapa Nam Soon hampir tertidur saat pelajarannya. Nam Son menjelaskan kalau dia tidak berniat mengikuti tes masuk universitas, dan tentu dia tidak butuh mendengarkan pelajaran yang berisi bagaimana caranya menjawab soal-soal saat ujian universitas nanti.
Kang Se Chan hanya tersenyum, dan berkata kalau ada siswa atau siswi yang merasa pelajarannya tidak penting boleh berdiri dan meninggalkan kelas. Se Chan juga bilang dia tidak akan menandai kehadiran mereka di absensi kelas, jadi mereka tidak perlu repot-repot ikut pelajarannya. Jung Hoo serta kurcacinya adalah yang pertama melangkah keluar kelas, kemudian disusul Nam Soon, yang sedari awal memang ingin keluar kelas.




Setelah itu giliran Nam Soon yang berdiri dan melangkah keluar, Se Chan bertanya lagi..masih ada yang ingin keluar?
Karena ini adalah kesempatan pertama dan terakhir buat mereka. Tanpa disangka-sangka Young Woo berdiri dan juga melangkahkan kakinya keluar kelas.
Se Chan bertanya pada yang lainnya, ada apa dengan Young Woo? Anak-anak menjawab berkata bahwa Young Woo adalah orang yang terakhir di kelas.
Semuanya pun tertawa.



Di luar kelas, Young Woo mendekati Nam Soon. Awalnya Nam Soon terkejut dengan adanya Young Woo, tapi Young Woo bilang kalau sendirian pasti membosankan. Nam Soon tersenyum, dan Young Woo mengucapkan terima kasih atas bantuan Nam Soo saat insiden kemarin di kelas. Nam Soon menjawab, kalau sebenarnya dia juga berniat melempar kursi itu. Lalu Nam Soon bertanya apa alasan Young Woo melempar kursi itu ?
Young Woo menjawab, karena Nam SOo melemparkannya juga untuknya buku komik, saat dia dikerjai oleh Lee Kyung dan Jung Hoo saat itu. Nam Soon tersenyum mendengar jawabannya.
Setelah itu Nam Soon mengajak Young Woo pergi tidur.


Pelajaran usai, dan In Jae keluar dari kelas 2-3, anak-anak juga berlarian keluar. Dan saat In Jae berpapasan dengan Se Chan mereka hanya saling membungkuk hormat satu sama lain.
Tiba-tiba In Jae masuk ke kelas 2-2,dan dia meminta agar ketua kelas mengumpulkan PR mereka. Seorang siswi yang sedang mengkeriting rambutnya menjawab, kalau ketua kelas ditendang keluar sebelum pelajaran dimulai.
In Jae kaget, dan bertanya kenapa?
Siswi satunya menjawab karena Nam Soon tidak akan ke perguruan tinggi.

In Jae lalu menanyakan apakah mereka sudah menyelesaikan tugasnya, dan dengan senang mereka menjawab BELUM. Lalu salah satu siswi bilang, kalau guru Kang yang menyuruh mereka kalau mereka ingin masuk ke universitas.
In Jae tentu kaget mendengarnya.




Kang Se chan sedang melihat daftar murid kelas 2-2, dan melihat nama Ha Gyung disana.
In Jae yang baru masuk dan duduk di kursinya langsung mendapatkan pertanyaan dari Se Chan mengenai Ha Gyung?
Apa Ha Gyung termasuk siswi pindahan?
In Jae menjawab tidak, karena Ha Gyung orang yang berada di posisi pertama saat ujian masuk.
In Jae sepertinya sudah mengumpulkan keberaniannya dan mengajak Se Chan untuk bicara. Se Chan keget. Dan bingung.
Tapi dia tetap mengikuti In Jae.




Bersambung ke Part 2 ya..^^

3 comments:

  1. berkunjung disini... mantaaab sist, sinopsnya...

    ReplyDelete
  2. Terima kasih..^^
    Project utama saya untuk saat ini merampungkan Sinopsis SCHOOL 2013..^^

    Semoga bisa selesai..

    ReplyDelete
  3. ditunggu sinopsis SCHOOL 2013 krn sempat dgr ulasan drama ini menarik dan banyak hal yg positif bs d ambil dri drama ini..
    fighting..!!^^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^