Monday, 10 November 2014

Sinopsis Mr Baek / Back Episode 1 Part 1

Di malam hari yang gelap, Eun Ha Soo melajukan mobilnya dengan santai. Tanpa sadar saat dia sudah melewati jalan itu, aspal tersebut retak dan cukup panjang. Ha Soo terus melaju.


Sementara itu, Choi Go Bong dan asistennya Sung Gyung Bae juga tengah berada di jalan raya melajukan mobilnya. Dia melewati jalan yang retak tadi, dan Gyung Bae merasakannya. Diapun takut. Lalu tiba-tiba di depan merka ada sebuah lubang menganga lebar siap menanti mereka untuk masuk ke dalamnya. Mobil Ha Soo pun tampak ada di seberang mobil Go Boong.




Gyung Bae mencoba menghindari lubang itu dengan memutar kemudi kesamping. Ha Soo yang tengah melaju juga terkejut saat dia melihat lubang sebesar itu ada di depan matanya. Bagaimana ini? Apakah dia akan mati?


Mobil Go Bong bagian belakangnya tetap hampir jatuh ke dalam lubang itu, sementara Ha Soo.Sementara Ha Soo tampak pasrah akan apa yang terjadi. Setelah itu, tampaklah bahwa kedua mobil sudah tak ada di jalanan. Baik mobil Ha Soo mapun mobil Go Bong.


Malam ini, di kediaman Go Bong. Go Bong tidur dengan sangat gelisah. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, bekali-kali dia menarik nafasnya. Lalu sekelompok orang berpakaian putih mendekati tempat tidur Go Bong, sepertinya mereka adalah malaikat maut. Saat malaikat maut itu datang semua bunga di ruangan layu dan buah pun menjadi busuk.

Malaikat maut itu mengelilingi Go Bong dan bersiap mengambil nyawa Go Bong. Go Bong terus saja gelisah tidurnya.


Sampai akhirnya Go Bong bisa menyadarkan dirinya. Dia membuka mata dan para malakiat berbaju putih menghilang seketika. Seluruh keluarga pun terbangun dan langsung menuju ruangan Go Bong. Go Bong berteriak menyuruh menghidupkan lampu. Go Bong melihat ke sekitar dan ternyata bunganya masih segar sertanya buahnya juga tak membusuk seperti mimpinya tadi. Gyung Bae menyeka keringat Go Bong, tapi Go Bong menyuruh Gyung Bae segera pergi.


Akhirnya semua pergi meninggalkan Go Bong agar bisa beristirahat.


Episode 1

Hari ini semua berkumpul,karena hari ini adahal hari ulang tahi Choi Go Bong yang ke 70. Semua makanan lezat dihidangkan. Saat sedang menunggu Go Bong keluar, Lee In Ja memarahi suaminya Choi Young Dal yang sudah mau duduk padahal ketua belum keluar. In Ja pun meminta suaminya segera membawa ketua untuk segera ke ruang makan.

Choi Mi Hye berkata In Ja terlalu keras pada saudaranya. Saudaranya itu canggung dengan semuanya, tapi dia penuh dengan kasih sayang. In Ja bertanya sinis, apa yang bisa Mi Hye lakukan dengan kasih sayang? Apa kasih sayang bisa menghasilkan uang? Mi Hye memperingatkan In Ja, jika In Ja terus menerus menyebut uang, maka uang malah akan semakin menjauhi In Ja.


Choi Go Bong sudah datang dan sudah duduk di kursinya, semua mengucapkan selamat ulang tahunpada Go Bong.Mi Hye memamerkan hadiah untuk kakakknya itu yang dari Afrika selatan. In Ja juga tak mau kalah, dia memperlihatkan hadiahnya. Hadiahnya adalah madu lebah ratu dari Himalaya. Madu seperti ini hanya bisa di dapatkan selama dua tahun.


In Ja menjelaskan madu ini baik untuk kesehatan Ketua, dan bisa membuat Ketua tetap panjang umur.
Mereka pun makan. Young Dal berkata kalau dia dengar Dae Han melakukan perjalanan bisnis. Mi Hye menjawab kalau dia meragukan itu, sepertinya dimana Dae Han berada, Dae Han selalu membuat masalah.

Hong Ji Yoon yang merupakan sekretaris pribadi Go Bong datang memberitahu semua jadwal Go Bong hari ini. Go Bong menyuruh Ji Yoon diam, kemudian Go Bong bertanya kenapa Dae Han lama sekali tak datang-datang? Go Bong brtanya apa terjadi masalah lagi? Ji Yoon berkata minggu lalu di Las Vegas..belum sempat Ji Yoon melanjutkan Go Bong bertanya berapa banyak Dae Han kalah dalam berjudi?

“Sebenarnya..saat ini adalah tentang seorang wanita. Tapi sekarang, wanita itu mengatakan dia hamil.”
Go Bong pun kaget. Bahkan semua yang di meja makan tak bisa menutup mulut mereka saking kagetnya.

“Dia bilang akan emmberitahu media tentang kehamilannya.”


Ji Yoon juga mengabarkan kalau di surat kabar para paparazi berhasil mengambil foto mereka saat berada di Las Vegas dan di Bandara. Mereka akan sebisa mungkin mengubur cerita itu, tapi menurut dugaan uang yang dipinjam saat ini adalah 1 Milyar Won. Go Bong kaget dia berteriak dan berkata kalau dia ga akan membayar sepeser pun utang itu. Go Bong berteriak sangat keras sampai akhirnya terbatuk-batuk sendiri.

Tiba-tiba Dae Han menelpon, dan Go Bong minta di loud speaker. Go Bong bertanya, dimana Dae Han. Dae Han dengan santai menjawab kalau dia ada diatas kepala ayahnya.


Ternyata Choi Dae Han sedang mempersiapkan kejutan untuk ulang tahun ayahnya, dia akan berparasut sambil memegang tulisan selamat ulang tahun ayah.Masih sambil berkata pada ayahnya, Dae Han meminta ayahnya menunggu kedatangannya yang sebentar lagi.

Young Dal yang berdiri di jendela melihat Dae Han sedang berparasut dan dia meminta yang lain juga ikut melihat. Di langit terbentang tulisan Selamat Ulang Tahun Ayah.


Tapi ternyata tulisan itu kurang terlalu menempel, dan angin sangat kencang membuat beberapa tulisan terlepas satu persatu dan akhirnya malah membentuk “Ayah Ulang Tahunmu Sudah Berakhir” (LOL)

Semua yang membaca pun terkejut, bagaimana bisa Dae Ha berkata seperti itu. Go Bong pun hanya bisa menunjuk-nunjuk marah kearah Dae Han sampai akhirnya Go Bong pingsan.


Dae Han sudah sampai dan masuk ke kamar ayahnya, tapi ayahnya malah melemparinya bantal dan dia menangkapnya sambil bertkata “Strike”

Dae Han duduk santai di kursi yang ada disana, ada dokter juga disana. Go Bong bertanya apa ada penyakit yang fatal? Dokter awalnya menjawab ya, tapi kemudian menjawab tidak. Karena Go Bong menjalani operasi setelah serangan jantung terkahir kali. Kondisi go bong cukup serius, tetapi jika Go Bong membuat upaya yang lebih baik. Go Bong bertanya kesal upaya apa lagi yang harus dia lakukan? Dokter menjawab, jangan meminum alkohol dan makanan makan berminyak. Go Bong menjawab dia sudah menghindari semuanya.
Dokter selalu memberitahunya makan sayuran dan ikan setiap hari, sampa-sampai baunya sudah seperti ikan (LOL)


Dae Han yang asik duduk di kursinya sambil makan buah apel berkata pada ayahnya maka ayahnya makan saja semua makanan. Tidak menyenangkan jika kita tidak bisa makan makanan yang kita suka. Semua pun pusing melihat tingkah Dae Han.


Di sebuah perlombaan Eun Ha Soo sedang berusaha menahan tubuhnya pada sebatang besi dengan bergelantungan dan berusaha agar jangan sampai jatuh. Satu persatu lawan mulai kalah, tinggal Ha Soo dan seorang pria disampingnya.
Akhirnya juri memutuskan Park Bok Nam dan Eun Ha Soo lolos. Mereka berdua pun langsung turun dan Bok Nam bertanya pada Ha Soo, bagaiamana waniata muda seperti Ha Soo bisa melakukan hal seperti ini.? Ha Soo menjawab jika doa lolos maka dia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.


Babak selanjtnya adalah mengangkat bebab berat dan berlari sampai ke tempat tujuan untuk menaruh benda yang dipikul itu. Ha Soo semangat dan yakin bisa, saingannya masih Park Bok Nam. Disela-sela mereka berlari berlari Bok Nam berkata kalau dia punya empat anak, akhirnya Ha Soo pun memilih mengalahkan dirinya. Teman Ha Soo yang ada di tribun heran dan kenapa Ha Soo malah kalah. Tapi anak dan istri Park Bok Nam tersenyum senang ayah mereka menang.


Go Bong siap bekerja. Ji Yoon bertanya apa Go Bong baik-baik saja? Go Bong berkata sejak kapan dia bekerja berdasarkan kesehatannya? Ji Yoon bahkan berkata jika Go Bong tak mau ke tempat itu maka dia bisa membatalkan janji tersebut. Go Bong menjawab tak usah.


Flashaback

Malam itu dokter pribadinya memberikan obat. Go Bong bertanya apa ini? Dokter menjelaskan “Jika hatimu tiba-tiba terasa kencang dan kau kesulitan bernafas, minumlah itu.”

Go Bong bertanya apa obat ini akan mengubah sesuatu? Dokter berkata, semua bisa terjadi terlalu dini saat ini. Jadi kau harus segera berhenti bekerja sesegera mungkin.


Flashback End

Go Bong sudah sampai di depan kantor. Ji Yoon membenarkan jas Ketua Choi agar tampak rapi. Gyung Bae berkata pantas saja Go Bong selalu dipanggil Alain Delon.Go Bong kemudian mengomentari pakaian Gyung Bae. Gyung Bae berkata kenapa sekarang Go Bong jadi memperhatikan pakaiannya. Gyung Bae malah menari-nari ga jelas di depan Go Bong, dan Go Bong langsung menusuk perut Gyung Bae dengan tongkatnya sampai Gyung Bae terjatuh. Dengan merengek manja, Gyung Baek berkata Alaian Delon Tua memukulinya. (LOL)


Ketua Choi pun masuk dan semua karyawan membungkuk selama Ketua Choi lewat. Ternyata ada karyawan yang masih memakai sandal dan untung saja tak ketahuan, karena mata Go Bong hana lurus ke depan.

Tiba-tiba ada seorang karyawan yang menhadang Go Bong, dia berkata tak peduli apapun pekerjaannya, tolong biarkan dia bekerja disini beberapa bulan lagi. Karyawan itu bahkan berlutut di depan Go Bong dan berkata kalau dia butuh uang untuk operasinya. Dimana lagi dia bisa bekerja selain disini di usiaku yang sekarang ini?


Go Bong kemudian ikut berlutut dan berkata “Ketika aku memperkerjakanmu, itu berarti aku membeli nilaimu. Tetapi jika sebuah produk tidak bia menghasilkan nilai lagi, bukankah sudah jelas jika aku harus menyingkirkan produk itu? Tidak ada alasan bagiku untuk memperhatikan keadaanmu. ”
Karyawan itu terus memohon sampai akhirnya penjaga langsung mengamankan si karyawan itu dan mengeyahkankannya dari pandangan Ketua Choi.


Setelah ketua Choi pergi, para karyawan bergosip. Karyawan wanita yang memakain sandal berkata kalau ada rumor bahwa Bos mereka mandi dengan uang emasnya, karena begitu takut uangnya akan dicuri. Bos merekapun meenumpuk semua uangnya di kotak penyimpanan


Bos mereka makan dan tidur dengan uangnya, dan bos mereka mengatakan wajar dikelilingi oleh uangnya. Sang pria menjawab kalau dia benar-benar iri dengan kehidupan bos mereka. Go Bong yang sedang berjalan entah mendengar atau tidak celotehan para karyawannya. Si perempaun berkata hanya ada orang-orang tertentu yang bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Tidak peduli seberapa keras mereka bekerja, semua uang akan pergi ke orang tua itu.
Tampak Go Bong berada dalam bathup penuh koin emas, dan melemparkan koin itu saking senangnya.


Jung Yi Gun memberikan dokumen mengenai warisan ypada Go Bong sesuai yang Go Bong yang minta. Go Bong bisa menyatakan perbandngan warisan Go Bong sesuai kehendak Go Bong. Yi Gun bertanya, apa Go Bong sudah memutuskan? Go Bong menjawab jika Yi Gun adalah anaknya maka akan mudah baginya untuk membuat keputusan. Wajah Yi Gun pun tampak berubah saat mendengar kalimat itu.


Ji Yoon datang membawa sebuah berita online yang bertajuk “Seorang anak Ketua Grup DaeHan, Choi Dae Han menghamili wanita diperjalanan bisnisnya.”
Ji Yoon berkata kalau dia akan berusaha sebisa mungkin untuk mengubur berita itu dengan sesuatu yang lain. Ji Yoon membawa sebuah sepatu karet putih untuk digunakan Go Bong saat datang di kungjungan panti jompo nanti.


Dae Han sedang berjalan santai di kantor, tiba-tiba dia melihat ayahnya dan dia harus menghindari bertemu sang ayah. Akhirnya dengan gerak sangat cepat, Dae Han bersembunyi di troli yang sedang membawa banyak tas. Dae Han berjongkok dan berjalan megikuti jalan si troli. Go Bong memang ga melihat, tapi ji Yoon sangat jeli dan tahu kalau yang bersembunyi di balik troli itu itu Dae Han.


Choi Dae Han merasa aman dan berjalan santai kembali di kantor, tapi ternyata dia berpapasan dengan Ji Yoon yang langsung menyapanya. Ji Yoon bertanya kemana Dae Han akan pergi padahal sebentar lagi ada pertemuan? Dae Han menjwab dia mau melihat seseorang. Dae Han berkata “Keberadaanku pada pertemuan hanya mempersulit karyawan. Aku akan mencari sesuatu yang lezat, atau kau ikut aku? Aku tidak akan menghentikanmu untuk membersihkan kekacauan yang telah aku buat. Tapi jangan pergi dan lakukan pemeriksaan latar belakang. Jika kau akan melakukan itu. Maka lakukanlah dengan benar.”

Dae Han menjelaskan tentang kejadian di Las Vegas, dia tak pernah menghamili seseorang. Mencium saja tidak. Ji Yoon berkata walau begitu toh hutang Dae Han tetap 1 Milyar won. Dae Han membenarkan lalu berkata apa ayahnya akan mengambil semua uanganya ketika ayahnya meninggal? Bagaimanalagi ayahnya akan mengahbiskan uang ayahnya jika bukan untuk menyelesaikan masalahnya.Ji Yoon memberitahu kalau ayah Dae Han sudah berjanji tak akan memberikan sepeserpun untuk Dae Han lagi mulai sekarang. Dae Han kaget.

Ji Yoon melanjutkan kalau dia akan menjula tempat Dae Han yang ada di Chungdam-dong. Dae Han tak percaya ayahnya melakukan ini padanya. Dae Han akan pergi, tapi Ji Yoon menahan lengan Dae Han dan berkata agar Dae Han mulai belajar bisnis mulai hari ini. Itu adalah oerinta ayah Dae Han. Dae Han menjawab dia sama sekali ga tertarik dengan bisnis. Dae Han pun berlalu, Ji Yoon kemudian berkata jika ayah Dae Han meninggal dan Dae Han sama sekali tak menerima warisan, apa yang akan Dae Han lakukan?

“Aku akan mengatur keadaan malangku.Puas?”


Ji Yoon berjalan dan berpapasan dengan Yi Gun. Yi Gun berkata orang bisa berfikir bahwa Ji Yoon adalah istri Dae Han. Ji Yun terus berjalan sambil melihat jadwal dan Yi Gun mengikuti sambil terus berkata kalau Ji Yoon melihat Dae Han di pagi hari, lalu sore hari. Yi Gun bertanya apa nanti malam Ji Yoon punya waktu luang? Ji Yoon menjawab, tidak bukankah yi Gun juga sudah tahu. Yi Gun kemudian berkata itulah banyak gosip akhirnya beredar. Ji Yoon bertanya gosip apa? Yi Gun menjawab gosip bahwa Ji Yon adalah pacarnya Dae Han.

Ji Yoon berhenti dan berkata biarkan saka orang berkata apa, dia ga peduli. Yi Gun bertanya sebenarnya apa yang Ji Yoon inginkan? Apa Ji Yoon ounya maksud tersembunyi? Ji Yoon yang biasanya memanggil Sunbae, kali ini memanggilnama lengkap Yi Gun. Dia menjawab “Pikirkan saja apa yang kau pikirkan” Ji Yoon pun berlalu.


Eun Ha Soo dan Son Woo Young temannya menjadi relawan di pnti jompo kali ini. Choi Go Bong si pemilik panti jompo sudah datang dan memakai sepatu yang dipersiapkan Ji Yoon tadi. Ji Yoon memberitahu kalau hari ini orang-orang membuat kimchi. Ji Yoon berkata kalau dia akan pergi ke mengurus kongferensi pers. Go Bong menyuruh Gyung Bae menemani Ji Yoon ke komferensi pers. Dia akan baik-baik saja, lagian dia juga bukan seorang anak. Jadi berhenti mengkhawatirkannya.


Ha Soo membawa belanjaannya, tapi tiba-tiba cuaca menampakkan akan hujan. Diapun bergegas. Go Bong masih berjalan menuju lokasi panti jompo. Go Bong merasa akan turun hujan, dan saat itulah dia sebuah motor menyerempetnya sampai ia terjatuh, dan kacamatanya terlempar. Go Bong tergeletak, dia sadar dan berusaha mencari kacamatanya di tengah hujan yang deras.


Ha Soo yang melihat seorang kakek tergeletak tentu saja langsung membantu, dan bertanya apa kakek baik-baik saja? Ha Soo memegang lengan kakek itu. Tapi Go Bong langsung menepisnya kasar. Ha Soo tak menyerah, dia memakaikan sepatu kakek yang terlepas satu dan bertanya dimana kakek tinggal? Ha Soo berkata berpeganglah padanya, tapi Go Bong lagi-lagi menepis Ha Soo bahkan kini Go Bong mendorong Ha Soo dengan kasar.

Tanpa sengaja Ha Soo menginjak kacamata milik si kakek yang daritadi kakek cari. Ha Soo pun merasa bersalah. Go Bong terus bertanya dimana kacamata sambil meraba-raba. Ha Soo mengambil kacamata itu dan menyimpannya, Nanti akan dia perbaiki.


Ha Soo meminta kakek untu tak keras kepala, berpeganganlah padanya. Apa kakek tidak tahu betapa sulitnya brjalan saat hujan? Akhirnya Go Bong mau dipapah Ha Soo. Tapi tiba-tibakakkek brkata tongkatnya ketinggalan. Untung saja mereka belum terlalu jauh berjalan, sehingga tongkat kakek masih bisa diambil.


Go Bong dikira sama dengan penghuni panti jompo lainnya. Ha Soo bertanya apa kakek baik-baik saja? Go Bong menjawab dengan berteriak marah tentu saja dia baik-baik saja. Para lansia seperti dirinya saling bertanya dia tinggal dimana sebenarnya? Seorang lain mengatakan kalau pasti ada yang sengaja meninggalkan kakek ini disini. Go Bong berkata kalau dialah yang membangun bangunan panti jompo ini. Tentu saja semua tak percaya, bahkan ada yang bertanya apa saat itu kakek membawa batu bata?
Salah seorang lainnya bahkan megira Go Bong terkena penyakit Alzheimer. Sepertinya kakek itu agak gila. Go Bong kesal sekali mendnegarnya.
Seorang nenek berusaha memberikan handuk pada kepala Go Bong agar rambut go Bong kering, tapi Go Bong malah berteriak marah-marah dan membuah Ha Sun ikut menoleh melihat apa yang terjadi.
Nenek itu bahkan sedikit terdorong dan Ha Soo langsung membantu sang nenek.


Ha Soo bertanya kesal pada si kakek “Kakek, bagaimana kau bisa mengabaikan kebaikan seseorang?”

Kakek tak menjawab dan malah bertanya dimana pekerja disini? Apa ada yang bisa memanggilkan seorang pekerja disini?
Ha Soo mengambil handuk kecil itu dan berkata jika ada yang kakek buruhkan, kakek bisa mengatakan padanya. Ha Soo kemudian lagi-lagi menaruh handuk kecil itu ke kepala si kakek dan berkata kalau rambut kakek harus kering, kalau g mau masu angin nantinya. Tapi kakek kembali berteriak, dan bahkan melempar handuk itu kemuka Ha Soo.

Ha Soo kemudian berkata “Dia seperti pria tua yang jahat.”

Ha Soo berlalu dan Go Bong berteriak apa tadi yang Ha Soo katakan?


Situasi semakin parah, saat para kakek yang melihat sepatu karet Go Bong yang kotor dan itu menandakan kalau Go Bong pasti orang miskin. Go Bong benar-benar geram dibuatnya. Go Bong pun memilih pergi.


Go Bong diminta untuk mencicipi kimchi oleh seorang nenek, tapi Go Bong menolak.Go Bong bahkan berkata itu kotor. Go Bong menepis kimchi tersebut yang langsung melayang diudara dan ternyata tanpa disangka jatuh dikening Go Bong sendiri. (LOL)
Ha Soo melihat itu dari tempatnya bekerja. Go Bong lalu berteriak sekeras-kerasnya.


Ha Soo membantu Go Bong bebersih. Dia memakaikan handuk kecil di leher Go Bong. Saat Ha Soo akan membersihkan Go Bong, Go Bong lagi berteriak-teriak dan Ha Soo berkata Go Bong sangak keras kepala. Akhirnya Ha Soo memaksa dan Go Bong tak bisa menghindar. Ha Soo mencuci tangan kakek, memberinya sabun lalu mengusapnya lembut. Tanpa sadar Go Bong menatap Ha Soo dan entah apa yang ada di benaknya yang jelas itu bukan pikiran jelek. Dia suka dengan perhatian dan kelembutan Ha Soo. Ha Soo berkata sekarang tinggal di bilas dan selesai.

Saat Ha Soo ingin mengeringkan tangan Go Bong, Go Bong kembali galak dan memilih mengeringkan sendiri. Ha Soo pun pergi.


Ha Soo yang kesal duduk di bangku taman. Dia ngomel-ngomel sendiri kalau kakek itu ga tahu bagaimana caranya berterima kasih saat orang ain melakukan hal baik padanya. Dia benar-benar keras kepala.
Ha Soo mengeluarkan kacamata kakek yang rusak.. Dia mencoba memakai kacamata itu dan rasanya malah pusing sekali.


Kali ini adalah giliran lansia berjoget. Go Bong duduk saja dan mengingat perkataan Ha Soo yang bilang bahwa diaadalah pria jahat. Ha Soo mendekati Go Bong dan memakaikan kacamata Go Bong yang sudah diperbaikinya walau tak seberapa. Setelah Go Bong memakai kacamatanya, dia bisa melihat Ha Soo dengan jelas. Dia jadi tahu Ha Soo memang gadis baik dan selalu ceria dan polos. Go Bong tampak terpesona dengan wajah Ha Soo. Ha Soo bertanya apa kakek bisa melihat dengan jelas, tapi kakek sama sekali tak menjawab dia hanya terus menatap wajah Ha Soo. Bahkan saat Ha Soo tersenyum, senyum itu sangat manis. Go Bong juga membaca nama yang tertera di baju Ha Soo.


Ha Soo kemudian memberikan perment mint di telapak tangan Go Bong dan berkata Ayahnya menyukai permen mint, jadi dia memberinya sedikit untuk Go Bong. Woo Young memanggil Ha Soo untuk minta di bantu sehingga Ha Soo meninggalkan kakek


Setelah sendiri kakek melihat perment mint itu, ketika dia berniat membukanya Ji Yoon datang dan heran dnegan penampilan Go Bong. Go Bong langsung menyembunyikan perment mintnya. Dia berkata dia baik-baik saja. Ji Yoon berkata kalau dia akan membawakan kacamata yang baru untuk Ketua, tapi Go Bong ga mau. Go Bong pun malah ikut menari dengan lansia lainnya, membuat Ji Yoon heran.


Ini adalah kegiatan terakhir para lansia di panti jompo, yaitu berfoto. Para relawan juga sudah pulang. Saat semua menatap kamera hanya Go Bomg yang tidak, dia menatap kearah Ha Soo yang akan pulang. Ha Soo yang tahu di lihat si kakek, memberikan salam hormatnya dengan menundukkan kepala. Go Bong pun tampak tersenyum walau sangat tipis.


Bersambung ke part 2

Celotehanku : 

Dramanyanya ada konyolnya, jadi seru. Ga sabar kayak gimana lanjutannya.

6 comments:

  1. Ditunggu part 2 nya ya mbak..thanx

    Aling

    ReplyDelete
  2. Thanx mbak buat sinopsisnya, ditunggu part 2 nya..

    Aling

    ReplyDelete
  3. Waaah jang nara lg,,mdh2an dramanya lbh seru dr drama sebelumnya..mksh ats sinopsisnya n tetep smngt

    ReplyDelete
  4. Suka sm jang nara.

    ~mamadaru~

    ReplyDelete
  5. Part 2 blm ada ya, mba ayu? Atau jgn2 sy udah kelewat & ngga 'ngeh' ?

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^