[Sebelumnya]
Operasi Kang Joo Pil untuk limpa pecah sudah berhasil. Kini Joo Pil harus memulihkan semua dan masih belum bisa melakukan aktifitas termasuk untuk buang air kecil. Joo Pil terpaksa harus memakai kateter untuk menyalurkan air seninya. Joo Ran setia menemani Joo Pil. Kini mereka berdua tengah sibuk dengan pikiran mereka masih-masing.
Joo Pil berkata “Eun Joong tahu segalanya”
Joo Ran ikut berkata “Hwa Young juga tahu segalanya.”
Joo Pil berkata lagi “Eun Joong menyelamatkanmu”
Joo Ran menimpali “Hwa Young akan membunuhku”
(LOL)
Polisi menanyai Eun Joong dan juga memberitahu kalau sepertinya ada yang dengan sengaja memotong rem minyak mobil Eun Joong. Apa Eun Joong mencurigai seseorang? Polisi juga berkata kalau mereka sudah mengecek CCTV di parkiran Grup TaeHa, dan hanya ada Joo Pil yang tertangkap kamera CCTV sedang membuka kap mobil Eun Joong, namun rasanya ga mungkin menjadikan Joo Pil sebagai tersangka, karena Joo Pil ikut masuk ke dalam mobil bersama Eun Joong dan juga mengalami kecelakaan.
Eun Joong lalu memberikan pernyataan kalau dialah yang meminta Joo Pil untuk memeriksa mobilnya karena dia merasa memang mobilnya sedikit aneh. Saat itulah, tanpa sengaja dia dan Joo Pil memotong kabel rem minyak. Dia dan Joo Pil panik dan mengendarai mobil itu dengan niat memperbaiki ke bengkel, tapi ternyata malah terjadi kecelakaan. Polisi tak curiga dengan penyataan Eun Joong dan menganggap kalau itu bukanlah percobaan pembunuhan.
Hwa Young tahu Eun Joong berbohong dan sedang mencoba menutupi kecelakaan ini.
Jang Eun Joong sudah boleh pulang. Dia, ibu dan ayah Myung Geun makan bersama dengan bahagia dan rasa haru. Myung Geun kemudian bertanya nanti semua makanan ini Eun Joong yang bayar kan? Eun Joong kan direktur sementara dia dan Hwa Young adalah pengangguran. Eun Joong menolak dan berkata kalau mereka harus bayar sendiri-sendiri, masak dia yang disuruh membayar semuanya?
Myung Geun kemudian meminta Hwa Young untuk membayar punyanya dulu, karena dia lupa bawa dompet. Dengan santainya Myung Geun meminta Hwa Young ga membayar punya Eun Joong dan biarkan Eun Joong bayar sendiri makanan Eun Joong. Eun Joong ga kehilangan akal, dia berkata pada ibunya kalau Myung Geun ga akan pernah mengganti uang itu, jadi ibunya jangan mau membayar makanan Myung Geun. Mereka pun akhirnya tertawa bersama dengan suasana menyenangkan ini.
Joong Hyuk memberi kejutan dengan memasangkan kalung ke leher Soo Young. Soo Young ragu menerima kalung itu sehingga dia bertanya apa dia bisa melepas kalung ini? Kalung ini menjadi beban untuknya. Perkembangan hubungan mereka juga sangat tak wajar menurutnya dan itu membuatnya sangat ga nyaman.
Joong Hyuk dengan triknya berkata kalau dia hanya merasa hari keberangkatannya meninggalkan Korea sudah semakin dekat, jadi dia merasa terburu-buru melakukan ini. Tapi ternyata dia gagal dan lebih baik memang dia melepas kalung itu.
Saat tangan Joong Hyuk melepas kalung di lehernya, Soo Young panik dan akhirnya berkata kalau dia akan menerima kalung ini. Joong Hyuk pun tersenyum licik dan penuh kemenangan. Begitu mudahnya Soo Young di bodohi.
Eun Joong menolak ajakan ibunya untuk kembali ke rumah Myung Geun saja. Dia berkata “Hari ini aku akan pergi kerumah Sajik-dong untuk menjadi putranya. Jika aku menjadi putranya, maka Ayah mungkin juga mau menjadi Ayahku. Aku tidak bisa menyingkirkan Ayah, Bu. Meskipun aku berusaha menyingkirkan dia, aku tahu dia tidak bisa disingkirkan. Jika aku menyingkirkan dia, maka itu tidak akan mengubah apapun. Aku akan berusaha mengubahnya.”
Eun Joong kemudian menatap Myung Geun dan berkata kalau dia akan mengunjungi Myung Geun setiap malam. Jika dia ga bisa mengunjungi Myung Geun malam hari maka pagi harinya dia akan datang. Dia janji dia akan menghabiskan waktu bersama Myung Geun. Myung Geun mengangguk dan setuju dengan yang Eun Joong katakan.
“Kau pergi menghadapinya, dengan seluruh tubuh dan pikrran, cobalah untuk menghadapinya. Menjadi hancur dan patah. Menangis berderai air mata. Dan akhirnya, hatimu akan meraihnya untuk berubah. Kau akan bisa mengubahnya, Eun Joong. Karena akupun telah berubah karenamu.”
Eun Joong pulang ke rumah dan masuk ke kamarnya. Disana dia melihat Jae In dengan santai duduk di kursinya. Jae In tersenyum sinis menatap Eun Joong dan Eun Joong bertanya dimana Batman? Jae In menjawab kalau dia sudah menyerahkan Batman pada Tae Ha. Batman akan bisa menggunakan keahliannya untuk kepentingan Grup TaeHa. Eun Joong lalu bertanya lagi, apa Jae In ada disini juga karena keinginan Ayah?
“Ayah menyuruhku untuk kembali ke kamarku. Dia memanggilku Eun Joong lagi. Seperti itulah Ayah memanggilku.” Jae In menegaskan kalimat Aku saat menjawab pertanyaan Eun Joong.
Tae Ha mengumpulkan semua. Disana, Eun Joong berkata kalau dia ga akan keluar dari rumah ini. Eun Joong bahkan memanggil Tae Ha dengan sebutan Ayah. Tae Ha marah dan menyebut Eun Joong keparat. Dia menyuruh Eun Joong kembali pada Ayah Myung Geun. Kembali kesana dan tahanlah waktu.
Tae Ha berkata apa Eun Joong melakukan konferensi pers itu untuk menyingkirkannya? Eun Joong membantah, dia menjawab kalau dia ingin meraih ayahnya, dan membuat ayah berdiri di sampingnya.
“Tolong jadilah ayahku. Kita, mari kita memulai kembali dari awal, Ayah.”
Tae Ha kembai bertanya lalu bagaimana dengan uang 2,1 triliun won? Apa Eun Joong yang mengambilnya. Eun Joong membenarkan dan menjelaskan kalau dia sudah mendonasikan uang itu pada Yayasan Anak-Anak Pulbae, Asosiasi Keluarga Korban Reruntuhan Pusat Perbelanjaan Seoul dan juga Institut Penelitian untuk Konstruksi yang Baik.
Joo Ha dan Jae In yang ada disana sangat terkejut. Bahkan Jae In tahu jika semua yang disebut Eun Joong tadi juga termasuk ke dalam nama pemegang saham Grup TaeHa. Eun Joong kemudian meminta ayahnya untuk menyerahkan diri agar ayahnya bisa membayar semua kejahatan ayahnya. Maka, mereka bisa memulai semua dari awal. Jaksa Wilayah, Seo Joon Hyun akan membuka kembali kasus ini.
Joo Ha bertanya bagaimana bisa Ayah memulai dari awal jika Ayah saja akan ada dalam penjara. Sebenarnya apa maksud dan tujuan Eun Joong? Jika Ayah dipenjara maka Grup TaeHa akan hancur saat itu juga. Apa itu yang Eun Joong inginkan? Joo Ha bahkan sampai berteriak menyalahkan Eun Joong dan juga ide konyol Eun Joong.
Jae In membela ayahnya dengan berkata runtuhnya plaza TaeHa di tahun 88 hanya menewaskan 1 orang, tapi menyelamatkan 142 orang. Tidakkah Eun Joong bisa berfikir bahwa pemilih TaeHa Grup harus menyelamatkan dan melindungi karyawan TaeHa yang berjumlah puluhan ribu itu?
Eun Joong menjawab “Jika aku mati. Jika Noona mati. Jika Jae In mati, apakah ayah akan merasa bahwa hidup kami hanya seperti satu nyawa yang hilang? Bagi orang yang meninggal dan ditinggalkan. Kehilangan nyawa seseorang terasa seperti kehilangan segalanya. Kehilangan semuanya. Kehilangan alam semesta, Ayah. Jadi Ayah, bertobatlah.”
Tae Ha geram dan memarahi Eun Joong. Dia langsung mengusir Eun Joong. Bahkan Tae Ha juga berkata kalau sekarang jika ada kesempatan dia ga akan menyesal untuk menyarangkan peluru di jantung Eun Joong.
“Mulai sekarang kau bukan segala-galanya bagiku.” Ucap Tae Ha
“Tidak, aku tidak akan pergi Ayah. Aku tidak bisa pergi. Aku akan tinggal di rumahmu. Di dekatmu.”
Tae Ha yang semakin geram, langsung menarik tubuh Eun Joong dan menyeret Eun Joong keluar rumah. Dia bahkan melempar koper Eun Joong dan mengenai tangan Eun Joong yang bekas terbakar akibat kecelakaan yang dia alami. Tapi Tae Ha sama sekali tak tersentuh. Dia berteriak meminta Eun Joong untuk pergi. Keluar dari rumahnya.
Yoon Hwa Young datang ke RS dan menemui Joo Pil. Disana ada Joo Ran yang menatap takut pada Hwa Young. Hwa Young mengembalikan ponsel Joo Ran dan berkata kalau dia sudah menghapus rekaman itu. Joo Ran senang dan mengira Hwa Young memaafkannya. Hwa Young kesal dan bertanya kenapa dia harus memaafkan Joo Ran? Joo Ran bahkan mencoba membunuh putranya, sedangkan Eun Joong masih bisa memberi kesaksian pada polisi bahwa kecelakaan itu bukanlah percobaan pembunuhan. Eun Joong masih melindungi Joo Pil. Tapi, dia ga bisa sebaik Eun Joong. Dia ga bisa membiarkan ini begitu saja. Dia akan melapokan hal ini pada polisi, karena rekaman itu sudah dia salin ke ponselnya.
Joo Ran membela diri, dia berkata pada Hwa Young jika dia dan Joo Pil dipenjara, maka Jae In juga akan dipenjara karena di dalam rekaman itu juga ada suara Jae In. Dia yakin Hwa Young ga akan bisa melakukannya karena bagaimanapun Jae In adalah putra Hwa Young. Hwa Young terdiam menyadari kebenaran kalimat Joo Ran.
Tae Ha sudah bersiap tidur, tapi tiba-tiba Eun Joong masuk ke dalam. Dia kaget melihat ayahnya ternyata belum tidur. Eun Joong pun dengan kikuk berkata kalau dia sudah sengaja menunggu agak lama agar ayah tertidur dan menyelinap masuk kedalam, tapi ternyata ayah belum tidur. Eun Joong langsung menuju kasur ibunya dan berkata kalau dia akan tidur dengan tenang di kasur ibu. Tae Ha ingin mengusir Eun Joong, namun dia mengurungkan niatnya itu.
Ha Myung Geun demi bisa menahan waktu agar hidup lebih lama, dia melakukan olahraga pagi ini. Tubuhnya harus sehat sehingga dia bisa lama bersama Eun Joong nnatinya. Dalam hati dia berkata “Aku akan hidup lebih lama. Aku akan menahannya lebih lama.”
Woo Ah Mi masuk ke kamar Myung Geun untuk membawakan Myung Geun minuman. Tapi Myung Geun tak ada disana, Ah Mi pun kemudian melihat buku yang terbuka di atas meja dan membaca isinya. Ternyata itu adalah surat untuk penghuni rumah ketika Myung Geun tak ada. Isi surat itu brbunyi “Ini adalah nomer telepon perusahaan pelayanan pemakaman. Jika kalian menghubungi mereka, mereka akan tahu segalanya. Jadi jangan bingung. Kalian hanya tinggal menyambut tamu yang datang. Jika aku mendengar ratapan, aku tidak mau terbaring disana. Jadi siapkan kartu Korea agar para tamu bisa bermain Go Stop. Aku sudah membayar kue beras, dan permen Korea. Sajikan bersama teh.Jangan terima uang duka atau sumbangan apapun. Sebagai gantinya, aku sudah siapkan teh herbal Persicary yang dibungkus dan di tempatkan dalam lemari. Berikan teh itu pada para tamu sebagai ucapan terima kasih karena telah datang. Itu juga sebagai ucapan terima kasihku saat aku masih hidup. Sampaikan dengan pasti salamku pada mereka.”
Jang Tae Ha dan lainnya sedang sarapan pagi, dan Eun Joong datang menyapa semua dengan senyum manisnya. Joo Ha terkejut melihat Eun Joong masih disini, padahal semalam sudah diusir ayah. Eun Joong dengan cuek dan santai ikut sarapan bersama mereka semua. Keterkejutan yang lain bertambah begitu mengetahui bahwa semalam Eun Joong tidur di kamar ayah. Bahkan Jae In tampak tak senang mendengarnya. Sementara Tae Ha jadi salah tingkah sendiri.
Saat Eun Joong sedang menikmati sarapan itulah, Tae Ha berkata pada Jae In agar Jae In segera menentukan pilihan. Dia butuh anak manusia bukan anak tikus yang berganti sisi terus menerus. Jadilah putranya satu-satunya.
“Bagi Yoon Hwa Young, hanya ada putra Ha Myung Geun, si Ha Eun Joong itu. Kaulah yang akan mengeluarkn Ha Eun Joong ini. Berkelahilah kalian agar ada air mata darah mengalir dari mata Hwa Young.”
Tae Ha sengaja berkata seperti itu untuk menyindir Eun Joong yang nampaknya tak tersindir sama sekali, dia tetap saja makan dengan lahap, seolah tak mendengar apapun. Dia tenang dan nampak menikmati sarapan paginya ini.
Dokter menjelaskan pada Joo Pil kalau Joo Pil masih beruntung. Karsinoma Empedu sulit dideteksi dari awal, dan saat pasca penyembuhan 90% pasien tetap meninggal dalam waktu setahun. Hanya ada 4% kemungkinan pasien bisa tetap hidup. Karena kecelakaan ini tim medis menemukan polip empedu di tubuh Joo Pil, sehingga akhirnya tim medis bisa segera mengambil tindakan sebelum polip tersebut menjadi kanker. Dokter bahkan berkata kalau TUHAN membantu Joo Pil agar bisa hidup lebih lama. Joo Pil terhenyak mendengar penjelasan dokter tersebut.
Setelah dokter keluar, Eun Joong datang menjenguk Joo Pil dan membawakan buku komik untuk teman Joo Pil agar Joo Pil ga bosan. Saat melihat Eun Joong, Joo Pil teringat pada saat mobil meledak, dan ketika itu Eun Joong berkata “Aku tidak akan membiarkanmu mati. Jadi kau tidak boleh kehilangan kesadaran sampai akhir Direktur Eksekutif Kang Joo Pil.”
Mengingat itu membuat mata Joo Pil berkaca-kaca menahan tangis.
Joo Pil lalu bertanya kenapa Eun Joong menyelamatkannya. Eun Joong menjawab karena saat itu dia hidup, dan berpura-pura tidak melihat Joo Pil adalah perbuatan dosa. Eun Joong juga berkata karena kejadian itu, dia berasa terlahir kembali. Menjadi manusia yang baru. Saat itu, dia berfikir jika dia mati maka semua berakhir. Segalanya berakhir.
“Menghadapi kematian. Semua kebencian dan kemaahanku, tidak ada apa-apanya. Aku hanya berfikir ingin hidup. Jadi saat itu jika aku keluar dalam keadaan hidup, maka aku berjanji aku akan hidup dengan baik. Itulah yang aku pikirkan.”
Joo Pil tersentuh, apa yang Eun Joong bilang benar adanya. Sebelum Eun Joong pergi, Joo Pil mengembalikan USB yang dia temukan di balik boneka yang menjadi hiasan di mobil Eun Joong. Eun Joong tersenyum dan menerima USB itu.
Sepulang kerja Woo Ah Mi pergi ke toko gitar. Dia berniat membeli gitar untuk Myung Geun, karena Ah Mi sempat membaca beberapa keinginan Myung Geun yang belum terpacai dan salah satunya brmain gitar. Ah Mi ingin mewujudkan keinginan sederhana Myung Geun tersebut.
Eun Joong yang dari tempat kerja Ah Mi membuntuti Ah Mi, jadi merasa heran melihat Ah Mi datang ke toko gitar. Ah Mi akhirnya mengetahui keberadaan Eun Joong, dan dia hanya diam saja.
Kini, Ah Mi ada di dalam bis, dan Eun Joong mengikuti Ah Mi. Eun Joong bahkan duduk di samping Ah Mi yang tampak cuek padanya. Karena mereka hanya diam saja, membuat Eun Joong tertidur dan Ah Mi merasa kasihan lalu memberikan pundaknya untuk sandaran kepala Eun Joong.
Ah Mi tetap saja diam, bahkan saat dia sudah hampir sampai rumah. Mereka berjalan dengan Eun Joong di belakang Ah Mi. Eun Joong pun akhirnya berkata kalau dia hampir mati kemarin. Mobilnya meledak. Mendengar itu, Ah Mi langsung panik dan menatap Eun Joong. Eun Joong pun memamerkan luka yang dia dapat akibat ledakan mobil itu. Eun Joong bahkan sengaja mengaduh kesakitan pada luka bakar yang ada di tangannya. Ah Mi akhirnya bersuara. Dia meminta Eun Joong mengoleskan salep untuk luka bakar itu. Eun Joong tersenyum dan berkata akhirnya Ah Mi mau membuka mulut dan bicara padanya.
Ah Mi mengira Eun Joong mengikutinya dan menyuruh Eun Joong segera pulang karena seperti ini hanya akan membuat mereka semakin sulit. Eun Joong dengan santai berjalan dan menekan bel rumah membuat Ah Mi heran. Bahkan Eun Joong berkata pada Myung Geun kalau ini dia Eun Joong datang.
Setelah pintu di buka, Ah Mi bertambah heran karena Eun Joong dan Myung Geun seolah sudah berbaikan dan kembali seperti dulu. Dia bahkan melihat Eun Joong dan Myung Geun tersenyum bersama, dia ikut senang dengan semua ini.
Hari ini adalah hari sidang cerai Tae Ha dan Hwa Young. Jae In masih duduk di samping ibunya namun berkata pada ibunya kalau Dr. Kim Sung Hun ga akan bisa hadir di persidangan. Beberapa jam yang lalu dia memberitahu Dr Kim kalau persidangan ditunda dan bukan hari ini. Hwa Young sungguh kecewa dengan sikap Jae In. Dia langsung tahu kalau Jae In melakuka ini demi Tae Ha. Jae In sudah merencanakan ini bersama Tae Ha.
Jae In berkata kalau Tae Ha belum tahu tentang ini. Bukankah mengetahui isi hadiah sebelum hadiah diberikan akan mengurangi rasa senang si penerima? Jae In kemudian berkata kalau ayah yang memintanya memilih salah satu diantara ibu atau ayah. Ibu sudah ada Eun Joong, dan jikapun ibu disuruh memilih antara dia dan Eun Joong, maka ibu pasti memilih Eun Joong.
Hwa Young diam saja. Hatinya terluka dan kecewa dengan semua yang Jae In lakukan. Sikap pengecut dan egois, dia bahkan tak pernah mengajarkan Jae In memiliki sifat atau sikap seperti itu.
Kim Joong Hyun sedang menelpon Soo Young saat dia ada di dalam lift dan ternyata ada Eun Joong juga disana. Joong Hyuk mengajak Soo Young kemping dua malam karena ternyata dia harus meninggalkan Korea lebih cepat dari dugaan. Joong Hyuk hampir saja kelepasan menyebut nama Soo Young tapi dia langsung menghentikannya. Eun Joong sudah mulai curiga dari awal dan menatap Joong Hyuk dengan waspada. Lalu saat Joong Hyuk keluar lebih dulu dari lift, Eun Joong melihat kebiasan Joong Hyuk yang sudah memiringkan lehernya. Melihat itu membuat Eun Joong teringat pada pria yang dia lihat pernah mengantar Soo Young pulang. Memang dia tak sempat melihat wajah pria itu, tapi dia tahu pria itu memiliki kebiasaan seperti Joong Hyuk. Suka memiringkah leher.
Eun Joong pun panik dan tahu Soo Young ada dalam bahaya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^