[Sebelumnya]
Di ruang sidang, Jang Tae Ha geram akan tingkah Jae In yang ingin menghadirkan saksi seorang dokter yang peranah disuapnya untuk memalsukan kondisi kejiwaan Hwa Young. Je In tak takut melihat Tae Ha mengamuk. Dia malah seolah tersenyum menatap mantan ayahnya itu.
Ha Myung Geun berbicara dengan Eun Joong ditelepon. Eun Joong sudah keluar ruang sidang karena ibunya yang menyuruh. Hwa Young tak ingin anaknya melihat pertengkaran kedua orang tuanya di pengadilan ini. Eun Joong pun tak membantah, dia juga tak tahan melihat ayah dan ibunya saling berperang di meja hijau.
Myung Geun berkata di telepon kalau ini kematian Song Jae Moon bukanlah kesalahan Eun Joong. Myung Geun tahu kalau Eun Joong pasti akan menyalahkan diri sendiri atas kematian Jae Moon,dan dia tak mau itu.
Eun Joong hanya menjawab kalau dia tahu siapa pelaku pembunuhan Song Jae Moon, dan dia pastikan dia akan menangkap orang itu.
Myung Gun terisak, dia masih ga menyangka kalau Jae Moon meninggalkannya.
Sidang cerai sudah selesai, Hwa Young keluar mencari putranya. Jae In ikut keluar dan melihat ibunya mencari Eun Joong. Jae In kemudian mendekat dan berkata apa ibunya tahu apa masalah ibunya yang sebenarnya?
“Ibu mengabaikan putra yang memperhatikan ibu dan selalu mencari putra yang tidak ada di sisi Ibu. Dengan itu, ibu membuatku merasa tidak sempurna 50%. Seakan-akan aku barang yang tidak sempurna. Sam halnya dengan hidupku yang tidak sempurna.”
Hwa Young meminta maaf karena dia sudah membuat Jae In kesal. Dia hanya belum melihat Eun Joong beberapa hari ini. Eun Joong juga ga mengangkat teleponnya. Makanya dia bersikap seperti ini.
Hwa Young lalu meminta maaf dan berterima kasih atas semua yang Eun Joong lakukan padanya. Dia tahu beberapa minggu ini Jae In tersiksa dan menderita. Sejujurnya dia cemas, untuk bisa menang melawan Tae Ha. Dia mencoba menyakiti Tae Ha dengan mempertahankan Jae In disisinya.
“Tapi di luar rasa egoisku itu, aku khawatir kaulah yang akan jadi korban. Aku khawatir bahwa mungkin aku yang akan melukaimu lagi.”
“Aku baik-baik saja, aku terbiasa disakiti jadi itu tidak apa-apa.” Jawab Jae In meyakinkan Hwa Young.
Kemudian Jae In melanjutkan kalimatnya “Sekali saja, aku mohon berpihak padaku Bu. Saat waktunya tiba dan aku sungguh memerlukanmu, sekali saja hanya sekali berpihaklah padaku seutuhnya. Aku minta itu sebagai ganti biaya pengacara.”
Hwa Young tak menjawab karena Jae In sepertinya tak membutuhkan jawaban. Jae In langsung pergi.
Jang Tae Ha berjalan menuruni tangga pengadilan yang banyak itu, dibawah anak tangga terakhir ada Eun Joong. Entah mengapa, Tae Ha tiba-tiba terjatuh karena begitu terkejutnya akan sidang pertama ini. Hwa Young yang kebetulan juga akan menuruni tangga pengadilan tersebut melihat Tae Ha yang terduduk di anak tangga dan langsung mendekatinya. Dia berkata sinis “Sekarang kau mengerti kan? Bukan aku yang hancur, tapi kau. Jatuh dari pertarungan di pinggir jurang dan tak bisa kembali lagi. Bagaimana rasanya berdiri di pinggir jurang? Kau selalu mendorong orang di pinggir jurang dan sekarang kau yang berada disana? Bagaimana rasanya? Kau mungkin kebingungan dan ketakutan sekarang. Cobalah kau rasakan ketakutan itu sekarang. Rasakan betapa sakit dan menakutkannya itu.”
Hwa Young berjalan turun dan bertemu dengan Eun Joong. Dia ingin menyapa Eun Joong, tapi Eun Joong malah lebih memilih Tae Ha. Dia melewati ibunya begitu saja. Hwa Young tentu terkejut mendapat perlakuan seperti itu. Dia hanya menatap kepergian putra kandungnya yang sudah mendekati Tae Ha dan membantu Tae Ha berdiri.
Kim Joong Hyuk mulai melancarkan aksinya mendekati Soo Young. Dia menyamar sebagai pengacara dan sepertinya akan merekrut Soo Young. Mereka kini bertemu di kafe. Joong Hyuk berkata kalau Soo Young akan kerja bolak-balik antara Korea dan Hongkong.
Topik pembicaraan mereka menjadi semakin santai karena Joong Hyuk mengajak Soo Young berbicara mengenai film yang Soo Young suka, dan ternyata Joong Hyuk bisa mengimbangi itu. Soo Young jelas merasa nyaman dengan calon rekan barunya ini.
Tapi tak disangka Soo Young menolak tawaran pekerjaan itu. Joong Hyuk pun tak memaksa. Tapi karena dia belum tahu Korea, dia mau Soo Young menjadi pemandu wisatanya selama dia disini. Hanya sepuluh hari kok. Nanti jika Soo Young ke Hongkong maka dia yang akan jadi pemandu wisata bagi Soo Young.
Soo Young berniat menolak, tapi akhirnya dia terpaksa menerima permintaan Joong Hyuk tersebut.
Jang Joo Ha merasa heran karena ruang kerja Eun Joong terkunci. Dia pun memilih pergi, tapi entah mengapa dia seolah mendengar ada suara di dalam ruangan Eun Joong ini.
Di dalam, Hacker yang disewa Eun Joong sedang sibuk bertugas, Dia ngoceh-ngoceh sendiri tentang banyaknya orang yang disuap Grup Tae Ha, dan tiba-tiba dia mendengar kalaua da yang akan masuk ke dala ruangan ini. Hacker itupun panik. Dia mendengar kalau ada yang menjelaskan bahwa ruangan ini di kunci dari dalam.
Joo Ha berhasil masuk dengan kunci cadangan yang dia minta pada pegawai. Hacker suruhan Eun Joong langsung menyembunyikan laptopnya dan berpura-pura tidur dengan komik yang ada di meja.
Joo Ha masuk dan membangunkan laki-laki itu. Si Hacker bangun dan berlagak sebagai tukang bersih-bersih yang ga sengaja ketiduran karena membaca komik diruang ini. Joo Ha bertanya lalu kenapa ga segera pergi dan malah mengunci pintu? Laki-laki itu menjawab kalau dia belum selesai membersihkan semua. Jika dia ketahuan ga membersihkan dengan benar dia bisa dipecat.
Hacker itu memasang wajah memelas agar Joo Ha percaya pada keterangannya.
Joo Ha pergi tapi dia menyuruh satpam untuk mengawasi laki-laki itu sampai selesai bersih-bersih.
Gu Jae In dan Hwa Young makan bersama. Disana Jae In berkata kalau Dr Kim Seong Hoon adalah saksi kunci untuk kasus ini, jangan sampai Dr Kim pindah ke pihak Tae Ha, jadi mereka harus melindungi Dr Kim. Hwa Young meminta agar Jae In tenang saja, Dr Kim berjanji akan tetap bersaksi karena merasa bersalah padanya.
Jae In tetap meminta mereka waspada, karena jika sampai Dr Kim direbut Tae Ha maka mereka akan kehilangan segalanya.
“Aku memilikimu disisiku, jika kau yang diambil maka benar aku kehilangan segalanya.” Jawab Hwa Young.
Hwa Young kemudian berkata kalau dia sangat berharap suatu saat nanti Eun Joong dan Jae In bisa rukun. Dia tidak berharap itu bisa terjadi sekarang, tapi siapa tahu nanti itu bisa terjadi.
“Saat kalian bertambah tua, setelah segalanya berlalu, mak jadilah saudara. Seperti saudara kembar. Aku harap kalian bisa rukun.” Ungkap Hwa Young tulus.
Jae In menjawab bahwa permintaan itu terlalu serakah. Apa sekarang ibu ga benci pada Eun Joong yang ternyata lebih memilih di sisi ayah. Lebih tepatnya memilih asset Jang Tae Ha. Eun Joong lebih memilih membela Jang Tae Ha dari pada ibu. Hwa Young menjawab kalau dia akan menerima semua dan menganggap bahwa ini adalah masa peralihan. Anggap saja Eun Joong sedang demam saat ini, dan nanti Eun Joong pasti sehat kembali.
Jae In muak mendengar ibunya yang selalu membela Eun Joong, sehingga dia beralih dengan bertanya siapa wartawan yang berani menyiarkan liputan waktu itu? Bukankah semua wartawan sudah melarikan diri karena alarm kebakaran berbunyi? Hwa Young menjawab kalau dia juga ga tahu siapa wartawan itu, tapi dia ingat kalau wartawan itu menyebut diri dengan nama BATMAN.
Entah mengapa Jae In merasa tidak asing dengan nama BATMAN.
Jang Eun Joong akan pergi, tapi dia melihat ayahnya terdiam sendirian di ruang tamu sambil menatap foto keluarga, dimana disana ada foto Eun Joong-Bok, ibu, Jae Ha dan ayahnya. Tae Ha tahu Eun Joong akan pergi sehingga dia bergumam kalau semua akhirnya pergi. Wajah Tae Ha tampak sedih. Dia kemudian menatap Eun Joong dan berkata kalau sekarang yang dia punya hanya Eun Joong. Eun Joong hanya menatap ayahnya dalam diam. Dia tampak sedih melihat ayah kandungnya. Kemudian Eun Joong berkata “Aku tidak akan meninggalkanmu, Ayah.”
Setelah Eun Joong pergi, Tae Ha kembali menatap foto Jae In. Putra yang selama ini dia cintai, tapi ternyata bukan putra kandungnya. Entah mengapa, rasa sayang untuk Jae In masih ada di hatinya.
Jang Joo Ha yang akan pulang, tiba-tiba melihat Eun Joong datang ke kantor padahal seharusnya Eun Joong ada di rumah. Tidur dengan nyenyak. Karena penasaran, Joo Ha memutuskan menyusul dan kini sudah masuk ke ruangan Eun Joong tanpa mengetuk pintu. Petugas kebersihan pura-pura yang adalah Batman juga masih ada disana bersama Eun Joong. Eun Joong tengah asih membaca dokumen tentang kebusukan Grup Tae Ha yang berhasil diperoleh Batman.
Joo Ha bertanya kenapa Eun Joong ada dikantor semalam ini? Bukannya Eun Joong ga suka kantor dan hanya main-main saja disini? Bahkan Eun Joong ada bersama petugas kebersihan. Eun Joong menjawab kalau petugas kebersihan ini pencuri. Eun Joong pun memukul kepala Batman dengan kertas yang sudah digulungnya.
Batman yang tahu ini hanya acting, langsung memberikan jam yang dipakainya di hadapan Joo Ha, agar Joo Ha ga curiga dan percaya jika dia memang pencuri. Bahkan Batman juga mengeluarkan pena mahal di balik kaus kakinya dan menyerahkan itu pada Eun Joong.
Tak sesuai rencana, Batman dibawa ke kantor polisi karena Joo Ha menelpon 112 untuk melapor. Eun Joong memang tadi menyuruh Joo Ha melakukan itu, tapi dia kira Joo Ha ga benar-benar melakukannya. Tapi ternyata, Joo Ha tak main-main.
Setelah Batman dibawa pergi, tinggal Joo Ha dan Eun Joong saja berdua. Joo Ha kemudian bertanya mengenai perusahaan kertas TH yang dana di dalamnya tiba-tiba lenyap, apa Eun Joong tahu mengenai hal itu? Eun Joong pura-pura kaget dan menjawab dia ga tahu. Sama sekali ga tahu.
Joo Ha kemudian berkata karena dana itu adalah dana rahasia, maka ga mungkin bagi mereka melaporkan hilangnya 2,1 triliun won tersebut. Tapi, dengan segala cara dia akan berusaha menangkap pelakunya. Joo Ha mantap mengatakan hal tersebut.
Eun Joong dengan santai berkata jika pelakunya sudah tertangkap, Joo Ha harus memberitahu dia. Joo Ha tersenyum dan mengiyakan.
Jo Jin Woong turun ke bawah dan melihat ayah mertuanya minum sendirian. Di tangannya dia memegang dokumen yang dia minta dari Sekretaris Eun Joong untuk diberikan padanya. Dokumen ini adalah dokumen yang diminta Eun Joong yang ternyata berisi tentang pemegang saham Grup TaeHa, dan ternyata nama Gu Jae In adalah pemegang saham kedua terbesar setelah Tae Ha.
Saat turun dan bertemu Tae Ha, Jin Woong pun langsung menanyakan keheranannya akan nama Gu Jae In. Siapa Gu Jae In ini? Dan kenapa bisa nama Jae In jadi pemegang kedua terbesar Grup Tae Ha. Tae Ha yang terkejut langsung melihat dokumen itu. Tae Ha menatapnya dengan sangat geram. Dia tahu siapa Gu Jae In.
Tae Ha memutuskan langsung datang ke Officetel Jae In dan menunjukkan dokumen itu. Jae In menatap dokumen tersebut dengan santai dan bertanya apa ada masalah mengenai ini?
Tae Ha geram dan berkata saat dia menyuruh Jae In pergi dari rumahnya dia tidak memperbolehkan Jae In membawa foto keluarga, tidak juga nama keluarganya, tapi ternyata Jae In mengambil saham miliknya.
Berani-beraninya Jae In mencuri saham milik putranya, apa Jae In ga tahu bagaimana dia membesarkan Jae In?
Apa Jae In juga ga tahu dengan hati seperti apa dia mengusir Jae In keluar dari rumahnya? Kenapa Jae In tega melakukan hal seperti ini padanya?
Jae In yang sedari tadi terdiam menjawab dingin “Semua itu karena dia bukan lagi putra Anda, Ketua Jang. Saat aku pergi, Anda bahkan tidak mengizinkanku membawa foto keluarga. Anda bilang bukan aku yang Anda percayai, tapi anak itu.”
Tae Ha lalu berkata jadi ini adalah balas dendam Jae In padanya? Jae In mencoba menantangnya? Apa sebenarnya yang Jae In inginkan darinya? Jae In menoleh menatap Tae Ha dan menjawab kalau dia hanya ingin menjadi putra Tae Ha. “Aku ingin menjadi putra Anda, sekalipun aku harus mencuri. Sekalipun darah Anda tidak mengalir ke jantungku, tapi karena Anda, saya merasa kesakitan dan hatiku terasa ingin meledak. Jantungku berdenyut karena Anda. Begitulah yang aku rasakan, Ayah. Aku masih sama seperti dulu.”
Jae In tak kuasa menahan tangisnya. Dia kembali melanjutkan kalimatnya, kalau dia akan melawan Tae Ha dan putra Tae Ha, sampai Tae Ha kembali kepadanya. Sampai saat dimana Tae Ha memerlukannya. Dia akan melakukan semua itu. Termasuk saham yang dia curi, dia akan memberikannya kembali pada Tae Ha saat Tae Ha memerlukannya. Saham itu bukan untuk Eun Joong, tapi untuk Tae Ha. Dia hanya akan mengembalikannya pada Tae Ha, karena dia ga percaya dengan Ha Eun Joong itu.
Bersambung ke part 2
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^