[Sebelumnya]
Goo Hae Young bersiap pulang, saat dia turun dari ruang kerjanya dia melihat Nam Sang Hyo tengah asik mengamati lukisan yang terpajang di kantornya ini. Melihat Sang Hyo datang, Hae Young menyungginggkan senyumnya walau hanya sekilas. Dia yakin Sang Hyo akan meminta maaf padanya karena kejadian itu.
Hae Young memasang tampak cuek saat memanggil nama Sang Hyo dan berkata jika Sang Hyo datang untuk minta maaf, maka Sang Hyo ga perlu melakukan itu. Dia sudah memaafkan kok. Hae Young pun mulai melangkah pergi, tapi Sang Hyo langsung mencegahnya. Dia berdiri di depan Hae Young dan berkata kalau dia butuh bantuan Hae Young.
“Pernikahanmu…biar aku yang menanganinya.” Ucap Sang Hyo.
Hae Young menyebut Sang Hyo gila. Sang Hyo menjawab dia tahu kalau dia gila, tapi dia berjanji akan melakukan yang terbaik untuk Hae Young dan Soo Ah. Hae Young bertanya lalu apa Sang Hyo akan melakukan sepenuh hati Sang Hyo? Sang Hyo mengangguk dengan cepat.
“Apa kau akan menangani pernikahanku tanpa memiliki perasaan apapun?” Tanya Hae Young menegaskan.
Sang Hyo menjawab kalau dia yakin dia bisa melakukannya. Lagipula hubungan mereka sudah berakhir 7 tahun yang lalu. Jadi dia sudah ga punya perasaan lain pada Hae Young saat ini. Hae Young tersenyum dan meminta maaf karena dia sama sekali ga ingin menyerahkan urusan pernikahaannya pada Sang Hyo.
“Sudah kukatakan, meskipun jika ini takdir, aku benar-benar ga ingin terlibat denganmu.”
Hae Young pergi, dan Sang Hyo memegang tangan Hae Young yang langsung ditepiskan oleh Hae Young. Sang Hyo bertanya kenapa Hae Young ga ingin berurusan dengannya? Hae Young ga menjawab dan memilih tetap pergi.
Dalam perjalanan pulang, saat sedang mengendarai mobilnya, Hae Young bergumam sendiri. Dia ga percaya dengan semua yang dikatakan Sang Hyo tadi. Bagaimana bisa Sang Hyo sudah ga memiliki perasaan padanya? Baiklah jika memang begitu, lebih baik mereka ga usah bertemu lagi.
Sementara Sang Hyo yang ada di dalam taksi tampak sedang menangis. Supir taksi yang melihat ada wanita melambaikan tangan untuk menyetop taksinya bertanya pada Sang Hyo, apa Sang Hyo mau berbagi taksi dengan penumpang lain. Sang Hyo menjawab jika dia ga mau supir taksi tetap akan melakukannya kan? Supir taksi menjawab tentu saja tidak, hanya saja dia merasa kasihan pada gadis itu, karena mencari taksi di malam hari sangat sulit. Sang Hyo yang masih menangis bertanya memangnya seberapa sulit?
Supir taksi akhirnya tahu kalau Sang Hyo tidak fokus pada pertanyaannya, apa yang Sang Hyo jawab tadi bukanlah yang sebenarnya karena dia melihat Sang Hyo menangis sesenggukan sambil sesekali mengumpat kata brengsek.
Ternyata Sang Hyo memilih datang ke rumah Hae Young tepat ketika Hae Young sampai di depan rumahnya. Hae Young kaget dengan Sang Hyo yang muncul tiba-tiba. Hae Young bertanya bagaimana Sang Hyo bisa tahu rumahnya? Sang Hyo menjawab dia melihat di dokumen pernikahan Hae Young. Hae Young pun kesal karena itu tandanya Sang Hyo sudah melanggar privasi.
Sang Hyo tak peduli, dengan nada memelas dia meminta Hae Young mengijinkan dia menangani pernikahan Hae Young. Meski Hae Young ga mau, tapi ijinkan dia untuk melakukannya. Hae Young kesal dan bertanya apa menurut Sang Hyo dia ini gampangan? Dengan polosnya Sang Hyo mengangguk dan berkata kalau menurutnya Hae Young lebih mudah daripada Soo Ah. Hae Young bertambah kesal, dan melangkah pergi. Tapi baru beberapa langkah Sang Hyo berteriak kalau ini adalah permintaan terakhirnya. Dia bahkan membuang semua harga dirinya.
Hae Young berbalik dan Sang Hyo mendekat. Hae Young bertanya kenapa Sang Hyo harus seperti ini? Sang Hyo menjawab kalau dia ga ingin orang disekitarnya menderita karena dia. Orang-orang di hotel terutama General Manager di tempatnya kerja. Hae Young tahu GM Secret adalah Jo Sung Gyum. Mengetahui Sang Hyo melakukan ini karena Sung Gyum membuat emosi Hae Young kembali naik, dan berkata dia tetap pada keputusannya. Apa urusan dia jika semua pihak Secret menderita? Itu bukan urusannya.
Sang Hyo kesal dan langsung berteriak mengumpat Hae Young yang menjauh. Dia menyebut Hae Young bajingan. Dia akan mengutuk Hae Young, karena Hae Young sok hebat di depannya.
“Aku mengutukmu sehingga pernikahanmu adalah bencana.”
Hae Young ga peduli dan tetap masuk kerumahnya, sementara Sang Hyo frustasi sekali karena apapun yang dia lakukan semua gagal. Diapun jongkok dan menundukkan wajahnya karena merasa sedih.
Tapi Sang Hyo ga menyerah, dia mengejar Hae Young sampai ke kamar Hae Young. Dengan wajah memelas Sang Hyo memohon pada Hae Young. Dia bahkan meminta maag karena tadi sudah sempat mengumpat pada Hae Young. Dia juga menarik semua kalimat kutukannya tadi. Hae Young ga peduli dan menyuruh Sang Hyo pergi. Dia bahkan sudah menarik pintunya agar menutup, tapi karena tangan Sang Hyo juga memegang gagang pintu bagian luar, dan Sang Hyo mengeluarkan semua tenaganya membuat Hae Young ga bisa menutup pintunya sendiri.
Alhasil terjadilah tarik menarik pintu disela-sela permohonan Sang Hyo dan penolakan Hae Young.
Hae Young pun melepas acara tarik menarik itu yang langsung menyebabkan Sang Hyo jatuh terjengkang. Walau Hae Young sedikit tak enak melihat Sang Hyo jatuh, dia hanya berkata itu sebabnya dia dari tadi menyuruh Sang Hyo pergi. Sang Hyo hanya menatap Hae Young dalam diam, dan Hae Young langsung menutup pintu kamarnya.
Hae Young kesal karena merasa Sang Hyo terus mengganggunya di luar dengan terus-terusan memencet bel, membuat Hae Young membuka pintu dan langsung memarahi Sang Hyo. Tapi ternyata yang datang adalah Soo Ah. Soo Ah jelas heran melihat Oppa tersayangnya marah-marah. Dia bertanya kenapa, apa tadi ada yang datang dan mengganggu?
Hae Young menjawab hanya seorang sales.Soo Ah menatap tak percaya.
Tapi Soo Ah memilih tak bertanya lagi, dia langsung mengecup Hae Young dan berkata kalau malam ini dia akan tidur di rumah Hae Young. Soo Ah pun merangkul Hae Young dan mengajak Hae Young masuk sambil menutup pintu.
Ternyata Sang Hyo masih ada disana, dan melihat semua. Dia keluar dari tempatnya sembunyi dan menatap hampa pada pintu apartemen Hae Young yang menutup. Dari luar terdengar jelas teriakan Soo Ah yang meminta Hae Young menunggu sebentar karena dia akan mandi dulu. Entah kenapa Sang Hyo merasa sedih dan menyebut Hae Young dengan sebutan binatang buas.
Di dalam apartemennya, Hae Young menyuruh Soo Ah segera pulang. Asisten Kim akan menjemput Soo Ah, tadi ibu Soo Ah yang menelpon dan Soo Ah sudah dengar sendiri. Soo Ah merengut dan bertanya kenapa Hae Young seperti ini sih? Laki-laki lain ga akan melewatkan kesempatan seperti ini. Toh mereka tetap akan menikah nantinya.
Soo Ah lalu mulai nyerocos panjang lebar, kalau dia awalnya merasa Hae Young melindunginya tapi sepertinya memang ada masalah lain. Entah apa yang ada dalam pikiran Soo Ah tentang masalah lain yang dia kira, dia tiba-tiba berkata kalau dia akan mencari RS. Hae Young jelas saja bingung. Soo Ah melanjutkan kalimatnya, dia meminta Hae Young ga usah khawatir. Ada banyak kok pria seusia Hae Young yang juga mengalami masalah itu. Biasanya itu karena stress akibat persaingan. Tapi sekarang ada banyak obat bagus, jadi dia yakin Hae Young bisa segera sembuh.
Soo Ah menggenggam tangan Hae Young dan berkata mungkin ada baiknya besok mereka makan belut. Belut kan dipercaya bisa meningkatkan kejantanan pria. Hae Young menjawab bukan itu yang dia maksud. Soo Ah ga mengerti dan malah bertanya apa Hae Young ga suka belut? Bagaimana dengan yang lain?
Akhirnya Soo Ah pulang juga. Hae Young merasa lega, tapi dia malah sibuk mengharapkan Sang Hyo datang. Bahkan saat dia sudah menutup pintu apartemennya, dia membukanya lagi dan melihat keluar,apakah masih ada Sang Hyo atau tidak? Dan ternyata tak ada siapapun. Entah mengapa itu membuatnya kecewa.
Di kamarnya, Sang Hyo menangis sesenggukan dan menyebut Hae Young bajingan jahat.
Geum Bo belum pulang malam ini. Dia masih di kantor dan sibuk berfikir akan informasi yang disampaikan Hae Young padanya. Siapa yang diancam Dong Bae? Dan kenapa Kyung Hee harus menciptakan alibi palsu malam itu?
Staf Geum Bo yang belum pulang sudah mendapat hasil dari daftar panggilan keluar Dong Bae malam itu. Dan ternyata itu panggilan dari New York. Tapi nomer itu sudah ga aktif jadi mereka ga bisa mengkonfirmasi siapa yang berbicara dengan Dong Bae ditelepon sebelum Dong Bae tewas.
Jo Sung Gyum menemui seseorang yang sepertinya orang itu adalah mantan karyawan Secret ditahun ayahnya masih hidup. Sung Gyum langsung bertanya apa orang itu tahu sesuatu tentang kematian ayahnya? Orang itu tampak sedikit gugup, tapi dia berhasil menyembunyikannya. Sung Gyum mengeluarkan amplop yang berisi uang dan berkata pada koki itu agar koki itu mau memberitahunya sesuatu yang koki itu tahu tentang kematian ayahnya.
Koki tersebut menerima uang itu dan mulai bercerita kalau dulu banyak staf yang bergosip ayah Sung Gyum jatuh dari langit-langit dan tewas. Banyak yang bilang itu kematian karena kecelakaan. Tapi yang dia tahu, ayah Sung Gyum dulu sangat sukses, jadi banyak yang ga menyukai ayah Sung Gyum kala itu.
Maka kematian itu berubah dari kecelakaan menjadi pembunuhan. Rumor mengenai pembunuhan itu bergulir sangat cepat. Semua membicarakan kematian itu.
Pagi ini Hae Young berangkat kerja dengan perasaan bahwa Sang Hyo akan mengikutinya atau malah sudah menunggunya. Dia mengintip untuk melihat apakah ada Sang Hyo atau tidak. Tapi ternyata tidak ada Sang Hyo sama sekali, dan itu membuat Hae Young merasa kecewa.
Hae Young masuk ke dalam mobil, dan kenangan akan Sang Hyo yang datang tiba-tiba bermunculan di otaknya seolah nyata. Sang Hyo yang datang dengan payung, atau Sang Hyo yang tiba-tiba masuk ke dalam mobilnya memakai jas hujan warna hitam. Semua itu terasa nyata, seolah dia mengalaminya kembali. Padahal, pagi ini sama sekali tak ada Sang Hyo.
Kekecewaan tampak jelas di raut wajah Hae Young.
Tapi kemudian Hae Young bergumam kalau sepertinya Sang Hyo sudah sadar makanya Sang Hyo ga datang dan mengganggunya seperti semalam.
Nam Sang Hyo sudah sampai di kantor pagi sekali, dia ingin ke ruangannya Sung Gyum, tapi dia sedikit gugup. Sang Hyo malah mengintip di celah pintu yang sedikit menganga, walau dia tak bisa melihat apapun di celah itu. Tiba-tiba Sung Gyum datang di belakangnya dan berkata kalau dia ada disini. Sang Hyo kaget dan malu karena ketahuan mengintip. Sung Gyum bertanya ada apa mencarinya? Tapi Sang Hyo langsung mengelak dengan beralasan kalau tadi dia hanya kebetulan lewat sini. Setelah itu Sang Hyo secepat kilat pergi.
Karena Sang Hyo tergesa-gesa, dia tak sadar jika surat pengunduran diri yang tadi dibawanya terjatuh dan ditemukan Sung Gyum.
Sang Hyo ke taman hotel dan bertemu dengan Lee Moo Yang yang duduk di salah satu bangku taman. Moo Yang bertanya apa Sang Hyo datang kesini karena sedang banyak fikiran? Sang Hyo tersenyum seolah mengiyakan. Moo Yang pun mempersilakan Sang Hyo duduk di sampingnya.
Moo Yang berkata kalau ini pasti masa yang sulit untuk Sang Hyo. Susah untuk membujuk pasangan yang membatalkan pernikahan disini, tapi terlepas apakah itu berhasil atau tidak, dia percaya pada kemampuan Sang Hyo. Sang Hyo pasti melakukan yang terbaik.
“Jika aku punya seorang putri, aku harap dia sepertimu.” Ucap Moo Yang terdengar tulus.
“Kau juga seperti ayah bagiku” Jawab Sang Hyo
Sang Hyo merasa disemangati dan mulai berfikir mengenai pengunduran dirinya. Dia bercerita pada Moo Yang kalau sebenarnya dia sudah menyiapkan surat pengunduran diri. Sang Hyo ingin memperlihatkan surat itu, tapi ternyata suratnya ga ada. Itu membuat Sang Hyo bingung.
Geum Bo datang ke Secret Hotel membawa dua kopi panas dan mengajak Kyung Hee untuk bicara. Disana Kyung Hee mengaku kalau dia sudah berbohong malam itu. Dia ga ada dirumah. Geum Bo bertanya kenapa Kyung Hee berbohong? Kyung Hee menjawab dengan memulai cerita hidupnya kalau dia sangat sedih mengetahu ayahnya meninggal begitu cepat, padahal dia belum melihat wajah ayahnya. Ibunya sendiri sudah meninggal karena kanker ketika dia SMP.
Saat dia kerja di hotel ini itu sudah puluhan tahun lalu, dan ada banyak perlakuan tak adil yang dia terima. Kemalangan terus saja menimpanya, saat dia bertemu dengan orang yang dia cintai, dia malah ga bisa menikahi orang itu. Tapi, dia berusaha untuk bahagia. Setidaknya sampai fakta bahwa ternyata dia mengidap kanker seperti itunya. Umurnya mungkin hanya setahun lagi, karena kanker ini sudah mencapai stadium dimana dokter sudah menyerah untuk mengobati penyakitnya. Jadi malam itu, dia di hotel menangis meratapi kemalangan yang dia terima sepanjang hidupnya ini. Dia ga suka ada di rumah dan merasa sendirian, makanya dia ada di hotel malam itu.
“Hotel ini satu-satunya tempat yang memiliki kenangan indah bagiku ”
Kyung Hee mulai menangis. Geum Bo ikut sedih melihatnya, dia menyodorkan sapu tangannya untuk Kyung Hee. Kyung Hee hanya meminta agar Geum Bo tak memberitahu siapapun mengenai ini.
Informasi lain Geum Bo dapatkan dari resepsionis di lobi hotel yang menceritakan bahwa di hari itu Dong Bae banyak dicari laki-laki yang mecurigakan. Staf wanita itu menyebutkan bahwa laki-laki yang mencari Dong Bae memilik tato di lengan. Saat itu si pria bertato juga berkata padanya, kalau pria itu sudah bermain poker lebih dari 20 tahun.
Geum Bo mulai berfikir mengenai infromasi baru ini.
Joo Jung Eun di marahi habis-habisan oleh Hae Young karena sudah menulis berita seperti itu di majalah dan menyebar luas sekarang. Shi Chan membelas Jung Eun dan meminta Hae Young ga terus memarahi Jung Eun, bukankah tadi Jung Eun sudah berkata kalau Jung Eun menyesali yang Jung Eun lakukan.
Hae Young ga peduli dia meminta agar Jung Eun menjadi reporter yang pintar yang tidak merugikan orang lain.
Hae Young meninggalkan Jung Eun, dan saat ada SMS di ponsel Hae Young, Jung Eun yang membukanya. SMS itu dari Soo Ah yang berkata kalau Hae Young ga usah khawatir. Dokter bilang Hae Young bisa sembuh tapi Hae Young harus melakukan pemeriksaan lengkap. Karena Jung Eun membaca dengan keras, Shi Chan dan lain jelas mendengar. Mereka semua kaget. Apa Hae Young sakit?
SMS Soo Ah masih panjang, ada baris di SMS Soo Ah yang berkata bahkan jika Hae Young ga sembuh dia ga akan meninggalkan Hae Young. Kali ini Shi Chan yang membacanya dengan keras. Semua staf Hae Young mendengar dan jadi khawatir dengan penyakit Hae Young.
Lalu di SMS terakhir Soo Ah berkata kalau jumat nanti jam dua siang, Hae Young harus periksa di Bundang dengan dokter Urologi. Shi Chan dan yang lainnya bingung, kok bagian Urologi? Lalu SMS Soo Ah masuk lagi dan kali ini berbunyi kalau dokter di Bundang terkenal bisa memulihkan kejantanan pria. Shi Chan membaca SMS itu dengan keras, dan wajah yang tadinya khawatir menjadi berubah. Mereka malah tertawa mendengar penyakit yang diderita Hae Young. Jung Eun bahkan tak percaya jika Hae Young impoten. (LOL)
Hae Young datang dan bertanya pada stafnya yang asik berkumpul kenapa mereka tertawa? Apa ada yang lucu? Semua staf langsung ngacir ke tempat masing-masing meninggalkan Jung Eun sendiri. Jung Eun menatap Hae Young lalu berkata kalau sekarang sepertinya dia bisa melupakan Hae Young. Jung Eun pergi dengan langkah gontai, sementara Hae Young yang ga tahu alasan kenapa Jung Eun melepaskannya hanya berkata terima kasih. Dia merasa cukup lega karena Jung Eun menyerah mengejarnya.
Jung Soo Ah sedang melakukan perawatan kakinya dan ada Sang Hyo disana. Sang Hyo memohon agar Soo Ah mau melakukan pernikahan di hotelnya dan biarkan dia yang mengurus. Soo Ah ga peduli dan malah dengan santai menyuruh Sang Hyo memakaikan sepatunya. Sang Hyo tak menolak.
Tak hanya sampai disana, ternyata Sang Hyo mengikuti Soo Ah kemana saja Soo Ah pergi, bahkan Sang Hyo juga membawakan barang belanjaan Soo Ah sambil terus memohon agar Soo Ah mau memberinya kesempatan sekali lagi untuk mengurus pernikahan Soo Ah dengan Hae Young. Soo Ah ga peduli dan memilih meneruskan belanjanya. Sementara Sang Hyo, tangannya sudah penuh dengan barang belanjaan Soo Ah, tapi dia tak menyerah. Dia terus berkata agar Soo Ah mau menikah di hotelnya, dan hotelnya akan berikan banyak keuntungan.
Karena Sang Hyo terus merepet padanya, Soo Ah akhirnya mengalah. Dia berkata kalau dia akan memikirkan semua yang Sang Hyo tawarkan tadi. Tapi dia mau Sang Hyo berlutut padanya. Permintaan maaf yang dia mau saat pernikahannya batal dan belum Sang Hyo lakukan. Sang Hyo terdiam. Harga dirinya dipertaruhkan, tapi dia ingat kalimat Moo Yang yang percaya padanya bahwa dia akan melakukan yang terbaik.
Akhirnya Sang Hyo berlutut disaksikan semua orang untuk meminta maaf pada Soo Ah. Dia juga meminta agar Soo Ah mau memberinya kesempatan sekali lagi. Soo Ah yang puas kemudian berkata kalau ternyata Sang Hyo benar-benar ga punya harga diri. Dia sudah memutuskan bahwa dia ga bisa memberi Sang Hyo kesempatan itu.
Hae Young datang, karena tadi dia memang menelpon Soo Ah dan Soo Ah mengajaknya bertemu. Dia terkejut melihat Sang Hyo berlutut dilihat oleh semua pengunjung departemen store ini. Hae Young mendekat dan Soo Ah beralasan kalau Sang Hyo terus mengganggunya. Hae Young ga peduli dan meminta Sang Hyo berdiri. Air mata Sang Hyo tak kuasa dibendungnya dan menetes begitu saja.
Karena Sang Hyo ga mendnegar perkataannya, Hae Young pun memaksa Sang Hyo berdiri. Dia kemudian berpesan agar Sang Hyo ga berlutut di sembarang tempat seperti tadi. Dan tiba-tiba Hae Young menarik tangan Sang Hyo meninggalkan tempat itu membuat Soo Ah bingung. Kenapa Sang Hyo yang diajak pergi dan bukannya dia?
Sopir Soo Ah datang dan mengingatkan Soo Ah kalau Soo Ah akan terlambat ke restoran belut seperti yang Soo Ah inginkan tadi. Soo Ah memarahi supirnya dan langsung pergi dengan hati kesal. Si supir yang tampan tak marah dan membawakan semua barang belanjaan Soo Ah yang ditinggal begitu saja.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Supir Soo Ah kayaknya suka kalii ya sama Soo Ah..hihihi
Sopirnya ganteng banget,,,,,, so ah sama sopirnya aja deh
ReplyDelete