Monday, 8 September 2014

Sinopsis Fated To Love You (KDRAMA) Episode 19 Part 2

[Sebelumnya]

Lee Gun ada di ruang rahasia kamarnya, disana dia kembali membaca buku diary ayahnya. Kali ini ayahnya menulis “aku sangat menyesali waktu yang hilang bersama orang yang kusayang, karena aku takut kematian. Kenapa aku membuat keputusan yang bodoh?”




Flashback

Lee Gun kecil ada bersama ayahnya di sebuah tempat. Sang ayah berkata pada Gun kalau seorang pria harus terseyum dan tertawa sepertinya dan melihat semua dari tempat ini. Mereka pun tertawa bersama.


Flashback End

Lee Gun kembali membaca lanjutan tulisan sang ayah yang berbunyi “Aku harus kembali ke keluargaku.”

Itu adalah tulisan terakhir di buku diary ayahnya. Lee Gun kemudian mengambil satu foto yang terselip disana. Dia membalik foto tersebut dan terdapat tulisan di bagian belakangnya. Tulisan yang berbunyi “Untuk putraku..Gun”


Lee Yong terpana menatap begitu banyaknya menu makanan yang Ji Yun buat. Ji Yun dengan bangga berkata kalau dia memang sudah terbiasa hidup mandiri dengan waktu yang lama. Jadi dia bisa memasak semua hidangan di setengah restoran Korea yang mungkin pernah Yong datangi.

Yong menatap Ji Yun dan berkata kalau semakin dia mengenal Ji Yun, semakin dia merasa Ji Yun benar-benar wanita idamannya. Ji Yun tersenyum dan dengan manja bertanya sampai kapan Yong akan memanggilnya Noona? Dia kan bukan noonanya Yong. Yong kemudian bertanya, lalu Ji Yun mau dipanggil apa? Ji Yun menjawab dia kan punya nama.

Yong kemudian dengan lembut memanggil nama Ji Yun, dan Ji Yun membalas dengan sangat manis. Yong langsung berdiri dan memegang pundak Ji Yun sambil berkata kalau Ji Yun sudah membangkitkan sisi kejantanannya. Yong pun meminta Ji Yun menutup mata, dan Ji Yun langsung melakukannya. Mereka hampir saja berciuman. Tapi semua itu gagal ketika Ibu Yong memarahi mereka berdua.


Ibu Yong membentak Ji Yun dengan bertanya sejak kapan dia melahirkan Ji Yun, kenapa Ji Yun terus saja memanggilnya ibu? Ji Yun terluka dan menyebut ibu Yong kejam sekali. Ji Yun pun pergi, dan Yong menatap kecewa pada ibunya. Lalu dia lebih memilih mengejar Ji Yun, dan menenangkan Ji Yun.


Lee Gun turun dan bertemu dengan Ibu Yong, Gun bertanya apa ibu Yong masih ingat seperti apa ayahnya saat terakhir kali ibu Yong melihat ayahnya? Ibu Yong pun mulai mengingat kenangan itu.

“Pada hari itu dia seperti orang lain. Baginya aku hanya seorang wanita, yang dia merasa perlu berterima kasih dan merasa kasihan. Maka pada saat dia berusaha kembali ke keluarganya, aku tidak bisa mencegahnya. Aku berharap dia bisa menjadi pria untukku saat dia hilang ingatan, tapi aku rasa aku terlalu banyak meminta. Aku masih merasa kasihan padanya. Pada hari dia akan kembali ke keluarga yang dirindukannya, dia mengalami kecelakaan itu. Jika ada suatu yang baik dalam kejadian tersebut adalah, dia meninggal bersama ibumu dan dia menghabiskan saat-saat terakhirnya bersama wanita yang sangat dicintainya.”

Lee Gun mendnegar semua cerita itu sambil menahan air matanya. Dia kemudian berdiri dan mengucapkan terima kasih pada Ibu Yong, karena sudah memberikan buku harian itu padanya. Gun bahkan membungkuk sebagai ucapan terima kasih yang tulus dari hatinya. Setelah itu Gun pergi.

Ibu Yong terheran-heran karena ini pertama kalinya Gun mengucapkan terima kasih padanya. Apa dia ga salah dengar tadi?


Gun ditemani Sek Tak datang ke tebuah tempat yang mana di tempat ini berisi orang-orang yang bisa menemukan apapun dengan cepat. Gun menatap semua laki-laki yang berjejer di depannya dan bergumam, bukannya ini tempat mafia berkumpul? Gun malah dengan santai mengomentari pakaian para lelaki yang mirip gangster itu tanpa rasa takut sama sekali.

Bos di agen penyelidikan ini sedang asik menelepon putrinya. Dia tampak begitu menyayangi putrinya tersebut. Setelah telepon berakhir Bos pemilik agen penyeldikan itu memutar kursinya dan menatap kearah Gun.Mereka sama-sama kaget karena ternyata saling mengenal.

Ternyata laki-laki pemilik agen penyelidikan ini adalah CEO Cha yang dulunya pemilik Dodo Company. Perusahaan yang sempat membeli pulau Yeowol, tapi dibatalkan Gun begitu saja karena tak mau Mi Young sedih.
Sek Tak dengan gaya professional berpura-pura akan mengambil pistol di balik jasnya, yang langsung dihalangi oleh Gun.


Lee Gun memilih pergi karena dia ga percaya dengan kemampuan CEO Cha, terlebih tadi CEO Cha bercerita kalau Dodo Company bangkrut. Itu tanda kalau CEo Cha ga becus. Saat Lee Gun dan Sek Tak berbalik akan pergi, nak buah CEO Cha yang mirip gangster itu menghalangi jalan Lee Gun. Lee Gun tak takut, dengan gerakan konyol dia mencoba melayangkan tinju pura-pura kearah anak buah CEO Cha. Sek Tak menjelaskan jika tinju itu mengenai anak buah CEO Cha maka bisa dipastikan semua mati. Dia berkata bahwa dia bisa mencium aroma kematian dalam tinju milik Lee Gun.

CEO Cha akhirnya turun tangan, dia mendekati Gun dan berkata kalau Gun ga akan menemukan agen yang lebih baik daripada agen miliknya. Dia bahkan akan memberikan potongan 10 % karena mereka saling mengenal. Jadi kenapa Gun ga menggunakan jasa agennya saja.

CEO Cha dengan yakin berkata kalau dia bisa menemukan apapun di dunia ini. Lee Gun langsung menunjukkan foto yang dia temukan di buku diary ayahnya. Gun berkata jika CEO Cha bisa menemukan pohon ini berserta lokasinya dia ga mau diskon 10 % karena dia akan membayar full dua kali lipat.
CEO Cha senang dan langsung menyuruh anak buahnya untuk bergerak.


Se Ra memberanikan diri mengetuk apartemen Daniel dan membawakan makanan untuk Daniel. Daniel menatap heran tapi tetap menerima Se Ra. Kini mereka duduk berhadapan, dan Daniel mulai mencicipi masakan Se Ra yang terlihat sangat berantakan. Daniel bahkan dengan terus terang menyebut kalau bentuk makanan ini sangat aneh. Se Ra mengaku bahwa ini pertama kalinya dia memasak.

Daniel tersanjung dan langsung mencicipi masakan itu. Dia berkata kalau makanan ini ternyata rasanya lebih baik walau tampilannya sangat aneh. Se Ra pun tersenyum. Se Ra kemudian bertanya siapa foto gadis kecil di samping tempat tidur Daniel? Dia melihat foto itu saat dia mengantar Daniel yang mabuk beberapa hari lalu. Daniel menjawab kalau itu foto adiknya. Wajah Se Ra pun berubah terkejut.

Daniel menceritakan kalau adiknya hilang saat dia masih kecil, dan adiknya bernama Mi Young. Setelah mendengar semua itu Se Ra memilih pergi. Dia sedikit terkejut akan fakta yang dia dapatkan malam ini. Jika dia adik Daniel lalu artinya dia bukan anak kandung ibunya?


Tak berapa lama seteah Se Ra keluar, tiba-tiba Se Ra kembali mengetuk pintu apartemen Daniel. Daniel yang melihat Se Ra jelas saja heran. Dia bertanya apa Se Ra ketinggalan sesuatu? Se Ra memberanikan diri berkata “Gadis kecil di foto itu..aku rasa itu aku. Meski aku tidak tahu kenapa aku bisa ada di foto itu, tapi aku yakin itu aku.”


Daniel mengajak Mi Young bertemu malam ini, dan Mi Young ga menolak. Mi Young tersenyum manis menatap Daniel dan Daniel berkata jika Mi Young tersenyum semanis itu maka mungkin dia akan mengganggu Mi Young dengan menjadi Oppa tetangga lagi. Mi Young tertawa mendengarnya. Mereka pun saling menceritakan kesibukan mereka akhir-akhir ini.

Daniel kemudian berkata kalau dia punya hadiah kecil untuk Mi Young, walau mungkin ini tidak istimewa, tapi dia ingin memberikan ini sebagai hadiah terakhir untuk Mi Young. Daniel pun meminta Mi Young menunggu sebentar.


Kim Mi Young terkejut karena ternyata hadiah yang Daniel maksud adalah bernyanyi di depan semua penonton untuknya. Daniel menyanyi diiringi alunan piano yang lembut, membuat suara merdunya terasa pas mengalun. Semua pengunjung kafe itu jelas saja terkesima dengan penampilan Daniel, tak terkeuali Mi Youg. Mi Young bahkan sangat terharu mendapat hadiah seperti ini dari Daniel.

Mi Young bahkan tak kuasa menahan tangisnya mendengar bait demi bait dari lirik yang Daniel nyanyikan malam ini. Mi Young pun mengingat semua kenangannya bersama Daniel. Daniel yang selalu baik dan ada di sisinya. Selalu, seperti itu.Daniel yang selalu siap menjadi benteng untuknya terhadap semua kesulitan yang dia hadapi. Yahh…Daniel selalu seperti itu. Daniel menempati posisi penting di hatinya, walau bukan menjadi raja di hatinya. Tapi bagi dia Daniel sangat istimewa.


Daniel menyudahi aksinya dan kembali duduk di dekat Mi Young sambil tersenyum malu. Dia mengaku kalau dia gugup nyanyi di depan Mi Young. Mi Young tersenyum dan mengucap terima kasih lalu berkata kalau hadiah tadi sungguh sangat berharga untuknya. Dia janji, dia akan selalu mengenang hadiah Daniel ini.
Daniel tersenyum lalu berkata jika suatu saat nanti Mi Young butuh Oppa tetangga atau Romo, maka Mi Young bisa menghubunginya kapan saja. Mi Young mengangguk.


Ibu Mi Young meminta Gun datang. Gun tentu tak menolak. Disana sudha ada tahu putih dan juga soju. Ibu Mi Young meminta Gun juga memakan tahu ini. Gun menjawab kalau cemilan yang satu ini sangat payah. Harusnya tahu dengan kimchi atau saus kedelai, bukan seperti ini. Memangnya dia baru keluar dari penjara makanya disuruh makan tahu putih?

Ibu Mi Young menjawab kalau Lee Gun memang penjahat karena Lee Gun mencuri Mi Young dari dia selamanya. Lee Gun tahu maksud kalimat itu, dan Ibu Mi Young kemudian bertanya apa Lee Gun bisa berjanji bahwa Lee Gun akan hidup sangat lama dan menjaga Mi Young nya?
Lee Gun sangat senang dan langsung memegang tangan Ny Ssambap. Dia lalu berkata “aku akan selalu membuat Mi Young tersenyum, dan dia akan selalu bahagia. Aku janji.”

Mereka pun menghabiskan malam dengan minum-minum sampai mabuk.


Kim Mi Young datang ke restoran ibunya dan menatap heran pada Gun dan ibunya yang tengah bernyanyi bersama. Mi Young pun terpaksa membawa ibunya dan Gun ke dalam kamar, karena kedua orang itu sudah sempoyongan. Lee Gun yang sudah ga kuat langsung jatuh tertidur. Sementara ibu Mi Young masih bisa terjaga.


Mi Young memeluk ibunya. Dia berkata agar ibunya ga usah khawatir tentangnya. Ibu menjawab mana mungkin dia khawatir. Buktinya saja Mi Young ga mau mendengarkan kata-katanya. Mi Young kemudian bertanya ibunya akan datang kan di hari pernikahannya dengan memakai gaun yang cantik. Ibu menolak, masak dia yang janda ini disuruh menghadiri dua kali pernikahan Mi Young. Jadi dia memutuskan ga datang.

“Aku merestui hubungan ini karena Gun yang malang dan egois itu. Tapi aku ga bisa merestui dengan wajah penuh senyuman.”

Ibu pun merebahkan dirinya. Dia memarahi Gun yang memakai bantalnya. Sebelum tidur, ibu berteriak agar semuanya hidup dengan baik, dia ga peduli lagi sekarang. Mi Young tersenyum dan ikut merebahkan diri di samping ibunya. Memeluk ibunya yang sudah pulas mendengkur. Sementara Lee Gun, ternyata dia sama sekali belum tertidur, dia sambil menahan tangis mengucapkan terima kasih pada Ibu Mi Young, walau dengan suara sangat lirih.


Hari ini adalah hari dimana pernikahan kedua Lee Gun dengan Mi Young dilaksanakan. Lee Gun sudah bersiap dengan jas mahalnya dan terlihat tampan. Tiba-tiba CEO Cha menelponnya dan dia bertanya apa CEO Cha sudha menemukan dimana pohon itu?


Sedangkan Mi Young, sudah tampak cantik dengan gaun pengantinnya. Gaun itu tidak panjang menjuntai. Tapi tetap membuat Mi Young tampak cantik dan memukau. Ji Yun, Mi Ja dan Mi Suk yang menemani Mi Young sungguh terpesoan akan aura kecantikan Mi Young dalam balutan gaun pengantin itu.

Lee Gun tiba-tiba datang dan langsung mengajak Mi Young pergi. Lee Gun berkata kalau dia akan mengajak Mi Young ke suatu tempat dengannya. Mi Young ga bisa membantah dan ikut saja saat Lee Gun menarik tangannya.


Dalam mobil yang sudah melaju, Mi Young bertanya mereka mau kemana? Lee Gun menjawab kalau sekarang ini dia harus mengajak Mi Young untuk ikut dengannya. Mi Young tak marah. Dia menggenggam tangan Lee Gun seolah meyakinkan bahwa kemanapun Lee Gun mengajaknya pergi, dia akan ikut. Tak peduli jika pernikahan hari ini terpaksa ditunda. Asal bersama Gun toh semua baik-baik saja.


Hal berbeda terjadi di gedung pernikahan. Sek Ta, dan lainnya datang tergopoh-gopoh mengabarkan kepergian Mi Young dan Gun yang sangat mendadak. Nenek Wang menggerutu kesal. Kenapa Mi Young dan Gun bisa pergi si saat sepenting ini?

Lalu semua ponsel keluarga inti berdering karena ada pesan masuk. Ternyata pesan dari Gun yang berbunyi “Kami harus ke suatu tempat sebentar. Jadi tunggu kami.!”


Akhirnya Lee Gun dan Mi Young sampai ke lokasi itu. Dimana CEO Cha dan agennya sudah disana menunggu. Banyak petugas juga disana. CEO Cha berkata untung saja Lee Gun ga terlambat datang, petugas bersikeras akan memindahkan pohon ini, tapi dia berhasil mencegahnya.


Setelah hanya tinggal berdua saja dengan Mi Young, Lee Gun menatap tak percaya bahwa lokasi ini berhasil ditemukan. Lokasi dimana menyimpan kenangan manis antara dia dan sang ayah.
Lee Gun seolah bisa melihat kenangan masa kecilnya saat dia menatap tempat ini.
Di tempat ini..dulunya dia dan ayahnya menghabiskan waktu bersama. Bermain baseball atau sekedar duduk bersama dan saling berdekatan.
Masih terngiang kata-kata ayahnya saat itu yang memujinya hebat.


Flashback

Dulu..saat kecil ayahnya pernah memberinya hadiah dua kancing manset yang dimasukkan dalam kotak, dan ayahnya berpesan agar kancing ini dipakai Gun saat Gun sudah menjadi laki-laki dewasa. Gun pun mengangguk. Gun juga memasukkan bola baseball yang sudah ditandatangani ke dalam kotak. Bol baseball yang mereka dapat pertama kali saat mereka pergi ke taman.

“Saat kau sudah dewasa seperti ayahmu kau boleh membukanya”

Gun tersenyum dan menjawab kalau ini sangat menyenangkan. Dia kemudian mengajak ayahnya untuk melakukan hal seperti ini lagi lain kali. Lee Hui hanya bisa menjawab iya walau mungkin kesempatan itu tak akan pernah datang untuknya.

Lee Hui lalu berpesan pada putranya “Gun, mulai sekarang kapanpun kau merasa takut. Jadilah seperti ayah. Tertawalah seperti ayah, kau mengerti? Pada saat kau tertawa seperti itu, maka ayah akan bersamamu dan melindungimu.”

Hui mencontohkan tawa yang harus ditiru Gun saat Gun merasa takut nantinya. Gunpun mengangguk. Mereka kemudian mengubur kotak itu bersama.


Kotak itu masih tersimpan disana. Gun berhasil menemukannya. Dia membuka kotak itu dan benar saja bola baseballnya ada di dalam kotak ini. Kotak yang tak pernah dia cari atau mungkin sudah dia lupakan. Sampai akhirnya Gun menemukan sepucuk surat yang sudah terlihat usang. Surat tulisan tangan ayahnya.

“Gun..jika kau membaca surat ini sebagai pria dewasa, kau mungkin sudah tahu apa yang terjadi pada ayahmu. Kau menjalani jalan yang sama dengan ayahmu Gun. Ayah memutuskan meninggalkanmu dan ibumu. Tapi ayah tahu ayah sangat menyesalinya. Jika kau menghadapi situasi ini nanti. Dimana kau harus membuat keputusan yang sama seperti ayah, maka jangan buang waktumu untuk mengkhawatirkan masa depan. Jalani setiap hari dengan hidup bahagia anakku yang kusayang, Gun.”


Setelah surat itu selesai dibaca, tampak Mi Young dan Lee Gun berlari di jalan menuju gedung pernikahan mereka. Gun semakin yakin bahwa keputusannya kembali dengan Mi Young bukanlah keputusan yang salah. Dia dan Mi Young akan hidup bersama dan bahagia. Mereka akan terus bersama menatap mentari esok dan duduk berdekatan sambil berpelukan setiap paginya. Atau mereka akan terus menatap bintang di malam hari sambil berciuman mesra. Ya…itulah yang akan selalu mereka lakukan. Selama mereka bersama, semua akan terasa indah.


2 comments:

  1. Puas baca sinopnya bak ayu..so sweet...gun miyoung akhirnya bahagia...gumapshimnida bak ayu!

    ReplyDelete
  2. ooooh...jd trtawax LG itu turunan dr ayahx y....baru tau...heheheee

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^