Kim Mi Young sudah sampai di rumah Lee Gun, ketika akan masuk keluarlah ibu Lee Yong. Mi Young menyapa wanita itu, dan berniat memperkenalkan dirinya. Tapi Ibu Lee Yong langsung menyela dan mengira Mi Young adalah pembantu baru. Sek Tak ingin menjelaskan kalau Mi Young adalah nyonya di rumah ini. Tapi ketika Sek Tak menyebut tentang kata Nyonya, Ibu Lee Yong menganggap Sek Tak memperkenalkan dirinya yang memang nyonya di rumah ini pada Mi Young. Lalu dengan sombongnya Ibu Lee Yong menyuruh Mi Young mengikutinya ke dalam. Mi Young pun tak membantah.
Sesampainya di dalam rumah, Nenek Wang langsung keluar untuk menyambut Mi Young. Dia merentangkan kedua tangannya dan berkata sayang pada Mi Young. Ibu Lee Yong mengira dirinya yang dipanggil sayang sehingga ibu Lee Yong ikut merentangkan tangan menyambut pelukan Nenek Wang.
Tapi ternyata Nenek Wang melewati Ibu Lee Yong begitu saja dan langsung mendekati Mi Young. Hal itu jelas membuat Ibu Lee Yong heran. Nenek Wang menyebut Mi Young adalah cucu menantunya. Mi Young senang dengan sambutan hangat dari Nenek Wang.
Nenek Wang berkata kalau dia snagat merindukan Mi Young dan juga cicitnya yang ada di perut Mi Young. Rindu sekali sampai dia merasa tubuhnya berjamur. Mi Young tersenyum dan menjawab kalau dia juga sangat merindukan Nenek Wang. Ibu Lee Yong tentu syok mengetahui kalau gadis yang dia kira pembantu tadi adalah istri Lee Gun. Nyonya Presdir Lee.
Kini, Mi Young diajak ke tempat dimana foto para leluhur keluarag Lee dipajang. Nenek ingin Mi Young memberi salam pada ayahnya Lee Gun. Semua foto disana sama semua wajahnya. Mirip dengan Lee Gun. Mi Young pun membungkuk pada salah satu foto yang dia kira adalah ayah Lee Gun. Tapi ternyata Nenek Wang berkata bukan yang itu.
Mi Young pun beralih ke foto di sebelahnya. Dia memberi salam pada foto itu dan mengira itu adalah ayah Lee Gun. Tapi lagi-lagi Mi Young salah. Foto yang tadi ternyata adalah ayah mertua Nenek Wang. Mi Young pun bingung. Yang mana sih ayahnya Lee Gun?
Akhirnya Mi Young memilih satu foto dan kembali mengucap salam.Untung saja kali ini dia benar. Nenek Wang tersenyum lalu berkata kalau berkat di keluarga mereka sudah hadir. Mi Young meminta agar nenek Wang ga berkata seperti itu. Dia dan Gun bertemu secara ga sengaja. Nenek memarahi Mi Young dan bilang kalau bagaimanapun pertemuan Mi Young dan Gun adalah takdir yang ga bisa diubah. Mi Young pun hanya bisa tersenyum.
Nenek Wang juga berkata kalau meneruskan nama keluarga memang penting, tapi dia juga ga akan menerima sembarang orang sebagai cucu menantu. Jika Mi Young bukan gadis baik dan penurut mana mungkin dia mau. Mi Young tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Nenek Wang. Dia juga berjanji kalau dia akan menjadi istri yang baik.
Nenek Wang tersenyum senang mendengar apa yang Mi Young katakan. Dia bahkan menepuk punggung Mi Young keras sebagai tanda dia senang sekali dengan kalimat Mi Young tadi.
Sek Tak masuk ke kantor Lee Gun untuk mengabarkan kalau Mi Young sudah sampai di rumah dengan selamat. Tapi ternyata Sek Tak tak menemukan Lee Gun di dalam ruangan Lee Gun. Sek Tak pun mencoba mencari dan memanggil-manggil Lee Gun.
Tiba-tiba Lee Gun muncul. Dia duduk di kursi dengan tangan terikat sambil memegang sendok garpu. Lingkar hitam dibawah matanya membuat dia semakin menakutkan.
Sek Tak bahkan reflek mundur begitu melihat wajah menyeramkan yang duduk di kursi. Ketika Lee Gun memanggilnya, Sek Tak tak percaya jika pria menyeramkan itu adalah Lee Gun. Sek Tak terkejut dan bertanya kenapa Lee Gun mengikat diri seperti itu? Lee Gun menjawab ini karena dia ga mau menyebabkan masalah, makanya dia mengikat diri.
Sek Tak kemudian memberitahu Lee Gun kalau dia sudah mengantar Mi Young sampai ke rumah dengan selamat. Lee Gun yang kesal mengumpat dan menyebut Mi Young seperti siput.
Tiba-tiba Lee Gun teringat perusahaan yang menjadi pesaingnya ketika lelang pabrik sabun di Pulau Yeowol. Dia meminta Sek Tak menanyai perusahaan itu, apakah masih tertarik dengan pabrik sabun tersebut atau tidak? Sek Tak menyarankan agar Lee Gun ga menjual pabrik sabun itu karena Mi Young bisa kecewa.
**
Di rumah Lee Gun. Nenek Wang sedang menunjukkan kamar yang akan Mi young tempati bersama Lee Gun. Kamar itu sangat luas, karena bahkan ada ruang tamunya juga. Satu kamar Lee Gun saja, ibarat satu rumah besarnya. Dan Mi Young tengah mengagumi hal itu.
Dia kemudian menoleh dan mendapati foto pernikahannya dipajang di kamar ini. Senang rasanya bisa melihat dimana momen sakral itu berlangsung.
Flashback
Setelah hari pernikahannya usai, Ibu Mi Young memberi Mi Young sepasang bebek hiasan dan meminta Mi Young menaruh sepasang bebek ini di tempat yang terlihat. Jangan pernah terpisah. Itu sebagai tanda agar Mi Young dan Lee Gun bisa selalu bersama dan hidup berbahagia.
Ibu juga berpesan agar Mi Young segera menelponnya jika Lee Gun atau orang lain mengganggu Mi Young. Bahkan jika kapal sudah ga ada, maka dia akan tetap datang menemui Mi Young meskipun dengan cara terbang dan enghajar orang mengganggu Mi Young itu.
Mi Young terharu mendengarnya. Dia memuji Lee Gun dengan berkata kalau Lee Gun adalah pria berhati hangat walau penampilan Lee Gun tidak seperti itu. Lee Gun banyak membantunya ketika dia sulit dan memberinya semangat.
Flashback End
Mi Young menaruh hiasan sepasang bebek itu tepat di bawah foto pengantinnya.Dia kemudian menatap foto itu sedikit lama. Lalu tiba-tiba ibu Lee Yong dan putra kebangaannya masuk. Mi Young tentu mempersilakan kedua tamu tak diundang itu masuk ke kamarnya. Ibu Lee Yong meminta Lee Yong memperkenalkan diri pada Mi Young. Lee Yong pun memperkenalkan dirinya dan bertanya apa dia boleh memanggil Mi Young kakak ipar? Mi Young menjawab tentu saja boleh. Dia tersenyum pada Lee Yong.
Lee Yong bahkan sempat-sempatnya curhat pada Mi Young kalau selama ini Gun ga pernah menganggapnya adik karena dia hanya saudara tiri. Ibu Lee Yong ikut mengeluh kalau seperti inilah nasib menjadi istri simpanan. (Nah..salahnya mau jadi simpanan..)
Mi Young sedikit terkejut karena menyadari kalau ternyata wanita di depannya ini adalah istri simpanan ayahnya Lee Gun. Kemudian ibu Lee Yong bertanya pada Mi Young apa dia boleh memanggil Mi Young sebagai menantu? Mi Young jelas saja tak menolak. Dia bahkan memanggil Ibu Lee Yong dengan sebutan ibu mertua.
Tiba-tiba Lee Gun datang dan bertanya siapa yang Mi Young panggil dengan sebutan ibu mertua? Suara Lee Gun terdengar dingin. Mi Young menyambut kedatangan Lee Gun dengan senyum ceria sementara Lee Gun acuh saja pada Mi Young.
Lee Gun menyuruh ibu Lee Yong dan Lee Yong segera keluar dari kamarnya.
Setelah hanya berdua saja dengan Mi Young, Lee Gun memperingatkan Mi Young kalau pernikahan mereka ini bukan karna cinta tapi karena adanya bayi di perut Mi Young. Jadi dia mau mereka ga usah saling memperhatikan seperti layaknya suami-istri. Mereka juga ga usah tidur di ranjang yang sama.
Dia juga mau neneknya ga mengetahui hal ini.
Mi Young sedikit syok mendengar apa yang Lee Gun katakan, tapi kemudian dia menjawab tentu saja nenek Wang ga boleh tentang hal ini, Lee Gun ga usah khawatir, dia akan berusaha menyembunyikan hal ini. Lee Gun juga memberitahu Mi Young kalau wanita tadi bukan ibunya. Dia hanya punya satu ibu.
“Sama halnya seperti aku yang hanya mempunyai satu wanita yang aku cintai. Wanita itu hanyalah Se Ra.”
Lee Gun sengaja menekankan nama kalimat itu di hadapan Mi Young, dan Mi Young ganya diam saja. Dia tak tahu harus sedih atau senang dengan perubahan sikap Lee Gun padanya. Tapi dia tetap harus mencoba berfikiran positif untuk semua ini.
Ibu Lee Yong dan putranya tengah menikmati makan es krim bersama, dan bergosip. Lee Yong sangat yakin kalau ada yang janggal diantara Lee Gun dan Mi Young. Kedua orang itu seperti bukan pasangan yang pernah menghabiskan malam yang panas membara. Ada prcikan aneh diantara keduanya. Ibu Lee Yong setuju dengan apa yang diucapkan anaknya.
Dia malah mengira kehamilan Mi Young hanyalah kebohongan, agar Lee Gun tetap menjadi pewaris Klan Lee.
Kim Mi Young terkejut melihat lemari pakaiannya yang ternyata sudah diisi beberapa baju,tas dan juga sepatu. Semua terlihat cantik. Lalu Mi Young melihat sebuah pesan yang ditulis nenek Wang untuknya diatas sebuah piyama dengan warna lembut. Mi Young mengambil kartu ucapan itu dan membacanya.
“Kejutan…
Selamat datang cucu menantuku yang manis. Nenek membeli beberapa baju, nenek harap kau menyukainya. Dan ini piyama kalian, kenakan dan tidurlah dengan nyenyak.”
Mi Young jelas saja suka, dia mengambil piyamanya dan berniat langsung memakai piyama itu.
Mi Young selesai berganti pakaian, dia kini memakai piyama yang disediakan nenek Wang untuknya. Saat itu dia berpapasan dengan Lee Gun yang ternyata memakai piyama sama seperti milik Mi Young, hanya saja beda warna. Piyama Lee Gun berwarna biru. Lee Gun yang menyadari piyamanya kembaran dengan Mi Young menjadi sangat kesal. Dia bahkan berteriak kata sial berkali-kali dna langsung melepas piyama itu di depan Mi Young.
Mi Young terkejut karena Lee Gun benar-benar akan meleps semuanya sehingga Mi Young langsung bertanya apa yang akan Lee Gun lakukan? Mi Young tentu jengah dengan yang Lee Gun lakukan di depannya ini. Lee Gun tersadar dan langsung menyuruh Mi Young berbalik badan sekarang juga. Mi Young gugup tapi tetap menuruti perintah Lee Gun.
Ketika sedang membelakangi Lee Gun inilah Mi Young berkata kalau dia akan tidur di sofa saja. Lee Gun menjawab jangan. Mi Young pun kembali berkata kalau begitu apa dia harus tidur di lantai saja? Lee Gun menjawab bukan begitu yang dia maksud, dia mau Mi Young tidur di ranjang saja.
Mi Young menolak, dia ga mau karena ranjang adalah daerah pribadi Lee Gun, jadi dia ga mau menempati itu. Dia lebih nyaman tidur di sofa saja. Lee Gun tak memaksa, dia memperisilakan Mi Young tidur di sofa jika itu yang Mi Young mau.
Malam ini Mi Young belum bisa terlelap. Perutnya berbunyi dan dia mengeluh kenapa dia harus lapar di jam seperti ini? Tak ada pilihan lain, Mi Young pun keluar dna menuju ruang makan. Dia membuka kulkas dan takjub melihat banyaknya makanan yang ada di kulkas.
Mi Young lalu mengambil makanan yang masih ada di mangkuk besar. Dia melahap makanan itu karena benar-benar merasa sangat lapar. Mungkin pengaruh kehamilannya ini yang membuatnya makan sangat banyak. Saat sedang asik mengunyah itu, tiba-tiba Mi Young mendengar langkah kaki yang akan datang menuju ruang makan.
Mi Young bergegas sembunyi, dan ternyata Lee Gun yang datang. Lee Gun datang sambil bergumam tentang siput.
Lee Gun menghidupkan lampu ruang makan, tapi ternyata setelah lampu hidup, lampu tiba-tiba mati seketika. Lee Gun merasa aneh, dia terkejut. Lee Gun mencoba kembali untuk menghidupkan lampu ruang makan, tapi lagi-lagi setiap lampu hidup, seketika juga lampu mati. Lee Gun tak tahu kalau Mi Young tengah bersembunyi.
Lee Gun masih ga habis pikir, ada apa sebenarnya. Diapun mencoba lagi untuk menghidupkan lampu. Tapi terus saja lampu mati setelah dia nyalakan. Lee Gun tentu merasa sedikit takut. Dia malah menyangka mungkin ada hantu di ruang makan ini.
Lee Gun mencoba cuek, dia mengambil minuman di kulkas, dan Mi Young memanfaatkan kesempatan itu untuk pindah posisi. Kini Mi Young sembunyi di bawah meja makan, dengan posisi berbaring. Lee Gun berjalan menuju meja makan dan tak sengaja menginjak rambut Mi Young. Mi Young mencoba menarik rambutnya, tapi ternyata pijakan Lee Gun di rambutnya begitu kuat. Mi Young kesakitan. Tapi Lee Gun masih belum sadar. Dia kini tengah meminum pil yang seperitnya obat tidur karena dia mengalami insomnia akibat siput datang.
Lee Gun beralih kembali ke kulkas untuk mengembalikan minuman yang dia ambil. Tapi tiba-tiba Lee Gun berteriak kaget karena melihat ada sepasang kaki di bawah meja makan yang tengah berselonjor. Lee Gun takut. Dia bersembunyi di balik pintu kulkas yang terbuka, dan mencoba mengintip apakah kaki tadi hanya halusinasinya saja atau nyata. Mi Young ga tahu bahwa Lee Gun berteriak kaget karena melihat kakinya. Dia kemudian menarik satu kakinya sehingga kini yang dilihat Lee Gun hanya satu kaki saja. Padahal tadi ada dua.
Mengetahui keanehan itu, Lee Gun kembali menjerit kaget. Ini menakutkan. Apa benar ada hantu? Apa itu kaki hantu?
Kemudian Lee Gun mengambil Teflon yang siap dia gunakan untuk memukul. Lee Gun berjalan mendekati meja makan, dan mendorong meja makan untuk melihat ada apakah di bawah meja makan. Setelah terlihat dengan jelas, yang muncul adalah wajah Mi Young yang tengah mentap Lee Gun.
Melihat tatapan dan ekspresi Mi Young saat menatapnya, Lee Gun semakin berteriak keras. Mi Young yang kepalang basah karena sudah ketahuan dengan santainya menyapa Lee Gun.
Mi Young menyeret tubuhnya keluar dari bawah meja makan. Dan kemudian duduk lalu tersenyum menatap Lee Gun yang sudah menghidupkan lampu ruang makan. Setelah itu Mi Young mendekati Lee Gun.
Lee Gun mengelus dadanya akibat syok luar biasa yang dia alami tadi. Mi Young berkata kalau dia tahu tadi dia terlihat konyol. Tapi dia punya alasan kenapa melakukan hal seperti tadi.
Lee Gun menatap Mi Young lalu menjawab kalau dia sama sekali ga punya niat untuk memperhatikan Mi Young. Jadi lebih baik Mi Young juga berhenti memperhatikannya.
“Dan juga aku tidak peduli akan apa yang kau lakukan di rumah ini. Selama kau tidak menggangguku dan seolah tak ada maka tak akan ada masalah. Jadi, seperti itu saja, mengerti?”
Mi Young syok mendengarnya. Seolah tak ada? Apa maksud Lee Gun? Tapi Mi Young ga mungkin mampu menayakan hal itu langsung pada Lee Gun sehingga dia hanya berkata “Aku mengerti, aku akan bersikap seolah aku tak ada.”
Lee Gun berbalik dan melangkah pergi. Dia bergumam, kalau seharusnya Mi Young ikut marah. Kenapa Mi Young membuatnya merasa ga nyaman karena dia terus yang marah?
Ibu Lee Yong kemudian menyodorkan amplop putih yang tampak tebal dan berisi banyak uang. Tetua merasa ga enak diberi uang seperti ini. Tapi ibu Lee Yong memaksa dan berkata agar tetua menggunakan uang itu untu menjaga kesehatan tubuh tetua. Dia mau tetua panjang umur dan bisa melihat putranya Yong menjadi pewaris klan Lee. Ibu Lee Yong juga meyakinkan kalau dia akan memberikan bagian pada tetua jika Yong yang jadi pewaris Klan Lee.
Tetua dengan penuh senyum menerima uang itu dan memasukkan kedalam balik jasnya. Dia senang-senang saja dengan uang ini dan berkata kalau bagaimanapun lihat hasil akhirnya nanti. Jika memang pernikahan itu hanya bohongan saja, maka dia mau Lee Yong dan Ibu Lee Yong mengamankan bukti terkait itu, sehingga dia bisa membantu Lee Yong dan Ibu Lee Yong dari balik layar.
Mi Young hanya bisa tersenyum malu menanggapi godaan Ji Yun tadi.
Mi Young juga mengucapkan terima kasih, karena Pengacara Yong lah yang membuat dia bisa pergi ke Macau. Pengacara Yong melanjutkan kalimat Mi Young dengan berkata karena pergi ke Macau maka Mi Young bertemu dengan Lee Gun dan akhirnya menikah. Mi Young tersenyum malu membenarkan hal tersebut.
Tiba-tiba Pengacara Yong berkata jika Mi Young mengalami sesuatu yang berat, dan butuh bantuannya maka Mi Young bisa segera datang menemuinya. Dia akan membantu Mi Young semampunya. Jadi jangan ragu. Mi Young mengangguk lalu mengucapkan terima kasih.
Kim Mi Young berjalan kaki sambil membawa kardus yang berisi barang-barangnya di kantor. Dia melewati sebuah bangunan baru yang sedang dicat oleh para pekerja. Mi Young tampak tertarik dan ingin melihat ke dalam. Diapun melangkah dan mencoba mengintip sedikit.
Tapi ketika Mi Young akan berbalik dia terkejut dan langsung terjatuh karena melihat ada anjing besar yang mengagetkannya. Anjing putih yang berukuran besar itu mendekati Mi Young dan mengendus-endus tubuh Mi Young. Tiba-tiba pemilik anjing datang dan dia adalah Daniel Pitt.
Daniel langsung memarahi anjingnya yang bernama Soon Dol. Daniel tak tahu jika di depannya adalah Mi Young. Sementara Mi Young yang melihat kalau di depannya adalah Romo, langsung menyapa dengan sopan. Daniel langsung menatap Mi Young dan tersenyum karena ternyata gadis ini adalah gadis yang dikenalnya.
Mi Young menjelaskan kalau dia tinggal di sekitar sini, dan sekarang dia juga sudah menikah. Daniel senang mendengarnya dan bertanya apa itu berarti si bayi juga baik-baik saja? Mi Young membenarkan. Dia bahkan berkata kalau ini semua karena Romo. Daniel kemudian meminta anjingnya untuk meminta maaf pada Mi Young karena sudah membuat Mi Young kaget. Mi Young menjawab ga usah, karena sepertinya Soon Dol yang terkejut melihat kedatangannya tadi.
Mi Young pun mencoba mengelus-elus Soon Dol dan merasakan lembutnya bulu-bulu anjing itu. Saat Mi Young tengah asik membelai Soon Dol, Daniel melihat dokumen Mi Young yang terjatuh sedikit jauh ke dalam. Daniel mengambil dokumen itu dan berniat mengembalikannya pada Mi Young.
Kertas di dalam amplom cokelat itu menyembul sedikit keluar dan membuat Daniel penasaran. Diapun menarik kertas tersebut untuk melihat dokumen apa sebenarnya ini. Daniel pun syok mengetahui kalau dokumen yang dibawa Mi Young adalah dokumen yang berisi surat pengajuan cerai. Daniel menoleh menatap Mi Young dan mencoba berfikir. Apakah ini surat pengajuan cerai milik Mi Young? Tapi tadi Mi Young dengan sumringah memamerkan cincin di jari manisnya tanda Mi Young sudah menikah? Lalu surat pengajuan cerai siapa ini?
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Anjingnyaa…ampun…gede banget.
Kasihan Mi Young. Pernikahan bahagia nan manis kayaknya belum bisa dia dapatkan. Aku bener-bener diaduk-aduk perasaanya kayak adonan kue pas nonton episode ini. Kadang nangis kadang ketawa.
Daebaaaak !!!
ReplyDeleteSemangat buat Unni^^
ReplyDeleteDi tunggu terus kelanjutannya :)
Kasian mi young :'(:'(
ReplyDeleteMcm beruang anjing.. :D
ReplyDeleteada yang tau judul lagu opening nya gak?
ReplyDeleteTu psti srat pngajuan cerai dri lee gun... Huft.. Kasian mi young...
ReplyDeleteAkhirnya liat junhyuk :D
ReplyDeletekasian banget mi young :(
ReplyDeletesedih tapi ketawa aneh yaa mbaa... huhu
ReplyDeletePart 2 sangat mrngharukan
ReplyDeletengakak pas bagian ada 2 kaki selonjor di bawah meja hahaha konyol banget
ReplyDeleteemm itu, surat gugatan Lee Gun kah?? hmm jadi penasaran, semangat mbak IU :D
Ceritax dah mulai bikin ati miris...poor Mi Young... T.T
ReplyDeleteDramanya bagusss,,,, selalu nunggu sinopsisnyaaaa,,,,
ReplyDeletethanks ya mbaaaa,,, tetap semangat yaaa & selalu di tunggu ,,,,