[Episode Sebelumnya]
Hwa Young menyadari kehadiran Tae Ha, Tae Ha yang geram merampas obat milik Myung Geun dan membuang semua obat itu lalu menginjaknya. Hwa Young menatap tak percaya pada suaminya itu. Karena geram Hwa Young tak segan menampar Tae Ha. Sikap Tae Ha sudah sangat keterlaluan.
Tae Ha tentu tak terima, dia juga membalas tamparan itu dengan menempeleng pipi Hwa Young sangat keras. Hwa Young ingin membalas tamparan itu, tapi tangan Myung Geun menahannya. Tae Ha pun menyaksika semua itu lalu berkata kalau dia sangat menikmati konferensi pers tadi.
Episode 29
Hacker sewaan Eun Joong ternyata bernama Poong Gi. Dia sedang asik di depan laptopnya, melakukan perintah Eun Joong. Eun Joong galau, karena identitas Poong Gi bisa ketahuan. Tae Ha tengah mengerahkan semua orang untuk mencari tahu siapa hacker yang bisa menyebarkan konferensi pers itu dengan baik di kora ataupun media massa lainnya, karena saat itu jelas-jelas semua wartawan sudah pergi.
Poong Gi kesal, dia berkata pada Eun Joong kalau Eun Joong harusnya memanggil dia Batman, kan dari awal dia sudah berkata sebutannya adalah Batman.
“Batman adalah pelindung diam-diam, dan pelindung yang selalu waspada. Ksatria Kegelapan. Apa kau belum mengerti?”
Eun Joong hanya tersenyum mendengar penjelasan Poong Gi. Dia kemudian meminta Poong Gi berhati-hati, dia akan memberi pakaian petugas kebersihan dan topi agar identitas Poong Gig a ketahuan. Poong Gi senang saja karena dia mengira itu salah satu tugas penyamaran yang harus dia lakukan.
Tae Ha ternyata mengetuk pintu rumah Myung Geun dan Soo Young membukanya. Soo Young terkejut melihat Tae Ha, tapi dia tidak takut. Dia berkata kenapa Tae Ha datang kerumahnya? “Kau adalah bintang tak tahu malu bertopeng manusia”
Soo Young bertanya apa Tae Ha akan meledakkan bom di rumahnya? Tae Ha tersenyum dan menjawab santai kalau dia tadi terburu-buru sehingga lupa membawa bomnya. Tapi, nanti dia akan meledakkan bom di waktu yang tepat untuk Soo Young.
Jang Tae Ha benar-benar ga tahu malu, dia masuk ke rumah Myung Geun dan merasa seolah dirumah sendiri. Dia sudha duduk di ruang tamu dan menunggu Myung Geun serta Hwa Young datang. Ketika mereka sudah bersama, Hwa Young berkata jika Tae Ha ingin mengancam atau sebagainya mendingan Tae Ha pergi saja, karena dia yakin inilah kehancuran Tae Ha. Lambat laun Tae Ha akan masuk penjara dan memakai seragam penjara.
Tae Ha tertawa dan menjawab apa Hwa Young ga tahu siapa yang mencegah konferensi pers hari ini? Orang itu adalah Eun Joong. Dan apa Hwa Young lupa, Eun Joong lah yang menjadi pimpinan Konstruksi Zeus sekarang ini, jadi bisa dipastikan bukan dia yang akan masuk penjara, tapi Eun Joong. Eun Joong yang akan melindunginya. Eun Joong lah yang akan memakai borgol dan memakai seragam penjara itu.
Hwa Young tentu terkejut, dia kaget bukan kepalang.
“Jadi berhentilah disini, karena kalau tidak Eun Joong lah yang akan terluka.”
Eun Joong bertemu dengan Song Jae Moon di sebuah kedai minum. Dia tak sadar jika Joong Hyuk membuntutuinya dan bisa mendengar percakapannya dengan leluasa. Eun Joong ingin Jae Moon meninggalkan Korea, dan dia sudah membelikan tiket untuk Jae Moon. Tiket ke Cina, karena dia tahu Jae Moon suka makanan Cina.
Jae Moon heran dan bertanya apa Eun Joong sudah gila?
Eun Joong menjawab semua bukti sudah lenyap, dan sekarang dia mengunci mulutnya, maka sebaiknya Jae Moon juga mengunci mulut Jae Moon agar ayahnya bisa bebas. Jae Moon geram tak menyangka Eun Joong telah berubah, dia langsung menyiram wajah Eun Joong dengan soju.
“Aku petugas kepolisian, aku sudah menjalani hidup sebagai polisi,dan aku akan mati juga sebagai polisi.Meskipun aku tidak menjalani hidup dengan hormat, tapi setidaknya aku akan mati dengan hormat. Jang Tae Ha mungkin bisa melucuti seragam kepolisianku, tapi tak bisa menutup mulutku.”
Jae Moon juga memberitahu kalau besok dia akan mengadakan konferensi pers untuk mengungkap semua kebusukan Jang Tae Ha. Selama ini dia menyembunyikan semua yang dia ketahui hanya karena ga ingin Eun Joong terluka.
“Namun, melihatmu hari ini aku menyadari kalau bukan putra Ha Myung Geun lagi, tapi kau sudah menjadi putra Jang Tae Ha.”
Jae Moon lalu menceritakan perjuangan Myung Geun dalam membesarkan Eun Joong. Walau dia sudah berkali-kali menyarankan Myung Geun untuk menaruh Eun Joong di panti asuhan, tapi Myung Geun ga mau. Myung Geun tetap ingin membesarkan Eun Joong walau dengan resiko tertangkap.
“Kau mungkin menganggap 25 tahun yang Myung Geun lakukan adalah kejahatan, tapi di mataku itu adalah cinta dan pengrorbanan. Dia selalu hidup untukmu.”
Song Jae Moon pun berlalu meninggalkan Eun Joong yang sangat sedih mendengar semua yang dikatakan Jae Moon.
Jae Moon melangkah pergi, tanpa sadar diikuti oleh Joong Hyuk di belakangnya.
Sementara itu terjadi kehebohan di kedai minum tempat Eun Joong masih duduk disana, banyak orang heboh berkata ada kecelakaan dan Eun Joong kaget. Pikiran buruknya melintas kalau mungkin kecelakaan itu menimpa Jae Moon. Eun Joong bergegas ke TKP untuk melihat.
Begitu sampai di lokasi, Eun Joong menatap tak percaya pada tubuh yang terkapar di depannya. Berlumuran darah dan tak bisa diselamatkan lagi. Eun Joong nampak syok. Dia mendekati jasad Jae Moon. Ini pembunuhan dan dia tahu ini ulah Jang Tae Ha. Satu lagi korban Jang Tae Ha.
Lalu terlihatlah Kim Joong Hyuk, asisten Jang Tae Ha yang menyaksikan kejadian tersebut. Dia hanya tersenyum puas, karena rencananya berhasil.
Eun Joong yang sedang galau mencoba menelpon Ah Mi, tapi kebetulan saat itu Ah Mi yang lembur di kantor sedang keluar untuk membeli camilan malam hari. Hanya ada Jae In di kantor, dan jika pada awalnya Jae In cuek dengan telepon Eun Joong. Kini, dia mulai kesal karena Eun Joong terus menerus menelpon membuat Jae In langsung mengangkat telepon itu.
Eun Joong yang ga tahu teleponnya diterima Jae In langsung berkata dengan nada sedih “Lain kali angkat secepatnya..Lain kali teleponlah aku lebih dulu. Hanya sekali sehari, teleponlah aku lebih dulu. Apa kau tak bisa melakukannya?”
Lalu Jae In bersuara, dia meminta maaf karena terpaksa menerima telepon Ah Mi karena Ah Mi sedang membeli cemilan. Jae In juga meminta Eun Joong untuk menelpon 10 menit kemudian.
Eun Joong yang sedih, makin sedih menngetahui panggilannya malah diterima Jae In.
Ah Mi datang membawa cemilan untuk dia dan Jae In. Jae In memberitahu kalau tadi Eun Joong menelpon. Jae In juga menyarankan agar Ah Mi menghubungi Eun Joong kembali, karena Eun Joong pasti menunggu. Ah Mi sepertinya cuek dengan hal itu, dan memilih menikmati makanan yang dia beli bersama Jae In.
Saat asik makan itulah, Jae In kembali menjelek-jelekkan Eun Joong. Dia berkata kalau Eun Joong lah yang mencoba menutup-nutupi kasus yang tengah terjadi. Ah Mi kaget dan bertanya apa maksud Jae In? Jae In menjelaskan semua kalau atas saran Eun Joong lah, Kang Ho yang ditahan dan Jang Tae Ha bisa bebas.
Ah Mi semakin terkejut ketika mendengar kalau daftar suap yang dimiliki almarhum suami nya sudah diserahkan Eun Joong pada Tae Ha. Ah Mi terpukul dan kecewa. Dia mencoba untuk tak percaya dengan semua ini. Tapi sepertinya apa yang Jae In bilang adalah kebenaran.
Ha Eun Joong pulang kerumahnya dan langsung ke kamar, di dalam kamar masih dengan perasaan sedih Eun Joong berkata maaf pada Jae Moon. Berulang kali dia mengucap kata maaf untuk Jae Moon.
Eun Joong bahkan tak menggubris panggilan masuk dari ibunya, karena suasana hatinya sangat kacau hari ini.
Bersambung ke part 2
Hiks gak sabar kelanjutannya. Btw, link episode 29 part 2
ReplyDeletesalah sepertinya.