[Episode Sebelumnya]
Malam ini Soo Hyun berniat masak. Dia memotong kentang dengan ptorngan sangat besar. Soo Hyun kesal sendiri dan bergumam kalau ternyata ini susah. Lalu datanglah Seung Hee. Dia mengambil pisau yang dipegang Soo Hyun dan mulai memotong. Soo Hyun berkata kalau dia benar-benar ga suka memasak. Seung Hee bertanya lalu kenapa Soo Hyun melakukan ini jika Soo Hyun ga suka?
Soo Hyun hanya tersenyum karena sedetik kemudian dia tepukau dengan kentang yang dipotong Seung Hee. Kentang itu dipotong kecil-kecil dan bagus membuat Soo Hyun takjub lalu memuji Seung Hee. Dia bahkan bertepuk tangan. Seung Hee hanya membalas itu dengan senyuman manis.
Kini, kari yang dimasak Seung Hee dan Soo Hyun sudah matang. Soo Hyun membuat dengan porsi banyak, dan kini dia sedang menatap makanan itu yang sudah terhidang di meja. Seung Hee yang sudah duduk di meja makan bertanya pada Soo Hyun apa Soo Hyun ga lapar kok belum makan? Soo Hyun ga menjawab pertanyaan itu dan malah balik bertanya, apa rumah Hoon jauh dari rumah mereka ini?
Seung Hee bertanya kenapa memangnya? Soo Hyun menjawab kalau Hoon suka makan kari. Jadi bagaimana kalau mereka memberi kari ini pada Hoon sedikit saja. Seung Hee bertanya apa karena itu Soo Hyun membuat Kari dalam jumlah banyak seperti ini. Soo Hyun tertawa dan spontan membenarkan pertanyaan Seung Hee tadi. Soo Hyun bahkan berkata kalau Hoon suka makan makanan instan dan itu ga bagus. Wajah Seung Hee pun berubah. Dia tampak cemburu.
Seung Hee pun bertanya bagaimana Soo Hyun bisa tahu kebiasaan makan Hoon? Soo Hyun tertawa dan mencoba mengalihkan pertanyaan Seung Hee itu. Dia bergegas pergi dan berniat menelpon Hoon agar datang sehingga Kari ini bisa dibagi.
Seung Hee hanya diam dan menatap kepergian Soo Hyun.
Soo Hyun mencari ponselnya di sofa dan setelah menemukan ponsel itu Soo Hyun langsung menghubungi akun LINE Hoon. Dia melakukan panggilan. Kini Soo Hyun menunggu panggilannya diterima oleh Hoon.
Sementara di meja makan, Jae Hee menatap Soo Hyun dengan perasaan tak tentu.
Hoon jelas tak mendengar panggilan Soo Hyun karena dia tengah asik bersama Jae Joon. Mereka minum di sebuah kedai, dan tampak menikmati kebersamaan mereka. Hoon yang belum terlalu mabuk berkata kalau percuma saja mereka melakukan kompetisi karena ternyata RS Myung Woo juga ga terpilih. Jae Joon tertawa mendengarnya. Dia seolah membenarkan kalimat Hoon dengan tawa renyahnya tadi.
Jae Joon bahkan dengan santainya berkata kalau dia kemarin sungguh ketakutan. Dia takut kalah dari Hoon. Kompetisi itu membuat kepalnya sangat pusing. Jae Joon kemudian bertanya darimana Hoon belajar semua ketrampilan hebat sebagai dokter jantung dada? Hoon tersenyum dan menjawab kalau ayahnya adalah seorang dokter. Jae Joon tertarik mendengarnya lalu bertanya apa sekarang ayah Hoon masih di Utara?
Hoon menjawab kalau ayahnya sudah meninggal. Jae Joon lalu mulai bertanya tentang ibu Hoon. Hoon ingin mengalihkan pembicaraan dengan berkata kalau dia kebelet pipis. Hoon pun langsung pergi meninggalkan Jae Joon.
Setelah Hoon pergi, ponsel Hoon yang tertinggal bergetar karena ada panggilan masuk di akun LINE Hoon, dan tertulis nama itik disana. Wajah Soo Hyun terpampang jelas dan Jae Joon tentu melihatnya. Jae Joon ragu untuk menerimanya, tapi akhirnya dia memutuskan menyentuh warna hijau dan segera setelah itu dia mendengar suara Soo Hyun.
Soo Hyun yang mengira itu Hoon langsung bertanya kenapa Hoon lama sekali menjawab teleponnya? Apa Hoon sudah makan malam? Dia baru saja membuat banyak Kari, jadi dia mau Hoon datang dan menghabiskan Kari yang dia buat.
Jae Joon terdiam cukup lama, tak menyangka kalau Soo Hyun mengundang Hoon untuk makan. Dia awalnya mengira Soo Hyun akan membicarakan masalah RS dengan Hoon.
Soo Hyun yang masih belum tahu kalau yang menerima bukan Hoon, malah terus saja bicara. Dia berkata kalau dia kecewa karena Hoon pergi begitu saja dari RS. Jae Joon akhirnya memutuskan untuk bersuara. Dia berkata kalau Hoon sedang ke toilet.
Soo Hyun terkejut mendengar suara Jae Joon. Jae Joon pun menjelaskan kalau dia dan Hoon sedang minum bersama. Dia langsung bertanya kenapa Soo Hyun mencari Hoon? Soo Hyun panik sendiri saat menjawabnya. Dia tampak kikuk dan langsung berkata kalau tadi Seung Hee bikin Kari dalam jumlah banyak, dan karena ga mungkin habis jika dimakan berdua saja makanya dia mengundang Hoon untuk datang.
Jae Joon menutupi rasa cemburunya dengan berkata kalau nanti setelah Hoon datang dia akan memberitahu undangan makan Soo Hyun pada Hoon. Soo Hyun merasa tak enak hati, dan hanya bisa berkata baiklah. Dia pun langsung mengakhiri panggilan itu.
Jae Hee tampak melihat dari tempat duduknya. Penasaran sekali. Dia mencoba tersenyum saat Soo Hyun menoleh kearahnya.
Seung Hee bertanya bagaimana? Soo Hyun menjawab kalau yang menerima teleponnya bukan Hoon melainkan Jae Joon. Seung Hee pun kembali bertanya lalu kenapa Soo Hyun kelihatan kaget? Soo Hyun menyangkalnya dengan berkata ga kok. Dia ga kaget. Biasa saja.
Seung Hee lalu mengusulkan bagaimana kalau Soo Hyun juga mengundang Jae Joon. Soo Hyun pun menyetujui ide itu.
Hoon sudah selesai buang air kecil dan kembali ke kursinya dimana masih ada Jae Joon menunggu. Jae Joon langsung bertanya pada Hoon, apa yang Hoon pikirkan tentang Soo Hyun? Hoon berfikir sebentar dan kemudian menjawab
“Dia selalu saja memukul orang. Tapi dia juga orang yang selalu bekerja keras. Rasanya lucu juga dia bisa menjadi seperti sekarang. Terkadang dia mengingatkanku pada Jae Hee.”
Jae Joon kemudian bertanya lagi “Apa Soo Hyun mirip dengan Jae Hee?”
Hoon menggeleng lalu berkata “Aku berharap Jae Hee bisa seperti Soo Hyun sebagai dokter”
Jae Joon pun melanjutkan tanyanya. Dia bertanya lalu apa yang Hoon fikirkan tentang Soo Hyun sebagai seorang wanita? Hoon tertawa lebar mendengar pertanyaan itu. Pertanyaan konyol menurutnya. Dia kemudian balik bertanya apa Jae Joon menyangka dia suka pada Soo Hyun? Jae Joon menjawab kalau itu adalah hal yang mungkin saja terjadi.
Hoon kembali tertawa. Dia bertanya lagi, apa Jae Joon khawatir Soo Hyun suka padanya? Jae Joon hanya diam, tapi Hoon tahu Jae Joon takut kehilangan Soo Hyun. Hoon pun tak berkata lebih jauh tapi malah tertawa terbahak-bahak dan berkata kalau itu adalah hal yang lucu.
Kini, Hoon tengah menyantap Kari buatan Seung Hee dan Soo Hyun. Dia duduk di bawah sementara tiga orang lainnya duduk di sofa. Hoon menceritakan kekonyolan pertanyaan Jae Joon tadi yang mengira kalau dia bisa saja suka Soo Hyun, atau sebaliknya? Soo Hyun hanya tersenyum sementara Jae Hee nampak tak suka.
Hoon dengan tampang tak berdosa bertanya apa benar Soo Hyun suka padanya? Soo Hyun jelas saja membantah dan berkata apa dia sudah gila sampai harus menyukai Hoon? Hoon malah dengan santai meminta Soo Hyun mengaku saja, ga usah malu. Tapi dia harus mengatakan kalau dia ga suka wanita yang kejam. Soo Hyun selain kasar juga sangat manja.
Soo Hyun merasa bercanda Hoon sudah keterlaluan. Dia pun dengan kesal bertanya apa pernah dia bilang dia suka pada Hoon? Dia hanya merasa ga enak karena Hoon sudah dipecat. Hoon seolah ga sadar dengan aura marah Soo Hyun, sehingga dia masih melanjutkan candaannya. Dengan tampang tak berdosa Hoon meminta Soo Hyun tenang.
Soo Hyun merasa kesabarannya sudah habis, dia berdiri dan dengan nada sedikit tinggi berkata pada Hoon kalau sikap dan kata-kata Hoon sudah berlebihan. Jae Joon berbisik pada Soo Hyun kalau menurutnya Soo Hyun yang sudah berlebihan, Hoon hanya bercanda. Soo Hyun ga terima. Diapun memilih pergi meninggalkan semua yang ada di runag tamu saat itu.
Seung Hee berniat menyusul Soo Hyun tapi Jae Joon berkata biar dia saja yang menemui Soo Hyun. Seung Hee pun tak menolak. Setelah hanya berdua saja dengan Hoon, Jae Hee berkata kalau tadi Hoon memang keterlaluan. Jangan bercanda seperti itu. Hoon menjawab itu bukan masalah. Dia kemudian bertanya bagaimana Jae Hee bisa tahu dia suka Kari?
Jae Hee menjawab kalau dia juga mau tahu kenapa Soo Hyun bisa tahu makanan kesukaan Hoon? Apa Hoon dan Soo Hyun sudah sangat dekat sebagai teman? Tapi kemudian Jae Hee menyuruh Hoon menyelesaikan makan Hoon saja.
Soo Hyun yang melihat Jae Joon menyusul ke kamarnya masih saja menggerutu dengan sikap Hoon yang menyebalkan. Dia kan hanya mencoba bersikap baik, tapi Hoon malah mengira dia suka pada Hoon. Jae Joon bertanya lalu apa Soo Hyun memang suka pada Hoon? Soo Hyun gelagapan, Jae Joon pun berkata jika memang Soo Hyun ga suka, seharusnya Soo Hyun bisa menanggapi candaan Hoon dengan tertawa. Bukankah Hoon memang sifatnya seperti itu, jadi kenapa dianggap serius?
Soo Hyun pun bertanya apa benar dia tadi terlihat sangat sensitive? Jae Joon tak membenarkan dan hanya meminta Soo Hyun bisa menenangkan diri. Soo Hyun pun tak membantah.
Setelah ditinggal Jae Joon turun, Soo Hyun yang sendiri mulai melampiaskan kekesalan dan rasa malunya dengan membanting-banting bonekanya. Dia kesal sekali, karena ternyata dia ga bisa sesantai itu dengan candaan Hoon tadi. Lalu apa benar jika dia memang mulai menyukai Hoon sebagai pria? Soo Hyun pun menangis. Tak tahu bagaimana menyembunyikan rasa malu dan kesalnya pada dirinya sendiri, dan pada Hoon yang sudah membuatnya seperti ini.
Han Jae Joon sudah turun kebawah. Dia kemudian melihat foto keluarga Seung Hee yang dipajang di ruang tamu. Seung Hee kemudian bertanya apa Jae Joon juga rindu pada orang tua Jae Joon. Jae Joon menjawab walau dia rindu, tapi dia ga sedih kok. Kemudian Jae Joon berkata tentang ayah Hoon yang sudah meninggal di Utara. Jae Joon lalu bertanya tentang ibu Hoon? Hoon tersenyum dan berkata kalau hari ini Jae Joon banyak mengajukan pertanyaan aneh padanya. Jae Joon hanya tersenyum.
Lalu sevara tak diduga Jae Joon bertanya tentang ayah Hoon. Apa dia boleh tahu siapa nama ayah Hoon? Muingkin saja dia kenal, karena ga banyak kan dokter spesialis jantung-dada di dunia ini. Hoon kemudian menyebutkan nama ayahnya, yang langsung seketika itu juga membuat wajah Jae Joon berubah ekspresi. Jae Joon jelas sangat mengenal nama itu. Nama pria yang tiba-tiba menghilang entah kemana padahal pria itu sudah mengajukan gugatan untuk mal praktik yang dilakukan RS Myung Woo pada ayahnya.
Di sebuah kamar RS Myung Woo bagian ganguan jiwa, tampak Tae Sool tengah menatap ke arah Mi Suk yang terlihat memeluk boneka beruang besar.
Di kamar itu ada banyak sekali boneka beruang besar dengan model yang sama. Boneka-bonek itu seolah memenuhi kamar Lee Mi Suk—Ibu Hoon.
Tiba-tiba Seung Hee datang, dan terkejut melihat adanya ibu Hoon di ruangan itu. Diapun bertanya pada Tae Sool yang ada disampingnya, bagaimana ibu Hoon bisa ada disini? Tae Sool hanya menjawab kalau sebentar lagi Hoon akan dipertemukan dengan Mi Suk.
Seung Hee menatap Tae Sool dan seolah tahu rencana Tae Sool yang akan mempertemukan Hoon dengan Mi Suk. Terlebih Tae Sool menjelaskan kalau pertemuan itu adalah perintah PM Seok Joo.
Hoon meminta Chang Yi menjemputnya, dan kini mereka ada di dalam mobil bersama. Chang Yi yang menyetir. Hoon bergumam tentang seseorang yang bertanya mengenai keluarganya. Chang Yi penasaran dan bertanya memangnya siapa orang itu? Hoon ga menjawab dan menyuruh Chang Yi serius saja mengemudi.
Han Jae Joon antara yakin dan tidak saat mendengar nama Park Chul. Apa benar itu Park Chul yang sama? Jae Joon pun memutuskan menghubungi akun LINE temannya yang bernama Sean Zhang.
Zhang yang ada di negaranya sana, langsung menerima panggilan video itu dan tersenyum melihat wajah Jae Joon di layar ponselnya. Jae Joon berbasa –basi menanyakan tentang pernikahan ayah Zhang. Zhang menjawab kalau ibu barunya ternyata berusia dua tahun lebih muda darinya. Dan itu kacau sekali.
Jae Joon tersenyum tapi dia langsung fokus pada tujuannya menelpon. Dia ingin Zhang mencari tahu tentang Park Chul yang pergi ke Utara. Zhang menjawab kalau pekerjaan kali ini biayanya mahal lo. Jae Joon menjawab tenang saja, dia akan bayar Zhang kok.
Zhang tersenyum dan menyetujui permintaan Jae Joon.
Flashback
Ketika itu Sung Hoon dan ibunya menunggu di luar pengadilan. Ibu Sung Hoon tampak lemah dan kemudian ketika dua orang pria berjas keluar, pria itu bertanya apa Sung Hoon masih menunggu Profesor Park Chul? Sung Hoon ga menjawab dan balik bertanya apa Profesor Park Chul ga datang? Salah satu pria menjelaskan bahwa sidang sudah dibatalkan karena Professor Park Chul ga datang di sidang.
Ibu Sung Hoon tampak syok mendnegar berita itu. Itu artinya keadilan untuk kematian suaminya ga akan pernah terungkap. Sung Hoon pun hanya bisa memeluk ibunya menenangkan sang ibu, padahal pikirannya pun tak kalah kalutnya. Dia bingung kemana sebenarnya Professor Park Chul?
Lee Sung Hoon tak berhenti sampai disitu saja, dia mendatangi rumah Park Chul yang kosong tak berpenghuni. Sekeras apapun Sung Hoon menggedor pintu depan, tetap tak ada siapapun yang muncul. Sung Hoon berteriak memanggil nama Park Chul dan berkata bukankan Park Chul sudah berjanji akan menjadi saksi untuk mal praktik yang terjadi pada ayahnya? Lalu kenapa Park Chul ga datang ke sidang?
Tiba-tiba jantung ibu Sung Hoon terasa sakit, diapun hampir terjatuh jika Sung Hoon tak segera memegangnya. Sung Hoon panik dan memanggil-manggil ibunya, berharap ibunya bisa bertahan. Sung Hoon berteriak meminta tolong sekeras-kerasnya.
Flashback End
Hoon sampai di rumahnya, dia merebahkan diri di kasur dan mengingat kejadian yang entah mengapa begitu mengusiknya.
Flashback
Saat Hoon akan bersiap meninggalkan RS Myung Woo, dia melihat ibu yang membawa boneka beruang besar tengah berada di depan RS dan tampak menunggu seseorang. Hoon mendekat dan bertanya apa ibu itu sedang menunggu seseorang? Ibu itu menjawab kalau dia sedang menunggu anaknya.
Hoon lalu memberitahu si ibu kalau ga ada siapa-siapa disini, jadi lebih baik ibu itu kembali ke kamar. Hoon pun menawarkan diri untuk mengantar. Dia langsung menggenggam tangan si ibu untuk mengikutinya masuk ke dalam.
Flashback End
Hoon merasa ada yang aneh. Tapi dia tak tahu apa itu. Hatinya berkata seolah dia mengenal wanita itu. Tapi dia sendiri juga ga yakin.
Hoon pun memutuskan pergi ke rumahnya.
**
Kini, setelah Hoon masuk ke dalam rumahnya yang dulu, kenangan akan ayahnya bermunculan. Dia ingat semua yang terjadi puluhan tahun lalu, saat dia dan ayahnya masih bersama. Rumah itu masih tampak sama. Hoon lalu masuk ke kamarnya. Dia tanpa sengaja menatap sebuah buku di atas meja belajarnya dulu, dan dia ingat di dalam buku itu ada nomer telepon ibunya.
Hoon langsung mengambil buku itu dan meniup debu yang ada diatasnya. Dia membuka buku tersebut dan tampaklah tulisan tangannya ketika masih kecil. Tulisan yang berisi nomer telepon ibunya.
Dalam kegelapan kamar itu yang tanpa cahaya, Hoon masih bisa jelas melihat nomer telepon ibunya dan kemudian dia memutuskan menghubungi nomer itu. Lama sekali dia menunggu sampai akhirnya telepon itu diangkat. Terdengar suara wanita diseberang sana yang mengucap halo. Hoon terdiam beberapa saat tak menjawab halo si wanita.
Sampai akhirnya wanita itu bertanya “Apakah ini kau.. Hoon?”
Hoon tersentak, kaget. Diapun membenarkan pertanyaan itu.
“Ya..ini aku Hoon..”
KOMENTAR :
Kenapa aku berubah haluan, dari menyukai Hoon-Soo Hyun, lalu kini menjadi menyukai Hoon-Jae Hee.
Entahlah, aku merasa seolah aku bisa mengerti semua yang Jae Hee lakukan. Dia luar biasa menurutku. Dia rela mengorbankan nyawa sekalipun untuk Hoon.
Aku juga merasa akan sangat ga adil, cinta yang lama mengakar dan sangat indah, serta penuh perjuangan akan hilang begitu saja dengan hadirnya orang baru. Cinta Hoon-Jae Hee bukan cinta remaja lagi, mereka masih menyimpan rindu teramat dalam walau bertahun-tahun berpisah. Mereka saling melindungi satu sama lain, walau mungkin mereka sendiri sebenarnya tak mampu.
Memang Hoon-Soo Hyun selalu menampilkan kebahagiaan jika bersama, tapi menyedihkan pasti jika ada di posisi Jae Hee. Aku yakin..mungkin Jae Hee akan ikhlas melepas Hoon bersama Soo Hyun jika memang Hoon bahagia. Tapi bagaimana perasaannya? Bagaimana dengan perjuangannya untuk membuat kebahagiaan dia dan Hoon menjadi nyata? Apakah adil jika Hoon melupakannya cinta mereka yang sudah bertahun lamanya itu?
Arrghh aku hanya merasa seolah Soo Hyun mencuri posisi Jae Hee, walau mungkin Soo Hyun ga berniat untuk itu.
Kalau Hoon sama Soo Hyun, Jae Joon pun akan terluka. Ga mungkin kan Jae Joon diminta jadian sama Jae Hee. Jika itu terjadi alurnya akan sangat ga masuk akal. Bukankah cinta tidak akan semudah itu untuk berpaling? Hihihi
Jae Joon sendiri aku yakin pasti ikhlas kalau Soo Hyun ga memilihnya, asal Soo Hyun bahagia. Tapi lagi-lagi, apa pantas berbahagia di tengah orang-orang yang terluka. Semoga tidak..
Oya, kenapa kadang aku nulis Jae Hee, dan kadang nulis Seung Hee. Itu hanya sesuai posisinya saja kok. Jadi jangan bingung yaa..
Episode 14 di blongya Mba Lilik. Link akan tetap di share.
Bener mbak...skrg aku juga berpaling jd dukung hoon - jae hee...alasannya juga sama kaya mbak iu...Xixixxixi. ..#edisi ngikut2
ReplyDeleteThanks sinop dan komen nya mbak.. ^^
ReplyDeletes7 sm komennya nih, jujur aja agak sdkt bngung sm soo hyun. Udh eps.13 tp dy msh blm tw apa2 mngenai mslhnya hoon. Sdkit ngk adil memang klo akhirnya hoon sm soo hyun, ceritanya sndiri lbh liatn gmn prjuangan hoon dan jae hee. Yaah, tambah penasaran deh, ceritanya trasa padet bgt. Thank you mbak <3
Ekspresinya uri lee jong suk bener2 bkin hati gak bsa brpaling,, uri jong suk emang hbat aktingnya.......
ReplyDeleteKlau soal siapa ama siapa, aku ngikut aja sma pnulis skenarionya, soalnya ribet klau hrus dukung ini atau ini, ntar bakal kcewa.... Hoon ama siapapun yg pnting bhagia.......