CEO Cha bertanya pada Ji Yoon, apa tadi di kantor Ji Yoon sempat memberitahu orang lain tentang MMS yang Ji Yoon terima tentang Seok Joo? Ji Yoon menjawab tidak, tadi dia memang sempat ingin memberitahu Sang Tae, tapi Sang Tae cuek dan mengacuhkannya karena sedang sibuk. CEO pun meminta agar Ji Yoon merahasiakan keadaan Seok Joo ini pada siapapun. Ji Yoon mematuhinya.
Cha Young Woo pun menemui dokter dan dokter langsung menjelaskan hasil CT Scan otak Seok Joo. Dokter berkata kalau dia sudah menyuntikkan obat untuk mencegah kerusakan parah di tulang tengkorak bagian bawah, dan dia bertekad kalau pasien bisa sembuh tanpa operasi.
Young Woo bertanya apa dokter benar sudah melakukan yang terbaik atau malah mengacuhkan Seok Joo karena ga tahu siapa Seok Joo? Dokter menjawab kalau RS dan tim medis juga menguapayakan pertolongan semaksimal mungkin. Keadaan pasien seperrti ini dikarenakan pasien tidak segera dibawa ke RS dan baru ditemukan pagi hari.
Dokter berkata kalau Seok Joo mengalami yang namanya Amnesia Disosiatif.
Young Woo bertanya kira-kira sampai berapa lama Seok Joo akan sembuh dari amnesia itu? Dokter menjawab kalau hal itu belum bisa dipastikan karena sejatinya kondisi Seok Joo cukup parah. Seok Joo ga bisa dilepas begitu saja, karena walaupun Seok Joo bisa berkomunikasi dengan baik tapi dia ragu apa Seok Joo bisa untuk bekerja, walau kemampuan Seok Joo sebagai pengacara masih melekat.
Kim Seok Joo kini berada di ruang tunggu RS, dia masih melihat berita dan sibuk mencatat. Di belakang Seok Joo berdiri Ji Yoon dan Cha Young Woo yang masih menatap Seok Joo dengan tatapan heran.
Young Woo duduk di samping Seok Joo, tapi di baris kursi berbeda, sementara Ji Yoon memilih duduk di belakang CEO nya dan berada di baris kursi yang sama dengan si CEO.
Young Woo kemudian mengajak Seok Joo berbicara. Dia berkomentar tentang berita yang kini sedang Seok Joo tonton. Seok Joo menatap Young Woo dan berkata kalau dia tahu Young Woo dari tadi mengamatinya dan bahkan berdiri di depan bangsalnya. Dia bisa dengan mudah tahu karena pakaian yang Young Woo kenakan berbeda dari pengunjung RS lainnya.
Young Woo lalu bertanya bagaimana pendapat Seok Joo tentang berita tadi? Seok Joo menjawab kalau menurut berita harga penawaran sangat jauh lebih rendah, dan dia yakin ada seseorang yang berdiri di balik harga penawaran itu.
Young Woo tertawa kecil mendengar analisa Seok Joo. Memang benar ada orang yang berdiri di balik harga penawaran itu, dan orang tersebut adalah Seok Joo.
Young Woo memberi Seok Joo kartu namanya, dan dia menjelaskan status Seok Joo saat ini. Seok Joo bertanya apa dia bisa bersembunyi atas kekacauan yang sudah dia buat? Young Woo bertanya apa alasan Seok Joo? Seok Joo menjawab kalau firma hukum Cha adalah yang terbaik di Korea saat ini. Lalu pemilik firma hukum datang menemuinya dan berkata kalau dia termasuk salah satu pengacara terbaik di firma hukum itu, dia hanya takut kalau dia sudah menggelapkan dana atau melakukan sesuatu yang salah lainnya.
Young Woo dengan santai menjawab kalau yang Seok Joo lakukan lebih buruk dari semua yang Seok Joo katakan tadi. Tentu saja Seok Joo terpengarah. Dia membelalak kaget mendengar jawaban Young Woo. Seok Joo lalu bertanya apa dia yang menyebabkan kekacauan ini? Young Woo mengangguk. Kemudian Seok Joo bertanya lagi, lalu seharusnya dia berada di sisi mana? Young Woo ga menjawab dan mengembalikan pertanyaan itu pada Seok Joo. Dia bertanya menurut Seok Joo, dimakah seharusnya Seok Joo berada?
“aku ingin berada di pihak yang menang. Aku sih suka menang, tapi pengacara kan hanya melakukan penawaran dan pergi ke persidangan.”
Tiba-tiba Seok Joo menoleh kearah Ji Yoon, dia melihat Ji Yoon menatapnya lekat. Seok Joo dengan tampang cuek bertanya kenapa Ji Yoon melihatnya terus? Apa Ji Yoon mau mengatakan sesuatu padanya?
Ji Yoon semula ragu tapi kemudian dia bertanya kenapa Seok Joo ga mau tahu siapa sebenarnya nama Seok Joo?
Seok Joo memasang tampang lucu lalu menjawab
“Aku John Dae.”
Semua tercengang mendengar nama John Dae, sementara Seok Joo malah tertawa terbahk-bahak. Ji Yoon dan Young Woo bertambah heran. Tapi kemudian Seok Joo menanyakan namanya, dan Young Woo langsung memberitahu Seok Joo. Seok Joo takut lupa, sehingga dia menulis di notesnya kalau nama dia adalah Kim Seok Joo.
Young Woo kemudian bertanya apa Seok Joo juga sama sekali ga ingat dengan Ji Yoon? Seok Joo menggeleng dan Young Woo menjelaskan kalau Ji Yoon adalah staf magang di firma hukumnya, dan nomer Ji Yoon lah yang ada di saku Seok Joo. Seok Joo hanya menjawab santai kalau sepertinya Ji Yoon ga suka padanya. Ji Yoon yang mendengar itu hanya mengangkat bahunya tanda tak peduli.
Kini, mereka bertiga berpindah tempat. Young Woo mengajak Seok Joo dan Ji Yoon bicara di luar RS. Mereka memilih duduk di taman, dan Ji Yoon duduk di kursi berbeda dari Seok Joo dan CEO Cha. Tapi Ji Yoon masih mencoba mencuri dengar kearah Seok Joo dan CEO Cha.
Seok Joo bertanya pada Young Woo apa dia punya keluarga? Young Woo menjelaskan kalau Seok Joo punya seorang ayah. Untuk nomer telepon ayah Seok Joo, bisa Seok Joo lihat di kantor. Young Woo menambahkan kalau kakak Seok Joo adalah seorang Profesor di AS, dan Seok Joo juga sangat dekat dengan sepupu Seok Joo.
Young Woo juga bilang kalau Seok Joo akan dipindahkan ke kamar khusus. Seok Joo menolak, dia berkata kalau dia ga masalah kok tinggal di bangsal umum dengan 6 pasien di dalamnya. Young Woo menjelaskan kalau untuk seorang pengacara elit seperti Seok Joo, rasanya ga pantas tinggal di bangsal umum. Apa Seok Joo ga tahu seberapa besarnya gaji Seok Joo? Jadi Seok Joo pantas mendapat pelayanan terbaik dari RS. Terlebih berita tentang Seok Joo jangan sampai diketahui oleh orang banyak, itu akan menyulitkan perusahaan.
Seok Joo pun mengerti.
Young Woo kemudian meminta Seok Joo membantu mereka membereskan kekacauan yang Seok Joo buat terkait masalah Taejin ini. Seok Joo tertawa dan bertanya apa dia bisa melakukannya? Dia berharap dia bisa bersembunyi disini saja. Tapi kemudian Seok Joo menatap wajah serius Young Woo, dan dia tahu kalau ternyata Young Woo ga main-main dengan kalimat yang Young Woo katakan tadi.
Seok Joo lalu berkata kalau dia akan berusaha sebaik mungkin mengembalikan ingatannya. Seok Joo pun dengan tulus berkata kalau dia sangat ingin bisa membantu orang lain, bukankah itu tugas pengacara?
Ji Yoon yang mendengar sambil minum kopi langsung tersedak mendengar niat tulus Seok Joo. Apa ga salah? Seok Joo ingin membantu orang lain?
Young Woo juga memberitahu Seok Joo kalau dia akan meninggalkan Ji Yoon untuk membantu Seok Joo. Seok Joo menolak, dia berkata kalau dia bisa bergerak sendiri. Young Woo lalu menjelaskan kalau ada beberapa klien yang tetap ngotot ingin ketemu dengan Seok Joo dan seseorang harus menemani Seok Joo, agar tak terjadi hal-hal aneh yang membuat klien curiga, terlebih Seok Joo kan amnesia. Seok Joo paham, dia juga meminta agar Young Woo mengirimkan dokumen untuk dia pelajari. Setidaknya dia harus tahu kan seperti apa situasi sebenarnya sekarang ini? Young Woo setuju.
Kini Seok Joo sudah ada di kamarnya. Kamar yang tidak berbagi dengan pasien lain. Disini, dia mulai mencari tentang siapa Kim Seok Joo. Benarkah itu dia? Jika memang dia adalah pengacara terbaik, maka beritanya pasti tersebar diinternet.
Seok Joo pun mendapatkan informasi tentangnya dengan mudah di internet. Dia membaca daftar riwayat hidup atas nama nya, dan dia merasa itu luar biasa. Pengalaman yang dia miliki begitu banyak. Dia cukup bangga dengan itu.
Pagi ini Kim Seok Joo sudah diperbolehkan pulang. Ji Yoon dan asisten CEO yang menjemput Seok Joo. Asisten CEO ke bagian administrasi untuk menyelesaikan pembayaran, sementara Ji Yoon menemui Seok Joo.
Di kamar perawatan Seok Joo, Ji Yoon sudah ada disana, dia bertanya pada suster dimana pakaian Seok Joo. Suster pun memberikan pakaian Seok Joo dan berkata kalau saat itu keadaan Seok Joo darurat sehingga tim medis memotong pakaian Seok Joo agar lebih cepat melakukan pertolongan.
Ji Yoon melihat pakaian itu dan benar saja pakaian Seok Joo sudah tak berbentuk lagi. Compang-camping. Ji Yoon menjelaskan pada Seok Joo kalau dia juga pernah melihat tindakan ini di drama medis yang ditontonnya duilu. Seok Joo pun menatap kemejanya dan bergumam kalau keadaannya ternyata benar-benar darurat saat itu.
Seok Joo kemudian bergumam bingung, dia berkata kalau sekarang lebih darurat, karena dia ga punya pakaian yang bisa dia pakai. LOL
Asisten CEO datang dan membawakan setelan jas dengan merk ternama untuk Seok Joo. Seok Joo terlihat senang dan bahkan memuji kalau Young Woo memang bos sejati. Bos yang baik. Ji Yoon mendengar itu dan terasa ingin muntah mendengar pujian Seok Joo. Sungguh sikap berbeda dari Seok Joo yang sebenarnya.
Kini, Ji Yoon mengantar Seok Joo ke apartemen Seok Joo. Di depan pintu kamar, Ji Yoon bertanya apa Seok Joo benar tak ingat apapun? Apartemen itu tentu hanya bisa dibuka jika sandi di pintu kamar Seok Joo cocok. Ji Yoon bingung karena dia juga ga tahu berapa nomor sandi kamar Seok Joo, diapun bertanya kapan ulang tahun Seok Joo? Seok Joo ga menjawab dan Ji Yoon baru ingat kalau Seok Joo kan amnesia. Diapun membuka catatannya dan mencoba memasukkan tanggal ulang tahun Seok Joon sebagai sandi, tapi tetap ditolak.
Ji Yoon tak menyerah, dia mencoba angka lainnya. Sementara Seok Joo menatap dengan pandangan lucu kearah Ji Yoon. Bahkan empat digit terakhir nomer ponsel Seok Joo juga bukan sebagai sandi apartemen ini. Ji Yoon bertambah bingung. Lalu bagaimana Seok Joo bisa masuk? Seok Joo langsung bergumam kalau Ji Yoon cuma staf magang yaa…makanya ga pintar. LOL
Ji Yoon jelas tak terima dia langsung menghubungi pihak aparteman dan meminta bantuan agar pintu apartemen Seok Joo bisa dibuka, karena Seok Joo lupa sandinya berapa.
Akhirnya pintu kamar Seok Joo bisa dibuka dan itu dengan akalnya Ji Yoon yang memanggil staf keamanan apartemen. Seok Joo masuk ke dalam apartemennya sementara Ji Yoon menatap dengan tak suka dan kesal sekali pada Seok Joo. Lihat saja wajahnya yang seola mengejek Seok Joo.
Kim Seok Joo menatap kagum akan apartemennya yang mewah. Dia tak percaya dia memiliki apartemen sebagus ini. Seok Joo kemudian melihat tempat makan anjing dan bergumam kalau ternyata dia punya anjing.
Setelah puas berkeliling melihat betapa bagus apartemennya, Seok Joo pun memilih duduk. Ji Yoon masih ada disana. Ji Yoon kemudian berkata kalau dia punya nomer telepon ayah Seok Joo, dia akan mencoba menghubungi ayah Seok Joo untuk memberitahu kondisi Seok Joo.
Di sebuah RS, tampak sebuah ponsel bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Tapi pemilik ponsel sedang menjalani pemeriksaan medis sehingga tak memungkinkan menerima panggilan itu.
Terlihat seorang pria tengah menjalani pemeriksaan medis dan dia adalah Kim Shin Il ayah Seok Joo. Sepertinya ayah Seok Joo mengidap suatu penyakit, dan mungkin sedikit parah.
CEO menelpon Seok Joo dan bertanya bisakah Seok Joo datang ke kantor? Seok Joo mengiyakan hal itu. Diapun pergi bersama Lee Ji Yoon.
Di kantor, Ji Yoon berusaha mengamankan Seok Joo agar tak dilihat orang lain. Diapun menunjukkan arah mana saja yang harus dilalui Seok Joo. Tapi ternyata mereka bertmu dua rekan kerja Seok Joo yang terkejut melihat Seok Joo sudah kembali ke kantor. Ji Yoon tahu ini bahaya sehingga dia dengan sengaja menyebut kedua nama rekn kerja Seok Joo dengan jelas, agra Seok Joo ga salah nantinya.
Sementara Seok Joo menatap Ji Yoon dengan aneh. (Tampangnya itu lo…konyol banget.)
Ketika Seok Joo dan Ji Yoon sudah sampai di firma hukum, Seok Joo salah memilih jalan saat keluar dari lift, membuat Ji Yoon terpaksa dengan pelan menunjukkan arah yang benar pada Seok Joo.
Saat akan ke kantor CEO, Seok Joo dengan santainya berlenggang padahal dia melewati Ketua Tim Kang. Kang pun menyapa Seok Joo, dan Ji Yoon menyentuh pundak Seok Joo agar Seok Joo berhenti.
Kang berkata kalau dia kira Seok Joo sudah mati. Ji Yoon berusaha dengan diam-diam menjelaskan kalau Kang ini adalah pimpinan tim. Seok Joo melihat isyarat itu, entahlah dia ngerti atau malah heran dengan sikap lucu Ji Yoon?
Ji Yoon mengingatkan Seok Joo kalau CEO menunggu, merekapun undur diri pada Kang. Kini lagi-lagi Seok Joo salah memilih jalan. Kantor CEO ada di sebelah kanan sementara Seok Joo malah berjalan ke kiri. Ji Yoon terpaksa dengan pelan menunjuka arah yang benar pada Seok Joo. Kang masih di tempatnya dan melihat hal tersebut. Tapi dia tak menaruh curiga walau merasa itu sedikit aneh.
Setelah bertemu dengan Seok Joo, CEO mendengarkan penjelasan asistennya tentang ltar belakang Ji Yoon.
“Setelah lulus dua tahun bekerja di perusahaan ayahnya, akhirnya dia kuliah dan memilih jurusan hukum. Perusahaan ayahnya bangkrut karena kasus yang dipegang Kim Seok Joo waktu itu. Ayahnya seorang eksekutif serikat kerja. Kakeknya meninggal di penjara karena tuduhan komunis. Tak ada seorangpun dari keluarganya yang bisa mendapatkan pekerjaan normal. Tapi dia berhasil memenangkan kasus naik banding kakeknya tiga tahun lalu.”
Asisten CEO juga memberitahu dengan pasti bahwa Ji Yoon sama sekali ga tahu tentang keterlibatan firma hukum mereka atas kasus ayah Ji Yoon.
Rekan kerja Ji Yoon memeperlihatkan tulisan ayam + bir ke hadapan Ji Yoon. Ji Yoon melihat itu dan temannya sesama magang bertanya apa Ji Yoon sibuk, karena mereka semua akan keluar. Waktu magang tinggal sedikit, jadi mereka memilih bersenang-senang sebentar. Tapi sepertinya Ji Yoon terlalu sibuk. Ji Yoon menjawab dia ga sibuk kok, dia suka sekali ayam dan bir, jadi mana mungkin dia menolak.
Tapi Ji Yoon lagi-lagi dipanggil CEO Cha dan Ji Yoon pun menemui sang pimpinan. Kini mereka sudah duduk berhadapan, dan CEO berkata kalau dia butuh Ji Yoon untuk membantu Kim Seok Joo. Ji Yoon sedikit terkejut, dan CEO bertanya apa Ji Yoon ga mau?
“Maksudku…aku tahu dia butuh bantuan, tapi aku tidak yakin apa aku bisa membantu. Apalagi sebentar lagi masa magangku selesai.” jawab Ji Yoon sedikit gugup
“Apa kau mau jadi karyawan tetap?” tanya CEO
CEO juga menjelaskan kalau bekerja di firma hukumnya akan menunjang karir Ji Yoon dalam waktu sekitar 3 atau 4 tahun. Ji Yoon terkejut. Dia bingung harus menjawab apa. Dia berkata kalau dia hanya dari perguruan tinggi yang biasa saja, jadi kenapa CE menawarinya bekerja disini? CEO menjawab kalau seperti yang dia bilang tadi, ini menyangkut Kim Seok Joo.
“Bekerja dengan Seok Joo akan menjadi pengalaman hebat untukmu. Kau bisa banyak belajar darinya.”
Sepertinya Ji Yoon menerima tawaran CEO Cha karena terbukti dia masuk keruangan Seok Joo dan berkata pada Seok Joo kalau dia mulai hari ini ditugaskan untuk membantu Seok Joo. Seok Joo yang sedang sibuk mempelajari dokumen-dokumen tentang Taejin hanya bertanya apa Ji Yoon tahu baik tentangnya? Ji Yoon menjawab tidak. Kemudian Seok Joo bertanya lagi, lalu kenapa Ji Yoon sangat benci padanya? Ji Yoon ga mau menjawab. Seok Joo kemudian berkata lagi, apa dia bukan tipe laki-laki yang ingin Ji Yoon kencani?
Ji Yoon tertawa dan menjawab tentu saja tidak. Seok Joo tersenyum mendengarnya. Dia suka itu karena akan repot kalau Ji Yoon menempel terus padanya dan itu ternyata karena Ji Yoon suka padanya. Seok Joo juga berkata meskipun ingatannya hilang, tapi dia juga yakin Ji Yoon bukanlah tipe wanita idamannya. Ji Yoon merengut mendengar itu.
Hari ini adalah hari pertemuan dengan Taejin, dan CEO Taejin – Kim Do Chul ingin bertemu dengan Seok Joo. CEO Cha menyanggupi hal itu, walau dia sedikit cemas.
Kini, pihak Taejin sudah sampai di ruang rapat mereka. Seok Joo menatap mereka satu persatu. Sebelum pertemuan, dia sudah menghafal nama-nama dewan direksi Taejin, dan dia yakin bisa mengingat semua dengan baik.
Rapat di mulai, Kim Jae Kyung dari Goldrich bertanya pada Seok Joo bukankah belum lama ini Seok Joo mengatakan kalau Taean ga akan bisa mendapatkan dana? Makanya Taejin mengajukan penawaran dengan nominal yang Seok Joo usulkan. Sekarang dia ingin bertanya apa alasan Seok Joo untuk rencana pembiayaan itu?
Seok Joo bingun, dia menatap CEO yang duduk di sampingnya, seolah memohon bantuan. Dia benar-benar tak ingat apapun.
CEO Kim Do Chul pun akhirnya ikut bicara. Dia berkata kalau dia ga membayar murah untuk firma hukum ini. Jadi tentu dia ga mau hasil yang biasa-biasa saja. CEO Cha mendengar itu seperti sebiah gertakan. Do Chul bahkan membacakan isi kontrak dan kemungkinan besar pihak firma hukumlah yang melakukan pelanggaran dan itu bisa memutuskan kontrak kerja mereka. Dia juga mengatakan kalau pihak Taejin bisa mengajukan gugatan hukum atas hal ini.
Do Chul beralih pada Seok Joo, dia berkata kalau Seok Joo adalah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi kenapa malah seperti ini hasilnya? Dia benar-benar ga puas dengan kinerja Seok Joo. Cha Young Woo benar-benar frustasi dengan kekacauan ini.
Diapun memegang puncak hidungnya, tanda dia sangat pusing. Sementara Seok Joo tak enak. Dia merasa sangat bersalah.
KOMENTAR :
Lucu…benar-benar lucu…Hihihi
Aku suka perbuahan ekspresi Seok Joo. Dia benar-benar konyol. Tapi sub indo drama ini asli kacau banget..-_-
Lalu bagaimana selanjutnya? Apa Seok Joo bisa mengatasi masalah besar ini? Episode 4 di blognya Puji ya…akan aku tetap apdet kok linknya..Tenang saja.^^
Ahjusi Kim daebakkk meranin SJ dg perfect sekali....
ReplyDeleteKim Ofie
Part 2 penuh dgn wajah² yg menggemas kan....hahahhaaa gomawo mbak udh d post
ReplyDeleteEkspersi SJ sangad Mengemaskan...
ReplyDeleteMakasih Mbak Ayu sudah Buat Sinopsisnya......
Wah keren ekspresinya seok joo di tunggu kelanjutanya
ReplyDeleteNyari sinop ANL di google nemu blog ini senengnya,coz gw nontonnya gk pake Sub..makasih.mb Ayu..heehee
ReplyDeleteEkspresi SJ lucuuu hihu
ReplyDeletewaahh...mereka brdua lucu bnget, kira" ada kisah cinta g' y diantara mreka. kya'x bklan kcewa klo mreka g' jdian T_T
ReplyDeleteMau amnesia mau ga.. Kata2nya tetep nusuk dhati....
ReplyDelete