Bebasnya Ho Seok menggegerkan tim polisi. Mu Yeom mendatangi Maria dan bertanya apa mereka bisa membuat Ho Seok kembali tinggal di pusat rehab ini? Buat saja alasan kalau Ho Seok mengalami ganguan kejiwaan.
Tapi tiba-tiba Tae Oh datang. Mu Yeom langsung mengejek Tae Oh yang merupakan seorang pecundang, karena melarikan diri dari keadaan. Tae Oh dengan santai menjawab kalau menurutnya melarikan diri adalah strategi terbaik. Mu Yeom berkata harusnya Tae Oh ga melarikan diri, dan mendingan cari Gap Dong yang asli. Tae Oh menjawab kalau dia sudha kehilangan minat mengenai Gap Dong, makanya dia memutuskan untuk pergi.
“aku akan tetap memburumu, meskipun itu harus ke neraka.” Ucap Mu Yeom mantap.
Tae Oh menanggapinya dengan tersenyum manis. Dia kemudian bercerita kalau si pecundang Ho Seok selalu berkata kenapa semua detektif ga pernah bisa menangkap Gap Dong? Mu Yeom tahu itu adalah sindiran padanya dan pada tim polisi Iltan, yang seolah tak becus dalam menangkap Gap Dong.
Tapi kemudian Mu Yeom membalas hinaan itu dengan berkata apa Tae Oh ga marah? Bukankah Tae Oh membayar harga yang sangat besar dan akhirnya hanya menemukan Gap Dong palsu. Tae Oh tampak tersentak dengan kalimat Mu Yeom barusan. Itu benar. Dia sejauh ini, melakukan semua kejahatan dan akhirnya hanya mendapati fakta bahwa Ho Seok adalah Gap Dong palsu.
Tapi perasaan itu tak berlangsung lama, walau wajah Tae Oh masih menampakkan sedikit kekecewaan akan Gap Dong palsu, dia kemudian memberanikan diri berkata kalau sekarang dia benar-benar ga peduli tentang masalah Gap Dong.
“Aku datang kesini hanya ingin melihatmu” ucap Tae Oh sambil menatap Maria, dan kembali tersenyum.
Senyumnya kali ini benar-benar tulus.
Sebelum Tae Oh pergi dia berkata pada Mu Yeom, bukankah Mu Yeom selalu ingin dia berhenti. Lihatlah, sekarang dia benar-benar berhenti, dia pergi ke Swiss, karena ingin memulai sesuatu yang baru.
Ma Ji Wool benar-benar melaksanakan niatnya. Sepertinya menjadi pembuat komik bukan lagi impiannya. Dia ingin menjadi seperti Ha Mu Yeom, sehingga pagi ini dia memulai pekerjaannya di kantor polisi, walau hanya sebagai pemandu dan penyambut orang-orang yang datang.
Ji Wool selalu tersenyum dan membungkuk setiap siapapun yang datang ke kantor polisi. Entah itu staf ataupun warga yang ingin melapor. Dia tampak bersemangat sekali. Young Ae keluar dan melihat Ji Wool. Dia mendekati Ji Wool dan bertanya heran kenapa Ji Wool bisa ada disini?
Ji Wool menunjukkan pin di jaketnya kalau saat ini dia bekerja sebagai pemandu selama 6 bulan.
Young Ae bertanya curiga pasti Ji Wool punya maksud tersembunyi dibalik kerjanya Ji Wool di kantor polisi ini? Ji Wool tersenyum dan seolah tak membantah, dia langsung bertanya dimana Mu Yeom?
Ryu Tae Oh sudah sampai di pesawatnya, dia menunjukkan tiket pada pramugari dan pramugari terkejut begitu melihat nama Tae Oh di tiket tersebut. Dia tambah terkejut begitu melihat wajah Tae Oh yang memang tak asing karena sudah diberitakan banyak media massa akhir-akhir ini. Tae Oh tampak cuek, matanya tak memancarkan ekspresi sama sekali, sementara si pramugari membelalakkan mata menatap wajah Tae Oh, si psikopat.
Tae Oh berdiri dari kursinya di dalam pesawat dan berjalan keluar, tapi tanpa sengaja dia mendengar percakapan seorang pramugari yang tengah menyebut namanya. Tae Oh terkesiap, dia berhenti untuk mendengar lebih banyak. Pramugari wanita itu sedang berbicara di telepon dengan seseorang dan berkata kalau dia ga mungkin bisa mengambil gambar Tae Oh. Tapi dia akan mengusahakannya.
Di belakang Tae Oh, tepatnya di kursi penumpang, seorang ahjussi tampak mengamati Tae Oh yang hanya terdiam saja di tempatnya berdiri. Sepertinya si ahjussi juga mencurigakan.
Ryu Tae Oh memilih kembali ke kursinya, dan mencoba menenangkan diri serta pikirannya. Dia merebahkan kepalanya ke sandaran kursi, memejamkan mata dan menghela nafas panjang. Pesawatpun lepas landas.
Ha Mu Yeom berhasil mendapat data tentang Sang Hoon, dan memberikannya pada Chul Gon. Chul Gon membaca data itu dan sedikit heran kenapa Mu Yeom mencurigai Sang Hoon. Mu Yeom menjawab kalau dia sama inginnya dengan Chul Gon dalam menangkap Gap Dong, dan jujur saja saat ini dia mencurigai sosok ayah dari saksi selamat di kasus 9 dulu.
Chul Gon bertanya dimana Mu Yeom mendapatkan data ini? Mu Yeom menjawab kalau tadi dia datang ke departemen inspeksi dan meminta staf disana memberinya data tentang Han Sang Hoon.
Chul Gon bertanya apa sebenarnya tujuan Mu Yeom? Mu Yeom menjawab
“Siapapun bisa menjadi Gap Dong. Kau tahu kenapa dia mengatakan itu? Tentu saja itu benar. Siapapun bisa menjadi Gap Dong. Entah itu aku atau kau. Tapi, apa benar hanya itu yang dia maksud? Bukankah seharusnya mereka mencari tahu kenapa dia mengatakan hal seperti itu?”
Tae Oh tak bisa tidur, sementara penumpang lain sudah terlelap. Dia mengingat kembali kekeliruannya mengira Ho Seok sebagai Gap Dong asli. Dia bahkan sempat menyebut Ho Seok adalah pahlawannya saat itu. Mengingat itu entah kenapa Tae Oh merasa kesal, ditambah dengan kalimat Maria dan Mu Yeom yang seolah mengejeknya. Mengejek bahwa idola yang selama ini dia banggakan adalah palsu. Tae Oh sedih, terluka dan kecewa. Dia juga marah.
Pramugari itu mencoba bersikap biasa saja dan bertanya apa ada yang bisa dia bantu? Tae Oh menatap tajam dan kemudian menjawab “Apa kau mau mengambil gambarku?”
Tae Oh langsung mendekat dan entah apa yang dia lakukan, tapi yang jelas pramugari itu membelalak ketakutan.
Tae Oh berhasil membuat si pramugari tergeletak di lantai. Entahlah mati atau tidak. Di tangan Tae Oh tergenggam earphone milik si pramugari. Ketika Tae Oh bangkit akan keluar, dia mendengar langkah kaki di balik tempatnya berdiri. Tae Oh pun membatalkan niatnya keluar, dan menunggu situasi menjadi lebih aman.
Di dalam pesawat terdengar teriakan yang membuat penumpang terbangun. Sementara Tae Oh tengah tertidur dengan earphone putih ditelinganya. Tidur pria tampan itu tidak nyenyak terlihat dari ekspresi wajahnya. Mungkinkah karena suara gaduh di kabin penumpang? Tiba-tiba dia terbangun, dan entah apa yang dia mimpikan tadi, tapi yang jelas Tae Oh merasa sangat kesal. Tangannya bahkan mengepal erat.
Tim polisi akhirnya mendapat ijin untuk menggeledah ruang kerja Sang Hoon. Chul Gon menyuruh semua memeriksa setiap sudut untuk menemukan sesuatu yang sekiranya janggal. Mu Yeom masuk dan mendekati Chul Gon, dia bertanya kenapa Chul Gon malah memeriksa kantor dan bukan rumahnya Sang Hoon?
Chul Gon menjawab kalau Sang Hoon kan tinggal bareng Maria dan istri jadi mana mungkin Sang Hoon menyimpan hal penting di rumah. Semua pasti ada di kantor Sang Hoon.
Mu Yeom akhirnya tak membantah dan ikut memeriksa. Dia menuju rak buku dan akhirnya menemukan kotak tersembunyi itu. Kotak yang berada di balik jejeran buku milik Sang Hoon. Mu Yeom tak memberitahu yang lain, dia hanya mengambil kotak itu dan mencoba melihat isi di dalamnya.
Ketika kotak kecil itu terbuka tampaklah sebuah lencana bertuliskan polisi disana. Lencana yang sudah terlihat usang,dan sedikit berwarna kemerahan. Mu Yeom tentu terkejut. Benarkah ini lencana milik Sang Hoon? Jika iya maka Sang Hoon lah Gap Dong asli?
Ha Mu Yeom memilih diam dan dengan pelan menyembunyikan bukti yang baru saja dia temukan. Dia memasukkan kotak itu kedalam balik jaketnya, setelah itu Mu Yeom berlalu pergi.
Yang Chul Gon sama sekali tak curiga dengan kepergian Mu Yeom, dia sibuk memeriksa semua berkas yang ada di meja Sang Hoon, dan ketika dia membuka sebuah berkas, dia menjadi sangat terkejut. Di berkas itu tertulis jelas namanya. Bahkan semua data pribadinya ada di sana.
Ha Mu Yeom menelpon Young Ae dan meminta rekannya itu untuk memeriksa sesuatu. Tentu saja Mu Yeom ingin tahu lencana yang baru ditemukannya ini milik siapa. Young Ae tanpa banyak bertanya langsung melakukan perintah Mu Yeom.
Oh Maria malam ini tengah menempel hiasan lucu di lemari untuk para biksu kecil. Mu Yeom melihat itu dan langsung membantu Maria. Maria bertanya heran, kenapa jam segini Mu Yeom sudah pulang? Ada apa? Ini juga bukan hari libur? Mu Yeom menjawab “Aku hanya datang untuk melihatmu.”
Mu Yeom tersenyum menatap Maria.
Akhirnya telepon yang Mu Yeom tunggu datang juga. Telepon dari Young Ae, karena memang Mu Yeom menanti kabar dari Young Ae tentang lencana yang dia kirimkan tadi. Mu Yeom menerima telepon di luar agar Maria tak mendengar.
“Siapa itu?Apa lencana itu milik Dr Han?” tanya Mu Yeom pelan.
Sementara itu, Yang Chul Gon juga berniat menemui Young Ae untuk menanyakan kenapa berkasnya bisa ada di Sang Hoon. Chul Gon datang tepat ketika Young Ae sedang berbicara ditelepon dan tengah membicarakan sebuah lencana yang keluar di tahun 1983. Young Ae saat itu jelas sekali mengucap kalau lencana itu bukan milik Han Sang Hoon, melainkan milik Yang Chul Gon.
Chul Gon yang memang berada disana, mendengar namanya disebut, dan dia semakin terkejut. Ada apa ini? Kenapa semua seolah mengarah padanya?
Mu Yeom pun juga tak kalah terkejutnya mendengar penurutan Young Ae.
Chul Gon? Benarkan Chul Gon Gap Dong asli?
Jika iya…pantas saja semua polisi tak bisa menangkapnya.
Mana mungkin seorang Gap Dong akan menangkap Gap Dong?
KOMENTAR :
Bagaimana menurut kalian? Benarkah Chul Gon Gap Dong asli?
Lalu apa pramugari di pesawat itu meninggal? Kenapa Tae Oh sangat ceroboh melakukan kejahatan yang akan sangat mudah diketahui? (Nah..kok aku malah khawatir sama Tae Oh siiihh…hihihi)
Bkn chul gon dech kayaknyaaaa, penasaran tingkat dewa mbaaaa....qiqiqi
ReplyDeletetambah seru. terima kasih atas rekapannya.
ReplyDeleteMakin membingungkan...gak ada rasa penasaran lg...
ReplyDeleteSeperti nya bukan chul gon *maybe
ReplyDeleteUnni gapdong smpe brp episode sii ??
Saya kok feelingnya biksu jinjo itu gapdongnya,tapi pria yang dipesawattu siapa ya apa jangan2 dia gapdongnya,mantap nih penulisnya bikin penasaran banget
ReplyDeleteRrrrruumitnyaaaa,,,bnyak skli misteri rahasia ...ngikuti aja wes...huuufft tegang juga,gomawo
ReplyDeleteKayaknya bukan Chul Gon deh.. masa' dia kayak orang bodoh ngebet banget nyari Gap Dong asli yg notabene dia sendiri. It's impossible.
ReplyDeleteBtw, aku baru kali ini comment ya? Pdhl selalu ngikutin sinopsis Gap Dong disini. Salam kenal mbak :)