Wednesday, 7 May 2014

Sinopsis Doctor Stranger Episode 1 Part 1


1994, Seoul

Terdengar siaran berita pagi sebuah stasiun televisi. Siaran berita itu mengabarkan terjadi ketegangan di semenanjung Korea dikarenakan penarikan Perjanjian Nonprolifikasi Nuklir Korea Utara yang terus meningkat. Terlebih Ketua Kim Il Sung dari Korea Utara belum juga terlihat sampai detik ini.

Kemudian seorang bocah laki-laki mengganti channel berita itu dan dia terlihat sibuk dengan aktifitas paginya. Bocah laki-laki itu adalah Park Hoon kecil. Hoon menari-nari dengan penuh semangat sesuai dengan acara di televisi yang sedang dilihatnya. Nyanyian anak-anak.


Hoon kecil beralih ke meja dan mencoba memakai kacamata ayahnya. Dia juga membaca sebuah dokumen diatas meja. Dokumen itu tertulis nama ayahnya Park Chul sebagai penggugat. Dan terdakwanya adalah RS Myeongwoo. Kemudian datanglah Park Chul, sang ayah. Dia langsung mengambil kacamata yang dipakai Hoon dan juga mengambil dokumen berisi gugatan itu.

Hoon menatap ayahnya lalu dengan polos bertanya, apa itu gugatan?
Park Chul tak menjawab dan memilih meninggalkan Hoon yang langsung memasang wajah cemberut.




Kini, Hoon sudah siap berangkat sekolah. Dia pamit pada ayahnya, dan membungkuk sebagai tanda hormat. Tapi sang ayah cuek dan mengganti acara anak-anak di TV dengan acara berita. Karena sang ayah hanya cuek saja tak menanngapi salamnya, Hoon mengulangi lagi. Dia membungkuk dan mengucap kalau dia akan berangkat sekolah. Lagi-lagi Park Chul cuek saja, dan memilih ke meja makan, sementara Hoon melambai-lambai pada ayahnya tanda agar dia diperhatikan dulu. Hoon pun sedikit kecewa, tapi dia memilih segera berangkat ke sekolah.


Ketika Hoon keluar, di depan rumahnya sudah berdiri dua orang ahjussi. Salah seorang ahjussi itu bertanya pada Hoon apa ini benar rumah professor Park Chul? Hoon dengan polos menjawab kalau ini memang rumah ayahnya. Hoon pun memanggil sang ayah.



Ketika Park Chul keluar, pria di depan rumahnya langsung memperkenalkan diri. Dia adalah Jang Seok Joo dari Komite Pertahanan Nasional. Mendengar itu Park Chul seolah tahu kalau ada sesuatu dibalik kedatangan Seok Joo.
Dia pun mempersilakan Seok Joo masuk ke rumahnya. Seok Joo masuk tanpa diikuti ajudannya. Kim Tae Sool. (Jun In Gi lagi..dia kan masih main di Gap Dong..jadi Cha Do Hyuk..laris nih ahjussi..hihihi)


Park Chul mengajak Jang Seok Joo ke ruangannya. Didalam ruangan itu terdapat banyak penghargaan atas nama Park Chul. Seok Joo berkata kalau siding gugatan dibatalkan hari ini. Park Chul tak memberi respon, tapi kemudian telepon di ruangannya berdering. Park Chul pun menerimanya.

Park Chul kaget karena sidang ditunda. Dia kemudian menatap Seok Joo yang langsung memberitahu alasan sidang ditunda. Ada ancaman atas sidang itu, makanya dia meminta bantuan dari menteri kehakiman. Park Chul kesal, dia membanting teleponnya, dan berkata pada Seok Joo kalau sidang itu hanya sidang untuk mengungkap kesalahan medis. Kenapa sampai harus melibatkan Keamanan Nasional segala?

Seok Joo menjawab kalau pemerintah memprediksi akan adanya ketegangan yang serius di semenanjung Korea, dan ketegangan itu bisa berubah menjadi perang hanya dalam hitungan hari.


Sementara itu, di jalan terjadi sesuatu yang menarik perhatian masyarakat termasuk Hoon kecil. Dia ikut berlari untuk melihat sesuatu yang menarik itu. Ternyata ada tank yang lewat di jalan tersebut membuat masyarakat heran sementara anak-anak berdecak kagum. Tak hanya tank, tentara pun ada di jalan itu.
Park Hoon mengangkat tangannya, memberi hormat untuk para tentara yang tengah melintasi jalan ini.
Keheranan warga tak berhenti sampai disitu. Helikopter pun terlihat menghiasi langit Korea hari ini. Hoon jelas berdecak kagum melihat helicopter tersebut.





Seok Joo memberitahu Park Chul kalau serangan akan dimulai dari bom AS. Sekarang ini kapal induk bertenaga nuklir milik AS, dan puluhan kapal militer perang lainnya telah siaga untuk menyerang Korea U. Park Chul heran dan bertanya kenapa AS sangat ingin menyerang Korea U?
Seok Joo menjawab kalau target AS adalah pangkalan pembangkit nuklir Korea U. AS berencana menghancurkan itu, agar Korea U tak memiliki lagi senjata nuklir. Tapi bisa dipastikan setelah AS mengebom Korea U, maka Korea U akan membalas, dan jika itu terjadi maka akan terjadi perang besar antara Utara dan Selatan.

Park Chul heran, dia kan hanya seorang ahli bedah jantung yang hanya mengetahui masalah kesehatan, bukan masalah politik seperti ini. Lalu kenapa Seok Joo memberitahunya tentang hal tadi?
Seok Joo menjawab

“Karena hanya Andalah yang bisa menghentikan perang.”


Park Hoon pulang sekolah, dan ahjussi berstelan jas hitam masih menunggu di depan rumahnya. Hoon pun memberi salam hormat pada Ahjussi itu. Tae Sool cuek saja, sikapnya masih sama seperti tadi. Dia hanya menunggu tuannya. Hoon yang sedang mengulum permen di mulutnya, mengeluarkan permen lollipop yang dimilikinya dan menyerahkan permen itu pada si Ahjussi. Tae Sool melihat dari balik kacamatanya dan menerima permen pemberian Hoon itu.
Dia menatap permen lollipop Hoon seolah tak pernah memakannya. Hoon tersenyum senang karena pemberiannya diterima.

Mengetahui pintu depan akan terbuka, Kim Tae Sool dengan cepat memasukkan permen itu ke dalam saki celananya. Akan sangat lucu kalau tuannya tahu dia memegang permen anak kecil di jamnya bertugas.




Park Chul mengantar tamunya sampai di depan pintu, sebelum pergi Seok Joo berkata kalau dia akan menunggu kabar baik dari Park Chul atas permintaannya tadi.


Hoon dan ayahnya masuk kembali ke rumah, Hoon meminta agar ayahnya makan siang dengannya dulu baru ke RS. Park Chul menjawab dia ga ada waktu dan bisa terlambat. Park Chul juga menyuruh agar Hoon makan saja apa yang ada di kulkas. Hoon langsung membuka kulkas,dan segera memanggil ayahnya. Park Chul yang mendengar anaknya berseru langsung menghentikan langkah dan berbalik menatap Hoon. Terlihatlah dengan jelas kalau tak ada apapun di dalam kulkas yang bisa dimakan.

Lalu dengan gaya lucunya, Hoon pura-pura marah pada sang ayah. Dia bersedekap dan menatap ayahnya. Mungkin dalam hati dia berkata, mana yang bisa dimakannya? LOL



Di sebuah supermarket, terjadi keributan karena para ahjumma berebut ramen, dan menyebabkan kekacauan. Penjual ramen pun bingung bagaimana cara menghentikan ahjumma-ahjumma itu, yang kesemuanya takut kalau ga kebagian.

Hoon dan ayahnya juga ada di supermarket itu, dan sepertinya berniat membeli ramen juga. Hoon yang melihat ramen itu laris berkata pada sang ayah kalau ramen yang sedang diperebutkan itu pasti rasanya enak. Sementara Park Chul hanya menatap itu dengan berbagai macam pemikiran di otaknya. Apakah semua seperti itu karena takut perang besar akan terjadi?




Berita tentang ahjumma berebut ramen juga muncul di TV, dan Hoon melihatnya. Park Chul yang sudah membuat ramen untuk sang putra menyuruh Hoon untuk segera makan. Hoon kemudian memberitahu sang ayah kalau tadi dia melihat tank dan banyaknya tentara. Bahkan helicopter juga ada. Dengan antusias Hoon mengajak ayahnya ke Amerika saja kalau memang akan terjadi perang.
Alasan Hoon hanya satu, di Amerika ada ibu, dan dia ingin kesana. Tapi begitu menyebut ibu, raut wajah Hoon seketika berubah sedih.

Park Chul menenangkan putranya dengan menjawab kalau perang ga mungkin terjadi. Tapi kalimat Park Chul seolah langsung mendapat sanggahan dari siaran berita di TV yang kini terdengar mengatakan bahwa Jarak Seoul dan Korea U sangat dekat, jika perang terjadi maka Seoul akan berubah menjadi lautan api. Park Chul pun bahkan tak kuasa untuk tak tertarik mendengar pernyataan di siaran berita itu.

Hoon tampak takut jika perang memang terjadi. Park Chul tak kuasa lagi mendengar semua pernyataan itu sehingga dia lebih memilih mematikan TV nya. Hoon menatap ayahnya. Dia tahu sang ayah tengah kalut, mungkin sama sepertinya, tapi dia tahu apa yang dipikirkan ayahnya jauh lebih berat.





Park Chul tengah membaca hasil rontgen jantung seseorang. Jang Seok Joo juga ada disana. Park Chul memberi tahu kalau ada penyempitan di arteri koroner. Jika dibiarkan maka pemilik jantung ini ga akan bisa bertahan. Seok Joo menjelaskan jika mereka bisa menyelamatkan pemilik jantung ini maka perang pun bisa dihentikan. Park Chul pun meminta Seok Joo segera membawa si pemilik jantung ke RS nya, biar dia yang menangasi pasien ini.

Seok Joo menatap Park Chul dan menjawab kalau pemilik jantung itu ga bisa datang kesini. Dia berkata kalau Park Chul lah yang harus datang kesana. Park Chul kemudian bertanya dimana memangnya tempat pasien ini? Seok Joo pun menjawab di Korea Utara. Park Chul akhirnya tahu kalau pemilik jantung ini adalah Kim Il Sung.

Seok Joo menambahkan kalimatnya

“Jika Kim Il Sung meninggal maka Utara akan runtuh. AS akan melihat hal itu sebagai kesempatan bagus untuk menyerang.”

Park Chul menatap tak percaya pada Seok Joo.




Malam ini, Hoon mengendap-endap keluar kamarnya. Dia menuju telepon di rumahnya dan berniat menghungi sang ibu. Awalnya dia ragu, tapi akhirnya Hoon mengangkat gagang telepon itu, tapi dia malah mendengar suara ayahnya. Hoon heran, dan tahu ayahnya sedang berbicara dengan seseorang di telepon yang ada di ruang kerja ayahnya.
Hoon juga mendengar suara ibunya. Ibunya berkata kalau ibunya akan menikah lagi, dan ga mungkin bisa merawatnya.

Park Chul yang memang sedang menelpon mantan istrinya meminta dengan sangat agar mantan istrinya mau merawat Hoon sebentar karena bagaimanapun Hoon kan juga anak mereka berdua.

Hoon mendengar kalau ibunya berkata ingin melupakan ayah dan juga dia. Hoon hanya bisa menatap ruang kerja ayahnya. Masih terdengar jelas kalau ibunya bahkan ga mau berhubungan dengan ayahnya lagi. Itu artinya ibu juga ga mau berhubungan dengannya. Hoon pun menjadi sangat sedih.

Telepon terputus, dan saat itulah Park Chul mendengar gagang telepon yang ditaruh ke tempatnya, menandakan ada yang mendengar pembicaraannya tadi. Park Chul tahu itu pasti Hoon. Diapun segera keluar.





Park Chul takut anaknya bersedih, dia bergegas melihat Hoon di kamar, dan terlihat Hoon sudah berada di tempat tidur. Park Chul mendekati putranya, dia tahu Hoon hanya pura-pura tidur, sehingga dia memilih meninggalkan Hoon.
Setelah ayahnya pergi, Hoon ga bisa menyembunyikan kesedihan dan kekesalannya. Dia sedih akan apa yang ibunya katakan, tapi dia juga kesal karena ibu yang disayanginya berniat melupakan dia dan ayah.




Pagi ini, ketika Hoon dan ayahnya sedang sarapan. Ayahnya berkata kalau nanti Hoon akan ditemani Dr. Choi, dan Hoon juga akan diajak tinggal di rumah Dr. Choi sampai ibu datang menjemput Hoon.

“Aku mau sama ayah aja..” jawab Hoon dengan wajah sedih.

Park Chul meminta agar Hoon menuruti perintahnya. Hoon kemudian berkata lagi dengan nada sedih kalau dia tahu ibu membencinya.
Park Chul tersentak mendengar kalimat itu dan langsung menatap putranya. Dia tahu putranya sangat sedih.




Sesampainya di luar, Hoon bahkan masih merengek meminta agar dia ikut ayahnya saja. Park Chul tak peduli, dia tetap melangkah dan masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya. Hoon tahu dia tak bisa berbuat apa-apa. Dia pun membungkuk memberi hormat pada ayahnya, walau sang ayah tetap tak peduli.
Mobil yang membawa Park Chul mulai berjalan, sementara Hoon juga sudah melangkah akan berangkat ke sekolahnya. Arah mereka berlawanan.




Park Chul menatap kepergian anak yang begitu disayanginya melalui kaca mobil. Diapun tampak galau akan keputusannya ini.


Sementara itu Hoon terus melangkah menuju sekolahnya. Walau hatinya pedih karena ayahnya tak mau bersamanya, tapi dia tahi dia tak bisa memaksa sang ayah. Lalu tiba-tiba Hoon mendengar suara ayahnya yang memanggil namanya.

“Hoon-ah…”

Hoon menoleh dan Park Chul langsung memeluk sang putra. Hoon menangis di pelukannya. Dia tahu bahwa bagaimanapun,putranya adalah sesuatu yang sangat berharga di dunia ini. Park Chul pun memeluk erat Hoon sambil membelai lembut rambut Hoon.



Malam ini, di lautan luas tampak dua kapal saling mendekat. Kapal-kapal itu adalah kapal Utara dan Selatan. Kapal Utara menyoroti wajah Park Chul yang ada di Kapal Selatan. Setelah yakin, akhinya pihak Utara membawa Park Chul ke kapal mereka dan itu menandakan bahwa sudah terjalin kesepakatan antara Utara dan Selatan, dan Park Chul termasuk di dalam kesepakatan itu. Park Chul akan menyelamatkan Kim Il Sung yang kini tengah kritis.




Di kantor pemerintah, Jang Seok Joo memberikan scenario perang yang sudah dibuat AS untuk korea U dan S. Salah satu staf bertanya apa benar kita sebagai pihak selatan akan mengirim dokter ke Utara? Seok Joo membenarkan dan mengatakan kalau hanya itu satu-satunya cara untuk menghindari serangan AS. Staf lainnya merasa kalau itu adalah hal yang ga masuk akal.
Seok Joo kemudian menjelaskan kalau AS akan menyerang Utara jika Kim Il Sung sampai meninggal akibat serangan jantung.



Pagi harinya, di Gedung Pyeongyang Jusuk.

Park Chul masuk ke ruangan tertutup dimana terdapat Kim Il Sung yang terbaring kritis. Park Chul masuk sambil menunjukkan kedua tangannya.




Seok Joo kembali menjelaskan jika AS sudah menyerang Utara, maka Utara pun akan bersiap membalas. Utara tentu akan meledakkan nuklir yang jika sampai itu terjadi maka ledakannya akan puluhan ribu kali lipat dari tragedy Hiroshima. Bahkan jika Selatan yang menang, sepertiga dari daerah di Negara mereka ga akan bisa dihuni selama 200 tahun.
Semua staf pun tampak khawatir akan maha dahsyatnya peran itu jika benar-benar terjadi.

Tapi kemudian semua dikejutkan dengan dering telepon. Semua telepon di ruang itu berbunyi. Seok Joo langsung mengangkat telepon itu walau dia terlihat tampak ragu.




Sementara di tempat perawatan Il Sung, jantung Il Sung tampak berhenti dan alat pendeteksi menunjukkan hal tersebut. Park Chul menyuruh tim segera menyiapkan CPR. Selagi menunggu, Park Chul mencoba meneka-nekan dada Il Sung dengan tangannya agar jantung Il Sung kembali berdenyut.
Tetap tak ada perubahan. Di alat pendeteksi masih tak nampak jantung Il Sung berdenyut. Park Chul tetap berusaha.

Seorang pria yang mengawasi jalannya operasi di ruang itu, tiba-tiba mengangkat tangannya seolah memberi perintah. Pria itu adalah Cha Jin Soo.




Mendapat perintah dari Jin Soo, masuklah beberapa orang ke dalam ruang operasi. Jin Soo melalui microfonnya yang tersambung ke ruang Park Chul berada mengingatkan Park Chul agar bisa menyelamatkan Kim Il Sung. Mendengar suara itu, Park Chul menatap ke depan, dan dia terkejut melihat Hoon yang ada di ruang ini. Dua orang dibelakang Hoon menodongkan pistol di kepala Hoon. Hoon dijadikan sandera oleh Utara jika sampai dia tak bisa menyelamatkan nyawa Kim Il Sung.

Park Chul geram, dia mengepalkan tangannya tak menyangka Utara sekejam ini. Sementara Hoon sama sekali tak takut. Dia seolah ingin menguatkan ayahnya agar ayahnya berhasil menyelamatkan pasien itu.




Jang Seok Joo memberitahu semua stafnya kalau AS telah menyetujui serangan bom ke Utara. Semua staf jelas tampak takut. Kegaduhan pun terjadi.


Kantor dubes AS di demo orang banyak, semua warga minta agar visa mereka segera dikeluarkan. Seok Joo datang ditemani asistennya, Tae Sool. Dia berhasil menerobos kerumunan masyarakat dan masuk kedalam halaman kantor dubes AS.



Park Chul memantapkan diri melakukan bedah jantung. Dia sudah melihat jantung Kim Il Sung, dan mulai melakukan tugasnya. Tapi, denyut jantung Il Sung masih belum berdetak. Park Chul pun meminta defibrliator, dia kemudian memegang jantung Il Sung untuk merasakan dimanakah letak masalahnya agar jantung ini bisa berdenyut lagi. Saat itu, mata Park Chul menatap anaknya yang masih berada dalam todongan pistol. Melihat itu, Park Chul semakin membulatkan tekadnya untuk bisa menyelamatkan nyawa Il Sung. Terlebih Park Hoon mengangguk menandakan kalau dia memberi semangat pada sang ayah, agar tak takut dan optimis saja.





Seok Joo dengan kemarahan yang memuncak memasuki kantor dubes AS. Tapi staf di kantor itu mencoba menghalangi Seok Joo. Asisten Seok Joo lebih kuat, sehingga Seok Joo tetap bisa masuk ke dalam dan menemui seorang bernama Labrady (Kayak jenis anjing yaa??-_-)

Labrady adalah dubes AS dan dia terlihat tengah berbincang di telepon. Seok Joo masuk menemui Labrady lalu meminta Labrady menghentikan penyerangan ini.

“Kita semua akan mati. Hentikan penyerangan itu.”

Labrady mengangkat satu tangannya sebagai tanda agar Seok Joo diam dulu, dia sedang bicara di telepon. Setelah telepon selesai, Labrady berkata pada Seok Joo kalau penyerangan sudah dihentikan. Seok Joo pun lega mendengarnya.




Sementara itu di ruang operasi Il Sung, tampak bahwa jantung Il Sung mulai berdenyut. Tanda bahwa kehidupan Il Sung yang sempat hilang, kembali lagi. Tampak di alat pendeteksi denyut jantung, bahwa jantung Il Sung kembali bedetak seperti sedia kala. Park Chul tampak lega, dan pihak Utara pun senag karenanya. Lalu pistol yang mengarah ke belakang kepala Hoon diturunkan. Itulah yang menjadi tujuan Park Chul berjuang sekuat tenaga mengembalikan denyut jantung Il Sung, agar putranya selamat.
Hoon tersenyum menatap ayahnya, dia bangga ayahnya bisa menyelamatkan nyawa pasien itu.




Di berita ramai diperbincangkan kalau mantan presiden AS mengunjungi Pyeongyang. Seok Joo melihat berita itu di ruangannya. Dia ditemani oleh asisten pribadinya, Kim Tae Sool. Berita pun mengbarkan kalau Nuklir Utara akan dihentikan, karena itulah janji Kim Il Sung. Itu artinya perang yang digadang-gadang akan terjadi akhirnya bisa dihentikan.

Seok Joo kemudian bergumam “Kekcauan akan melahirkan seorang pahlawan. Dan pahlawan akan bisa menguasai dunia.”

Tae Sool menatap bosnya yang kini sedang tersenyum bangga, seolah merasa Seok Joo lah pahlawan itu. Tak selang berapa lama, masuklah orang-orang pemerintahan yang menyalami Jang Seok Joo, dan memuji kehebatan Seok Joo sehingga perang akhirnya berhenti. Seok Joo merendah menanggapi pujian yang bagaiakan lebah mengitari sarang madu.





Kim Tae Sool meraba saku celananya, dan ternyata permen lollipop yang diberi Hoon padanya masih dia simpan. Tae Sool pun mengeluarkan permen itu dan teringat pada Hoon. Ya..seharusnya Park Chul lah yang mendapatkan pujian itu, bukan tuannya.
Tae Sool melihat kembali ke layar TV, disana nampak Hoon berdiri sebagai pemberi bunga untuk mantan presiden AS yang berkunjung ke utara.




Di utara, setelah Hoon melakukan tugasnya menyambut mantan Presiden AS dan istri, dia duduk menunggu sang ayah. Disamping Hoon duduk seorang gadis kecil yang cantik. Hoon mengambil dua buah tali dan mengikat tali itu di kursi. Hoon pun mengingat saat ayahnya mengoperasi Il Sung, ketika itu ayahnya juga melakukan jahitan. Dia mencoba mengingat bagaimana ayahnya mengikat benang ketika operasi itu. Setelah mengingat itu, Hoon mempraktekkan pada kedua tali yang tadi diambilnya. Sampai akhirnya tali itu menjadi satu simpul yang cantik. Gadis kecil disamping Hoon bertanya apa itu?

Hoon menjawab kalau ayahnya melakukan ini setelah selesai melakukan operasi. Gadis kecil itu adalah Song Jae Hee. Jae Hee bertanya

“Apa kau juga akan jadi dokter?”

Hoon mengangguk mantap dia mengatakan alasannya, kalau menyelematkan seseorang yang sedang sekarat benar-benar sangat hebat.
Jae Hee pun juga mengucap kalau itu adalah sesuatu yang keren.



Hoon menatap kearah gadis kecil disampingnya. Dia terpana akan kecantikan si gadis yang kini tengah tersenyum padanya. Jae Hee pun mengulurkan tangannya mengajak Hoon berkenalan. Hoon bahkan tak bisa menjawab atau membalas uluran tangan Jae Hee. Dia hanya tersu menatap Jae Hee yang sangat cantik dimatanya.




Park Chul datang dan mengajak anaknya untuk pulang. Mereka akan kembali ke rumah. Hoon jelas senang. Dia pun berjalan mengikuti ayahnya, namun tiba-tiba Hoon meminta ayahnya menunggu sebentar. Hoon kemudian bergegas kembali ke tempat Jae Hee, dan memasangkan tali yang tadi dibuatnya menjadi jalinan cantik. Tali itu bisa digunakan sebagai gelang di tangan Jae Hee. Setelah itu, dia menatap Jae Hee dan menyebutkan namanya. Namanya Hoon. Park Hoon.




Kini, Hoon dan ayahnya sedang ada di dalam mobil menuju Selatan. Hoon bernanyi riang sementara sang ayah hanya tersenyum. Kemudian Hoon melihat ke belakang. Dia heran dan berkata pada ayahnya kalau truk dibelakang mobil mereka terlihat sangat aneh.

Park Chul tentu penasaran, diapun ikut menoleh ke belakang dan benar saja di belakang mobil yang dia tumpangi, tampak dua truk berlambang Utara. Park Chul pun mendapat firasat butuk akan hal ini. Kini mobilnya di kawal truk-truk itu. Park Chul tak bisa menyembunyikan kecurigaannya. Apa sebenarnya yang akan dilakukan Utara pada dia dan Hoon?




Mobil yang membawa Park Chul dihentikan, dan mereka berdua dibawa ke sebuah ladang luas. Di tempat itu tentara Utara sudah menodongkan senjata kearah dia dan putranya. Tak bisa bergerak, tak bisa berlari, karena sekali saja melangkah maka dia dan Hoon akan mati.
Hoon yang takut bertanya pada ayahnya, bukankah mereka akan pulang ke rumah? Park Chul menjawab kalau sepertinya mereka ga bisa pulang ke rumah.

Moncong-moncong senapan itu mengarah padanya dan Hoon. Tak hanya satu tapi banyak, dan Park Chul menutup mata Hoon agar tak melihat insiden mengerikan ini. Akankah dia dan putranya berakhir di Utara yang jelas-jelas dialah penyelamat Kim Il Sung? Apakah ini balasan Utara padanya setelah dia berhasil mengembalikan denyut jantung Kim Il Sung dan menghentikan peperangan besar itu?
Park Chul tak habis pikir scenario apa lagi ini.





Diapun akhirnya memejamkan mata menanti takdir yang akan menghampirinya. Pasrah. Hanya itulah yang bisa dia lakukan.


Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Drama ini benar-benar menguras energy, karena penjabarannya harus jelas agar tidak bingung saat membaca. Aku sudah selesai menonton episode satu, dan istilah medis memang tak terlalu diungkap disini. Yah, semoga saja ga terus-terusan deh. Kan istilah medis bikin bingung. Hehehe
Maaf kalau banyak kekurangan, karena aku selalu sulit untuk membuat episode perdana. Jikapun janggal, semoga kalian tetap bisa memahami yaaa…^^

Reuni city hunter juga ada disini, itu Jang Seok Joo dan Park Chul..hihihi
Pemeran LJS kecil si Goo Seung Hyun juga pernah meranin LJS kecil waktu main di I Hear Your Voice.
Menyenangkan saja melihat nya…
Belum bisa banyak berkomentar karena ini kan masih episode perdana. Tapi menurutku drama ini, oke banget. ^^

25 comments:

  1. Waaahh keren mba... udah nnton tp bca sinopnya jd tmbh mngrti.. hheheheheheheh
    Brhrp ep 3 istilah kdkteran yg mmbingungkan itu gada deh..
    Heheheheh
    Mba bt brp part???? ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kyknya ak bgi 3 part deh aN..hihihi
      Piku2 nya klo dkit ga mntep ntr..

      Delete
  2. ASYIK......udah dibuat sinop nya

    itu yg jadi ahjussi Park Chul...main juga di a new leaf...( wah bnyk juga yah dramanya sekarang ), setelah kmrn jadi kom han joo di golden rainbow....

    tumben pemeran seok joo di sini jahat biasanya jadi pemeran ahjussi yg baik ????

    teruskan....

    san

    ReplyDelete
  3. korut knpa trkenal kejam ya...d tggu part2,penasaran park chul n hoon slmat g y

    ReplyDelete
  4. Yei dah mulai diposting...ceritanya menarik..ditunggu ΕΈΓ₯°˚ kak..

    ReplyDelete
  5. Mbak sumpah penasaran bgt stlh baca prt 1 ini, hehehhe. Jadi tegang kira kira gmna nasib sie Ayah Dan hoon. Semangat mbak buat sinopsisnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat jugaa Inda..untuk Triangle nyaa yaaa..^^

      Delete
  6. Kerenn ternyata sudh diposting sinopsisnya, maksihhh ya sinopsisnya,,semangat ya mbak utnk sinopsis selanjutnya ^_^

    ReplyDelete
  7. Huuaaaa,. Bkin tegang,
    Kejem bner korea utara,
    jlas² ayah park hoon penyelamat kim il sung..
    Aaakkkh..
    Oia mb, utara itu maksud ny korea utara kah?, knp mb engga nulis ny korut aja,,hee

    Gomawo mb iu, hwaiting..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa Esha...maksudku itu... memang sengaja ditulis Utara saja, di sub nya juga gitu. Hihihi
      Mungkin supaya menghindari kontroversi kali ya..kedua negara kan memang terlihat tidak memiliki hubungan harmonis..^^

      Delete
    2. Oooh gt ya mb,,
      Iya sich,, dlam drama emang korea u terkesan kejam banget, jd supaya engga terlalu mencolok di sub, n mb iu nulis ny utara aj gt ya,
      Yaa,, jadiny aku ngerti n engga bingung pas bacany.hee

      Gomawo mb di tunggu part selanjut ny.😊

      Delete
  8. Episode pertamanya berhasil bikin penasaran. Makin penasaran liat LJS pake jas dokter .. Di eps awal udah bikin nangis aja T.T liat park hoon denger percakapan ayah sama ibunya.

    ReplyDelete
  9. Part 2nya dong. 😭😭 penasaran

    ReplyDelete
  10. hmmm... tertarik dgn drama ini awalnya karna pemerannya lee jong suk, tapi di episode pertama aja sudah menarik, jadi makin penasaran,, gomawo oennie..

    ReplyDelete
  11. Wiuhh cepetnya..mantap mba iu..kyknya ini drama terberat ljs ia...lanjut ke part 2..gomawo mba..slm kenal mba iu :D

    ReplyDelete
  12. keren ya, aku lgi bingung mau stay bca sinop drama apa dan kya.a tiap hari bkalan mmpir k blog ini buat baca docter stranger :)

    ReplyDelete
  13. Sis minta link downlot film nya dong...ya ya ya :)

    ReplyDelete
  14. kayaknya yang bikin park hoon dan park chul ditodong itu si Seok Joo.. alasannya mungkin saja karna org2 pada tau dia yg nyelamatin presiden korut, jadi dy gak mau fakta2nya dicium media..
    kemungkinan aja sih :P

    ReplyDelete
  15. Baru sebagian episode pertama aja udah seru banget.apalagi kalau yg jadi parl hoon udah gede pasti nambah seru ceritanya.semangat ya mbak ngerekap sampai episode akhir.aku tungguin terus

    ReplyDelete
  16. Wah, yang jadi Park Hoon kecil sama kyak yang jadi Park Soo-ha (I hear your voice) kecil ya? Image masa kecil Lee Jong suk jadi dia deh~

    ReplyDelete
  17. Kyakkk....
    lagi mbak...
    lagi lagi... doc. stranger :D

    ReplyDelete
  18. Aku blm nonton yg pertama tp yg kedua udah
    Kece deh nih drama :))
    Jd kecanduan LJS :3

    ReplyDelete
  19. Doctor stranger drama nya keren :3
    Jadi kecanduan LJS :3

    ReplyDelete
  20. bagus bgt,,,,seru menegangkan

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^