Ketika Jang Eun Joong asli memasuki lobi Tae Ha Grup, semua karyawan membungkuk hormat menyambutnya. Eun Joong melangkah dengan gagahnya. Dia menunjukkan diri bahwa dialah putra tunggal pewaris Tae Ha Grup. Di depannya menunggu sang ayah dan beberapa staf direksi lainnya, termasuk Joo Pil dan Jin Woong. Eun Joong tersenyum manis pada sang ayah.
Eun Joong membungkuk hormat begitu dia tiba di depan ayahnya, dan Tae Ha pun bertepuk tangan diikuti seluruh staf lainnya. Tae Ha pun langsung memeluk putra kesayangannya itu.
Tae Ha, Eun Joong dan staf direksi lainnya berjalan bersama, tapi ketika sampai di depan lift khusus, Tae Ha meminta Joo Ha, Jin Woong dan Joo Pil tak ikut bersamanya. Joo Ha tentu tampak tak senang dengan pengecualian ini. Sementara Eun Joong jelas merasa sangat tak enak hati. Tapi dia tahu kalau dia ga mungkin bisa berbuat apapun, sehingga diapun hanya ikut masuk ke dalam lift bersama ayahnya yang sudah duluan berada di dalam.
Di dalam lift yang eksklusif itu Tae Ha berkata pada putranya kalau lift ini hanya dia dan putranya saja yang boleh menaikinya. Tak ada orang lain.
“Kau boleh berfikir ini hanya sebuah lift..tapi di hadapan semua orang bahkan di hadapan noonamu terjelaskan sudah bahwa kaulah putra mahkota. Di hadapan semua orang aku sudah menaruh stempel kerajaanku untuk menyatakan kaulah pewaris Grup Tae Ha sebenarnya. Jadi kau harus kuat, kuat seperti baja, pikiran dan hatimu pun juga harus sekuat baja. Smeua orang akan tunduk pada yang namanya kekuasaan. Mungkin orang-orang sedang menghujatmu, tapi mereka juga harus menundukkan kepala padamu. Jadi ingat semua kata ayahmu ini di dalam hati”
Walau bagaimanapun muaknya Eun Joong akan semua ini, toh dia tetap menjawab iya pada semua perkataan ayahnya.
Joo Ha dan dua lainnya masih termenung di depan lift khusus itu. Joo Pil pun mulai memanas-manasi Joo Ha kalau Eun Joong yang orang baru saja bisa menyingkirkan Joo Ha, jadi mari mereka menghimpun kekuatan bersama-sama. Jin Woong yang mendengar itu langsung memperingatkan Joo Pil untuk tak mengacau hubungan calon istrinya dengan calon adik iparnya. Joo Ha dan Eun Joong adalah saudara yang rukun. Jadi jangan mencari celah diantara mereka, atau mengadu domba mereka.
Jin Woong bahkan dengan tegasnya bertanya kenapa orang perhitungan seperti Joo Pil bukanya berpihak pada Eun Joong yang jelas-jelas sekarang lebih berkuasa daripada Joo Ha? Apa sebenarnya yang sedang direncanakan Joo Pil? Joo Pil hanya diam, dia kesal sekali. Jin Woong kemudian memperingatkan Joo Pil untuk tak melakukan apapun atau merencanakan apapun karena dialah yang akan melindungi calon istrinya.Setelah berkata seperti itu pada Joo Pil, Jin Woong menggenggam tangan Joo Ha yang terkepal erat. Dia marah diperlakukan tak adil seperti ini.
Eun Joong-Bok sudah mempunyai firma hokum baru atas namanya. Dia menatap kartu namanya yang bertuliskan nama Gu Jae In. Dia kemudian berkata dalam hati kalau nama Gu Jae In terlihat palsu untuknya, dan nama Jang Eun Joong adalah nama asli untuknya. Eun Joong-Bok benar-benar belum bisa menerima jati dirinya yang baru, karena bertahun-tahun dia hidup sebagai Jang Eun Joong, putra Jang Tae Ha. Putra kesayangan.
Hwa Young datang, dan membawa hiasan dinding untuk Eun Joong-Bok, hoasan itu berupa tulisan yang bebrunyi “Selalu ingat resolusi pertamamu”
Hwa Young bercerita kalau tulisan ini dulu milik ayahnya, dan selama 30 tahun dia sudah menggunakan tulisan ini,jadi sekarang 30 tahun berikutnya dia mau Eun Joong-Bok yang menggunakannya.
Eun Joong-Bok heran lalu bertanya kenapa dia dan bukan putra kandung ibunya saja? Hwa Young menjawab bahwa sekarang ini untukknya Eun Joong-Bok lah anak yang paling tersakiti.
Tae Ha mengajak Eun Joong, Joo Ha dan Jin Woong bicara bersama di ruangannya. Disana Tae Ha berkata kalau dia tahu Joo Ha akan sangat kecewa dengan keputusannya mempercayakan posisi Wakil Ketua pada Eun Joong. Itu semua bukan karena Joo Ha tak berkualitas makanya tak bisa mendapatkan posisi itu, tapi karena Eun Joong lah yang kurang berkualitas, sehingga dia mau menempa Eun Joong dengan tanggung jawab sebagai Wakil Ketua Tae Ha Grup.
“Posisiku ini tidak akan kuberikan pada sembarang orang. Bahkan jika itu Eun Joong, jika dia tak bisa membuktikan kemampuannya, maka dia tak akan pernah bisa mengambil posisiku ini” ungkap Tae Ha pada semuanya.
Eun Joong tiba-tiba berkata kalau dia ingin ditempatkan di Tae Ha konstruksi saja. Tae Ha jelas heran mendengarnya.
“Seperti ayah, saya ingin memulainya dari bisnis konstruksi meskipun saya harus memulainya dari bawah”
Tae Ha walau tak setuju tetap mengijinkan putranya itu. Sementara Joo Ha dan Jin Woong mulai berfikir apa sebenarnya alasan Eun Joong memilih bagian konstruksi, padahal sudah jelas posisi Wakil Ketua lebih enak dan nyaman dibandingkan bagian konstruksi.
Di firma hokum Gu Jae In, Hwa Young sudah tahu nama Eun Joong-Bok berganti. Dia pun meminta maaf karena sudah membuat hidup Eun Joong-Bok susah karena kesalahannya. Eun Joong-Bok tak menjawab itu dan malah meminta agar ibunya mau memberi saham yang ibunya miliki di Tae Ha Grup padanya. Dia tak butuh yang lain. Dia tak butuh juga pigura yang berisi tulisan itu. Dia hanya mau saham ibunya saja. Paling tidak itulah yang bisa ibunya lakukan untuk membayar semua kesalahan yang sudah ibu lakukan padanya.
Hwa Young tentu terpana mendengar hal itu. Tapi kemudian dia berkata kalau dia sudah membuat keputusan bahwa jika sesuatu terjadi padanya maka saham yang dia punya tak akan jatuh ke Tae Ha tapi ke anaknya dan itu berarti saham dia ataupun segala asset miliknya adalah milik Jang Eun Joong. Itu adalah pernyataan yang dia buat jauh sebelum ini. Terlebih sekarang secara hokum dia dianggap tak kompeten, jadi dia tak bisa melakukan apapun. Gu Jae In alias Eun Joong palsu terkejut mendengar jawaban ibunya itu. Dia tak punya cara lagi untuk mengambil banyak saham.
Tae Ha memanggil Joo Pil ke ruangannya, dia mengenalkan Joo Pil pada pengganti Kang Ho yang bernama Kim Joong Hyuk. Joo Pil bertanya bagaimana bisa Ketua Jang mendapatkan Joong Hyuk? Tae Ha menjawab kalau Kang Ho yang memilihkan Joong Hyuk padanya sebelum Kang Ho pergi.
Tae Ha meminta Joo Pil untuk bersama dengan Joong Hyuk mengelola dana rahasia Tae Ha. Tentu saja Joo Pil terkejut, karena biasanya Tae Ha ga pernah mempercayakan dana rahasia itu padanya. Tae Ha hanya berkata agar Joo Pil ga melakukan hal-hal bodoh dalam tugas yang dia berikan ini. Joo Pil pun mengangguk.
Tae Ha kemudian menyuruh Joo Pil menutup perusahaan TH, perusahaan terselubung yang biasanya digunakan untuk mengelabui pajak. Dia mau dana di perusahaan itu diambil semua dan dipindahkan, lalu tutup perusahaan itu. Joo Pil tentu heran lalu bertanya kenapa harus ditutup? Tae Ha menjelaskan kalau perusahaan TH itu diatasnamakan Jang Eun Joong, jadi dia ga mau polisi ataupun siapalah itu mencari tahu dan membuat Eun Joong nya dalam bahaya.
Joo Pil mengiyakan dengan patuh, dia akan melakukan semua sesuai perintah Ketua Jang.
Jin Woong penasaran sekali akan apa yang dilakukan Eun Joong dikantornya. Dia yakin Eun Joong hanya pura-pura untuk berubah, dan sekarang sedang menyembunyikan cakar yang dimiliki Eun Joong. Untuk menuntaskan rasa penasarannya, Jin Woong masuk ke dalam kantor Eun Joong tanpa mengetuk terlebih dulu. Didalamnya terlihat Eun Joong sedang asik baca komik dan memang tak bekerja.
Jin Woong lalu mendekati Eun Joong, dan Eun Joong menjadi kaget. Dia bergumam kenapa asistennya ga ngasih tahu kalau Jin Woong datang. Dia kan sudah berpesan tadi. Ketika Eun Joong akan memarahi asistennya yang ada di luar, Jin Woong melarang dan berkata kalau dialah yang menyuruh asisten Eun Joong untuk tak memberitahu Eun Joong. Eun Joong pun membatalkan niatnya yang akan memarahi asistennya tersebut.
Di meja kerja Eun Joong memang terlihat banyak tumpukan komik.
Jin Woong berkata kalau Eun Joong harus ikut dengannya untuk inspeksi lapangan. Eun Joong sebenarnya malas, tapi Jin Woong berkata kalau setidaknya Eun Joong harus terlihat bekerja paling tidak 1 atau 2 jam, setelah itu jika Eun Joong mau baca komik, silakan saja.
Jin Woong juga berkata kalau orang-orang sedang mengamati Eun Joong saat ini, jadi setidaknya Eun Joong menunjukkan usaha Eun Joong.
Jin Woong pun berbalik akan pergi keluar, sebelum pergi dia sempat melirik kembali kearah Eun Joong. Pikirannya dipenuhi dengan rasa curiga.
Setelah Jin Woong keluar, sekretaris Eun Joong masuk dan membawakan dokumen yang Eun Joong minta. Ternyata Eun Joong meminta dokmuen tentang laporan pemegang saham Grup Tae Ha. Dia terkejut mendapati nama Gu Jae In sebagai pemegang saham kedua terbesar di Tae Ha Grup. Eun Joong bertanya-tanya siapa Gu Jae In? Sepertinya Jae In orang luar dan bukan kerabat, tapi kenapa bisa menjadi pemegang saham kedua terbesar di Tae Ha Grup?
Ah Mi datang ke kantor baru Jae In, disana tanpa di duga Jae In memberi kartu nama atas nama Ah Mi sebagai pertanda Ah Mi bekerja di firma hokum barunya. Ah Mi jelas heran, dia bertanya kenapa Jae In ingin mempekerjakan dia, sementara firma hukum ini masih baru, dan otomatis seharusnya Jae In butuh karyawan yang sudah berpengalaman, sementara dia belum punya pengalaman untuk itu. Jae In menjawab kalau dia hanya ingin mempekerjakan Ah Mi. Jadi dia harap Ah Mi tak menolak ajakannya.
Ah Mi pun dengan bercanda bertanya pada Jae In apa gajinya besar? Dia mau Jae In menggajinya tepat waktu, karena kalau tidak dia akan mengundurkan diri tanpa berkata apapun pada Jae In. Jadi Jae In harus benar-benar bisa menjalankan firma hukum ini dengan baik. Jae In tertawa mendengar candaan Ah Mi. Dia tahu setidaknya Ah Mi lah yang masih tulus berteman dengannya.
Entah mengapa hatinya terasa hangat setiap bersama Ah Mi.
Yoon Hwa Young datang ke rumah Myung Geun, dimana dia terkejut melihat pintu depan rumah Myung Geun yang sudah dipenuhi coretan. Coretan-coretan itu berbunyi
“Enyah dan matilah kau penculik. Rumah penculik.”
Jang Eun Joong sudah ada di lokasi Zeus. Jin Woon menemani disana. Jin Woong kemudian berkata agar Eun Joong yang menyelesaikan konstruksi ini. Selesaikan juga isu-isu buruk yang beredar tentang Zeus. Jin Woong bahkan meminta Eun Joong untuk menangani satu kasus pelaporan atas nama Woo Ah Mi terkait buruknya kondisi Zeus. Eun Joong tentu terkejut begitu mendnegar nama Ah Mi, tapi dia menyembunyikan keterkejutannya.
Dia hanya mengangguk mematuhi perintah Jin Woong padanya.
Dalam hati Jin Woong berkata
“Tunjukkan padaku posisimu Jang Eun Joong..apakah kau sampah atau kecap?”
Hwa Young akhirnya masuk ke rumah Myung Geun, dan kini mereka tengah duduk berhadapan. Myung Geun berkata kalau bagaimanapun dia ga bisa menyerahkan Eun Joong begitu saja pada Tae Ha.
Dia harus melindungi Eun Joong. Eun Joong adalah anak yang berhati baik, dan hidup di jalan yang lurus-lurus saja, tapi melihat keputusan yang Eun Joong ambil sekarang, dia merasa itu bukanlah hal yang benar.
“Kita harus melindunginya. Melindungi pemikiran dan hidupnya. Jika tidak, maka setiap hari dia akan merasa seperti hidup dalam neraka.”
Hwa Young setuju, dia mengajak Myung Geun untuk bersama-sama menghancurkan Tae Ha, dan jangan biarkan Eun Joong terlibat. Hwa Young mengajak Myung Geun untuk melakukan konferensi pers bersama-sama.
“Mari kita ungkap kejahatan Jang Tae Ha ke seluruh dunia.”
Hwa Young kemudian memberikan sebuah kepingan CD pada Myung Geun yang ternyata di dalamnya berisi 3 pernyataan saksi yang sudah disumpah. Saksi-saksi itu memberikan pernyataan tentang kesalahan konstruksi Tae Ha di tahun 88 yang membuat putra sulung Myung Geun tewas. Dengan CD ini mereka pasti bisa neghancurkan Jang Tae Ha. Hwa Young juga berkata
“Mari kita tebus kesalahan kita sendiri, jangan sampai semua kesalahan kita memperburuk semua dan mengenai putra kita, Eun Joong yang kita cintai.”
Bersambung ke part 2
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^