Na Ho Gook menyuruh Dong Chan menamparnya. Dong Chan heran, sementara Ho Gook menjelaskan kalau Dong Chan pasti tahu, jika dia melepaskan Dong Chan dan Soo Hyun, maka karirnya sebagai polisi akan berakhir.
Dong Chan tahu maksud kalimat Ho Gook. Ho Gook ingin melepaskan dia dan Soo Hyun, agar dia dan Soo Hyun bisa kabur. Dong Chan pun kesal. Dia bertanya apa Ho Gook bercanda. Ho Gook dengan santai menjawab kalau anggap saja saat ini mereka sedang syuting. Dong Chan tak percaya dengan yang dikatakan Ho Gook, dia kesal dan langsung meninju Ho Gook. Ho Gook pun tersungkur jatuh. Dia kesakitan dan memegang mulutnya sambil berkata kalau ternyata pukulan Dong Chan masih terasa kuat.
Ho Gook berdiri dan berkata agar Dong Chan segera pergi dan dia mau Dong Chan jangan sampai terluka, Dong Chan terharu mendengar kalimat sahabatnya itu. Ho Gook juga memberitahu Dong Chan kalau ada file yang dia taruh di mobil atas permintaan Woo Jin. Woo Jin mau Dong Chan membaca file itu. Ho Gook kembali menyuruh agar Dong Chan bergegas pergi, sebelum orang-orang jahat itu datang mengejar. Dong Chan bertanya lalu bagaimana dengan Ho Gook? Ho Gook menjawab kalau Dong Chan ga usah memikirkan tentangnya, nanti juga banyak mobil yang akan lewat.
Dong Chan sebenarnya tak tega, dia begitu menyayangi sahabatnya ini. Dong Chan pun membelai pipi Ho Gook lalu menyubitnya pelan. Tanda sayang. Sementara Ho Gook, sebenarnya dia juga tak mampu menahan perasaannya.
Setelah Dong Chan berlalu, Ho Gook bergumam pelan
“Kata-katamu semuanya benar, tapi aku harap kau tak terlalu membenci Pimpinan Tim”
Dong Chan membawa Soo Hyun ke Mujin, mereka kini berada di suatu tempat. Disana Dong Chan menuju ke tempat yang ternyata merupakan tempat persembunyian yang pernah dia buat untuk Dong Ho – kakaknya.
Soo Hyun heran namun dia tetap mengikuti Dong Chan yang bergerak masuk ke dalam ruang bawah tanah itu.
Ketika sudah sampai di dalam, Dong Chan menyalakan lampu minyak dan bergumam heran karena tempat ini masih bersih, dia jadi yakin kalau ibunya sering datang ke tempat ini untuk membersihkannya. Dong Chan menjelaskan pada Soo Hyun kalau dia belum pernah kembali ke tempat ini semenjak insiden Dong Ho. Tak terasa sudah 10 tahun.
Dong Chan meninggalkan Soo Hyun agar Soo Hyun bisa istirahat, sementara dia keluar yang mana di luar ada Byung Tae dan Jenny. Byung Tae dan Jenny memasang tenda di sekitar tempat itu. Dong Chan bertanya apa Byung Tae sudah melakukan apa yang dia minta? Byung Tae pun menunjukkan hasil pencariannya yang dia simpan di laptopnya.
Dia kemudian menjelaskan pada Dong Chan
“Presiden Kim Nam Jun sudah sejak 10 tahun lalu adalah seorang politikus yang menjadi pusat perhatian. Ketua Choo Byung Woo adalah pendukung Kim Nam Jun ketika itu. Kedua orang ini juga membantu berdirinya Cheon Ho Foundation, tapi 5 tahun yang lalu tiba-tiba saja Cheon Ho Foundation runtuh. Kemudian Ketua Choo memisahkan diri dan lalu membangun yayasan malaikat yang sampai sekarang masih berada di bawah managemennya.”
Byung Tae kemudian menunjukkan satu wajah, dia adalah Hwang Gyung Soo. Gyung Soo merupakan kaki tangan Kakek Choo, tapi sekitar setahun lalu ketika pemilihan Presiden berlangsung Gyung Soo tiba-tiba masuk menjadi penjaga keamanan rahasia Capres Kim Nam Jun. Dong Chan heran dan bertanya kenapa Gyung Soo tiba-tiba berbelok arus? Jenny yang menjawab, dia berkata itu karena kakek Choo selalu menentang dengan keras perintah eksekusi pada pelaku kejahatan.
Byung Tae kembali melanjutkan penjelasannya kalau kakek Choo punya seorang putra yang bernama Choo Do Jin, dan Do Jin pernah tinggal di AS ketika masih muda, dan setiap Doo Jin kembali ke Korea, Hwang Gyung Soo selalu menjadi supir dan juga pengawal Doo Jin.
Lalu Byung Tae beralih pada satu foto, yaitu foto yang juga dimiliki Soo Hyun dan Dong Chan.
Dong Chan yang melihat foto mobil itu, berkata kalau ternyata Gyung Soo lah yang mengantar Doo Jin ke Mujin 10 tahun lalu, dan kemudian membunuh Soo Jung.
Dong Chan tiba-tiba teringat akan file yang dikatakan Ho Gook padanya tadi. File yang ternyata disiapkan Woo Jin untuk dibacanya. Dong Chan pun penasaran, dia segera ke mobilnya dan mencari dokumen tersebut.
Ternyata dokumen itu adalah dokumen NFS. Dong Chan semakin penasaran dan segera membaca isinya. Betapa terkejutnya Dong Chan karena ternyata menurut hasil investigasi NFS kalau peluru yang mengenai kepala Young Gyu adalah peluru dari senjata Hyun Woo Jin. Dong Chan syok, berarti selama ini Woo Jin lah yang sudah membuat Young Gyu seperti sekarang. Bukan dia pelakunya.
Dong Chan kemudian ingat akan permintaan maaf Woo Jin tadi. Permintaan maaf yang terdengar sangat tulus. Dong Chan marah. Dia melempar dokumen itu dan berteriak dengan berkata apa maaf bisa menyelesaikan segalanya?
“Aku hidup bertahun-tahun dengan dihinggapi rasa bersalah itu.”
Dong Chan pun berniat menelpon Woo Jin, dia harus dengar penjelasan Woo Jin secara langsung. Setelah lama menunggu karena Woo Jin tak mengangkat panggilannya, akhirnya terdengar sebuah suara. Suara asing dan bukan suara Woo Jin. Suara laki-laki itu bertanya apa penelpon kenal dengan pemilik ponsel ini? Dong Chan tentu heran. Laki-laki itu menjelaskan kalau dia adalah tim medis 119. Pemilik ponsel ini terlibat kecelakaan.
Dong Chan syok dan bertanya kecelakaan apa? Apa maksud laki-laki ini? Petugas menjelaskan kalau mobil si pemilik ponsel terjun ke bawah jembatan karena terlibat kecelakaan. Dong Chan panik, dia bertanya pada petugas itu apa Woo Jin masih hidup? Petugas hanya menjawab kalau kondisi Woo Jin sangat kritis karena mobil terguling ke bawah jembatan sementara korban terlempar keluar mobil. Dong Chan sungguh tak percaya mendengar berita ini.
Dong Chan kembali ke ruang rahasia yang dia buat untuk Dong Ho, disana Soo Hyun terlihat sedang tidur. Dong Chan pun duduk di dekat ranjang Soo Hyun. Dia mendengar Soo Hyun yang mengigau dan menyebut nama Saet Byul. Dong Chan pun berdiri dan mencoba melihat Soo Hyun, dia memegang pundak Soo Hyun, berharap Soo Hyun tenang.
Pagipun tiba. Sinar mentari membangunkan Dong Chan yang ternyata tertidur dalam posisi duduk semalaman. Soo Hyun ikut terbangun dan Dong Chan berkata kalau dia akan membelikan makanan untuk Soo Hyun. Dong Chan langsung keluar dan Soo Hyun mencoba bangkit dari tidurnya. Dia kemudian mengecek ponselnya. Soo Hyun ingin melihat berita terkini yang terjadi saat ini. Setelah TV yang terdapat di ponselnya menyaala, dia melihat Lee Myung Han tengah memberi pernyataan pada media.
Di tempatnya, Myung Han berkata pada awak media kalau kejadian kemarin sebenarnya bukan ingin ditutupi dari awak media. Hanya saja seperti yang sudah di ketahui media. Kim Soo Hyun adalah seorang ibu yang sedang kehilangan anaknya. Ketika Soo Hyun kehilangan sang anak maka wajar saja pikiran Soo Hyun itu menjadi lemah. Terlebih saat itu Soo Hyun sama sekali tak menggunakan senjata ketika menyandera cucu Presiden. Tidak membahayakan siapapun. Selama kejadian itu, cucu pertama Presiden juga tak mengalami cidera.
Seorang reporter mengajukan pertanyaan, lalu kenapa surat penangkapan untuk Kim Soo Hyun ditarik kembali? Myung Han hanya menjawab kalau alasan yang dia kemukakan tadi sudahlah cukup untuk menjawab pertanyaan reporter tersebut. Pertanyaan lain terlontar dari salah satu wartawan yang hadir. Wartawan laki-laki itu bertanya, lalu kenapa Ibu Saet Byul meminta presiden mengembalikan Saet Byul? Apa maksud dari perkataan ibu Saet Byul itu?
Myung Han sempat terdiam sepersekian detik ketika mendapat pertanyaan tersebut, dia seolah berfikir jawaban apa yang tepat untuk menjelaskan pada sang wartawan agar tak ada yang curiga. Akhirnya Myung Han pun berkata
“Awalnya aku pikir dia melakukan itu karena pengumuman eksekusi mati bagi narapidana yang mungkin akan membuat sakit hati penculik Saet Byul, sehingga membuat Soo Hyun mengambil tindakan tergesa-gesa karena takut anaknya tak selamat. Tetapi kita tetap harus menanyai Soo Hyun secara langsung tentang alasan apa sebenarnya yang dia miliki.”
Tiba-tiba suasana menjadi gaduh, para reporter mendapatkan kiriman sesuatu di ponsel mereka. Myung Han yang tak tahu langsung dibisiki seorang staf tentang kejadian yang baru saja terjadi. Lalu, staf itu menyalakan TV dan terlihatlah seorang petugas yang berkata menemukan sepatu dan tas Saet Byul dengan noda darah di depan pintu taman Haneul. Dipastikan noda darah adalah darah Han Saet Byul.
Myung Han pun seolah berfikir setelah melihat tayangan itu.
Sementara Soo Hyun juga melihat dan mendengar berita itu, dia panik. Kejadian itu sama persis ketika dia berada di masa sebenarnya. Ketika itu dia sedang ada di stasiun TV dan mencoba melakukan siaran langsung yang dia tujukan pada penculik Saet Byul. Soo Hyun bergumam semua sama seperti masa itu, setelah sepatu dan tas Saet Byul ditemukan, keesokan harinya Saet Byul meninggal.
Soo Hyun panik, dia memilih segera pergi tanpa menunggu Dong Chan. Ketika Soo Hyun menaiki tangga untuk keluar dia terpeleset dan akhirnya terjatuh. Tangan Soo Hyun mengenai sesuatu yang berwarna merah. Diapun menatap tangannya itu sambil bergumam apa ini?
Tiba-tiba Soo Hyun teringat sesuatu, diapun mengambil sesuatu yang tadi mengenainya. Ternyata itu adalah dedaunan yang bisa digunakan sebagai pemerah kuku. Soo Hyun mulai berfikir, dia seolah tak asing dengan benda ini.
Soo Hyun pun ingat, ketika Saet Byul ditemukan tak bernyawa, dia melihat kuku Saet Byul menyisakan bekas-bekas pemerah kuku ini.
Pikiran Soo Hyun melayang kembali ketika dia mendengar perkataan nenek Young Gyu, yang bisa melakukan apapun sebagai seorang ibu untuk Dong Ho.
Mengetahui fakta ini terkejutlah Soo Hyun. Dia tak menyangka. Sungguh, ini di luar dugaannya. Apa benar Ibu Dong Chan lah yang menculik Saet Byul selama ini.
Ki Dong Chan datang ke sebuah toko obat, namun toko itu masih tutup. Dong Chan pun menggedor-gedor pintu depan sambil berteriak agar pemilik toko segera bangun karena ini sudah siang. Ahjussi pemilik toko pun bangun, dan ternyata ahjussi itu adalah ahjussi yang pernah ditabrak Dong Chan dengan mobil ketika pertama kali ke Mujin bersama Soo Hyun.
Dong Chan kaget mengetahui kalau ternyata itu adalah Ahjussi yang mengenalnya. Diapun masuk toko dengan berjalan mundur agar Ahjussi tersebut tak melihat wajahnya. Dong Chan menyebut obat-obat yang ingin dibelinya. Ahjussi pemilik toko heran dan mencoba melongokkan kepala untuk melihat dengan jelas wajah pemuda ini.
Ahjussi langsung kenal dengan Dong Chan, dia bertanya bukankah Dong Chan yang menabraknya waktu itu? Dong Chan terpancing sehingga dia pun membalikkan badan dan menatap si ahjussi sambil berkata kalau saat itu dia kan sudah minta maaf. Lagian saat itu ahjussi jatuh sendiri, dan bukan ditabrak olehnya.
Ahjussi pemilik toko akhirnya melihat dengan jelas wajah Dong Chan dan semakin yakin kalau Dong Chan memanglah si bungsu dari studio foto bersaudara. Ahjussi itu marah dan memukul kepala Dong Chan sambil menggerutu kalau gara-gara Dong Chan punggungnya hampir saja patah. Dong Chan kembali meminta maaf, tapi kemudian Ahjussi menjawab tak apa-apa. Ahjussi juga tiba-tiba bertanya, apa anak itu belum sembuh.
Dong Chan bingung, anak siapa yang dimaksud Ahjussi ini. Ahjussi tak menjelaskan, dia hanya berkata kalau anak itu sekarang sudah di bawa ke RS. Dong Chan tentu semakin heran. Anak siapa sebenarnya yang dimaksud Ahjussi ini?
Kim Soo Hyun yang sudah mulai curiga, mulai menggeledah tempat ini. Dia harus mencari bukti benarkan Saet Byul pernah ada di sini. Lalu Soo Hyun menemukan sebuah obat di dalam kotak. Soo Hyun pun berfikir, dia berharap bukan Saet Byullah yang butuh obat ini.
Soo Hyun kembali memeriksa kotak itu, kali ini dia menemukan sebuah gambar. Gambar yang dia yakini adalah gambar yang dibuat putrinya. Dia tahu sekali seperti apa coretan tangan Saet Byul. Saet Byul suka sekali menggambar.
Ahjussi pemilik toko obat menjelaskan kalau ibu Dong Chan beberapa hari yang lalu datang ke toko ini dan membeli obat untuk menurunkan demam pada anak-anak. Ahjussi menyuruh ibu Dong Chan untuk membawa anak itu ke RS karena dia takut anak itu terkena meningitis. Dulu, Dong Ho juga jadi seperti sekarang karena sebelumnya mengalami demam. Dong Chan terkejut mendengar penjelasan Ahjussi itu. Dia seolah tahu akan satu hal. Dia bergegas pergi sambil berharap semoga saja apa yang dipikirannya tidaklah benar.
Semoga bukan ibunya yang menculik Han Saet Byul.
Kini, Dong Chan sudah kembali. Tak ada Soo Hyun di tempat ini. Diapun melihat kalau tempat ini sudah berantakan. Dong Chan semakin yakin, kalau Soo Hyun telah mengetahui segalanya. Dong Chan pun memeriksa semua yang tergeletak di kasur. Dia mendapati coretan gambar Saet Byul. Ternyata Saet Byul menggambar Ibunya dan juga Young Gyu. Dong Chan langsung yakin jika Saet Byul memang pernah ada di sini, dan ibunyalah yang membawa Saet Byul.
Sementara itu, di depan kediaman Han Ji Hoon, banyak sekali wartawan berkerumun disana. Ibu Dong Chan terlihat ada tak jauh dari tempat itu, dan melihat akan banyaknya wartawan. Han Ji Hoon juga terlihat berdiri di depan para reporter dan sedang memberi pernyataannya.
“Aku..sangat memahami tindakan istriku. Tindakan itu disebabkan karena istriku takut sesuatu yang buruk terjadi pada anak kami. Presiden Kim Nam Jun juga tiba-tiba mengumumkan pelaksanaan eksekusi ”
Ji Hoon menoleh ke samping dan dia melihat Ibu Dong Chan. Merekapun saling menatap. Ibu Dong Chan menatap Ji Hoon dengan tatapan kecewa. Tapi Ji Hoon seolah tak peduli. Dia kembali melanjutkan pernyataannya.
“Akhirnya hari ini, sepatu putriku yang bersimbah darah dan tas putriku ditemukan. Aku punya perasaan buruk karena penemuan itu. Jika putriku tidak kembali dalam kondisi hidup, maka itu semua karena keputusan tergesa-gesa Presiden Kim Nam Jun. Presiden dan pemerintah harus mengambil tanggung jawab yang jelas atas tindakan mereka ini.”
Di lain tempat, Presiden Kim Nam Jun dan beberapa stafnya melihat pernyataan Ji Hoon tersebut. Presiden terlihat terpukul sekali dengan segala yang terjadi. Dia bertanya pada Lee Myung Han, apa Myung Han belum mendengar kabar tentang Soo Hyun? Myung Han meminta agar Presiden tak khawatir karena pencarian untuk Soo Hyun sudah diumumkan secara nasional. Maka Soo Hyun pasti ditemukan. Tiba-tiba Presiden meminta Myung Han mengeluarkan surat perintah penangkapan atas nama Kim Soo Hyun secepat mungkin. Myung Han tentu terkejut mendengarnya.
Presiden menjelaskan kalau situasi semakin sulit terlebih apa semua staf ga tahu kalau pernyataan Han Ji Hoon ditujukan pada pemerintah. Dengan semua ini, apa mereka ga berfikir tentang opini masyarakat yang akan semakin buruk pada pemerintah? Jadi dia mau surat perintah penangkapan Soo Hyun segera dikeluarkan. Myung Han pun mematuhi perintah itu.
Ny Lee sampai di rumahnya, dan dia melihat rumahnya sudah berantakan. Tentu saja Ny Lee kaget. Lalu muncullah Soo Hyun mengagetkan Ny Lee. Soo Hyun bahkan membawa sebuah gunting yang berukuran besar dan mengarahkannya ke leher Ny Lee. Soo Hyun mengancam akan membunuh Ny Lee jika Ny Lee tak segera memberitahu dia dimana Saet Byul.
Ketika itu muncullah Dong Chan, dia langsung mendorong Soo Hyun membuat Soo Hyun terjatuh. Dong Chan tak peduli, dia hanya focus pada ibunya. Dong Chan menanyai ibunya apa benar ibunya yang menculik Saet Byul? Dong Chan juga bertanya apa ibunya sudah gila makanya menculik Saet Byul.
Ny Lee membenarkan, dia berkata kalau dia memang sudah gila.
“anakku bahkan hampir mati digantung. Apa aku sebagai ibu akan diam saja? Aku akan lakukan apapun untuk anakku. Membunuh orang? Apa kau pikir aku sejahat itu?”
Ny Lee meluapkan amarahnya hingga dadanya terasa sesak.
Dia kesal sekali, kecewa, marah, semua bercampur jadi satu.
Soo Hyun berdiri, dan bertanya lalu dimana anaknya. Dimana Saet Byul? Ny Lee terduduk saking lemasnya, dia menatap pada Soo Hyun sambil meminta maaf.
“Aku marah, aku salah. Masalahnya adalah Saet Byul sudah tak ada padaku lagi.”
Dong Chan dan Soo Hyun jelas sangat terkejut. Soo Hyun bertanya apa maksud Ny Lee?
Flashback
Malam itu Ny Lee sebenarnya berniat ke rumah Ji Hoon untuk meminta bantuan agar Dong Ho dibebaskan. Tapi dia melihat Saet Byul yang wajah Saet Byul terlihat sangat kotor. Saet Byul begitu girang melihatnya dan langsung berlari mendekatinya. Saet Byul bahkan langsung memeluknya.
Saet Byul berkata kalau dia sedang dikejar orang jahat. Terlihat sekali Saet Byul ketakutan. Awalnya dia tak pernah merencanakan hal ini. Saat itu tanpa sadar dia menyuruh Saet Byul untuk ikut dengannya.
Saat itu dipikirannya hanya dipenuhi oleh Dong Ho.
Saet Byul ke telepon boks dimana Ny Lee menunggu di luar. Ji Hoon menerima telepon itu dengan mengira kalau awalnya itu adalah telepon dari penculik Saet Byul. Ji Hoon pun berkata akan memberikan semua.
Lalu tiba-tiba Saet Byul memanggil ayah, membuat Ji Hoon senang karena ternyata itu telepon dari putrinya.
Setelah tersambung dengan Ji Hoon, Ny Lee ikut masuk ke telepon boks itu dan mengambil gagang telepon yang dipegang Saet Byul. Dia kemudian bicara dengan Ji Hoon. Dia berkata pada Ji Hoon agar Ji Hoon segera membuktikan bahwa anaknya ga bersalah.
Terdengar suara Ji Hoon yang menjawab kalau dia berjanji akan melakukannya. Tapi dia butuh waktu untuk mempersiapkan bahan-bahan sebagai bukti bahwa Dong Ho ga bersalah. Jadi dia mau Ny Lee menjaga Saet Byul sementara waktu, sampai semuanya sudah dia siapkan.
Ny Lee tentu girang mendengarnya. Dia sangat percaya jika Ji Hoon pasti akan menyelamatkan Dong Ho.
Setelah itu, Ny Lee membawa Saet Byul ke ruang dimana menjadi tempat persembunyian Dong Ho dulu. Ruang yang dibuat oleh Dong Chan. Saet Byul senang ada disini, dia bertanya dimana ini? Ny Lee menjelaskan kalau ini ruangan yang dibuat Dong Chan untuk ayah Young Gyu. Mendengar nama Dong Chan membuat Saet Byul senang. Dia bertanya kalau dia tinggal disini, berarti dia akan aman dari kejaran penjahat itu? Dengan gayanya yang manis, Saet Byul berkata
“Itu berarti Paman Dong Chan melindungiku”
Ny Lee berkata pada Saet Byul kalau mereka akan ada disini sampai ayah Saet Byul menghubungi mereka. Saet Byul menjawab dia ingin ketemu ibunya karena ada sesuatu yang mau dia tunjukkan pada ibunya. Ny Lee pun kemudian berjanji akan menelpon ibu Saet Byul dan menyuruh ibu Saet Byul datang kesini.
Saet Byul jelas sangat senang.
Keesokan paginya Young Gyu ikut datang dan menemani Saet Byul di tempat itu. Melihat wajah Young Gyu yang babak belur membuat Saet Byul bertanya apa orang-orang jahat itu memukul Young Gyu? Young Gyu langsung menggeleng, dia ga ingin Saet Byul khawatir. Dia berkata kalau dia jatuh makanya wajah dia seperti ini.
Kemudian Saet Byul mengisi harinya dengan menggambar, saat tengah asik menggambar Young Gyu mengambil gambarnya dan malah melipat kertas gambarnya untuk dibentuk sebagai ddakji. Saet Byul meminta agar Young Gyu ga merusak gambarnya. Tapi Young Gyu cuek saja, dia tetap melihat kertas gambar milik Saet Byul sambil berkata kalau ini akan jadi Ddakji. Saet Byul pun semakin cemberut.
Ny Lee kembali menghubungi Ji Hoon, dia bertanya sampai kapan dia harus menunggu? Tapi ternyata Ji Hoon masih mengulur waktu membuatnya kecewa.
Ny Lee kemudian kembali menemani Young Gyu dan Saet Byul. Dia memakaikan daun pemerah kuku di jari Saet Byul. Young Gyu yang mendengar kalau nanti kuku Saet Byul akan menjadi cantik merasa ingin juga dipakaikan daun itu di kuku tangannya. Nenek kemudian menjelaskan kalau seorang pria ga memakai yang beginian, karena ini hanya untuk wanita saja.
Lalu tiba-tiba Saet Byul jatuh sakit. Nafas Saet Byul sesak. Ny Lee pun teringat akan Dong Ho kecil yang juga pernah mengalami kesulitan bernafas, dia saat itu takut kalau Saet Byul akan menjadi bodoh seperti Dong Ho. Ny Lee tak tahu bahwa Saet Byul alergi kacang, karena terlihatlah piring bekas makanan Saet Byul. Saat itu Ny Lee bingung, apa jika dia mengembalikan Saet Byul maka Dong Ho akan mati?
Tapi jika Saet Byul tak segera diobati, maka Saet Byul bisa menjadi seperti Dong Ho.
Ny Lee pun terpaksa menelpon Ji Hoon untuk mengabarkan kondisi Saet Byul. Ji Hoon bertanya makanan apa yang Ny Lee beri pada putrinya? Ny Lee menjawab kalau dia hanya memberi Saet Byul makanan sup dengan nasi dan sedikit jelly rasa kacang. Ji Hoon berkata akan segera kesana, jadi Ny Lee harus menunggunya dan jangan lakukan apapun.
Han Ji Hoon sampai di tempat itu dan segera melakukan pertolongan pertama pada Saet Byul. Dia menyuntikkan obat yang tentunya bisa menyembuhkan Saet Byul. Ji Hoon berkata kalau Saet Byul alergi kacang, masak Ny Lee ga pernah mendengar itu dari Soo Hyun? Ny Lee berdalih masak Jelly rasa kacang juga ga boleh? Ji Hoon membentak Ny Lee dengan berkata semua makanan kacang apapun itu Saet Byul tak boleh memakannya.
Tiba-tiba terdengar suara Saet Byul memanggil ibunya. Ji Hoon pun mendudukkan Saet Byul dan Saet Byul langsung mimisan. Darah itu menetes ke celana Saet Byul dan juga tas Saet Byul. Ji Hoon yang semakin panik, segera menggotong Saet Byul ke dalam mobil diikuti Ny Lee dan Young Gyu.
Sebelum Ji Hoon masuk ke dalam mobil, Ny Lee memegang lengan Ji Hoon dan berkata tentang Dong Ho. Tapi Ji Hoon langsung menepis tangan Ny Lee, dan mengancam Ny Lee kalau perbuatan Ny Lee ini bisa dia laporkan sebagai tindak penculikan. Young Gyu ikut masuk ke dalam mobil, membuat Ny Lee heran. Young Gyu sambil tersenyum menjawab pada neneknya kalau dia akan melindungi Saet Byul. Ji Hoon kemudian membuka kaca mobilnya dan berkata pada Ny Lee kalau dia akan menjaga Young Gyu jadi Ny Lee tenang saja. Ada makna dibalik kalimat Ji Hoon, membuat Ny Lee panik. Dia terus berteriak memanggil-manggil nama Young Gyu, sementara mobil Ji Hoon mulai bergerak menjauhinya.
Flashback End
Bersambung ke part 3
KOMENTAR :
Jadi…selama ini Ji Hoon tahu anaknya di tangan Ny Lee. Hadeuh..makin ribet dan rumit aja.
*komen dulu sebelum baca*
ReplyDeleteini drama seru banget, sayang diperpendek episodenya.. huhuhu
makasih mbak ayu sudah bikin sinopsis ini.
fighting mbak!!! :D
Iya mbak Ayu makin rumitttttt...dan makin penasaran...makasih mbak udah bikin sinopsisnya,baru kali ini sy m'ngikuti drama spt ini.
ReplyDeleteGa kuku mba daebakkkkk..
ReplyDeleteudah nonton eps 16 ....wow...ternyata pembunuh soo jung adalah............( tidak terpikirkan loh ....).....hehe....
ReplyDeleteoh...diperpendek yah ? pantesan pas nonton spt diburu2 gitu....tapi tetep keren kok...seru...makin tegang ....
san
Haduuuhhh bener2 deh si ji hoon,kurang asemmmm!!!!!
ReplyDeletejgn2 dia kali neh biang kerok nya.....
thanks ya mbak ayu sinopsinya~ mantap! makin penasaran nih siapa yg udah ngebunuh saet byul di kejadian sebelumnya. hahaha.. lanjut mbak! daebaak~
ReplyDeletenantidi eps16 ...jadispt keulang eps 1......saya aja skrg msh ntambung-nyambungin...haha....
ReplyDeletejadi mesti inget eps 1 - eps waktu dong chan n soo hyun masuk ke danau itu....
peace ah...dah kelar nontonnya,,,,,rame juga...suka tipe cerita spt GODS GIFT
Gara2 dperpendek episodenya endingnya jadi......
ReplyDeleteWalaupun d perpendek episodenya tetap keren. Aku ja sampe nangis nonton endingnya. Ap lg kata2 peramal t, nyesek banget. Krn skh satu hrs ad yg hilang.
ReplyDelete