Tahun 1996, Iltan, Provinsi Gyeong Gi.
Terlihat seorang gadis yang sedang menarik kopernya, dan berjalan seorang diri. Di sekelilingnya tampak sepi. Angin malam terasa dingin, menerpa kulitnya.
Gadis itu tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia merasa ada seseorang yang tengah mengamatinya. Diapun mempercepat langkah kakinya agar seseorang itu tak bisa mengejarnya.
Benar saja, di balik rerimbunan tanaman itu, Nampak seorang pria berpakaian hitam, yang sepertinya memang mengikuti si gadis.
Si gadis semakin takut, hal tersebut terlihat jelas dimatanya. Dia menghentikan langkahnya dan mencoba menegok ke belakang. Tapi tak ada siapa-siapa. Saat si gadis mencoba menatap dengan jelas, tiba-tiba seseorang langsung berlari cepat kearahnya. Gadis itupun berteriak kencang.
Si gadis yang berteriak, langsung dibekap mulutnya oleh pria itu. Dia membekap mulut si gadis dengan tangannya saat si gadis berusaha memberontak. Lalu ada seorang gadis kecil lewat, dan tertarik dengan sebuah koper yang sudah terbuka, dia mengambil boneka yang tergeletak di atas koper terbuka itu. Sementara si gadis pemilik koper, menatap penuh harap pada gadis kecil yang lewat. Dia berharap gadis itu bisa melihatnya. Dia tengah berada dalam bahaya sekarang.
Entah bagaimana caranya, kini dua gadis itu tengah bersama. Dengan tangan bergetar mereka bermain batu kertas dan gunting. Si laki-laki kemudian mengucap lirih
“Batu..kertas…gunting.”
Seorang laki-laki remaja berada di tengah hutan. Tiba-tiba dia mendengar sesuatu dan segera berlari ke sumber suara.
Ternyata suara yang di dengar tadi adalah suara ambulans. Bahkan ada polisi juga disana. Sebuah area sudah diamankan polisi dengan member police line. Di TKP terlihat sepatu dan beberapa barang milik korban yang tercecer. Terlihat sang gadis sudah terbujur kaku disana.
Yang Chul Gon yang merupakan pimpinan polisi datang, dan melihat si gadis yang sudah tak bernyawa. Chul Gon tak menyangka kalau korban akan dibunuh seperti ini. Diapun bergumam kalau ini membuatnya gila. Chul Gon menoleh ke samping, dan dia melihat seorang ibu yang tengah menenangkan anaknya. Ibu tersebut bernama Kim Young Mi. Sementara si anak dia Nampak syok dan ketakutan. Wajahnya pucat. Anak gadis itu bernama Jae Hee.
Yang Chul Gon mendekati remaja lelaki yang baru datang, dia seolah mengenal remaja itu. Dia berkata bukankah remaja ini anak Il Shik?
Remaja itu menatap tak suka pada Chul Gon. Chul Gon bertanya bagaimana bisa remaja ini datang ke TKP? Apa karena mencium bau darah?
Remaja laki-laki tersebut hanya menjawab kalau dia akan menangkap orang itu.
“Gap Dong..aku akan menangkapnya.”
Chul Gon tersenyum sinis dan bertanya apa remaja itu ingin menangkap Gap Dong? Remaja tersebut berteriak, dan menegaskan kembali keinginannya, kalau dia akan menangkap Gap Dong.
“Seorang anak monster, ingin menangkap monster?” ucap Chul Gon sambil tertawa terbahak.Dia seolah mengejek remaja tersebut. Kemudian Chul Gon berlalu, dan remaja laki-laki itu geram sekali. Tatap matanya tajam dan tampak sangat kesal. Dia tak suka dengan tawa Chul Gon yang mengejeknya.
Remaja laki-laki itu adalah Ha Moo Yeom remaja.
Episode 1
17 tahun kemudian.
Di sebuah ruang kelas, seorang lelaki sedang menyampaikan materi tentang pembunuhan berantai. Dimana di Negara mereka si pembunuh di juluki dengan sebutan Gap Dong. Sepertinya lelaki itu sedang memberi kuliah yang berkaitan dengan kasus kepolisian. Di layar proyektor terpampang sektsa wajah seseorang. Sepertinya itu sebuah selebaran dimana di selebaran itu juga tertulis, bagi siapa yang bisa menangkap Gap Dong, maka akan diberi hadiah uang sebesar 10 ribu dolar.
Laki-laki tua yang sedang menjelaskan tersebut berkata kalau menyebut si pembunuh dengan sebuatan orang itu, maka rasanya tak cocok. Menurut dia, seorang pembunuh tak layak disebut manusia.
Layar proyektor berganti. Kali ini memajang gambar dimana kasus pertama terjadi. Kejadian tersebut sekitar 20 tahun lalu. Dan terjadi pada malam natal.
Seorang wanita berusia 30 tahun baru pulang misa natal, ditemukan terbunuh dengan tangannya diikat tali pembungkus kotak kue. Tubuhnya ditemukan di depan rumahnya sendiri.
Itu adalah awal dari kronologi kasus Gap Dong. Sampai akhirnya menjadi 9 korban yang diperkosa dan dibunuh dengan radius 12 km dari kejadian pertama.
Lalu seorang bertanya, bukankah psikopat tak bisa mengendalikan diri sendiri? Lalu bagaimana Gap Dong bisa bertahan selama 20 tahun?
Laki-laki tersebut menjawab kalau hal itu hanya Gap Dong yang tahu.
Jika si penanya bisa tahu, maka mungkin si penanya bisa jadi kepala polisi berikutnya. Seluruh yang ada di kelas pun tertawa mendengar candaan itu.
Kini adegan beralih, pada Yang Chul Gon yang mendapatkan penghargaan. Semua pun bertepuk tangan memberi selamat atas penghargaan tersebut. Chul Gon mendapat julukan si Harimau Seram. Kepala bertanya dimana Chul Gon ingin ditempatkan? Chul Gon menjawab kalau dia ingin ditempatkan di Iltan. Kepala jelas kaget mendengarnya. Bukankah gossip yang menyebar Chul Gon ingin ditempatkan di Blue House.
Chul Gon tetap ingin ditempatkan di Iltan, dia dengan mantap berkata kalau dia mau menangkap Gap Dong.
“Pak..saya ingin mengakhiri karir saya dengan menangkap Gap Dong.”
Di sebuah gang sempit, seorang laki-laki tengah berlari. Tiba-tiba langkah pemuda itu terhenti, karena sudah ada yang menghadangnya. Diapun terpaksa mengembalikan tas curiannya pada pria yang menghadangnya itu. Pria tersebut adalah Ha Moo Yeom. Moo Yeom mengambil dompet dan mengeluarkan uang di dalam dompet lalu memberikan semuanya pada si pencuri. Setelah itu Moo Yeom menyuruh si pencuri pergi.
Di belakang Moo Yeom seorang yang memanggil Moo Yeom dengan sebutan biksu gila. Moo Yeom berbalik dan kenal dengan orang itu. Dia menyebut si laki-laki dengan sebutan detektif Nam.
Detektif Nam mengeluarkan borgolnya dan bertanya, apa Moo Yeom mau pergi memakai ini? Moo Yeom menjawab kalau memakai borgol sangat memalukan. Dibelakang Detektif Nam ada pimpinan tim, Cha Do Hyuk. (Jun In Gi, selain main di Shark jadi bapaknya Yi Soo, juga main di Two Weeks jadi pimpinan tim juga, dan sekarang di Gap Dong. Drama yang diambil pembunuhan dan tentang kepolisian semua deh.)
Di kantor Polisi Iltan
Moo Yeom yang membebaskan pencuri akhirnya di interogasi Do Hyuk. Moo Yeom berkata kalau remaja tadi hanya pencuri kelas teri, setidaknya ampuni remaja tadi, karena remaja itu masih dibawah umur dan lebih baik ga dipenjara. Do Hyun bertanya harus berapa kali Moo Yeom terus melakukan hal seperti ini?
Moo Yeom beralasan kalau penjahat kelas teri itu diperlukan untuk menekan yang namanya pengangguran dan menstimulasi perekonomian. Do Hyuk pun dengan santai bertanya apa Moo Yeom mau dipecat?
Moo Yeom menjawab dia punya tujuh anggota keluarga, jadi dia mana mau dipecat. Do Hyun pun mengingatkan agar Moo Yeom benar-benar melakukan yang terbaik, sebelum akhirnya jadi biksu lagi. Moo Yeom pun akhirnya mengalah, dia menjawab kalau dia akan bekerja sekeras mungkin. Setelah itu Moo Yeom memberi hormat dengan tangannya pada Do Hyuk
Do Hyuk menyodorkan koran yang memuat berita tentang si harimau seram. Tertulis di koran bahwa pembunuh pun takut pada si harimau seram.
Moo Yeom tersenyum sinis melihat koran itu. Terlebih melihat wajah Chul Gon disana.
Do Hyuk memberitahu Moo Yeom, kalau Chul Gon akan memulai tugas barunya di kantor polisi ini sebagai kepala yang baru di tim detektif.
Moo Yeom jelas tak percaya mendengarnya. Terlebih dia tahu, niat Chul Gon ke Iltan adalah untuk menangkap Gap Dong.
Do Hyuk membenarkan kalimat Moo Yeom tersebut dengan anggukan.
Moo Yeom terlihat kesal, dia berkata apa Chul Gon sudah pikun? Kejadian Gap Dong bahkan sudah kadaluarsa.
Di sebuah kuil, terlihat seorang gadis berjalan berjingkat-jingkat seolah tak ingin ketahuan. Gadis itu adalah Ma Ji Wul. Ji Wul masih memakai seragamnya, dan dia terlihat ingin memasuki kuil. Ji Wul senang karena kuil terlihat sepi, tapi ternyata biksu-biksu kecil berteriak memanggilnya kakak, membuat Ji Wul terpaksa menyuruh mereka diam, dengan isyarat di tangannya.
Biksu-biksu kecil itu dengan wajah senang mendekati Ji Wul, dan langsung menengadahkan tangannya. Mereka ingin sesuatu dari Ji Wul. Ji Wul pun memberi mereka permen kemudian bertanya dimana biksu gila?
Biksu-biksu kecil langsung menunjuk ke dalam sebuah kuil sebagai tanda kalau biksu gila ada di dalam sana.
Ma Ji Wul, mengintip ke dalam kuil dan terlihat Moo Yeom sedang semedi. Diapun masuk pelan-pelan, lalu duduk sedikit jauh dari Moo Yeom. Ji Wul membukan buku gambarnya, dan disana sudah banyak sketsa yang dia buat. Kali ini dia ingin menggambar wajah si biksu gila.
Dengan gayanya yang khas, Ji Wul mulai mengira-ngira seperti apa dan bagaimana dia harus memulai menggambar wajah si Biksu Gila. Setelah yakin, Ji Wul pun langsung menggores pensil keatas buku gambarnya. Dia mulai menggambar sketsa wajah Moo Yeom.
Saking asiknya menggambar, Ji Wul ga sadar kalau Moo Yeom sudah melihatnya, dan langsung merebut gambar yang sedang dibuat oleh Ji Wul. Moo Yeom bahkan bertanya siapa yang memberi ijin Ji Wul menggambar wajahnya?
Ji Wul menjawab kalau dia akan memberi imbalan kalau Moo Yeom mau jadi modelnya, tapi setelah dia menang Jackpot. Moo Yeom menjawab kalau pasti butuh waktu bertahun-tahun agar hal itu terjadi.
Tiba-tiba ada yang menelpon Moo Yeom, Moo Yeom langsung menerimanya. Ternyata dari rekan kerja Moo Yeom di kantor polisi.
Rekan kerja Moo Yeom yang bernama Lee Hyung Nyun memberitahu kalau ada sebuah graffiti yang aneh di sebuah RSJ. Dia mau Moo Yeom memeriksa graffiti itu karena dia lagi bebas tugas hari ini.
Moo Yeom sampai di sebuah psikiatri forensic, tempat itu adalah penjara sekaligus RSJ. Sepertinya graffiti itu dibuat oleh salah satu penghuni RSJ. Moo Yeom kemudian datang kesana untuk memeriksa.
Penghuni lainnya ada yang sedang bermain basket. Salah satu dari mereka adalah Ryu Tae Oh. Ryu Tae Oh terlihat begitu pintar bermain basket.
Moo Yeom diantar ke ruang dimana terdapat graffiti aneh tersebut, dan sesampainya disana, memang terdapat sebuah tulisan. Tulisan itu mengangetkan Moo Yeom. Tulisan berwarna merah di pintu kaca itu berbunyi
“Aku Gap Dong asli..”
Moo Yeom berfikir, siapa yang menulis hal ini? Apakah salah satu penghuni RSJ? Mungkinkah iya?
Lalu datanglah seorang pekerja,pekerja yang sedang merenovasi bagian itu. Dia bertanya pada Moo Yeom apa bisa dia terus bekerja? Moo Yeom mengiyakan. Petugas bertanya lagi, lalu bagaimana dengan tulisan itu? Moo Yeom menyuruh sang petugas untuk menghapusnya.
Petugas sedikit terkejut, karena dia merasa bukankah tulisan itu penting? Moo Yeom berkata kalau tulisan itu cuma sekedar tulisan, bukan sebuah karya seni ngapain terus dibiarkan. Akhirnya petugas pun mematuhi perintah Moo Yeom untuk menghapus tulisan berwarna merah tersebut.
Tae Oh dan penghuni lainnya ikut melihat. Kemudian Tae Oh melayangkan pandangannya pada Moo Yeom, lalu dia tersenyum sinis, seolah mengejek.
Setelah itu Moo Yeom pergi menemui Han Sang Hoon. Di tempat Sang Hoon terpampang banyak kasus Gap Dong pada jaman dulu. Semua foto korban di tempel di dinding, dan kini Moo Yeom sedang melihatnya. Dia kemudian bertanya pada Sang Hoon, apa Gap Dong benar-benar manusia? Apa Gap Dong bukan tikus, Alien atau malah hantu? Atau mungkin Homo Sapiens? LOL
Han Sang Hoon menjawab dengan sedikit tertawa mendengar lucunya kalimat Moo Yeom, kemudian dia menjawab kalau dia juga ga bisa memastikan hal itu.
Moo Yeom kembali betanya
“Lalu bagaimana kau yakin jika Gap Dong bukanlah ayahku?”
Sang Hoo kemudian berpindah menuju komputernya, dia membuka kembali file kasus Gap Dong, dan menunjukkan foto para korban. Dia berkata kalau ada satu ciri khas yang di tinggalkan Gap Dong. Moo Yeom tertarik, sehingga dia mendekati Sang Hoon untuk melihat lebih jelas. Setelah Moo Yeom mendekat, Sang Hoon berkata
“Ciri khas Gap Dong, dia suka mengikat korban dengan membuat simpul yang rumit. Itu semacam tanda pribadinya.”
Moo Yeom bertanya apa Sang Hoo yakin ga sedang berbohong padanya? Kenapa hal ini ga tertulis di buku? Sang Hoon menjawab kalau hal tersebut memang sengaja ga ditulis di buku. Jika di tulis di buku, maka siapapun bisa mengaksesnya.
“Lalu, bagaimana simpul rumit itu bisa membuktikan bahwa ayahnya tak bersalah?” tanya Moo Yeom lagi
Sang Hoo berbalik menatap Moo Yeom, dan langsung menunjuk sepatu Moo Yeom. Melihat sepatu Moo Yeom yang bertali namun tak diikat rapi, dia tahu bahwa Moo Yeom ga pernah diajarkan mengikat ali sepatu dari kecil. Lebih tepatnya, ayah Moo Yeom tak pernah mengajarkan itu pada Moo Yeom, makanya dia yakin bukan Il Shik pelaku pembunuhan berantai itu.
Pagi ini, Yang Chul Gon sudah sampai di Iltan, dan akan memulia tugasnya di kota ini. Dia menaiki mobil, dan tak sadar jika bersisian jalan dengan Ha Moo Yeom yang berjalan kaki. Moo Yeom pun sama seperti Chul Gon, dia tak tahu jika mobil yang disampingnya adalah mobil Chul Gon, lelaki yang sangat dia benci.
Sesampinya di kantor polisi Iltan, penyambutan atas datangnya kepala detektif yang baru dilakukan. Semua polisi memakai seragamnya. Cha Do Hyuk sebagai pemimpin langsung menginstruksikan anak buahnya untuk memberi hormat pada Chul Gon.
Kemudian Chul Gon memberikan kata sambutannya. Dia berkata kalau Iltan seperti mantan istri untuknya.
“Kami menghabiskan masa muda kami bersama-sama, kami juga menghabiskan masa ketidak dewasaan kami bersama-sama.”
Sementara itu, Moo Yeom masih ada di tempatnya berdiri. Dia bertanya dalam hati kenapa Chul Gon kembali ke Iltan setelah bertahun-tahun pergi? Mungkinkah Chul Gon datang karena kasus Gap Dong?
Flashback
Ha Moo Yeom kecil bertanya pada seseorang dimana ayahnya? Orang itu menjawab tak tahu. Lalu ada tiga bocah yang kebetulan lewat dan melihat Moo Yeom, ketiga bocah itu langsung takut dan berlari meninggalkan Moo Yeom.
Setelah tiga bocah itu berlalu, lewatlah tiga ahjumma yang sedang bergosip. Mereka berkata kalau polisi menemukan orang itu dengan darah di pakaian yang dikenakan orang tersebut.
Moo Yeom kecil kaget mendengra gossip tiga ahjumma.
Sementara itu di ruang interogasi, Ha Il Shik sudah babak belur wajahnya. Chul Gon terus menanyai Il Shik, namun Il Shik bukannya menjawab malah bernyanyi. Seperti Il Shik mengalami gangguan jiwa. Chul Gon berkata agar Il Shik berhenti bernyanyi dan jawab saja pertanyaannya, dimana jaket Il Shik? Jika Il Shik ga menyerahkan diri, maka Il Shik akan diberikan hukuman mati.
Il Shik kembali bernyanyi membuat Chul Gon kesal. Dia pun menendang Il Shik sampai Il Shik terjatuh.
Ha Moo Yeom melihat itu, dia kesal ayahnya diperlakukan dengan sangat kasar. Moo Yeom bahkan menangis, melihat Chul Gon memperlakukan ayahnya tidak seperti manusia.
Rekan kerja Chul Gon datang dan langsung membawa Moo Yeom kedalam. Chul Gon yang akan memukul Il Shik lagi jadi berhenti begitu ada Moo Yeom.
Chul Gon pun mendekati Moo Yeom, dan ingin meminta keterangan dari Moo Yeom, karena sepertinya ayah Moo Yeom susah diajak kerjasama.
Chul Gon pun bertanya, dimana jaket ayah Moo Yeom? Moo Yeom menjawab jika Chul Gon belum menemukan bukti, seharusnya Chul Gon melepaskan ayahnya. Saking kesalnya, Moo Yeom kecil bahkan sudah bisa menghajar Chul Gon. Walau Chul Gon menghindarinya.
Chul Gon tentu saja berang karena Moo Yeom kecil berani sekali menghajarnya, dia langsung mencengkeram kerah Moo Yeom, membuat tubuh kecil Moo Yeom sedikit terangkat keatas. Moo Yeom mana takut, jika Chul Gon menatapnya tajam diapun juga melakukan hal yang sama. Chul Gon menyuruh Moo Yeom bertanya pada Il Shik dimana jaket Il Shik?
Il Shik tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, sehingga dia langsung berkata kalau Gap Donglah pelakuknya. Il Shik bahkan mendekati Chul Gon, dan kini Chul Gon gentian mencengkeram kaos yang dikenakan Il Shik. Chul Gon bertanya, siapa itu Gap Dong?
“Itu adalah hantu yang hidup diatas bukti di belakang rumah kami. Hantu itu suka makan perawan.” jawab Il Shik polos.
Chul Gon tertawa kesal, dan sudah bersiap akan meninju Il Shik dengan jawaban konyol Il Shik tentang hantu tadi.
Flashback End
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Untuk 25 menit pertama, aku belum menemukan ketidak sukaan untuk drama ini, setidaknya cukup bagus sebagai pembuka. Cukup untuk membuat rasa penasaranku bermain. Aku belum bisa memastikan apakah disini, Chul Gon orang baik atau tidak, karena dari karakternya dia orang yang sedikit suka meremehkan. Terlebih ketika dia tertawa mengejek, dengan tawanya yang seperti itu dia seolah bisa mengenai objek untuk semakin tidak menyukainya. Tapi, baru di 25 menit awal, kita ga bisa memprediksi apapun.
Hmm... Seprtnya menarik... Lanjt y mb'... Dramany pengganti EC y?? Dn brapa episode mb'?? Gomawo n fighting...^^
ReplyDeleteNawa_
Akhirnya muncul jga....
ReplyDeleteSmngat nulis sinopnya mba....
Slam knal aja......
Bang lee joon muka nya penjahat abeezz ,tp ttep handsome hehee ...
ReplyDeleteEmang bang joon lo main karakternya arogan lo g jahat and mukanya dapet bgt...tp aslinya kn g gitu...jd ttp hanssome doang
Deletemba aq tunggu kelanjutany. . .^_^
ReplyDeleteDrama ny bagus pengen trs bacany
ReplyDeleteFighting ampe akhir. Mulai ngikuti drama ni di blog mb nhieshe cantik..., heee
ReplyDeleteGumawo...
Mba...rajin banget..(im smiling on you)
ReplyDelete