[Sebelumnya di part 2]
No Breathing (KMovie) Part 3
Woo Sang kembali dengan keseriusannya dalam menatap video di layar gadgetnya. Dia benar-benar ingin sekali bisa teknik no breathing ini. Dalam video itu terdengar suara host yang menjelaskan kalau no breathing benar-benar teknik khusus dalam renang. Woo Sang pun merebahkan dirinya dan mengumpulkan keberanian untuk mencoba lagi.
[**]
Akhirnya Woo Sang mencoba lagi, dia berenang dan berharap bisa menguasai teknik ini. Tapi lagi-lagi dia gagal. Dia tak menyerah, Woo Sang kembali menyelam dan mencoba, Dia berharap kali ini dia berhasil. Namun, segigih apapun Woo Sang mencoba, dia tetap gagal, dan diapun merasa frustasi dengan kegagalannya ini.
Won Il tiba-tiba datang dan berkata agar Woo Sang menikmati hidup dan tak terlalu serius berlatih. Woo Sang menjawab seorang atlet yang harus berkompetisi ga ada waktu untuk main dan harusnya focus pada latihan saja. “Tak peduli apapun alasannya harusnya selalu olahraga dan berlatih dengan giat.”
Woo Sang bahkan menyuruh Won Il untuk bisa mengelola diri dengan benar. Bukan kerjaannya hanya main-main saja.
[**]
Jae Suk mendatangi tempat disimpannya abu ayah Won Il. Dia menyapa sahabatnya itu yang ternyata bernama Min Guk. Jae Suk bertanya apa Min Guk baik-baik saja? Dia juga bercerita kalau Won Il sekarang sedang dalam masa latihan. Tapi sepertinya Won Il masih membenci Min Guk.
[**]
Pelatih Jang menemui Jae Suk yang sudah menunggu di depan untuk mentraktir Jang makan Galbi. Jang menolak dan bertanya sebenarnya Won Il anak siapa? Jae Suk tak menjawab dan bertanya balik, memangnya kenapa? Apa Won Il menyebabkan masalah?
Jang juga tak menjawab dan bertanya, apa Won Il anaknya Min Guk? Jae Suk kaget dan sedikit gugup menjawabnya, dia berkata siapa yang bilang berita itu?
Jang dengan kesal bilang bahwa hanya dengan melihat saja dia tahu Won Il anaknya Min Guk. Jae Suk heran dan bertanya bagaimana bisa? Jang menjelaskan kalau Won Il berenang dengan teknik no breathing. Siapa lagi yang bisa teknik itu jika bukan Min Guk, makanya dia yakin Won Il adalah putra Jo Min Guk.
Jae Suk terpana tak percaya, dia senang sekaligus terharu menyadari Won Il memiliki bakat itu, bakat Min Guk.
[**]
Jo Won Il diakhir pekannya ini terlihat begitu senang, dia berlari dengan senyum mengembang dan di tangannya memegang bungkusan yang akan dia berikan pada Jung Eun.
[**]
Jung Eun dan bandnya sedang latihan nyanyi. Mereka terlihat sangat gembira ketika berhasil menyelesaikan latihan hari ini. Tiba-tiba datanglah Woo Sang dengan wajah tampannya, membuat Jung Eun heran lalu bertanya, bagaimana bisa Woo Sang selalu tahu dimana dia berada? Woo Sang hanya tersenyum manis, dan menyodorkan hadiah untuk Jung Eun. Dia berharap Jung Eun mau menerimanya.
Se Mi dan Ha Na yang melihat dari jauh menyuruh agar Jung Eun menerima hadiah Woo Sang.
Jung Eun berlagak cuek lalu bertanya apa benar Woo Sang suka padanya? Woo Sang menjawab bukankah dia sudah memberitahu dengan jelas pada Jung Eun tentang perasaannya. Buktinya disaat sepenting ini, dia lebih memilih menemui Jung Eun. Padahal seharusnya dia berlatih agar bisa kembali ke tim nasional. Bukankah ini juga tanda bahwa dia benar-benar menyukai Jung Eun.
“Tapi, aku tidak suka padamu” jawab Jung Eun jujur.
Se Mi bahkan menyebut Jung Eun gila menolak cinta Woo Sang.
“Baiklah, tak masalah. Kau nanti juga pasti menyukaiku.”
Sebelum pergi, Woo Sang bergerak mendekati Jung Eun, membuat Jung Eun salah tingkah karena jaraknya dan Woo Sang begitu dekat. Dengan senyum Woo Sang bertanya apa Jung Eun mengganti Shampo? Harumnya sangat enak. Setelah mampu membuat dada Jung Eun berdebar kencang, Woo Sang dengan santainya berbalik dan pergi. Jung Eun hanya terpana menatap kepergian Woo Sang.
*Aku udah nahan nafas deh. Hihihi
Sementara itu tanpa Woo Sang sadari, Won Il melihat semuanya. Ketika Woo Sang lewat, Won Il bersembunyi di balik dinding agar Woo Sang tak tahu. Namun, ternyata Woo Sang menyadari kehadiran Won Il dan hanya tersenyum mengetahui Won Il mengintipnya tadi.
Woo Sang pun berlalu meninggalkan Won Il yang menatap sedih bungkusan kecilnya. Dia juga berniat memberi hadiah Jung Eun, tapi sepertinya hadiah milik Woo Sang lebih bagus dan mahal daripada hadiah miliknya. Dia merasa tak percaya diri karena itu.
[**]
Won Il meluapkan kekesalannya dengan bicara dengan kucing. Dia bertanya pada sang kucing, apa kucing itu tahu Jeong Woo Sang? Kucing itupun mengeong, dan Won Il merasa itu jawaban bahwa kucing memang tahu tentang Woo Sang.
Dengan wajah galau, Won Il kembali bertanya pada kucing di depannya. “Kau juga berfikir bahwa Woo Sang dan Jung Eun tidak serasi kan?”
Kucing itu hanya melengos saja, dan Won Il senang karena itu tandanya iya. Won Il kemudian bertanya lagi, “bagaimana denganku? Aku cocok kan dengan Jung Eun?”
Lucunya sang kucing ga cuma melengos saja, tapi langsung pergi. Kucing bersembunyi di bawah meja, membuat Won Il kesal karena dia belum selesai bicaranya. Won Il pun mencoba menyuruh kucing keluar, tapi kemudian Jung Eun datang mengagetkan Won Il.
Jung Eun duduk dan Won Il menemani disampingnya, Jung Eun langsung menengadahkan tangan membuat Won Il bingung. Jung Eun bilang mana hadiah untuknya. Won Il dengan cuek bertanya hadiah untuk apa? Jung Eun kesal dan berkata karena sifat inilah Won Il ga punya pacar sampai sekarang. Dia langsung pergi meninggalkan Won Il yang bertambah sedih, Won Il hanya bisa menatap gelang yang seharusnya tadi dia berikan untuk Jung Eun.
[**]
Sekolah pun dimulai, dan kali ini Woo Sang terlihat sedang latihan angkat beban. Woo Sang kelelahan, namun tiba-tiba Jung Dong datang membawakan minuman dingin untuknya.
Jung Dong minta diajari olahraga oleh Woo Sang, dan ajaib Woo Sang tak menolaknya membuat Jung Dong sangat senang.
Diapun mulai berlatih angkat beban dengan Woo Sang sebagai instrukturnya.
Setelah latihan selesai, Jung Dong berfoto dengan Woo Sang. Dia menjelaskan kalau ini mungkin foto mereka yang pertama dan yang terakhir, karena setelah Woo Sang kembali ke tim nasional, maka dia ga mungkin ketemu Woo Sang. Foto ini akan dia pamerkan pada teman-temannya.
Latihan pun beralih ke latihan renang, Woo Sang mengamati Jung Dong yang sedang serius berlatih, namun tiba-tiba Jung Dong kesakitan. Woo Sang pun bertanya, sejak kapan pinggang Jung Dong sakit seperti tadi? Jung Dong menjawab sudah sejak lama. Dia takut dan bertanya apa yang harus dia lakukan? Woo Sang menenangkan Jung Dong dengan menyarankan agar Jung Dong ga latihan berlebih, tenang saja ga ada atlet renang yang ga bisa berenang, jadi Jung Dong jangan cemas.
[**]
Malam harinya, didepan lapangan Jung Dong duduk sendiri dan sedang menelpon ibunya. Jung Dong mengingatkan ibunya agar rutin minum obat dan tidak mengkhawatirkan dirinya. Dia juga meminta maaf karena mungkin dia ga bisa pulang saat ulang tahun ibunya, karena akan ada kompetisi.
[**]
Jung Eun malam ini, bersama band nya mengikuti sebuah audisi music. Dia tampil penuh percaya diri karena dia dan kedua temannya sudah latihan dan yakin bisa tampil dengan baik, serta bisa memukau para juri. Juri memang terlihat terkesima dengan suara dan penampilan band nya Jung Eun.
Ditengah nyanyian itu, Jung Eun membayangkan dua pria yang sedang mengisi hidupnya. Satunya adalah Won Il, sahabat yang selalu ada bersamanya sedari kecil, sedang pria satunya adalah Woo Sang, yang terus terang mengatakan menyukainya. Jung Eun terlihat tak bisa memilih diantara kedua pria itu, makanya dia membayangkan keduanya, ditengah lirik lagu yang dia nyanyikan.
Jung Eun mengingat saat dia dan Woo Sang bersama ditengah padang rumput,dan tepat saat lirik lagunya berbunyi “You are my bling. Star.”
Lalu ingatan itu berganti saat Won Il yang basah kuyup karena hujan, dan terlihat sedang berusaha menyelamatkan alat-alat music miliknya. Tepat saat itu lirik lagu Jung Eun berbunyi “You is my mine Bling. Star.”
Namun, aku tak tahu apakah ini bayangan Jung Eun atau tidak. Tapi Di tengah hujan deras itu, Won Il melihat Jung Eun sepayung berdua dengan Woo Sang. Melihat itu membuat Won Il kembali terluka. Dia seolah selalu kalah satu langkah oleh Woo Sang.
[**]
Pagi ini di sekolah renang, semua murid baik junior maupun senior sedang tegang menunggu pengumuman pelatih Jang. Mereka berharap nama merekalah yang disebut untuk ikut kompetisi tahun ini.
Jang pun menyebut satu-satu nama yang lolos untuk kompetisi ini. Beberapa nama senior berhasil disebut, dan tentu juga ada nama Woo Sang disana.
Tapi, satu nama membuat semua terkejut, yaitu Lee Jung Dong. Jang menyebut namanya, membuat Jung Dong senang tak terkira, akhirnya dia bisa ikut kompetisi. Senior terlihat tak suka, tapi Dae Chan dan Won Il, ikut bahagia melihat Jung Dong berhasil lolos kompetisi. Bahkan Woo Sang ikut tersenyum melihat senangnya Jung Dong lolos.
Sementara itu, salah satu senior terlihat menahan geram karena dia lagi-lagi gagal untuk bisa ikut kompetisi, dan itu karena Lee Jung Dong. Tentu, dia harus bikin perhitungan dengan bocah tengik itu.
[**]
Jae Suk kesal begitu bertemu Jang dan mendengar kalau Jang ga mengikutsertakan Won Il di kompetisi, padahal Jang sudah tahu kemampuan Won Il. Jang yang asik dengan galbinya menjawab menurutnya Won Il ga ada niat dan seseorang yang ga ada niat tentu ga bisa ikut kompetisi.
[**]
Lee Jung Dong sedang ada di lokernya dan menaruh barangnya, dia terkejut begitu mendapati seniornya berdiri di depannya. Senior Jung Dong melempar sesuatu dengan sengaja dan menyuruh Jung Dong mengambil itu. Begitu Jung Dong membungkuk untuk mengambilnya, senior itu langsung menendang pinggang Jung Dong. Tepat di bagian yang sakit.
Jung Dong pun langsung jatuh tersungkur. Dia memegang pinggangnya, dan menengadahkan kepala menatap si senior. Senior menyuruh Jung Dong untuk tak ikut kompetisi dan di rumah saja, lalu minum obat. Jung Dong memegang kaki senior dan memohon agar dia dibiarkan sekali saja ikut kompetisi itu.
Tapi senior tak kenal ampun, dia menendang Jung Dong, lalu menarik rambut Jung Dong, membuat kepala Jung Dong terangkat paksa. “Kau brengsek bodoh. Kau tahu kan, aku jauh-jauh datang dari Busan kesini untuk bertanding? Aku beri kau satu hari, jadi pergilah diam-diam.”
Tidak cukup dengan mengancam, sebelum meninggalkan Jung Dong, senior berkali-berkali mendengang pinggang Jung Dong, dan Jung Dong tak mampu membalas. Dia hanya bisa menahan sakit.
[**]
Lee Jung Dong, terpaksa mengemasi pakaiannya, dan memilih untuk pergi. Dae Chan bertanya, apa Jung Dong serius? Jung Dong beralasan kalau ibunya sakit, dan kondisi di rumahnya sedang ga baik, makanya dia harus pulang. Dae Chan sedih dan mendekati Jung Dong, dia berusaha mencegah niat Jung Dong untuk meninggalkan kompetisi.
Dae Chan bahkan hampir menangis, karena keputusan Jung Dong sudah bulat.
Jung Dong memeluk Dae Chan seolah menyakinkan Dae Chan bahwa dia baik-baik saja, dan memang ini yang dia mau. Dae Chan malah semakin terisak.
*ikut sedih, asli…
[**]
Pengumuman tentang keluarnya Lee Jung Dong mengagetkan Won Il. Won Il juga baru tahu bahwa Jung Dong akan pergi hari ini, dia berlari berusaha mengejar Jung Dong yang mungkin sudah ada di terminal. Akhirnya Won Il berhasil menemukan Jung Dong, yang baru akan menaiki bisnya.
Won Il meneriakkan nama Jung Dong. Dia mendekat dan mengajak Jung Dong kembali. “Ayo kita mulai lagi dari awal. Ayo kita berenang lagi Jung Dong.”
Won Il memarahi Jung Dong yang ga bisa begitu saja berhenti, padahal Jung Dong sudah kerja keras selama ini. Jung Dong sebenarnya sedih, tapi dia mencoba menguatkan hatinya dan tersenyum pada Won Il sambil berkata seperti yang Won Il tahu, dia ga begitu mahir berenang. Dia ga bisa kasih tahu apa alasannya, jadi memang lebih baik dia berhenti saja. Dia juga meminta agar Won Il rajin latihan dan bekerja keras mulai sekarang.
Supir mengingatkan Jung Dong kalau bis akan segera berangkat, Jung Dong menepuk pundak Won Il dan masuk ke dalam bis, meninggalkan Won Il yang sedih. Won Il bahkan menangis, karena dia begitu dekat dengan Jung Dong, dan sekarang Jung Dong pergi.
Sementara di dalam bis, Jung Dong juga ikut menangis. Dia sudah menahan air matanya selama ini, dan sekarang, dia tak mampu lagi. Jung Dong terisak di tengah laju bis yang membawanya pulang.
*Aku ga tahu deh, mungkin sebagian orang lihat film ini dan merasa ini film ga cengeng, tapi aku emang gampang banget nangis. Aku tersentuh selalu dan selalu, jika sudah menyangkut tema persahabatan seperti ini.
[**]
Jeong Woo Sang, duduk di tepi kolam dan sedang menatap fotonya bersama Jung Dong. Di bawah foto itu ada tulisan berbunyi, “dengan atlet Jeong Woo Sang, temanku.”
Woo Sang juga tak bisa menyembunyikan kesedihannya, dia memang ga dekat dengan Jung Dong, tapi dia tahu kegigihan Jung Dong untuk latihan dan berharap bisa ikut kompetisi. Tapi kini, Jung Dong pergi.
[**]
Jo Won Il, masih merasa angat kehilangan Jung Dong, dia membuka loker Jung Dong, dan melihat ada foto mereka bertiga bersama Dae Chan di dinding loker itu.
[**]
Kegiatan kali ini adalah makan siang. Dae Chan semeja dengan Won Il, dan senior yang sudah menghajar Jung Dong dengan tanpa berdosa mengejek Won Il dan Dae Chan. Dia berkata kalau Won Il dan Dae Chan masih bisa makan, padahal Jung Dong baru saja pergi. Won Il marah dan ingin menghajar senior itu, tapi Dae Chan mencegahnya.
Senior itu tak berhenti mengejek, dia terus mengatai hal-hal yang membuat telinga Won Il panas. Tak peduli apapun, Won Il langsung bangkit berdiri, dan menghajar si senior.
Dae Chan berlari melerai, namun Won Il lebih kuat, dia sudah berhasil menendang senior itu. Semua murid yang sedang ada di kantin terkejut dan memilih mundur.
Won Il tanpa ampun memukuli si senior sambil berkata kalau senior itulah yang membuat Jung Dong pergi. Senior itu sudah tak berdaya, tapi Won Il belum puas, dia mengambil kursi, dan berniat menghantamkan kursi itu ke tubuh si senior. Semua hanya mampu melihat dan tak berani mengahalangi.
Tapi, Woo Sang datang, dan langsung memegang tangan Won Il yang sudah terangkat dan siap melempar kursi itu ke tubuh senior. Won Il menyuruh Woo Sang melepaskan tangannya. Tapi Woo Sang ga mau.
[**]
Pelatih Jang datang dan langsung membawa Won Il ke ruang komite disiplin. Mungkin disana sudah ada dewan pengurus yang memutuskan apakah kekerasan Won Il tadi bisa dimaafkan atau tidak. Di luar sudah menunggu Jae Suk, Dae Chan dan juga Woo Sang. Mereka semua terlihat cemas menunggu keputusan para dewan di dalam.
Pelatih Jang keluar dan melihat dari raut wajahnya semua tahu kalau Won Il ga ada harapan. Pelatih Jang hanya menggeleng, sebagai tanda kalau kasus Won Il ga bisa dimaafkan komite.
[**]
Tempat pertama yang Won Il kunjungi begitu dia dikeluarkan adalah tempat penyimpanan abu orang tuanya. Dia menatap foto ayahnya sambil mengingat hari yang menyedihkan itu.
Flashback
Saat itu, Min Guk sedang siap ikut kompetisi. Jae Suk juga ada disana, dan terlihat tegang. Dia terus menatap stopwatch untuk bersiap menekannya begitu Min Guk mulai menyelam.
Istri Min Guk pun terlihat menemani suaminya untuk memberi semangat.
Lomba pun dimulai. Min Guk dan peserta lainnya mulai menyelam, semua peserta mengeluarkan teknik mereka. Min Guk berusaha agar menjadi yang tercepat dan melakukan teknik No Breathing.
Jae Suk juga berharap Min Guk bisa menang.
Jo Won Il terlihat berlari untuk bisa melihat ayahnya bertanding. Dia sepertinya juga baru saja memenangkan emas, dan ingin memamerkan itu pada sang ayah.
Di arena pertandingan, Min Guk terlihat mulai kehilangan kendali. Jae Suk cemas. Lalu, tiba-tiba Min Guk diam tak bergerak. Tubunya hanya mengapung diatas air, membuat istri Min Guk khawatir. Bahkan semua penonton pun berdiri untuk bisa melihat jelas, benarkah ada seorang perenang yang tak sadarkan diri?
Jae Suk langsung melompat ke kolam dan berusaha menyelamatkan Min Guk. Namun, ternyata Min Guk tak bisa diselamatkan.
Flashaback End
[**]
Jae Suk duduk sendiri sambil menikmati soju dengan wajah sedih, ingatannya pun melayang ke hari dimana Min Guk tewas.
Flashback
Waktu itu, Min Guk sudah berhasil dibawa ke tepi. Tapi, Min Guk benar-benar tak membuka matanya. Istri Min Guk histeris mengetahui suaminya meninggal. Dia terus memanggil Min Guk, berharap Min Guk membuka mata. Jae Suk juga tak mampu menahan kesedihannya.
Lalu, terdengarlah suara Won Il yang berteriak saat melihat ayahnya tak bisa diselamatkan. Won Il ditahan oleh staf agar tak mendekati Min Guk, karena takut Won Il semakin histeris.
Jae Suk hanya bisa menatap Won Il dengan tatapan sedih. Dia juga sangat kehilangan sahabatnya ini.
Flashback End
[**]
KOMENTAR :
Semakin ke part akhir emang semakin kebuka ya ceritanya. Aku sedih melihat part ini. Kepergian Jung Dong, persahabatan dia dan Won Il serta Dae Chan, bikin mengharu biru.
Masih ga suka sama cerita cintanya, soalnya aku ga suka Yuri. Hihihi
Ternyata masa lalu Won Il yang kehilangan ayahnya cukup membuat aku sedih juga. Di akhir part tentu akan diperlihatkan bagaimana Won Il akhirnya bangkit dan mau meneruskan perjuangan ayahnya sebagai perenang handal. Tentu jika itu terjadi, Woo Sang ga akan pernah jadi yang pertama lagi.
annyeonghaseyo....
ReplyDeleteaku udah lama baca sinopsis dari blog ini tapi baru sempet komentar sekarang...n_n
jong suk oppa tambah keren nih...jadi pengen nonton i hear your voice lagi n_n
semangat oenni, ditunggu lanjutannya n_n
ReplyDeleteMksh sinopx mb
ReplyDeleteDitunggu part selnjutx..
Smga sehat selalu...
Milla«~
nungguin sinopsis scandal nih mba ...... ^^
ReplyDeleteaku juga selalu nungguin sinopsis-sinopsis nya mbak Ay yg keren dan enak dibaca,,hihiiii
ReplyDeleteselalu and selalu nungguin sinopnys mbk Ay deh tiap hari...
makasih dah mau ngrecap sinopnya ya mbk... <3<3
Sediihhh adegan ayah won il meninggal hiks hiks hiks
ReplyDeletemksh ya mba recap nya.ditunggu part selanjut nya.
SAMA AKU JUGA GAK SUKA YURI !! PADAHAL GAK ADA DIA JUGA GAK NGARUH :P
ReplyDeletebuahahahahahaa LOL, di tnggu part akhirnya kaa n thankseu ^^
Τнäиκ чöü y sinopnya
ReplyDeleteWAW... Daebak.. seneng banget oppa-oppa ku (lee jong suk & seo in guk) bisa duet main film... YAYYYYYY... Tapi, eonni apa sinopsis No Breathing hanya sampai episode 3 aja ya?? Kalo cuma sampai episode 3 aja kok rasanya ngegantung ya???!! Rasanya ni cerita kok belom selesai.... Kalo emang masih ada lanjutannya tolong di update lagi ya eonni.. Jangan lama-lama ya eonni update nya, q orangnya suka penasaran.. Hwaiting, ^_^, hehe.. salam sayang..
ReplyDeleteBaru kali aku gak trllu nungguin scene percintaan sbh movie korea,, jon suk smkn kinclong aja. Aku awalny g trllu ngeh sm in guk tp karakternya sbg siswa y care sm temanny walau nakal tp berbakat mmbt aku trtarik lg. Gmn jg dia tdk trlalu buruk *minjem ekspresi ala korea
ReplyDeleteGomawo2.... dtunggu part slanjutnya
aku juga gak suka yuri,,,,
ReplyDeletekenapa harus dia,,,,
snsd yang cute laen juga bnyak,,, pa yang laen gk bisa akting????
Mba ditunggu nih kelanjutan nya,penasaran gmn akhr nya.moga sehat sll.^_^
ReplyDeleteMksh.....
keren banget!! makasih buat sinopsis"nya yang selalu menemaniku :)
ReplyDeletemenurutku yuri cocok kok jadi peran ini.mukanya bikin dia kelihatan tomboi kalo snsd yang lain mukanya kan feminim gitu
ReplyDeleteceritanya sih kurang menarik tapi pemerannya bagus I LOVE YURI FOREVER
ReplyDelete