Thursday, 30 January 2014

Sinopsis One Warm Word Episode 14 Part 1

[Sebelumnya di episode 13]



Episode 14 part 1

Mi Kyung bertanya pada sekretaris Jae Hak apa yang sebenarnya terjadi pada Madam Choo? Sekretaris Jae Hak menjelaskan kalau kata dokter, Madam Choo kena ruam syaraf. Pasti Madam Choo ga tahu tentang itu. Ruam Syaraf ditandai dengan munculnya bintil-bintil merah di kulit karena infeksi virus. Dokter juga mengatakan kalau kondisi Madam Choo sudah parah.
Mi Kyung pun mempersilakan sekretaris Jae Hak untuk pergi karena dia yang akan menjaga ibu mertuanya.

[***]

Sementara itu ibu mertua Eun Jin juga sedang melatih kakinya ditemani Eun Jin. Sepertinya operasi sudah dilakukan, dan sekarang adalah perawatan pasca operasi. Ibu mertua mengeluh kesakitan setiap dia melatih kakinya dan berkata dia ga mau lagi melakukan hal ini. Eun Jin meminta agar ibu mertua melakukannya 5 kali lagi.
Eun Jin pun meminta ibu mertuanya untuk latihan berjalan.

Ibu mertua heran bagaimana bisa Eun Jin selalu ingat latihan setiap saat, padahal dia sudah berusaha tak mengingatnya. Eun Jin dengan merajuk menjawab jika ibu mertua ga mau latihan maka operasinya sia-sia. *terlebih uangnya nek…juga sia-sia..hihihi

Akhirnya ibu mertua mau latihan berjalan. Tapi baru selangkah saja, ibu mertua kembali mengeluh dan bilang ga mau melakukan hal ini. Eun Jin pun merajuk dan membuat ibu mertuanya ga bisa menolak.

[**]

Jae Hak datang tepat saat Mi Kyung keluar kamar ibu mertuanya, Jae Hak kemudian bertanya kondisi ibunya, dan Mi Kyung menjelaskan kalau Madam Choo sedang tidur. Dokter membuat ibu mertua tertidur karena sepertinya ibu mertua ga bisa tidur belakangan ini.
Jae Hak kemudian bertanya tapi kenapa dokter bilang muncul bintil-bintil merah di tubuh ibunya?
Mi Kyung pun menjelaskan kalau itu dikarenakan setres berlebih.

Jae Hak bertanya lagi, apa Mi Kyung mau pergi? Mi Kyung menjelaskan dia mau mengurus pendaftaran ibu mertua dulu, juga akan membelikan air, dan hal-hal lainnya yang harus dia beli untuk ibu mertua.
Jae Hak kembali mengucap terima kasih pada Mi Kyung, dan Mi Kyung menjawab dia ga mau mendengar kalimat itu.

“Aku tidak melakukannya untukmu.”

[***]

Pagi ini, Yoon Jung makan masakan yang dibikin ayahnya. Dia terlihat enggan, karena mungkin dia kurang suka dengan makanan yang dibikin ayahnya. Kemudian Eun Jin menelpon, Eun Jin mengingatkan Sung Soo untuk membantu Yoon Jung mengerjakan PR, dan juga dia mau Sung Soo membacakan buku ilmu pengetahuan yang baru dia beli.
Sung Soo pun menurutinya.

[***]

Setelah telepon usai, Eun Jin kembali menemani ibu mertuanya yang sedang latihan jalan menggunakan walker.
Ibu mertua berkata kalau dia ga akan tinggal bersama Eun Jin dan Sung Soo. Dia ingin berkumpul dengan teman-temannya saja dan kelak ingin dimakamkan di tempat itu.

Eun Jin bertanya kenapa ibu mertua ngomong yang aneh-aneh? Ibu mertua berhenti dan menggenggam tangan menantunya ini. Dia kemudian bilang agar Eun Jin hidup bahagia dengan cara yang Eun Jin mau. Dia ga akan menjadi beban.

Ibu mertua tersenyum dan melanjutkan langkahnya yang susah ini, dia juga bercerita kalau Eun Jin terlihat tak pernah menua, mungkin karena itulah Sung Soo tergila-gila pada Eun Jin, dan memintanya untuk segera menikahkan Sung Soo dengan Eun Jin.

“Aku juga gila karenanya” jawab Eun Jin tersipu malu.

Ibu mertua mengangguk dan bilang ya, itu benar. Eun Jin harus gila jika itu tentang pernikahan. Lagi-lagi ibu mertua menggenggam tangan Eun Jin dan mengatakan hal yang sama seperti tadi, agar Eun Jin hidup bahagia dengan cara yang Eun Jin mau, dan menambahkan agar Eun Jin bisa berbaik hati pada sung Soo, putranya.

“Wajah Sung Soo tak terlihat baik. Bagaimana kau bisa membuatnya terlihat seperti itu? Katamu kau menikahinya, karena kau mencintainya seperti orang gila.?”

Eun Jin hanya mampu meminta maaf, dan ibu mertua kembali tersenyum.

[***]

Yoon Jung ga memakan habis masakan yang dibuat ayahnya dan berkata kalau ini ga enak. Sung Soo bertanya bagaimana bisa ga enak. Dia memasak itu dengan bahan-bahan yang Yoon Jung suka? Yoon Jung pun mendorong mangkuknya, dan meminta ayahnya saja yang menghabiskan makanan ini.

Sung Soo bertanya kenapa dia harus makan sisa Yoon Jung? Yoon Jung menjawab ibu saja mau melakukannya?
*sama..mamaku juga..sampai segede ini, kalau makanku ga habis, kadang mama yang ngabisin.:*

Sung Soo menjawab dia ga mau makan sisa Yoon Jung. Yoon Jung merengut dan bilang mereka kan ga boleh membuang makanan? Sung Soo tetap menolak dan mendorong kembali mangkuk Yoon Jung lalu menyuruh putrinya memakan saja apa yang harus dimakan.

[***]

Madam Choo sadar dan Jae Hak sudah ada di sampingnya. Seolah tak merasa lolos dari maut, Madam Choo kembali mengomel. Jae Hak bertanya apa ibunya sudah makan? Ibu menjawab, bagaimana bisa dia makan, nafsu makannya saja sudah ga ada.
Madam Choo bertanya apa Mi Kyung ga datang? Jae Hak menjelaskan kalau Mi Kyung datang, tapi sekarang sedang membeli beberapa keperluan untuk rawat inap ibunya.

Madam Choo berkata jujur kalau dia jadi lebih tenang dengan adanya Mi Kyung disisinya. Tapi Madam Choo kembali mengomel, dan Jae Hak menjawab dia sudah berusaha sebisanya, namun Mi Kyung tetap pada keinginan semula dan tak menghiraukannya.

Masuklah Mi Kyung, dan omelan Madam Choo semakin menjadi-jadi, seolah tak tahu terima kasih, Madam Choo menyalahkan Mi Kyung yang menyebabkan dia sakit. Jae Hak? Dia lagi-lagi hanya diam tak bisa membela istrinya.
*pengen nyeburin dia kelaut deh.

[***]

Sung Soo sudah siap akan ke RS bersama Yoon Jung. Saat melihat Yoon Jung di kamar, Yoon Jung berkata kalau dia sedang tak enak badan. Sung Soo langsung mendekati putrinya dan bertanya dimana yang sakit? Yoon Jung menjelaskan kalau kepala dan perutnya terasa sakit.
Yoon Jung memegang kepala Yoon Jung dan berkata sepertinya Yoon Jung baik-baik saja, tapi tiba-tiba Yoon Jung muntah, dan membuat Sung Soo berubah panik.

[***]

Akhirnya Sung Soo membawa putrinya ke RS, disana Yoon Jung mengernyit sakit ketika jarum suntik menembus kulitnya. Suster menjelaskan kalau perut Yoon Jung akan membaik dan Sung Soo bisa segera menebus resep obat untuk Yoon Jung. Sung Soo pun mengucapkan terima kasih.

Eun Jin yang tahu kabar itu, langsung menemui Yoon Jung. Karena Yoon Jung ada di RS yang sama seperti RS ibu mertua, maka Eun Jin ga sulit mendatangi Yoon Jung. Dia panik dan bertanya apa Yoon Jung baik-baik saja?
Yoon Jung menangis dan memeluk ibunya.

Sung Soo menjelaskan kalau perut Yoon Jung sakit. Eun Jin kemudian bertanya memangnya apa yang dimakan Yoon Jung? Sung Soo menjawab tidak ada yang salah dalam makanan Yoon Jung tadi.

Yoon Jung melepaskan diri dari pelukan ibunya, dan dengan air mata menjawab kalau tadi ayah memaksanya makan, padahal dia sudah ga mau lagi.


Sung Soo melihat tatapan Eun Jin dan langsung membela diri kalau dia hanya ingin Yoon Jung menghabiskan makanan Yoon Jung. Itu saja. Eun Jin menjawab jangan memaksa jika Yoon Jung sudah ga mau, karena itu akan membuat Yoon Jung sakit. Diapun bertanya memangnya tadi Yoon Jung makan apa? Sung Soo menjawab Yoon Jung makan nasi goreng buatannya.

Eun Jin menjelaskan karena Sung Soo suka nasi yang kenyal, maka pasti nasi goreng tadi sangat kenyal, sedangkan Yoon Jung ga suka itu. Sung Soo masih membela diri, kalau tadi nasi gorengnya ga seburuk itu. Dia kemudian bertanya lalu sekarang bagaimana?
Eun Jin menjawab jika lain kali Yoon Jung sakit perut jangan memaksa Yoon Jung terus makan, dan beri teh hangat saja.


Yoon Jung sudah diperbolehkan pulang, dia digendong oleh ayahnya, dan sepertinya kondisi Yoon Jung sudah sangat baik, karena Yoon Jung sudah bisa tersenyum manis saat bertemu neneknya di lobi RS. Nenek berkata kalau dia ga tahan untuk tak melihat bagaimana kondisi Yoon Jung nya, makanya dia memutuskan untuk keluar melihat.

Eun Jin senang karena akhirnya ibu mertua bisa latihan jalan lagi karena ingin melihat Yoon Jung. Eun Jin juga meminta agar ibu mertua segera kembali ke kamar karena diluar sangat dingin.
Sung Soo menatap kepergian dua wanita yang dicintainya itu dalam diam. Semakin beratkah untuknya meninggalkan Eun Jin, melihat Eun Jin begitu tulus merawat ibunya?

[***]

Sung Soo menidurkan Yoon Jung di kamarnya, menatap penuh kasih putri yang dicintainya itu.
Setelah itu Sung Soo membersihkan muntahan Yoon Jung dan juga mencuci piring. Dia melakukan banyak tugas yang biasanya dilakukan Eun Jin.

[***]

Di luar kamar perawatan ibunya, Jae Hak dan Mi Kyung bicara berdua. Jae Hak bertanya apa Mi Kyung masih tinggal di hotel? Mi Kyung menjawab ga, dia sudah tinggal di Officetel. Jae Hak terkejut dan berkata sepertinya Mi Kyung benar-benar akan meninggalkannya.

Jae Hak kemudian bertanya, apa Mi Kyung merasa lebih baik setelah hidup sendiri? Mi Kyung menjawab menurutnya kebiasaan itu adalah hal yang menakutkan. Awalnya dia hanya ingin tidur dan berbaring setiap hari, sesuka hatinya, tapi setiap pagi dia selalu otomatis terbangun di jam 5. Dia juga sudah berniat tak bersih-bersih seperti ketika di rumah Jae Hak, namun ternyata akhirnya dia tetap melakukan itu.

[***]

Yoo Jae Hak sampai di rumahnya, dia masuk dan melihat sekeliling rumah, namun hanya wajah Mi Kyung dan kebiasaannya yang dia ingat. Jae Hak pun menuju dapur, membuka lemari dan mengambil mie instan. Dia mencicipi mie itu sedikit tanpa memasaknya.
Tapi kemudian dia menelpon Min Soo dan bertanya dimana Min Soo?

[***]

Jae Hak yang kelaparan tingkat dewa sudah sampai di restoran Mie tempat Min Soo kerja, dia makan dengan lahap membuat Min Soo mengingatkan agar Jae Hak makan pelan-pelan saja.
Jae Hak menjawab rasanya sudah lama dia ga makan makanan yang layak akhir-akhir ini. Min Soo hanya tersenyum dan Jae Hak bertanya dimana Officetel kakak Min Soo?

Min Soo kemudian bilang sepertinya Mi Kyung sudah menutup hati.
Jae Hak menjawab kalau dia akan mencari cara untuk bisa membuka hati Mi Kyung.
Lalu tiba-tiba masuklah Eun Young yang berkata kalau dia sangat bosan di rumah jadi ijinkan dia membantu Min Soo disini.

Min Soo tersenyum menatap Eun Young, dan mengenalkan Eun Young pada Jae Hak. Eun Young langsung menyapa Jae Hak. Jae Hak heran dan berlaih menatap Min Soo, dia bertanya sejak kapan Min Soo punya pacar?

Eun Young lah yang menjawab, kalau dia dan Min Soo sudah lama jadian, bahkan dia sudah bertemu dengan istri Jae Hak, apa Jae Hak ga tahu? Jae Hak menjawab belum, dan Eun Young merengut pada Min Soo sambil berkata seperti Mi Kyung Unni benar-benar ga menyukainya, buktinya saja Jae Hak ga tahu jika dia dan Mi Kyung sudah saling kenal.
Min Soo pun berkata bukan seperti itu kok.


Jae Hak memutuskan pergi, karena ga mau mengganggu Eun Young dan Min Soo.Min Soo langsung menenami kakak iparnya menuju mobil yang diparkir di depan warung mie. Min Soo bertanya kenapa Jae Hak langsung pergi, Jae Hak ga apa-apa kok tinggal lebih lama. Jae Hak menjawab dia ga ingin mengganggu. Dia hanya merasa sedikit kecewa karena Min Soo ga memberitahunya jika Min Soo sudah mempunyai pacar.
Min Soo meminta maaf untuk itu, dan Jae Hak hanya tersenyum, dia juga berkata “Min Soo…mari kita tetap seperti keluarga. Aku benar-benar menyukaimu.”

Min Soo menjawab kalau dia juga menyukai Jae Hak. “Tetapi jika kau ingin tetap menjadi keluarga, tolong berusalah untuk mengubah hati kakakku.”

Jae Hak mengangguk dan berkata dia akan berusaha, walau dia tidak yakin itu tidaklah mudah. Bahkan kapanpun itu, dia sama sekali ga berniat mengakhiri hubungannya dengan Mi Kyung.
Jae Hak bertanya Min Soo akan membantunya kan?
Min Soo menjawab tentu saja. Dia akan membantu Jae Hak karena dia tahu Jae Hak orang yang bisa dipercaya.

“Cinta itu penting. Tapi bagiku kepercayaan jauh lebih penting.”

[***]

Na Ra dan suaminya menengok besan mereka di RS, Ibu mertua Eun Jin menyambut ayah dan ibu Eun Jin dengan ramah dan berterima kasih dengan oleh-oleh yang dibawa besannya itu.
Dae Ho meminta maaf karena datang seletah operasi selesai, dan itu pasti sangat terlambat. Na Ra juga menyebut bahwa dia lega karena operasi berjalan baik.

Ibu mertua Eun Jin mengucap terima kasih dan berkata semoga saja memang semua berjalan tanpa rasa sakit. Na Ra menenangkan besannya dengan menceritakan temannya yang bahkan bisa berlari setelah operasi, jadi besannya ga perlu khawatir.

Ibu mertua juga meminta maaf karena sudah membuat Eun Jin mengalami waktu yang sulit. Na Ra menjawab tidak apa-apa, sebenarnya yang sakitlah yang lebih sulit melalui hari-hari.
Ibu mertua menyuruh Eun Jin untuk makan dulu mumpung ada ibu dan ayah Eun Jin. Eun Jin menolak, tapi Dae Ho memaksa, hanya sebentar saja. Akhirnya Eun jin menerima ajakan itu.


Sesampainya di luar kamar ibu mertua Eun Jin, Eun Jin menggenggam erat tangan ayahnya. Dengan menundukkan wajah tak mampu menatap kedua orang tuanya, karena air mata telah mengalir membasahi pipi Eun Jin. Berat sekali masa ini, dia merasa sendiri, dan seolah tak mampu melewatinya.

“Ayahmu disini..Ayahmu masih hidup. Tidak apa-apa. Seseorang bisa membuat kesalahan, kau adalah manusia, karena kau membuat kesalahan. Jangan menangis, jika kau menangis rasanya sangat sakit. ”

Dae Ho pun langsung memeluk Eun Jin, mendekap untuk memberi kekuatan pada putrinya ini.
Na Ra juga tak tahan dengan situasi menyedihkan ini, dan meminta mereka berhenti karena nanti ada yang melihat.

Benar saja, dari jauh Sung Soo melihat Eun Jin yang menangis. Na Ra pun kemudian menyadari kehadiran Sung Soo, membuat Sung Soo akhirnya mendekat.


Sung Soo mendekat dan Na Ra mengajak Sung Soo untuk ikut makan sekalian. Sung Soo menolak, dan bilang dia sudah makan kok. Eun Jin kemudian berkata sepertinya dia ga bisa makan sekarang ini. Na Ra dan Dae Ho akhirnya tak memaksa.
Sebelum pergi Na Ra memberikan amplop untuk Eun Jin, yang tentunya amplop berisi sejumlah nominal yang bisa membantu biaya RS ibu mertua Eun Jin.

[***]

Di lobi RS, keadaan sudah gelap, karena staf RS sudah pada pulang dan beristirahat. Eun Jin dengan malas merebahkan kepalanya di kursi tunggu RS, dan Sung Soo datang membawakan minuman untuk Eun Jin. Sung Soo berkata ini Capuccino. Eun Jin meminumnya sedikit, lalu menaruhnya kembali tanpa minat.
Sung Soo pun bertanya kenapa?
Eun Jin menjawb ada taburan kayu manisnya, dan dia ga suka.

Sung Soo kesal karena dia sudah membelinya jauh-jauh tadi tapi Eun Jin malah ga mau. Sung Soo pun memilih untuk meminumnya. Eun Jin sendiri, hanya menutup matanya tanda lelah.
Tiba-tiba Sung Soo teringat kejadian masa lalu..


Flashback

Saat itu, dia dan Eun Jin masih pacaran dan mereka sedang menikmati kencan bersama.
Sung Soo ga suka dengan minumannya, dan Eun Jin akhirnya meminta minuman itu lalu berkata biar dia saja yang meminumnya. Eun Jin pun gantian menyodorkan minuman dia pada Sung Soo.

Sung Soo dengan aneh bertanya kenapa dia harus makan apa yang sudah Eun Jin makan? Eun Jin cemberut dan bilang kalau Sung Soo membuatnya kesal. Dia saja mau memakan apa yang sudah Sung Soo makan, jadi kenapa Sung Soo ga mau memakan makanan yang sudah dia cicipi? Apa Sung Soo ga suka padanya?
Sung Soo akhirnya mengambil minuman Eun Jin, dan langsung menyeruputnya.

Eun Jin akhirnya tersenyum melihat Sung Soo mau meminum, apa yang sudah dia minum, dan Sung Soo bertanya heran kenapa Eun Jin harus menguji kasih sayangnya dengan melakukan hal-hal aneh seperti ini?


Flashback End

Sung Soo memandangi capuccinonya, dia tadi juga meminum cappuccino ini yang jelas-jelas sudah diminum Eun Jin tadinya, lalu apakah itu bisa dibilang dia masih menyayangi Eun Jin?

Melihat Eun Jin tertidur, Sung Soo pun membangunkannya, dan menyuruh Eun Jin pulang, karena Yoon Jung sendirian di rumah. Eun Jin menjawab baiklah, kemudian Sung Soo mengucapkan terima kasih pada Eun Jin. Eun Jin hanya berkata tidak apa-apa.
Tiba-tiba Sung Soo bertanya, apa Eun Jin membencinya?

“Tidak, kenapa?”

“Aku hanya tidak ingin kau membenciku.. Kau adalah sahabat terbaikku sejak usiaku 21 tahun” jelas Sung Soo jujur.

Eun Jin menjawab kalau Sung Soo juga sahabat terbaiknya.

Sung Soo pun melanjutkan kalimatnya “Jika aku kehilanganmu, aku akan merasa sangat kosong.”

Eun Jin terpana mendengar kalimat itu, dia tak mampu menjawab dan hanya terdiam menatp Sung Soo. Sung Soo pun merasa sedikit kikuk, dia kemudian menambahkan kata-katanya tadi dengan bilang, bahwa ada Yoon Jung juga diantara mereka, jadi dia harap mereka bisa hidup dengan baik.

Eun Jin menjawab, itulah yang juga dia inginkan. Hidup dengan baik. Kemudian Sung Soo bertanya, kenapa saat itu Eun Jin ga bisa menutupi tanpa harus memberitahu dia tentang perselingkuhan itu? Dia dulu..selalu berusaha menutupinya dari Eun Jin.
Eun Jin menjawab, dia selalu merasa akan mati sebagai orang munafik jika terus membohongi Sung Soo.
Dia selalu berusaha jujur untuk dirinya, untuk Na Eun Jin.

“Sebelum hidup denganmu, bukankah aku harus hidup dengan diriku sendiri?”

Sung Soo menangguk dan berkata apa yang Eun Jin lakukan itu benar. Eun Jin bertanya benarkah apa yang dia lakukan benar? Sung Soo pun mengiyakan. Sebagai seorang teman, dia akan mengatakan jika itu adalah yang terbaik yang Eun Jin lakukan. Tentu ga mungkin Eun Jin bisa hidup dengan kebohongan seperti itu.

“Tapi sebagai suamimu..aku harap aku tidak mengetahui kebohongan itu. Namun disaat yang sama, aku juga bisa berfikir, betapa sulit untukmu melewatinya. Aku tidak mengerti ketika melihat seorang pria menangisi wanita, aku selalu berfikir kenapa mereka menangis? Ada apa? Kenapa pria harus mengahancurkan diri sendiri hanya karena gadis yang dicintainya berkhianat.?”

Sung Soo kemudian terdiam, mungkinkah dia berkata seperti itu sebgai tanda bahwa dia sekarang mengerti perasaan pria yang menangis karena wanitanya berkhianat? Dia tahu rasanya bagaimana sakit itu, ketika wanita yang kita cintai berpaling.

[***]

Eun Jin sampai di rumah, dia langsung melihat putrinya dan mencium Yoon Jung yang sedang terlelap. Yoon Jung terbangun, dan bertanya dimana ayah? Eun Jin menjawab kalau ayah ada di RS, dia dan ayah bergantian menjaga nenek.


Eun Jin pun beralih ke dapur dan membuatkan bubur unutk Yoon Jung, tiba-tiba ada tamu yang datang, dan ternyata itu Sun Ah. Sun Ah datang, karena ibu menyuruhnya mengantarkan kimchi untuk Eun Jin. Eun Jin pun mengucapkan terima kasih dan bertanya bagaimana dengan Jin Chul?

Sun Ah dengan santai menjawab kalau dia dan Jin Chul sedang bertengkar sekarang. Eun Jin bertanya kenapa? Sun Ah tak menjawab dan bercerita kalau orang tua Eun Jin sebenarnya sedang mengalami waktu yang sulit karena penyewa bangunan protes, tapi akhirnya Sung Soo lah yang menyelesaikan masalah tersebut.

Eun Jin terkejut karena Sung Soo membantu keluarganya. Lebih terkejut lagi ketika Sun Ah menceritakan tentang kelakuan Jin Chul yang meminjam uang untuk menanam saham, dan sekarang mereka sedang kesulitan karena Jin Chul tidak bisa membayar pinjaman itu.

Lalu tiba-tiba datanglah Jin Chul yang langsung mengatai Sun Ah jahat. Bagaiman bisa Sun Ah sampai detik ini masih marah padanya?
Sun Ah menjawab lalu bagaimana mungkin dengan mudahnya dia bisa memaafkan Jin Chul?
Jin Chul marah karena Sun Ah hanya membuatnya tambah setres disaat keluarga besar mereka sedang terkena masalah.

Sun Ah membalas tak kalah sengit, dia bertanya siapa yang setres disini? Jin Chul lah yang membuatnya setress dan membuat keluarga besar semakin berantakan.
Eun Jin tak tahan dengan kedua pasangan bertengkar itu, terlebih keduanya sudah saling berteriak. Dia kemudian meminta Sun Ah untuk bertengkar diluar, karena disini ada Yoon Jung.
[***]

Choi Anna menengok Madam Choo, dimana ada Mi Kyung disana. Anna menyapa ramah Madam Choo dan berkata kalau dia membawa makanan untuk Madam Choo. Madam Choo berbinar matanya, ketika mendengar kata makanan, terlebih masakan buat Anna kan enak.

Ternyata yang dibawakan Anna adalah bubur, Madam Choo memandang bubur itu tanpa nafsu. Dengan wajah tak menghargai Madam Choo mencicipi bubur itu sembari berkata kalau dia ga suka bubur. Anna menjelaskan kalau sekarang Madam Choo sedang sakit jadi sebaiknya makan bubur dulu.

“Anna, aku kecewa padamu. Aku ingin dekat denganmu, tapi kau masih tidak tahu seleraku.”

Dengan ramah, Anna meminta maaf pada Madam Choo, tapi Madam Choo emang keterlaluan dia berkata bahwa Anna sepertinya ga punya rasa kemanusian.
Anna kemudian berani berkata kalau dia ga suka dengan yang Madam Choo ucapkan tadi.

“Ibu, aku memperlakukan orang, sebagaimana mereka memperlakukanku. Maka sekarang aku akan mengambil bubur itu kembali karena menurutmu aku tidak memiliki rasa kemanusiaan.”

Mi Kyung merasa tak enak karena Anna marah, dan Anna menjelaskan kalau ini ga ada sangkut pautnya dengan Mi Kyung, jadi Mi Kyung tenang saja, mereka tetap bisa berteman baik kok.

*biar kapok Madam Choo.

Madam Choo masih saja keras kepala, dia dengan ketus bilang kalau dia lebih tua dari Anna dan bahkan dia sedang sakit sekarang.

“Ya, Ibu aku tahu itu. Tapi aku kan ga punya rasa kemanusiaan? Jadi aku merasa lebih baik ketika aku melakukan sesuatu sesuai dengan cara yang aku suka.”

Madam Choo membelalakkan mata tanda tak percaya perlakuan yang dia terima, dia kira Anna akan menghormatinya, tapi ternyata Anna begitu berani padanya.
*nenek kayak kamu mah harus diginiin keleesss..hihihi

Masih tak merasa bersalah, Madam Choo menyebut Anna sangat kurang ajar, Anna lalu dengan wajah heran bertanya, apa dari tadi Madam Choo ga menyesal dengan yang Madam Choo katakan?

“Jika kau terus seperti itu, maka aku akan benar-benar kurang ajar”


Anna keluar ruang perawatan Madam Choo, disusul Mi Kyung yang meminta agar Anna tak memasukkan dalam hati apa yang dikatakan ibu mertuanya tadi. Anna menjawab dia ga marah kok, ibu mertua Mi Kyung memang sangat lucu. Anna menjelaskan kalau tadi dia hanya bermain-main dengan ibu mertua Mi Kyung, karena jika dia terus mengikuti apa yang Madam Choo inginkan, maka Madam Choo akan meminta lebih banyak lagi. Anna bertanya heran bagaimana bisa Mi Kyung bertahan dengan mertua seperti itu? Mi Kyung benar-benar luar biasa.


Mi Kyung kembali masuk ke dalam dan Madam Choo mulai mengomel, dia ga suka dengan sikap Anna yang ga sopan padanya sebagai orang tua. Mi Kyung menjelaskan tentu saja Anna seperti itu, tadi ibu mertua mengatakan hal yang buruk tepat didepan Anna. Bagaimana Anna ga marah?

Madam Choo masih ngeyel, dan bilang harusnya Anna membungkuk dan minta maaf padanya. *duh nenek…tak cium lo.

Mi Kyung berkata dia akan menyiapkan apa yang ibu mertua butuhkan dan setelah itu dia akan kembali ke Officetel, karena dia ga berencana bermalam di RS.
Madam Choo terkejut mendengar Mi Kyung di Officetel.
Madam Choo mengomel dan bilang apa Mi Kyung akan terus keras kepala seperti ini? Mi Kyung menjelaskan kalau di tetap pada keputusannya, untuk mengakhiri semua ini.
Madam Choo bertanya kesal, bagaimana bisa Mi Kyung ingin mengakhiri ini padahal Mi Kyung sudah punya anak?

Madam Choo juga mengingatkan kalau anak-anak akan sangat kaget dan takut melihat orang tua mereka bertengkar.
Dia akan membawa Hye Hwang dan Hye Joon kembali.
Mi Kyung melarang dengan tegas. Madam Choo dengan sinis bertanya Mi Kyung ga mau meyakiti cucu-cucunya tapi kenapa Mi Kyung menyakiti anaknya?*somplak kayaknya ini nenek. Wong anaknya yang nyakitin Mi Kyung.Hadeh..-_-

“Ibu, putramulah yang memakuku ke dalam peti matiku sendiri, jadi jangan pernah menyentuh Anak-anakku.”

“Kau..kau benar-benar tidak tahu betapa beruntungnya kau. Ketika Ayah mertuamu berselingkuh, Apa kau tahu kenapa aku tidak membuat keributan besar? Apa kau pikir anakmu hanya akan kecewa pada ayah mereka yang berselingkuh.? Tidak, anakmu juga akan kecewa pada ibu mereka. Mereka berfikir ayah mereka selingkuh, karena ibu mereka bermasalah. Sampai saat ini Jae Hak masih menghormati Ayahnya, karena tidak mengetahui hal ini. Itu semua karena aku yang tidak membuat keributan besar. Apa kau tidak mengerti juga?!!”

Tiba-tiba, Madam Choo kesakitan lagi, setelah marah-marah dan ngomel seenaknya, dia merasa sakit, dan Mi Kyung segera keluar memanggil perawat.


Saat keluar akan memanggil perawat. Mi Kyung bertemu Jae Hak. Jae Hak bertanya apa Mi Kyung akan pergi sekarang? Mi Kyung menjelaskan kalau dia mau memanggil perawat dulu. Jae Hak meminta Mi Kyung istirahat saja, karena Mi Kyung pasti lelah. Mi Kyung bisa pulang ke rumah, karena tidak ada dia dan ibunya disana. Mi Kyung menolak. Jae Hak menjawab tak apa-apa, dia juga berkata jika ada barang-barang yang mau Mi Kyung ambil, maka Mi Kyung bisa mengambil dengan nyaman.

Jae Hak kemudian berkata tentang Min Soo dan Eun Young. Dia bilang kalau sekarang mereka berdua adalah orang tua bagi Min Soo, jadi dia mau merestui Min Soo dalam membangun sebuah keluarga. Jae Hak juga mengajak, agar mereka mengadakan pertemuan dengan keluarga Eun Young, dan makan bersama untuk membahas hubungan kedua insan itu.
Mi Kyung hanya terdiam.

[***]

KOMENTAR :

Suka sama sikapnya Anna, biar tahu rasa tu nenek sihir, habis ngeselinnya bener-bener deh.
Memang bener yang Anna bilang, kalau Madam Choo harus digitun biar ga terus-menerus menindas. Lha di gituin aja, Madam Choo masih ga ngerasa salah lo.

Sung Soo sama Eun Jin punya masa lalu yang menyenangkan, akan sangat sedih jika mereka berpisah, karena mereka mengawali hubungan itu dengan cinta yang membuncah.
Aku ga suka kalau mereka berpisah.

Selama ibu mertua Mi Kyung masih horror kayak gitu, aku lebih baik Mi Kyung bercerai. Jae Hak sama sekali ga membantu untuk mengatasi kekejaman ibunya yang menurut dia biasa saja.
Atau mungkin ada baiknya Madam Choo meninggal karena sakit komplikasi. Atau sakit mematikan lainnya, biar dia sadar. Hihihi

Maaf agak lama, karena masalah FP Copasser, aku jadi telat posting ini. Untuk reader kalau kalian nemu FP Copasser bisa mention di Twitter dan tolong dukung kami juga ya…Tengkyu…:*

No comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^