[Sebelumnya di episode 11]
Episode 12
Jae Hak tertegun sesaat dengan keputusan Mi Kyung yang memilih mundur dan berkata bahwa cintanya dan Eun Jin lah yang menang. Kemudian Jae Hak berkata “Sungguh tiba-tiba, Bahkan sebelum eksekusi, tahanan diberikan waktu untuk istirahat dengan makanan yang enak. Kau tidak bisa berhenti tiba-tiba, setelah beberapa hari yang lalu kau memutuskan membiarkan masalah ini.”
Mi Kyung hanya menjawab bahwa dia jatuh cinta pada Jae Hak pada pandangan pertama. Saat itu Jae Hak datang ke kafe hotel dan melihat ke sekeliling untuk mencarinya.
Flashback
Saat itu, terlihat Jae Hak yang datang dengan memakai jaket hijau disebuah kafe hotel. Terdengar suara Mi Kyung ditengah kilasan masa lalu ini. Mi Kyung berkata, dia terkejut saat itu melihat pria memakai jaket hijaubdan kelihatan sangat cocok.
“Kau berasal dari keluarga kaya, menyelesaikan gelar MBA di Amerika, dan bahkan sangat tampan. Kau benar-benar memiliki segalanya”
Mi Kyung yang sedari tadi menunggu, takjub saat Jae Hak sudah di depannya. Saat pertama bertemu itu Mi Kyung sudah merasakan kalau dia mencintai Jae Hak, dan Mi Kyung tersenyum saat Jae Hak sudah berdiri di hadapannya. Tersenyum manis dengan hatinya yang berdegup kencang.
Flashback End
Mi Kyung melanjutkan kalimatnya sambil menangis, beberapa wanita berkata bahwa mereka lebih menyukai anak-anak daripada suami mereka, tapi itu tidak berlaku untuknya. Faktanya, dia lebih menyukai Jae Hak sebagai suaminya. Sangat menyukai.
Karena dia mencintai Jae Hak, dia mau saja menerima semua hal yang tidak masuk akal yang terjadi di rumah ini. Dia seolah mengorbankan dirinya secara suka rela.
Jae Hak menukas bahwa dia juga sangat mencintai Mi Kyung. Bagaimana mungkin dia hidup bertahun-tahun dengan wanita yang tidak dia cintai?
Mi Kyung menjawab bahwa Jae Hak hanya hidup dengan rasa tanggung jawab, bukan karena mencintainya. Itulah arti pernikahan untuk Jae Hak, pernikahan yang bukan karena cinta.
Mi Kyung berkata dulu dia selalu berfikir bahwa jika dia berusaha untuk terus mencoba, mungkin suatu saat dia bisa mendapatkan cinta Jae Hak. Tapi, ternyata selama 20 tahun dia berupaya, dia tetap tak berhasil mendapatkan cinta itu.
Jae Hak pun bertanya sebenarnya definisi cinta menurut Mi Kyung seperti apa?
Mi Kyung yang sudah diliputi rasa kecewa menjawab “Ketika seorang pria dan wanita yang sudah menikah, memilih tidak tidur bersama dan menunggu kematian pasangan mereka masing-masing dengan tujuan mulia. Menyatukan cinta mereka tanpa menyakiti hati siapapun. Cintamu sangat indah.”
Song Mi Kyung memutuskan keluar dari rumah, kesabaran dan pengertiannya sudah habis. Dia tak bisa lagi menerima semua. Jae Hak yang mendengar langkah Mi Kyung ,bergegas melihat ke kamar dan ternyata istrinya tak ada disana.
Jae Hak pun panik terlebih saat dia melihat sudah tak ada lagi pakaian istrinya di lemari.
Song Mi Kyung sudah sampai di depan, dan segera masuk ke dalam mobil. Jae Hak juga terlihat beralri mengejar istrinya, dan berniat mencegah niat istrinya untuk pergi. Tapi, Jae Hak terlambat, mobil Mi Kyung sudah melaju, dan walaupun Mi Kyung tahu, dia seolah tak peduli lagi. Rasanya sudah mati.
Malam ini Kim Sung Soo masih terlihat sibuk di kantornya, lalu Yoon Jung menelpon Sung Soo dan bertanya apa Sung Soo ga rindu padanya?
Sung Soo menjawab tentu saja dia kangen Yoon Jung. Yoon Jung kemudian bertanya, lalu kenapa ayahnya ga pernah datang ke rumah nenek, dan selalu pulang ke rumah, padahal di rumah, ibu kan sedang ga ada?
Na Ra mendekat dan mendengar percakapan cucunya. Diapun meminta ponsel Yoon Jung, agar dia bisa bicara dengan Sung Soo. Yoon Jung tak membantah.
Na Ra menjauh sedikit dari Yoon Jung, sambil berkata pada Sung Soo, agar Sung Soo malam ini menginap di rumahnya. Yoon Jung sangat rindu pada Sung Soo.
Jangan bersikap seperti ini terus, bagaimana jika nanti Yoon Jung menyadari hal aneh ini?
Sung Soo menjawab baiklah, nanti setelah selesai kerja dia akan ke rumah ibu mertuanya. Na Ra pun meminta agar Sung Soo bersikap selayaknya orang dewasa, karena memang mereka sudah dewasa. Sung Soo pun menjawab kalau dia mengerti.
Setelah telepon usai, Na Ra mendekati cucunya dan berkata kalau nanti ayah Yoon Jung akan datang. Yoon Jung tersenyum senang dan berkata kalau dia jadi sangat bersemangat mendengarnya.
Na Eun Jin sudah selesai mengerjakan tugasnya, dia merasa sedikit capek dan meregangkan otot-ototnya agar terasa lebih nyaman. Setelah itu Eun Jin memutuskan menelpon bosnya, namun ternyata dia ga memiliki nomer bosnya karena semua nomer-nomer yang tersimpan telah hilang. Eun Jin pun berinisiatif menelpon ke kediamannya.
Saat telepon berdering di rumah Dae Ho, Yoon Jung lah yang mengangat. Mendengar suara putrinya, Eun Jin hanya diam. Yoon Jung heran karena si penelpon malah tak menjawab kata halonya tadi.
Kemudian datanglah Na Ra, dan Yoon Jung langsung memberikan gagang telepon pada neneknya itu, Na Ra yang mendengar suara Eun Jin, buru-buru menyuruh Yoon Jung melihat apa yang sedang kakek lakukan di kamar. Yoon Jung yang polos tak curiga, dan berlari ke kamar kakeknya.
Setelah memastikan Yoon Jung melihat Dae Ho, Na Ra bertanya ada apa pada Eun Jin. Kenapa Eun Jin menelpon? Eun Jin menjawab dia butuh nomer telepon Direkturnya, tapi ternyata di ponselnya ga ada, jadi dia ingin minta tolong pada ibunya, agar Jin Chul mau mengirimkan nomer Direktur kepadanya.
Na Ra menjawab baiklah, nanti dia akan meminta Jin Chul menghubungi Eun Jin. Na Ra juga berkata kalau malam ini Sung Soo akan datang, karena Yoon Jung merindukan Sung Soo.
Eun Jin hanya mampu berterima kasih pada Ibunya.
Percakapanpun berakhir, tepat saat Yoon Jung berlari menghampirinya. Yoon Jung memberitahu neneknya, kalau kakek sedang memotong kuku kaki. Na Ra mencoba tak sedih di depan Yoon Jung, dan bertanya coba dia lihat kuku Yoon Jung, apakah kuku Yoon Jung sudah saatnya dipotong?
Tiba-tiba Na Ra memeluk Yoon Jung dan mengelus-elus punggung cucunya yang dia dekap itu. Perasaannya sangat sedih dengan apa yang Yoon Jung alami. Yoon Jung yang peka, bertanya ada apa pada neneknya ini? Dia merasa hati neneknya sedang kalut sehingga memeluknya tiba-tiba seperti sekarang.
Na Ra hanya menjawab karena Yoon Jung cantik, sangat cantik, makanya dia ingin memeluk Yoon Jung.
Malam ini, Eun Young juga belum pulang karena masih menyelesaikan tugasnya. Dia merasa ada yang aneh sehingga dia langsung menelpon kakak iparnya. Sun Ah terkejut mendengar laporan Eun Young bahwa suaminya meminjam 10 ribu dolar tanpa memberitahunya.
Eun Young berkata dia menelpon Sun Ah bukan karena ingin memberitahukan tentang itu, tapi karena hal lain. Jin Chul sudah menyebabkan kekacauan dan dia rasa Sun Ah harus tahu ini. Sun Ah yang kelihatan mulai kesal bertanya, kekacauan apa itu?
Kim Sung Soo, sampai di rumah mertuanya, dan Yoon Jung yang melihat ayahnya datang langsung berlari untuk memeluk ayahnya. Dia rindu sekali pada Sung Soo. Sung Soo tentu juga langsung menggendong Yoon Jung, dan Yoon Jung mencium pipi ayahnya karena rindu.
Na Ra dan Dae Ho menyuruh Sung Soo masuk dan makan karena mereka sudah menyiapkan makanan untuk Sung Soo.
Sung Soo menikmati makan malamnya dengan lahap, dimana semua mata memandangnya. Sung Soo yang tahu dia terus dipandangi, menjadi tak nyaman karenanya. Dia pun meminta agar semua berhenti menatapnya. Dae Ho menjawab, itu karena ga ada tempat lain yang bisa dia lihat makanya dia terus melihat Sung Soo.
*alasan yang aneh..hihihi
Jin Chul dan Sun Ah datang, dan Sun Ah terlihat sudah begitu kesal pada suaminya. Na Ra datang mendekat dan bertanya ada apa? Sun Ah langsung mengadu kalau suaminya sudah meminjam uang tanpa sepengetahuannya untuk berinvestasi di saham.
Na Ra terkejut, apalagi Sun Ah berkata kalau Jin Chul telat membayar bunga sehingga mereka harus segera membayar denda untuk itu. Na Ra pun memarahi putranya, dan Jin Chul beralasan kalau dia hanya ingin menghasilkan uang. Jika dia punya uang banyak, maka dia juga akan memberinya untuk ibu dan ayah.
Na Ra menyebut kalau Jin Chul malah mencoba untuk membunuhnya dengan usaha yang Jin Chul lakukan. Sung Soo mendengar ribut-ribut langsung mendekat dan bertanya ada apa.
Na Ra hanya menjawab kalau dalam rumah ini penuh masalah. Tapi dia menyuruh Sung Soo ga ikut khawatir, karena mereka akan mengurusnya, dia juga meminta Sung Soo segera naik keatas karena dia sudah menyiapkan kamar untuk Sung Soo.
Di dalam kamar pertengkaran Jin Chul dan Sun Ah berlanjut. Tepatnya amarah Sun Ah pada suaminya. Sun Ah menilai Jin Chul malah semakin membuat beban keluarga bertambah. Bagiamana mereka bisa membayar denda itu, sedangkan keluarga sedang mengalami kesusahan?
Jin Chul menjawab sangat wajar jika yang namanya manusia itu kadang memiliki uang yang banyak, dan kadang tidak. Itulah roda kehidupan, dan wajar jika membuat kesalahan.
Sun Ah menjelaskan kalau disini masalah utamanya bukanlah uang, tapi karena Jin Chul berbohong padanya. Lalu apa lagi kebohongan Jin Chul padanya? Apa lagi hal yang Jin Chul lakukan di belakangnya?
Dia sudah meminta agar Jin Chul ga serakah dalam hidup, dan cukup hanya dengan gaji yang Jin Chul terima. Jin Chul menjawab kalau dengan gaji yang cukup itu dia tak memiliki kebahagiaan. Sun Ah menukas kebahagaian seperti apa maksudnya? Bukankah mereka bisa bersenang-senang bersama dengan sesuatu yang sederhana.
Jin Chul kesal karena Sun Ah selalu menyudutkannya. Dia sekarang ini sudah tak percaya diri di depan orang tuanya. Seharusnya Sun Ah mendukungnya dan bukan malah memberitahukan kesalahannya seperti tadi di depan ibu dan ayah.
Sun Ah menjawab, bagaimana bisa dia mendukung Jin Chul jika Jin Chul sudah membohonginya? Adakah jaminan jika dia mendukung Jin Chul maka Jin Chul ga membohonginya lagi?
Lalu ditengah perang itu, masuklah Dae Ho, yang meminta Sun Ah dan Jin Chul untuk turun kebawah karena ada rapat keluarga dan penting.
Di ruang keluarga, semua sudah berkumpul kecuali Sung Soo. Na Ra berkata agar mereka mencari solusi dan bukan saling serang satu sama lain. Sun Ah berkata kalau dia harus bertengkar lagi dengan Jin Chul agar perasaannya lega. Na Ra menjawab baiklah, tapi bertengkar di kamar saja, dan jangan melibatkan dia ataupun Dae Ho.
Sun Ah mengerti untuk itu. Kemudian Dae Ho mengatakan tentang masalah kebocoran gedung. Penghuni mengancam akan menuntut jika mereka ga membayar ganti rugi.
Jin Chul menjawab itu sangat keterlaluan. Bukankah mereka sudah baik pada penghuni dengan tidak menaikkan harga sewa.
Sung Soo turun dan mendengar percakapan itu, diapun mendekat lalu bertanya kenapa penghuni menyimpan banyak barang di gedung itu? Dae Ho menoleh pada Sung Soo dan menjawab iya dia tahu itu. Dia juga merasa aneh.
Sung Soo bertanya lagi, apa ayah mertuanya menyewakan gedung itu untuk kantor?
Dae Ho mengangguk. Sung Soo pun kemudian berkata, tidakkah penghuni sudah mengubah gedung itu menjadi tempat penyimpanan, bukannya kantor? Jika memang seperti itu, maka dia akan mengatakannya pada penghuni.
Na Ra menolak, karena dia ga mau menyusahkan Sung Soo, tapi tidak dengan Dae Ho. Dia senang Sung Soo mau membantu karena dia benar-benar bingung menghadapi penghuni tersebut.
Setelah pertemuan keluarga usai, Sun Ah langsung memaksa suaminya untuk kembali ke kamar karena pertengkaran mereka belum berakhir.
Setelah Jin Chul dan Sun Ah naik ke atas, Sung Soo duduk menemani mertuanya. Na Ra berterima kasih karena Sung Soo mau membantu keluarga,padahal seharusnya Sung Soo ga usah melakukan itu.
Sung Soo menjawab, bukankah menantu juga anak? Dia merasa tak suka jika dia dia tidak dianggap di rumah ini.
Kini, Dae Ho hanya tinggal bersama istrinya karena Sung Soo sudah pamit untuk ke kamarnya. Dae Ho berkata sudah dia bilang kalau Sung Soo adalah anak yang baik. Na Ra memukul suaminya sambil menjawab apa ada anak yang baik berselingkuh?
“Kalau saja Sung Soo tak berselingkuh, maka Eun Jin juga ga akan pernah melakukan hal seperti itu. Dia tahu bahwa itu adalah pilihan, tapi apa yang harus dia lakukan, dia sangat ingin berada di sisi Eun Jin walaupun dengan cara seperti ini.”
Sung Soo merebahkan tubuhnya di samping Yoon Jung dan mengajak Yoon Jung segera tidur. Yoon Jung berkata dia sangat merindukan ibu. Walaupun dia baru saja selesai ngobrol dengan ibunya, tapi dia masih saja rindu.
Sung Soo menatap putrinya dan bertanya apa Yoon Jung sangat suka pada ibu? Yoon Jung menjawab tentu saja. Ibunya sangat suka belajar. Sung Soo pun berkata kalau Yoon Jung juga suka membaca buku.
Yoon Jung bilang, dia sangat ingin seperti ibunya.
“Ibu juga cantik, tidak ada yang secantik ibu. Bagaimana ayah bisa menikahi wanita secantik ibu?”
Sung Soo tak menjawab dan membenarkan letak selimut Yoon Jung sambil menyuruh Yoon Jung untuk segera tidur. Yoon Jung tak membantah dan memejamkan matanya.
Na Eun Jin malam ini menikmati kesendiriannya dengan merasakan hembusan angin malam. Dia mengingat semua yang terjadi saat ini. Kesalahannya, dan semua kekacauan yang dia timbulkan.
Malam ini juga dilalui berbeda oleh Song Mi Kyung. Dia sudah sampai di sebuah hotel dan memesan kamar untuknya beristirahat malam ini.
Setelah mendapatkan kunci kamarnya, Mi Kyung bergegas masuk dan tak lupa menaruh tulisan di depan pintunya, tanda mungkin dia ga mau diganggu siapapun. Bahkan jika itu termasuk pelayanan kamar di pagi hari.
:
Melihat Jae Hak yang mengambil Koran pagi, membuat Madam Choo heran dan bertanya dimana istri Jae Hak? Jae Hak menjawab Mi Kyung ga ada disini. Madam Choo bingung dan bertanya lagi lalu kemana Mi Kyung?
Di sebuah kamar hotel, terlihat Mi Kyung menikmati tiudrnya. Dia menutup seluruh badannya dengan selimut hotel, dan tak peduli sekarang jam berapa, karena dia benar-benar ingin menikmati harinya. Tapi, ada yang menelpon. Dan saat Mi Kyung mengambil ponsel untuk melihat siapa yang menghubunginya,tertera tulisan "Suami" di layar ponsel Mi Kyung. Mi Kyung malas menjawab panggilan itu. Dia mengembalikan ponselnya ke meja, dan menutup tubuhnya lagi dengan selimut berniat melanjutkan tidurnya.
Tak lama berselang ada lagi yang menelpon Mi Kyung, Mi Kyung pun melihat dan tertulis di layar Saus Manggalah yang menelponnya. Saus Mangga tentu saja Madam Choo. Dia pun malas dan tak mempedulikan panggilan itu.
Madam Choo pagi ini benar-benar kelimpungan, dia pergi ke dapur tanpa tahu apa yang harus dia lakukan. Jae Hak mendekat dan Madam Choo ngomel kalau dia sudah 20 tahun ga pernah masak, jadi dia ga tahu apa yang harus dia lakukan?
Madam Choo juga memarahi Jae Hak dengan berkata bukankah dia sudah mengingatkan Jae Hak bahwa tahun-tahun pria ditentukan oleh wanita?
“Hidup ini keras, ketika kau tua, lemah, dan sakit, siapa yang kau pikir akan menjaga dan merawatmu?”
Jae Hak sebenarnya juga pusing dengan situasi ini ditambah dengan ibunya yang terus ngomel. Diapun berkata kalau dia akan mengurus masalah ini. Ibunya ga perlu khawatir.
Song Min Soo memberikan sarapan pagi pada kucing di rumahnya, dan setelah itu merentangkan tangan lebar-lebar sambil berteriak “Duniaa..datanglah padaku.!!”
Setelah itu tiba-tiba Jae Hak menelpon Min Soo dan Min Soo jelas menerimanya. Jae Hak meminta agar Min Soo memberikan ponsel Min Soo pada Mi Kyung karena dia mau bicara. Min Soo bingung dan menjawab Mi Kyung ga ada disini. Dia pun bertanya memang Mi Kyung kapan perginya? Jae Hak menjawab Mi Kyung semalam pergi, dan dia kira Mi Kyung ke rumah Min Soo.
Min Soo begitu selesai bicara dengan Jae Hak langsung menghubungi kakaknya, dan kali ini Mi Kyung ga menolak. Dengan mata masih mengantuk Mi Kyung bertanya kenapa? Min Soo balik bertanya dimana Mi Kyung? Mi Kyung jujur menjawab kalau dia di hotel.
Min Soo bertanya lagi apa Mi Kyung sudah makan? Mi Kyung menjawab kalau dia cuma mau tidur.
Min Soo berkata dia nanti akan menemui Mi Kyung, jadi Mi Kyung tidur yang nyenyak dan jangan lupa makan sesuatu.
Mi Kyung berkata, tidakkah Min Soo ingin tahu kenapa dia pergi? Min Soo menjawab kalau Mi Kyung sudah melakukan pekerjaan yang baik. Dia hanya kecewa karena Mi Kyung ga ke rumahnya dan malah ke hotel. Mi Kyung menjelaskan kalau dia hanya ingin menikmati waktu sendirian. Menurutnya, selama ini dia ga pernah menikmati waktunya seorang diri. Min Soo pun mengerti. Dia juga berkata apapun pilihan yang Mi Kyung buat, dia akan mendukung Mi Kyung.
Mi Kyung pun berkata kalau dia ingin mencari rumah, berapa kira-kira yang seperti rumah Min Soo? Min Soo menjawab dia belum tahu jika dia belum bertemu Mi Kyung. Yang penting dia harus menemui Mi Kyung dulu.
Song Mi Kyung benar-benar menikmati harinya, dia bahkan belum mencuci muka dan langsung menikmati makanannya. Min Soo ternyata ada disana, menemani kakaknya. Mi Kyung masih meminta agar Min Soo bisa mencarikannya tempat tinggal. Sebuah rumah yang pantas untuk ditinggali.
Min Soo kemudian duduk dan mengajak kakaknya bicara serius. Min Soo bertanya apa Mi Kyung benar-benar akan bercerai? Mi Kyung menjawab iya. Min Soo bertanya lagi, apa Mi Kyung ga ingin berpisah sementara saja sambil introspeksi diri daripada langsung bercerai? Mi Kyung menjawab tidak, dia benar-benar ingin bercerai.
Min Soo pun bertanya kapan Mi Kyung akan memberitahu anak-anak? Mi Kyung menjawab setelah semua selesai dia akan memberitahu anak-anak dnegan cara yang membuat anaknya tidak terlalu terkejut. Dia yakin anak-anaknya bisa menerima, karena anak-anaknya sangat demokratis.
Min Soo menatap kakaknya dan bertanya lagi, apakah ini ga terlalu tiba-tiba? Mi Kyung menjawab ga, dia sudah memikirkan semua ini dengan matang. Mi Kyung kemudian mengatakan kalau sumber dari semua masalah adalah latar belakang masa kecil mereka dulu. Dia selalu berfikir ayah meninggalkan ibunya karena ibunya selalu mengganggu. Pada akhirnya, ayah tidak bersalah dan ibu dari kedua belak pihaklah yang bertarung.
Min Soo mencoba membela ayah mereka, dengan berkata kalau ayah sudah melakukan yang terbaik. Mi Kyung langsung menukas kalimat itu dengan bilang semua orang juga akan melakukan yang terbaik untuk hidup.
Sekarang ini, dia sudah tak peduli pada Jae Hak. Emosinya sudah terkuras. Terlebih dia sudah tak memiliki perasaan apapun pada Jae Hak.
“Mulai sekarang, anak-anak dan kaulah yang menjadi keluargaku. Orang-orang selain kalian tidaklah ada menurutku”
Na Eun Jin bertemu dengan Direktur dan menyerahkan hasil kerjaannya. Direktur itu cukup puas, dan berjanji akan menyerahkan proyek selanjutnya melalui email pada Eun Jin. Eun Jin tentu senang mendengarnya.
Setelah urusan dengan direktur selesai, Eun Jin melihat ponselnya dan ada panggilan masuk dari Eun Young. Eun Jin langsung menerimanya dan bertanya ada apa?
Eun Young berkata apa Eun Jin akan ke rumah ibu malam ini? Eun Jin menjawab sepertinya tidak. Kenapa memangnya?
Eun Young tersenyum dan menjawab kalau dia punya pengumuman besar nanti malam. Dia akan membawa pacarnya ke rumah. Eun Jin bertanya apa ga terlalu cepat? Eun Young menjawab kalau dia hanya penasaran melihat bagaimana reaksi ibu dan ayah karena ini pertama kalinya dia membawa pacarnya ke rumah.
Eun Jin tersenyum di seberang sana dan menjawab tentu saja ayah dan ibu akan senang.
Eun Young puas setelah memberitahu Eun Jin. Diapun langsung mengirim SMS pada Min Soo. Mengirim gambar hati yang banyak untuk pacarnya ini.
Min Soo yang sudah keluar dari kamar hotel kakaknya melihat SMS Eun Young dan tersenyum. Dia kemudian membalas gambar hati Eun Young yang banyak itu dengan hanya satu gambar hati.
*Ih..kalau aku udah sebel, kita ngirimnya banyak eh dibales satu doang. Hihihi
Sekretaris Jae Hak lah yang akhrinya direpotkan karena urusan sarapan pagi Nyonya Besar. Dia membawa sushi untuk bos dan ibu bosnya.
Jae Hak menikmatinya tanpa protes, tentu berbeda dengan ibunya yang super duper cerewet itu.
Madam Choo bertanya pada Jae Hak apa dia belum pernah bilang kalau dia ga suka sushi? Jae Hak menjawab kalau ibunya pernah mengatakan itu ketika dia kecil. Madam Choo berkata kalau sushi adalah kesukaan ayah Jae Hak. Dia benar-benar ga suka makanan mentah.
Jae Hak bertanya lalu apa dia harus meminta sekretarisnya untuk membelikan sesuatu yang lain. Belum sempat menjawab, bel pintu berbunyi dan Madam Choo menyuruh sekretaris putranya untuk membuka pintu.
Ternyata Song Min Soo yang datang dengan membawa beberapa bahan makanan. Madam Choo menatap heran dan bertanya kenapa Min Soo datang? Min Soo menjawab kalau dia akan membuatkan makanan untuk Madam Choo.
Sambil menatap kesal pada Min Soo, Madam Choo bertanya apa sih yang dipikirkan kakak Min Soo sekarang? Tidakkah Mi Kyung khawatir padanya?
hello..siapa elo??hihihi
Madam Choo berlalu setelah berkata dia akan mencoba masakan Min Soo nanti, walaupun nafsu makannya sudah berkurang.
Jae Hak mengucapkan terima kasih atas bantuan Min Soo. Min Soo bertanya, apa Jae Hak ga ingin tahu dimana kakaknya berada?
Jae Hak hanya diam, seolah berfikir.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Setuju kalau Mi Kyung pergi dari rumah. Biar tahu rasa si Madam Choo.
Aku asli geregetan sama sikapnya Jae Hak. Lembek banget sama ibunya yang jelas-jelas sudah mengintimidasi Mi Kyung. Seharusnya dia bisa bersikap bijak tanpa harus mengobarkan perasaan Mi Kyung, dengan membiarkan ibunya terus menerus menindas Mi Kyung.
Suami macam apa kayak gitu?!!!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^