Friday, 31 January 2014

Sinopsis One Warm Word Episode 14 Part 2

[Sebelumnya di episode 14 part 1] 




Song Mi Kyung memutuskan ke rumah mertuanya, disana dia terdiam sejenak, menatap rumah yang sudah 20 tahun lebih dia tempati. Dia hidup dan bernafas di rumah ini, dengan waktu selama itu. Jadi, bagaimana mungkin dia bisa melupakan setiap sudut rumah yang menciptakan kenangan indah untuk hidupnya.?

Mi Kyung melangkah menuju kamarnya, dia membuka lemari dan mengambil pakaiannya. Tiba-tiba dia teringat akan kenangannya dulu di kamar ini, bersama dengan suaminya tercinta, Yoo Jae Hak.


Flashback

Malam itu, Mi Kyung juga sedang menyiapkan pakaian Jae Hak, karena besoknya Jae Hak akan melakukan perjalanan bisnis. Mi Kyung bertanya, berapa lama Jae Hak akan pergi? Jae Hak menjawab sekitar dua puluh hari.
Mi Kyung kemudian menatap sumainya, dan berkata dia ingin suaminya jujur padanya.
Jae Hak bingung dan bertanya jujur mengenai apa?

Mi Kyung berkata bahwa Jae Hak sering melakukan perjalanan bisnis, dengan waktu yang sangat lama, apa Jae Hak ga pernah tergoda pada wanita lain? Jae Hak memandang istrinya, dan bertanya, benarkan dia boleh jujur. Mi Kyung menjawab tentu saja, dia mau Jae Hak jujur.

“Sejujurnya..aku memikirkanmu.”

“Aku?” tanya Mi Kyung tak percaya?

“Iya..kamu..”

Dengan polos Mi Kyung bertanya, lalu apa perlu dia ikut menemani Jae Hak saat melakukan perjalanan bisnis? Jae Hak pun tertawa mendengarnya, walau Mi Kyung heran dia memeluk suaminya erat sambil berkata kalau dia sangat menyukai Jae Hak.

Jae Hak menjawab dia juga bahkan selalu berterima kasih karena kehadiran Mi Kyung dihidupnya. Mi Kyung masih dalam pelukan suaminya melanjutkan kalau menurutnya rumah ini adalah tempat terbaik di dunia yang pernah dia tempati. Jae Hak tersenyum dan menjawab, maka dari itu Mi Kyung harus tinggal di rumah ini selamanya.


Mi Kyung melepaskan diri dari pelukan Jae Hak dan berkata, ketika hanya tinggal mereka dirumah ini setelah anak-anak mereka menikah, dia ingin mereka bisa hidup dengan tenang. Jae Hak bertanya heran, kenapa memangnya? Mi Kyung menjawab bahwa dia hanya ingin tinggal berdua saja dengan Jae Hak. Bukankah mereka tidak pernah benar-benar hidup berdua saja?
Jae Hak tersenyum seraya mengangguk dan bilang, itu benar, mari melakukannya.
Jae Hak pun kembali memeluk Mi Kyung dengan erat.


Flashback End
[***]

Song Min Soo mengantarkan Eun Young pulang ke rumah, dia sebenarnya berniat langsung pergi, namun Eun Young memaksanya masuk dulu dan minum teh. Min Soo pun tak kuasa menolaknya.

Setelah di dalam rumah, Eun Young dan Min Soo duduk berdua di sofa. Dengan malu-malu Eun Young mengatakan kalau dia belum pernah melakukan 'itu'. Walau dia berkencan dengan beberapa pria sebelumnya, dia benar-benar belum pernah melakukannya. Min Soo dengan santainya bertanya, melakukan apa memangnya?

Eun Young tanpa malu menjawab, dia memang bukan gadis murahan, tapi dia juga ga menolak untuk melakukan hubungan intim ketika mereka masih dalam status pacaran seperti sekarang.
*gubrak..-_-

Min Soo tersenyum dan kemudian berdiri, Eun Young bertanya heran ada apa? Min Soo menjawab dia akan pergi sekarang. Eun Young mencegah Min Soo dengan menarik lengan Min Soo.
Dia bertanya, apa dia sama sekali terlihat tak menarik? Min Soo menggeleng dan bilang, kalau Eun Young sangat menarik.
“Lalu,kenapa kau menolak?”

Min Soo menggenggam tangan Eun Young, dan berkata dia ingin menjaga dan melindungi Eun Young sampai tiba waktunya nanti, dimana mereka benar-benar boleh melakukan hubungan itu. Eun Young menyangka kalau masa kecil Min Soo begitu mempengaruhi kehidupan Min Soo sekarang, sehingga Min Soo jadi terlalu berhati-hati.

Eun Young berkata kalau dia pernah membuat kekacauan dan bisa menyelesaikannya. Min Soo bertanya, lalu bagaimana untuk bekas lukanya? Eun Young dengan mantap menjawab, tidak akan ada masalah apa-apa dengan bekas luka. Semua pasti baik-baik saja.
Eun Young bahkan merentangkan tangan dan bilang, biarkan semua datang padanya. Bahkan jika itu bekas luka.

Min Soo malah memeluk Eun Young erat, dengan tangan Eun Young yang masih terentang lebar. Min Soo berkata dia malah akan semakin hati-hati karena sifat Eun Young yang seperti ini.
Min Soo juga meminta agar Eun Young ikut saja dengan caranya, maka semua akan indah untuk mereka. Jangan tergesa-gesa, karena hidup mereka masih panjang. Eun Young tersenyum dan membalas pelukan Min Soo. Dia begitu bahagia memiliki lelaki seperti Min Soo.

[***]

Min Soo pulang ke rumah dan terkejut karena Noonanya sudah ada di dalam. Mi Kyung bertanya kenapa Min Soo pulangnya lama sekali?
Mi Kyung kemudian bertanya lagi, bagaimana dengan kunjungan ke rumah orang tua Eun Young? Apa semua berjalan baik?

Min Soo menjawab kalau Eun Young benar-benar memiliki orang tua yang hebat. Mi Kyung tersenyum senang mendengarnya. Min Soo bahkan menceritakan tentang Sun Ah dan Jin Chul yang santai saja ketika bertengkar di depan orang tua. Mi Kyung menjawab, itu tandanya keluarga itu begitu demokratis, dan memiliki suasana yang bebas. Sangat menyenangkan berada disana.

Min Soo mengaku jujur kalau dia begitu iri akan kesempurnaan keluarga yang dimiliki Eun Young. Terutama ibu Eun Young, dia merasa ibu Eun Young adalah wanita yang sangat hebat. Ibu Eun Young terasa begitu hangat, dan dia tahu wanita seperti itu ga akan pernah meninggalkan anak-anaknya.
Mi Kyung dengan tulus berharap, agar Min Soo bisa menjadi bagian dari keluarga Eun Young.

Dia kemudian menceritakan keinginan Jae Hak yang mengajak untuk makan bersama keluarga Eun Young, minimal dengan kakak Eun Young saja. Min Soo menjawab, dia juga tahu karena Jae Hak juga mengatakan itu padanya.
Mi Kyung pun meminta agar Min Soo bisa mengatur pertemuan itu dengan Eun Young.
Jika mereka bisa berkumpul bersama dengan kakak Eun Young, maka secara alami mereka bisa mengatur pernikahan Min Soo dan Eun Young.

Min Soo bertanya apa Mi Kyung ingin dia menikah? Mi Kyung menjawab iya dengan mantap, dengan tulus Mi Kyung berkata dia ingin membuat Min Soo memiliki keluarga yang utuh.
Min Soo terharu mendengarnya, dia kemudian berkata bahwa dia sangat mencintai Eun Young. Dia juga ingin menjadi bagian dari keluarga Eun Young, tapi selama ini, dia selalu tak menunjukkannya pada Eun Young. Itu karena, dia merasa bahwa apa yang menjadi keinginannya tak pernah terwujud. “Semua yang aku inginkan selalu menghilang.”

Mi Kyung menggeleng dan menjawab mantap, sekarang keinginan itu tidak akan menghilang. Dia akan mewujudkannya. Semua orang berkata bahwa ada jumlah tertentu tentang rasa sakit dalam hidup kita. Karena Min Soo sudah menderita semasa kecil, maka sekarang yang tersisa hanyalah hal baik untuk hidup Min Soo. Semua penderitaan itu ada jumlahnya, dan semakin lama, jumlah itu semakin berkurang, bahkan tak bersisa, dan itulah yang akan terjadi pada hidup Min Soo.

[***]

Eun Young menelpon Eun Jin, Eun Young berkata bahwa seperti yang Eun Jin tahu, dia sangat iri pada Eun Jin dan selalu ingin seperti Eun Jin. Eun Jin tersenyum dan bertanya kenapa Eun Young mengatakan hal ini padanya?

“Jika aku menemukan pria yang aku cintai, aku ingin menunjukkan padamu lebih dulu untuk mendapat restu. Aku mengatakan seperti ini, karena aku iri pada kakak ipar. Aku ingin hidup seperti kalian yang saling mencintai. Tapi sekarang aku merasa sedikit takut. Takut, jika ternyata semua berubah.”

Eun Jin bertanya, apa maksudnya adalah Eun Young takut akan mengalami kejadian sepertinya? Eun Young terdiam dan Eun Jin menjelaskan, walaupun semua yang dialaminya sangat buruk, dia tidak menyesal. Paling tidak, dia dan Sung Soo menikah dengan rasa saling mencintai, dan sampai detik ini dia dan Sung Soo masih mengingat masa-masa penuh cinta itu.

“Bahkan ketika cintamu berubah nantinya, bukankah lebih baik jika kau pernah saling mencintai, daripada tidak pernah sama sekali?”

Eun Young berkata dia merasa ga enak menghubungi Eun Jin, ditengah masalah yang sedang Eun Jin hadapi. Eun Jin malah meminta maaf karena dia ga bisa ada di saat Eun Young sedang berbahagia.

[***]

Eun Jin mulai menyiapkan alas tidur untuk Sung Soo, tapi ternyata Yoon Jung masuk kamar mereka, membuat Eun Jin buru-buru menaruh kembali alas yang sudah dia siapkan ke dalam lemari. Dia kaget karena Yoon Jung tiba-tiba masuk. Yoon Jung membawa bantalnya, dan bilang kalau dia ingin tidur bersama ayah dan ibunya.
Eun Jin dan Sung Soo hanya mampu saling menatap, tak tahu harus bagaimana. Sementara Yoon Jung sudah dengan santai naik ke tempat tidur ditengah kekikukkan kedua orang tuanya.

Dengan penuh semangat Yoon Jung meminta agar ibunya segera menyusul ke tempat tidur. Eun Jin tak membantah, sedangkan Sung Soo mau tak mau mengikuti keinginan putrinya. Dia menutup pintu dan beralih ke tempat tidur.

Yoon Jung memeluk ibunya, dan Sung Soo yang melihat itu bertanya cemburu kenapa Yoon Jung hanya memeluk ibu, padahal katanya Yoon Jung ingin tidur bersama.
Yoon Jung ga menjawab pertanyaan ayahnya dan memandang ibunya lalu berkata “Ibu aku merindukanmu. Aku merasa akhir-akhir ini aku jarang melihatmu.”


Ketika Yoon Jung sudah pulas, Eun Jin dan Sung Soo sama-sama masih terjaga. Eun Jin mengucapkan terima kasih karena Sung Soo mau membantu masalah keluarganya.
Sung Soo menjawab bahwa orang tua Eun Jin tentu juga orang tuanya. Sangat menyakitkan melihat orang tua mengalami waktu yang sulit. Terlebih sekarang, Eun Jin juga memiliki waktu yang sulit karena kehadiran ibunya.

Eun Jin berkata dia merasa seperti ditinggalkan oleh semua keluarganya. Saat ini Eun Young sudah menemukan pria yang Eun Young cintai, dan dia bahkan tidak bisa hadir bersama keluarganya untuk merayakan kebahagiaan Eun Young itu. Rasanya seolah dia tersisih, dan tentu itu membuatnya sedih.

Sung soo bertanya kenapa ga mengajak Eun Young ketemu saja, dan rayakan bersama? Eun Jin menjawab, apa itu mungkin? Rasanya dia tidak percaya diri karena pernikahannya berantakan.

[***]

Yoo Jae Hak datang ke Officetel Mi Kyung. Mi Kyung bertanya bagaimana keadaan ibu mertua? Jae Hak menjawab ibunya sudah punya perawat pribadi dan sekarang sudah tertidur. Mi Kyung pun meminta Jae Hak duduk, dan menawarkan apa Jae Hak mau teh? Jae Hak menolak dan kemudian bertanya apa Mi Kyung baru saja pulang? Mi Kyung membenarkan kalau dia baru saja dari rumah Min Soo. Sekarang yang terpenting untuknya adalah, menciptakan keluarga untuk adik tirinya itu.

“Jujur, aku sangat cemburu, karena Min Soo dan Eun Young sangat saling mencintai, dan mereka berdua terlihat begitu hebat. Ketika aku menikah, aku lebih gugup dari itu. Aku harus bersikap baik, agar mertuakubsuka padaku. Aku juga harus dicintai olehmu. Karena semua hal itu, aku seolah tak bisa sepenuhnya menikmati perasaanku. Aku mencoba melakukan semua untuk orang lain, sehingga aku melupakan perasaanku sendiri.”

Mi Kyung kemudian berkata, karena mereka memiliki dua anak, maka dia ingin mereka tidak berpisah dengan cara yang buruk. Dia tidak ingin membuat anak-anak mereka merasa menderita karena perpisahan ini.

[***]

Jae Hak memikirkan semua kalimat Mi Kyung, setelah menemui Mi Kyung, bergegas Jae Hak ke rumah Min Soo. Jae Hak mengajak Min Soo bicara, dan ketika mereka sudah berhadapan, Jae Hak menjelaskan keinginan terdalam hati Mi Kyung, yang sangat ingin menciptakan sebuah keluarga. Min Soo menjawab, dia juga tahu hal itu, karena Mi Kyung juga sudah mengatakan hal tersebut padanya.
Min Soo kemudian bercerita kalau Mi Kyung sangat ingin mengadakan pertemuan keluarga dengan saudara Eun Young agar nantinya mereka bisa membicarakan pernikahan tanpa canggung.

Je Hak menyetujui ide Mi Kyung dan meminta Min Soo segera mengatur pertemuan itu. Dia tahu Mi Kyung ingin menciptakan kesan, bahwa Min Soo tak sendiri, dan masih memiliki keluarga, itu semua agar keluarga Eun Young nantinya ga meremehkan Min Soo.
Min Soo terharu dan merasa sangat bahagia.

[***]

Karena rasa bahagia yang membuncah dihatinya, Min Soo langsung bergegas menemui Eun Young malam itu juga. Dia bahkan berlari agar sampai di rumah Eun Young. Eun Young keluar menemui Min Soo dengan heran.
Setelah saling berhadapan, Min Soo mengatur nafasnya yang terengah-engah sambil terus tersenyum menatap wanita yang dicintainya ini.

“Aku mencintaimu.”

Eun Youg tersipu, dan bertanya apa Min Soo kemari hanya untuk mengatakan hal itu? Min Soo hanya terseyum seolah membenarkan, dia kemudian menceritakan keinginan kakaknya untuk bertemu kakak Eun Young. Eun Young senang mendengarnya.

Min Soo berkata “Aku tak menyangka sesuatu seperti ini akan terjadi begitu cepat dalam hidupku. Aku menyukai cinta, tapi aku juga menginginkan sebuah keluarga. Aku ingin seseorang yang bisa aku cintai, tanpa peduli pada orang lain.”

Min Soo pun menyuruh Eun Young masuk, Eun Young menurutinya, dia naik ke tangga depan rumahnya sambil terus melambaikan tangan pada Min Soo.

[***]

Pagi ini, saat Sung Soo sudah sampai di kantor, dia teringat kembali akan kesedihan Eun Jin yang berkata seolah merasa terasing karena tak bisa mengucapkan selamat pada Eun Young. Mengingat itu membuat Sung Soo menuju kantor Eun Young dan mengajak Eun Young bicara.

Eun Young menemui kakak iparnya dan heran kenapa kakak iparnya mengajak bertemu disini? Sung Soo langsung bertanya kenapa Eun Young mengucilkan Eun Jin? Eun Young bingung mendapat pertanyaan seperti itu, dia ga tahu apa maksudnya.
Sung Soo menjelaskan kalau Eun Jin sangat ingin bertemu pacar Eun Young dan memberi selamat.

Eun Young heran karena ternyata kakaknya dan kakak ipar masih saling bercerita satu sama lain. Sung Soo menjelaskan tak peduli seburuk apa hubungan yang terjadi antara suami dan istri, tapi sebenarnya antara suami dan istri tetaplah seperti seorang sahabat.

Eun Young pun akhirnya menceritakan tentang keinginan kakak Min Soo, yang mengajak bertemu bersama saudara-sudaranya. Sung Soo menjawab, itu bagus dan dia serta Eun Jin akan datang. Eun Young bertanya benarkah? Sung Soo menjawab iya.


Setelah mendapat kabar bahagia itu, Eun Young ga bisa menyimpannya sendiri, dia langsung mengajak Min Soo bertemu dan menceritakan semuanya. Dia mau kakaknya dan kakak Min Soo dulu yang bertemu bersama, lalu baru seluruh keluarga.
Min Soo tersenyum senang karenanya, dan berkata semua terasa terlalu lancar. Eun Young menganggap inilah berkah. Pasangan yang baik tentu akan selalu dimudahkan jalannya.

[***]

Sebelum berangkat kerja, Jae Hak menemui Mi Kyung. Mi Kyung yang masih mengantuk bertanya ada apa? Jae Hak pun menceritakan tadi Min Soo menelponnya dan berkata kalau kakak Eun Young mengajak mereka bertemu akhir pekan ini. Mi Kyung kaget dan bertanya benarkah? Jae Hak membenarkan, dia bahkan telah mengatur tempat untuk pertemua itu.

[***]

Pagi di Akhir pekan ini, kediaman Dae Ho kedatangan tamu. Na Ra yang melihat melalui intercom berkata kalau yang datang Min Soo. Dae Ho bingung dan bergumam, Min Soo siapa? Na Ra gemas dan menjawab bahwa Min Soo pacarnya Eun Young. Akhirnya Dae Ho ingat juga.
*LOL

Dae Ho langsung berdiri dan ikut menyambut Min Soo. Na Ra dengan ramah berkata, sepertinya Min Soo sangat cepat menggunakan izin untuk kerumahnya, dan dia suka itu.
Min Soo menjawab tentu saja, karena dia harus membuat ayah dan ibu semakin menyukainya. Na Ra dan Dae Ho pun tertawa bersama.

Kemudian Na Ra berkata, bukankah hari ini kakak Min Soo dan kakak Eun Young akan saling bertemu? Dae Ho kemudian menambahkan, Karena ini adalah pertemuan anak-anak muda, maka dia dan Na Ra memilih tak ikut campur, itu supaya semua bisa bergaul dengan baik tanpa canggung.
Min Soo tak lupa memberikan buah tangan yang dia bawa untuk Na Ra. Dia menjelaskan kalau ini daun bawang yang dia tanam di rumahnya. Na Ra senang sekali, dan bilang dia suka dengan hal-hal berguna seperti ini.

Dae Ho pun menjelaskan kalau istrinya memang lebih suka daun bawang dari pada bunga, karena bunga ga begitu berguna. Merekapun kembali tertawa bersama.

[***]

Eun Jin dan Sung Soo dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan keluarga itu. Di dalam mobil, Eun Jin berkata kalau hal seperti ini mengingatkannya akan masa lalu. Sung Soo bertanya, apa maksud Eun Jin masa lalu itu adalah tentang mereka.?
Eun Jin hanya terdiam.

[***]

Sementara Jae Hak menjemput Mi Kyung di Officetelnya. Mi Kyung berkata bukankah dia sudah bilang akan kesana sendiri? Jae Hak menjelaskan akan sangat ga baik jika saudara Eun Young tahu mereka datang terpisah. Mi Kyung pun sepertinya tak bisa menolak ajakan itu.

xr
[**]

Song Min Soo dan Na Eun Young sudah sampai lebih dulu di tempat pertemuan, dia kemudian berkata pada Eun Young agar Eun Young masuk lebih dulu, karena dia ingin menenangkan dirinya, dia merasa sangat gugup. Eun Young pun tak membantah.

Kini, Min Soo ada di toilet. Dia menatap wajahnya di cermin, dan kemudian tersenyum, seolah menyemangati dirinya, dan yakin acara hari ini akan berjalan lancar.

[***]

Na Eun Jin juga sudah sampai di lokasi itu, Eun Young menelpon dan memberitahu kalau reservasinya atas nama Song Min Soo, biar Eun Jin nanti ga bingung. Setelah telepon usai, Eun Jin memberitahu Sung Soo agar Sung Soo masuk lebih dulu, karena dia akan memperbaiki make up nya, jadi dia mau ke toilet sebentar.

Sung Soo berkata heran, “Apa kau yang akan dijodohkan? Kenapa malah kau yang gugup?”

Tapi Sung Soo pun tak melarang dan dia melangkah masuk ke dalam.

[***]

*Jeng..jeng..jeng..inilah saat yang dinanti..
Hihihi

Song Min Soo, melangkah keluar toilet dan berjalan menuju tempat yang sudah dipesan atas namanya itu. Dari arah berlwanan, datanglah Eun Jin yang juga akan menuju ke toilet. Setelah jarak mereka semakin dekat, Min Soo yang tahu seperti apa wajah selingkuhan kakak iparnya menjadi terkejut, begitu matanya menatap Eun Jin. Dia sangat yakin, ini adalah wanita yang menghancurkan hidup kakaknya.

Min Soo mencoba berpaling ketika Eun Jin tepat lewat di sampingnya, dan setelah Eun Jin belalu, Min Soo kembali menoleh, menatap tak percaya jika dia benar-benar melihat dan bertemu dengan wanita itu. Wanita yang begitu dibencinya. Wanita yang menghancurkan cinta di hati kakaknya dan melenyapkan kebahagiaan kakaknya.


KOMENTAR :

Episode ini menyisakan keyakinan pada kita kalau episode 15 nya pasti sangat menyedihkan. Aku tahu kalau aku akan terus menangis di episode 15 nanti.
Disini Min Soo dan Eun Young terlihat begitu bahagia, tapi selanjutnya merekalah yang akan menderita.

Eun Jin, dia pasti merasa yang paling berdosa, karena kesalahannyalah adik yang disayanginya ikut menderita. Adiknya yang baru menemukan cinta sejati harus ikut terluka karena ternyata perselingkuhannya menimbulkan dampak hebat untuk kehidupan adiknya.

Mungkin seperti itu juga yang dirasakan Min Soo. Dia akan sangat menyesal karena dia mencintai wanita yang tentu hanya akan membangkitkan kenangan buruk kakaknya, karena ternyata Eun Young adiknya Eun Jin.
Dan sepertinya takdir Min Soo untuk selalu kehilangan apa yang dia inginkan terulang lagi. Sepertinya penderitaan itu masih tersisa sehingga Min Soo harus mengecapnya lagi.

Mi Kyung pun akan merasa serba salah, dia sudah meyakinkan Min Soo kalau Min Soo akan mendapatkan apa yang Min Soo mau kali ini. Dia bahkan bilang akan menciptakan keluarga untuk Min Soo, tapi mampukan dia merelakan Min Soo yang disayanginya ada ditengah-tengah keluarga Eun Jin, wanita yang telah merebut hati suaminya?
Mampukah dia mengorbankan perasaannya lagi?

Lalu seperti apa hubungan Eun Young dan Min Soo nantinya? aku yakin mereka putus. Itulah cara yang pertama akan Min Soo lakukan begitu dia mengetahui fakta ini. Tapi yang menarik, apakah mereka akan bersatu kembali? Lalu bagaimana mereka nantinya akan bersatu? Seperti apa caranya? Itu yang semakin bikin penasaran.

Sementara Eun Young..bagaimana jika Eun Young tahu ini ada kaitannya dengan sang kaka yang selalu dibanggakannya. Mungkin saja dia akan membenci Eun Jin..

Arrrgghhh geregetan sama drama ini. Keren So Much..^^

Thursday, 30 January 2014

Sinopsis One Warm Word Episode 14 Part 1

[Sebelumnya di episode 13]



Episode 14 part 1

Mi Kyung bertanya pada sekretaris Jae Hak apa yang sebenarnya terjadi pada Madam Choo? Sekretaris Jae Hak menjelaskan kalau kata dokter, Madam Choo kena ruam syaraf. Pasti Madam Choo ga tahu tentang itu. Ruam Syaraf ditandai dengan munculnya bintil-bintil merah di kulit karena infeksi virus. Dokter juga mengatakan kalau kondisi Madam Choo sudah parah.
Mi Kyung pun mempersilakan sekretaris Jae Hak untuk pergi karena dia yang akan menjaga ibu mertuanya.

[***]

Sementara itu ibu mertua Eun Jin juga sedang melatih kakinya ditemani Eun Jin. Sepertinya operasi sudah dilakukan, dan sekarang adalah perawatan pasca operasi. Ibu mertua mengeluh kesakitan setiap dia melatih kakinya dan berkata dia ga mau lagi melakukan hal ini. Eun Jin meminta agar ibu mertua melakukannya 5 kali lagi.
Eun Jin pun meminta ibu mertuanya untuk latihan berjalan.

Ibu mertua heran bagaimana bisa Eun Jin selalu ingat latihan setiap saat, padahal dia sudah berusaha tak mengingatnya. Eun Jin dengan merajuk menjawab jika ibu mertua ga mau latihan maka operasinya sia-sia. *terlebih uangnya nek…juga sia-sia..hihihi

Akhirnya ibu mertua mau latihan berjalan. Tapi baru selangkah saja, ibu mertua kembali mengeluh dan bilang ga mau melakukan hal ini. Eun Jin pun merajuk dan membuat ibu mertuanya ga bisa menolak.

[**]

Jae Hak datang tepat saat Mi Kyung keluar kamar ibu mertuanya, Jae Hak kemudian bertanya kondisi ibunya, dan Mi Kyung menjelaskan kalau Madam Choo sedang tidur. Dokter membuat ibu mertua tertidur karena sepertinya ibu mertua ga bisa tidur belakangan ini.
Jae Hak kemudian bertanya tapi kenapa dokter bilang muncul bintil-bintil merah di tubuh ibunya?
Mi Kyung pun menjelaskan kalau itu dikarenakan setres berlebih.

Jae Hak bertanya lagi, apa Mi Kyung mau pergi? Mi Kyung menjelaskan dia mau mengurus pendaftaran ibu mertua dulu, juga akan membelikan air, dan hal-hal lainnya yang harus dia beli untuk ibu mertua.
Jae Hak kembali mengucap terima kasih pada Mi Kyung, dan Mi Kyung menjawab dia ga mau mendengar kalimat itu.

“Aku tidak melakukannya untukmu.”

[***]

Pagi ini, Yoon Jung makan masakan yang dibikin ayahnya. Dia terlihat enggan, karena mungkin dia kurang suka dengan makanan yang dibikin ayahnya. Kemudian Eun Jin menelpon, Eun Jin mengingatkan Sung Soo untuk membantu Yoon Jung mengerjakan PR, dan juga dia mau Sung Soo membacakan buku ilmu pengetahuan yang baru dia beli.
Sung Soo pun menurutinya.

[***]

Setelah telepon usai, Eun Jin kembali menemani ibu mertuanya yang sedang latihan jalan menggunakan walker.
Ibu mertua berkata kalau dia ga akan tinggal bersama Eun Jin dan Sung Soo. Dia ingin berkumpul dengan teman-temannya saja dan kelak ingin dimakamkan di tempat itu.

Eun Jin bertanya kenapa ibu mertua ngomong yang aneh-aneh? Ibu mertua berhenti dan menggenggam tangan menantunya ini. Dia kemudian bilang agar Eun Jin hidup bahagia dengan cara yang Eun Jin mau. Dia ga akan menjadi beban.

Ibu mertua tersenyum dan melanjutkan langkahnya yang susah ini, dia juga bercerita kalau Eun Jin terlihat tak pernah menua, mungkin karena itulah Sung Soo tergila-gila pada Eun Jin, dan memintanya untuk segera menikahkan Sung Soo dengan Eun Jin.

“Aku juga gila karenanya” jawab Eun Jin tersipu malu.

Ibu mertua mengangguk dan bilang ya, itu benar. Eun Jin harus gila jika itu tentang pernikahan. Lagi-lagi ibu mertua menggenggam tangan Eun Jin dan mengatakan hal yang sama seperti tadi, agar Eun Jin hidup bahagia dengan cara yang Eun Jin mau, dan menambahkan agar Eun Jin bisa berbaik hati pada sung Soo, putranya.

“Wajah Sung Soo tak terlihat baik. Bagaimana kau bisa membuatnya terlihat seperti itu? Katamu kau menikahinya, karena kau mencintainya seperti orang gila.?”

Eun Jin hanya mampu meminta maaf, dan ibu mertua kembali tersenyum.

[***]

Yoon Jung ga memakan habis masakan yang dibuat ayahnya dan berkata kalau ini ga enak. Sung Soo bertanya bagaimana bisa ga enak. Dia memasak itu dengan bahan-bahan yang Yoon Jung suka? Yoon Jung pun mendorong mangkuknya, dan meminta ayahnya saja yang menghabiskan makanan ini.

Sung Soo bertanya kenapa dia harus makan sisa Yoon Jung? Yoon Jung menjawab ibu saja mau melakukannya?
*sama..mamaku juga..sampai segede ini, kalau makanku ga habis, kadang mama yang ngabisin.:*

Sung Soo menjawab dia ga mau makan sisa Yoon Jung. Yoon Jung merengut dan bilang mereka kan ga boleh membuang makanan? Sung Soo tetap menolak dan mendorong kembali mangkuk Yoon Jung lalu menyuruh putrinya memakan saja apa yang harus dimakan.

[***]

Madam Choo sadar dan Jae Hak sudah ada di sampingnya. Seolah tak merasa lolos dari maut, Madam Choo kembali mengomel. Jae Hak bertanya apa ibunya sudah makan? Ibu menjawab, bagaimana bisa dia makan, nafsu makannya saja sudah ga ada.
Madam Choo bertanya apa Mi Kyung ga datang? Jae Hak menjelaskan kalau Mi Kyung datang, tapi sekarang sedang membeli beberapa keperluan untuk rawat inap ibunya.

Madam Choo berkata jujur kalau dia jadi lebih tenang dengan adanya Mi Kyung disisinya. Tapi Madam Choo kembali mengomel, dan Jae Hak menjawab dia sudah berusaha sebisanya, namun Mi Kyung tetap pada keinginan semula dan tak menghiraukannya.

Masuklah Mi Kyung, dan omelan Madam Choo semakin menjadi-jadi, seolah tak tahu terima kasih, Madam Choo menyalahkan Mi Kyung yang menyebabkan dia sakit. Jae Hak? Dia lagi-lagi hanya diam tak bisa membela istrinya.
*pengen nyeburin dia kelaut deh.

[***]

Sung Soo sudah siap akan ke RS bersama Yoon Jung. Saat melihat Yoon Jung di kamar, Yoon Jung berkata kalau dia sedang tak enak badan. Sung Soo langsung mendekati putrinya dan bertanya dimana yang sakit? Yoon Jung menjelaskan kalau kepala dan perutnya terasa sakit.
Yoon Jung memegang kepala Yoon Jung dan berkata sepertinya Yoon Jung baik-baik saja, tapi tiba-tiba Yoon Jung muntah, dan membuat Sung Soo berubah panik.

[***]

Akhirnya Sung Soo membawa putrinya ke RS, disana Yoon Jung mengernyit sakit ketika jarum suntik menembus kulitnya. Suster menjelaskan kalau perut Yoon Jung akan membaik dan Sung Soo bisa segera menebus resep obat untuk Yoon Jung. Sung Soo pun mengucapkan terima kasih.

Eun Jin yang tahu kabar itu, langsung menemui Yoon Jung. Karena Yoon Jung ada di RS yang sama seperti RS ibu mertua, maka Eun Jin ga sulit mendatangi Yoon Jung. Dia panik dan bertanya apa Yoon Jung baik-baik saja?
Yoon Jung menangis dan memeluk ibunya.

Sung Soo menjelaskan kalau perut Yoon Jung sakit. Eun Jin kemudian bertanya memangnya apa yang dimakan Yoon Jung? Sung Soo menjawab tidak ada yang salah dalam makanan Yoon Jung tadi.

Yoon Jung melepaskan diri dari pelukan ibunya, dan dengan air mata menjawab kalau tadi ayah memaksanya makan, padahal dia sudah ga mau lagi.


Sung Soo melihat tatapan Eun Jin dan langsung membela diri kalau dia hanya ingin Yoon Jung menghabiskan makanan Yoon Jung. Itu saja. Eun Jin menjawab jangan memaksa jika Yoon Jung sudah ga mau, karena itu akan membuat Yoon Jung sakit. Diapun bertanya memangnya tadi Yoon Jung makan apa? Sung Soo menjawab Yoon Jung makan nasi goreng buatannya.

Eun Jin menjelaskan karena Sung Soo suka nasi yang kenyal, maka pasti nasi goreng tadi sangat kenyal, sedangkan Yoon Jung ga suka itu. Sung Soo masih membela diri, kalau tadi nasi gorengnya ga seburuk itu. Dia kemudian bertanya lalu sekarang bagaimana?
Eun Jin menjawab jika lain kali Yoon Jung sakit perut jangan memaksa Yoon Jung terus makan, dan beri teh hangat saja.


Yoon Jung sudah diperbolehkan pulang, dia digendong oleh ayahnya, dan sepertinya kondisi Yoon Jung sudah sangat baik, karena Yoon Jung sudah bisa tersenyum manis saat bertemu neneknya di lobi RS. Nenek berkata kalau dia ga tahan untuk tak melihat bagaimana kondisi Yoon Jung nya, makanya dia memutuskan untuk keluar melihat.

Eun Jin senang karena akhirnya ibu mertua bisa latihan jalan lagi karena ingin melihat Yoon Jung. Eun Jin juga meminta agar ibu mertua segera kembali ke kamar karena diluar sangat dingin.
Sung Soo menatap kepergian dua wanita yang dicintainya itu dalam diam. Semakin beratkah untuknya meninggalkan Eun Jin, melihat Eun Jin begitu tulus merawat ibunya?

[***]

Sung Soo menidurkan Yoon Jung di kamarnya, menatap penuh kasih putri yang dicintainya itu.
Setelah itu Sung Soo membersihkan muntahan Yoon Jung dan juga mencuci piring. Dia melakukan banyak tugas yang biasanya dilakukan Eun Jin.

[***]

Di luar kamar perawatan ibunya, Jae Hak dan Mi Kyung bicara berdua. Jae Hak bertanya apa Mi Kyung masih tinggal di hotel? Mi Kyung menjawab ga, dia sudah tinggal di Officetel. Jae Hak terkejut dan berkata sepertinya Mi Kyung benar-benar akan meninggalkannya.

Jae Hak kemudian bertanya, apa Mi Kyung merasa lebih baik setelah hidup sendiri? Mi Kyung menjawab menurutnya kebiasaan itu adalah hal yang menakutkan. Awalnya dia hanya ingin tidur dan berbaring setiap hari, sesuka hatinya, tapi setiap pagi dia selalu otomatis terbangun di jam 5. Dia juga sudah berniat tak bersih-bersih seperti ketika di rumah Jae Hak, namun ternyata akhirnya dia tetap melakukan itu.

[***]

Yoo Jae Hak sampai di rumahnya, dia masuk dan melihat sekeliling rumah, namun hanya wajah Mi Kyung dan kebiasaannya yang dia ingat. Jae Hak pun menuju dapur, membuka lemari dan mengambil mie instan. Dia mencicipi mie itu sedikit tanpa memasaknya.
Tapi kemudian dia menelpon Min Soo dan bertanya dimana Min Soo?

[***]

Jae Hak yang kelaparan tingkat dewa sudah sampai di restoran Mie tempat Min Soo kerja, dia makan dengan lahap membuat Min Soo mengingatkan agar Jae Hak makan pelan-pelan saja.
Jae Hak menjawab rasanya sudah lama dia ga makan makanan yang layak akhir-akhir ini. Min Soo hanya tersenyum dan Jae Hak bertanya dimana Officetel kakak Min Soo?

Min Soo kemudian bilang sepertinya Mi Kyung sudah menutup hati.
Jae Hak menjawab kalau dia akan mencari cara untuk bisa membuka hati Mi Kyung.
Lalu tiba-tiba masuklah Eun Young yang berkata kalau dia sangat bosan di rumah jadi ijinkan dia membantu Min Soo disini.

Min Soo tersenyum menatap Eun Young, dan mengenalkan Eun Young pada Jae Hak. Eun Young langsung menyapa Jae Hak. Jae Hak heran dan berlaih menatap Min Soo, dia bertanya sejak kapan Min Soo punya pacar?

Eun Young lah yang menjawab, kalau dia dan Min Soo sudah lama jadian, bahkan dia sudah bertemu dengan istri Jae Hak, apa Jae Hak ga tahu? Jae Hak menjawab belum, dan Eun Young merengut pada Min Soo sambil berkata seperti Mi Kyung Unni benar-benar ga menyukainya, buktinya saja Jae Hak ga tahu jika dia dan Mi Kyung sudah saling kenal.
Min Soo pun berkata bukan seperti itu kok.


Jae Hak memutuskan pergi, karena ga mau mengganggu Eun Young dan Min Soo.Min Soo langsung menenami kakak iparnya menuju mobil yang diparkir di depan warung mie. Min Soo bertanya kenapa Jae Hak langsung pergi, Jae Hak ga apa-apa kok tinggal lebih lama. Jae Hak menjawab dia ga ingin mengganggu. Dia hanya merasa sedikit kecewa karena Min Soo ga memberitahunya jika Min Soo sudah mempunyai pacar.
Min Soo meminta maaf untuk itu, dan Jae Hak hanya tersenyum, dia juga berkata “Min Soo…mari kita tetap seperti keluarga. Aku benar-benar menyukaimu.”

Min Soo menjawab kalau dia juga menyukai Jae Hak. “Tetapi jika kau ingin tetap menjadi keluarga, tolong berusalah untuk mengubah hati kakakku.”

Jae Hak mengangguk dan berkata dia akan berusaha, walau dia tidak yakin itu tidaklah mudah. Bahkan kapanpun itu, dia sama sekali ga berniat mengakhiri hubungannya dengan Mi Kyung.
Jae Hak bertanya Min Soo akan membantunya kan?
Min Soo menjawab tentu saja. Dia akan membantu Jae Hak karena dia tahu Jae Hak orang yang bisa dipercaya.

“Cinta itu penting. Tapi bagiku kepercayaan jauh lebih penting.”

[***]

Na Ra dan suaminya menengok besan mereka di RS, Ibu mertua Eun Jin menyambut ayah dan ibu Eun Jin dengan ramah dan berterima kasih dengan oleh-oleh yang dibawa besannya itu.
Dae Ho meminta maaf karena datang seletah operasi selesai, dan itu pasti sangat terlambat. Na Ra juga menyebut bahwa dia lega karena operasi berjalan baik.

Ibu mertua Eun Jin mengucap terima kasih dan berkata semoga saja memang semua berjalan tanpa rasa sakit. Na Ra menenangkan besannya dengan menceritakan temannya yang bahkan bisa berlari setelah operasi, jadi besannya ga perlu khawatir.

Ibu mertua juga meminta maaf karena sudah membuat Eun Jin mengalami waktu yang sulit. Na Ra menjawab tidak apa-apa, sebenarnya yang sakitlah yang lebih sulit melalui hari-hari.
Ibu mertua menyuruh Eun Jin untuk makan dulu mumpung ada ibu dan ayah Eun Jin. Eun Jin menolak, tapi Dae Ho memaksa, hanya sebentar saja. Akhirnya Eun jin menerima ajakan itu.


Sesampainya di luar kamar ibu mertua Eun Jin, Eun Jin menggenggam erat tangan ayahnya. Dengan menundukkan wajah tak mampu menatap kedua orang tuanya, karena air mata telah mengalir membasahi pipi Eun Jin. Berat sekali masa ini, dia merasa sendiri, dan seolah tak mampu melewatinya.

“Ayahmu disini..Ayahmu masih hidup. Tidak apa-apa. Seseorang bisa membuat kesalahan, kau adalah manusia, karena kau membuat kesalahan. Jangan menangis, jika kau menangis rasanya sangat sakit. ”

Dae Ho pun langsung memeluk Eun Jin, mendekap untuk memberi kekuatan pada putrinya ini.
Na Ra juga tak tahan dengan situasi menyedihkan ini, dan meminta mereka berhenti karena nanti ada yang melihat.

Benar saja, dari jauh Sung Soo melihat Eun Jin yang menangis. Na Ra pun kemudian menyadari kehadiran Sung Soo, membuat Sung Soo akhirnya mendekat.


Sung Soo mendekat dan Na Ra mengajak Sung Soo untuk ikut makan sekalian. Sung Soo menolak, dan bilang dia sudah makan kok. Eun Jin kemudian berkata sepertinya dia ga bisa makan sekarang ini. Na Ra dan Dae Ho akhirnya tak memaksa.
Sebelum pergi Na Ra memberikan amplop untuk Eun Jin, yang tentunya amplop berisi sejumlah nominal yang bisa membantu biaya RS ibu mertua Eun Jin.

[***]

Di lobi RS, keadaan sudah gelap, karena staf RS sudah pada pulang dan beristirahat. Eun Jin dengan malas merebahkan kepalanya di kursi tunggu RS, dan Sung Soo datang membawakan minuman untuk Eun Jin. Sung Soo berkata ini Capuccino. Eun Jin meminumnya sedikit, lalu menaruhnya kembali tanpa minat.
Sung Soo pun bertanya kenapa?
Eun Jin menjawb ada taburan kayu manisnya, dan dia ga suka.

Sung Soo kesal karena dia sudah membelinya jauh-jauh tadi tapi Eun Jin malah ga mau. Sung Soo pun memilih untuk meminumnya. Eun Jin sendiri, hanya menutup matanya tanda lelah.
Tiba-tiba Sung Soo teringat kejadian masa lalu..


Flashback

Saat itu, dia dan Eun Jin masih pacaran dan mereka sedang menikmati kencan bersama.
Sung Soo ga suka dengan minumannya, dan Eun Jin akhirnya meminta minuman itu lalu berkata biar dia saja yang meminumnya. Eun Jin pun gantian menyodorkan minuman dia pada Sung Soo.

Sung Soo dengan aneh bertanya kenapa dia harus makan apa yang sudah Eun Jin makan? Eun Jin cemberut dan bilang kalau Sung Soo membuatnya kesal. Dia saja mau memakan apa yang sudah Sung Soo makan, jadi kenapa Sung Soo ga mau memakan makanan yang sudah dia cicipi? Apa Sung Soo ga suka padanya?
Sung Soo akhirnya mengambil minuman Eun Jin, dan langsung menyeruputnya.

Eun Jin akhirnya tersenyum melihat Sung Soo mau meminum, apa yang sudah dia minum, dan Sung Soo bertanya heran kenapa Eun Jin harus menguji kasih sayangnya dengan melakukan hal-hal aneh seperti ini?


Flashback End

Sung Soo memandangi capuccinonya, dia tadi juga meminum cappuccino ini yang jelas-jelas sudah diminum Eun Jin tadinya, lalu apakah itu bisa dibilang dia masih menyayangi Eun Jin?

Melihat Eun Jin tertidur, Sung Soo pun membangunkannya, dan menyuruh Eun Jin pulang, karena Yoon Jung sendirian di rumah. Eun Jin menjawab baiklah, kemudian Sung Soo mengucapkan terima kasih pada Eun Jin. Eun Jin hanya berkata tidak apa-apa.
Tiba-tiba Sung Soo bertanya, apa Eun Jin membencinya?

“Tidak, kenapa?”

“Aku hanya tidak ingin kau membenciku.. Kau adalah sahabat terbaikku sejak usiaku 21 tahun” jelas Sung Soo jujur.

Eun Jin menjawab kalau Sung Soo juga sahabat terbaiknya.

Sung Soo pun melanjutkan kalimatnya “Jika aku kehilanganmu, aku akan merasa sangat kosong.”

Eun Jin terpana mendengar kalimat itu, dia tak mampu menjawab dan hanya terdiam menatp Sung Soo. Sung Soo pun merasa sedikit kikuk, dia kemudian menambahkan kata-katanya tadi dengan bilang, bahwa ada Yoon Jung juga diantara mereka, jadi dia harap mereka bisa hidup dengan baik.

Eun Jin menjawab, itulah yang juga dia inginkan. Hidup dengan baik. Kemudian Sung Soo bertanya, kenapa saat itu Eun Jin ga bisa menutupi tanpa harus memberitahu dia tentang perselingkuhan itu? Dia dulu..selalu berusaha menutupinya dari Eun Jin.
Eun Jin menjawab, dia selalu merasa akan mati sebagai orang munafik jika terus membohongi Sung Soo.
Dia selalu berusaha jujur untuk dirinya, untuk Na Eun Jin.

“Sebelum hidup denganmu, bukankah aku harus hidup dengan diriku sendiri?”

Sung Soo menangguk dan berkata apa yang Eun Jin lakukan itu benar. Eun Jin bertanya benarkah apa yang dia lakukan benar? Sung Soo pun mengiyakan. Sebagai seorang teman, dia akan mengatakan jika itu adalah yang terbaik yang Eun Jin lakukan. Tentu ga mungkin Eun Jin bisa hidup dengan kebohongan seperti itu.

“Tapi sebagai suamimu..aku harap aku tidak mengetahui kebohongan itu. Namun disaat yang sama, aku juga bisa berfikir, betapa sulit untukmu melewatinya. Aku tidak mengerti ketika melihat seorang pria menangisi wanita, aku selalu berfikir kenapa mereka menangis? Ada apa? Kenapa pria harus mengahancurkan diri sendiri hanya karena gadis yang dicintainya berkhianat.?”

Sung Soo kemudian terdiam, mungkinkah dia berkata seperti itu sebgai tanda bahwa dia sekarang mengerti perasaan pria yang menangis karena wanitanya berkhianat? Dia tahu rasanya bagaimana sakit itu, ketika wanita yang kita cintai berpaling.

[***]

Eun Jin sampai di rumah, dia langsung melihat putrinya dan mencium Yoon Jung yang sedang terlelap. Yoon Jung terbangun, dan bertanya dimana ayah? Eun Jin menjawab kalau ayah ada di RS, dia dan ayah bergantian menjaga nenek.


Eun Jin pun beralih ke dapur dan membuatkan bubur unutk Yoon Jung, tiba-tiba ada tamu yang datang, dan ternyata itu Sun Ah. Sun Ah datang, karena ibu menyuruhnya mengantarkan kimchi untuk Eun Jin. Eun Jin pun mengucapkan terima kasih dan bertanya bagaimana dengan Jin Chul?

Sun Ah dengan santai menjawab kalau dia dan Jin Chul sedang bertengkar sekarang. Eun Jin bertanya kenapa? Sun Ah tak menjawab dan bercerita kalau orang tua Eun Jin sebenarnya sedang mengalami waktu yang sulit karena penyewa bangunan protes, tapi akhirnya Sung Soo lah yang menyelesaikan masalah tersebut.

Eun Jin terkejut karena Sung Soo membantu keluarganya. Lebih terkejut lagi ketika Sun Ah menceritakan tentang kelakuan Jin Chul yang meminjam uang untuk menanam saham, dan sekarang mereka sedang kesulitan karena Jin Chul tidak bisa membayar pinjaman itu.

Lalu tiba-tiba datanglah Jin Chul yang langsung mengatai Sun Ah jahat. Bagaiman bisa Sun Ah sampai detik ini masih marah padanya?
Sun Ah menjawab lalu bagaimana mungkin dengan mudahnya dia bisa memaafkan Jin Chul?
Jin Chul marah karena Sun Ah hanya membuatnya tambah setres disaat keluarga besar mereka sedang terkena masalah.

Sun Ah membalas tak kalah sengit, dia bertanya siapa yang setres disini? Jin Chul lah yang membuatnya setress dan membuat keluarga besar semakin berantakan.
Eun Jin tak tahan dengan kedua pasangan bertengkar itu, terlebih keduanya sudah saling berteriak. Dia kemudian meminta Sun Ah untuk bertengkar diluar, karena disini ada Yoon Jung.
[***]

Choi Anna menengok Madam Choo, dimana ada Mi Kyung disana. Anna menyapa ramah Madam Choo dan berkata kalau dia membawa makanan untuk Madam Choo. Madam Choo berbinar matanya, ketika mendengar kata makanan, terlebih masakan buat Anna kan enak.

Ternyata yang dibawakan Anna adalah bubur, Madam Choo memandang bubur itu tanpa nafsu. Dengan wajah tak menghargai Madam Choo mencicipi bubur itu sembari berkata kalau dia ga suka bubur. Anna menjelaskan kalau sekarang Madam Choo sedang sakit jadi sebaiknya makan bubur dulu.

“Anna, aku kecewa padamu. Aku ingin dekat denganmu, tapi kau masih tidak tahu seleraku.”

Dengan ramah, Anna meminta maaf pada Madam Choo, tapi Madam Choo emang keterlaluan dia berkata bahwa Anna sepertinya ga punya rasa kemanusian.
Anna kemudian berani berkata kalau dia ga suka dengan yang Madam Choo ucapkan tadi.

“Ibu, aku memperlakukan orang, sebagaimana mereka memperlakukanku. Maka sekarang aku akan mengambil bubur itu kembali karena menurutmu aku tidak memiliki rasa kemanusiaan.”

Mi Kyung merasa tak enak karena Anna marah, dan Anna menjelaskan kalau ini ga ada sangkut pautnya dengan Mi Kyung, jadi Mi Kyung tenang saja, mereka tetap bisa berteman baik kok.

*biar kapok Madam Choo.

Madam Choo masih saja keras kepala, dia dengan ketus bilang kalau dia lebih tua dari Anna dan bahkan dia sedang sakit sekarang.

“Ya, Ibu aku tahu itu. Tapi aku kan ga punya rasa kemanusiaan? Jadi aku merasa lebih baik ketika aku melakukan sesuatu sesuai dengan cara yang aku suka.”

Madam Choo membelalakkan mata tanda tak percaya perlakuan yang dia terima, dia kira Anna akan menghormatinya, tapi ternyata Anna begitu berani padanya.
*nenek kayak kamu mah harus diginiin keleesss..hihihi

Masih tak merasa bersalah, Madam Choo menyebut Anna sangat kurang ajar, Anna lalu dengan wajah heran bertanya, apa dari tadi Madam Choo ga menyesal dengan yang Madam Choo katakan?

“Jika kau terus seperti itu, maka aku akan benar-benar kurang ajar”


Anna keluar ruang perawatan Madam Choo, disusul Mi Kyung yang meminta agar Anna tak memasukkan dalam hati apa yang dikatakan ibu mertuanya tadi. Anna menjawab dia ga marah kok, ibu mertua Mi Kyung memang sangat lucu. Anna menjelaskan kalau tadi dia hanya bermain-main dengan ibu mertua Mi Kyung, karena jika dia terus mengikuti apa yang Madam Choo inginkan, maka Madam Choo akan meminta lebih banyak lagi. Anna bertanya heran bagaimana bisa Mi Kyung bertahan dengan mertua seperti itu? Mi Kyung benar-benar luar biasa.


Mi Kyung kembali masuk ke dalam dan Madam Choo mulai mengomel, dia ga suka dengan sikap Anna yang ga sopan padanya sebagai orang tua. Mi Kyung menjelaskan tentu saja Anna seperti itu, tadi ibu mertua mengatakan hal yang buruk tepat didepan Anna. Bagaimana Anna ga marah?

Madam Choo masih ngeyel, dan bilang harusnya Anna membungkuk dan minta maaf padanya. *duh nenek…tak cium lo.

Mi Kyung berkata dia akan menyiapkan apa yang ibu mertua butuhkan dan setelah itu dia akan kembali ke Officetel, karena dia ga berencana bermalam di RS.
Madam Choo terkejut mendengar Mi Kyung di Officetel.
Madam Choo mengomel dan bilang apa Mi Kyung akan terus keras kepala seperti ini? Mi Kyung menjelaskan kalau di tetap pada keputusannya, untuk mengakhiri semua ini.
Madam Choo bertanya kesal, bagaimana bisa Mi Kyung ingin mengakhiri ini padahal Mi Kyung sudah punya anak?

Madam Choo juga mengingatkan kalau anak-anak akan sangat kaget dan takut melihat orang tua mereka bertengkar.
Dia akan membawa Hye Hwang dan Hye Joon kembali.
Mi Kyung melarang dengan tegas. Madam Choo dengan sinis bertanya Mi Kyung ga mau meyakiti cucu-cucunya tapi kenapa Mi Kyung menyakiti anaknya?*somplak kayaknya ini nenek. Wong anaknya yang nyakitin Mi Kyung.Hadeh..-_-

“Ibu, putramulah yang memakuku ke dalam peti matiku sendiri, jadi jangan pernah menyentuh Anak-anakku.”

“Kau..kau benar-benar tidak tahu betapa beruntungnya kau. Ketika Ayah mertuamu berselingkuh, Apa kau tahu kenapa aku tidak membuat keributan besar? Apa kau pikir anakmu hanya akan kecewa pada ayah mereka yang berselingkuh.? Tidak, anakmu juga akan kecewa pada ibu mereka. Mereka berfikir ayah mereka selingkuh, karena ibu mereka bermasalah. Sampai saat ini Jae Hak masih menghormati Ayahnya, karena tidak mengetahui hal ini. Itu semua karena aku yang tidak membuat keributan besar. Apa kau tidak mengerti juga?!!”

Tiba-tiba, Madam Choo kesakitan lagi, setelah marah-marah dan ngomel seenaknya, dia merasa sakit, dan Mi Kyung segera keluar memanggil perawat.


Saat keluar akan memanggil perawat. Mi Kyung bertemu Jae Hak. Jae Hak bertanya apa Mi Kyung akan pergi sekarang? Mi Kyung menjelaskan kalau dia mau memanggil perawat dulu. Jae Hak meminta Mi Kyung istirahat saja, karena Mi Kyung pasti lelah. Mi Kyung bisa pulang ke rumah, karena tidak ada dia dan ibunya disana. Mi Kyung menolak. Jae Hak menjawab tak apa-apa, dia juga berkata jika ada barang-barang yang mau Mi Kyung ambil, maka Mi Kyung bisa mengambil dengan nyaman.

Jae Hak kemudian berkata tentang Min Soo dan Eun Young. Dia bilang kalau sekarang mereka berdua adalah orang tua bagi Min Soo, jadi dia mau merestui Min Soo dalam membangun sebuah keluarga. Jae Hak juga mengajak, agar mereka mengadakan pertemuan dengan keluarga Eun Young, dan makan bersama untuk membahas hubungan kedua insan itu.
Mi Kyung hanya terdiam.

[***]

KOMENTAR :

Suka sama sikapnya Anna, biar tahu rasa tu nenek sihir, habis ngeselinnya bener-bener deh.
Memang bener yang Anna bilang, kalau Madam Choo harus digitun biar ga terus-menerus menindas. Lha di gituin aja, Madam Choo masih ga ngerasa salah lo.

Sung Soo sama Eun Jin punya masa lalu yang menyenangkan, akan sangat sedih jika mereka berpisah, karena mereka mengawali hubungan itu dengan cinta yang membuncah.
Aku ga suka kalau mereka berpisah.

Selama ibu mertua Mi Kyung masih horror kayak gitu, aku lebih baik Mi Kyung bercerai. Jae Hak sama sekali ga membantu untuk mengatasi kekejaman ibunya yang menurut dia biasa saja.
Atau mungkin ada baiknya Madam Choo meninggal karena sakit komplikasi. Atau sakit mematikan lainnya, biar dia sadar. Hihihi

Maaf agak lama, karena masalah FP Copasser, aku jadi telat posting ini. Untuk reader kalau kalian nemu FP Copasser bisa mention di Twitter dan tolong dukung kami juga ya…Tengkyu…:*