Tuesday, 22 October 2013

Sinopsis Two Weeks Episode 14


Episode 13 kemarin berakhir saat Moon Ill Suk berhasil membawa Soo Jin keluar dari ruang Aseptik, sepertinya Ill Suk ingin menjadikan Soo Jin sebagai ancaman bagi Jang Tae San.

Episode 14

Ill Suk yang sudah berhasil membawa Soo Jin keluar ruang Aseptik, segera menuju lift. Lift pun terbuka, dan Ill Suk langsung mendorong kursi roda Soo Jin untuk masuk ke dalam lift.



Sementara itu, Jang Tae San yang sedang mengendarai mobilnya masih merasa cemas. Entah kenapa, Tae San tiba-tiba teringat Soo Jin, dan memanggil nama Soo Jin dalam hatinya. Dia berharap Soo Jin nya baik-baik saja.

**

Flashback

05:45 PM

Saat itu Tae San masih menuju kearah dimana GPS tersetting untuknya. Dia juga masih mengingat ancaman itu, jika dia menutup telepon dan melenceng dari arah GPS ini, maka In Hye akan mati.

dalam hati Tae San berfikir kenapa Kim memberi waktu 30 menit padanya, jika dia diawasi seperti ini melalui Video Call? GPS itu menunjukkan kalau Tae San harus berbelok. Tapi Tae San masih dengan pikirannya, dia masih bingung dan bertanya-tanya dalam hati. Moon Ill Suk bahkan tahu kalau dia ga mungkin bisa menyelamatkan In Hye karena Soo Jin.
Apa Moon Ill Suk ga tahu jika dia pasti akan menelpon Seung Woo atau Jae Kyung?

Kemudian GPS memberitahu kalau Tae San sudah melenceng dari jalur.
Tae San pun terkaget dan berkata kalau ini bukan salahnya, dia panik sekali.


Kim masih belum tahu tentang ponsel yang tergeletak manis di bagasi mobilnya, dia terlalu sibuk memasukkan benda-benda ke bagasi tanpa menyadari adanya ponsel itu.


Tae San yang masih bingung bertanya sendiri ada apa sih sebenarnya? Dalam hati Tae San bertanya apa Moon Ill Suk, Dae Jun, Hyung Jin ga terlibat dengan kejadian saat ini? Kenapa Ill Suk membiarkan orang ini (Kim) membuat kesepakatan dengannya?

**

Ill Suk yang sedang ada di ruangannya tentu ada bersama Dae Jun dan Hyung Jin, Ill Suk berkata agar membuat para detektif sibuk dengan menculik Seo In Hye. Ill Suk menyuruh Dae Jun ke Namyangju untuk menggali lubang disana. Lalu Ill Suk beralih ke Hyung Jin dan bilang agar Hyung Jin mengikutinya untuk rencana kedua.


Tae San pun seolah tahu jika inilah kejadian sebenarnya, dia menjadi panik dan ingin menelpon, namun tangannya terhenti saat akan meraih ponsel karena mengingat kembali ancaman orang itu yang akan membunuh In Hye.
Tae San jadi semakin galau.

Tae San teringat akan larangan In Hye untuk pergi kesana, dan juga teringat akan kalimat Jae Kyung kalau Seung Woo sudah menuju ke tempat In Hye disekap.
Dengan memantapkan hati, Tae San memutar balik mobilnya sambil dalam hati memanggil nama Soo Jin dengan nada sangat cemas, dia tahu kalau tujuan Ill Suk bukan In Hye melainkan Soo Jin, putrinya.


Sedangkan di apartemennya, Jae Kyung masih mencoba menghubungi nomer Tae San yang masih sibuk. Jae Kyung bertanya kesal, kenapa Tae San masih juga menelpon setelah 10 menit berlalu. Namun, tiba-tiba Jae Kyung tersentak, seolah dia tahu kalau penculikan In Hye hanya manipulasi saja.


Jae Kyung memakai jaketnya dan keluar dari apartemen, lalu menghentikan salah satu petugas pengantar makanan. Jae Kyung menyelipkan amplop pada tangan laki-laki itu yang pasti berisi uang, dan berkata kalau dia ingin meminjam motor ahjussi itu selama 30 menit.
Jae Kyung pun berhasil keluar dengan penyamaran. Ga akan ada yang tahu jika pengendara motor ini adalah dia, dan benar saja mata-mata yang dikirim Ill Suk tidak menyadari jika motor yang baru saja berlalu itu adalah Jae Kyung.


Soo Jin sudah ada di dalam lift bersama Moon Ill Suk. Di dalam lift itulah Soo Jin mengingat kembali kalimat ayahnya yang bilang kalau ayahnya hanya bisa adatang saat dia dioperasi, selain hari itu ayahnya sibuk, dan ayahnya juga bilang ga akan menemuinya secara sembunyi-sembunyi seperti dulu. Soo Jin juga ingat pesan ayahnya, kalau Soo Jin hanya boleh keluar dengan ibunya bahkan saat terapi radiasi.

Soo Jin pun memandang Ill Suk yang berdiri di belakangnya, dan dikepala kecilnya itu penuh dengan pertanyaan dan pikiran tentang ada sebenarnya ini?


Pintu lift pun terbuka, Ill Suk mendorong kursi roda Soo Jin keluar lift, dan Soo Jin dengan sengaja melepaskan sebelah sandalnya.
Saat itu, Soo Jin berkata pada Ill Suk kalau sandalnya lepas.

Ill Suk pun menoleh ke belakang dan benar, ada sandal Soo Jin terlepas dan Ill Suk pun mengambilnya.
Saat Ill Suk lengah itulah, Soo Jin berdiri dan langsung masuk ke dalam lift di depannya yang terbuka. Sebelum pintu lift tertutup Soo Jin berteriak kalau dia akan mengunggu sampai ayahnya datang.

Ill Suk mencoba mengejar, tapi pintu lift Soo Jin sudah tertutup, dan dia teringat pesan Hyung Jin tentang larangan berkunjung disaat jam piket dokter, dan juga jam piket penjaga. Dan yang terpenting, Ill Suk ga boleh lebih dari 20 menit berada di RS ini. Karena kalau lebih dari itu Ill Suk bisa ketahuan.


Soo Jin hampir sampai di ruang Aseptik, namun sandalnya yang masih dia pakai terlepas lagi, Soo Jin bingung apa dia akan mengambil sandalnya itu atau terus saja masuk? Soo Jin pun berlari-lari kecil dan mencoba membangunkan petugas, tapi karena memang mereka dibius dengan minuman tadi, membuat petugas itu tetap terlelap.


Ill Suk juga sudah sampai depan ruang Aseptik ini, diapun masuk ke dalam, melihat ke setiap sudut dimana kemungkinan Soo Jin bersembunyi.

Soo Jin kecil bersembunyi di balik sebuah meja, dan melihat setiap gerakan Ill Suk. Dia takut, bahkan sangat takut, tapi dia tahu kalau dia harus selamat.

Soo Jin melihat Ill Suk masuk ke ruang lainnya, dan Soo Jin pun berpindah tempat sembunyi.
Ill Suk sudah memeriksa tiap ruangan dan tidak mendapati Soo Jin. Soo Jin yang kali ini berpindah tempat sembunyi masih bisa melihat gerak gerik Ill Suk yang akhirnya keluar dari ruangan ini.


Setelah yakin Ill Suk keluar, Soo Jin membuka lemari kecil di ruang itu, dan memasukkan dirinya disana. Soo Jin kesusahan karena lemari itu sempit. Tapi dia mencoba berdiam dulu disana.

Ill Suk mencoba masuk ke ruang lainnya. Tapi masih belum mendapati keberadaan Soo Jin. Akhirnya diapun keluar, dan mendapati semua petugas memang sudah tertidur karena minuman itu. Dia bertanya sendiri, kira-kira dimana gadis kecil itu bersembunyi? Saat akan berbalik pergi, mata Ill Suk menangkap sebuah lemari yang tidak tertutup rapat.
Diapun tersenyum tipis meyakini kalau Soo Jin lah yang ada dalam lemari itu.


Tae San sudah sampai di RS, dia berlari sekencang-kencangnya agar bisa sampai di tempat Soo Jin. Saat sudah sampai di depan ruang Aseptik, Tae San semakin khawatir saat melihat sandal Soo Jin yang hanya sebelah dan juga semua petugas yang malah terlelap.

Tae San masuk ke dalam ruang itu, dan berteriak memanggil nama putrinya. Dia cemas dan takut, sangat takut, berharap Soo Jin baik-baik saja.


Soo Jin yang masih ada di dalam lemari, berharap Ill Suk tidak menemukannya. Dia hanya diam dan tiba-tiba di celah-celah lemari yang terbuka sedikit itu dia melihat Ill Suk yang sudah hampir mendekati tempat persembunyiannya. Di luar Ill Suk berkata agar Soo Jin berhenti main petak umpetnya.

Tapi saat Ill Suk akan membuka pintu lemari itu, tiba-tiba terdengar suara yang memanggil-manggil nama Soo Jin. Ill Suk pun langsung bergerser untuk sembunyi.


Tae San yang berdiri di luar, membaca semua peraturan yang tertempel di dinding ruang Aseptik ini. Dia tahu, kalau dia masuk maka dia harus steril, agar tidak membahayakan Soo Jin. Tapi itu akan memakan waktu, dan bisa saja Soo Jin semakin dalam bahaya. Maka Tae San memutuskan hanya memanggil-manggil nama Soo Jin dari luar dengan keras. Dia frustasi sekali, karena belum ada respon apapun dari dalam. Tae San bahkan menggedor-gedor pintu dengan keras agar ada yang mendengar.

Ill Suk melihat itu dari tempatnya sembunyi dan menjadi kesal.
Soo Jin yang bersembunyi di dalam lembari mencoba mengintip melalui celah yang terbuka, siapakah yang memanggil-manggil namanya, dan saat dia melihat kalau ayahnya lah yang datang, Soo Jin pun berlari keluar menghampiri Tae San.


Soo Jin akan membuka pintu itu, namun Tae San melarangnya. Tae San melihat jam dan dengan khawatir dia berkata pada Soo Jin, kalau Soo Jin seharusnya ga berada di sini kan, dan segera masuk ke ruang Aseptik lagi.
Soo Jin hanya terdiam dan bertanya lalu bagaimana dengan ayahnya?

Tae San menjawab kalau dia akan memanggil dokter jadi Soo Jin cepat masuk ke ruang Aseptik. Walau dengan perasaan enggan, Soo Jin pun memenuhi keinginan ayahnya. Dia berjalan masuk menuju kamarnya. Tae San yang sudah melihat Soo Jin masuk merasa sangat lega. Tapi kemudian dia menjadi sangat geram dan teringat lagi akan Moon Ill Suk.


Tae San pun masuk ke dalam, dan mencoba menelpon dokter, tapi saat itu sekilas dia melihat bayangan orang yang sedang berlari, dan saat dia menoleh dia benar-benar mendapati Moon Ill Suk yang akan keluar dari ruang ini.

Tae San membatalkan niatnya untuk menelpon, dan berlari akan menghadang Ill Suk di jalan lain, tapi saat itulah dia berpapasan dengan Jae Kyung. Jae Kyung kaget melihat Tae San dan bertanya apa yang Tae San lakukan disini?
Tae San hanya menjawab agar Jae Kyung bisa menjaga Soo Jin nya, karena dia ada urusan sebentar.


Ill Suk dengan cepat menuruni tangga, dia harus menyelamatkan diri sebelum Tae San menemukannya. Hyung Jin dengan cemas menunggu di parikiran, kenapa Ill Suk lama sekali. Dia pun mencoba menelpon nomer Ill Suk, tapi tidak ada jawaban, membuatnya bertambah khawatir.

Saat Hyung Jin menoleh ke samping dia melihat Ill Suk berlari, dan awalnya Hyung Jin ingin membuka pinto mobil karena mengira Ill Suk mau masuk, tapi ternyata Ill Suk terus berlari, dia mungkin terlalu panik sehingga ga bisa berfikir, kalau dia bisa segera kabur dengan mobil yang dibawa Hyung Jin.


Tae San juga berhasil mengejar Ill Suk, Ill Suk mencoba masuk ke dalam gedung, dan Tae San tentu mengikutinya. Saat tiba di atap gedung, Tae San yang semakin dekat dengan Ill Suk, menarik jas Ill Suk dan langsung menghajar laki-laki itu. Tae San bahkan berkata kalau Ill Suk bajingan yang jahat. Sambil berteriak Tae San bilang kalau dia bahkan merelakan hidupnya demi Soo Jin, dia juga sudah bilang kalau Ill Suk bisa membunuhnya setelah Soo Jin operasi, dia memohon pada Ill Suk saat itu, tapi apa? Ill Suk bahkan mencoba menculik Soo Jin dan berniat membunuhnya.

Tae San akan menghajar Ill Suk lagi, namun kali ini ditangkis oleh Ill Suk. Tae San kesal dan dengan kekuatan penuh, dia mendorong Ill Suk, tapi Ill Suk lagi-lagi bisa melepaskan diri dari Tae San.


Merekapun berkelahi, dan kali ini Tae San berhasil membuat Ill Suk terjatuh dengan sekali tendangan. Tae San berkata kalau sepertinya Ill Suk sekarang sudah mulai melemah. Ill Suk ga terima, dia bangkit walau dengan ngos-ngosan dan mencoba menghajar Tae San, tapi Tae San dengan gesit bisa menangkis setiap pukulan Ill Suk yang diarhkan padanya.
Dengan menekan wajah Ill Suk dan mendorong tubuh Ill Suk, akhirnya Tae San bisa membawa Ill Suk ke tepi atap gedung ini.

Posisi kali ini benar-benar menguntungkan bagi Tae San, dengan sekali gerakan saja maka Ill Suk bisa tewas karena jatuh dari atap ini. Mata Ill Suk terpejam, tahu kalau dia akan berakhir kali ini.
Tapi Tae San menyuruh Ill Suk membuka mata, karena dia ga akan membunuh Ill Suk.


Ill Suk pun dengan heran membuka matanya, dan mencoba melihat Tae San. Tae San berkata kalau dia bisa saja membunuh Ill Suk saat ini, lalu menyamarkannya sebagai bunuh diri. Tapi, dia memilih tidak melakukan hal itu. “Kau tahu mengapa aku tidak akan membunuhmu?”

Ill Suk menjawab karena Tae San adalah orang yang ga akan bisa membunuh manusia.
Tae San tersenyum sinis, dan berkata kalau dia memang tidak bisa membunuh manusia, tapi bagaimana dengan binatang? Apa dia tetap tidak bisa membunuh binatang? Pembunuhan Mi Suk dan Go Man Suk, melukai Park Ho Shik, dan kejahatan lainnya, dia akan pastikan Ill Suk membusuk di penjara setidaknya 30 tahun. Maka dari itu dia ga akan membunuh Ill Suk.

Tae San pun melepaskan pegangannya pada leher Ill Suk, membuat Ill Suk akhirnya bisa bernfas. Ill Suk terduduk lemas, namun masih bisa menatap dengan pandangan mencemooh pada Tae San, lalu berkata kalau Tae San akan menyesal seumur hidup karena tidak membunuhnya hari ini. Dengan penuh percaya diri, Ill Suk mengatakan kalau Tae San ga akan bisa membuat dia ditangkap.
Ill Suk mengibaratkan kalau situasi ini seperti sebuah rawa, jika Tae San ingin keluar dari rawa itu, maka Tae San harus memanjat sekarang juga.

“Kau pikir aku menjadi ular berbisa hanya untuk kesenanganku? Apa kau lupa orang seperti apa aku?”

Tae San hanya diam, dan Ill Suk melanjutkan kalau dia tahu Tae San akan memilih anak itu. Ill Suk dengan santainya bilang, kalau mulai tahun depan, bersama Soo Jin , Tae San bisa melakukan upacara kematian In Hye, karena hari ini merupakan hari kematian In Hye.

Tae San hanya menatap dan berkata “Kau bisa bermain-main denganku, tapi tidak dengan In Hye atau Soo Jin.”

Setelah itu Tae San pun berlalu pergi meninggalkan Ill Suk. Ill Suk yang sudah sendiri, menjadi sangat kesal bagaimana bisa rencananya gagal? Kim menelpon Ill Suk dan mengabarkan kalau Tae San kabur, dan Ill Suk menjawab kalau dia sudah tahu hal itu. Diapun menyuruh Kim untuk segera ke studio foto dan bawa Seo In Hye.


Seung Woo berlari-lari saat sudah hampir sampai di sekitar studio foto, tempat dimana In Hye disekap. Dia melihat kalau benar ada dua orang yang menjaga studio foto itu. Seung Woo pun dengan mantap berjalan mendekat. Dia juga dengan santai akan masuk ke dalam studio foto, tapi kedua penjaga itu langsung melarang Seung Woo dan bertanya apa yang akan Seung Woo lakukan? Seung Woo menjawab kalau dia salah satu pelanggan di studio foto ini. Petugas berkumis berkata kalau studio foto hari ini ga buka. Seung Woo menjawab bagaimana bisa, dia kan harus mengambil fotonya hari ini?

Penjaga berkumis bilang kalau bosnya lagi ada urusan makanya studio foto ini tutup.
Seung Woo berpura-pura memberikan ciri-ciri seseorang yang menjanjikan fotonya bisa diambil hari ini, dan kedua penjaga itu semakin bingung juga kesal. Seung Woo mencoba masuk lagi dengan berkata, jangan-jangan orang itu pura-pura ga ada di dalam. Kedua penjaga itupun langsung menghalangi tubuh Seung Woo yang bergerak maju.


Di dalam studio foto, In Hye mencoba menggeser kursinya. Dia mencoba untuk bisa membuka ikatan di tangan dan kakinya, lalu dia mendengar suara Seung Woo.

Di luar Seung Woo berteriak “Keluarlah”
Itu tanda agar dia bisa tahu benar hanya In Hye yang ada didalam, dan agar In Hye juga tahu kalau dia akan menyelamatkan In Hye.

Kedua penjaga itu tersenyum mengejek,dan Seung Woo berkata harusnya dia dihormati karena dia juga pelanggan di studio foto ini.
Penjaga berkumis menyuruh Seung kembali besok.

Seung Woo jadi kesal dan langsung menghajar kedua penjaga itu dengan mudahnya. Saat penjaga tidak berkumis mengeluarkan pisaunya, Seung Woo dengan berani menyuruh si penjaga untuk maju dan tusuk saja dia. Seung Woo dengan cepat mengeluarkan pistolnya dan langsung menodongkan di depan wajah si penjaga, membuat ke dua penjaga itu ketakutan dan lari tunggang langgang.


Setelah si kedua penjaga itu lari ketakutan, Seung Woo mencoba membuka pintu, namun terkunci, dan dengan pistolnya Seung Woo membuka paksa pintu itu.

Di dalam, In Hye terkejut mendengar suara tembakan. Lalu terbukalah pintu, dan Seung Woo memanggil nama In Hye.

Seung Woo membuka plester mulut In Hye dan juga semua ikatan di tangan dan kaki In Hye. In Hye masih merasa ketakutan dengan semua yang dialaminya ini. Seung Woo bertanya apa In Hye baik-baik saja? Apa ada yang terlukan?

In Hye tak mampu berkata dan hanya mengangguk menandakan kalau dia baik-baik saja. Seung Woo pun yang lega langsung memeluk In Hye, dan berkata kalau In Hye pasti sangat ketakutan.

In Hye yang dalam dekapan Seung Woo, hanya bisa memejamkan matanya, dia lega sekali karena Seung Woo datang menyelamatkannya. In Hye lalu berkata kalau dia tahu Tae San pasti tidak akan datang karena Tae San harus menyelamatkan Soo Jin.

Seung Woo memegang lengan In Hye,dia menatap In Hye dalam-dalam seolah tahu kalau In Hye sedikit kecewa menyadari Tae San tidak datang menyelamatkan In Hye. Seung Woo pun menjawab walau Tae San terlihat tidak ada, tapi Tae San datang kesini bersamanya untuk menyelamatkan In Hye.


Di RS, Tae San berbicara dengan Jae Kyung melalui telepon, Jae Kyung mengabarkan kalau In Hye selamat dan sedang dalam perjalanan menuju ke RS sekarang. Tae San menjadi sangat lega, lalu dia bertanya bagaimana dengan Soo Jin?
Jae Kyung menjawab kalau Tae San harus kesini melihat sendiri, karena dari tadi Soo Jin terus mencari-cari Tae San.

Jae Kyung berkata kalau saat ini polisi sedang menginterogasi perawat, jadi dia dan Dr. Park Ji Suk akan membiarkan Tae San menemui Soo Jin walau hanya sebentar.


Tae San sudah masuk ke ruang Aseptik, menunggu dengan cemas tirai di kamar Soo Jin dibuka sehingga dia bisa melihat anaknya. Lalu tirai jendela itupun terangkat sedikit demi sedikit. Dan akhirnya Tae San bisa melihat wajah Soo Jin, Tae San sedikit terkejut karena Soo Jin memakai jept rambut yang di belinya di Mall Shin Ha beberapa waktu lalu.

Soo Jin tersenyum senang menatap ayahnya. Dia mengambil telepon di sampingnya yang langsung terhubung ke telepon di luar, dan Tae San yang mendengar telepon di luar itu berdering juga langsung mengangkatnya.

Tae San pun melambaikan tangan dan menyapa Soo Jin. Soo Jin pun dengan penuh senyum membalas sapaan ayahnya itu.
Tae San bertanya pasti Soo Jin sangat terkejut hari ini, karena hari ini bukan hari yang terbaik untuk dia melihat Soo Jin kan?

Soo Jin menjawab kalau ini maksud ayahnya kan, waktu bilang kalau ayahnya ga akan bisa datang selain saat dia operasi. Ayahnya bilang sibuk dan Itu pasti tentang paman jahat tadi kan? Dia bisa memahami dengan baik yang ayahnya bilang kan?


Tae San tersenyum dan menjawab itu benar, Soo Jin begitu cepat mengetahui semuanya, bagaimana bisa Soo Jin secepat itu memahami maksud ucapannya?
Soo Jin menjawab, kalau di dunia ini pasti ada yang namanya teman yang jahat, dulu waktu dia TK, dia juga punya teman yang jahat padanya. Itulah sebabnya, dia mau ayahnya ga bermain lagi dengan teman-teman yang nakal dan jahat?

Tae San tersenyum mendengar polosnya jawaban Soo Jin dan bertanya seperti apa memangnya teman yang jahat itu? Soo Jin dengan lucunya menjawab "teman yang jahat itu yang suka berbohong, mencuri barang orang lain, memukuli anak-anak yang lemah, mengganggu anak-anak lain,dan juga yang suka memotong antrian. "

Tae San takjub mendengar jawaban Soo Jin yang begitu pintar. Dia berkata kalau ternyata ibu Soo Jin pintar dalam mengajari Soo Jin, makanya Soo Jin juga sangat pintar.

Soo Jin malu dan bilang kalau dia ga terlalu pintar kok. dia ga pandai dalam hal pelajaran.
Tae San tertawa kecil mendengarnya, dan Soo Jin melanjutkan kalimatnya kalau dia sakit saat mulai masuk SD, makanya dia sedikit tertinggal oleh teman-temannya.
Tae San menjawab kalau Soo Jin akan bisa mengejar ketertinggalan itu saat sudah kembali ke sekolah nanti.

Soo Jin bertanya bagaimana bisa ayahnya tahu? Dengan gaya lucunya Tae San menunjuk dirinya sendiri dan menjawab kalau dulu dia juga melakukannya dengan baik.

Tae San berkata kalau Soo Jin ga usah terlalu keras, karena bagaimanapun dia tahu kalau Soo Jin pasti bisa. Soo Jin menempelkan wajanya mendekati kaca jendela, dan berkata kalau ini menakjubkan. Tae San pun mengikutinya dan Soo Jin berkata seperti berbisik pada ayahnya "Selamat ulang tahun ayah.."

Tae San pun kaget, bagaimana bisa Soo Jin tahu. Soo Jin menjawab kalau ibu membuat sup rumput laut untuk ayah, tapi kata ibu, ayah ga suka sup rumput laut, dan juga ga pernah memakan sup rumput laut itu sekalipun saat ulang tahun, jadi ibu menyuruhnya untuk memakan sup itu mewakili ayah.

Soo Jin kemudian menyuruh Tae San menunggu sebentar karena ada sesuatu yang ingin dia tunjukkan pada ayahnya.

Soo Jin pun berbalik mengambil kertas yang sudah dia siapkan di tempat tidurnya. Ternyata kertas itu berisi gambar dan tulisan yang berbunyi "Ayah selamat ulang tahun. Terima kasih telah membawaku ke dunia ini."


Tae San terharu sekali. Soo Jin kembali mengucapkan terima kasih karena telah membawanya ke dunia ini. Tae San pun hampir menangis, dan Soo Jin jadi bingung kenapa ayahnya malah sedih?
Tae San yang melihat wajah putrinya bersedih bilang kalau dia menangis karena sangat bersyukur dan juga bahagia.

Soo Jin menjawab kalau ayahnya bahagia, ayahnya harus senyum. Tae San pun mencoba tersenyum di sela-sela isak tangis harunya.
Diapun menempelkan tangannya ke kaca jendela, dan Soo Jin ikut menempelkannya tangan kecilnya, seolah dia dan ayahnya sedang berpegangan saat ini. Soo Jin pun tersenyum senang.

Dalam hati Tae San berkata "Anak ini menatapku dan tersenyum. Dia tersenyum padaku."

(Nangis banget akunya, aku sudah liat episode ini bahkan sebelum bikin sinopnya, dan setiap liat lagi, aku selalu nangis. Benar-benar episode yang mengharukan. )


Ill Suk yang sedang dalam perjalanan bersama Hyung Jin geram sekali, bagaimana bisa Jang Tae San tahu tentang rencana sebenarnya. Ill Suk menyuruh Hyung Jin putar mobil dan segera ke studio foto.

Hyung Jin menjawab kalau situasi sekarang ini sedang ga aman, apa ga lebih baik mereka ke kantor untuk membuat alibi.? Ill Suk marah dan berkata dia dipukuli oleh Tae San tadi, jadi bagaimana bisa dia hanya diam?

Ponsel Ill Suk berdering dan Dae Jun lah penelponnya. Dae Jun mengabarkan kalau penjaga di studio foto kabur karena Seung Woo datang menyelamatkan In Hye.
Ill Suk pun terkejut.


Seung Woo dan In Hye sudah sampai di RS, dan mereka segera berlari menuju lift.
Tae San melihat itu dari kejauhan. Dia melihat kalau In Hye akhirnya selamat dan saat ini ada bersama Seung Woo. Tae San lega sekali dan bersyukur karena In Hye sama sekali ga terluka. Tae San juga memuji kalau Seung Woo ga cukup baik dalam menjaga In Hye.


Ji Suk sedang memeriksa kondisi Soo Jin, lalu tiba-tiba In Hye masuk dan langsung memeluk Soo Jin. Dia meminta maaf karena hari ini dilalui Soo Jin dengan sangat melelahkan dan menakutkan. In Hye lega melihat Soo Jin baik-baik saja.

Masih dalam dekapan ibunya, Soo Jin malah berkata kalau menurutnya hari ini sangat menyenangkan. In Hye melepas pelukannya, dan menatap Soo Jin dengan heran lalu bertanya apa maksud Soo Jin kalau hari ini menyenangkan?
Soo Jin dengan bangga menceritakan kalau tadi ayahnya datang seperti superman dan meneriakkan namanya. “Soo Jin-ah..Soo Jin-ah, seperti itu.”

Soo Jin juga bercerita tentang ahjussi jahat yang mengaku sebagai teman ayahnya, dan ahjussi itu langsung kabur begitu mendengar suara ayahnya.
In Hye menahan tangis, menyadari kalau tadi Soo Jin benar-benar dalam bahaya.


Soo Jin bertanya bagaimana ayahnya bisa tahu kalau tadi ahjussi jahat datang menemuinya dan berbohong padanya? Tapi menurutnya hari ini benar-benar penuh kejutan.
In Hye membenarkan kalimat Soo Jin kalau hari ini benar-benar penuh kejutan.
Soo Jin pun bertanya memang ibunya habis darimana? Bagaimana Ahjussi jahat itu bisa tahu kalau ibu sedang tidak bersamanya?

Tiba-tiba Soo Jin muntah, dan In Hye menjadi panik. Ji Suk yang masih ada diantara mereka, langsung membaringkan Soo Jin. Seung Woo melihat itu dari luar dan ikut merasa cemas dengan kondisi Soo Jin.

Saat sudah dibaringkan, Soo Jin berkata kalau dia sangat lelah. In Hye tidak mampu menahan tangis dan bertanya pada Ji Suk, apa Soo Jin benar baik-baik saja? Ji Suk membenarkan dan menjawab kalau sejauh ini Soo Jin mampu bertahan dengan baik.
In Hye membelai lembut kepala Soo Jin.


Seung Woo memutuskan keluar karena ga tahan melihat rasa sakit yang Soo Jin rasakan, saat itulah dia bertemu Jae Kyung. Jae Kyung berkata kalau Seung Woo sudah melakukan semua dengan baik. Seung Woo mengucapkan terima kasih. Jae Kyung menjawab kalau dia cukup senang melihat semuanya baik-baik saja.
Seung Woo kemudian bertanya dimana Tae San?
Jae Kyung menjawab kalau Tae San sedang menunggunya. Ada sesuatu yang harus dia dan Tae San lakukan bersama-sama.

Seung Woo meminta agar dia juga diberitahu apa yang akan terjadi dan apa yang akan dilakukan Jae Kyung serta Tae San. Operasi Soo Jin tinggal dua hari lagi, jadi mereka harus bisa menangkap Moon Ill Suk sebelum hari itu. Jae Kyung pun menyetujuinya.

Keluarlah In Hye dari ruang Aseptik, dan Seung Woo mempersilakan Jae Kyung serta In Hye untuk berbicara karena dia akan menanyai para perawat.

Saat Seung Woo sudah berlalu, In Hye langsung bertanya dimana Tae San?


Tae San menunggu Jae Kyung yang ga kunjung datang. Dia berkali-kali melihat jam dan bergumam kenapa Jae Kyung belum juga datang?
Saat sedang menunggu itulah, In Hye datang. Tae San yang melihat In Hye langsung mendekat. Begitu pula dengan In Hye.

Kini mereka sudah berhadapan. In Hye lah yang mengawali percakapan dengan mengucapkan terima kasih karena Tae San sudah menyelamatkan Soo Jin.
Tae San menjawab kalau In Hye ga perlu berterima kasih. Dia malah meminta maaf karena membuat In Hye mengalami situasi seperti ini. Dia bahkan sangat malu untuk meminta maaf pada In Hye karena selalu membuat In Hye kesusahan.

In Hye menggeleng dan mengucapkan terima kasih keduanya karena Tae San bisa tahu sinyal yang dia kirimkan melalu video call tadi.

“Aku bisa mengerti kau tidak bisa datang menyelamatkanku, karena kau harus menyelamatkan Soo Jin. Tapi aku juga ga ingin mati. Kau tidak tahu betapa aku ingin kau mengingat tentang bayangan dimataku.”

Tae San menjawab kalau dia ga pernah melupakan tentang bayangan itu. In Hye terpana mendengar jawaban Tae San. Tae San tersenyum dan berkata kalau In Hye punya banyak kebiasaan aneh, jadi mungkin karena itulah dulu mereka akhirnya berkencan. Dia juga merasa terkejut saat mengetahui bahwa In Hye masih mau mengingat kenangan tentang pria yang jahat sepertinya.

Mata In Hye berkaca-kaca, dia lalu berkata “Kau sudah menyelamatkan Soo Jin malam ini, jadi anggap saja ini penebus atas apa yang telah kau lakukan 8 tahun yang lalu.”

Tae San terpana dan In Hye melanjutkan kalimatnya kalau setelah operasi nanti, mereka bisa menyebut hari-hari setelah itu juga sebagai balasan atas 8 tahun Tae San tidak bersama Soo Jin.
Tae San bertanya mengapa In Hye begitu mudah memaafkannya?

In Hye kembali menahan tangisnya dan menjawab “Aku mau memaafkanmu..agar kau juga bisa memaafkan dirimu sendiri.”
Tae San menjawab kalau dia akan mencobanya.

Tae San kembali lagi meminta maaf atas hari ini pada In Hye. Dia juga mengucapkan terima kasih. In Hye menjawab kalau dia juga berterima kasih pada Tae San. Setelah itu mereka hanya saling pandang, dan ada banyak makna dari pandangan kedua mantan kekasih itu.


Seung Woo memeriksa ruang CCTV. Petugas menyerahkan kabel yang sudah dipotong dan mainboard yang juga dirusak.
Seung Woo menerima barang bukti itu dan bertanya jadi semua CCTV rusak? Petugas membenarkan kalau selama waktu itu, CCTV tidak ada yang berfungsi.
Seung Woo kemudian bertanya kalau backup nya gimana? Ada kan?
Petugas menjawab kalau file backup ada, tapi hanya yang merekam kejadian sebelum insiden tadi. Seung Woo sedikit lega karena paling tidak mereka bisa menemukan rekaman dimana ada gadis yang membawa minuman tadi.


Tae San dan Jae Kyung sudah keluar dari rumah sakit dan kini berada di bangku taman. Mereka sedang menikmati mie instan dengan sama-sama lahapnya.
Jae Kyung yang melihat Tae San makan sangat lahap bertanya apa Tae San mau dia belikan satu lagi?

Tae San menjawab ga usah, ini sudah cukup kok. Kalau dia banyak makan, dia bisa-bisa ngantuk saat akan begadang nanti.
Jae Kyung yang teringat kembali tentang Moon Ill Suk berkata dengan geram kalau Moon Ill Suk benar-benar bajingan yang ga berperasaan. Soo Jin melihat Ill Suk, Tae San juga, dan dia juga melihat Ill Suk. Tae San langsung menyela kalimat Jae Kyung dan bilang kalau Soo Jin ga mungkin bisa bersaksi, apalagi dia.
Bukankah Jae Kyung tahu kalau dia dan Soo Jin adalah saksi yang ga bisa memberi kesaksian?

Dia meminta agar Jae Kyung tenang saja, dan Jae Kyung menjawab benar juga, kenapa dia jadi merasa lebih marah daripada Tae San? Padahal harusnya yang lebih marah kan Tae San.
Jae Kyung bertanya apa kemarahan Tae San hilang karena sudah memukuli Ill Suk?

Tae San menjawab “Kemarahanku ga akan bisa hilang bahkan jika aku membunuhnya.”

Jae Kyung bertanya harusnya tadi Tae San membawa Ill Suk ke kantor polisi. Tae San langsung mengeluarkan perekamnya dan berkata kalau mereka bisa menangkap Ill Suk dengan perekam ini.

Jae Kyung kaget melihat perekam itu dan bertanya jadi Tae San sudah mengambil perekam itu?
Tae San mengangguk dan menjelaskan kalau setelah dia mengambil perekam, In Hye menelponnya.
Tiba-tiba Jae Kyung bertanya bagaimana Tae San bisa tahu kalau In Hye mengirim sinyal melalui mata In Hye.

Tae San menjawab kalau untuk yang satu itu, biarkan dia menyimpan untuk dirinya sendiri, dan Jae Kyung pun tidak mendesak lebih jauh lagi. Tae San pun menyuruh Jae Kyung mendengarkan isi rekaman ini.

Jae Kyung yang sudah mendengar isi rekaman itu berkata kalau mereka tetap belum bisa menangkap Ill Suk hanya dengan rekaman ini saja. Tae San bertanya tapi rekaman ini terdengar jelas kan kalau nama Ill Suk disebut? Jae Kyung mengangguk namun tetap berkata kalau ini saja ga akan cukup.
Tae San menjawab kalau perekam ini bisa kok untuk menangkap Ill Suk.

Jae Kyung lah yang terpana mendengar begitu mantapnya kata-kata Tae San.
Jae Kyung bertanya bagaimana bisa Tae San begitu yakin? Tae San menjelaskan kalau ternyata Dae Jun sama sekali ga memberitahu Ill Suk tentang perekam yang dia pasang di toko gadai. Saat dia terjebak di rumah Ill Suk, Ill Suk hanya tahu jika dia menghabiskan beberapa malam di toko gadai.

Jae Kyung yang mendengar cerita Tae San mencoba menarik kesimpulan, kalau Ill Suk sampai tahu tentang ini, maka Hwang Dae Jun akan dalam masalah kan? Tae San membenarkan.
Jae Kyung berkata berarti mereka harus mengadu domba Ill Suk dan Dae Jun? Tae San tersenyum lalu berkata tapi apa gunanya jika mereka hanya menangkap Moon Ill Suk saja? Karena dia yakin Seo Hee akan menggunakan kekuasaan untuk bisa membebaskan Ill Suk seperti dulu.

Karena mendengar nama Seo Hee, Jae Kyung jadi ingat kalau dia belum memberitahu Tae San tentang info yang dia dapat tentang Seo Hee.
Jae Kyung berkata kalau pemilik mobil Martin (Kim) adalah Perniagaan Winner? Tae San menimpali bukankah kata Jae Kyung kalau rumah Seo Hee juga atas nama perniagaan Winner? Jae Kyung mengangguk dan juga bilang kalau pemilik studio foto itu juga sama. Jae Kyung bilang kalau dia akan melacak dan mencari tahu semua itu.
Tae San langsung menyela kalimat Jae Kyung, kalau mereka sudah ga punya banyak waktu.

Tae San berkata kalau mereka hanya punya waktu dua hari sebelum Soo Jin operasi. Jadi sebelum hari itu, mereka harus bisa menangkap keduanya. Dan dia bisa masuk ke ruang operasi tanpa rasa kahwatir sedikitpun.


Setelah berdiskusi dengan Jae Kyung, Tae San berdiri di depan rumah Seo Hee. Lampu rumah Seo Hee pun terlihat padam, dan saat Tae San melihat jam di pergelangan tangannya, ternyata jam menunjukkan pukul 12 malam lebih 5 menit, tepat seperti apa yang Jae Kyung bilang padanya.


Setelah yakin aman, Tae San langsung memanjat tembok dirumah disebelah rumah Seo Hee. Dia berhasil masuk dan meneropong rumah itu. Melalui teropongnya terlihat rumah di sebelah rumah Seo Hee begitu mewah dan juga lampunya belum padam.


Saat sedang asik meneropong, seorang pelayan wanita keluar dan memutar musik di halaman rumah itu. Musik yang mengalun lembut. Tae San jelas sedikit heran diatas sana saat melihatnya, tapi dia terus mengamati.

Tepat setengah satu dini hari Seo Hee keluar dengan gaun malamnya, terlihat berkelas dan anggun. Dia memegang gelas berisi anggur dan berdansa memutari halaman luas itu. Seorang diri, ya tanpa siapapun yang menemani Seo Hee menikmati malam itu dengan penuh senyum. Tae San yang semakin merasa aneh melihat tingkah Seo Hee langsung mengabadikan momen ini, dia tahu ini adalah momen penting.


Beralih ke rumah Moon Ill Suk, yang mana dia juga belum tertidur mungkin karena kegagalannya menghabisi Tae San malam ini.
Ill Suk yang berdiri di depan jendelanya, menoleh menatap dinding perapiannya. Dia menatap dinding itu penuh makna.

Ill Suk pun mendekati dinding perapian itu, dan menekan bagian bawahnya. Lalu dinding yang kita kira hanya perapian biasa ternyata bergeser membuka sebuah ruang yang langsung Ill Suk masuki.


Ini adalah ruang bawah tanah seperti yang Chi Guk perkirakan. Ruangan itu juga luas, dan sampailah Ill Suk di tempat yang ternyata berisi beberapa lemari besi dan tentu menyimpan selain kekayaannya juga hal-hal penting lainnya.

Disana Ill Suk menuju satu lemari besi dan membukanya, lemari itu berisi banyak sekali uang. Ill Suk kemudian mengambil tas besar dan memasukkan uang-uang itu ke dalamnya.
Tidak hanya uang saja ternyata, Ill Suk beralih ke lemari yang menyimpan beberapa berkas dan mengambil satu yang memang dia butuhkan.


Pengintaian Tae San selesai sudah dan diapun kembali ke rumah, disana Chi Guk belum tidur dan Tae San langsung memberikan berkas pada Chi Guk. Chi Guk bergumam kalau Tae San bahkan masih bisa mencari informasi tentang orang itu (Kim) setelah kejadian kemarin itu.

Tae San menjelaskan kalau Jae Kyung yang mencarinya, dia tidak melakukan apapun.
Chi Guk membaca informasi mengenai laki-laki yang dia yakini adalah putranya yang hilang.
Tae San berkata kalau laki-laki itu dari kolombia, dan berumur 29 tahun. Laki-laki itu juga mantan Legiun Asing Perancis.
Memang akan butuh waktu untuk mencari tahu siapa keluarga Kolombia yang mengadopsi laki-laki itu. Mereka juga belum tahu apakah laki-laki itu Cina Koera atau Jepang. Mereka hanya menyimpulkan kalau laki-laki itu dari Korea karena laki-laki itu fasih berbahasa Korea.

Chi Guk mendengarnya dengan seksama. Tae San kemudian bertanya atas alasan apa Chi Guk yakin kalau laki-laki itu mungkin anak Chi Guk?


Flashback

Saat itu, beberapa puluh tahun yang lalu. Seorang anak laki-laki kecil, begitu senang mendapat hadiah bolpoin dari ayahnya.
Sang ayah adalah Han Chi Guk.

“Aku menjalani hidupku dengan menggunakan kepalan tangan, tapi aku tidak mau anakku menjalani hidup sama sepertiku..jadi aku memberinya pena ketika dia masuk TK. Aku mengukir inisial namanya di bagian tutup pena itu.”


Anak laki-laki itu berlari dengan senang dan memeluk ayahnya, mereka bermain bersama setiap hari dan selalu tersenyum.

“Aku punya sifat pemarah seperti harimau, tapi dia tidak takut padaku, dan mematuhi semua perintahku dengan baik.Dia mengikutiku kemanapun aku pergi, jadi aku memanggilnya dengan sebutan Glue (Lem) ”

Suatu hari Chi Guk hanya menemukan pena anaknya tanpa tutup, dia memanggil-manggil anaknya namun tidak ada jawaban sama sekali dari Glue.
Semenjak itulah anaknya tidak pernah kembali.


Flashback End

Chi Guk bahkan masih menyimpan pena milik anaknya itu. Dia berkata kalau itu penculikan seseorang pasti sudah meminta uang tebusan padanya, diapun menunggu selama setahun dengan uang sekoper penuh jika penculik itu meminta. Tapi ternyata tetap tidak ada kabar apapun tentang Glue nya sampai sekarang ini.

Tae San yang mendengar itu menjadi sedikit bingung bagaimana bisa ya Glue ketemu sama Ill Suk? Bukankah menurut catatan Glue kerja di Legiun Asing Perancis.
Chi Guk menarik nafas dan menjawab dia juga ga tahu.
Tiba-tiba Tae San bertanya apa karena ini Chi Guk mau membantunya? Karena dia mengingatkan Chi Guk pada anak Chi Guk yang hilang?

Chi Guk menjawab diplomatis kalau ini memang sifat manusia untuk saling membantu. “Anakku mungkin menjalani hidupnya dengan penuh penderitaan, dan tidak memiliki seseorang bersamanya.”

Kemudian Chi Guk mengumpat pada Tae San karena Tae San berbakat sekali bikin orang sedih. (Iya tuh Om..yang jual tisu di deket kos ku aja juga seneng, soalnya aku beli tisu terus..hahaha..*terus masalah buat gue---Jun Ki says)

Tae San berjanji akan membantu Chi Guk untuk mengumpulkan informasi lainnya setelah operasi Soo Jin. Chi Guk berkata kalau Tae San pikir saja dulu tentang urusan Tae San. Tae San tersenyum melihat kepedulian Chi Guk padanya, walau Chi Guk ga memperlihatkannya secara jelas.


Kembali lagi ke Ill Suk yang kali ini ditemani Hyung Jin. Uang setas penuh itu sudah ada di meja Ill Suk, dan dia berkata kalau satu-satunya cara untuk membunuh Tae San adalah menculik Tae San saat akan perjalanan ke RS.
Ill Suk meminta Hyung Jin mencari orang yang mau melakukan itu dengan uang yang ada di tas ini, gunakan sesuai kebutuhan Hyung Jin, yang penting Tae San harus mati. Dia juga mau Ill Suk mempekerjkan orang-orang yang ahli untuk menangkap Tae San. Jangan sampai gagal.

Ill Suk bertanya apa yang dilakukan Jae Kyung sekarang? Hyung Jin menjawab kalau menurut laporan, Jae Kyung sama sekali ga meninggalkan apartemennya. Ill Suk heran dan bertanya sendiri, apa Jae Kyung benar-benar menyerah atau hanya pura-pura saja. Dia pun menyuruh Hyung Jin agar mengirim lebih banyak orang untuk memata-matai Jae Kyung dan juga Seung Woo.

Hyung Jin mencoba memberi saran pada Ill Suk agar menyerah saja akan masalah Jang Tae San ini. Ill Suk yang membelakangi Hyung Jin tak percaya dengan kalimat salah satu anak buah terdekatnya ini.
Hyung Jin menjelaskan kalau ga ada bukti kok yang menunjukkan Ill Suk pembunuh Mi Suk. Ill Suk kan hanya butuh orang yang mau menggantikan Ill Suk di penjara, karena dia merasa itulah hal teraman yang harus Ill Suk lakukan sekarang.

Ill Suk sedari tadi diam, berbalik memandangi Hyung Jin. Dia mendekati Hyung Jin dan menatap dengan tatapan tajam. Dia bertanya kapan Hyung Jin menjadi budak untuk uang? Hyung Jin kaget dan takut melihat reaksi Ill Suk. Ill Suk dengan dingin mengatakan kalau dia mengumpulkan uang sebanyak ini agar ga ada yang membantah semua perintahnya dan tidak memandang remeh dirinya.
Apa uang yang dia berikan kurang?

Dengan terbata Hyung Jin menjawab kalau bukan begitu maksudnya. Ill Suk melempar uang di tasnya ke badan Hyung Jin dan berteriak kalau Hyung Jin merasa kurang tinggal minta lagi padanya, tapi lakukan apa yang dia mau, mengerti?!!

Hyung Jin takut dan hanya mampu menjawan ya.
Tiba-tiba telepon di kantor Ill Suk berdering dan kata resepsionisnya Jang Tae San ingin berbicara dengannya. Ill Suk dan Hyung Jin jelas saka kaget. Ill Suk bahkan bergumam kalau Tae San berani sekali menelpon kantor. Ill Suk pun menyuruh agar resepsionisnya menyambungkan panggilan Tae San itu padanya.


Setelah Ill Suk tersambung dengan Tae San, Tae San berkata ini dia. Ill Suk menjawab kalau dia sudah tahu. Ill Suk menyuruh agar Tae San terus aja bermain-main. Tae San tersenyum dan menjawab kalau dia akan memainkan sesuatu untuk Ill Suk, jadi dia mau Ill Suk mendengar ini bersama Dae Jun dan juga Hyung Jin. Tae San bahkan menyuruh Ill Suk menggunakan speaker saja, biar jelas terdengar.

Tae San ternyata menelpon Ill Suk di sekitar area studio fotonya Kim, dia menoleh melihat Dae Jun sedang sibuk mengemasi barang-barang di studio foto dan memindahkan ke dalam mobil.
Tapi Tae San berpura-pura Dae Jun ada disana dan berkata kalau Dae Jun sepertinya ga memberitahu sesuatu ini pada Ill Suk.

Ill Suk di kantornya menuruti yang Tae San mau, dia menekan tombol speaker dan kini Hyung Jin juga mendengar. Tae San lalu memainkan perekam itu, perekam dimana Dae Jun dengan jelas mengatakan kalau Ill Suk lah pembunuh Mi Suk.
Hyung Jin kaget dan Ill Suk geram sekali, sedang Tae San tersenyum sinis di tempatnya.
Ill Suk kemudian mendekatkan dirinya ke speaker telepon lalu berkata agar Tae San tidak mengadu domba dia dan Dae Jun.
Harusnya Tae San membawa bukti itu ke polisi, bukan malah mendengarkan itu padanya, karena itu beguna sama sekali untuknya.

Tae San menjawab mantap, kalau dia pasti akan membawa ini ke kantor polisi kok. Ill Suk yang awalnya tenang jadi sedikit kaget dan Tae San berkata kalau Ill Suk pasti nantinya akan membuat Dae Jun menjadi pelaku sebenarnya kan? Itu sama seperti saat Ill Suk mengirimnya ke polisi dulu. Setelah Dae Jun masuk penjara, dia yakin Dae Jun akan memberontak dan berkata kalau bukan Dae Jun pelaku sebenarnya melainkan Ill Suk.
Setelah itu Tae San menutup telepon, dan Ill Suk terlihat cemas karena kalimat Tae San tadi.


Dae Jun yang mengawasi pemindahan barang di studio foto, menyuruh anak buahnya bergerak cepat sebelum polisi datang ke tempat ini.
Saat itulah ponsel Dae Jun berbunyi, dan Tae San lah penelponnya.
Tae San langsung bertanya apa Dae Jun siap untuk masuk penjara? Dae Jun yang awalnya ga tahu kalau penelponnya Tae San menjadi kaget dengan pertanyaan itu. Tae San berkata lagi kalau Dae Jun lah pembunuh Mi Suk, tapi malah memfitnahnya.

Dae Jun marah dan bertanya Tae San ngomong apa sih, dia ga ngerti. Tae San lalu mengatakan kalau waktu dia terjebak di rumah Ill Suk, Ill Suk bilang kalau Ill Suk akan membunuhnya lalu mengirim Dae Jun ke penjara sebagai ganti Ill Suk. Bukankah pisau itu milik Dae Jun, dan rumah Mi Suk juga atas nama istri Dae Jun. Terlabih Dae Jun terekam CCTV juga hari itu.

Apa Dae Jun tahu, Dae Jun bisa masuk penjara dengan waktu sangat lama, dan membusuk di penjara sampai peti mati menutup tubuh Dae Jun?
Setelah itu Tae San pun menyudahi percakapannya dan berlalu dari daerah itu.
Tepat setelah telepon Tae San, Ill Suk pun menelpon Dae Jun.


Ill Suk ternyata menyuruh Dae Jun menemuinya, dan disana mereka duduk berdua dengan uang yang ada di dalam tas.
Ill Suk menyuruh Dae Jun mencari orang yang tidak memiliki catatan criminal seperti Tae San. Dae Jun awalnya bingung tapi kemudian Ill Suk menjelaskan kalau setelah dia membunuh Tae San dan memecat Jae Kyung, maka dengan kekuasaan yang dimiliki Seo Hee, tidak akan ada satupun jaksa yang memeriksanya.

Ill Suk bertanya bagaimana kita buat seolah pembunuhan karena dirampok? Dae Jun tiba-tiba tersenyum dan merasa itu ide cemerlang, lalu menjawab kenapa tidak, mereka bisa memakai cara itu. Ill Suk pun tersenyum senang, dan berkata kalau mereka tetap harus menyingkirkan Jang Tae San.
Dae Jun menjawab tentu saja.

Ill Suk menyuruh Dae Jun mencari orang yang ahli untuk misi ini tepat di hari operasi Tae San. Jika Dae Jun meninggalkan bukti, langsung hilangkan.
Dae Jun pun mematuhinya.
Tapi tiba-tiba istri Dae Jun menelpon.


Di rumah Dae Jun, sudah ada Seung Woo dan di kejauhan terlihat seorang wanita yang aku yakini dia adalah Kwan Hee Ok, istri Dae Jun.
Dae Jun yang sudah ada disana terpana mendengar kalimat Seung Woo, kalau Seung Woo tadi bertanya pada Hee Ok tentang rumah Oh Mi Suk yang atas nama istri Dae Jun, dan ternyata istri Dae Jun ga tahu apa-apa tentang rumah itu.
Seung Woo berkata kalau Dae Jun ceroboh sekali, membeli rumah atas nama istri Dae Jun, tapi malah pacar Dae Jun yang menempati.

Dari jauh istri Dae Jun sepertinya akan meledak karena marah mengetahui suaminya selingkuh, dan Dae Jun yang melihat wajah istrinya itu dengan kesal bertanya memang siapa pacarnya? Seung Woo dengan santai menjawab kalau memang bukan pacar Dae Jun, kenapa Dae Jun membiarkan wanita itu tinggal disana tanpa uang sewa? Apa istri Dae Jun tahu tentang ini?

Dae Jun beralasan kalau perjanjian sewa rumah itu hilang, Seung Woo menjawab kalau memang begitu ya Dae Jun datang saja ke kantor polisi dengan pernyataan dari Bank yang menunjukkan kalau rumah itu memang disewakan.
Seung Woo berabalik dan langsung menaiki mobilnya.
Pancingan kali ini sepertinya sukses berat.


Dae Jun sepertinya langsung akan mengurus semua agar istrinya ga curiga, tapi ternyata dia bertemu Tae San di jalan, Dae Jun yang melihat Tae San langsung berniat menghajar Tae San, tapi Tae San dengan gesit menyingkir dan langsung menampar Dae Jun. Tae San menyuruh agar Dae Jun ga terus menyumpahinya.

Dae Jun yang terlihat kesakitan oleh tamparan Tae San, membuat Tae San berkata kalau Dae Jun merasa sakit, Dae Jun bisa melaporkan itu pada polisi. Katakan pada Polisi kalau Dae Jun ditampar oleh buronan yang bernama Jang Tae San.
Dae Jun hanya mampu berkata apa Tae San sudah gila? Sudah ga waras?

Saat Dae Jun akan melayangkan tinjunya pada Tae San, Tae San tiba-tiba berkata apa Ill Suk ga bercerita tentang perekam itu? Dae Jun kaget dan ga jadi meninju Tae San. Dia bertanya apa Tae San mengadu domba dia dengan Ill Suk?

Tae San hanya tersenyum dan dengan cuek berkata kalau dia yakin Ill Suk menyuruh Dae Jun untuk mencari orang yang tidak memiliki catatan criminal seperti dia dulu kan? Ill Suk juga pasti tadi bilang kalau akan membuat ini seolah-seolah pembunuhan karena dirampok. Dae Jun terpana karena apa yang Tae San adalah benar.
Tae San bertanya apa Dae Jun ga tahu, kalau itu Cuma cara Ill Suk untuk mengulur waktu saja.

Dae Jun pasti akan menyuruh anak buah Dae Jun untuk membunuhnya kan? Saat Dae Jun melakukan itu, Ill Suk akan datang dengan rencana menjebak Dae Jun. Masak sih Dae Jun ga tahu?
Dae Jun yang sedari tadi diam berkata kalau yang Tae San katakan semuanya pasti Cuma omong kosong saja. Tutup mulut Tae San sebelum dia memasukkan Tae San ke penjara.
Lalu dengan santainya Tae San memutar rekaman suara itu di hadapan Dae Jun.


Tae San menikmati sekali reaksi terkejutnya Dae Jun, dan Tae San bertanya apa menurut Dae Jun dia ga akan mendengarkan perekam ini pada Ill Suk? Dae Jun semakin ketakutan dan Tae San tersenyum melihatnya. Jika Dae Jun mencoba melarikan diri maka Dae Jun akan bernasib sama sepertinya.
Sebelum pergi Tae San bahkan menepuk pundak Dae Jun dan berkata semoga Dae Jun berhasil.
Dae Jun kesal dan berniat menghajar Tae San, tapi Tae San lah yang lebih dulu memukul Dae Jun hingga Dae Jun jatuh tersungkur.


Berpindah ke kantor jaksa. Jung Woo memanggil Sang Hoon ke ruangannya. Jung Woo bertanya tentang Jae Kyung. Sang Hoon yang memang teman sejati sekali dengan jae Kyung menjawab kalau dia sama sekali ga tahu tentang Jae Kyung

Jung Woo berkata kalau Jae Kyung harus membuat alasan atas pelanggaran yang Jae Kyung lakukan sebelum komite disiplin datang, agar hukuman Jae Kyung bisa diperingan. Apa Jae Kyung ga datang karena Jae Kyung kira dia dinonaktifkan? Tapi dia yakin Jae Kyung masih menyelidiki tentang Tae San kan?

Sang Hoon hanya menjawab kalau dia benar-benar ga punya apapun untuk dikatakan pada Jung Woo. (Setia banget ya Sang Hoon.)
Jung Woo kemudian bertanya apa Sang Hoon mau Jae Kyung dipecat?
Sang Hoon memandang atasannya itu dan menjawab kalau itu bukan pertanyaan yang harus Jung Woo tanyakan padanya.
Jung Woo menyuruh agar Sang Hoon mengatakan pada Jae Kyung bahwa sekarang ini ga penting apakah Jae Kyung mempercayainya atau tidak. Tapi ini tentang Jae Kyung membutuhkannya atau tidak?
Sang Hoon terdiam seolah memikirkan kalimat Jung Woo tadi.


Di suatu tempat yang terdengar sayup-sayup One More Night nya maroon 5. Ada reporeter yang pernah menemui Seo Hee saat Moon Ill Suk ditangkap. Reporter Lee Dong Myung.
Jae Kyung terlihat datang dan mendekati sang reporter itu.

Jae Kyung dengan santainya duduk disamping Dong Myung dan mengambil cemilan Dong Myung lalu ikut memesan bir, Dong Myung sendiri hanya menatap dengan heran.

Jae Kyung menatap Dong Myung dengan senyum dan berkata kalau dia punya rumor menarik dan ingin membaginya dengan Dong Myung.
Tiba-tiba Dong Myung ingat kalau sepuluh hari yang lalu ada yang menelponnya dan ingin berbicara dengan Seo Hee karena orang itu tahu dia sedang bersama Seo Hee, dan orang yang menelponnya waktu itu pasti Jae Kyung kan? Jae Kyung juga datang dan memberikan karangan bunga saat konferensi pers Seo Hee yang mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai walikota.

Dong Myung jujur berkata kalau dia cukup terkesan dengan Jae Kyung sehingga dia melakukan riset tentang Jae Kyung. Jae Kyung tersenyum manis dan bilang itu tandanya dia ga perlu memperkenalkan dirinya lagi kan? Dong Myung juga bertanya kalau yang mengirimi dia rumor beberapa hari lalu juga Jae Kyung kan?
Jae Kyung menjawab berarti Dong Myung tahu kalau dialah yang menangkap Moon Ill Suk? Dong Myung hanya tersenyum dan mengangguk membenarkan.

Jae Kyung pun berkata berarti Dong Myung juga tahu kenapa dia menemui Dong Myung sekarang ini? Jae Kyung heran kenapa artikel itu belum Dong Myung publikasikan, dia kira Dong Myung akan mengangkat artikel itu ke media.
Dong Myung menjawab kalau Seo Hee setuju artikel itu diterbitkan. Kali ini Jae Kyung terpana tak percaya.


Flashback

Dong Myung yang hari itu mendapat rumor langsung menemui Seo Hee dan berkata kalau Ill Suk sekarang sudah ditangkap dan ada yang bertaruh padanya 5 juta won, bahwa Ill Suk akan segera dibebaskan sebelum 48 jam, dan Seo Hee lah yang akan membebaskan Ill Suk dengan kekuasaan yang Seo Hee miliki Saat itu Dong Myung bertanya bagaimana pendapat Seo Hee tentang rumor ini?

Seo Hee yang terkejut bertanya apa Dong Myung datang kesini untuk meminta ijinnya dalam penerbitan artikel terkait rumor yang Dong Myung katakan tadi?
Dong Myung dengan mantap menjawab kalau ada pepatah yang bilang ga ada asap tanpa adanya api.

Seo Hee dengan dingin dan tanpa takut bertanya jadi Dong Myung kesini untuk memastikan apakah itu api yang besar atau api kecil?
Dong Myung menjawab anggap saja ini konfirmasi dari Seo Hee langsung untuk masyarakat. Ini kan termasuk isu besar.

Seo Hee dengan cuek mempersilakan Dong Myung menulis artikel itu. Kali ini Dong Myung terkejut, dan Seo Hee berkata “Seorang reporter harusnya menulis sesuatu dengan keyakinannya sendiri. Selama Anda bertanggung jawab atas apa yang Anda tulis, itu tidak apa-apa. Anda kan juga bukan anak kecil yang tidak tahu apa yang akan terjadi jika bom meledak. ”


Flashback End

Dong Myung berkata pada Jae Kyung kalau saat itu dia merasa tidak mengenal Seo Hee. Saat itu dia merasa benar-benar ketakutan. Maka dia hanya mampu meminta maaf pada Seo Hee lalu meninggalkan kantor Seo Hee dengan membungkuk hormat.

Dong Myung berkata kalau Jae Kyung pasti merasa sangat kecil sekarang kan karena melihat kekuatan Seo Hee yang begitu besar? Jae Kyung ga menjawab dan balik bertanya lalu apa yang akan Dong Myung lakukan kalau Dong Myung mendapat rumor tentang Seo Hee lagi?


Di kantor polisi, semua sedang rapat dan Taek Nam berkata kalau mereka akan menjebak Dae Jun dengan menggunkan rumah Mi Suk yang mamakai nama istri Dae Jun. Taek Nam kemudian bertanya pada Ill Do apa Ill Do sudah menemukan supri taksi yang mengantar Tae San ke gudang di Paju waktu itu?
Il Do mengiyakan tapi ternyata supir itu besoknya berhenti kerja.

Kemudian Taek Nam juga bertanya apakah produsen pisau yang membuat pisau untuk membunuh Mi Suk, sudah ditemukan? Seung Woo menjawab kalau dia sudah meminta daftar nama-nama pembuat pisau itu. Tapi yang menarik adalah setiap pisau memiliki tutup yang berbeda.

Taek Nam kemudian bertanya siapa yang akan menjaga RS malam ini? Chul Kyu mengangkat tangannya dan berkata kalau giliran dia yang jaga.
Seung Woo memandang penuh makna pada Chul Kyu. Sepertinya Seung Woo juga sudah tahu kalau Chul Kyu lah mata-mata itu.


Tim pun segera beraksi. Ill Do pergi ke klub dan melihat setiap wanita yang ada di klub itu sambil membawa sebuah foto, foto si gadis berkaca mata yang membagikan minuman pada petugas dan perawat RS. Para wanita itu terlihat kesal sekali.

Sedangkan di lain sisi klub itu, Seung Woo juga memperlihatkan sebuah foto pada pegawai klub yang mana dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Si perempuan terlihat acuh saat Seung bertanya pernahkah wanita dan pria itu melihat atasan di klub ini mempunyai pisau seperti di foto?
Dua orang pria menggeleng pertanda kalau mereka ga pernah melihat pisau seperti ini. Seung Woo bahkan mengancam kalau mereka semua akan mendapat sanksi jika berani bersaksi palsu padanya.

Kali ini sang wanita yang menjawab kalau karyawan disini hampir ga pernah melihat bos mereka. Karena bos mereka jarang datang kesini.
Saat Seung Woo menoleh kesamping, Ill Do menggelengkan kepalanya tanda dia ga menemukan wanita yang mirip seperti yang di foto.


Di suatu tempat yang sepi, terlihat sebuah mobil yang ternyata di dalamnya ada Seo Hee dan juga Ill Suk. Mereka hanya bertemu berdua saja.
Seo Hee bertanya kenapa Ill Suk membuat salinan kameranya?
Dia sudah berbisnis dengan Ill Suk selama bertahun-tahun. Tapi ternyata kebiasaan lama Ill Suk itu ga bisa dihilangkan. Bagaimanapun, dia akan tetap meninggalkan Negara ini setelah acara lelang amal selesai. Ill Suk menjawab bukankah Seo Hee pergi dengan penerbangan malam hari di tanggal 26 itu? Seo Hee terkejut, dan Ill Suk bertanya sinis, bagaimana bisa Seo Hee memesan tiket tanpa sepengetahuannya? Seo Hee menjawab kesal, memangnya dia harus memberitahu Ill Suk dulu ketika dia akan pergi?

Ill Suk menoleh menatap Seo Hee yang melotot padanya, dan menyuruh agar Seo Hee ga usah melotot seperti itu dan memang Seo Hee harus memberitahunya kapan Seo Hee berangkat.

Seo Hee berkata beraninya Ill Suk. Tapi Ill Suk dengan santai melanjutkan kalimat Seo Hee “Apa kau akan bilang, Hei Moon Ill Suk beraninya kau berbicara seperti itu padaku? Aku yang membuat gangster miskin sepertimu menjadi seorang pengusaha besar?”

Kali ini gantian Ill Suk yang melotot pada Seo Hee, dan Seo Hee menatap ga percaya pada Ill Suk. Ill Suk pun berkata “Gangster miskin ini, telah mengurusi kotoranmu selama sepuluh tahun. Jadi setengah dari kekuatanmu adalah milikku. ”

Seo Hee semakin terpana, dan Ill Suk melanjutkan kembali kata-katanya, jika dia sampai ketahuan membunuh Oh Mi Suk, tentu dia akan menggunakan sedikit kekuatan Seo Hee. Jadi sebelum Jae Kyung dipecat dan Tae San mati, Seo Hee ga boleh pergi meninggalkan Negara ini. Kalimat Ill Suk ini bukan terdengar seperti kalimat biasa, tapi dia benar-benar seolah mengancam seo Hee.

Seo Hee menjawab dengan kesal dan bahkan berteriak pada Ill Suk, kalau Ill Suk membunuh Mi Suk karena kecemburuan Ill Suk sendiri, jadi jangan coba-coba melarangnya untuk pergi.
Ill Suk dengan tenang menjawab dia tahu itu, makanya dia harus menggunakan sedikit kekuasaan yang Seo Hee miliki.
Seo Hee berkata jika Ill Suk terus bersikap seperti ini, maka dia akan membatalkan acara lelang itu. Ill Suk pun dengan santai berkata batalkan saja. Itu ga berpengaruh untuknya, toh dia adalah CEO di perusahaannya. Tapi kalau Seo Hee? Apa yang akan Seo Hee lakukan tanpa uang itu? Bagaimana Seo Hee bisa hidup tanpa uang di lelang amal itu?

Seo Hee menahan amarahnya, Ill Suk benar-benar merendahkannya kali ini. Ill Suk berkata bukankah Seo Hee menghabiskan uang Seo Hee untuk membangun rumah di Swiss, dan untuk biaya anak Seo Hee yang autis itu? Lalu bagaimana dengan hidup Seo Hee setelah itu?

Seo Hee geram dan Ill Suk berkata jika Seo Hee masih mau uang di lelang amal itu, maka ikuti saja keinginannya. Seo Hee bertanya jadi Ill Suk mencoba mengancamnya padahal Ill Suk lah yang memulai ini semua? Ill Suk mengingatkan Seo Hee kalau dialah yang melepaskan Seo Hee dari lilitan hutang suami Seo Hee dulu, dan itu bukanlah masalah dia sebenarnya, tapi dia tetap mau membantu Seo Hee. Satu lagi yang Seo Hee ga boleh lupa, dialah yang membuat Seo Hee berada di posisi ini. Dia bahkan memberikan Seo Hee beberapa modal konstruksi untuk membangun kerajaan bagi anak Seo Hee yang autis itu. Jangan pernah lupakan semua yang juga pernah dia lakukan untuk Seo Hee.

Ill Suk berkata bukankah Seo Hee bilang Negara ini seperti neraka bagi Seo Hee? Tapi Seo Hee juga harus ingat, kalau satu-satunya cara untuk keluar dari neraka ini adalah dengan menjadi setan.
Ill Suk pun tersenyum puas, melihat Seo Hee yang terpana kesal karena kata-katanya, lalu dia pun keluar dari mobil Seo Hee dengan perasaan menang.


Seo Hee benar-benar kacau perasaannya, bahkan Ill Suk berani mengancamnya. Dia mengemudikan mobil dengan suasana hati yang buruk.

Sementara itu, di jalan terlihat sebuah motor pengantar jasa makanan dari sebuah restoran yang mana, Jae Kyung lah yang mengendarai motor itu, sebagai salah satu caranya menyamar.


Ternyata Jae Kyung datang menemui Tae San di rumah Chi Guk, Chi Guk terlihat tidak ada dan hanya ada mereka berdua disana. Jae Kyung membuka kotak yang dibawanya tadi. Ternyata di dalamnya berisi tas dan kamera serta beberapa peralatan lainnya. Sepertinya ini adalah alat-alat untuk misi mereka selanjutnya.

Tae San bertanya dari mana Jae Kyung mendapatkan kotak ini, Jae Kyung pun menceritakan kalau dia sudah dua tahun jadi pelanggan di restoran yang kotak nya dia pinjam ini.
Tae San heran dan Seo Hee berkata kalau dia meminjam ini untuk tiga hari saja. Dia juga menyewa sepeda motor.

Jae Kyung pun menyerahkan sebuah tas pada Tae San, dan Tae San menerimanya. Tae San bertanya apa semuanya benar-benar sudah siap? Jae Kyung dengan santai menjawab apa Tae San sudah hapal skripnya? Tae San pun tersenyum melihat Jae Kyung masih bisa bercanda padanya.


Terlihatlah Kim ada di suatu tempat yang sepi. Dia sedang mempersiapkan pistolnya, karena Kim membuka bagasi mobilnya tanpa sengaja Kim melihat ponsel itu. Ponsel yang sengaja Chi Guk lemparkan saat merasa mobil Kim membawa Tae San ke gedung milik Ill Suk malam itu.

Kim membuka ponsel itu dan ada banyak pesan yang saat dia bacar berisi “Apa kamu Glue? Cas ponsel ini”
Sementara itu terlihat Chi Guk di rumahnya terus mencoba mengirim SMS pada Kim yang dia yakini sebagai Glue nya.

Kim terlihat tidak peduli, dan melempar kembali ponsel itu ke bagasi mobilnya, lalu dia berniat melanjutkan perjalanan.
(Aduh..pesona Kim memang meluluhkan mataku lo..hihihi)


Jang Tae San berdiri di depan gedung yang merupakan kantor Seo Hee. Dia sudah dengan penyamarannya, dan dengan langkah mantap memasuki gedung itu.


Telepon di ruangan Seo Hee berbunyi dan sekretaris Seo Hee berkata ada seseorang yang ingin menemui Seo Hee. Seo Hee bertanya siapa itu? Sekretaris Seo Hee menjawab kalau orang itu mengaku utusan dari reporter Lee Dong Myung. Seo Hee menjawab untuk urusan apa? Sekretaris itu menjelaskan kalau ini tentang Kim Sung Joon. Seo Hee jelas heran karena Sung Joon kan nama anaknya, maka Seo Hee langsung mempersilakan orang itu untuk masuk menemuinya.

**

Masuklah Tae San dengan mantap ke ruang itu, dan Seo Hee menyambutnya dengan senyum.
Seo Hee pun bertanya kalau dia ingin tahu dulu siapa anda?
Tae San pun membuka penyamarannya dan berkata kalau dia adalah Jang Tae San.

Senyum Seo Hee yang mengembang kini berubah menjadi kesal, dia berkata beraninya Tae San menemuinya di kantor, dia akan panggil polisi sekarang juga.
Saat tangan Seo Hee sudah meraih gagang telepon, Tae San berkata bukankah bagus kalau dia datang ke kantor daripada datang ke rumah Seo Hee yang memiliki halaman luas itu? Seo Hee terkejut bagaimana bisa Tae San tahu rumahnya?

Tae San pun mengeluarkan foto di balik saku jasnya, dan menaruhnya di meja Seo Hee sambil berkata kalau rumah Seo Hee besar dan bagus ya.
Seo Hee pun melihat foto itu, dan Tae San berkata kalau Seo Hee mau meluangkan waktu untuknya 10 menit saja, maka dia akan membatalkan niatnya untuk mengirim foto-foto itu ke internet. Tentu saja bukan hanya foto ini yang dia punya, masih ada yang lain kok.

Tae San merentangkan tangannya agar Seo Hee memeriksa dia sehingga bisa merasa nyaman untuk bicara dengannya. (Kirain merentangkan tangan, supaya dipeluk biar Seo Hee merasa nyaman..hahaha..)
Seo Hee pun duduk kembali di kursinya dan menatap Tae San yang masih berdiri di hadapannya. Dia berkata kalau ini pasti hal yang mendesak karena Tae San membawa foto yang Tae San ambil tadi malam. Jadi langsung saja ke intinya.

Tae San menjawab kalau dia mau menangkap Ill Suk sebagai pelaku sebenarnya. Dua hari lagi putrinya operasi, dan dia mau masuk keruang operasi dengan perasaan terhormat, agar putrinya ga takut saat melihatnya nanti. Dia tahu kalau Seo Hee akan mencoba membunuhnya untuk acara tanggal 26 itu, karena Ill Suk juga harus hadir di acara tersebut.
Jadi dia hanya ingin menyelamatkan putrinya dan terlihat terhormat di hadapan putrinya. Hanya itu.

Seo Hee menjawab jadi dengan informasi yang sedikit itu, Tae San datang kesini untuk mengancamnya? Tae San pun membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kaset CD dengan lembaran kertas lalu menyerahkannya pada Seo Hee. Tae San berkata ancaman atau bukan, dia tetap harus melakukan apa yang harus dia lakukan agar putrinya bisa selamat.
Seo Hee melihat kertas itu, dan Tae San berkata kalau dia tahu rumah yang Seo Hee tempati atas nama Perniagaan Winner, studio foto itu juga. Di studio foto itulah, ibu dari anaknya diculik, tentu saja untuk penculikan itu dia memiliki buktinya didalam kaset CD itu. Jika polisi menyelidiki ini, maka polisi akan tahu kalau Perniagaan Winner itu adalah nama perusahaan kertasnya Moon Ill Suk.

Seo Hee terlihat berfikir, dan Tae San kembali berkata selama dia bisa membuat Moon Ill Suk ditangkap atas pembunuhan Mi Suk, dan dia bisa membersihkan namanya, maka dia akan tutup mulut tentang apa yang dia ketahui terkait hubungan Seo Hee dengan Ill Suk. Dia juga akan bungkam, tentang rumah Seo Hee yang super mewah itu.


Sementara itu, dia atap sebuah gedung yang tepat bersebarangan dengan gedung kantor Seo Hee, terlihat Jae Kyung serius sekali menatap jam di tangannya.
(Gayanya terlihat sangat mempesona ya menurutku.)

Jae Kyung teringat pesan Tae San yang bilang jika, dia belum keluar dalam waktu 5 menit dari kantor Seo Hee, maka Jae Kyung harus menjalankan misi ini.
Jae Kyung pun menghitung detik di jamnya, yang sebentar lagi akan ada di menit ke lima, tepat setelah Tae San masuk ke ruangan Seo Hee.

Setelah yakin ini sudah berjalan lima menit, Jae Kyung pun mengambil kamera yang sudah dia siapkan dan mulai membidik kearah ruangan Seo Hee. Kamera yang juga berfungsi sebagai teropong itu benar-benar bisa melihat dengan jelas kalau sekarang Tae San dan Seo Hee berpindah duduk di sofa yang ada ruangan Seo Hee.
(Cantik banget ih Jae Kyung, walau dengan gaya seperti itu, cocok aja ngeliatnya..)


Kembali lagi keruangan Seo Hee, dan mereka memang kali ini berpindah duduk yang mana membuat mereka menjadi nyaman satu sama lain untuk berbicara.
Tae San berkata jika Seo Hee mau membantunya untuk menangkap Ill Suk, maka dia ga akan memberikan bukti yang dia miliki pada jaksa Park.
Seo Hee menjawab apa menurut Tae San dia akan percaya kalau Tae San dapat semua info ini tanpa bantuan Jae Kyung? Tae San berkata jika mengkhianati Seo Hee setelah operasi puterinya, maka Seo Hee bisa meninggalkannya.
“Jujur, aku takut padamu..aku hampir terbunuh beberapa kali. Dan aku tahu kau yang membebaskan Moon Ill Suk saat ditangkap Jaksa Park. Aku yakin, kau bisa membuatku mati tidak wajar dalam seminggu, sebulan atau setahun kemudian. Aku tidak yakin bisa hidup d Negara ini dengan nyaman jika merasa terus terancam olehmu.”

Seo Hee mencoba bertanya lalu kalau dia menolak bagaimana? Tae San menjawab tanpa ragu kalau dia akan bunuh diri setelah menyelamatkan putrinya, tapi sebelum itu, dia akan mengekspos semua dokumen-dokumen ini ke public. Jadi paling tidak, orang di Negara ini bisa melindunginya sampai hari dimana dia operasi.

Seo Hee yang sepertinya mulai tertarik dengan tawaran ini bertanya apa Tae San benar-benar memiliki bukti positif kalau Ill Suk pembunuh Mi Suk? Tae San tersenyum dan menjawab apa Seo Hee pikir dia datang ke sini tanpa bukti itu? Dia akan menangkap Ill Suk, jadi yang perlu Seo Hee lakukan adalah tidak menyelamatkan Ill Suk dengan kekuasaan yang Seo Hee miliki itu. Setelah dia menyelamatkan Soo Jin, maka dia janji akan menjalani hidupnya seperti orang yang sudah mati.

Seo Hee yang masih sedikit curiga walau mulai tertarik mencoba bertanya bagaimana Tae San bisa tahu tentang Lee Dong Myung dan anaknya Kim Sung Joon?
Tae San jujur menjawab kalau dia mendengat itu dari Jae Kyung.

Seo Hee menatap lama pada Tae San lalu sedetik kemudian dia menyetujui tawaran ini. Seo Hee hanya berkata sambil berdiri, kalau sepertinya Tae San mulai tahu betapa berharganya nyawa.
Tae San yang senang karena tawarannya diterima, ikut berdiri dan mengucapkan terima kasih pada Seo Hee. Tae San pun membungkuk hormat.

Saat Seo Hee akan kembali ke mejanya, Tae San berkata kalau dia butuh tanda kesepakatan. Seo Hee bertanya apa itu semacam surat perjanjian? Tae San menjawab bukan seperti itu.
Dia menjelaskan kalau seseorang yang bersepakat akan suatu hal selalu bersalaman sejak kesepakatan itu dibuat.

Tae San pun dengan berani mengulurkan tangannya pada Seo Hee, Seo Hee pun tanpa pikir panjang membalas uluran tangan Tae San dan kini mereka terlihat berjabat tangan.


Seo Soo Jin di kamar Aseptiknya, kembali mencoret satu hari yang telah berlalu lancar untuknya, diapun tersenyum karena waktu semakin dekat dimana dia dioperasi dan akan bisa melewati hari-harinya seperti anak-anak normal yang lain.


Park Jae Kyung, menanti momen ini, dan tentu dia tidak menyia-nyiakan sama sekali. Tepat saat Tae San dan Seo Hee berjabat tangan dia mengambil gambar itu.


KOMENTAR :

Mengharukan, itu benar..setiap Two Weeks berakhir aku selalu melihat kalau kotak tisuku mulai menipis. Aku selalu menangis saat melihat Two Weeks ataupun saat menulis sinopnya..
Apalagi episode ini benar-benar membuat hatiku tersentuh..
Pertemuan Tae San dengan Soo Jin, begitu menghadirkan rasa haru di hati siapa saja yang liat episode ini.

Kecewakah In Hye saat tahu bukan Tae San yang menyelamatkannya, bukankah itu wajar kalau In Hye mungkin masih menyimpan romantisme akan Tae San di hatinya. Yah,,dia juga bilang kan kalau dia ga mau mati. Namun, Seung Woo tahu In Hye kecewa karena dialah yang menyelamatkan In Hye, bukan Tae San, makanya Seung Woo bilang kalau dia datang bersama Tae San untuk menyelamatkan In Hye.

Seperti apa nantinya rencana Jae Kyung setelah dia dan Tae San berhasil menjebak Seo Hee?
Kalau saat Tae San bertemu Seo Hee dan mereka tidak berjabat tangan, tentu hasilnya akan berbeda.
Tapi anehnya, orang sekritis Seo Hee sama sekali ga memikirkan sedikitpun kemungkinan Tae San memintanya berjabat tangan. Seo Hee hanya merasa itu permintaan kekanak-kanakan makanya dia mau membalas uluran tangan Tae San.

Untuk Kim..
Sedih melihat hidupnya tanpa rasa cinta, begitu mudah membunuh dan memukuli siapapun yang menghalanginya dalam menjalankan tugas dari Ill Suk tanpa rasa iba sedikitpun. Dia ibarat boneka.
Lalu bagaimana Han Chi Guk akan bisa semakin yakin jika Kim memanglah Glue nya?

Satu lagi yang menganehkan untukku.
Saat Chi Guk kaya, dia kan seorang gangster yang sangat berpengaruh..bagaimana bisa dia hanya menunggu penelpon yang menculik anaknya untuk meminta uang tebusan.?
Bagaimana bisa dia tidak mengerahkan anak buahnya untuk mencari tahu ke pelosok negeri siapa yang menculik anaknya?
Aneh kan?
Bukankah dia gangster yang ditakuti dan memiliki banyak anak buah.? Dia bisa membunuh siapa saja yang tidak mau mematuhi perintahnya.

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^

7 comments:

  1. Semangat ya Sis, tinggal 2 episode lagi.....caaayyooooo!

    ReplyDelete
  2. ({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) ayu sinopsisnya,
    Smga shat selalu,

    ReplyDelete
  3. semanggat mba tinggal 2 episode lagi ({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({})

    ReplyDelete
  4. onie tolong two weeks nya cepet d selesain dong

    ReplyDelete
  5. Tinggal 2 episode lagi,,,gag sabar lyat ending'a..
    Hwaiting unnie!!

    ReplyDelete
  6. Daebak, oenny 2 eps lagi....

    ~elsya

    ReplyDelete
  7. tinggal 2 episod lagi tapi aku udah tau tamatnya nggantung

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^