Tuesday, 24 September 2013
Sinopsis Two Weeks Episode 8
Episode 7 kemarin berakhir saat Tae San mengarahkan pistolnya pada Jae Kyung, dan diapun menarik pelatuk pistolnya.
Episode 8
Jae Kyung menutup mata, takut akan pistol yang terarah padanya. Tapi ternyata saat Tae San menarik pelatuk pistolnya, tidak terjadi apapun. Pistol itu kosong tanpa peluru.
Lalu Ill Suk tersenyum dan berkata kalau Tae San bajingan bodoh.
Setelah itu, Ill Suk mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan pistol itu ke Jae Kyung. Jae Kyung membelalak kaget. Tae San berkata kalau Ill Suk membunuh Jae Kyung, maka Ill Suk ga akan mendapat kamera itu.
Tae San tersenyum dan bilang, apa Ill Suk kira dia ga tahu, seperti apa Moon Ill Suk sebenarnya, dia tahu kalau pistol tadi kosong. Ill Suk kan orang yang bahkan ga percaya siapapun, dia tahu kalau Ill Suk hanya ingin menaruh sidik jarinya lagi di senjata ini. Sama seperti saat Ill Suk menjebaknya atas kematian Mi Suk, lalu mau menjebaknya lagi dengan membunuh Jae Kyung?
Tae San melempar pistol kosong itu, dan Ill Suk mengarahkan pistolnya ke wajah Tae San.
Sekali tembak saja, maka Tae San akan mati.
Tae San terlihat tidak takut dan berkata apa Ill Suk seperti ini karena sudah tahu dimana kamera digital itu? Tae San dalam hati bilang kalau koneksi Ill Suk pasti banyak, mengingat bisnis Ill Suk yang berkembang cukup pesat sekarang ini.
Tae San kemudian melanjutkan kalimatnya. Dia berkata seolah dia tahu isi kamera itu.
Jae Kyung dalam hati bilang bagaimana bisa Tae San tahu, apa Tae San sudah melihat isi rekamannya?
Tae San kemudian bilang, walau dia belum lihat, tapi dia sudah tahu isinya, karena itulah yang dia dengar dari Mi Suk. Ill Suk langsung menurunkan pistolnya, namun masih menatap tajam pada Tae San.
Tae San berkata seolah itu pesan Mi Suk padanya, kalau dia harus memberitahu isi kamera itu pada dunia. Makanya Mi Suk mempercayakan padanya.
Ill Suk bertanya apa yang Mi Suk percayakan pada Tae San? Tae San hanya menjawab kalau apapun yang dia lakukan, toh dia akan tetap mati kan? Lalu apa Ill Suk pikir dia mau mati sendiri?
Ill Suk menjawab bahkan tikuspun, jika digigit akan menggigit balik. Burung pipitpun akan buang air sebelum mati. Jika sejauh ini Tae San bertindak maka sudah dipastikan Tae San bukan tikus, atau pun burung pipit melainkan serangga. (Kurang kerjaan gigit tikus mas..gigit ayam goreng enak..*itu perumpaan Ay..hihihi)
Tae San menjawab kalau Ill Suk belum sepenuhnya tahu siapa dia. Ill Suk bertanya jadi kemana kira-kira akan Tae San kirimkan kamera itu? Ke polisi atau ke Jaksa?
Tae San tersenyum kenapa Ill Suk bisa berfikir seperti itu? Dimana-mana ada perusahaan media, dan bahkan ada internet, jadi dia bisa kirim video itu ke internet dan bisa ditonton semua orang.
Dae Jun mendekat dan akan membisikkan sesuatu pada Ill Suk. Tapi Ill Suk menyuruh Dae Jun tutup mulut.
Tae San kemudian beralih ke anak buah Ill Suk dan berkata apa anak buah Ill Suk ga sadar kalau sedang dalam masalah besar saat ini? Memangnya anak buah Ill Suk dibayar berapa sih? 1000 atau 2000? Jika iya, jangan mau dong dibayar dengan jumlah segitu. Sebentar lagi kan Ill Suk akan jadi konglomerat, harusnya paling sedikit anak buah Ill Suk dapat 300.000.
Ill Suk kesal, dan langsung memukul tengkuk Tae San. Tae San pun jelas kesakitan dibuatnya.Tae San hanya tertawa kecil, dan melanjutkan kalimatnya, kalau anak buah Ill Suk ini kan sudah melihat Jae Kyung, maka jika Ill Suk membunuh Jae Kyung, mana mungkin anak buah Ill Suk akan tetap dibiarkan hidup.
Lalu kemudian Tae San berkata lantang pada Ill Suk, apa anak buah Ill Suk itu mau mati sepertinya nanti, atau mau dimasukkan penjara sebagai tumbal sepertinya juga dulu?
Kali ini saking kesalnya, Ill Suk menodongkan pistolnya di kepala Tae San.
Tae San menyuruh Ill Suk menembaknya.
“Coba saja tembak”
Padahal tangan Tae San bergetar saking takut, jika ternyata Ill Suk benar-benar menarik pelatuk pistolnya. Dia akan mati seketika, dan Soo Jin nya..Soo Jin nya juga akan mati.
Ill Suk tersenyum dan menurunkan pistolnya lalu berkata kalau Tae San ga punya kan kamera digital itu? Dalam hati Tae San mengingatkan dirinya untuk tidak bimbang.
Ill Suk menyebut Tae San berandalan cilik, yang ga punya apa-apa untuk bertahan hidup.
Tae San dengan mantap menjawab siapa bilang seperti itu? Apa informan Ill Suk yang bilang? Asal Ill Suk tahu, dia ke Filipina bukan sekedar melarikan diri saja agar bertahan hidup, tapi di sana dia akan bertemu seseorang. Di perbatasan dia akan ganti kapal, lalu menuju ke China. Dan disana dia akan bertemu orang Korea yang bisa membuka Password kamera itu.
Ill Suk jelas kaget, begitu juga Jae Kyung.
Ill Suk bertanya apa Tae San mau mati sekarang juga? Tae San menjawab tidak, dia ga mau mati sekarang. Sudah dia bilang kalaupun dia mati, dia ga akan mati sendirian.
Tae San mengajak Ill Suk kembali bernegosiasi, dia akan mengambil kamera itu, jadi biarkan dia pergi dengan baik. Walau Ill Suk pisahkan anggota tubuhnya satu persatu, dia tetap ga akan memberitahu dimana dan pada siapa dia menitipkan kamera itu. Jadi jika dia mati maka Ill Suk juga akan mati.
Ill Suk mendekati Tae San lalu berkata pada anak buahnya agar menembak Tae San di ruangan lain.
Ill Suk pusing banget dengan semua ini,kok jadi berbelit-belit seperti ini?
Dae Jun yang menemani Ill Suk berkata bagiamana jika yang dikatakan Tae San benar? Apa yang akan mereka lakukan pada Jaksa Park?
Ill Suk menjawab kalau dia akan membiarkan Tae San pergi mengambil kamera itu.
Dae Jun juga mengingatkan kalau anak-anak itu (anak buah Ill Suk yang juga ada di tempat itu) bukan orang mereka. Jadi sewaktu-waktu bisa saja anak-anak itu membocorkan rahasia mereka.
Tae San yang digiring untuk ke ruang lain, tiba-tiba mengeluh perutnya sakit. Tae San menggunakan kesempatan itu untuk melihat keadaan sekeliling. Dimana memang tempat itu banyak sekali terdapat balok kayu dan drum-drum yang kosong. Tae San mendapat ide, dia melihat kearah anak buah Ill Suk yang sedang menyemprotkan pewangi mulut.
Tae San digiring ke ruang lain, diikat kembali dan didudukkan disebuah kursi.
Saat akan diikat, Tae San meminta agar anak buah Ill Suk mengencangkan kembali perban di lukanya, agar pendarahannya bisa berhenti. Dia juga bilang kalau Presdir Moon saat rapat selalu lama, jadi sebelum dia kehabisan darah dan mati, kencangkan dulu ikatan perbannya. Jika dia gagal dalam mendapatkan kamera itu maka kalian berdua juga akan mati.
Saat itulah Tae San mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyerang anak buah Ill Suk, dia menabrakkan tubuh kedua anak buah Ill suk satu sama lain dengan sangat keras.
Tae San menghajar kedua orang itu dengan sekuat tenaga. Sebelum kabur, Tae San juga mengambil kunci mobil salah satu anak buah Ill Suk, dan langsung kabur.
Tae San berhasil keluar ruang itu, dan melihat sekeliling. Dia mengambil sebatang balok, lalu memukul drum-drum yang tertata rapi, sehingga drum-drum itu berceceran. Ini adalah salah satu bagian dari idenya. Sebelum melanjutkan langkahnya Tae San juga melepas sebelah sepatunya dan melemparnya begitu saja, kemudian dia terus berlari.
Ill Suk mendengar suara ribut-ribut, dan Dae Jun berkata biar dia saja yang lihat ada apa di luar.
Orang-orang yang menjaga Jae Kyung diperintahkan untuk mengejar Tae San. Jae Kyung terkejut mendengarnya, dan dia ditinggalkan sendiri di ruang itu.
Dae Jun mendapat sebelah sepatu Tae San, dan langsung mengambilnya. Dia menyuruh anak buah Ill Suk mengejar kearah dimana sepatu Tae San ditemukan. Ternyata ini adalah akal-akalan Tae San untuk mengecoh anak buah Ill Suk.
Ill Suk melihat kekacauan itu, dan tahu Tae San kabur.
Tae San masuk ke ruang dimana mobil terparkir, dan mencoba kunci mobil yang didapatnya. Ternyata masih belum cocok, dan Tae San berpindah ke mobil satunya, dia mencoba lagi. Dan ternyata inilah mobil yang cocok. Tae San langsung masuk ke dalam mobil, tapi luka di pundaknya terasa semakin sakit. Tae San ga peduli, dia melepas kemejanya, dan membersihkan darah dimukanya. Dia siap kabur lagi kali ini, dan harus berhasil.
Saat Tae San mulai menjalankan mobilnya, dia teringat akan Jae Kyung yang masih disekap. Juga menginga tasnya yang berisi banyak Antibiotik. Tae San bingung, apa dia harus menyelamatkan Jae Kyung. Tapi yang jelas, dia harus mengambil tasnya. Tae San beralih dari pintu ke sebuah tembok, dia membulatkan tekadnya, saat dia menginjak pedal gas dengan kuat, dia menabrakan mobilnya ke tembok itu hingga temboknya hancur.
Jae Kyung kaget ada mobil yang meluncur kearahnya, dan akan menabraknya, dia langsung menyingkir ke samping dan selamat dari tergilas mobil itu. Ternyata Tae San bukan menyelamatkan Jae Kyung, melainkan hanya mengambil tasnya yang berisi antibiotic dan obat-obatan.
Dia langsung masuk ke mobil lagi.
Tapi saat itu, Tae San melihat Jae Kyung, diapun merasa kasihan dan membuka pintu mobilnya, dan menyuruh Jae Kyung untuk segera naik.
Belum sempat melajukan mobilnya, Ill Suk datang dan berdiri di depan mobil Tae San.
Ill Suk yang kesal, langsung menarik pelatuk pistolnya. Tae San dan Jae Kyung menunduk untuk menghindari tembakan Ill Suk. Tapi Tae San tidak akan mundur lagi, dia langsung melajukan mobilnya dan siap menabrak Ill Suk. Ill Suk pun langsung bergerak ke samping menyelamatkan dirinya agar tidak mati konyol karena tertabrak mobil Tae San.
Seung Woo sampai digudang tempat tadi Jae Kyung disekap, dia bingung melihat tempat yang sepertinya tidak berpenghuni ini. Saat itulah, mobil Tae San berpapasan dengan mobil Seung Woo.
Mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu, membuat Seung Woo curiga dan langsung mengejarnya. Tepat saat itu juga, mobil anak buah Ill Suk keluar dengan cepat, dan hampir bertabrakan dengan mobil Seung Woo, yang putar arah saat akan mengejar mobil Tae San.
Dae Jun mengabarkan kalau orang suruhan mereka kehilangan jejak Tae San. Dia juga meminta agar mereka segera meninggalkan tempat ini, sebelum ketahuan. Setidaknya untuk saat ini, dia mau agar Ill Suk menyembunyikan diri di suatu tempat, karena Jaksa Park pasti akan menyuruh polisi menggeledah tempat ini.
Di jalan, Jae Kyung yang mulutnya masih tertutup mengisyaratkan pada Tae San agar membuka lakban di mulutnya ini. Tae San pun akan melepaskannya, tapi, tiba-tiba luka di pundak Tae San kembali sakit, kemudian dia berkata setelah dia menemukan tempat yang aman untuk sembunyi, dia akan melepaskan Jae Kyung. Tapi kemudian melalui kaca mobil, Tae San melihat ada mobil polisi di belakang mobilnya.
Diapun langsung menginjak gas dan menambah kecepatan laju mobilnya.
Seung Woo pun ikut menambah kecepatannya, dan terus mengejar mobil di depannya ini.
Seung Woo ingin menghubungi timnya, tapi ponselnya tadi jatuh saat dia hampir bertabrakan dengan mobil Tae San di tempat yang dia yakini ada Jae Kyung disana.
Seung Woo pun mencoba meraba-raba bagian bawah mobil untuk mendapatkan ponselnya.
Dan saat Seung Woo berhasil mendapatkan ponselnya, dia hampir bertabrakan dengan mobil yang melintas di depannya. Seung Woo pun langsung menginjak rem menghindari tabrakan itu.
Seung Woo terhalang oleh mobil yang hampir bertabrakan dengannya, sehingga dia memutar kemudi kesamping, dan melanjutkan kembali niatnya mengejar Tae San.
Kemudian dia menelpon tim, dan menyuruh Tim segera ke bendungan karena Tae San menuju ke bendungan itu.
Tae San memberhentikan mobil di suatu tempat, dan Jae Kyung menatap Tae San meminta Tae San membuka penutup mulutnya ini. Dia berkata dalam hati kalau Tae San ga perlu lari lagi. Tae San seolah tahu apa yang ada dipikiran Jae Kyung, sehingga Tae San pun dalam hati membalas, kalau tanpa kamera digital itu dia ga bisa percaya siapapun. (Ini mereka bicara melalu mata dan hati..hahaha)
Tae San berkata kalau dia minta maaf tentang ayah Jae Kyung. Tae San akhirnya melepaskan penutup mulut Jae Kyung juga melepas ikatan ditangannya. Hal pertama yang terucap oleh Jae Kyung adalah dimana kamera digital itu?
Tae San berkata kalau dia ingin mereka bertukar tempat duduk, mungkin karena luka di pundaknya, membuat dia ga bisa leluasa menyetir, jadi dia minta Jae Kyung yang menyetir, Jae Kyung pun mengerti. Dia keluar mobil dan akan berpindah ke sisi kemudi, tapi ternyata Tae San akan melajukan mobilnya, dan Jae Kyung langsung berhenti tepat di depan mobil. Dia segera ke pintu mobil, dan mendapati kalau pintu itupun sudah terkunci.
Jae Kyung terus menggedor-gedor kaca jendela mobil, membuat Tae San kesal, dan mendorong pintu mobil dengan kakinya, membuat Jae Kyung terpental ke belakang. Setelah itu tanpa pikir panjang, Tae San memacu kendaraannya meninggalkan Jae Kyung, yang dia lihat berlari-lari dibelakang mobilnya. Tae San berkata belum waktunya Jae Kyung menahan dia.
Jae Kyung sudah tidak mampu mengejar mobil Tae San yang melaju dengan kencang, dia hanya berteriak kalau dia ada di pihak Tae San, dia juga tahu tentang operasi Soo Jin. “Dasar bodoh”
Jae Kyung kesal sekali.
Seung Woo yang masih mencoba mencari mobil Tae San, melihat Jae Kyung berlari-lari di depannya, diapun segera menghentikan mobil, dan Jae Kyung yang awalnya heran melihat Seung Woo, akhirnya segera masuk ke dalam mobil, dan Seung Woo bertanya jadi tadi Jae Kyung yang bersama Tae San di mobil itu?
Jae Kyung ga menjawab dan meminta Seung Woo segera menjalankan mobil untuk menangkap Jang Tae San.
Seung Woo langsung melihat pergelangan tangan Jae Kyung yang memar bekas ikatan yang kencang. Seung Woo bertanya apa ini? Apa Jae Kyung habis ditangkap seseorang? Jae Kyung menepiskan tangan Seung Woo dan menjawab kalau ini bukan apa-apa. Jae Kyung menyuruh Seung Woo menghubungi polisi,dan beritahukan kalau Tae San kabur.
Seung Woo dengan membentak bertanya apa yang sebenarnya terjadi?Jae Kyung lagi-lagi ga menjawab dan hanya bilang cepat jalankan mobilnya. Seung Woo pun mematuhi itu.
Tapi ternyata di belakang mobil Seung Woo ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang membuat Seung Woo terpaksa harus menghindari mobil itu, jika tidak mau tertabrak. Namun karena itulah, mobil Seung Woo akhirnya oleng,tapi tidak sampai tergling dan benturan yang keras di mobil, membuat Jae Kyung jatuh pingsan.
Sedang mobil yang dibelakang Seung Woo tadi sepertinya merupakan salah satu suruhan Ill Suk, yang masih melacak dan mencoba mengikuti keberadaan Tae San.
Tae San sampai di suatu tempat, dia melihat ada sebuah kapal yang akan berangkat, dan Tae San berniat ikut naik ke kapal itu, dia menutupi luka di pundaknya, dan memberanikan diri untuk ikut naik ke kapal, saat itulah anak buah Ill Suk melihat Tae San dan langsung ikut mengejar.
Tae San tahu dia diikuti, dan segera masuk ke kapal, membuat anak buah Ill Suk tidak bisa mengejar karena kapal sudah mulai berjalan.
Ill Suk ditelepon Seo Hee ditengah pelariannya untuk bersembunyi. Seo Hee bertanya apa Ill Suk merawat dengan baik Jaksa Park?
Ill Suk menjawab kalau Jae Kyung dan Tae San berhasil lolos. Seo Hee pun terkejut. Dia marah dan bilang kalau Ill Suk gila, tinggal 9 hari lagi, acara lelang amal dilaksanakan, bagaimana bisa keadaan jadi seperti ini? Jika Tae San dan Jae Kyung bersama-sama, bukankah sama saja itu tandanya mereka berakhir?
Ill Suk menjawab sekarang bukan itu masalahnya, tapi dialah sekarang masalahnya. Dia mungkin akan ditangkap atas tuduhan penculikan dan bersekongkol untuk membunuh seorang jaksa yang masih aktif.
Kali ini Seo Hee semakin kaget, dia panik. Lalu apa yang akan mereka lakukan sekarang?
Ill Suk menjawab kalau Seo Hee ga mungkin ditangkap karena Seo Hee ga ada di lokasi kejadian, jadi mungkin Cuma dia yang akan ditangkap.
Tapi Seo Hee tidak tenang, dan semakin panik,saat Ill Suk menutup teleponnya.
Saking syoknya mendengar berita ini, Seo Hee terjatuh dan mencoba berpegangan pada kursinya.
Ill Suk berpindah ke kursi kemudi, dan menelpon Hyung Jin yang ada di kantor, lalu menyuruh agar Hyung Jin menghapus rekaman CCTV saat dia meninggalkan kantor pagi tadi.
Dae Jun lalu mengabarkan kalau Jae Kyung dan Tae San berpisah saat kabur tadi. Tae San juga naik perahu sendirian di sungai Soyang.
Ill Suk jelas kaget dan Ill Suk menyuruh Dae Jun memberitahu anak buah yang lain untuk menemukan kotak hitam di mobil itu.
Tae San yang sudah berhasil naik di perahu, memilih duduk di kursi belakang sambil menutup mukanya, agar tidak ada yang melihat dia, dan mengetahui kalau dia adalah buronan. Di belakang perahu yang Tae San naiki, sudah ada perahu anak buah Ill Suk yang mengejar perahu Tae San.
Saat perahu lewat di samping kaca tempat Tae San duduk, Tae San langsung menyembunyikan wajahnya, dia berharap semoga anak buah Ill suk ga melihatnya.
Anak buah Ill suk berhasil menaiki perahu yang di tumpangi Tae San. Salah satu dari anak buah Ill Suk langsung menodongkan pistol ke penumpang dan juga pada nahkoda. Jelas semua penumpang berteriak ketakutan.
Tae San mendengar suara tembakan peringatan itu, dan menundukkan kepalanya makin dalam, sambil mengintip di celah-celah kecil kursi di depannya.
Kemudian anak buah Ill Suk memeriksa satu persatu penumpang, dan seorang bocah laki-laki yang juga ikut menunduk melihat wajah Tae San, lalu berkata pada kakaknya bukankah laki-laki ini Jang Tae San?
Anak buah Ill Suk mendengar dan Tae San tahu dia akan tertangkap kalau ga segera kabur lagi, maka, Tae San membuka kaca jendela, dan langsung keluar melalui jendela itu.
Tae San yang berhasil keluar dari jendela, menatap bingung apa lagi yang harus dia lakukan, dia ga punya pilihan kecuali melompat ke dalam air.
Di dalam air Tae San terus berenang, dan saat dia melihat bayangan kapal di permukaan, Tae San muncul, dan langsung menarik orang yang ada di kapal lalu menceburkan orang itu ke dalam sungai.
Dengan susah payah, Tae San berhasil naik ke kapal, dan langsung mengemudikannya. Anak buah Ill Suk yang tahu itu, juga langsung mengejar Tae San. Sedang para penumpang di perahu tadi, sempat-sempatnya mengabadikan dengan kamera mereka momen kejar-kejaran Tae San dengan anak buah Ill Suk. (Akunya aja disini tegang, lah yang disana malah sempet foto-foto..buat dokumentasi ya..lumyana ketemu Jun Ki..hahaha)
Anak buah Ill Suk berhasi ada di depan kapal Tae San, dan siap menunggu Tae San yang pasti akan mendekat. (Anak buah Ill Suk bego bener, udah ada di depan, malah nunggu, ga langsng aja diserang..hadeuuh..-_-)
Tae San yang sudah membuat posisi kapalnya pas sejajar dengan kapal anak buah Ill Suk, melaju dnegan kecepatan tinggi, seolah siap menabrak kapal anak buah Ill Suk itu.
Anak buah Ill Suk yang tahu akan ditabrak, mencoba menghindar, namun tetap terserempet sehingga menyebabkan mereka kehilangan kendali, dan akhirnya terlempar kedalam sungai.
Tae San lega sekali karena lagi-lagi dia berhasil.
Tae San yang berhasil kabur dari kejaran anak buah Ill Suk, meninggalkan perahu di tepi sungai, lalu dia berenang ke tepi sungai yang lain. Itu adalah caranya untuk mengecoh anak buah Ill Suk nanti.
Kemudian Tae San berlari masuk ke dalam hutan, tapi tiba-tiba kakinya sakit, karena sepatu yang dia pakai hanya sebelah. Dia melihat kakinya yang terluka, dan meringis kesakitan.
02:15 PM
Tim berhasil menemukan perahu Tae San, dan polisi di daerah itu berkata kalau dia sudah mengerahkan tim untuk menyusuri Pyeongchon.
Tim pun langsung bergerak untuk mencari Tae San.
Seung Woo menghentikan langkah Taek Nam yang hendak mulai mencari Tae San, dan bertanya kalau informasi ga mungkin bocor dari tim mereka kan?
Taek Nam menjawab ga mungkin, tim baru dapat ponsel masing-masing saat akan kembali ke Seoul dari Busan.
Seung Woo kemudian bilang, lalu apa mungkin dari kubu Jaksa Park?
Adegan beralih ke Jae Kyung yang terbaring di rumah sakit, dan Sang Hoon ada disana menunggu Jae Kyung. Dr menjelaskan kalau Jae Kyung hanya kelelahan sehingga akhirnya pingsan. Setelah beristirahat dengan baik,maka kondisi Jae Kyung akan baik-baik saja.
Jae Kyung akhirnya sadar dan membuka matanya, Sang Hoon yang melihat itu langsung mendekati Jae Kyung dan bertanya apa yang terjadi? Sang Hoon mengecilkan suaranya dan bertanya apa Jae Kyung tertangkap Moon Ill Suk?
Jae Kyung langsung bangun, dan bertanya berapa lama dia pingsan? Sang Hoon menjawab sekitar 30 menit? Jae Kyung kaget. Di lalu bertanya apa tim berhasil menangkap Tae San?
Sang Hoon menjawab ga, dan bilang kalau Tae San berhasil melarikan diri lagi.
Jae Kyung meminta agar Sang Hoon menelpon perusahaan Ill Suk, dan minta agar disambungkan pada Ill Suk.
Lalu Jae Kyung teringat pada white boardnya di rumah yang berisi tentang kegiatan Ill Suk di tahun ini.
Jae Kyung menyuruh Sang Hoon untuk memberi jawaban bahwa Sang Hoon mencari Ill Suk terkait tempat sekolah Internasional.
Resepsionis di kantor Ill Suk menerima telepon dari Sang Hoon. Sang Hoon berpura-pura dari Incheon Real Estate, seperti yang Jae Kyung suruh tadi. Sang Hoo bilang ingin bicara dengan Ill Suk mengenai lahan untuk sekolah Intenasional.
Sang Hoon langsung meloudspeaker ponselnya, agar Jae Kyung ikut mendengar. Resepsionis menjawab kalau semalam Ill Suk habis rapat, jadi sekarang Ill Suk sedang istirahat tidur. Dia akan menyampaikan ini dan meminta Ill Suk segera menghubungi, saat Ill Suk sudah bangun nanti.
Setelah telepon terputus, resepsionis mengingat kembali perintah Hyung Jin yang menyuruh agar siapapun yang mencari Ill Suk, jawab Ill Suk lagi istirahat.
Jae Kyung tahu kalau ini adalah akal-akalan Ill Suk saja untuk menciptakan alibi.
Sang Hoon ingin agar kasus penculikan dan percobaan pembunuhan Jae Kyung di usut, tapi Jae Kyung menjawab ga usah, toh dia juga ga apa-apa. Masih hidup sampai detik ini.
Sang Hoon bertanya lalu apa yang akan Jae Kyung laporkan pada Jung Woo nanti?
Jae Kyung ga menjawab dan langsung pergi, tapi langkahnya terhenti saat melihat Seung Woo masuk.
Jae Kyung dan Seung Woo berbicara berdua di luar rumah sakit. Seung Woo berkata sekarang juga dia ingin mendengar penjelasan Jae Kyung untuk semua yang terjadi?
Jae Kyung menjawab kalau dia sedang melakukan penyelidikan rahasia, dia hanya punya sebuah kecurigaan tanpa bukti. Jadi bagaimana bisa dia memberitahu Seung Woo?
Seung Woo bertanya sebelumnya Jae Kyung ada di mobil bersama Tae San kan?
Jae Kyung mencoba mengelak, dan Seung Woo bilang kalau Jae Kyung jangan coba bermain kata dengannya.
Jae Kyung bilang kalau itu hanya keyakinan Seung Woo saja, jika dia bersama Tae San tadi. Padahal Seung Woo ga punya bukti konkret untuk hal itu. Apa Seung Woo ga tahu kalau keyakinan tanpa bukti adalah hal yang percuma saja?
Seung Woo kemudian bertanya hal lain, dia bertanya bagaimana bisa Jae Kyung tahu tentang Tae San yang akan menyelundupkan diri?
Jae Kyung tersenyum tipis dan menjawab, Taek Nam aja yang pimpinan tim ga dia kasih tahu, apalagi Seung Woo.
Seung Woo bertanya lagi, lalu kenapa dia ga dihubungi saat tim akan menangkap Tae San? Apa alasan Jae Kyung menyita semua ponsel dan melarang tim untuk menghubunginya? Apa Jae Kyung punya semacam dendam sama dia?
Jae Kyung menjawab ga. Dia ga punya dendam pada Seung Woo. Itu hanya Seung Woo terlalu terbawa emosi saat mengejar Tae San. Dia ga ingin kehilangan Tae San untuk ketiga kalinya.
Seung Woo menjawab pada akhirnya Jae Kyung juga kehilangan Tae San kan?
Jae Kyung bilang kalau dia tahu hubungan diantara Seung Woo, In Hye dan juga Tae San.
Seung Woo jelas kaget. Apakah Seung Woo marah karena tahu Tae San masih hidup? Atau apa Seung Woo marah karena ga bisa menangkap Tae San?
Seung Woo ga berniat menjawabnya dan bertanya apa kaitannya Tae San dengan kasus yang sedang Jae Kyung selidiki?
Jae Kyung menjawab kalau dia hanya bisa mengatakan satu hal pada Seung Woo, kalau Tae San kemungkinan dijebak. Seung Woo kaget. Bagaimana bisa Jae Kyung berpendapat Tae San dijebak?
Jae Kyung menjawab, ga peduli siapa yang melihat, tapi memang semua bukti mengarah pada Tae San. Seung Woo kesal dan bilang agar Jae Kyung jangan ngomong ha-hal konyol seperti ini. Atas dasar apa Jae Kyung bilang seperti itu?
Jae Kyung menjawab sampai dia mati, dia ga akan memberitahu alasannya pada Seung Woo. Kemudian Jae Kyung berlalu meninggalkan Seung Woo.
Jang Tae San sekarang ada di dalam hutan, dia memasukkan banyak daun ke dalam kaus kakinya, agar kakinya yang terluka tidak semakin sakit, saat dibawa berjalan nanti.
Tapi ternyata saat Tae San mencoba berjalan, kakinya masih terasa sakit. Diapun berhenti dan mengusap-usap kakinya yang sakit itu.
Di TV terlihat Seung Mi--gadis yang pernah disandera Tae San sedang diwawancarai, dan dia berkata kalau saat Tae San menyandera dia dan ibunya, Tae San sama sekali ga berlaku buruk. Tae San bahkan memasangkan kembali alarm di depan pagar rumahnya.
Bukan hanya Seung Mi, tapi juga kepala desa, di desa pertama yang dikunjungi Tae San dalam pelariannya. Kepala desa juga bilang kalau Tae San membantu nenek dalam menangkap ayam.
Dan yang terakhir, adalah wanita yang Tae San tolong saat mau melahirkan. Wanita itu juga bersaksi, kalau Tae San lah yang menyelamatkan dia. Kalau bukan karena Tae San, dia tentu akan meninggal saat melahirkan. Bahkan saat itu Tae San memasakkan sup rumput laut untuknya. Wanita itu juga bilang, kalau Tae San tidak terlihat seperti seseorang yang jahat. (Aku terharu banget lo.)
In Hye melihat tayangan itu, dan kaget saat mendengar pengakuan si wanita. Dia berkata kalau dia sendirian saat melahirkan Soo Jin dulu. Ji Suk yang juga menemani In Hye berkata kalau itu adalah kasih sayang Tae San.
In Hye teringat kembali saat dia memaksa naik ke motor Tae San waktu itu. Dia berkata pada Ji Suk kalau awalnya dia mengira Tae San adalah orang yang kasar. Dia pikir kalau Tae San adalah seseorang yang sangat jauh berbeda dengannya.
Flashback
Saat Tae San akan mengantar In Hye, yang bilang hanya punya 10 menit untuk sampai di tujuan, motornya hampir bertabrakan dengan sebuah mobil saat akan berbelok, dan tepat saat itu, Tae San berusaha menghindari mobil dan In Hye juga langsung mengencangkan pegangannya pada pinggang Tae San. (Bukan Cuma megang, meluk juga..hahaha)
Lalu dilain hari, terlihat In Hye menunggu Tae San, ingin mengembalikan helm Tae San. In Hye terlihat malu.
Tae San mendekat dan bertanya bagaimana In Hye tahu dia ada disini? In Hye menunjuk ke truk di belakang Tae San yang mengangkat minuman keras dengan nama Minuman Keras Ill Suk.
Karena itulah dia tahu Tae San kerja dimana.
Tae San langsung mengambil helmnya, dan menyuruh In Hye segera pergi. In Hye berkata bagaimana bisa dia pergi, kalau karena Tae San lah dia berhasil ikut pertukaran pelajar, dan akan belajar ke Amerika. Bukankah dia harus mentraktir Tae San?
Tae San menuruti keinginan In Hye. In Hye bilang kalau tempat ini adalah tempat yang biasa didatangi ayah dan ibunya. Kemarin ayahnya bilang kalau hari ini akan ada udang jumbo. Tae San bilang kalau In Hye pasti sangat suka udang?
In Hye menjawab begitu banyaknya makanan yang bisa dia makan dalam sehari. In Hye bahkan mengupaskan udang untuk Tae San, agar Tae San tinggal langsung memakannya. Tae San terpana, karena ga pernah mendapat perhatian seperti ini.
Tae San hanya memandang In Hye yang sibuk bercerita tentang hari itu, dan In Hye bertanya apa Tae San ga mau makan? Tae San pun tersadar dan langsung mengambil udang yang sudah disiapkan In Hye untuknya.
Karena Tae San memakan udang tidak selahap dirinya, membuat In Hye bertanya apa Tae San ga suka udang?
Tae San menjawab kalau dia suka kok.
Tapi selang beberapa lama, tangan Tae San mulai gatal-gatal dan memerah. Ternyata Tae San alergi udang. In Hye belum menyadari itu. Dia bertanya kenapa Tae San meninggalkan helm Tae San waktu itu?
Belum sempat Tae San menjawab, dia terlihat akan muntah karena sepertinya perutnya udah ga kuat makan udang terus menerus. Tapi Tae San berhasil menahannya agar In Hye ga curiga, dan kembali mengambil satu udang dan memasukkan kembali ke dalam mulutnya. Lalu dia menjawab kalau waktu itu dia lupa.
Gatal-gatal di tangan Tae San mulai menjalar ke lehernya, tapi In Hye masih belum sadar juga.
Dia malah bertanya kenapa Tae San waktu dia jadi patung duyung melakukan hal itu padanya? Bukankah saat itu sudah ada tulisan pertunjukkan? Apa Tae San ga tahu?
Tae San mengangguk, sekarang dia sudah semakin tidak kuat menahan alerginya ini. Dia kemudian berdiri dan dengan cepat berkata “Aku pergi”
In Hye dengan heran menatap Tae San yang meninggalkannya.
Keesokan harinya, In Hye datang lagi ke tempat kerja Tae San, dan Godori teman Tae San menjawab kalau hari ini Tae San ga masuk karena sedang sakit. In Hye bertanya sakit apa? Godori dengan santai menjawab kalau kayaknya Tae San sudah ga waras, karena Tae San banyak sekali makan udang, yang padahal ga boleh dia makan. In Hye jelas kaget, dan merasa bersalah.
Tae San demam dan terbaring lemah di kamarnya. In Hye mengetuk-ngetuk pintu kamar Tae San tapi ga ada jawaban, membuat In Hye langsung masuk dan semakin terkejut melihat Tae san terbaring lemah.
Tae San sadar dan terkejut saat melihat In Hye. Tae San melihat wajah In Hye yang khawatir, dan dia ga suka itu. Dia berteriak In Hye itu siapa?
In Hye ga peduli dan langsung duduk di depan Tae San, lalu bilang kenapa Tae San ga jujur saja kalau Tae San alergi udang. Alergi itu berbahaya. In Hye terlihat panik sekali. In Hye bilang apa Tae San ga sadar, Tae San bisa mati karena alergi itu.
Tae San terpana sekali lagi oleh perhatian itu, tapi dia mencoba menolaknya dengan menyuruh In Hye keluar. In Hye kecewa tentu saja, tapi dia tetap memberikan bubur yang sudah dibawanya dan menyuruh Tae San untuk memakan bubur ini.
Flashback End
(Panjang bener flashbacknya, ga mungkin aku skip kan bagian ini..ntar kalian jadi ga tahu gimana Tae San dan In Hye bisa saling kenal..hihihi..)
In Hye berkata pada Ji Suk kalau Tae San dulunya ya seperti itu. “Dia adalah orang bodoh yang naïf.”
Ji Suk bertanya kenapa orang seperti itu jadi kejam pada In Hye dan Soo Jin?
In Hye yang awalnya tersenyum mengingat kenangan manisnya tadi bersama Tae San kembali bersedih mendengar pertanyaan Ji Suk. Dia hanya menjawab kalau perasaan Tae San pasti sudah berubah saat itu. In Hye jadi meminta maaf karena dia malah menceritakan hal ini, padahal Ji Suk adalah teman Seung Woo.
Ji Suk menjawab “Ga ada orang di dunia ini yang ga memiliki seseorang di masa lalunya.”
Sepertinya berita tentang gagalnya Tae San ke Filipina belum terdengar oleh In Hye. Lalu tepat saat itulah berita terbaru di TV disiarkan. Berita tentang Tae San yang hendak menyelundupkan diri ke Filipina.
In Hye jelas kaget.
Ill Suk sedang melihat rekaman CCTV kantor tentang keberadaan dirinya. Hyung Jin bilang kalau dia sudah menghapus semua jejak Ill Suk, dan menggantinya dengan Ill Suk yang masuk ke ruang pertemuan dimana nanti jika diperiksa, maka Ill Suk bisa aman karena di ruang pertemuan itu Ill Suk ada bersamanya. Itu adalah alibi yang bisa menyelamatkan Ill Suk.
Hyung Jin juga bilang kalau ahli yang terbaiklah yang sudah mengedit rekaman ini, sehingga ga akan ada yang bisa mengetahuinya.
Ill Suk heran kenapa sampai sekarang Jae Kyung belum menghubunginya? Hyung Jin menjawab kalau Dae Jun sedang mencari tahu hal itu.
Ill Suk bilang kalau Seo Hee pasti merasa tenang sekali sekarang setelah melihat kotak hitam itu.
Dan benar saja, di ruangannya Seo Hee sedang melihat rekaman kotak hitam dari mobil yang dikendarai Tae San dan Jae Kyung. Di rekaman itu terdengar suara Tae San yang seolah Tae San ga mempercayai Jae Kyung.
Seo Hee juga heran kenapa sampai sekarang dia ga dengar Ill Suk yang akan ditangkap?
Jae Kyung yang sudah ada di rumah, menaruh satu fakta lagi di white boardnya, fakta bahwa Ill Suk mencoba membunuhnya dan menjadikan Tae San sebagai tumbal.
Tiba-tiba Jung Woo datang dan Jae Kyung mempersilakan Jung Woo masuk.
Jae Kyung bilang kalau dia baru saja mau berangkat ke kantor.
Jung Woo berkata kalau bagaimanapun ini sudah ga benar menurutnya. Apapun alibi yang Ill Suk pakai, walau mereka ga punya Tae San sebagai saksi, dia ga bisa membiarkan seorang criminal mencoba membunuh seorang jaksa.
Jae Kyung menjawab itu percuma saja, tanpa Tae San mereka ga akan bisa menangkap Ill Suk. Saat ini dia ga punya bukti apa-apa, jadi bagaimana bisa orang akan percaya padanya.
Jae Kyung juga bilang kalau Tae San pasti akan datang dihari Soo Jin operasi, dan itu tinggal 9 hari lagi. Dia sudah menunggu selama 8 tahun, jadi apalah artinya 9 hari itu.
Kim yang tampan datang ke sebuah apotik, dan menunjukkan identitas palsunya sebagai detektif, lalu bertanya apa 2 hari yang lalu ada yang menebus Antibiotik di apotik ini?
Apoteker melihat antibiotic yang dibawa Kim dan menjawab kalau ini bukan dari apotik mereka.
Kim pun mencoret daftar apotik yang dikunjunginya, dan sejauh ini memang Kim belum berhasil menemukan apotik atau rumah sakit tersebut.
Kim pun bertanya apa ada disekitar sini yang biasa menjual obat-obatan?
Tae San yang masih ada di dalam hutan, kelelahan dan kesakitan dalam pelariannya kali ini. Kakinya terluka dan dia akhirnya terjatuh ke tanah. Dia bergumam kalau dia ga boleh seperti ini. Dia harus menepati janjinya pada Soo Jin.
Tae San mulai menangis dan bilang kalau dia harus bisa menemukan kamera digital itu.
Ingatan Tae San kembali di mana saat Man Suk bilang akan jalan-jalan dengan Young Ja. Mengingat itu, membuat Tae San semakin sedih dan berkata “maafkan aku Man Suk. Pada Young Ja juga, maafkan aku”
Flashback
Tae San terlihat sedang menunggu seseorang, dan ternyata dia menunggu Man Suk yang datang bersama Young Ja. Man Suk ingin memperkenalkan Young Ja pada Tae San.
Flashback End
Tae San yang setelah mengingat itu, seolah tahu sesuatu, diapun mencoba bangkit, namun dengan kondisi seperti itu, Tae San tidak mampu dan terjatuh kembali. Tae San pun tak sadarkan diri karena semua rasa sakit di tubuhnya, dan lelah yang teramat sangat.
Young Ja sedang melihat-lihat kembali fotonya bersama Man Suk saat mereka liburan di pantai, beberapa waktu lalu. Dia menghapus foto-foto itu karena selalu sedih setiap teringat akan Man Suk.
Young Ja tidak sendiri, dia bersama temannya, dan teman Young Ja berkata kalau Man Suk orang yang lembut hatinya. Man Suk bahkan ga tahu seberapa jahatnya Tae San sehingga mau berbagi kamar dengan penjahat itu.
Young Ja berkata coba saja waktu itu dia dan Man Suk membuat video, pasti akan menyenangkan. Young Ja pun menangis tersedu-sedu karenanya.
Teman Young Ja berkata kalau dia akan membuang kamera itu daripada selalu membuat Young Ja sedih. Padahal tanpa mereka tahu di dalam kamera itu juga tersimpan sesuatu rahasia yang akan menggemparkan Republik Korea.
Kepolisian dan Kejaksaan sedang rapat bersama. Im Ki Ho, ayah Seung Woo berkata bukankah sangat aneh seorang jaksa mengejar buronan tanpa memberi penjelasan bahkan komando sekalipun? Di meja seberang memang hanya ada Jung Woo yang membela Jae Kyung dengan berkata namanya juga penyelidikan Internal, maka tidak ada penjelasan ataupun perintah saat itu. Jae Kyung hanya mampu menunduk, dia tahu ini kekacauan yang diakibatkan oleh ambisinya menangkap Tae San untuk membongkar kedok Seo Hee dan Ill Suk.
Jung Woo lah yang meminta maaf untuk Jae Kyung, dia juga berkata kalau mereka semua ga perlu bingung dengan semua ini.
Seseorang yang ada di samping Ki Ho dan sepertinya juga berpangkat tinggi berkata kalau Jung Woo juga tahu tentang penyilidikan internal ini, maka tentu ini adalah kasus yang besar.
Jung Woo berkata kalau penyelidikan ini masih harus menggali bukti dulu. Jang Tae San adalah saksi kunci, sehingga ga ada pilihan lain untuk merahasiakan ini dulu, dan Seung Woo begitu mendengar nama Tae San langsung kaget.
Jae Kyung berkata kalau ini bukan salah detektif, dialah yang sudah membuat permintaan yang ga masuk akal.
Sang Ho yang masuk ke kantor setelah rapat tadi berkata kalau dia jadi ga nyaman sekarang karena harus menutup mulut dan Cuma mengikuti perintah saja. Chul Kyu berkata kalau Tae San sepertinya terjerat kasus yang besar. Kalimat itu kembali membuat Seung Woo berfikir. Taek Nam menjawab terserahlah, mau kasus besar atau ternyata hanya ikan kecil, yang penting sekarang mereka tidur dulu. Mereka semua bahkan rasanya mau mati karena kelelahan saat mencoba menangkap jang Tae San. Jadi tidur dulu lalu perbaiki ponsel, dan kembali besok sore. Tim pun mengangguk.
Sebelum semua pergi, Seung Woo kembali ke mejanya dan berkata pada Il Do, agar Il Do mengumpulkan kembali segala laporan tentang Jang Tae San baru boleh pergi.
Il Do sedikit cemberut dan bertanya apa itu termasuk file otopsi Man Suk dan Mi Suk? Apa Seung Woo ga mengantuk sih?
Taek Nam bertanya kenapa memangnya? Seung Woo hanya menjawab agar Taek Nam pulang dan beristirahat. Dia juga menyuruh Il Do untuk pulang dan beristirahat. Taek Nam dan Il Do pun tak membantah walau sedikit heran.
Saat sudah sendiri, Seung Woo teringat kembali kalimat Jae Kyung yang bilang mungkin Tae San dijebak, dan teringat juga saat betapa marahnya Tae San waktu dituduh membunuh Mi Suk. Saat itu Tae San berkata kalau bukan dia pelakunya, dan dia hanya dijebak.
Seung Woo membuka internet dan melihat berita tentang para sandera yang pernah berhubungan dengan Tae San, dan semua sama sekali tidak menganggap Tae San seorang penjahat, karena kelakuan Tae San baik dan sopan. Seung Mi sandera pertama Tae San juga bilang kalau Tae San saat itu mengakui kalau bukan Tae San yang membunuh Mi Suk. Memang Tae San pernah memukul seseorang tapi tidak pernah membunuh.
Seung Woo memikirkan semua itu, dan jadi pusing karenanya.
In Hye cemas menunggu kabar Tae San. Dia ada di ruang Aseptik menemani Soo Jin. In Hye selalu menatap layar ponselnya berharap Tae San menelpon dan berkata kalau Tae San baik-baik saja. In Hye juga mengingat kalimat Tae San yang bilang kalau sebelum dia mati, dia harus menyelamatkan Soo Jin. In Hye berpegang pada kalimat itu, dan tahu Tae San akan menepati janjinya, walau In Hye tetap merasa galau dan cemas saat ini.
Soo Jin yang tadi berbaring membelakangi ibunya, berbalik dan bertanya apa ibunya masih ingat dengan cerita yang dia katakan kemarin? Apa ibunya tahu apa yang tejadi setelah itu?
In Hye masih berkutat dengan perasaannya, sehingga tidak mendengar kalimat Soo Jin. Dalam hati In Hye berkata kalau Tae San masih hidup. Lalu tiba-tiba ponsel In Hye Berdering, dan In Hye langsung mengangkatnya.
Ternyata Seung Woo yang menelpon In Hye. In Hye bertanya ada apa? Seung Woo yang mendengar suara In Hye lain dari biasanya bertanya apa terjadi sesuatu? Kenapa suara In Hye sedikit beda? Apa Soo Jin sakit?
In Hye menjawab tidak. Dia hanya takut Soo Jin terbangun karena saat ini Soo Jin sedang tidur. Jadi dia akan menelpon Seung Woo lagi nanti, dan setelah kalimat itu meluncur, In Hye langsung menyudahi percakapannya, tanpa sempat Seung Woo bertanya apa-apa.
Soo Jin duduk dan menatap In Hye lalu berkata kalau ibunya baru saja berbohong. Kenapa ibunya bilang pada Om Seung Woo kalau dia sedang tidur? In Hye menjawab itu karena dia sedang menunggu telepon yang sangat penting.
Dengan polosnya bertanya berarti itu dari orang yang special dong? In Hye mengangguk dan menjawab iya. Soo Jin tersenyum dan bertanya siapa orang itu? In Hye menjawab, kalau nanti setelah Soo Jin selesai operasi, dia akan beritahukan semua pada Soo Jin siapa orang itu.
Tae San yang ada di hutan, masih belum sadar juga. Dalam tidurnya dia mengingat kembali In Hye yang datang membawakan bubur untuknya saat dia terkena alergi.
Flashback
Tae San makan dengan lahap bubur yang dibawa In Hye, dia memang sangat lapar. Tapi Tae San tersedak karena kaget melihat In Hye masuk ke kamarnya dengan membawa baskom. Dia malu ketahuan makan dengan lahapnya seperti tadi.
In Hye yang masuk dan melihat itu hanya tersenyum kecil. Geli dengan tingkah Tae San.
In Hye duduk di dekat Tae San dengan masih tersenyum. Lalu menyodorkan handuk kecil yang dia siapkan untuk mengompres Tae San. Tae San menerimanya dengan canggung.
In Hye bertanya “Namamu Jang Tae San kan?”
Tae San hanya mengangguk.
In Hye kemudian bilang kalau namanya Seo In Hye. In Hye bahkan melafalkan pelan-pelan namanya itu, agar Tae San mengingatnya.
Tae San hanya diam, membuat In Hye mengulang lagi namanya sambil tersenyum.
Tae San menatap In Hye yang tersenyum padanya, dan dia benar-benar terpana melihat senyum In Hye saat itu.
Flashback End
Tiba-tiba di tempat pingsannya Tae San sudah ada Soo Jin yang memanggil ayah pada Tae San. Soo Jin bahkan memegang tubuh Tae San dan menyuruh Tae San untuk bangun. Sampai kapan ayahnya akan terus tidur?
Tae San pun membuka matanya dengan perlahan. Dia tersenyum melihat Soo Jin di depannya. Soo Jin berkata jika ternyata sesulit ini, harusnya Tae San ikut saja dengan Jae Kyung unni. Jae Kyung pasti tahu kalau ayah hanya dijebak, dan pasti menangkap Ill Suk.
Tae San pun bangun dan duduk di depan Soo Jin, lalu berkata karena itulah dia ga bisa ikut Jae Kyung. Dia harus sampai ke akar masalah ini. Ill Suk kira dia menyimpan kamera itu.
Soo Jin berkata bukankah pacar Man Suk yang membawa kamera itu?Tae San langsung teringat kalau tadi dia juga sudah berfikir seperti itu. Ya, benar pasti kamera itu ada ditangan Young Ja.
Soo Jin berdiri dan bertanya pada ayahnya apa mungkin ayahnya ke Seoul dalam keadaan seperti ini?
Tae San pun langsung melihat badanya, dan juga melihat luka di pundaknya. Dia terkejut dan berkata pada Soo Jin kalau dia harus minum Antibiotik, agar menghilangkan infeksi di lukanya. Tae San pun membuka tasnya, dan Soo Jin berkata obat kan pahit,sedang ayahnya ga punya air minum.
Tae San menjawab, kalau obat itu sama sekali ga pahit kok. Dia bisa menelannya tanpa air minum. Tae San pun langsung memakan antibiotiknya dan memang terasa sangat pahit.
Kemudian setelah itu bayangan Soo Jin pun menghilang.
Keesokan paginya, Tae San sampai di suatu desa, dia sedang melihat situasi sekitar. Masih dengan sakit di kakinya, Tae San berjalan lagi, dan masuk ke dalam rumah yang memang dia tahu penghuninya sudah pergi untuk memetik cabai.
Di dalam rumah itu, Tae San bergerak cepat dengan mengambil sandal, makanan, dan juga baju, lalu langsung pergi lagi.
Tae San hanya bisa mengambil nasi putih di rumah yang dia susupi tadi. Setelah mengganti pakaian, Tae San langsung memakan nasi yang sudah diambilnya. Dia makan dengan tergesa-gesa, sehingga dadanya terasa sakit karena tersedak. (Pelan mas..ga ada yang minta kok.hihihi)
Setelah itu, Tae San melanjutkan perjalanannya, lalu dia melihat sebuah truk yang mengangkat kayu, dan langsung teringat akan salah satu film Action yang pernah ditontonnya,dimana di film itu, seorang laki-laki bersembunyi dengan aman di bawah truk. Dengan berpegangan pada sisi-sisi truk.
Sebelum mencoba, Tae San mempraktekkannya dulu, dengan menggerakkan tangannya, karena nanti posisinya akan menggelantung di bawah truk. Ternyata saat mencoba, sakit di pundak Tae San masih terasa, membuat Tae San meringis kesakitan dan langsung memegang pundaknya.
Dia kesal sekali. Ini semakin mempersulitnya. Lalu bagaimana?
Tae San kemudian mendekati truk dan mendapati ada satu bagian di truk yang ternyata bisa dia gunakan untuk bersembunyi tanpa perlu bergelantungan di bawah truk. Bagian bawah itu ternyata hanya berisi sebuah terpal, yang langsung Tae San pakai untuk menutupi tubuhnya,agar tidak terlihat.
Sang Hoon dan Min Soo sedang rapat membahas agenda Jo Seo Hee yang memang terlihat tidak mencurigakan, selain rumah, acara politik, maka Seo Hee ga pernah kemana-mana.
Tiba-tiba Jae Kyung masuk dan Min Soo yang melihat wajah Jae Kyung terluka bertanya kenapa dengan wajah Jae Kyung?
Jae Kyung dengan santai menjawab karena saat itu dia berada di situasi hidup dan mati, maka kecantikannya sedikit pudar. (Wkwkw..bisa saja nona ini..)
Kemudian Jae Kyung ikut duduk bersama dua rekannya dan bertanya bagaimana perkembangan penyelidikan Seo Hee?
Min Soo menjawab kalau belum ada perkembangan apa-apa, hanya sekarang ini jadwal Seo Hee terlihat semakin padat. Tiap hari Seo Hee tidur jam 00.05, karena saat itulah dia melihat lampu rumah Seo Hee padam.
Jae Kyung berkata setelah mengintai Seo Hee, dia ingin Min Soo ke RS.
Semua heran dan Jae Kyung menjelaskan kalau dia yakin Tae San akan menghubungi In Hye lagi.
Lalu satu staf masuk dan bilang kalau Jae Kyung ditunggu di kantor pusat sekarang. Jae Kyung jelas heran.
Jae Kyung langsung ke kantor pusat, dan saat dia masuk, dia terkejut melihat siapa yang ada di ruang itu.
Ternyata Jo Seo Hee lah yang membuat ekspresi Jae Kyung jadi berubah.
Sebagai basa-basi walau sangat tidak ingin, Jae Kyung membungkuk hormat pada Seo Hee.
Dengan pura-pura, Seo Hee bertanya apa ini yang namanya Jaksa Park Jae Kyung?
Jae Kyung tersenyum tipis, dan menjawab iya. Jae Kyung juga langsung bertanya apa yang membawa senator Jo kemari?
Pimpinan Jae Kyung meminta Jae Kyung untuk duduk dan berkata kalau Seo Hee datang karena ingin bertanya tentang pelariannya Jang Tae San?
Seo Hee bertanya apa benar Jae Kyung terlibat dalam pelariannya Jang Tae San? Dari berita yang dia dengar Jae Kyung membantu Tae San melarikan diri? Jae Kyung menatap tajam Seo Hee, membuat Seo Hee kembali berkata kalau dia dengar, Jae Kyung diam-diam berhubungan dengan Tae San?
Jae Kyung yang kesal dengan liciknya Seo Hee menjawab kalau itu tidak benar. Sebenarnya apa sih yang Seo Hee lakukan sekarang ini?
Seo Hee ga menjawab dan langsung memperlihatkan rekaman mobil Tae San dimana memang ada Jae Kyung di dalamnya.
Jae Kyung jelas terkejut dan sangat geram akan yang Seo Hee lakukan.
Seung Woo tertidur di meja kantornya, setelah mempelajari kembali kasus Tae San. Taek Nam datang dan heran melihat Seung Woo, lalu mendekat,dan Seung Woo pun terbangun. Taek Nam bertanya apa Seung Woo sama sekali ga pulang? Taek Nam juga melihat banyaknya file tentang Tae San yang dilihat kembali oleh Seung Woo.
Kemudian ponsel Taek Nam Berdering dan seseorang yang dia panggil kepala seksi Kim menelponnya. Taek Nam pun menerima telepon itu. Taek Nam terkejut begitu mendengar hal yang disampaikan Kepala Seksi Kim padanya. Dia pun langsung mengatakan itu pada Seung Woo, bahwa kata kepala seksi Kim Jaksa Park terlibat kerjasama dengan Tae San. Sebuah CCTV merekam keberadaan Tae San dan Jae Kyung. Seung Woo jelas ikut kaget, dan Taek Nam menjelaskan kalau Senator Jo lah yang membawa rekaman CCTV itu dan memperlihatkannya pada kepala seksi. Taek Nam bahkan bilang kalau Jaksa Park kemungkinan akan dipecat. Seung Woo semakin terkejut, dan dia berkata pada Taek Nam kalau dia akan pergi dulu.
Il Do dan yang lainnya juga baru datang ke kantor dan heran melihat Seung Woo yang terlihat tergesa-gesa. Kemudian telepon berbunyi, dan Il Do langsung menerimanya.
Si penelpon bertanya apa benar disana sedang mencari Jang Tae San? Il Do pun terkejut, lalu bertanya ini siapa?
Tenyata penelpon itu adalah Jang Tae San sendiri.
Soo Jin kembali lagi mencoret satu hari di kelender 14 harinya itu. Kalender Kelahiran Kembali Seo Soo Jin. Kali ini dia tidak tersenyum senang seperti biasanya, mungkinkah dia juga merasakan kesulitan ayahnya, dan merasa sedih.
KOMENTAR :
Perjuangan Tae San memang luar biasa ya, berkali-kali seolah akan gagal, namun dia kembali lolos.
Aku terharu waktu Tae San bilang bahwa jika dia mati, maka dia akan mati setelah menyelamatkan Soo Jin.
Dia sangat menyayangi Soo Jin.
Two Weeks memang benar-benar susah membuat kita tidak tegang, bahkan aku sulit menyelipkan sedikit kata-kata humor di sinop ini, karena memang hawa yang merasuk ke aku hawa-hawa mencekam. Bukan horror lo ya..hihihi..
Jadi setiap Tae San atau In Hye mengingat kenangan mereka dulu, aku rasa itu adalah Oase nya.
Setiap scene isinya kalau ga mengendap-endap sembunyi, ketangkep, tertembak, atau terluka.
Gimana ga sakit nih jantung lama-lama, udah protes kali kalau bisa protes.
Awal pertemuan mereka memang unik,lucu, dan semoga dengan semua kenangan dan apa yang dilalui Tae San membuat In Hye bisa menghilangkan rasa bencinya pada Tae San. Semoga dia benar-benar bisa melihat sisi lembut Tae San yang In Hye kira sudah menghilang dalam diri Tae San.
Di episode selanjutnya, Jae Kyung akan membantu Tae San, mereka bersama-sama akan mengungkap kebusukan Seo Hee dan Juga Ill Suk.
Berharap saja, akhir episode ini orang-orang yang emang jahat aja yang mati, jangan Tae San atau Seung Woo, atau Jae Kyung. Jangan sampae sad ending lah intinya..
Two Weeks memang tinggal dua episode lagi, dan aku juga akan merampungkan Two Weeks sebelum The Heirs mulai.
Kalau Scandal yang episodenya memang bejibun, ga mungkin bisa dirampungkan sebelum The Heirs..jadi memang harus sabarnya ekstra.
Jadi yang menanti Scandal, maaf ya kalau lama pake banget apdet sinopnya..
Oya, aku sengaja tidak memisah sinop ini jadi part 1 dan part 2..dijadikan satu aja biar ringkas..hehehe..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^
Semangat Ayu, lanjutkan (ง'̀⌣'́)ง
ReplyDelete-Vi-
Jadi semakin penasaran ^_^
ReplyDeleteayoo kak,,lanjutkan terus sinopnya.. -semangat!!!
ReplyDeleteayoo kak,,lanjutkan
ReplyDelete"g ada org di dunia ini yg g memiliki seseorang di masa lalunya"...aaa jgn" si ji suk ni memendm suka ama soung woo...hmm...!!!"
ReplyDeletebuat ayu fighting...sllu sabar menunggu kelanjutn'y
daebak.inop two week-nya sampe selesai...ditunggu yah...kamsa...
ReplyDeletekasihan anaknya seo hee, cacat karena karma ibunya...hemmm....
ReplyDelete