Thursday, 19 September 2013
Sinopsis Two Weeks Episode 6
Episode 5 kemarin diakhiri saat, Seung Woo berhasil mengejar Tae San sampai ke tepi sebuah tebing. Seung Woo mengingatkan agar Tae San ga mempunyai pikiran bodoh sehingga terjung ke tebing itu, tapi Tae San tahu dia ga punya pilihan lain, dan hanya berharap bisa selamat saat melompat nanti. Namun Kim yang juga ada disana menembakkan ketapelnya ketangan Seung Woo yang awalnya berniat hanya menembak kaki Tae San, namun tangan Seung Woo pun berpindah posisi dan menembak pundak Tae San. Tae San pun jatuh ke tebing curam itu.
Episode 6
Tae San langsung jatuh ke dalam air. Dia masih sadar dan merasakan sakit teramat sangat pada pundaknya. Saat itu dia melihat boneka Soo Jin keluar dari saku celananyan dan mengambang di depan matanya, tangan Tae San meraih boneka itu, namun sedikit kesulitan. Boneka itu akan bergerak megikuti arus air, dan Tae San masih mencoba menggapainya. Dia ga boleh kehilangan boneka ini.
Akhirnya dengan sekuat tenaga, Tae San berhasil menggenggam erat boneka itu ditangannya.
Setelah itu pusaran air yang besar menyeret Tae San dan membuatnya ga bisa mengendalikan tubuhnya karena kencangnya arus air.
Seung Woo yang ada diatas mendekat kearah tebing dan melihat jatuhnya Tae San tadi, dia terlihat sangat menyesal. Tapi kemudian dia teringat pada batu yang mengenai tangannya tadi sehingga membuat tembakan itu akhirnya terlepas dan mengenai Tae San. Diapun langsung menoleh kesekitar, dan mencoba melihat apakah ada orang tadi. Tapi ternyata kosong.
Saat Seung Woo ingin melompat mengikuti Tae San, Jae Kyung datang dan bertanya suara tembakan apa tadi? Melihat ekspresi wajah Seung Woo, Jae Kyung jadi tahu kalau tadi suara tembakan Seung Woo. Dan dia menjadi kesal. Lalu bertanya apa Seung Woo menembak Tae San. Seung Woo hanya diam saja, dia juga menyesal.
Tim yang lainnya pun datang dan melihat jae Kyung sudah mulai akan mengamuk saat bertanya pada Seung Woo.
Tanpa pikir panjang kedua orang itu melompat turun ketebing yang dibawahnya memang adalah sungai dengan aliran air yang deras.
Tim yang ada terkejut melihat aksi nekat dua orang itu.
Seung Woo mencari Tae San di dalam air, begitu juga dengan Jae Kyung. Sedang Tae San sendiri sudah semakin jauh dibawa arus sungai.
Seung Woo dan Jae Kyung akhirnya muncul ke permukaan. Jae Kyung meminta Tim untuk segera menyusuri sungai ini untuk menemukan Tae San.
Taek Nam yang syok dengan ulah dua orang itu, tidak mampu menahan tubuhnya dan ambruk ke tanah. Dia bertanya pada Seung Woo benarkah Tae San tadi tertembak? Di bagian mana tertembaknya?
Jae Kyung menjadi marah lagi dan langsung berkata kesal pada Seung Woo, mengapa Seung Woo menembaknya padahal dia sudah bilang untuk mengankap Jang Tae San hidup-hidup.
Seung Woo ga kalah kesal, dia menjawab kenapa ga boleh? Dia sudah memperingatkan Tae San, tapi Tae San tidak mempedulikan kata-katanya.
Taek Nam bangkit dan membela Seung Woo. Dia berkata pada Jae Kyung kalau kali ini adalah bukan salahnya Seung Woo.
Jae Kyung kemudian bertanya dimana Seung Woo menembak Tae San? Seung Woo juga bingung, dia menjawab kalau dia tidak tahu.
Jae Kyung bertambah emosinya dan bertanya bagimana bisa yang nembak ga tahu dimana tembakannya tadi?
Seung Woo menjawab kalau dia membidik paha Tae San, tapi ada seseorang menyerangnya dengan ketapel, sehingga bidikannya meleset dan dia jadi ga tahu dimana tadi dia menembak Tae San.
Semua jelas terkejut mendengar pernyataan Seung Woo. Berarti ada lagi yang membantu Tae San?
Seung Woo bertanya pada Jae Kyung “ada hal yang tak kau beritahukan pada kami kan?”
Tapi Jae Kyung masih sibuk melihat keatas, seolah mengira-ngira kearah mana perginya orang yang menyerang Seung Woo dengan ketapel tadi.
Dia malah berkata pada Taek Nam untuk segera meminta bantuan dan segera menyusuri tempat ini, mulai dari atas sampai bawah, semuanya jangan sampai ada yang tertinggal
Taek Nam pun mematuhinya, dan Seung Woo ga bisa memaksa Jae Kyung untuk bicara.
Hujan mulai turun lagi, dan Kim meneropong kegiatan petugas dari tempatnya berdiri. Dia juga mendengar perintah itu, bahwa semua yang bukan anggota Tim, harus diperiksa ID nya, dan Kim tahu petugas mulai curiga akan keberadaannya.
Sang Hoon sedang menyelidiki, mantan pacarnya Tae San yang diketahui bekerja di sebuah kafe. Karyawan kafe itu keluar dan bertanya Sang Hoon sedang apa, kalau mau menunggu seseorang, tunggu saja di dalam.
Sang Hoon sedikit gugup lalu mulai bertanya apa pemilik toko ini adalah Seo In Hye?
Karyawan itu menjawab kalau In Hye adalah manajer disini, kenapa? Sang Hoon bertanya lagi apa In Hye sudah menikah?
Karyawan itu merasa aneh dan bertanya memangnya kenapa? Sang Hoon menjawab pura-pura kalau dia merasa In Hye adalah gadis yang cantik.
Karyawan itu langsung melotot pada Sang Hoon dan bilang kalau Sang Hoon bisa dalam masalah jika ketahuan merayu manajernya, karena tunangan manajernya adalah seorang detektif.
In Hye cemas, dia teringat saat menelpon Seung Woo tadi, dan seung Woo terlihat tergesa-gesa saat menutup telepon. Dia hanya merasa itu ada kaitannya dengan Tae San.
Soo Jin terlihat sedang asik menggambar.
Dengan polosnya Soo Jin bertanya “Apa ibu khawatir seperti tae san?”
In Hye terkejut?
Soo Jin bertanya apa artinya tae san?
In Hye yang heran bertanya balik kenapa tiba-tiba Soo Jin bertanya seperti itu?
Soo Jin menjawab dengan mencontohkan dua kalimat yang menggunakan kata tae san tapi memiliki arti yang berbeda, jadi dia hanya ignin tahu sebenarnya tae san itu artinya apa? Sedikit jadi banyak, atau terlalu khawatir?
In Hye menjawab kalau tae san artinya adalah gunung yang besar.
Soo Jin kembali ke buku gambarnya sambil berkata jika tae san adalah gunung besar maka cerita dibaliknya juga harus besar. Soo Jin pun mulai menggambar gunung besar, dan In Hye berkata kalau dia mau keluar sebentar.
Soo Jin sepertinya lagi sensitive hari ini, dia ga mau ditinggalkan ibunya dan bilang kalau ibunya mau menelpon Om Seung Woo, ibunya bisa melakukan itu disini. In Hye pun membatalkan niatnya untuk menghubungi Seung Woo. Dia memeluk Soo Jin yang sepertinya memang lelah karena terapi radiasi yang setiap hari harus dijalaninya.
Sang Hoon menemui Dr Park, dan Dr Park berkata walaupun Sang Hoon dari kejaksaan dia ga bisa memberi informasi apapun. Tapi akhirnya Sang Hoon mendapat informasi, kalau Seung Woo belum tahu jika Tae San adalah pendonor Soo Jin, dan dia juga mendapatkan fakta bahwa jika Tae San mati, maka Soo Jin juga akan mati.
Ini mengagetkan Sang Hoon.
Kembali ke desa tempat Tae San jatuh tadi.
Hujan masih mengguyur deras. Tae San berpegangan pada perahu karet yang ada di tepian sambil dengan suara lemah beretriak minta tolong.
Seorang laki-laki dengan jas hujan datang menarik perahu karet itu ke tepi, namun ternyata perahu itu sedikit sulit ditariknya, seperti ada yang mengganjal. Laki-laki itupun memeriksanya, dan terkejut mendapati sosok pria yang sedang terluka dan berpegangan pada perahu karet itu.
Dia menarik Tae San keatas batu yang ada di dekatnya,dan melihat luka di pundak Tae San. Sebuah luka tembakan, dan sebuah luka sayat yang memanjang di belakang pundaknya. Luka itu membuat sang laki-laki terkejut.
Laki-laki itu adalah Han Chi Guk. (Chun Ho Jin)
Tae San sudah pindah tempat dan lukanya juga sudah dibersihkan, saat dia mencoba bangun Chi Guk memperingatkannya agar jangan bergerak. Chi Guk mendekat sambil membawa mangkuk yang dia bilang adalah tanaman obat untuk luka Tae San.
Chi Guk menempelkan obat itu ke pundak Tae San, dan Tae San menjerit kesakitan. Setelahnya dia membalut luka Tae San dengan kain. Dia juga bilang kalau peluru sudah dikeluarkan dari pundak Tae San.
Tiba-tiba saat sedang membalut luka Tae San, Chi Guk bertanya kenapa saat itu Tae San ga membunuhnya?
Tae San jelas bingung dan ga mengerti. Tapi kemudian Chi Guk berkata kalau dia dengar kabar, Tae San menggantikan Ill Suk masuk penjara karena ga bisa membunuhnya. Tae San akhirnya pun ingat.
Flashback
Seoul 2005
Tae San sedang berjaga, dan informasi yang di terimanya kalau Chi Guk akan melewati tempatnya ini sehingga Tae San harus bisa menangkap Chi Guk.
Tae San pun bersiap.
Chi Guk kaget saat di depannya ada Tae San, wajahnya sudah bernoda darah. Dia mencoba menyelamatkan diri dari Moon Ill Suk dan anak buahnya.
Tae San segera mengeluarkan pisau lipatnya dan dia hanya terdiam saja di tempatnya berdiri. Dia sebenarnya tak bernyali.
Chi Guk lah yang mendekat dan langsung menghajar Tae San agar bisa melewati Tae San. Tapi Tae San bergerak cepat sehingga masih bisa menahan Chi Guk. Mereka akhirnya bergulat satu sama lain, slaing menyerang dan mempertahankan diri. Saat posisi Tae San sudah berada diatas Chi Guk dengan pisau ditangannya, Chi Guk mulai takut dan tangan Tae San hanya mengambang saja diudara. Dia tidak langsung menusukkan pisaunya pada Chi Guk. Ada perasaan takut dan dia memang tidak ingin melakukannya.
Kesempatan itulah yang digunakan Chi Guk untuk langsung kabur, dan Tae San tak mampu lagi mengejarnya.
Flashback End
Chi Guk berkata kalau dia masih hidup dan itu adalah karena Tae San. Dia hanya ingin tahu kenapa Tae San ga membunuhnya waktu itu? Dia menyelamatkan Tae San karena ingin tahu hal itu, kalau ga dia mungkin akan membiarkan Tae San.
Tae San menjawab kalau dia ga membunuh Chi Guk karena ibunya.
Flashback
Tae San kecil pulang dan membawa dua buah es krim. Dia memanggi-manggil ibunya. Tapi saat dia membuka kamar ibunya dia melihat ibunya sudah meninggal, dengan darah yang menggenang, dari pergelangan tangan ibunya. Ibunya mati bunuh diri, dan Tae San jadi takut melihat darah sejak saat itu.
Flashback End
Chi Guk ga percaya dan bilang kalau di berita tersiar bahwa Tae San membunuh teman Tae San sendiri, jadi mana mungkin Tae San takut akan darah?
Tae San kaget dan ga percaya kalau kematian Man Suk juga dilimpahkan padanya. Dia tidak pernah membunuh orang. Ill Suk lah yang membunuh Man Suk, dan juga Mi Suk.
Chi Guk kaget mendengar nama Ill Suk. Tae San pun akhirnya menceritakan kalau dia dijebak Ill Suk. Tapi sekarang Ill Suk ingin membunuhnya.
Mendengar keterangan Tae San, Chi Guk langsung menyuruh Tae San untuk segera pergi dari tempatnya dia ga mau berurusan lagi dengan Ill Suk. Jika dia tahu kalau ini ada hubungannya dengan Ill Suk, maka dia ga akan menyelamatkan Tae San. Tae San jelas kaget, dia berharap setidaknya bisa bersembunyi di tempat ini sampai operasi Soo Jin.
Tae San diseret keluar oleh Chi Guk, dan Tae San memohon agar dia dibiarkan disini dulu, kalau tidak anak buah Ill Suk akan menemukannya. Dan Soo Jin nya akan mati.
Chi Guk kaget mendengar nama lain yang dikhawatirkan Tae San. Chi Guk bertanya apa Soo Jin itu pacarnya Tae San?
Tae San menjawab kalau Soo Jin adalah anaknya.
Polisi dan semua petugas masih mencari keberadaan Tae San. Semua mobil lewat diperiksa. Sedang Kim bersembunyi di bawah, tepat dimana diatasnya petugas sedang memeriksa setiap kendaraan yang lewat.
Tim dan polisi daerah setempat sedang rapat dan memperkirakan dimana Tae San berada. Taek Nam bilang kalau kemungkinan Tae San selamat sangat tipis, mengingat arus sungai yang deras dikarenakan hujan. Hal itu juga diperkuat oleh keterangan polisi tentang banyaknya bebbatuan disana.
Seung Woo berkata misalkan Tae San masih hidup dimana desa terdekat yang mungkin dituju Tae San. Polisi memberitahu letaknya dan semua tim diminta untuk memeriksa semua rumah dan juga periksa kotak P3K di rumah-rumah itu.
Sang Hoon menelpon Jae Kyung, dia berniat mengabarkan info yang didapatnya. Tapi sebelum itu Jae Kyung bilang kalau Seung Woo menembak Tae San. Berita tersebut mengejutkan Sang Hoon dan membuat Jae Kyung berkata kalau sepertinya ada mata-mata di kepolisian tapi dia ga tahu siapa itu. Sang Hoon meminta Jae Kyung diam dan mendengarkannya dulu, akhirnya Sang Hoon memberitahu kalau Seo In Hye adalah tunangannya Seung Woo, dan Tae San adalah pendonor untuk Soo Jin, anak Tae San dengan In Hye. Jae Kyung semakin syok dibuatnya.
Dia masih dengan tuduhannya bahwa Tae San membunuh Mi Suk lalu kabur untuk menyelamatkan Soo Jin. Sang Hoon bilang kalau operasinya tanggal 26, dan jika Tae San mati maka Soo Jin juga mati.
Jae Kyung terpana mendengarnya.
Sang Hoon pun menjelaskan kalau Seung Woo ga tahu menahu tentang Tae San yang merupakan ayah dan pendonor untuk Soo Jin.
Jae Kyung langsung memerintahkan agar Dr yang menangani Soo Jin ga memberitahu tentang Tae San pada Seung Woo, karena jika Seung Woo tahu, maka Moon Ill Suk jiga bisa tahu dan itu akan semakin membahayakan Soo Jin. Sang Hoon pun mengerti dan akan segera melaksanakannya.
Il Doo ada di depan rumah Chi Guk, dan polisi yang ikut bersamanya menjelaskan kalau pemilik rumah ini memang menanam herbal disiang hari, dan selama musim panas memperbaiki pipa yang rusak.
Pemilik rumah ini juga pendengarannya kurang baik.
Seung Woo masuk ke rumah Chi Guk dan memeriksa di dalamnya, dia masuk ke sebuah tempat dimana tidak ditemukan Tae San atau sesuatu yang mencurigakan di dalamnya. Hanya ada tanaman herbal yang menggantung.
Seung Woo pun memutuskan keluar.
(karena kamera menyorot terus ke sekitar kaki Seung Woo, maka bisa ditebak Tae San bersembunyi di ruang bawah tanah tempat itu.)
Chi Guk sedang ada di tepi sungai, dia sedang membuat pakaian Tae San menjadi robek dan berlumuran darah, agar semua yang mencari mengira Tae San sudah mati.
Dia bahkan melukai tangannya sendiri sehingga darahnya bisa dia usapkan di baju Tae San.
Suk Do datang bersama Dae Ryung ke kantor Ill Suk dan ingin bertemu dengan Ill Suk, tapi resepsionis Ill Suk berkata kalau Suk Do dan Dae Ryung ga bisa bertemu begitu saja dengan Ill Suk kalau ga buat janji terlebih dulu.
Suk Do berkata kalau ini sangat penting.
Resepsionis bilang kalau kalian meninggalkan pesan, maka dia akan menyampaikannya pada Presdir Moon besok pagi.
Dae Ryung kaget dan resepsionis menjelaskan kalau Ill Suk ga akan kembali ke kantor hari ini, sehingga harus menunggu besok pagi.
Mereka berdua jadi galau dibuatnya.
Polisi dan semua tim masih mencari Tae San di sungai dan di segala tempat. Salah satu petugas menemukan sepatu Tae San di salah satu bebatuan, dan mengabarkan pada tim lainnya.
Sedang Il Do menemukan baju robek Tae San yang sudah berlumuran darah dan memandangnya dengan wajah syok.
Tim pun kembali berkumpul, dan Taek Nam memandang ngeri pada pakaian Tae San. Dia berkata kalau Tae San pasti sudah terluka parah, lihat saja dari pakaiannya yang hancur seperti ini. Jae Kyung masih menatapnya dengan tak percaya, dia berkata kalau ini hanya luka tembak di punggung, bukankah itu luka yang tidak serius? Mereka ga bisa memastikan Tae San sudah mati hanya karena menemukan baju dan sepatunya saja.
Rekan Seung Woo lainnya kesal dengan keras kepalanya Jae Kyung dan bertanya apa Jae Kyung ga bisa lihat baju Tae San yang hancur seperti ini?
Pendapat itupun diperkuat dengan polisi setempat yang bilang kalau arus sungai yang deras memang memungkinkan seseorang untuk terlepas dari pakaiannya. Polisi itu juga bilang kalau Tae San memang kemungkinan sudah mati di tengah lembah.
Jae Kyung masih tak percaya, apalagi Seung Woo, ini jelas karena dia.
Taek Nam berkata kalau mereka harus bisa menemukan mayat Tae San sebelum terlambat.
Seung Woo keluar dari ruangan itu dan memandang tangannya. Tangan yang dipakainya menembak Tae San tadi, jika memang Tae San mati, maka dialah pembunuhnya.
Dia terlihat sangat menyesali itu.
Jae Kyung yang galau pergi ke tepi sungai dan berteriak disana. “Jang Tae San, apa kau benar-benar sudah mati? Kau mati meninggalkan putrimu? Keparat tak berguna, keparat menyedihkan kau. Apa kau mati disini, atau dibunuh seseorang. Bagaimana dengan putrimu? Keparat gila kau. Kau harusnya mendonorkan sumsum tulangmu pada putrimu, tapi kau malah membunuh orang”
Chi Guk membuka ruangan tersembunyinya,dan terlihatlah Tae San dibawah sana. Chi Guk emnyuruh Tae San untuk segera naik, Tae San pun akan mematuhinya, tapi dia tiba-tiba terdiam dan bertanya, Chi Guk ga membawa polisi kan?
Chi Guk ga menjawab dan malah bilang kalau di situ ada ularnya, jadi terserah Tae San mau naik atau ga. Tae San pun ketakutan dang a punya pilihan selain segera naik keatas.
Setelah Tae San naik keatas, Chi Guk merapikan kembali tempat itu, dimana memang benar, Tae San bersembunyi di salah satu lantai yang bisa menyambung ke bawah. Ruang yang seung Woo datangi tadi.
Tae San bertanya kenapa Chi Guk lama sekali, padahal hanya membeli antibiotic untuknya?
Chi Guk pun langsung mengeluarkan antibiotic yang dibelinya dan memberikan itu pada Tae Sa, Tae San senang dan mengucapkan terima kasih pada Chi Guk.
Tae San langsung meminum antibiotiknya, dan Chi Guk berkata kalau dia sudah membuat Tae San seolah-olah mati, jadi cepat ganti pakaian Tae San dan segera pergi dari sini. Dia bahkan memberi Tae San sedikit uang untuk pegangan selama diperjalanan. Tae Sanpun kaget. Dia berkata kalau dia ga mungkin keluar dengan luka ini. Chi Guk menjawab kalau Tae San ga demam, dan peluru tidak menembus tulang Tae San, jadi Tae San baik-baik saja. Dia bahkan sudah menyiapkan antibiotic untuk Tae San selama seminggu.
Tae San memohon agar Chi Guk mau membiarkannya tinggal disini. Masak Chi Guk tega membiarkannya setelah tahu cerita yang sebenarnya? Chi Guk menjawab, apa Tae San yakin anak buah Ill Suk ga akan mencari Tae San? Jika mayat Tae San belum ditemukan, maka sudah pasti Ill Suk akan menyuruh anak buahnya lagi untuk menemukan Tae San.
Tae San meminta agar dia dibiarkan bersembunyi disini selama 10 hari saja, hanya 10 hari. Dia akan tinggan di tempat tadi seperti orang mati, dang a akan emngganggu Chi Guk, dia janji.
Chi Guk marah dan bertanya memangnya Tae San siapa, sehingga harus dia bantu? Tae San menjawab, tetap saja dia sudah menyelamatkan nyawa Chi Guk saat itu, apa Chi Guk lupa?
Chi Guk semakin kesal dan berteriak “Entah kau memiliki kamera itu atau tidak, Moon Ill Suk akan tetap membunuhmu.”
Tae San bingung dan berkata kalau dia tertangkap maka dia akan mati, dan anaknya juga akan mati. Chi Guk menjawab, dia ga peduli anak Tae San mati atau tidak. Tae San habis kesabarannya, dan berdiri dengan marah lalu Chi Guk yang sedari tadi juga kesal, mengambil pisau dan mengarahkannya pada Tae San lalu berkata “Kau yang bodoh, bisa terperdaya bukan hanya sekali, tapi tiga kali.”
Moon Ill Suk sedang bertemu dengan dua rekan bisnisnya, dan dia berkata kalau Gedung Jin Yang sudah jadi jaminan sekarang. Dan rekannya mau membayar 8 miliar won untuk gedung itu hanya dalam waktu dua hari. Ill Suk tertawa meremehkan.
Rekan Ill Suk berkata itulah sebabnya, dia ingin Ill Suk memberinya kemudahan.
Ill Suk berkata, kalau rekannya harus menjual saham Yoo Jin gas padanya.
Rekan Ill Suk satunya menjawab kalau dia cukup dekat dengan Presdir Kim Yoo Jin, karena dia adalah sepupu Kim Yoo Jin. Jadi tentu dia harus melindungi saham itu.
Ill Suk hanya tersenyum tipis dan berkata bagaimana kalau saham itu saja yang jadi jaminan?
Dia dengar kalau rekannya itu akan dipanggil kepolisian atas tuduhan penggelapan.
Rekannya yang dipanggil tuan Oh bertanya darimana Ill Suk tahu? Ill Suk dengan santai menjawab kalau rumor itu bergerak lebih cepat daripada angin. Rekan Ill Suk yang satunya, bertanya pada tuan Oh, lalu bagaimana ini?
Tepat saat itu Kim menelpon Ill Suk.
Ill Suk langsung keluar ditemani Hyung Jin dan Kim melaporkan kalau Tae San terbawa arus sepanjang 10 km, dan Ill Suk sepertinya girang dan bilang kalau Tae San akan menuju kematiannya.
Lalu Ill Suk bertanya bagaimana dengan kameranya? Kim menjawab kalau dia belum menemukan kamera itu.
Kim meminta maaf, dan Ill Suk menyuruh agar Kim tidak beranjak sedikitpun dari sana sebelum berhasil meenmukan mayat Tae San.
Telepon pun selesai, dan Ill Suk bergumam bagaimana dia bisa menemukan kamera itu jika Jang Tae San sudah mati? Hyung Jin menenangkan Ill Suk, dan bilang kalau itu kamera khusus, jadi ga aka nada yang bisa menemukan videonya. Ill Suk bertanya kesal memangnya apa Hyung Jin kira kamera itu akan tersembunyi selamanya? Jika terkunci dengan Password, maka bisa saja seseorang membuka dan melihatnya.
Ill Suk juga bilang kalau Seo Hee bisa aman setelah meninggalkan Negara ini, tapi dia? Dia seolah membawa bom waktu yang kapan saja bisa meledak.
Dae Jun tiba-tiba datang dengan tergesa-gesa dan berkata kalau dia sudah menemukannya? Hyung Jin mengira Dae Jun menemukan kamera itu,tapi Dae Jun menjawab bukan itu, tapi dia sudha menemukan wanitanya Jang Tae San.
Soo Jin akhirnya tertidur, membuat In Hye bisa mencari tahu tentang Tae San. Diapun menajuh dari tempat tidur Tae San dan segera melihat berita melalui ponselnya dan tidak lupa memasang earphone agar Soo Jin tidak terganggu. In Hye akhirnya mendengar berita itu, berita tentang tertembaknya Tae San, dan jatuhnya Tae San ke jurang. In Hye jelas ga percaya, bagaimana ini? Bagaimana dengan Soo Jinnya?
Jae Kyung masih berdiri di tepi sungai, dimana petugas masih terlihat mencari mayat Tae San. Jae Kyung berkata meskipun Tae San sudah mati, tapi ini semua belum berakhir. Ini hanya bisa berakhir jika Ill Suk dan Seo Hee mati, atau dia yang mati. Karena dia ga akan berakhir seperti ini.
Di rumah mewah Seo Hee, dia sedang menikmati sarapan paginya. Di ruang itu terdapat dua jam, satu jam dinding yang menunjukkan ini jam 7 pagi kurang. Sedang jam satunya dia taruh diatas meja makannya, dan terlihat jam setengah 11 lebih sedikit, dan sepertinya itu setengah sebelas malam.
Jam itu adalah jam dimana menunjukkan waktu di Negara anaknya tinggal.
Seo Hee juga sedang mendengar berita tentang Tae San yang kemungkinan tewas, namun matanya menatap ke laptop yang mempelihatkan bahwa putranya sedang tidur nyenyak.
Jo Seo Hee sangat menyayangi putranya.
Seo Hee sudah siap bekerja, tanpa dia sadari Kim Min Soo ada di dekat situ dan mengamatinya lalu mencatat setiap pergerakan Seo Hee.
Jae Kyung yang masih kesal, melihat kedatangan Seung Woo dan berkata kalau Seung Woo harus bisa menemukan mayat Tae San baru boleh kembali ke Seoul. Yang lain jelas terkejut dengan keinginan Jae Kyung itu, tapi Seung Woo menyetujuinya. Dia memang berencana seperti itu.
Seung Woo galau sekali, dia duduk menyendiri di suatu tempat. Tapi kemudian dia tersenyum senang saat melihat layar ponselnya yang terpasang fotonya bersama Soo Jin saat mengikuti sebuah acara.
Flashback
Soo Jin terlihat termenung menatap sebuah poster yang berisikan lomba lukis ayah dan anak. Dia ada di toko tempat ibunya bekerja. Seung Woo datang dengan perlengkapan kemahnya dan mendekati Soo Jin.
Soo Jin tanpa semangat memandang apa yang dibawa Seung Woo, membuat Seung Woo bertanya, lalu teman kerja In Hye menunjuk poster yang dilihat Soo Jin, dan Seung Woo pun tahu apa yang membuat Soo Jin cemberut.
Seung Woo berkata kalau dia akan mengambil cuti sehingga Soo Jin bisa ikut lomba lukis itu. Saat dia membawa lebih jelas ternyata lomba itu hari ini. Tapi kemudian Seung Woo berkata akan mengantar Soo Jin mengikuti lomba itu.
Soo Jin menjawab kalau dia harus pergi dengan ayahnya, Om Seung Woo kan belum jadi ayahnya. Sedang ayah kandungnya sudah meninggal.
Seung Woo mendekati Soo Jin dan bilang dia tahu itu, dan Soo Jin pasti sangat sedih. Soo Jin bilang ga ada yang bisa dilakukan sekarang, dia juga suka berkemah kok.
Seung Woo menjawab bagaimana kalai mereka tetap datang ke lomba itu dan disana Soo Jin bisa menggambar ayah Soo Jin. Soo Jin menjawab tapi dia ga tahu seperti apa wajah ayahnya.
Seung Woo bilang kalau apa yang Soo Jin gambar itu ada di dalam hati Soo Jin.
Lalu Soo Jin bertanya, bagiamana jika di tempat lomba ada yang bertanya siapa Seung Woo?
Seung Woo dengan gaya lucunya menjawab kalau dia adalah pengawal Soo Jin. Pengawal yang dikirimkan ayah Soo Jin utnuk melindungi Soo Jin.
Soo Jin berkata apa itu bodyguard? Seung Woo menjawab betul sekali, dan Soo Jin tersenyum senang.
Soo Jin juga bilang jika Seung Woo sudah menikahi ibunya, maka dia akan memanggil Seung Woo dengan sebutan ayah.
Seung Woo senang sekali mendengarnya.
Flashback End
Soo Jin yang ada di ruang aseptic, berbicara pada Tae San sambil melihat foto Tae San bersama In Hye. Dia bilang kalau Om Seung Woo, adalah orang yang baik. Om Seung Woo seperti menjadi pengganti ayah baginya. Setiap kali Om Seung Woo melihat ibu, Om Seung Woo pasti tersenyum. Jika dia tahu ayah masih hidup, dia kan memberitahu Om Seung Woo agar tidak menyukai Ibu.
“Ayah, kau tahu bagaimana aku bisa tahu kalau ayah masih hidup?Karena aku menemukan foto ini.”
Soo Jin membalik foto itu dan terlihata da tulisan “In Hye dan Tae San-Mei 2009”
Soo Jin melanjutkan ceritanya, kalau saat ibunya memutuskan menerima Om Seung Woo, ibu merobek dan membuang foto ini. Tapi biasanya orang membakar foto orang yang sudah mati, bukan merobek atau membuangnya. Dia melihat itu dalam sebuah drama.
“Tapi..apa salah ayah pada ibu?Setiap kali aku bertanya ayah pada ibu, ibu selalu menangis sebelum tidur. Kurasa ibu sangat membenci ayah. Tapi, aku menyukaimu ayah.”
Soo jin mengusap dengan penuh sayang wajah Tae San yang ada di foto.
Sebuah truk melintas dan petugas meminta truk itu berhenti karena ingin memeriksanya, supir truk jelas memperbolehkannya sambil tersenyum ramah pada si petugas. Supir truk itu adalah Tae San. Tae San yang wajahnya terlihat bengkak dan menakutkan sama sekali tidak dicurigai oleh petugas saat itu.
Petugas yang membawa gambar wajah Tae San merasa kalau supir truk ini bukan orang yang sedang mereka cari, sehingga memperbolehkan truk itu melanjutkan kembali perjalanannya.
Flashback
Chi Guk berkata kalau Tae San bodoh, sehingga terus saja diperdaya oleh Ill Suk, bahkan sampai 3 kali. Jadi dia ga mau terbunuh hanya karena menampung Tae San disini, makanya Tae San harus mengurus diri Tae San sendiri, dan tidak melibatkannya.
Tae San yang tidak tahu haus berbuat apa, berpura-pura mengambil tasnya bersiap untuk pergi, tapi ternyata tasnya itu dia gunakan untuk menyerang Chi Guk, dan menjatuhkan pisau yang digenggam Chi Guk.
Sekarang keadaan berbalik, dimana Tae San yang menggenggam pisau dan sudah menindih tubuh Chi Guk sambil mengarahkan pisau pada Chi Guk yang terlihat ketakutan.
Tae San lagi-lagi hanya diam, dia ga bisa membunuh Chi Guk, ga bisa walau dia bisa melakukannya.
Tae San berkata jika saja dia bisa membunuh Chi Guk saat itu, maka semua ini ga akan terjadi padanya.
Dia bukannya tidak tahu jika dia diperdaya oleh Ill Suk, tapi Jika saat itu dia tidak dipenjara menggantikan Ill Suk, maka In Hye akan dalam bahaya. Ill Suk akan membunuh In Hye, dan dia ga mau itu.
Chi Guk bilang hidup Chi Guk menderita, tapi Chi Guk ga mau mati kan? Dia juga sama seperti itu. “Tak ada alasan bagiku untuk tetap hidup”
Tae San menangis dan bilang semenjak putus dari In Hye karena Moon Ill Suk, dia ga masalah mati hari ini atau besok. Begitulah selama ini dia menjalani hidupnya.
Saat itu dia hanya memikirkan In Hye, dan tidak memikirkan Soo Jin, karena dia ga tahu Soo Jin ada. Saat itu, dia hanya ingin In Hye hidup bahagia. Makanya dia menyuruh In Hye aborsi. Jika In Hye melahirkan Soo Jin, dia takut itu akan menjadi beban bagi In Hye, seperti ibunya yang menganggap dia sebagai beban. (Ceritanya Tae San juga anak hasil dari hubungan yang belum resmi—ayah Tae San ga mau bertanggung jawab, ibunya frustasi dan bunuh diri.)
“Aku pernah membunuh Soo Jin sekali. Aku tak bisa membunuhnya lagi. Hanya 10 hari. Tak bisakah kau melakukannya?”
Jika setelah itu Moon Ill Suk akan membunuhnya, dia tidak peduli. “Aku tidak takut mati, tapi aku sangat takut jika aku tak bisa menyelamatkan anakku.”
Chi Guk sepertinya terharu, karena adegan berikutnya terlihat Tae San sedang lahap menyantap makanannya.
Chi Guk datang dan langsung ke mejanya menulis sesuatu di secarik kertas. Dia menyerahkan kertas itu pada Tae San dan berkata agar Tae San pergi ke Busan, disana ada kapal yang akan menuju Filipina. Disana Tae San bisa bersembunyi selama 10 hari dengan aman. Lalu kembalilah ke Incheon pada tengah malam sebelum operasil. Jika Tae San menjadi taget Ill Suk, maka Tae San ga bisa untuk terus ada di Negara ini. Koneksi Ill Suk sangat luas, tak ada petinggi yang tidak berhubungan dengan Ill Suk.
Orang-orang mengira Tae San tewas tenggelam, jadi butuh waktu selama 3-4 hari untuk menemukan mayat Tae San, jika mayat Tae San ga diketemukan, maka petugas akan tahu Tae San belum mati.
Tae San bisa pergi dengan truknya besok pagi, dan dia akan menjamin agar polisi ga mengenali Tae San, jadi Tae San tenang saja.
Flashback End
In Hye menemui Ji Suk di ruangannya, dengan tangan gemetar dia bertanya bagaimana ini? Apa ga ada cara yang bisa mereka lakukan untuk Soo Jin? Ji Suk menjawab In Hye kan juga tahu perawatan Pra Operasi sudah ga bisa dihentikan sekarang.
In Hye menangis dan bilang kalau di berita dikatakan Tae San sudah mati, bagaimana dia bisa membiarkan Soo Jin terus melakukan perawatan itu?
Ji Suk menjawab jika perawatan dihentikan maka Soo Jin akan mudah terinfeksi. Dia akan mencari cara lain, jadi In Hye tenang saja dulu.
In Hye terus menangis dan bilang kalau dia ga akan bisa hidup tanpa Soo Jin. Soo Jinnya sangat manis. Ji Suk juga tahu itu. Ji Suk bilang harusnya In Hye memberitahu Seung Woo dari awal, maka ini ga akan terjadi.
In Hye menjawab dia tahu itu, harusnya dia ga percaya Tae San. Tapi bagaimana sekarang? Semua ini salahnya. In Hye terus menangis dan mungkin karena lelah In Hye langsung jatuh pingsan. Dia tak sanggup menahan semua ini.
Im Ki Ho, ayah Seung Woo memarahi anaknya yang menembak buronan, dan tidak bisa menangkapnya. Dua kali bahkan gagal dalam menangkap penjahat itu.
Seung Woo hanya bisa berkata maafkan aku.
Ki Ho bertanya apa Seung Woo memang benar-benar ingin menangkap Tae San atau tidak? Benar-benar focus atau malah memikirkan hal lain?
Seung Woo kaget dan bertanya apa maksud ayahnya? Ayah Seung Woo menjawab apa konsentrasi Seung Woo terganggu karena operasi Soo Jin?
Seung Woo menjawab tidak.
Ki Ho bilang kalau banyak orang yang memperhatikan Seung Woo. Seung Woo jadi detektif setelah menyerah menjadi seorang dokter. Dia bahkan merestui Seung Woo untuk menikahi In Hye yang merupakan ibu tunggal bagi Soo Jin.
Seung Woo sambil menunduk menjawab kalau saat ayahnya merestui hubungannya dengan In Hye, ayahnya sudah berjanji tidak akan membicarakan ini lagi. Ki Ho tahu Seung Woo benar, dan diapun meminta maaf.
Dia hanya jadi senditif karena semua orang membicarakan penembakan itu yang menurut orang-orang adalah tindakan berlebihan.
Dia ga akan memberitahukan siapapun kalau Seung Woo lah yang menembak buronan itu, tapi dia mau Seung Woo mengajukan permintaan maaf secara tertulis.
Seung Woo pun mematuhinya.
Ki Ho kemudian sedikit menjadi lebih santai dan bertanya perkembangan Soo Jin,dia juga bilang kalau dalam minggu ini dia akan menengok Soo Jin dengan ibu Seung Woo.
In Hye masuk ke kamar Soo Jin,da nmendorong kursi roda. Sepertinya soo Jin akan menjalani terapi radiasi lagi kali ini. Soo Jin terlihat sedang asik menggambar.
In Hye hanya terdiam melihat putri kesayangannya itu, dan ga tahu bagaimana nasib Soo Jin selanjutnya.
Soo Jin menoleh dan In Hye langsung menghilangkan wajah sedihnya agar Soo Jin ga tahu apa yang dia rasakan.
In Hye berkata kalau mereka harus segera terapi radiasi.
Soo Jin dengan semangat menjawab kalau dia sudah siap daritadi.
Tae San datang ke rumah sakit dan berniat menemui In Hye. Sebelum itu dia berniat menghilangkan bengkak diwajahnya dulu, takut jika nanti Soo Jin terinfeksi. Chi Guk sempat bilang jika tanaman ini beracun, tapi ga berbahaya, hanya perlu dicuci dengan air maka wajahnya akan kembali seperti biasa.
Soo Jin sudah selesai menjalani terapi radiasinya, dan sudah siap kembali ke ruang aseptic. In Hye sedari tadi memang menunggu diluar.
Saat In Hye dan Soo akan berjalan menuju ruang Aseptik, saat itu Tae San juga sedang ada di dalam lift.
Soo Jin tiba-tiba memanggil In Hye, dan langsung muntah, efek dari terapi radiasi yang dia terima tadi. In Hye segera mengambil plastic dan membantu Soo Jin.
Tepat saat itu pintu lift terbuka, dan Soo Jin yang sedang ada di dekat lift melihat ayahnya, begitu juga dengan Tae San, dia melihat putrinya yang sepertinya sedang menahan sakit, tapi Soo Jin tetap tersenyum saat melihat Tae San, membuat Tae San juga membalas senyum Soo Jin. Tapi kemudian Soo Jin muntah lagi, dan Tae San menatap sedih tanpa bisa membantu sama sekali, padahal jarak mereka begitu dekat.
In Hye berkata kalau mereka harus segera masuk keruang Aseptik, sebelum pergi, Soo Jin berkata ingin menghadap kearah ibunya, In Hye pun menuruti keinginan Soo Jin,sehingga saat mereka berjalan Soo Jin bisa tetap melihat ayahnya dan dia melambai penuh senyum pada Tae San.
Tae San ikut tersenyum dan ikut melambaikan tangannya pada Soo Jin.(Mengharukan yaaa..)
Saat sampai di ruang Aseptik, Soo Jin lompat-lompat saking senangnya bertemu Tae San tadi, dan In Hye meminta agar Soo Jin berhenti karena Soo Jin bisa lelah nanti.
Tepat saat itu, ponsel In Hye Berdering,dan saat dia mendengar itu dari Tae San, In Hye terkejut. Tae San bilang akan menghubungi In Hye dalam lima menit. Setelah itu teleponpun langsung terputus.
In Hye pun langsung keluar ke tempat aman utnuk menerima telpon dari Tae San, dan saat Tae San menelponnya, In Hye langsung meminta agar Tae San menyerahkan diri. Tae San menjawab kalau dia menyerahkan diri maka dia akan terbunuh. In Hye bilang kalau tunangannya adalah detektif, dia bisa membantu Tae San. Tae San menjawab kalau dia bahkan hamper terbunuh di penjara, ga ada yang bisa membantunya, itu sebabnya dia kabur. In Hye jelas syok mengetahui itu.
Tae San juga bilang kalau dia ga mempercayai siapapun, dan In Hye juga jangan mempercayai siapapun.Tae San kemudian memberitahu rencananya pada In Hye, kalau malam ini dia akan naik kapal menuju Filipina, dan akan datang sebelum operasi Soo Jin, jadi In Hye tenang saja.
In Hye semakin kaget, dia bahkan sampai terjatuh mendengar rencana Tae San. Dia berkata yang benar saja Tae San mau menyelundupkan diri? Bagaimana jika Tae San ga bisa kembali?
Tae San berkata apa In Hye ga mau Soo Jin selamat?
In Hye yang cemas meminta agar Tae San serius. Tae San menjawab menurut In Hye apa dia kabur karena dia bosan dipenjara, lalu tertembak saat dia main petak umpet? Dia juga serius kali ini, bahkan dia ga pernah seserius ini. Jadi diam saja dan tunggu dia. Dia juga berpesan agar In Hye ga memberitahu siapapun tentang hubungannya dengan Soo Jin, jika In Hye masih mau Soo Jin selamat.
“Aku mau menyelamatkan nyawa Soo Jin. Entah kau percaya atau tidak, meski aku harus mati, aku akan menyelamatkan Soo Jin sebelum aku mati.”
Saat Tae San akan menutup teleponnya, In Hye berkata “Ayah Soo Jin,jangan mati”
(Huwaaa..akunya nangiss..)
Jae Kyung ternyata menyadap telepon In Hye dan mendengar percakapan dua orang itu. Dia kini tahu rencana Tae San yang akan menyelundupkan diri. Diapun berniat mencari Seung Woo dan tim lainnya.
Taek Nam sedang makan-makan bersama timnya, dan meminta agar timnya mencari tahu hubungan antara Oh Mi Suk dan Jaksa Park.
Rekan Taek Nam bertanya jadi Taek Nam juga curiga kan?
Dari awalnya dia sudah curiga ada hubungan antara Mi Suk dan Jaksa Park.
Lalu datanglah Jae Kyung, yang tahu dimana mereka berada melalui Ill Do. Jae Kyung mencari Seung Woo, dan Taek Nam menjawab, bukannya Jae Kyung tadi yang meminta Seung Woo mencari mayat Tae San sampai ketemu.
Jae Kyung ingat itu,dan meminta maaf pada mereka semua. Dia bahkan membungkuk dalam-dalam agar Taek Nam dan yang lainnya mau memaafkan dia.
Moon Ill Suk datang ke rumah sakit dimana Soo Jin berada, dia ditemani oleh Hyung Jin. Saat itu Tae San juga sudah kembali dengan wajah bengkaknya,akan berjalan keluar dari rumah sakit.
Sebenarnya mereka berpapasan, tapi saat Ill Suk lewat, Tae San memalingkan wajahnya kearah lain. Sehingga dia tidak tahu jika Ill Suk sedang mencari putrinya.
Soo Jin masih dengan hobi menggambarnya, dia berkata kalau dia tidur 10 hari lagi maka dia bisa bertemu Ting-Ting dan juga bisa bertemu ayahnya.
Lalu telepon diruangan Soo Jin berdering, Soo Jin pun menerimanya, dan diseberang sana terdengar pertanyaan, “apa Soo Jin ada di dalam?”
Soo Jin membenarkan dan membuka tirai agar dia bisa melihat siapa yang mencarinya.
Terlihatlah wajah Moon Ill Suk diluar jendelanya.
Ill Suk yang sudah bisa melihat Soo Jin langsung bertanya apa Jang Tae San adalah nama ayah Soo Jin?
Soo Jin tersenyum senang dan membenarkan hal itu.
KOMENTAR :
Agak ga suka nih sama egonya Jae Kyung, kenapa harus marah-marah ga jelas gitu cuma karena kepentingannya aja..
Lha iya bener kan? Dia kepengen nangkep Tae San yang udah bunuh Mi Suk sahabatnya, terus bisa nangkep Seo Hee sama Ill Suk, semua untuk kepentinganya pribadi.
Soo Jin nya polos banget, dia ngira Ill Suk temen ayahnya yaa..
Bersabar untuk episode selanjutnya..
Oya, aku selalu kasih tahu di Twitter kapan aku akan posting, jadi kalian bisa lihat di TL Twitku yaa..
biar ga capek bola-balik ke Blog..cuma untuk ngecek apdetan sinopsisnya..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^
Makasih buat sinopnya
ReplyDeleteMaaf kmu sala jae kyung hnya ingin menolong tswana karma Dia tau taesan gk salah jd inti nya jae kyung ingin mnolong taesan dan soo jin sekaligus menangkap mon il suk krna dulu dia ingt jang tae san yg mndjdi kambing hitam il suk d epispde 10 11dan sterus na mreka bersama polosi menyelamat kan taesan dan brusaha menangkap il suk 2 ep lg finis fighing 이준기
ReplyDeleteIya..kmu bner Lee Yrin..tapi itu masih di episde nanti..sedangkan saat ini pikiran Jae Kyung..hnya bagaimna dia bisa mendapartkan kamera itu dan mengungka kbusukan Seo Hee serta Ill Suk..
ReplyDeleteTerima kasih ya..sudah berkunjung dan memberi komentar..^^
hemmmm. jujur ini drama keren banget, lebih kepada cinta ortu dan ank so sweet banget kan. Bahkan Seo Hee yang kayaknya Iblis aja masih cinta banget tuh ma anaknya, intinya. Orang tua yang berani/ berniat membunuh anak kandungnya sendiri, lebih parah dari iblis ( ga tau tuh namanya apa...)
ReplyDeleteSuka banget ma akting So yeon as Jae kyung di drama ini. Jadi teringat aktingnya di IRIS. sebenarnya aku paham bener perasaan si Jae Kyung ini tentang kasus Mi SUk, kalo aku yang jadi di posisi dia, malahan mungkin nekad langsung hajar si Il suk ( meski bukan penyelesaian bagus sih hhihihihihihi) yah, anggep aja ini karma yang di bawa tae san karena memilih jalan hidupnya dari awal seperti itu kan.....Jae kyung sendiri juga terlalu terbawa dendam T.T
tengkis admin dah di posting
makasih infonya keren banget tapi disini menurutku jae kyung marah karena saking ingin menuntaskan kasusnya karena temannya misuk dibunuh saat menyelidiki si ilsuk emosi banget kalau jadi dia juga ngeliat kelakuan si ilsuk ...
ReplyDeletewah akhirnya aku nemu sipnosis Two Weeks !!
ReplyDeletegomawo chingu !! :D
sipnosisnya gampang di mengerti !! ^^