Wednesday, 11 September 2013

Sinopsis Scandal Episode 6 Part 1


Di episode 5 kemarin, Ah Mi dengan konyolnya berkata kalau bayi dalam perutnya menginginkan Jus buah, tapi sayang dia ga punya uang. Eun Joon sendiri menatap Ah Mi dengan rasa tak percaya.


Episode 6

Karena Eun Joong terus menatap Ah Mi, membuat Ah Mi bertanya kenapa Eun Joong menatapnya seperti seorang Kriminal?
Dia memang makan banyak bahkan sebelum hamil. Namun, kali ini berbeda, walaupun dia ga ingin makan, tapi bayi dalam perutnya berkata ingin sekali jus kiwi. Bahkan bayinya bilang kalau ga minum sekarang rasanya seperti mau mati saja.

Eun Joong berlalu tanpa berkata apapun pada Ah Mi, membuat Ah Mi berteriak mengatai Eun Joong adalah seorang pria memalukan dan berfikiran dangkal.
Eun Joong tentu langsung menoleh, dan dari gerakan kepalanya dia mengisyaratkan agar Ah Mi mengikutinya. Ah Mi pun tersenyum senang.

Ah Mi akan berlari mengikuti Eun Joong, tapi saat Eun Joong kembali berbalik menatapnya, Ah Mi berpura-pura memegang punggungnya dan berjalan seperti seorang yang sakit.



Eun Joong dan Ah Mi sudah sampai di sebuah Kafe, dan Ah Mi langsung meminta dibuatkan jus kiwi dengan kiwi emas.
Ah Mi pun duduk selagi menunggu Eun Joong membayar dan membawa jus pesanannya, tapi kemudian Ah Mi mengingat gerobak makanannya, dompet dan semua barang-barangnya. Dia tentu panik, dan langsung berlari keluar tanpa mempedulikan Eun Joong yang menatap heran padanya.


Myung Geun sedang ada di lokasi proyek, dia melihat iklan TaeHa konstruksi yang saat ini memang akan membuat apartemen Zeus. Dan proyek inilah yang sedang dia kerjakan.


Gong Gi Chan(Yang Jin Woo)yang sedang menunggu seseorang mendapat pesan gambar dari Ah Mi, dan dia terseyum senang melihat kiriman wajah dari wanita yang sangat dicintainya itu.
Tapi kemudian dia terlihat panik, dan langsung menelpon Ah Mi.


Ah Mi berada di lokasi gerobak makanannya yang tadi ditabrak Eun Joong, mengeluh kesal karena semuanya berantakan.
Tiba-tiba ponsel Ah Mi Berdering dan itu dari orang yang diberi nama Pria Si Penyair, dia tentu saja Gong Gi Chan. Ah Mi jelas senang karena Gi Chan menelponnya. Dia langsung menerimanya dan berkata kalau dia baik-baik saja. Bayi mereka juga baik-baik saja, jadi Gi Chan ga perlu khawatir.
Gi Chan yang cemas bertanya bagaimana bisa itu terjadi? Ah Mi harus lebih hati-hati lagi lain kali.

Ah Mi sambil menggerutu bilang kalau dia terlibat kecelakaan dengan seorang polisi. Gerobaknya hancur semua dan dia sama sekali ga dapet ganti rugi.
Dia menjadi sangat kesal dan rasanya seperti diliputi dengan kemarahan.
Masih dengan penuh semangat Ah Mi bilang apa seharusnya dia melaporkan polisi itu ya, agar dia bisa dapet ganti rugi?
Gi Chan menjawab di seberang sana agar lebih baik Ah Mi berhenti saja, dia bahkan sudah meminta itu dari dulu. Biar dia yang mencari uang dan Ah Mi focus saja untuk belajar.

Gi Chan menoleh dan mendapati Ha Myung Geun sudah datang. Dia kembali berbicara pada Ah Mi dan meminta Ah Mi untuk focus pada ujian yang sebulan lagi akan dilaksanakan, masalah uang, dialah yang akan berusaha keras mencukupinya.
Myung Geun duduk di samping Gi Chan dan sama sekali ga mengganggu perbincangan Gi Chan di telepon itu. Gi Chan bahkan mengancam dengan nada bercanda kalau sampai Ah Mi gagal lagi, maka akan ada perceraian.


Ah Mi menjawab kalau kali ini dia akan memastikan, bahwa dia lulus ujian itu. Masak dia akan gagal lagi untuk ke delapan kalinya (Whattsss..?8 kalii..udah lewat hadiah piring cantiknya kalau gitu..hihihi..)

Ah Mi berkata dengan mantap “Tujuh tantangan diikuti oleh delapan kemenangan. Aku sudah mencoba tujuh kali,dan yang kedelapan adalah kemenanganku.”

Ah Mi bilang kalau yang dia sebutkan tadi adalah peribahasa kuno, jadi mana mungkin peribahasa kuno bisa salah.
Gi Chan tersenyum dan bilang kalau nanti malam mereka bicarakan lagi, sekarang dia sedang ditunggu oleh Mandor Ha. Ah Mi mengingatkan kalau Gi Chan jangan lupa memberi undangan pernikahan mereka untuk mandor Ha. Gi Chan pun menjawab iya. Mereka mengakhiri perbincangan dengan sama-sama tersenyum.

Setelah telepon terputus, Ah Mi kembali merengut melihat buku yang dipegangnya sambil bergumam di sebenarnya cukup pintar, tapi kenapa dia lemah dalam ujian ya..?
Ah Mi berkata lagi sambil membuka-buka halaman bukunya, kalau dia sudah hapal semua ini, tapi kenapa dia selalu gagal dalam ujian? Kenapa??
Ah Mi menengadahkan kepalanya ke langit dan bertanya apa dia sudah menjadi seekor ayam? Jadi dia sangat bodoh?

Kemudian saat Ah Mi menunduk, dia mendapati berita di Koran tentang Eun Joong-Bok yang merupakan pengacara. Dikoran tertulis kalau Eun Joong-Bok adalah pengacara Cuma-Cuma alias gratis. Ah Mi dengan heran bertanya apa ada pengacara yang seperti ini?
Ah Mi memandang Koran itu dan lalu menoleh menatap gerobak makanannya yang kacau balau hari ini. Dia seolah tahu apa yang harus dia lakukan.


Gong Gi Chan menyerahkan undangan pernikahannya pada Myung Geun, dan Myung Geun jelas menerimanya. Myung Geun melihat itu, dan Gi Chan berkata kalau Myung Geun harus datang. Orang tua kedua belah tidak akan hadir. Myung Geun jelas kaget, dan Gi Chan menjelaskan kalau ibunya ga setuju memiliki mantu seperti Ah Mi. Begitu pula orang tua Ah Mi. Tapi dia sudah mendaftarkan pernikahan ini, dan Ah Mi juga sedang mengandung anaknya. (Ini ibaratnya nikah dulu..resepsinya belakangan..^^)

Myung Geun menjawab kalau istri Gi Chan pasti akan mengalami masa yang sulit. Gi Chan tersenyum dan menjawab kalau Ah Mi membuatnya gila,karena istrinya itu bahkan selalu tersenyum, seolah ini bukan apa-apa. Istrinya adalah orang yang suka berpura-pura dan acting istrinya itu cukup sempurna.

Ah Mi suka berpura-pura seolah-olah berani, berpura-pura seolah-olah pintar, berpura-pura seolah-olah penyair. Myung Geun heran dengan kalimat terakhir Gi Chan.
Gi Chan tahu Mandornya kebingungan dan menjelaskan kalau Ah Mi suka sekali mengutip syair-syair yang menurutnya ga masuk akal. Ah Mi juga bilang akan mengabdi pada Negara dengan bekerja sebagai pegawai pemerintahan sampai usia 40.

Myung Geun berkata kalau memang sulit untuk menemukan istri sebaik itu. Gi Chan menjawab tentu saja sambil tersenyum bahagia. Dia bahkan bilang kalau cara menguap Ah Mi saja menurutnya sangat imut, apalagi cara Ah Mi bersendawa, semua terlihat imut dimatanya.
Gi Chan juga bilang kalau Ah Mi adalah harta bendanya yang paling berharga. Seperti sebuah permata. (So Swiitt..)

Myung Geun tersenyum mendengarnya. Tapi Gi Chan kemudian bertanya ada masalah apa sehingga Myung Geun ingin menemuinya?
Myung Geun menjawab ga ada apa-apa. Gi Chan berkata kalau dia hampir di level 100 untuk bisa menilai bagaimana perasaan seseorang. Dan dia tahu kalau ada yang disembunyikan Myung Geun padanya. Waktu Myung Geun mengajaknya bertemu, dia sudah tahu kalau ada masalah yang bukan biasa-biasa saja. Ada apa sebenarnya?
Myung Geun hanya menatap Gi Chan, dilemma apakah dia harus menceritakannya?


Eun Joong masuk ke ruangannya dan temannya mendekat. Kaki rekannya terlihat sedang terbalut perban. Rekan kerja Eun Joong itu langsung mengambil salah satu jus yang dibawa Eun Joong dan menyeruputnya dengan santai. Lalu bertanya apa Eun Joong membeli jus ini karena suasana hati yang buruk setelah melepas penjahat itu?
Eun Joong diam saja, dan hanya Fokus pada laptopnya. Dia terlihat serius sekali.
Rekan kerja Eun Joong berkata kalau ini sangat memalukan, masak Eun Joong ga bisa menangkap penjahat yang seperti itu?
Eun Joong tetap cuek dan mulai mengetik, rekannya jadi kesal dan bertanya memangnya kenapa dia mau mengambil Eun Joong sebagai partner nya, Hah? Itu karena Eun Joong adalah juara teratas. Eun Joong masih cuek, ga menanggapi.
Rekannya berkata kalau dia senior, dan sedang bicara dengan Eun Joong.

Eun Joong akhirnya menoleh dengan tampannya. (Hahaha..tambahanku sendiri itu, tapi memang tampan kan?)
Rekannya berkata kalau Eun Joong pasti merasa sangat malu, sehingga ga mau menatap matanya. Kalau Eun Joong memang menyesal, maka jadilah pria baik dan biarkan dia meminjam 50 dolar. (Yeee ternyata..)
Eun Joong kesal, langsung mendorong kursi rekannya itu, sehingga rekannya terdorong kebelakang dan dengan marah meneriakkan nama Eun Joong.


Gong Gi Chan melihat foto-foto yang diberikan Myung Geun padanya. Dia terlihat terkejut. Myung Geun bilang kalau struktur beton yang digunakan untuk kolom pinggir memang dicampur dengan baik, tapi besi kolomnya bermasalah. (Kolom itu adalah batangan baja penguat yang digunakan dalam semen. )

Seharusnya waktu yang diperlukan adalah 60 hari utnuk menyelesaikannya, tapi ternyata orang-orang mempercepatnya menjadi 30 hari, dan tentu itu tidak sesuai dengan spek.
Dengan cemas Gi Chan menjawab kalau bagian yang ini bebannya dikurangi 50 persen, maka akan ada masalah terkait rentang horizontalnya.

Myung Geun menjawab tentu saja ini akan menjadi masalah mengingat gedung ini akan dibangun 50 tingkat. Mereka harus segera menghentikan konstruksi dan melakukan inspeksi keamanan. Gi Chan berkata kalau dia akan melapor secepatnya.
Saat Gi Chan bangkit berdiri, Myung Geun menghalanginya dan bilang jangan dilaporkan.
Jelas saja Gi Chan kaget, mengapa?
Myung Geun bilang percuma saja jika Gi Chan melaporkan ini, karena pasti orang-orang itu bilang mengerti namun tidak akan pernah memeriksanya. Saat Gi Chan mencoba mengingatkan kembali, maka Gi Chan akan disingkirkan dengan segala cara. Akan ada orang yang terus mengamati dan memata-matai Gi Chan. Dan jika Gi Chan sampai mengungkapkan aib ini, maka Gi Chan ga akan dapat pekerjaan dimanapun. Itulah yang akan terjadi nanti.

Dengan bingung Gi Chan bertanya lalu mereka harus bagaimana? Mereka tetap harus menghentikannya. Dia juga bilang kalau dia dan Ah Mi juga memutuskan pindah ke apartemen itu setelah konstruksi selesai, jadi bagaimana bisa dia menempatkan istri dan calon anaknya di tempat yang sama sekali tidak aman itu. Mereka harus membangunnya sekokoh mungkin agar semua aman.

Myung Geun berkata agar Gi Chan menemui Presdir Jang Tae Ha. Gi Chan harus menemui Presdir Jang secara langsung dan jangan menyampaikan ini melalui perantara siapapun. Dia yakin jika menemui presdir, maka masalah ini bisa diselesaikan
Gi Chan jelas kaget.
Myung Geun menjelaskan kalau Presdir sudah pernah mengalamai kejadian seperti ini, jadi dia yakin Presdir Jang ga akan mengulangi kesalahan yang sama.
Myung Geun lalu menyerahkan USB pada Gi Chan dan Gi Chan menerimanya dengan heran.
Myung Geun menjawab dengan ini, Gi Chan bisa membuat kesepakatan dengan Presdir Jang. “Kalau kau memegang ini, kau akan aman.”


Yoon Hwa Young sedang mengamati gambar kemungkinan wajah putra aslinya, Jang Eun Joong. kiriman faks itu menunjukkan bahwa inilah kemungkinan terbesar wajah Eun Joong nya.


Diluar ruangan Hwa Young, Eun Joong-Bok menemui sekretaris ibunya dan bertanya bisakah sekretaris Wang mencari tahu faks dari siapakah yang diterima ibunya barusan?
Sekretaris Wang jelas heran dan Eun Joong-Bok menjelaskan kalau ekspresi ibunya tadi terlihat tidak baik setelah menerima kiriman faks itu, makanya dia ingin tahu apa penyebabnya.
Dia juga meminta agar Sekeretaris Wang mencari tahu ini tanpa sepengetahuan ibunya, karena ibunya pasti ga suka kalau dirinya ikut campur.
Sekretaris Wang pun menyanggupinya.


Soo Young masuk untuk tes wawancara. Dia melamar pekerjaan di firma hukum Cheonha.
Soo Young memperkenalkan diri dan Eun Joong-Bok yang merupakan salah satu penilai mempersilakan Soo Young untuk duduk.
Satu penilai wanita disana bertanya kenapa Soo Young memilih masuk ke firma hukum Cheonha, padahal nilai Soo Young sangat bagus?
Soo Young tanpa basa-basi menjawab kalau dia ingin cepat menghasilkan uang.

Eun Joong-Bok kemudian bertanya kenapa Soo Young ingin cepat menghasilkan uang?Soo Young dengan penuh senyum dan percaya diri menjawab kalau ga ada alasan yang besar dibalik keinginannya itu. Dia hanya ingin membayar kembali dengan segera pada ayah dan juga kakaknya. Itu saja.
Eun Joong-Bok melihat daftar keluarga Soo Young, dan mendapati kalau memang Soo Young tinggal bersama ayah dan kakaknya.
Dan saat mendapati nama kakak Soo Young mirip dengannya, Eun Joong-Bok tersenyum dan mengatakan keheranannya. Soo Young membalas itu dengan senyum juga pada Eun Joong-Bok.

Eun Joong-Bok kembali serius dan bertanya kalau dia juga tahu, Soo Young sudah diterima di firma hukum lain. Maka jika nanti Cheonha juga menerima Soo Young, mana yang akan Soo Young pilih?
Tanpa basa-basi Soo Young menjawab kalau dia akan menerima firma hukum yang memberikan banyak uang padanya. Karena firma hukum itu tahu, bahwa dia pantas untuk mendapatkannya. (Hahaha..dasaarr..)
Eun Joong-Bok sepertinya terkesima dengan jawaban lugas Soo Young.


Dalam sebuah rapat, Jang Joo Ha terlihat sedang berada di depan dan mempresentasikan tentang konstruksi Tae Ha. Dia dengan mantap dan percaya diri mengatakan kalau biaya konstruksi untuk kali ini, $77 juta. Lama konstruksi yang disetujui sekitar 18 bulan. Tae Ha mendengarkan dengan seksama.
Joo Ha bilang kalau ini adalah kesempatan mereka masuk ke pasar Afrika dan TaeHa konstruksi bisa menjadi klub eksekutif senilai $1 milyar.
Kang Joo Pil, juga mengikuti rapat itu. Dia termasuk jajaran orang penting di TaeHa konstruksi.

Saat Joo Ha selesai dengan presentasinya, Joo Pil terlihat bertepuk tangan dengan enggan.
Tae Ha memuji Joo Ha dan bertanya apa orang-orang penting itu akan datang besok? Joo Ha membenarkan, dan bilang kalau orang-orang itu akan datang jam 3 di bandara Incheon.
Tae Ha meminta Joo Ha menyelesaikan dengan baik semuanya besok.


Salah seorang staf bertanya kapan Chairman Jang akan mengisi kursi kosong CEO? Bukankah kursi CEO sudah kosong selama tiga bulan ini. Tae Ha menjawab TaeHa konstruksi tetap berjalan baik tanpa adanya CEO atau Presiden. Joo Ha terlihat sedikit kecewa dengan jawaban ayahnya, padahal dia sudah mengincar posisi itu.
Kang Joo Pil juga ikut kaget dan menatap tak percaya pada Tae Ha.


Semua sudah keluar ruang rapat, staf Tae Ha yang bertanya tadi masih di dalam bersama Joo Pil, dan dia berkata mana mungkin Tae Ha akan memberikan posisi itu pada Joo Pil si anak anjing. Joo Pil menjawab kalau begitu anjing tua seperti dirinya akan melawan dan Tae Ha ga akan bisa menginjak dirinya.
Apa rekannya tahu kenapa?
Joo Pil menjawab sendiri pertanyaannya tadi, itu karena dia adalah bajingan terburuk di dunia ini.


Saat Tae Ha dan Joo Ha melangkah bersama keluar ruang rapat, Tae Ha bertanya apa Joo Ha punya pacar? Joo Ha menjawab ga punya. Tae Ha bertanya lagi, apa ada orang yang Joo Ha suka? Joo Ha masih memberi jawaban yang sama.
Tae Ha melanjutkan tanyanya, apa Joo Ha punya keinginan untu menikah?
Joo Ha dengan santai menjawab kalau dia bahkan ga pernah memikirkan hal itu.

Tae Ha menyuruh agar Joo Ha memikirkan pernikahan mulai sekarang dan tunggu saja waktunya. Joo Ha menoleh menatap ayahnya, dan bertanya memangnya siapa yang ayahnya pilih? Tae Ha sambil tersenyum menjawab “Itu rahasia, Nak. Kenapa? Apa kau penasaran?”

Joo Ha menjawab kalau dia hanya pura-pura penasaran saja, padahal sebenarnya dia sama sekali ga tertarik. Bisa saja laki-laki yang ayahnya pilih adalah laki-laki playboy, tapi kalau bisa pilihkan yang ga suka kerja lembur.
Tae Ha menggeleng-geleng dan berkata harusnya seorang gadis memiliki keimutan. Kenapa Joo Ha jadi seperti ini? Ga imut sama sekali. Tae Ha meminta Joo Ha belajar keimutan itu dari ibu Joo Ha. (Hahaha..)

Raut wajah Joo Ha langsung berubah, dia memanggil Tae Ha bukan dengan sebutan ayah, melainkan Chairman, dan berkata kalau dia bukan anak perempuan Go Joo Ran, tapi dia adalah anak perempuan Yoon Hwa Young.
Joo Pil memandang itu dari jauh.
Dan dia juga ga pernah berfikir jika dia adalah seorang gadis. “Aku Jang Joo Ha anakmu, dan aku tidak punya pikiran untuk menjadi seorang gadis. Begitulah cara kau besarkan aku, dan dengan cara seperti itu aku akan hidup. Jadi pikirkan aku juga seperti itu.”

Tae Ha tersenyum dan mengangguk lalu menjawab baiklah. Dia kemudian berbisik pada Joo Ha, kalau Joo Ha adalah saham terbaiknya, dan dengan sikap Joo Ha seperti tadi, maka orang-orang yang melihat Joo Ha akan membuat Joo Ha jadi saham dengan nilai terendah.
Joo Ha pun melihat ke sampingnya, dan memang seluruh staf sedang melihat dan mendengarkan mereka.
Joo Ha tersenyum manis dan berkata kalau dia akan menggandeng lengan ayahnya. (Joo Ha lucu..)


Di ruangan Joo Ha, Joo Ran ada disana sambil memuji papan nama Joo Ha yang merupakan direktur, dan berkata kalau anaknya hebat sekali. Di papan nama itu jabatan Joo Ha memang banyak, dan Joo Ran senang sekali,dia bahkan memangku papan nama itu dan mengelus-ngelusnya dengan sayang. Joo Ran berkata agar Joo Ha mengambil semua jabatan itu satu persatu. Ambil semuanya sebelum Geum Man Bok datang. (Joo Ran masih yakin kalau Man Bok memnag bukan Eun Joong asli. )

Joo Ha masuk dan melihat ibunya, dia menatap ibunya dengan tatapan tidak suka. Joo Ran bertanya kenapa menatapnya seperti itu? Apa dia hantu?
Joo Ha menghela nafas dan berkata kalau Joo Ran ga usah datang, dia kan sudah mengingatkan berkali-kali. Paling tidak Joo Ran memberitahunya. (Joo Ha bener-bener ga manggil ibu sama Joo Ran..)
Dengan kesal Joo Ha membanting map yang dibawanya keatas meja.

Joo Ran mendekati Joo Ha yang sudah duduk di mejanya dan berkata Joo Ha ga pernah mengunjunginya, juga ga pernah mengangkat telepon darinya. Bahkan ga pernah membalas SMS darinya. Apa seorang ibu harus menelpon putrinya untuk bertemu?
Dengan tegas Joo Ha berkata “Karena kau bukan ibuku secara resmi.”

Joo Ran terkejut dan Joo Ha kembali berkata kalau Joo Ran lah yang meletakkannya sebagai putri dari Ibu Besar (Hwa Young), saat itu dia sudah menolak dengan sangat, tapi Joo Ran terus memaksa.
Joo Ran menjawab kalau dia melakukan itu demi kepentingan Joo Ha. Dia lakukan itu agar Joo Ha berhasil dan bisa mencapai posisi Joo Ha.
Joo Ha kesal dan berdiri. Dia berkata itulah sebabnya, agar dia bisa tetap berada di posisinya lebih baik ibunya meninggalkannya, dan jangan mengganggunya.
Dia lelah setiap bertemu harus bertengkar, dan kenapa ibunya datang tanpa memberitahu terlebih dulu?
“Fakta bahwa aku adalah anak seorang simpanan, apa kau benar-benar mau tersebar luas seperti iklan?”

Joo Ran hanya terdiam, dan Joo Ha mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, dia bertanya lalu apa ini? Kenapa Joo Ha mencuri mobilnya,dan mengendarainya dengan ugal-ugalan. Kenapa surat tilangnya dikirim ke rumahnya? Jika dia memang orang asing, kenapa surat seperti ini harus dikirim ke rumah orang asing?
Joo Ha gantian terdiam, tak bisa menjawab.
Joo Ran membuka satu surat tilang, dan tertulis kalau itu dini hari. Dia kembali membaca surat tilang lainnya, yang masih dini hari dan dengan kecepatan yang tinggi. Joo Ha kesal mendengarnya. Masih terus dan terus membaca surat tilang itu, karena surat tilang Joo Ha memang setumpuk.

Dengan kesal Joo Ran bertanya kenapa setiap dini hari Joo Ha selalu pergi ke Imjingak? Apa Joo Ha ingin melawan Korea Utara? Kenapa Joo Ha pergi kesana tanpa tidur? Apa Joo Ha kerasukan hantu kamar?
Joo Ha hanya diam. Bagaimana jika ada kecelakaan? Bagaimana jika Joo Ha terluka? Betapa bodohnya sehingga bisa mendapat 47 surat tilang?(Wooowww..Amazing..hahaha)

Joo Ha kembali duduk ke kursinya dan menjawab dia ga bisa tidur, karena merasa sangat frustasi. Dia berjanji akan berhati-hati mulai sekarang.
Joo Ran bertanya kenapa anak muda seperti Joo Ha sampai ga bisa tidur?Bagaimana jika Ayah Joo Ha tahu? Bagaimana jika Hwa Young juga tahu? Bagaimana hah?
Joo Ha menjawab karena itulah dia meminjam mobil Joo Ran. Dengan kesal Joo Ran melempar semua surat tilang ke meja Joo Ha dan berkata “Ibu? Ya betul..Aku hanya menjadi ibumu..saat kau memerlukanku..”

Joo Ha ga peduli dan diam saja, membuat Joo Ran melangkah keluar.


Saat sampai diluar gedung TaeHa grup, Joo Ran memandang keatas, keruang dimana putrinya berada dan dalam hati berkata “Tidak ada alasan untuk tidak tidur, dan merasa terkekang. Semua milikmu..semua direncanakan menjadi milikmu. Jang Eun Joong bukanlah Jang Eun Joong. Dia hanya seorang anak panti asuhan yang dipanggil Geum Man Bok.”

Joo Ran masuk ke dalam mobil, dan dalam hati dia masih berkata “Saat tiba waktunya. Ibumu, bersama ayahmu..terhadap perempuan menjijikkan itu—Hwa Young, aku melancarkan serangan pertama dengan benar. Bertahan sajalah hingga nanti.”


Makan malam di kediaman Tae Ha berjalan seperti biasanya. Tae Ha masih menyukai daging yang ada darahnya. Begitu juga Joo Ha.
Cara makan Joo Ha dan Tae Ha pun sangat sama. Ayah dan anak itu sama-sama makan iga sapi dengan menggigitnya langsung bersama tulangnya.
Eun Joong-Bok yang melihat itu berkata agar Joo Ha ga seperti itu terus? Mana ada anak perempuan seperti itu?
Joo Ha menjawab apa bedanya anak perempuan dan laki-laki, ini kan masalah selera yang tiap orang bisa berbeda. Eun Joong-Bok bahkan bilang kalau noonanya ini benar-benar avatar dari Jang Tae Ha.

Tae Ha yang asik makan berkata kalau Eun Joong-Bok seenaknya saja memanggil namanya. Eun Joong-Bok dengan tertawa berkata maaf pada ayahnya itu.
Hwa Young menatap Joo Ha dan sepertinya teringat dengan putra aslinya.
Joo Ha langsung berkata pada ibunya kalau dia berhasil mendapatkan kontrak senilai 100 juta won. Hwa Young mengucapkan selamat pada Joo Ha. Dia kemudian bilang kalau Joo Ha juga harus mengabarkan ke Samseungdong (Rumah Tae Ha yang dulu..atau tepatnya rumah Bapaknya Hwa Young.)

Joo Ha bertanya tidak bisakah ibu (Hwa Young) lebih bahagia untuknya dari ibu yang di Samseungdong? Hwa Young jelas bingung, dan Joo Ha berkata “Ada yang bilang rasa sayang membesarkan anak, tidak berbeda dengan cinta yang diberikan oleh ibu yang melahirkannya. Aku anakmu..benar bukan? Untukmu..apa Eun Joong masih satu-satunya anak?”

Hwa Young jelas terpana mendengar kalimat Joo Ha, begitu juga Eun Joong-Bok. Dia langsung menatap ibunya. Hwa Young sendiri masih ga bisa menjawab, dalam hatinya bergejolak, dia sendiri sampai detik inipun belum bisa menerima Eun Joong-Bok yang dia yakini bukan anaknya.

Tae Ha melihat ekspresi Hwa Young yang berubah dan berkata pada Joo Ha kalau sifat Hwa Young memang begitu. Pada siapa saja, Hwa Young ga pernah bisa menyayangi seseorang.
Hwa Young langsung menatap suaminya dan Tae Ha kembali berkata
“Orang yang tidak mengenalku, mungkin akan menyebut aku seseorang yang berdarah dingin, tapi orang yang berdarah dingin sebenarnya adalah yang duduk disana.”

Tae Ha menujukan kalimat itu pada Hwa Young. Eun Joong-Bok tahu suasanya mulai ga enak dan bertanya pada ayahnya kenapa ayahnya seperti ini sih? Seperti Karnivora ke Herbivora aja. (Haha..istilah yang konyol..)
Eun Joong-Bok jelas membela ibunya, dan Hwa Young semakin merasa ga enak, karena rasa sayangnya pada Eun Joong-Bok, hanya rasa sayang biasa. Dia ga akan pernah bisa menganggap Eun Joong sebagai putranya, karena memang bukan seperti itu.


Eun Joong pulang ke rumah dan membersihkan plat nama yang menempel di depan rumahnya. Rumah yang menunjukkan ini milik Ha Myung Geun, ayahnya. Dia melihat kalau itu sedikit kotor. Dia pun tersenyum sedikit saat sudah bersih lalu masuk ke dalam.


Saat sampai di dalam rumah, Eun Joong mendapati rumah dalam keadaan kosong. Dia masuk ke kamar ayahnya yang juga kosong, dan menaruh obat-obatan untuk ayahnya. Eun Joong ga lupa juga membawa permen caramel kesukaan ayahnya.


Eun Joong mengetuk pintu kamar adiknya, namun ga ada jawaban membuat Eun Joong langsung masuk dan mendapati Soo Young sedang asik dengan Earphone dan makanan. Makanannya ditaruh di tudung jaketnya.(Ampuunn..bener-bener deh ni anak.)
Sepertinya Soo Young asik menonton film, membuat Eun Joong ikut duduk disampingnya, dan ikut melihat.

Soo Young melepas Earphone nya dan tiba-tiba berkata kayaknya ada yang bau deh. Dengan santai Eun Joong bilang itu bukan dia. Soo Young berkata kalau itu juga ga mungkin dia, dia mandi setiap hari karena ada wawancara. (Kalau ga ada wawancara..mandinya berapa kalii neng?)
Eun Joong bertanya tentang ayah mereka. Soo Young bilang ayah ga ada di kamar. Eun Joong menjawab dia juga tahu, makanya dia tanya, kok ayah ga ada di kamar?kemana?
Soo Young yang cuek cuma bilang ya kalau ga ada dicari aja.
Soo Young menatap Eun Joong dan bilang, kalau Eun Joong bau dan kenapa masih ada di kamarnya sih?
Eun Joong menjawab kalau dia rindu pada adiknya. Memangnya ga boleh?
Eun Joong pun langsung keluar.
Saat Eun Joong keluar, Soo Young bergumam kalau kakaknya bersikeras sekali jadi polisi, memberontak pula, padahal itu jauh dari sifat asli kakaknya.


Eun Joong keluar rumah,dan ke bagian belakang. Disana dia melihat ayahnya sedang asik dengan tanaman. Eun Joong langsung menghampiri ayahnya. Sepertinya Myung Geun ga sadar dengan kehadiran Eun Joong, membuat Eun Joong berkata “Aku disini.”
Myung Geun menoleh, dan langsung duduk mengikuti Eun Joong.


Mereka sama-sama menikmati Soju. Myung Geun menatap penuh arti pada Eun Joong, membuat Eun Joong bertanya, kenapa?
Myung Geun balik bertanya apa maksudnya kenapa? Dia hanya bahagia melihat Eun Joong pulang. Eun Joong tersenyum, dan Myung Geun bertanya tadi itu senyum apa seringai? Lalu Myung Geun tertawa.
Kali ini gantian Eun Joong yang menatap ayahnya penuh makna, dan memanggil ayahnya. Myung Geun bertanya apa? Eun Joong berkata ada sesuatu yang membuatnya sangat penasaran. Jika dia bertanya, apa ayahnya akan menjawab?
Myung Geun jelas terkejut dan tahu Eun Joong merasa sesuatu dalam hatinya. Sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya.

Myung Geun menjawab “Kalau itu sesuatu yang selalu membuatmu penasaran,teruskan saja menjadi sebuah penasaran. Akan lebih baik bagimu untuk tidak bertanya.”
Eun Joong pun terdiam dan tak bisa membantah. Myung Geun mengajak Eun Joong masuk dan tidur, tapi Eun Joong menolak dan bilang dia ingin minum sedikit lagi.
Setelah ayahnya pergi, Eun Joong terlihat sedih. Dia tahu ada yang disembunyikan ayahnya, tapi dia ga tahu sesuatu apa itu?



Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Terlalu lama menunggu sinopku, bosankah kalian? Pasti iya..aku tahu dan pernah ada di rasa itu,tapi maaf..aku benar-benar ga bisa berkutik dengan banyaknya hal yang harus aku lakukan. Kita harus punya prioritas juga kan?
Tapi aku ga akan meninggalkan sinopku. Jadi tenang saja, dan maaf jika kalian kecewa karena terus bolak-balik ke blogku ini ya..tapi ga mendapati postingan baru dari sinop yang aku buat.

Bersabar untuk episode selanjutnya..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^

3 comments:

  1. Setelah bolak balik, akhirnya keluar juga sinopnya :'(
    Fighting!!!

    ReplyDelete
  2. Akhirnya bisa baca kelanjutannya...

    ReplyDelete
  3. Gomaweo unnie....
    Semangat terus nulisnya, aku pasti setia menunggu hehe ^^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^