Tuesday, 16 July 2013
Sinopsis Scandal Episode 1 Part 1
Episode awal ini dibuka dengan sekelompok polisi yang sedang latihan menembak, dan diantara mereka terdapat Detektif Ha Eun Joong (Kim Jae Won) yang bahkan tidak berani menarik pelatuk pistolnya. Tangannya bergetar. Padahal polisi lainnya sudah berkali-kali menembakkan pistol mereka. Tapi tidak bagi Eun Joong. Matanya pun memerah menahan tangis, dia berusaha mengumpulkan keberaniannya, namun sepertinya itu tidak berhasil.
Di depan papan sasaran tembak itu terlihat gambar seorang bocah laki-laki, dan melihat itu membuat Eun Joon semakin tidak kuat menahan perasaannya.
Air mata itupun langsung menetes membasahi pipinya.
Karena tidak tahan dengan perasaan ini, Eun Joon memilih pergi.
Petugas yang saat itu sedang mengawasi jalannya latihan, langsung memanggil Eun Joong mengingatkan kalau sesi latihan ini belum rampung. Tapi Eun Joon ga peduli, dia tetap melangkah pergi, membuat petugas akhirnya mengingatkan kalau senjata Eun Joon harus ditinggal.
Eun Joon memasuki mobil, dan disampingnya tergelak banyak sekali potongan-potongan berita di Koran, tentang diculiknya seorang anak laki-laki, bernama Jang Eun Joong, putra dari Chairman Jang Tae Ha. Eun Joong melirik berita-berita itu. Dia menangis saat membaca cuplikan dari artikel-artikel berita itu.
Eun Joon melajukan mobilnya, dan para petugas langsung mengejar Eun Joong karena masih membawa senjata saat latihan menembak tadi.
Eun Joong melarikan mobilnya dengan kencang, sedang dibelakangnya dua mobil polisi terus mengejar. Eun Joong tahu dia dikejar, dan sebuah mobil polisi berhasil menjejeri mobilnya, lalu meminta Eun Joon untuk berhenti.
Eun Joong bukannya mematuhi malah menginjak pedal gasnya membaut dia melaju semakin kencang dan berhasil lolos dari kejaran petugas-petugas tadi.
Sampailah Eun Joon disebuah rumah, dan setelah keluar dari mobilnya, Eun Joong memandang rumah itu. Eun Joong tiba-tiba berkata mantap dalam hati bahwa namanya bukan Ha Eun Joong, melainkan Jang Eun Joong.
Sambil tetap memegang pistol di tangannya, Eun Joong melangkah menaiki tangga dan hampir tiba di depan pintu rumah itu. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, dan dalam hati Eun Joong melanjutkan kalimatnya “Maka, aku bukan Ha Eun Joong. Aku adalah Jang Eun Joong.”
Di depan rumah itu terlihat papan nama yang menandakan jika ini adalah rumahnya Ha Myung Geun (Cho Jae Hyun)
Kemudian terdengar kembali suara itu. “Aku Jang Eun Joong..oleh orang ini aku diculik.”
Eun Joong langsung masuk ke dalam, membuat seorang gadis heran menatapnya. Gadis itu adalah Ha Soo Young (Han Groo). Eun Joong ga peduli, dan langsung masuk ke sebuah ruangan, dan karena kosong, Eun Joong keluar lagi. Soo Young syok melihat pistol yang ada di tangan Eun Joong. Tanpa peduli teriakan Soo Young yang melarangnya, Eun Joon terus melangkah, karena dia yakin sekali Ha Myung Geun ada disana.
Benar saja, seorang pria yang belum terlalu tua, terlihat sedang menyirami tanamnan, dan dalam hati Eun Joong berkata “Itu dia..orang yang aku cintai, ayahku..adalah penculikku..”
Eun Joong melangkah mendekati pria yang dia sebut ayahnya itu. Myung Geun sadar ada orang di dekatnya, dan menoleh mendapati kalau itu adalah Eun Joong, putranya. Myung Geun menjadi kaget melihat raut wajah Eun Joong yang seperti orang kecewa. Kekagetan Myun Geun semakin menjadi saat melihat ditangan Eun Joon tergenggam sebvuah pistol. Myung Geun tahu, jika Eun Joong akhirnya menemukan kebenaran itu.
Bibir Eun Joong bergetar menahan tangis yang ditahannya. Dan dengan penuh keberanian, Eun Joong mengarahkan pistolnya itu kearah Myung Geun, ayah yang dicintainya, yang ternyata juga ayah yang memisahkan dia dari keluarganya. Myung Geun sama sekali tidan bertanya apapun, atau bergerak dari posisinya, dia terus menatap Eun Joon yang kecewa dan terlihat sangat terluka.
Eun Joon memegang erat pistol itu dikedua tangannya dengan air mata yang terus mengalir. Walau tangannya bergetar, namun dia bersiap untuk menembak.
Tangan Myung Geun bergetar karenanya. Dia hanya bergerak sedikit, seolah mempersiapkan dirinya untuk ditembak Eun Joong.
Episode 1
Sebuah siaran Televisi sedang menyiarkan berita tentang dua hari sebelum pembukaan Olimpiade ke 24. Ada 35 negara yang mengikuti Oliampiade ini.
Televisi itu hidup tanpa ada yang menontonnya, dan di dalam kamar yang pintunya terbuka, terlihat seorang laki-laki yang sedang tertidur pulas, dengan bayi disampingnya. Laki-laki itu adalah Ha Myung Geun. Dia tiba-tiba terbangun, dan melihat anak laki-laki di belakangnya, dan bertanya “Apa kamu ngompol lagi?”
Myung Geun langsung memeriksa celana si anak, untuk memastikan. Anak laki-laki itu menangis kencang.
Myung Geun mengelus pipi putranya itu dan berkata kalau ini tidak apa-apa. Lalu anak perempuan yang masih balita terbangun, membuat Myung Geun menoleh ke belakang dan bertanya ada apa? Myung Geun langsung menggendong putrinya itu, dan berkata akan menyanyikan lagu agar putrinya bisa kembali tidur.
Myung Geun menyanyikan lagu yang bercerita tentang seorang ibu yang meninggalkan anaknya. Tiba-tiba dia berhenti dan bergumam, kalau seperti itu bukan lagu yang bagus, karena hanya akan membuat putrinya ini teringat ibunya yang buruk itu.
Tiba-tiba anak laki-lakinya bertanya apa ibunya seburuk itu?
Myung Geun menoleh menatap putranya, dan berkata kalau wanita itu meninggalkan mereka, apakah yang seperti itu tidak buruk.
Myung Geun menaruh dengan hati-hati Soo Young yang sudah terpejam, dan bertanya pada putranya, apa putranya terbangun karena tangisan Soo Young. Anak laki-laki Myung Geun menjawab kalau dia hanya tidak bisa tidur. Myung Geun bertanya kenapa ga bisa tidur, padahal mereka ada di rumah mereka sendiri. Putra Myung Geun menjawab karena dia harus menjadi pelindung. Myung Geun heran dan bertanya pelindung siapa? Dengan polos putra Myung Geun menjawab kalau dia ingin menjadi pelindung ayahnya.
Myung Geun heran dan bertanya kenapa dia?
Putra Myung Geun menjawab karena ayahnya bisa mati. Jika ayahnya meninggalkan dia dan Soo Young sendiri, apa yang akan dia lakukan bersama Soo Young nantinya?
Masih dengan polos berkata kalau ibu meninggalkan mereka dia sedan tertidur dan tidak menyadari itu, jadi dia tidak ingin itu terjadi lagi.
Myung Geun terharu, dan menyuruh putranya untuk mendekat, putranya pun mematuhi itu. Lalu Myung Geun mengulurkan jari kelingkingnya pada Anak laki-lakinya itu, dan berkata “Berjanji..”
Putra Myung Geun akhirnya menautkan kelingkingnya di kelingking ayahnya. Myung Geun berkata kalau dia ga akan pernah meninggalkan putranya dan Soo Young sendirian, tidak akan pernah, dan dia berjanji untuk itu. Putra Myung Geun pun tersenyum senang.
Di lain tempat, terlihat Yoon Hwa Young (Shin Eun Kyung) dengan anak laki-lakinya sedang ada di makan ayah Hwa Young. Anak laki-laki Hwa Young memberi hormat pada mendiang kakeknya, dan Hwa Young tersenyum senang karena itu.
Hwa Young bertanya pada putranya, siapa nama kakek? Putra Hwa Young menjawab nama kakeknya adalah Yoon Cheon Ha. Hwa Young meminta putranya tidak melupakan nama itu dan putranya harus bisa menjadi sehebat kakek.
Hwa Young bilang kalau mereka akan tinggal sedikit lama disini, anak laki-laki Hwa Young pun mengangguk. Dia langsung mengeluarkan buku gambarnya, dan melihat-lihat coretan-coretannya.
Itulah Jang Eun Joong kecil (Jung Yoon Suk)
Yoon Hwa Young mendekati pusara ayahnya, dan menuang segelas air diatasnya. Dalam hati Hwa Young berkata “Kamu lihat bukan, dia bukan anak Jang Tae Ha, tapi dia cucumu. Anak yang disini adalah cucu ayah yang akan memperoleh kembali perusahaanmu. Oleh karena itu, tenanglah disana ayah..”
Jang Tae Ha (Park Sang Min), sedang olahraga di kantornya. Dia ditemani dua stafnya, yang satu sedang menyampaikan kalau banyak celah retakan yang terjadi, dan itu menimbulkan masalah.
Tae Ha menyudahi olahraganya dan bertanya sudah berapa kali tadi dia melakukan gerakan? Sekretaris Tae Ha, Shin Kang Hoo (Jo Han Cheol) menjawab sudah 108 kali. Sambil melap keringatnya Tae Ha bertanya ada retakan? Itu kan gampang, tinggal ditambal saja. Tae Ha meminta sekretarisnya mengambilkan air putih dan jangan lupa ditambahi es batu.
Staf yang melaporkan itu heran, dan Tae Ha menjelaskan cat semua retakan-retakan itu sebelum orang mulai menemukannya. Dia bukan pengecut yang takut akan retakan-retakan itu.
Staf itu juga melaporkan kalau pendingin di bagian atas gedung juga rusak. Dua pendingin dengan berat 29 ton ada diatas itu. Perancang bahkan sudah mengingatkan bahwa aka nada masalah karena bagian tersebut tidak mampu menahan beban itu. Tae Ha langsung membentak dan berkata karena itu dia sudah memecat perancang itu.
Tae Ha berkata terlepas dari semua prosedur itu, tidak boleh ada kesalahan yang ditemukan di gedung mereka, apa staf itu tahu kenapa? Itu karena mereka akan menjadi perusahaan terkuat di Korea. (Gimana bisa kuat, awalnya licik gini. )
Staf itu masih mencoba menjawab kalau karena itulah, mereka ga bisa melewatkan masala-masalah seperti ini. Mereka harus menutup gedung itu, dan membersihkan semua yang berantakan sekarang juga.
Tae Ha berkata itu tidak akan terjadi, dan pemerintah akan segera mengumumkan proyek baru.
Tae Ha mendekati stafnya itu yang dia panggil tuan Kim. Tae Ha berkata kalau dia akan lebih banyak lagi membangun apartemen. Lebih banyak lagi..dan lebih banyak lagi. Jadi, silakan tutup mulut tuan Kim itu, dan kerjakan hanya apa yang dia katakan.
Tuan Kim tentu kaget dengan kelicikan Tae Ha. Ini jelas membahayakan.
Tuan Kim menjawab jika Chairman masih hidup, Tae Ha langsung memotong kalimat Tuan Kim dan berkata kalau Tuan Kim ga tahan, ya keluar saja. Tuan Kim masih bicara. Dia bilang Almarhum Chairmanlah yang mendirikan perusahaan ini. Walapun Tae Ha mengganti nama perusahaan sesuka hati Tae Ha, semua orang tetap tahu kalau ini adalah perusahaan almarhum Chairman.
Tae Ha menoleh dan menatap tajam tuan Kim, yang ocehannya tidak dia sukai. Dia mengambil tongkat, dan memecah sebuah lemari yang didalamnya berisi banyak penghargaan atas perusahaan itu. Tuan Kim kaget. Sekretaris Shin masuk dan berkata kalau dia yang akan melakukannya. Lalu Tae Ha memberikan tongkat itu, dan Tae Ha dengan santai duduk di sofanya, sambil meminum air putih yang tadi diambilkan sekretarisnya. Sedang dibelakangnya, sekretaris Shin melanjutkan kegiatan tuannya tadi, yaitu menghancurkan lemari penghargaan ini. Tuan Kim hanya menatap dengan tatapan heran, tak percaya.
Di sebuah tempat, dipasang sebuah papan nama yang bertuliskan “Kantor hukum Cheonha”
Ternyata itu biro hukum Hwa Young. Dia dibantu oleh rekannya
Saat Hwa Young sudah masuk ke dalam, rekannya bertanya apa Hwa Young sudah menghubungi suami Hwa Young?
Hwa Young mengeluarkan sebuah amplop cokelat besar dan menyerahkan pada rekannya itu. Rekannya bertanya apa ini? Hwa Young menjawab kalau ini surat resmi perceraian. Dia meminta rekannya melakukan ini untuknya, memberikan ini pada Jang Tae Ha.
Rekan Hwa Young mencoba mencegah niat Hwa Young. Hwa Young berkata kalau Tae Ha menikahi dia hanya karena uang. Rekannya bertanya lalu bagaimana dengan Eun Joong? Jika Tae Ha tahu tentang Eun Joong, Tae Ha pasti juga akan menginginkan hak asuh. Insting seorang bapak juga akan sama besarnya dengan insting ibu. Jadi, tak akan mudah untuk menjaga hak asuh. Hwa Young memikirkan kalimat itu, yang kenyataannya benar.
Hwa Young berkata kalau ini ga berhasil, bagaimana jika Eun Joon diakui sebagai anak rekannya saja? Rekan Hwa Young kaget, dan menjawab istrinya aja tadi cemburu melihat dia terlalu baik pada Hwa Young, bagaimana jika tahu Eun Joong anaknya, walaupun itu hanya untuk pura-pura saja. Dia bisa mati nanti. Hwa Young akhirnya bilang, ya masih ada banyak pria diliar sana. Rekannya berkata kalau Hwa Young sedikit menakutkan. Bagaimana bisa Hwa Young menyembunyikan anak Tae Ha selama 5 tahun.
Apa Tae Ha seburuk itu? Hwa Young tidak menjawab.
Tae Ha masuk ke sebuah kamar. Di kamar itu terpajang banyak foto Go Joo Ran, simpanannya. Di atas meja kamar itu ada sebuah majalah bernama Sunday Seoul. Dan saat Tae Ha membuka-buka halamannya, terlihat foto Joo Ran yang seksi, dengan kalimat-kalimat pengantar yang berbunyi “Kedua titik didadanya, merupakan kecantikan yang sempurna”
Tae Ha bergumam, orang brengsek macam apa yang menulis artikel ini. Tae Ha pun melihat nama si penulis artikel, Kang Joo Pil.
Di sebuah tempat terbuka, terlihat seorang pria dengan kamera ditangannya, sedang memotret semua yang menarik di sekitarnya. Joo Pil berkata kalau dia yakin ini tempatnya, tapi dimana Go Joo Ran, awas kalau dia tidak muncul.
Masuklah seorang wanita dengan pakaian ala-ala kerajaan dulu. Dialah Go Joo Ran (Kim Hye Ri) yang menjadi simpanan Tae Ha. Pembantu disana melihat Joo Ran dengan pandangan tidak suka, begitu juga Joo Ran, dia menyuruh pembantu itu untuk segera pergi. Sebelumnya Joo Ran bertanya dimana Tae Ha? Pembantu itu menjawab kalau Tae Ha ada di kamar.
Sebelum pergi sang pembantu berkata, kenapa dengan pakaian Joo Ran? Joo Ran menjawab kalau dia punya waktu bebas selama 1 jam, makanya dia bisa pergi. Dengan berteriak pembantu itu berkata jadi Joo Ran ga hanya jadi simpanan di dunia nyata saja, tapi juga di TV. (Ceritanya si Joo Ran ini jadi selir Sukjong, Jang Hee Bin..—inget Dong Yi saya..hehe)
Joo Ran marah dan berkata siapa yang jadi istri simpanan? Dia bukan istri simpanan. Dia mengenal Tae Ha sejak berumur 19 tahun, dan karena itu dia memiliki Joo Ha. (Joo Ha putrinya Jang Tae Ha ma simpanannya ini..)
Pembantu itu menjawab terserah, yang penting Joo Ran bukan istri sah Tae Ha. Joo Ran bilang siapa yang peduli tentang itu. Istri Tae Ha yang sah bahkan ga punya anak.
Pembantu itu bilang, ga masalah juga, lha wong anak Joo Ran juga bukan anak yang sah.
Hahaha..debat nih mereka.
Tae Ha yang baru selesai mandi melihat Joo Ran sudah ada di atas tempat tidur. Tae Ha berkata betapa mencoloknya dandanan Joo Ran hari ini. Tae Ha mendekati Joo Ran, dan melepas kaus kaki Joo Ran. Tae Ha bertanya sekarang Joo Ran berperan jadi siapa? Tae Ha langsung membuka ikatan baju Joo Ran, dan terlihatlah dua titik di dada Joo Ran seperti tulisan Kang Joo Pil di artikel tadi.
Tae Ha meminta Joo Ran menghapus itu, dan dengan joroknya Joo Ran menghapus menggunakan air ludahnya yang ditaruh di ujung telunjukknya.
Tae Ha juga meminta Joo Ran melepas sanggulnya yang besar itu, Joo Ran menolak dan bilang yang lain boleh dilepas tapi jangan yang ini. Tae Ha bertanya kenapa? Joo Ran dengan jujur bilang kalau ini berat sekali, dan memasangnya butuh waktu 3 jam, jadi dia ga mau susah-susah lagi karena itu. Apalagi beran benda ini 3kg. Joo Ran memegang sanggulnya itu dan berkata kalau ini adalah symbol kekuasaan dan status, jadi kalau semakin kuat maka semakin baik. Joo Ran bercerita kalau statusnya adalah sebagai selir Sukjong, Jang Hee Bin.
Tae Ha jadi malas, dan meminta Joo Ran berhenti. Joo Ran bertanya kenapa? Tae Ha memasang kembali kaus kaki Joo Ran, dan Joo Ran heran, katanya Tae Ha pengen anak laki-laki, ayo mereka lakukan sekarang? (Emang bikin anak, kayak bikin brownis cokelat?hehehe)
Joo Ran memaksa membuka pakaian Tae Ha, tapi Tae Ha menolaknya. Tae Ha berkata lupakan itu,membuat Joo Ran bertanya apa dia tidak pantas untuk itu? Tae Ha menjawab kalau Joo Ran pantas kok. Tapi melihat Joo Ran seperti ini, rasanya kayak lihat Tauge.
Joo Ran berkata kalau begitu ceraikan saja istri Tae Ha yang tidak panas itu?(Kompoor kalii mba..panas.)
Joo Ran juga bilang, kalau mereka harus buat Joo Ha jadi anak perempuan mereka yang sah. Bukankah Tae Ha sudah mengambil semua milik Hwa Young, jadi apalagi yang ditunggu? Apa Tae Ha punya perasaan pada Hwa Young, sehingga ga mau menceraikan perempuan itu?
Tae Ha hanya diam, tanpa menjawab apapun.
Tuan Kim melihat celah retakan itu yang semakin menjadi. Terihat tuan Kim tidak sendiri, petugas yang bersamanya berkata kalau sepertinya keadaan retakan itu tidak baik, bahkan jika dia menambal dengan mengecat celah yang retak itu. Tuan Kim mengangguk tanda dia membenarkan jika petugas itu harus segera mengecat celah yang retak itu. Tapi, mata Tuan Kim memancarkan ketakutan yang teramat sangat akan kondisi bangunan ini nantinya.
Tae Ha yang masih dirumah sedang melihat Tae Ha Plaza yang merupakan salah satu bangunan milik perusahaannya melalui kaca jendela, dan bergumam mana mungkin bangunan beton seperti itu bisa runtuh. Ada-ada saja. Tae Ha juga berkata jika cetak biru tidak diubah, dan jumlah baja yang digunakan untuk konstruksi tidak dikurangi jumlahnya, lalu bagaimana bisa mendapat untung? Lagian apa hanya dia yang mendapat untung? (Ga dimana-mana, korupsi memang lacuuunn..-_-)
Tiba-tiba terdengar suara Joo Ran yang sedang berbicara di telepon, dan tiba-tiba kabel telepon tersangkut di sanggulnya yang seberat 3kg itu. Hahaha.
Tae Ha yang melihat simpanannya itu hanya terdiam saja, lalu bertanya apa tempat les piano Joo Ha ada di plasa itu? Tae Ha berkata sambil menunjuk keluar jendela. Joo Ran yang sibuk melepas sangkutan kabel di sanggulnya itu membenarkan, kalau Joo Ha les di Tae Ha Plasa. Kenapa memangnya?
Tae Ha berkata agar untuk sementara waktu Joo Ha jangan kesana dulu.
Joo Ran bertanya kenapa? Kan jaraknya dekat dari rumah?
Tae Ha kesal dan menjawab pokoknya dengarkan saja apa yang dia katakan.
Tae Ha kemudian berlalu, dan Joo Ran berteriak, jika Tae Ha tidak segera menceraikan Hwa Young, maka dia yang akan melakukannya. Dia akan mendepak perempuan itu dengan segera. Tae Ha yang tidak menjawab membuat Joo Ran kembali berteriak dan berkata kalau dia bersungguh-sungguh dengan kalimatnya ini.
Terlihat ada demonstrasi yang meminta agar keselamatan mereka terjamin, dan mereka harus bersatu untuk melawan dan berusaha menunda kehancuran gedung yang membuat keselamatan mereka jadi terancam.
Seorang pria tua, berkata lewat corong mikrofon kalau dia akan mengevakuasi paksa hari ini, sebagai langkah ekstrim. Dan setiap demonstrasi selalu dilarang terkait akan diadakannya Olimpiade. Laki-laki tua itu berkata kalau kota ini bahkan telah memberi banyak waktu pada mereka semua, dan besok adalah satu hari sebelum Olimpiade mulai. Jadi sudah tidak bisa ditolerir lagi.Dan yang perlu diingat setelah 10 menit, maka pihaknya tidak akan bertanggung jawab lagi atas setiap kecelakaan yang terjadi.
Datanglah laki-laki yang menutup wajahnya dan dengan marah berkata apakah pria itu seorang manusia? Jika iya, maka pria itu harus bisa menjamin hak mereka untuk hidup. Pendemo yang tadinya diam, kembali berteriak marah. Dan pria yang tadi tiba-tiba datang, langsung menyiran tubuhnya dengan minyak, dan siap membakar dirinya. Karena dia tinggal menyulut api, dan dia mengancam agar tidak ada yang mendekat padanya. Semua tentu kaget. Termasuk juga Ha Myung Geun yang ada disana.
Pria dari pihak perusahaan kembali mengambil mkrofonnya, dan berkata agar laki-laki itu menengkan dirinya, dan sang Laki-laki menjawab agar tanpa syarat keselamatan mereka semua harus dijamin . Mereka ingin menerima jaminan hidup yang layak sebagai manusia. Pendemo yang lain pun berseru “Jamin itu..jamin itu..!!!”
Tiba-tiba sebuah mobil datang ditengah-tengah mereka, dan mengagetkan semua pihak. Turunlah dari mobil Ha Myung Geun dengan santainya. Tae Ha dan sekretarisnya juga melihat itu dari dalam mobil mereka.
Myung Geun meminta mikrofon itu pada si laki-laki tua. (Aku belum tahu namanya, hehehe..maaf..)
Tae Ha semakin tertarik dengan apa yang nantinya akan disampaikan Myung Geun. Myung Geun menyapa mereka smeua pada awalnya, dan memperkenalkan namanya adalah Detektif Ha Myung Geun dari kepolisian Jongno. Dan saat ini sebenarnya dia juga ga tahu apa yang mau dia bilang. Hahaha..konyol kayaknya ini bapak. Sejujurnya dia juga ga punya solusi untuk masalah ini. Tapi yang pasti dia harus menghentikannya.
Setelah selesai berbicara dengan pendemo, Myung Geun berbalik ke pihak yang didemo, dan berkata pada mereka, kalau para pihak yang di demo harus menurunkan alat-alat berbahaya mereka itu. Pihak yang didemo, yang akan melakukan hal ekstrim memang sudah membawa cangkul, dan barang-barang berat lainnya, yang tentunya membahayakan, dan Myung Geun meminta itu diturunkan. Tapi karena pihak yang di demo seperti melihat Myung Geun sebelah mata, membuat Myung Geun berkata kalau kalian semua bodoh. Dia ini adalah seorang detektif. Dan dia saat ini sedang dalam menjalankan tugas. Apakah mereka semua sedang melakukan pekerjaan resmi seperti dirinya, sehingga membawa-bawa benda berbahaya seperti itu? Jika ini bukan pekerjaan resmi, maka dia bisa memenjarakan mereka semua, karena mereka menghalangi keadilan.
Myung Geun beralih lagi kepada pendemo, dan berkata melalui mikrofonnya kalau semua pendemo harus tenang, dan pendemo yang diatas sana, yang menyiram tubuhnya dengan bahan bakar, diminta Myung Geun untuk turun. Matikan nyala api itu, karena itu berbahaya. Dia juga dengar kalau ibu pria itu juga ada disini.
Seorang ibu-ibu berkata memanggil nama pria yang memegang korek api itu, namanya ternyata Cheong Man. Cheong Man pun mematuhinya.
Myung Geun kembali lagi kepada pihak yang didemo, agar mereka melanjutkan kembali urusan mereka, dan apakah mereka akan pulang ke rumah dengan damai, atau datang ke kantor polisi bersamanya?
Tentu semua ga mau berurusan dengan polisi, sehingga memilih melempar benda-benda ekstrim mereka tadi.
Myung Geun malah bernyanyi “Mari kita bergandengan tangan”
Dia mendekati para pihak yang didemo, dan menyatuka tangan-tangan mereka sambil terus bernyanyi “Mari kita buat menjadi tempat yang lebih baik, untuk kita tinggal. Bergandengan tangan kita bersama”
Tae Ha kesal karena Myung Geun yang cerewet, membuat dia menaiki mobil proyek, dan langsung menabrak mobil Myung Geun, membuatnya langsung rusak. Myung Geun tentu kaget. Dan ternyata mobil itu bersiap menghancurkan apa yang didepannya, apa yang tadi dibikin ramai oleh para pendemo. Dan Tae Ha melakukannya tanpa belas kasihan sama sekali. Menghalang-halanginya saja. Membuatnya kesal.
Pekerja Tae Ha pun langsung bergerak ikut menghancurkan karena tahu bosnya sudah lebih dulu melakukan itu, membuat mereka tidak takut lagi. Myung Geun hanya bisa terpana memandangnya. Suasanapun menjadi tambah ricuh. Karena pendemo tadi banyak yang protes. Tentu banyak juga yang terlukan karena kericuhan ini.
Bersambung ke Part 2
KOMENTAR :
Hal tersusah adalah membuat sinop episode awal, karena banyak nama yang harus aku jelaskan dulu, sedangkan aku, kadang ga paham itu namanya siapa, ini namanya siapa, walau sudah liat di banyak artikel tentang drama ini, tapi kok masih susah ya bedain. Hahaha..dasar lemot akunya, jadi maaf yang belum tahu namanya, terpaksa aku ga kasih nama. Semoga di episode selanjutnya bisa makin jelas.
Belum tahu apakah ini menarik atau tidak, tapi untuk pembukaan awal, aku belum merasa jatuh cinta, kecuali sama Kim Jae Won nya. Atau aku masih terbawa pembukaan drama KNG di Shark, yang menurutku..kerennn banget..untuk rating aku liat Scandal, meraih rating yang tinggi..
Drama ini hanya selingan kok, selagi menunggu Shark.^^
Terima Kasih untuk yang sudah berkunjung dan mau memberikan komentar di blogku ini ya..^^
gak..ngerti di awal biasa kok...semakin kita sering baca episode selanjutnya, makin tambah ngerti... ;)
ReplyDeleteMakasih sinopsisnya...ditunggu kelanjutannya....:)
ReplyDelete*Sebelumnya maaf nih, mau kasih pendapat n saran aja piku2 nya kurang kayak nya,masukin pict memang susah katanya aq denger dr temen2 yg punya blog juga... cuma pendapat aja "mian"
ReplyDeleteMakasih sinop nya, penasaran sm drama ini pengen tau ceritanya seperti apa...
seru banget ceritannya, apalag KJW yg main, suka lihat KJW di May Queen Kang San Oppa
heheheheh
ditunggu part 2 nya,
episod awal dah bkin penasaran sbnrny dsni eun joong anak siapa ya?kan emakny td blg dia bkn anak tae ha
ReplyDeleteEun Joong it anknya Tae Ha,tp Tae Ha nya g tw,krna kykna istri Tae Ha,gmau suaminy tw.
ReplyDeletekykna gt si,tp blm tw jg.
hehehe
Dramanya menarik ternyata. Semoga ngk bikin mumet kepala walaupun kayaknya jalan ceritanya rumit.. Thanks udh buat sinopnya.
ReplyDeleteBaguss cerita ny,biken penasaran kelanjutan y..
ReplyDeleteSuka banget liat kim jae won di drama ini
SemnggggggggggatttttT
wahh... ceritanya bagus..
ReplyDeleteditunggu part 2 nya ya
thank you :D
Bagus unnie ...
ReplyDeleteDilanjut dong unnie...
Gomawo... Hwaiting
Suka bgt nc.. Bikin sinop drakor yg melow2, smoga tetp semangt ya sampai akhir.. Aku suka shark jg.. Emang berat ya drama melow. Tp scandal ada kocaknya jg hee.. ^,^
ReplyDelete-Rena-