Thursday, 18 April 2013

Sinopsis Ad Genius Lee Tae Baek Episode 3 Part 2

Akhirnya

synopsis ini aku lanjutkan lagi. Karena School 2013 sudah rampung, jadi AGLTB jadi fokus utamaku kali ini. Maaf yak untuk yang lama menanti.^^

Part 2

Addie tersenyum simpul saat melihat Ji Yoon yang tingkahnya begitu ceroboh sehingga kepalanya harus terbentur meja,saat mengambil beberapa barang yang jatuh.



Ji Yoon terlihat sedang termenung di butik bibinya. Tentu sang bibi merasa heran melihat tingkah Ji Yoon yang berbeda dari biasanya. Ji Yoon tiba-tiba bertanya pada bibinya, apakah laki-laki yang mengantarkanmu pulang dan membawakan kopi untukmu bisa dibilang sedang mengungkapkan perasaan cintanya?
Bibiunya menjawab sambil tetap mengurus pakaian, kalau hal itu jelas sekali. Bibi juga bertanya apa ada orang yang menyukai Ji Yoon? Ji Yoon menjawab bukan dia tapi temannya.

Bibinya berkata kalau dia yakin itu adalah Ji Yoon dan bukan temannya. Karena Ji Yoon tidak pernah punya pacar, makanya Ji Yoon tidak benar-benar memahami karakter pria. Bibi bahkan mengejek Ji Yoon dengan bertanya kapan terakhir kali Ji Yoon ciuman? Ji Yoon malu dan juga kesal kenapa bibinya harus menanyakan hal itu? Bibinya pun menjawab itu karena Ji Yoon sama sekali belum pernah ciuman. LOL
Ji Yoon yang sudah malu berkata kalau dia jadi selalu kalah setiap ngomong sama bibinya.
Bibi jadi semakin senang dan terus berucap “Belum pernah kan?”



Untung saja ponsel Ji Yoon berdering, jadi dia tidak perlu terus-menerus diejek bibinya. Ternyata yang menelepon adalah Tae Baek. Ji Yoon menyimpan nomer telpon Tae Baek dengan nama “Papan Iklan Lee”

Ji Yoon memamerkan pada Bibinya kalau dia terkenal karena yang menelponnya saat ini adalah pria.
Ji Yoon pun sengaja mengucap nama Tae Baek dengan jelas, agar bibinya tahu kalau dia benar-benar ditelpon oleh pria.
Hihi..
Tae Baek tanpa basa-basi bertanya apa benar Ma Jing Ga itu tokoh legendaris dalam dunia periklanan?




Mereka melanjutkan perbincangan di telepon dengan bertemu di luar. Ji Yoon menjelaskan kalau meneliti kesalahan ketik seperti yang Tae Baek lakukan itu memang penting, karena banyak perusahaan besar yang juga melakukan kesalahan dalam mengetik sesuatu. Jadi anggap saja itu adalah pemanasan.

Tae Baek setuju, tapi dia kesal karena harus disuruh mengulang seratus kali dalam membacanya. Bukankah itu keterlaluan? Ji Yoon mengingatkan kalau Tae Baek sudah mengambil langkah pertama untuk terjun ke dunia iklan, jadi Ji Yoon mengucapkan selamat pada Tae Baek.
Mereka pun bersulang. Hehe
Tae Baek berkata sekarang yang harus mereka lakukan adalah melihat satu sama lain untuk menjadi sukses dan ada di posisi puncak.

Ji Yoon berkata kalau dia juga ada sesuatu yang harus di berikan ucapan selamat hari ini. Tae Baek bertanya apa itu? Ji Yoon dengan senang berkata kalau debutnya sebagai penulis naskah dimulai hari ini.
Tae Baek tentu senang dan bertanya kalau sekarang Ji Yoon pasti sibuk karena harus bekerja seharian?

Ji Yoong menjawab tidak juga, dia hanya merasa menjadi karyawan magang yang memiliki hak istimewa. Tae Baek pun berkata kalau itu artinya Ji Yoon bukan karyawan magang lagi sekarang.
Ji Yoon menggeleng dan berkata hal ini tidak mudah. Dia kan harus mendapatkan persetujuan dari manager umum, baru dia bisa kerja di Geumsan.



Ah Ri ada diruangannya Addie. Addie yang berdiri dekat jendela berkata kalau Geumsan konstruksi mulai membahayakan sekarang. Apa Ah Ri ingin dia menghibur dan menuruti mereka dengan hadir di acara minum-minum?
Ah Ri menjawab kalau Addie tidak bisa mengabaikan acara seperti ini untuk bisnis. Ah Ri beralasan kalau di Korea memang ada tradisi seperti ini, untuk kelancaran bisnis dan itu terbukti berhasil.
Ah Ri sengaja menyebut kata KOREA agar Addie tidak terus membawa gaya Amerikano nya di Negara ini.Hihi..

Addie menatap Ah Ri dan duduk di kursinya. Ah Ri menjelaskan tradisi Korea yang biasa dilakukan oleh para pebisnis didunia periklanan. Membuat kimchi dan membuat kotak bergerak itu biasa dilakukan. Mungkin menurut Addie itu aneh dan lucu, tapi itu merupakan bagian terpenting pekerjaan mereka.

Addie berkata kalau dia tidak menganggap itu tidak penting. Tapi itu bukan gayanya.
Ah Ri membantah dan berkata mereka tidak bisa memilih apakah itu gaya mereka atau tidak. Saat ini mereka berada di posisi yang terpilih untuk menangani pekerjaan ini.
Addie tersenyum dan berkata kalau dia tidak tahu apakah kata-kata Ah Ri tadi berupa saran atau ancaman? Ah Ri balik bertanya apa maksud Addie?

Addie dengan mantap berkata kalau Ah Ri adalah bawahannya direktur Hwang kan? Ah Ri tidak menyangka Addie bisa mengetahuinya. Tapi kemudian Addie melanjutkan kalimatnya. Kalau memang Ah Ri adalah bawahan direktur Hawang, maka kata-kata tadi adalah ancaman untuknya.
Ah Ri bergerak maju mendekati meja Addie dan berkata tanpa takut kalau kata-kata yang dia ucapkan tadi bukan saran ataupun ancaman.

“Lalu apa itu” tanya Addie

Ah Ri menjawab kalau itu hanyalah sebuah permintaan dari AE yang ingin bertahan hidup di dunia periklanan. Addie tidak bisa membayangkan apa saja yang harus dia lalui untuk bisa sampai di posisi ini? (Emang masalah buat gue—kalau jadi Addie aku jawabnya gitu..^^)



Ji Yoon masih bersama Tae Baek. Ji Yoon kemudian memberanikan diri bertanya tentang hubungan Tae Baek dengan Ah Ri. Tae Baek terdiam sesaat lalu menjawab kalau dia dan Ah Ri pernah berada di SMA yang sama dulu.
Ji Yoon heran dan mengulangi kalimat Tae Baek “SMA yang sama?”
Bukannya ketua tim Go hanya bilang kalau Tae Baek adalah kenalannya saja.

“Benarkah?” tanya Tae Baek
Lalu tiba-tiba Ji Yoon bertanya apa mungkin dulunya Tae Baek berpacaran dengan ketua Tim Go?
Tae Baek tanpa pikir panjang langsung menyangkalnya. Itu tidak mungkin kata Tae Baek.
“Itu hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan”



Lalu tiba-tiba Tae Baek mendapat telepon yang mengatakan agar Tae Baek cepat datang karena ini penting. Ternyata dari Hassan, salah satu staf Ma Jing Ga.
Tae Baek menutup teleponnya dan mengeluh kalau mereka bahkan tidak memberikan waktu istirahat untuknya.
Ji Yoon bertanya apa terjadi sesuatu. Tae Baek dengan entengnya menjawab kalau sepertinya Bos Ma melakukan sesuatu yang bodoh. Tae Baek pun langsung pergi meninggalkan Ji Yoon yang hanya mampu melongo melihat Tae Baek terburu-buru seperti itu.



Tae Baek berlari sekuat tenaga agar sampai dengan cepat di kantor Bos Ma. Disana ternyata Bos Ma dan staf lainnya sedang duduk dibawah, dimana ada tiga orang laki-laki yang sepertinya sangat galak, seperti preman atau gengster.
Saat Tae Baek datang, Bos Ma dan lainnya melihat kearah Tae Baek.

Laki-laki berkepala botak bertanya apa dia orangnya yang memeriksa kesalahan ketik. Ternyata orang-orang itu adalah pemilik restoran yang merupakan seorang gangster. Bos Ma dengan takut-takut menganggukkan kepalanya dalam diam.

Tae Baek dengan tanpa takut maju mendekati para gangster itu dan berkata kalau dia tidak tahu dimana letak yang salah pada brosur itu. Tapi yang baru juga baru saja dibuat.
Laki-laki pelontos bangkit dari duduknya sehingga sejajar dnegan Tae Baek saat ini. Tanpa Ba Bi Bu si pelontos langsung meninju perut Tae Baek. Membuat Bos Ma kaget dan menolehkan kepalanya pada Tae Baek.



Tae Baek langsung terjatuh, dan terlihat kesakitan. Laki-laki pelontos mengambil kursi dan menaruhnya diatas tubuh Tae Baek yang tergeletak lalu duduk diatasnya. Si pelontos berkata “Nomer telepon yang kau tulis adalah SALAH”

Pria botak itu mengambil barbell kecil dan seolah-olah sedang berlatih angkat beban di hadapan tae Baek. Tae Baek sendiri menatap dengan takut-takut, karena sekali lempar saja, kepalanya bisa pecah oleh barbell itu. barbell milik Ma Yi Cha.
Pria botak berkata kalau bisnisnya bahkan belum dimulai, tapi sudah seperti ini. Kemudian si botak menatap garang pada bos Ma dan bertanya apa sebaiknya yang harus dia lakukan pada Tae Baek?



Bos Ma dengan gugup berkata kalau mereka semua akan mencetak kembali, jadi tenang saja. Si botak seperti menolak, dan berkata kalau karena kesalahan ini dia merugi, jadi dia ingin mereka mengganti kerugian itu yang sebesar 100.000 dolar. Ma Yi Cha yang daritadi dianiaya ikut terkejut, begitu juga staf lainnya. Si botak hanya tersenyum dan berkata kalau itu murah kan? Dia kemudian mengambil secarik kertas dan bolpoin agar Bos Ma menuliskan perjanjian untuk mengganti kerugian itu.
Bos Ma pun tentu tidak bisa menolak,posisinya benar-benar terjepit.



Tae Baek masih mencoba memberontak dengan berkata mereka benar-benar mirip gangster. Lalu tiba-tiba masuklah seorang wanita yang sedang hamil tua. Dia bertanya apa yang mereka lakukan? Si Botak langsung berbalik dan melihat istrinya lalu bertanya dengan sedikit marah kenapa istrinya datang ketempat ini? Dia pun menyuruh istrinya segera pergi. Sang istri hanya diam, lalu mengambil kertas yang sedang ditulis oleh Bos Ma. Istri si botak terlihat kecewa, dia langsung menoleh menatap suaminya.



Sang istri langsung menampar suaminya, dan semua yang ada di ruangan itu pun terkejut. Staf Bos Ma terlihat tidak percaya, dan hanya melongo melihat ketua gangster ditampar seorang wanita. Anak buah si botak tentu tidak kalah terkejut. Ma Yi Cha bahkan mengangkat kepalanya untuk melihat aksi itu.
Sedangkan Ma Jing Ga, malah memegang pipinya, mungkin ikut merasakan sakit si botak.



Sang istri berkata tanpa mempedulikan keterkejutan lainnya. “Pada akhirnya..kau sudah kembali menjadi dirimu yang dulu. Apakah kau tidak malu pada anakmu?”
Istri gangster sudah tidak mampu menahan air matanya.

Sang suamipun melunak, dan berkata baiklah.Hentikan sampai disini saja. Sepertinya dia sudah tidak mampu melihat istrinya terisak. Si botak akan mengajak istrinya meninggalkan tempat itu, tapi sang istri menolak, dia menepiskan tangan suaminya, dan lebih memilih membantu Tae Baek yang sedari tadi masih tergeletak di lantai (kenapa ga bangun sendiri sih kamu…? Ga Kuat?!!)

Tae Baek berkata kalau dia baik-baik saja kok. Sang istri masih dengan suara bergetar karena tangis berkata “Suamiku..dulu..memukuli orang..mengambil uang mereka..dan mengancam mereka.. Dia benar-benar orang jahat..”
Sang suami marah dan membentak istrinya karena berkata seperti itu. Tapi sang istri tidak peduli dan tetap melanjutkan kata-katanya.



“Namun..ia berubah setelah aku hamil” ucap sang istri sambil mengelus perutnya yang sudah membesar.
“Dia menjanjikannya..dia setidaknya menjadi seperti orang normal, jadi dia meninggalkan jalan lama dan dilatih menjadi koki China, lalu membuka usaha..”

Sang istri sedikit tertawa dan melanjutkan kembali kalimatnya “Tapi dia tidak memiliki keterampilan bisnis yang baik, dia menghabiskan seluruh uang tabungan”

Sang suami tidak tahan dan berteriak menyuruh istrinya berhenti. Si botak memerah matanya menahan tangis.
Sang istri lagi-lagi tidak mengindahkan suaminya dan tetap bercerita .Kali ini dia benar-benar tidak mampu menahan kesedihannya.
“Kami tidak bisa membayar uang sewa selama berbulan-bulan, kami hampir berakhir di jalanan, jadi sebagai usaha terakhir, kami menghabiskan uang tabungan terakhir kami untuk membuat brosur baru, untuk awal yang baru”

Sang istri meyakinkan pada Tae Baek dan semuanya kalau suaminya benar-benar bukan orang yang jahat.



Sebelum sang istri dan suaminya pergi, Tae Baek tiba-tiba menyuruh mereka berhenti, istri si Botak langsung menoleh dan Tae Baek berkata kalau restoran yang bangkrut itu akan dia hidupkan kembali sehingga menjadi sukses. Semua memandang Tae Baek dengan kaget. Termasuk Ma Yi Cha yang walau melongo tetap ganteng lo..^^

Tae Baek meminta agar mereka percaya. Dia lalu menunjuk Bos Ma dan berkata kalau orang ini (Ma Jing Ga) adalah orang yang mampu membangkitkan bisnis yang sekarat hanya dalam waktu tiga hari. Dialah sang legendaries Ma Jing Ga.
Haha..
Wajah Bos Ma langsung terpana mendengar penjelasan Tae Baek yang penuh percaya diri.



Scene selanjutnya beralih saat semua yang mengacau tadi pergi meninggalkan kantor Bos Ma. Bos Ma yang sudah bisa bersantai, langsung bertanya apa maksud yang dikatakan Tae Baek tadi? Staf lainnya terlihat sudah bisa menikmati duduk dengan nyaman, bahkan yang perempuan sudah bisa dandan.LOL

Bos Ma berkata kalau papan nama atau brosur adalah wajah dan jantungnya sebuah bisnis. Mungkin dimata Tae Baek brosur ini hanya secarik kertas. Namun itu adalah kelangsungan hidup bagi pemilik bisnis. Tae Baek hanya mampu meminta maaf dan berkata kalau dia hanya ingin membantu.

Bos Ma bertanya apa menurut Tae Baek mudah membangkitkan bisnis yang sudah bangkrut, menjadi bisnis yang berkembang? Bagaimana jika gagal lagi? Apa Tae Baek ingin muncul sebagai mayat di pantai Incheon.
Tae Baek lalu membungkukkan badannya dihadapan Bos Ma, dan berkata kalau dia benar-benar meminta dengan tulus. Ma Yi Cha yang sedari tadi diam berkata agar ayahnya mau mecoba dulu. Apa bedanya mati hari ini, atau 10 tahun lagi, toh tetap aja mati namanya. LOL

Bos Ma hanya mampu mengeluh dan berkata anak nakal pada Ma Yi Cha.



Ternyata yang mendukung Tae Baek bukan hanya Ma Yi Cha, tapi juga perempuan satu-satunya di ruangan itu. Dia menawarkan diri untuk mencari sampel restoran China? Hassan pun tidak ketinggalan, dia meminta agar bos nya itu mau melakukannya, karena dia akan membantu.
Tae Baek pun bangkit dari posisinya yang membungkuk, dan dengan senang berkata kalau semuanya bahkan sudah siap. Mau tidak mau, Ma Jing Ga pun menyetujuinya.



Mereka langsung bergerak. Pertama yang mereka lakukan adalah meninjau lokasi, dan menurut Bos Ma lokasinya tidak terlalu buruk, karena berada di pinggir jalan yang ramai. Bos Ma dan Tae Baekpun mencoba masuk ke dalam restoran itu. Mereka melihat-lihat dan tiba-tiba ada dua orang yang menyambut mereka dengan membungkuk hormat dan berkata “Selamat datang pelanggan”

Tae Baek dan Bos Ma malah merasa terkejut diperlakukan berlebihan seperti ini. Tapi saat dua orang yang membungkuk tadi bangkit dan melihat siapa tamu yang datang, gantian dua orang itu yang terkejut, karena Bos Ma dan Tae Baeklah yang masuk ke restoran ini.



Keluarlah sang pemilik yang sedang mengupas bawang Bombay. Dia hanya berkata “Kau sudah datang rupanya.”
Bos Ma berkata kalau “dengan pakaian seperti itu, kau tidak terlihat seperti anggota geng”

Tae Baek mengalihkan pembicaraan dan berkata kalau dia dan Bos Ma datang kesini karena ingin menguji beberapa hal. Jadi dia meminta diberikan semangkuk Jjajangmyun(Mie Hitam)



Tae Baek dan Bos Ma pun mencicipi Mie Hitam yang sudah dihidangkan dengan lahap. Pemilik resto dan dua anak buahnya hanya melihat saja. Tae Baek berakta kalau Mie Hitam ini enak. Bos Ma kemudian mencoba kimchi lobak dan berkata pada Tae Baek kalau kimchi lobaknya sangat menyedihkan.



Lalu tiba-tiba masuklah dua orang perempuan dna langsung disambut oleh dua karyawan yang membungkuk hormat pada dua wanita itu, membuat mereka heran. Dua karyawan itupun langsung menarik salah satu kursi dan berkata silakan duduk, tapi sepertinya salah satu dari wanita itu merasa risih dan mengisyaratkan pada temannya untuk pergi saja. Kedua pelanggan itupun langsung lari.
Haha..
Aku juga malah takuutt..



Si Bos pemilik berkata kalau kebanyakan pelanggan berlaku seperti itu. Lalu tiba-tiba masuklah segerombolan laki-laki yang bertampang preman. Dua karyawan tadi menyambut mereka dan bertanya bagaimana kabar mereka. Salah satu pemimpin orang-orang itu menjawab kalau dia tidak sehat mana mungkin dia berhasil sampai ke tempat ini?
Bos pemilik langsung menghampiri mereka.
Si pemimpin berkata pada bos pemilik resto agar dia memberikan makanan pada mereka semua. Pemimpin geng itu bahkan memanggil Hyungnim pada pemilik resto (Mungkin mereka dulu sama-sama gangster, Cuma si botak lebih tinggi usianya.LOL)

Si Botak alias bos pemilik resto tentu ga mau, pelaris belum kok udah pada minta makan gratis.^^
Dia mengancam mereka semua, apa mereka mau pulang dalam keadaan terkubur setelah makan mie hitam, atau pulang dengan utuh setelah makan Happousai?
Mereka menngalah tapi tetap meminta makanan paling mahal dengan porsi kecil.
Haha..



Saat sedang menyantap Mie Hitamnya, Bos Ma tiba-tiba tersentak, dan Tae Baek menatap heran.



Lalu tiba-tiba scene berubah. Semua orang yang datang tadi, sudah tidak ada. Diganti dengan Tae Baek, Si Botak, dan dua karyawannya yang memegang kotak yang masing-masing bertuliskan rangkaian huruf S.W.O.T. (Coba deh liat dibelakangnya, di tipi ada Kang Se Chan, hehe..pada nyetel drama SCHOOL 2013 rupanya..^^)



Istri si botak juga terlihat memperhatikan Bos Ma. Bos Ma menjelaskan kalau SWOT adalah strategi pemasaran sempurna untuk bisnis. Dimulai dengan huruf S untuk Strength yang artinya kekuatan. Bos Ma berkata apa yang menjadi kekuatan bisnis ini? Diapun menjelaskan kalau kekuatan bisnis ini adalah Gangster. Lalu huruf ke dua, sambil memukul kotak kedua yang dipegang salah satu anak buah si Botak. Huruf kedua adalah W untuk Weakness yang artinya kelemahan. Apa kelemahan bisnis ini? Bos Ma pun menjelaskan kelemahannya adalah juga Gangster.

Anak buah si Botak yang memegang kotak W bertanya apa Ma Jing Ga gila? Menyebut Gangster sebagai kelemahan? Tapi Si Botak menyenggol anak buahnya sehingga dia tidak jadi protes atau marah pada Bos Ma.

Bos Ma yang entah ngeri melompati huruf O yang dipegang si Botak, dia berlaih langsung pada huruf yang dipegang Tae Baek yaitu T untuk Threat yang artinya ancaman. Bos Ma berkata apa ancaman untuk bisnis ini? Dia menjelaskan kalau ancamannya adalah sudah terlalu banyak restoran China yang ada.

Lalu yang terakhir, (Ini Bos Ma ga bisa ngeja kayaknya^^)
Adalah O untuk Opportunity yang artinya adalah peluang. Apa peluang terakhir yang bisnis ini miliki? Bos Ma pun menjelaskan kalau peluang terakhirnya adalah hanya ada satu restoran China yang dijalankan oleh Gangster.
Mereka semua pun melongo mendengar penjelasan ma Jing Ga. Aneh menurut mereka.



Tae Baek betanya jadi kesimpulannya adalah mereka tidak perlu menyembunyikan fakta kalau mereka adalah Gangster? Bos Ma tersenyum senang dan berkata fakta bahwa Gangster yang menjalankan restoran China ini dan menjadikannya sebagai merek atau symbol akan menarik.
Sambil memasang wajah garang Bos Ma berkata “Ini adalah Jjajangmyun Gangster ”
Tae Baek yang tahu itu adalah ide brilian tersenyum senang, yang lain juga, bahkan Istri si botak.



Mereka pun tanpa menunggu lama, langsung mengganti papan nama di depan restoran. Tae Baek bekerja dibantu oleh Hassan. Sang Bos pemilik dan Ma Jing Ga tersenyum senang melihat mereka bekerja. Papan nama itu bertulis “Jjajangmyun Gangster”



So Ra tiba-tiba melintas di tempat itu bersama sang nenek. Dia melihat Ma Yi Cha yang sedang memasang papan nama, dan langsung menghampirinya. Tangga Ma Yi Cha dipegang oleh karyawan Bos Ma yang perempuan (Siapa namanya belum tahu. Hehe..)
So Ra tanpa basa-basi bertanya apa Ma Yi mau dibantu?
Si perempuan langsung menatap galak pada So Ra. Dia juga menjegal kaki So Ra yang coba menaiki tangga.



Ma Yi Cha sih cuek saja. So Ra yang tahu dia ada saingan tidak menyerah begitu saja. Dia bertanya dengan manis apa Ma Yi Cha masih ingat padanya? So Ra berkata kalau dia adik Tae Baek. Tae Baek yang tahu So Ra mengganggu, langsung menghampiri So Ra, dan menyeretnya menjauh.



Ruangan di dalam pun tidak luput dari renovasi. Mereka menambahkan pedang-pedang ala samurai di dindingnya. Biar kesan Gangster semakin terpampang nyata (Ah..bahasa ini lagi..^^)

Bahkan ada pohon keluarga Gangster dinding sebagai pemanis. Mereka pun tidak lupa menempelkan beberapa gambar di jendela, sebagai penarik minat orang-orang yang lewat nantinya.



So Ra ternyata belum pergi, dia bertindak seolah-olah pelanggan yang datang, dan dua karyawan si botak tadi berlatih menyambutnya.
Nenek Tae Baek ga ketinggalan, dia juga membantu di dapur untuk mencoba masakan yang si botak buat, apakah rasanya sudah pas atau belum (Seneng liat semua bersatu padu..^^)



Si Botak seperti akan protes karena nenek langsung mencomotnya dengan tangan saat mencicipi Kimchi yang dibuatnya. Nenek yang ditatap seperti itu bukannya takut tapi langsung balas melotot dan berkata kalau yang namanya Kimchi ya harus seperti ini mencicipinya. Nenek juga menyuruh si Botak untuk membuat kimchi yang lebih enak. Si botak pun tambah melotot karena nenek berkata Kimchinya belum enak, nenek mana takut dia malah menutup mata si botak dengan tangannya dan bertanya memang siapa yang sedang dilihat si Botak, kok berani-beraninya melotot? Kenapa terus melotot padanya?
Istri si botak yang sedang mengiris bawang menahan tawanya dari jauh.



Bos Ma sendiri berdiri di depan toko sambil membawa alat peraga dan berkata “Jjajangmyun Gangster”, untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat. Tae Baek dan yang lainnya membagikan brosur pada semua yang lewat. So Ra tentu ada disamping Ma Yi Cha dan ikut sibuk membagikan brosur pada setiap pejalan kaki di depan mereka.



KOMENTAR :

Setelah mati suri, akhirnya aku melanjutkan lagi drama ini.
Aku akan bikin dua sinop, yang utama jelas Tae Baek, tapi untuk sinop kedua aku masih bingung antara Cruel Palace atau Jang Ok Jung.
Tolong polling kalian yak..
Hehe..

Oya, sekarang aku akan buat sinop jadi 3 part ya..
Terimakasih..^^

4 comments:

  1. Cruel Palace aja mbak e...
    Kalo Jang Ok Jung sudah ada 2 orang yang buat sinopsisnya ...

    ReplyDelete
  2. Cruel palaca aja kak,sinop jang ok jung dibuat oleh mba dee,mba hazuki,dramaragazza,n sojubreak..
    Kamshamida kak... Mini

    ReplyDelete
  3. Cruel Palace 50 episodenya itu yang ga nahan. Oke deh, akan aku usahan terimakasih ya..^^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^