Episode 6
kemarin diakhiri dengan sekolah yang mengadakan survey kekerasan sekolah, dan murid kelas 2-2 diminta menceritakan pengalaman pribadinya, atau apapun yang pernah dilihatnya, entah itu terjadi di masa lalu, atau baru saja. Anak-anak harus menceritakannya sedetail mungkin
Episode 7
Kang Se Chan dan Jung In Jae sedang serius membaca jawaban siswa tentang Survey kekerasan sekolah ini. Mereka berdua terkejut, karena semua siswa hanya menulis satu pelaku..Park Heung Soo..
Bahkan Oh Jung Hoo, tidak masuk dalam daftar mereka.
In Jae yang bingung bertanya pada Se Chan, tentang apa yang harus mereka lakukan? Se Chan menjawab, kalau ternyata orang baru sudah mengambil alih semuanya.
Guru Uhm datang, dan meminta survey yang sudah dilakukan, agar segera diserahkan padanya. In Jae yang khawatir, langsung mendekati guru Uhm, dan bekata kalau mereka harus mencari tahu terlebih dulu. Jadi, bisakah jawabannya dikumpulkan nanti saja. Se Chan yang melihat itu, segera mengumpulkan lembar jawab siswa terkait survey itu, dan langsung menyerahkannya pada guru Uhm.
In Jae menatap Se Chan dengan marah. Sedangkan Se Chan hanya santai menanggapi.
In Jae mengajak Se Chan bicara diluar, dan setelah mereka berada di luar ruang guru, In Jae memarahi Se Chan yang dengan gampangnya menyerahkan laporan itu, tanpa melihat keadaan yang sebenarnya. Se Chan menjawab,kalau dia hanya memberikan apa yang guru Uhm inginkan, jadi dimana letak masalahnya? In Jae berkata, kalau seharusnya mereka memriksa kebenarannya dulu. Anak-anak menulis Heung Soo, yang merupakan siswa baru dan bukan Jung Hoo. Itu adalah hal yang aneh menurut In Jae. In Jae juga bilang, karena itu harusnya mereka menanyai anak-anak sati per satu agar tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Setelah itu baru menyerahkan laporannya pada Guru Uhm. Se Chan menjawab, kalau itu tentu bukan tugas mereka, tapi tugas administrasi Sekolah. Jadi biar saja yang berwenang yang menangani. Se Chan beralasan, karena Administrasi Siwa jauh lebih baik dari mereka berdua.
In Jae masih membantah, dan bertanya lalu apa bedanya jika itu dilakukan guru wali kelas?
Se Chan menjawab, jelas berbeda. Se Chan juga bertanya apa itu membuat In Jae marah? Karena guru wali kelas, melakukan semua yang dia bisa untuk menutupi kesalahan anak-anaknya, sedangkan Administrasi Siswa, akan menghukum siswa yang salah.
In Jae masih mencoba menjelaskan, kalau apa yang dia lakukan bukan untuk menutupi kesalahan siswa. Se Chan memotong kata-kata In Jae dan berkata, kalau dia penasaran dengan Jung In Jae,sebenarnya In Jae lebih mementingkan Park Heung soo atau seluruh siswa kelas 2?
In Jae tidak menyangkan akan mendapat pertanyaan seperti itu, dan merasa heran dengan sikap cuek yang Se Chan miliki.
In Jae hanya menarik nafas, dan Se Chan melanjutkan kata-katanya, kalau itu ibarat satu domba yang kehilangan arah, 34 domba lainnya hilang. Maka siapa yang In Jae pilih?
In Jae sampai tidak mampu berkata-kata, dan Se Chan tetap tidak memberikan kesempatan In Jae untuk menjawab. Se Chan melanjutkan kata-katanya, tentang peringkat kelas mereka yang berada di urutan terakhir, bahkan walaupun ada Ha Kyung dan Min Ki, mereka tetap berada di urutan terbawah, jadi sebaiknya mereka fokus untuk menaikkan nilai. Karena Se Chan menganggap itulah yang lebih mendesak saat ini bagi mereka sebagai wali kelas.
In Jae mencoba membantah, tapi Se Chan sudah berbalik dan melangkah pergi.
Di kelas 2-2, Ki Deok dan kawan-kawannya berkumpul di dekat menja Han Young Woo. (Lucunya Young Woo yang lagi merem..^^)
Ki Deok berkata kalau semua berjalan sesuai rencana mereka, pasti merka berada dalam bahaya.
Kim Hyun Joong menjawab, karena itulah dia menulis menggnakan tangan kiri saat menjawab tadi.
Temannya mengingatkan, kalau tulisan Hyun Joong bahkan tidak bisa dibaca walaupun menggunakan tangan kanan untuk menulis, apalagi tangan kiri.
Lalu Yi Kyung mengajak Ji Hoon dan Jung Hoo untuk merokok di luar, dan menciptakan kegaduhan saat berjalan keluar kelas. Ki Deok dan yang lainnya melihat Jung Hoo cs. Kang Joo menyenggol Ki Deok dan berkata kalau seharusnya dia juga menulis nama Oh Jung Hoo tadi.
Hyun Joong dengan tampang serius berkata kalau tadi dia juga berdebat dengan dirinya atas pilihan itu, antara Jung Hoo atau Heung Soo. Hyun Joong juga bilang, kalau mereka sudah sepakat untuk satu nama, jadi tidak perlu menyesal.
Ki Deok mendekati Nam Soon dan berkata kalau mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk Nam Soon, jadi Nam Soon tidak boleh melupakannya. Nam Soon seperti biasa tidak mempedulikan hal-hal itu, sehingga dia diam saja tanpa merasa perlu menjawab.
Ki Deok juga bilang, kalau Nam Soon akan tahu seiring berjalannya waktu.
Uhm Dae Woong masuk ke kelas 2-2, dan meminta Song Ha Kyung menemuinya untuk bicara sebentar. Song Ha Kyung pun mengikuti guru Uhm.
Diruang konsultasi guru Uhm menanyakan apakan benar semua yang teman-teman Ha Kyung tulis tadi? Ha Kyung menjawab kalau dia tidak yakin.
Setelah Ha Kyung, Kang Joo juga yang dipanggil, dan Kang Joo membenarkan kalau Heung Soo mengganggu Nam Soon, karena dia saksinya saat itu. Selanjutnya gilihan Na Ri, dan Na Ri hanya menjawab kalau itu didengarnya dari anak-anak yang lain, makanya dia menulis itu. Tapi kemudian Na Ri membenarkan, kalau Heung Soo memang sedikit menakutkan.
Ki Deok mendapatkan gilirannya, dan Ki Deok meminta agar guru bisa menyelamatkan Nam Soon. Ki Deok beranggapan kalau mungkin Nam Soon merasa menderita dengan kehidupannya akhir-akhir ini apalagi semenjak datangnya Heung Soo.
Guru Uhm bertanya pada Nam Soon, apakah benar Nam Soon pernah membelikan Heung Soo roti? Nam Soon yang sedikit kaget membenarkan kejadian itu. Guru Uhm juga bertanya kalau Nam Soon bahkan pernah mengambilkannya makan siang, dan membawakan tasnya? Nam Soon tidak membantah hal itu.
Akhirnya guru Uhm bertanya apa Park Heung Soo yang menindas Nam Soon? Nam Soon menjawab, kalau hal itu tidak terjadi.
“Lalu kenapa kau lakukan itu?Ceritakan semuanya.”
“Aku hanya ingin bersikap baik padanya. ”
“Kenapa?”
“Dia teman lamaku”
Di ruang kepala sekolah, mereka smeua berkumpul. Im Jung soo, Soo Chul, Uhm Dae Woong, Se Chan dan juga In Jae. Uhm Dae Woong berkata kalau mereka harus memanggil Heung Soo dan bertanya yang sebenarnya. Saat ini Nam Soon mengaku kalau semua dilakukan atas kehendaknya sendiri. Jung Soo beralasan, kalau korban akan selalu mengatakan yang demikian. In Jae ikut bertanya adakan yang dia dan Se Chan bisa bantu untuk masalah ini?
Uhm Dae Woong meminta agar In Jae dan Se Chan untuk tidak ikut campur, karena mungkin saja kesaksian mereka jadi berbeda saat berhadapan dengan wali kelas. Uhm Dae Woong juga meminta agar mereka tidak melakukan konsutasi individu terkait kasus ini.
Dae Woong menyuruh mereka berdua masuk ke kelas sekarang, karena nanti dia akan memberitahu hasilnya pada mereka.
Im Jung Soo lalu memutuskan agar Heung Soo dikeluarkan dari sekolah karena kasus ini, apalagi ibu Min Ki merasa khawatir dengan adanya Heung Soo, dan masih mengingat kejadian Heung Soo menempeleng Min Ki. Jung Soo meminta agar kasus ini segera dibuka di komite kekerasaan sekolah.
Nam Soon yang masuk kelas, berhenti dan melihat Heung Soo. Nam Soon lalu mendekati Heung Soo, dan Heung Soo menatapnya tajam. Lalu tiba-tiba guru Uhm datang dan memanggil Heung Soo.
Heung Soo pun berdiri, dan mengikuti guru Uhm.
Nam Soon yang sudah sendiri, didatangi oleh Kang Joo dan yang lainnya. Mereka berkata agar Nam Soon tidak perlu khawatir, dan kalau nanti Heung Soo mengeluh atau marah karena namanya ditulis, maka mereka yang akan mengurusnya.
Nam Soon yang cemas dengan keadaan Heung Soo, berkata pada mereka semua untuk memikirkan unrusan mereka saja, dan tidak mencampurinya. Tentu semua merasa kaget, karena Nam Soon berkata sedikit kasar pada teman-temannya. Padahal Nam Soon jarang melakukan itu.
Nam Soon pun pergi meninggalkan mereka yang keheranan karena tingkah Nam Soon.
Nam Soon pergi keatap sekolah, membaringkan tubuhnya di bangku panjang yang ada disana. Lalu Nam Soon mengingat sesuatu..
Flashback
Nam Soon mengingat hubungannya dengan Heung Soo dulu. Saat itu Nam Soon dan Heung Soo masih SMP, dan mereka sedikit nakal. Nam Soon dan Heung Soo mengambil koin yang ada di dalam kotak minuman di depan toko seseorang. Nam Soon yang bertugas mengawasi, dan Heung Soo yang mengambilnya. Heung Soo menendang kotak itu, dan keluarlah koin yang ada di dalamnya. Mereka senang sekali karena sukses melakukan itu.
Lalu si pemilik toko keluar, dan memarahi mereka. Nam Soon dan Heung Soo berlari menyelamatkan diri.
Mereka kemudian makan mie ramen di rumah Nam Soon. Disana terlihat Nam Soon menyuapi Heung Soo, dengan kedekatan yang bisa dibilang seperti sahabat baik. Mereka terlihat bahagia saat itu.
Nam Soon juga mengingat saat dia dan Heung Soo adu panco di rumah Nam Soon, saat itu siapa yang kalah akan disentil keningnya.(apa ya istilahnya..^^)
Nam Soon masih mengingat kenangannya bersama Heung Soo, kali ini saat bermain sepak bola. Nam Soon menemani Heung Soo, bermain sepak bola. Saat itu Heung Soo berhasil memasukkan bola ke dalam gawang, dan Nam Soon berteriak senang melihatnya. Heung Soo berlari kearah Nam Soon, dan Nam Soon menyambutnya. Nam Soon menggendong Heung Soo, dan mereka merayakan itu dengan kegembiraan
Lalu tiba-tiba ingatan Nam Soon beralih ke kejadian lainnya. Nam Soon terlihat sedang di rumah sakit. Heung Soo yang ada di kamarnya dan melihat Nam Soon ada dibawah, memandang Nam Soon dengan penuh amarah. Nam Soon sendiri melihat Heung Soo dengan pandangan sedih dan menyesal. Nam Soon yang sedikit takut, segera pergi meninggalkan Heung Soo, dan Heung Soo yang terluka, juga sedih dengan yang dialaminya. Terlihat kaki kanan Heung Soo yang terbalut perban. Sepertinya luka yang dialami Heung Soo cukup serius.
Flashback end
Di ruang kedisiplinan siswa. Guru Uhm menanyakan tentang hubungan antara Heung Soo dan Nam Soon?
Heung Soo yang ditanya menjawab bahwa dia tidak pernah berteman dengan Nam Soon dulu ataupun sekarang.
Guru Uhm lalu bertanya kenapa Nam Soon membelikan Heung Soo roti bahkan membawakan tas Heung Soo, kalau mereka tidak pernah berteman?
Heung Soo emnjawab kalau Nam Soon hanya ingin melakukannya tanpa diminta.
Guru Uhm semakin memojokkan Heung Soo, bahwa Heung Soo membuatnya melakukan itu semua.
Guru Uhm juga bilang kalaupun mereka berteman, membelikan roti dan membawakan tas, itu sudah termasuk kategori penindasan.
Heung Soo bersikukuh kalau antara dia dan Nam Soon tidak pernah berteman.
Guru Uhm kembali berkata kalau dengan penyesalan dan permintaan maaf tidak akan membuat Heung Soo selmat.
Heung Soo menatap guru Uhm dan berkata kalau dia tidak pernah menyesal.
Guru Uhm akhirnya menyuruh Heung Soo kembali ke kelasnya. Meminta Heung Soo untuk tidak mendekati Nam Soon.
Nam Soon yang berdiri di luar kelas, sepertinya menunggu Heung Soo, dan saat Heung Soo mendekat, Nam Soon berdiri di depannya. Heung Soon memandang Nam Soon tajam, dan bertanya apa sekarang Nam Soon bertingkah seperti seorang korban?
Heung Soo yang sepertinya sangat marah, mendoorng Nam Soon ke tembok dan menahan dengan tangannya. Anak-anak ikut melihat kejadian itu. Kang Joo yang tidak mau Nam Soon terluka berlari menemui guru wali kelas mereka.
Kang Joo yang sudah sampai di ruang guru langsung member tahu pada In Jae dan Se Chan yang ada di sana. Guru Uhm juga terlihat akan ikut melihat yang terjadi.
Kembali ke Nam Soon dan Heung Soo. Nam Soon yang sudah merasa khawatir dengan banyaknya anak-anak yang melihat, meminta Heung Soo menghentikannya. Heung Soo tidak menanggapi permintaan Nam Soon dan berkata kalau dia sudah memukul Nam Soon sekali, maka dia kan berhenti.
Nam Soon melepaskan diri dari ehung Soo, dan berkata kalau Heung Soo nekat melakukannya, maka Heung Soo akan diusir.
Heung Soo menjawab dengan sinis, bahwa dia merasa senang Nam Soon mengkhatirkannya, tapi apa yang bisa dilakukannya sekarang? Heung Soo juga menjawab, kalau itulah yang dia inginkan sekarang diusir dari sekolah.
Heung Soo yang sudah tidak tahan lagi, memukul Nam Soon. Membuat Nam Soon hampir terjatuh. Nam Soon bangkit dan menahan pukulan Heung Soo yang akan ditujukan lagi padanya.
Lalu datanglah In Jae, Se Chan dan guru Uhm meminta mereka berhenti.
In Jae yang mencoba melerai, malah tidak sengaja terdorong oleh Heung Soo, membuat In Jae terjatuh. Heung Soo tidak peduli,dan masih dengan amarah mencoba untuk menghajar Nam Soon. Se Chan dan guru Uhm langsung memegang Heung Soo, dan menjauhkannya dari Nam Soon. Kang Joo menolong guru Jung karena terjatuh tadi.
In Jae jelas kaget dan sedikit syok.
Jung Hoo serta kedua temannya yang baru datang melihat kejadian itu lalu bertanya apa yang sedang mereka lakukan sekarang?
Ki Deok masuk ke kelas, dan dengan Hyun Joong mempraktekkan kejadian tadi. Ki Deok mendorong Hyun Joong ke papan tulis, dan menahan tubuh Hyun Joong dengan tangannya.
Mirip dengan Nam Soon dan Heung Soo tadi.
Ki Deok berkata kalau tinjunya Heung Soo tadi sangat cepat dan mengagumkan.
Lalu teman yang satunya berkata kalau sepertinya kepalan tangan itulah yang membuat Nam Soon bingung sekarang ini.
Hyun Joong lalu berkata kalau Heung Soo diusir dari sekolah ini, berarti Jung Hoo yang akan berkuasa lagi? Ki Deok berkata kalau dia tidak menyukai Jung Hoo.
Lalu tiba-tiba Jung Hoo memanggil Ki Deok. Walaupun tidak suka, Ki Deok tetap mendekati Jung Hoo, dan bertanya ada apa? Jung Hoo meminta Ki Deok untuk segera pergi dan membawakan makanan untuknya. Ki Deok menjawab kalau tugasnya melayani Jung Hoo adalah hari selasa, sedangkan sekarang adalah hari senin.
Yi Kyun dan Ji Hoo marah, dan membuat Ki Deok meralat ucapannya kalau senin atau selasa hari yang sama.
Ki Deok menanyakan Jung Hoo pengen roti yang seperti apa? Roti sosis apa cream?
Kemudian Ki Deok pergi membeli roti untuk mereka bertiga.
Kang Joo yang melihat itu, semakin menyesal karena tidak menulis nama Jung Hoo. Min Ki yang ada disampingnya menjawab, kalau Kang Joo menulis memang apa yang akan terjadi?Min Ki juga mengingatkan kalau di semester yang lalu, Jung Hoo balas dendam terhadap anak-anak yang menulis namanya.
Di ruang kedisiplinan siswa. Nam Soon dan Heung Soo ditinggal berdua. Nam Soon berkata seharusnya Heung Soo tidak perlu berbuat sejauh itu. Nam Soon juga mengingatkan kalau Heung Soo berencana lulus di sekolah ini.
Heung Soo menjawab, kalau dia akan melakukan itu, jika Nam Soon tidak ada.
Nam Soon kemudian memandang Heung Soo, memanggil namanya dan berkata “Aku salah”
Heung Soo tertawa mendengarnya, dang anti menatap Nam Soon. Heung Soo bertanya kenapa Nam Soon menjadi semudah ini sekarang?Padahal dulu Nam Soon begitu keras kepala.
Nam Soon menunduk, dan berkata dia mengetauinya.
Heung Soo menjawab, kalau semua itu sudah terlambat untuknya. Heung Soo juga bilang kalau sekarang dia sudah tidak punya keinginan untuk berteman lagi.
Di ruang guru semua mengerubungi meja In Jae dan bertanya apa In Jae terluka, jika In Jae terluka maka In Jae bisa menggunakan hal ini sebaai kekerasan terhadap guru.
In Jae menjawab, kalau ini bukan kekerasan hanya kesalahan saja.
Se Chan menjawab entah disengaja atau tidak itu tetap kekerasan namanya.
Para guru berkata kalau ini menakutkan, kenapa harus mengirim anak seperti itu ke sekolah ini?
Uhm Dae Woong menjawab, lalu sekolah mana yang akan menerima mereka, kalaupun ada disekolah itu mereka juga pasti akan membuat masalah.
Soo Chul kemudian datang dan betanya pendapat Se Chan?
Se Chan menjawab kalau jujur dia tidak ingin terlalu berpendapat. Namun, kalau Se Chan mengirimkan anaknya ke sekolah, dan sesuatu seperti ini terjadi. Maka Se Chan tidak kaan mengirim anaknya ke sekolah ini. Se Chan berkata kalau sekolah akhirnya bukan menjadi tempat untuk anaknya belajar, tetapi hanya akan membuat anaknya terluka.
In Jae membantah, kalau sekolah bukan hanya untuk belajar saja. Se Chan memotong langsung kata-kata In Jae dan bilang kalau sekolah juga bukan tempat untuk berkelahi juga.
Se Chan beralasan kalau itu akhirnya membuat anak-anak berurusan dengan sekolompok anak-anak yang sombong dan sok kuat.
Nan Hee membenarkan itu dan berkata kalau kelas dua hanya akan semakin membuat guru Jung semakin menderita. Jo Bong Soo ikut ebrtanya alasan apa yang membuat Nam Soon dan Heung Soo berkelahi.
Guru yang lain menjawab, kalau semua sudah jelas, Heung Soo menyerang Nam Soon. Heung Soo mungkin marah pada Nam Soon karena mengira Nam Soon yang melaporkannya.
Jo Bong Soo berkata apakah tidak sebaiknya mereka memastikan terlebih dulu?
Se chan berkata kalau apalagi yang harus dipastikan, karena smeua sudah jelas.
Bong Soo menjawab, kalau sepertinya Se Chan lupa kan kata-kata yang diajarkannya dulu, bahwa ada hal yang lebih penting dari yang terlihat mata.Hal-hal yang tidak terlihat bisa jadi adalah kebenaran, jadi jangan melupakan itu.
In Jae menemui Nam Soon dan Heung Soo. In Jae berkata kalau kepala sekolah melarangnya untuk datang, tapi In Jae tetap meutuskan untuk datang.
In Jae bertanya apa yang terjadi? Tidak ada satupun menjawab, akhirnya In Jae menuyuruh mereka kembali ke kelas, dan meminta mereka untuk menjauh satu sama lain.
Sebelum In Jae pergi, Heung Soo apakah In Jae terluka?
In Jae menjawab, kalau tentu saja dia terluka, dan In Jae mengucapkan terima kasih karena Heung Soo sudah mengkhawatirkan dan bertanya padanya.
In Jae kemudia melihat mereka bergantian, lalu berkata kalau dia melihat Nam Soon dan Heung Soo seperti tidak sedang berkelahi. Mereka malah terlihat seperti teman (Sepertinya iya bu..^^)
Se Chan masuk ke kelas 2-2 untuk mengajar. Kim hyun Joong langsung berdiri, dan bertanya tentang Heung Soo. Apakah Heung Soo akan dikeluarkan? Hyun Joong bertanya dengan gayanya yang lucu. Tapi Se Chan tidak menanggapinya dan meminta agar semua membuka buku dan belajar. Kemudian Ki Deok ikut berdiri dan bertanya, bagaimana dengan Nam Soon apakah dia juga dikeluarkan hanya karena kena pukul?
Se Chan tetap tidak mau menanggapi dan menyuruh anak-anak membuka halaman 79. Ki Deok kembali berkata, bagaimna bisa Se Chan tetap mengajar dengan kondisi seperti ini? Ki Deok juga bilang kalau mereka semua punya hak untuk tahu.
Se Chan dengan santai menjawab “Apakah Park Heung Soo member makan padamu? Apakah Go Nam Soon dapat meningkatkan nilaimu? Hak untuk tahu? Kau memiliki hak untuk tahu halaman 79 dari buku kalian.Jadi buka buku kalian. ”
Masuklah Nam Soon dan Heung Soo. Mereka duduk di tempat masing-masing.
Se Chan dan In Jae menemui Im Jung Soo di ruangannya. In Jae meminta agar kepala sekolah melupakan tentang kejadian ini.
Jung Soo berkata kalau alasannya memanggil mereka berdua adalah untuk masalah nilai.
Im Jung Soo memuji kemampuan guru Kang, dan meminta agar mulai minggu depan membiarkan anak-anak untuk belajar mandiri. Jung Soo juga mengingatkan Kang Se Chan untuk menjaga janji yang sudah dibuatnya pada Jung Soo.
Se Chan hanya tersenyum dengan gayanya yang khas.
Nam Soon menemui Heung Soo. Mereka berada di luar rumah Heung Soo. Nam Soon ingin mengajak Heung Soo untuk bicara.
Heung Soo bertanya apa Nam Soon tidak mendengar yang guru katakan, bahwa menyuruh mereka untuk saling menjauh.
Nam Soon bertanya apa Heung Soo benar ingin sekolah?
Heung Soo menjawab tentu saja.
Heung Soo menambahkan kalau dia harus pergi ke sekolah untuk dikeluarkan.
Nam Soon hanya berkata agar Heung Soo memastikan dirinya untuk datang. Jika Heung Soo tidak datang, maka Heung Soo akan mati.
Heung Soo tidak percaya Nam Soon datang jauh-jauh ke tempatnya hanya untuk mengatakan ini? Nam Soon membenarkan hal itu.
Kemudian Heung Soo berbalik masuk ke dalam rumahnya.
Di Seungri, anak-anak sedang mengerubungi suatu pengumuman yang di temple. Nam Soon yang baru datang juga melihat pengumuman itu. Pengumuman itu berisi tentang berita Park Heung Soo dan dewan komite kekerasan sekolah.
Di kelas 2-2, Jung Hoo cs mendekati Heung Soo. Ji Hoon berkata kalau dia cukup sedih karena harus mengucapkan selamat tinggal dengan lebih cepat pada Heung Soo. Jung Hoo bertanya dengan sinis, haruskah mereka mengadakan pesta perpisahan?
Jung Hoo memanggil Young Woo dan bertanya bolehkah dia meminjam uang Young Woo? Heung Soo yang diam dari tadi lalu bertanya apa mereka masih belum-belum sadar?Heung Soo bahkan meminta agar mereka tetap tenang.
Heung Soo sejenak menatap Nam Soon yang merebahkan kepalanya di meja.
Heung Soo bilang harusnya mereka tidak seperti itu hanya karena dia tidak ada disini.
Jung Hoo bingung dengan apa yang Heung Soo katakan?
Heung Soo tertawa medengar pertanyaan Jung Hoo.Heung Soo tiba-tiba berkata kalau Jung Hoo juga tahu kalau masih ada lagi disini orang yang lebih kuat dari Jung Hoo.
Nam Soon yang pura-pura tidur, langsung membuka matanya mendengar yang Heung Soo katakan.
“Bahkan seluruh tubuhmu mati,kau tidak kan bisa mengatakan siapa orang itu.Haruskah aku memberitahumu siapa dia?”
Nam Soon akhirnya bangkit dari tidurnya.
Semua tegang dan menanti kata-kata Heung Soo selanjutnya. Ternyata Heung Soo menjawab kalau dia adalah guru Uhm.
Heung Soo tertawa setelah mengatakan itu.
Di ruang guru, Se Chan dan In Jae mendengarkan pembicaraan guru Uhm di telepon. Guru Uhm sedang menelpon seseorang yang dipanggil guru Min, dan menceritakan tentang kekerasan yang terjadi di sekolah mereka. Guru Uhm juga berkata, kalau guru Min tidak segera datang,maka situasi akan bertambah sulit untuk diselesaikan. In Jae menggeser kursinya mendekati Kang Se Chan dan bertanya kenapa Se Chan tidak mengajak Heung Soo berbicara, karena sesama pria pasti akan saling terbuka.
Se Chan mengingatkan In Jae kalau kepala sekolah meminta mereka untuk tidak ikut campur.
In Jae bertanya lagi pada Se Chan apa dia tidak khawatir pada Heung Soo kalau dia dikeluarkan?
“Guru Jung kau tidak kahwatir padaku? Aku takut Park Heung Soo.Ketika aku memegang dia kemarin, kekuatannya itu bukan lelucon. ”
In Jae llau bertanya bagaimana dengan Na Soon?Bukankah Se Chan pernah membantu Nam Soon?Se Chan menjawab, kalau masalah itu sudah berlalu, dan Se Chan juga bilang kalau Nam Soon tidak menyukainya, dan dia juga sama.
Lalu tiba-tiba masuklah Nam Soon diantara mereka.
Nam Soon bertanya pada In Jae apakah Heung Soo akan benar-benar dikeluarkan atau dia dipindahkan?
In Jae menjawab kalau itu sekolah yang memutuskan.Tapi Se Chan malah menjawab kalau hal itu sudah jelas. Se Chan berkata, kalaupun Heung Soo dipindahkan tidak ada sekolah yang mau menerimanya. Se Chan juga meminta agar Nam Soon tidak khawatir tentang itu, karena Nam Soon adalah korban, maka posisi Nam Soon aman.
Nam Soon bertanya lagi pada In Jae. Bagaimana cara agar Heung Soo tidak jadi dikeluarkan?In Jae menjelaskan kalau sampai sekarang dia juga belum tahu caranya.
Se Chan malah bertanya kenapa kemarin Nam Soon bukannya melawan saat dipukul Heung Soo? Apa Nam Soon tidak punya kekuatan sama sekali. In Jae menghentikan Se Chan dan berkata pada Nam Soon untuk berbicara setelah kelas berakhir.
Nam Soon menyetujuinya dan segera pergi.
Di kelas In Jae menjelaskan tentang narasi deskriptif untuk menggambarkan suatu kejadian yang kronologis. In Jae menjelaskan kalau ini adalah hal yang paling penting dalam menulis. In Jae meminta mereka untuk mencobanya.
Anak-anak sama seklai tidak ada yang mau mencoba. In Jae meminta agar mereka jangan terlalu terlihat putus asa, karena ini tidaklah sulit.
In Jae meminta agar mereka membuat 5 kalimat secara kronologis untuk menggambarkan suatu kejadian.
Karena masih pada belum mau, In Jae akhirnya memberi contoh dengan melihat Ki Deok dan Hyung Joong yang sedang asik bicara.
In Jae memanggil Ki Deok dan bertanya apa sedang dibicarakan Ki Deok? Ki Deok menjawab kalau mereka membicarakan tentang makan siang mereka. In Jae lalu menuyuruh Ki Deok untuk berdiri dan membuat lima kalimat,Ki Deok menyanggupi dan berkata itu mudah.
Ki Deok lalu berdiri, dan membuat kalimat yang berhubungan dengan makanan. Semuanya tertawa medengar Ki Deok.
In Jae tersenyum dan tertawa mendengar kalimat Ki Deok. In Jae lalu bertanya siapa lagi? In Jae menjelaskan kalau kalian bisa membuat kalimat tentang pengalaman pribadi. Nam Soon lalu mengangkat tangannya. Semuanya heran karena ini tidak biasanya. Nam Soon berdiri dan memandang Heung Soo. Se Chan juga melihat dari luar kelas.
“Dia bermimpi menjadi seorang pemain sepak bola. Untuk bisa bermain sepak bola, pelatih menyuruh meninggalkan geng”
Heung Soo terkejut mendengarnya, bahkan Jung Hoo cs ikut mendengarkan kata-kata Nam Soon.
Nam Soon melanjutkan kata-katanya “Untuk bisa meninggalkan geng, dia harus mendapatkan pukulan. ”
Lalu terlihatlah adegan Heung Soo dipukul Nam Soon dan teman-temannya.
Nam Soon melanjutkan “Setelah kena pukul, ia mengalami cedera kakinya. ”
Terlihatlah saat Nam Soon menginjak kaki Heung Soo, dengan tekanan keras.
“Pemimpin geng adalah orang yang brengsek yang mencuri mimpinya. ”
In Jae mengatakan kalau kalimat terakhir itu bukan narasi. Nam Soon berkata lagi kalau masih ada satu kalimat lagi.
“Dan brengsek itu..”
Heung Soo seperti mau menangis mendengarnya. Nam Soon melihat kea rah Heung Soo dan melanjutkan kata-katanya
“Dan brengsek itu adalah Go Nam Soon. ”
Kembali lagi adegan saat Nam Soon menginjak kaki Heung Soo dengan kerasl. Heung Soo kesakitan, dan Nam Soon memandang tidak percaya dengan yang terjadi. Nam Soon tidak percaya dengan apa yang dia lakukan pada Heung Soo. Heung Soo apalgi, dia semakin tidak percaya kalau Nam Soon yang melakukannya. Sahabatnya sendiri.
Nam Soon lalu berkata kalau itu sebabnya Park Heung Soo tidak melakukan kesalahan apapun.
Ha Kyung dan Kang Joo tidak percaya mendengarnya.
Bersambung ke part 2