Wednesday, 27 February 2013

Sinopsis Ad Genius Lee Tae Baek Episode 2 Part 1



E

pisode 1 kemarin diakhiri dengan keterkejutan Tae Baek dan Ji Eun, yang mana ternyata konsep yang mereka rancang digunakan untuk menarik perusahaan Dae Sung, agar proyek ini jatuh ke Geumsan. Diantara keterkejutan mereka, Addie dan Ah Ri tersenyum senang dan puas, karena Presiden No sepertinya sangat tertarik dengan konsep yang mereka sajikan.

Episode 2

Di ruangan Addie dan lainnya terlihatlah di layar tulisan PLAY DREAMING DRIVING.
Itulah tagline dari konsep iklan Geumsan untuk iklan mobil Dae Sung.



Presiden No puas dan berkata kalau ini menyenangkan, bahkan presiden No tersenyum, hal yang sangat jarang dilakukannya. Addie dan ayahnya juga tentu ikut tersenyum, merasa kerja keras mereka akan membawa hasil yang bagus.
Presiden No juga berkata kalau ia menyukainya karena benar-benar sesuai konsep.
Presiden No pun menyuruh mereka melanjutkan dengan konsep ini. Itu tandanya bahwa Dae sung akan mengambil iklan dari Geumsan.
Ah Ri tersenyum senang setelah Presiden No dan stafnya meninggalkan ruangan.





Lee Tae Baek duduk di luar dan masih memandang ke atas layar, dimana menampilkan karyanya. Konsep yang dibuahkan dari otaknya. Dan tae Baek memandang itu dengan perasaan kecewa. Ji Eun yang ternyata sudah ada di dekat Tae Baek bertanya kalau Lee Tae Baek benar-benar melihatnya kan? Itu konsep mereka.
Tae Baek menjawab mungkin. Ji Eun bertanya apa yang terjadi? Ji Eun berpendapat kalau ini curang namanya. Walau dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi perbuatan ini sangat kasar.

“Itu bukan hanya karyamu. Itu karyaku juga”
(Iyalah, Iklan tanpa tagline sebagus apapun tetap ga akan nendang. Ibarat masakan tanpa bumbu. )





Tim Geumsan Ad merayakan kesuksesan mereka dengan minum-minum, tentu ada Go ah Ri di sana. Addie kang tiba-tiba berdiri dan berkata kalau dia harus segera pergi karena masih ada yang harus dia selesaikan.
In Hwa berkata kalau tokoh utama mana boleh meninggalkan tempat lebh cepat. Apalagi acara belum berakhir.
Lalu Addie tiba-tiba mengeluarkan kartu kreditnya dan berkata “Bukankah ini lebih penting daripada aku?’
(Haha..takut ga ada yang bayar makanya Addie ditahan disana. Pada ga mau rugi sih..^^)

Addie menyuruh mereka membayar semua dengan kartu ini, terserah seberapa banyak yang mereka minum atau makan.
Lee Eun Hye menerimanya dengan senang dan berkata kalau dia akan mempergunakannya dengan baik, dan tidak lupa Eun Hye juga mengucapkan terima kasih.

Addie langsung pergi meninggalkan mereka.












Lalu tiba-tiba ponsel Ae Ri berbunyi. Ji Eun deh kayaknya yang menelepon. Ah Ri menerimanya dan bertanya ada apa?
Ji Eun berkata ini mengenai Lee Tae Baek. Raut wajah Ah Ri langsung berubah begitu mendengar nama itu. Ah Ri bertanya dimana Ji Eun sekarang?





Ji Eun masih ada di Geumsan. Dia bersama Tae Baek menunggu Ah Ri datang.
Tae Baek masih terlihat kecewa, lalu tiba-tiba Ji Eun bertanya apa hubungan Tae Baek dengan ketua tim Go?
Tae Baek hanya menjawab kalau Ah Ri hanyalah orang yang dia kenal.





Datanglah orang yang mereka tunggu. Ah Ri meminta Ji Eun agar meninggalkannya berdua saja dengan Tae Baek. Tapi Ji Eun menolak, karena dia juga harus berada disini.
Ah Ri memandang tajam pada Ji Eun, dan Tae Baek akhirnya berkata kalau dia sebenarnya juga ingin bicara berdua saja dengan ketua tim Go.
Tapi kemudian Ah Ri berubah fikiran dan meminta Ji Eun tetap berada bersama mereka.







Ah Ri memandang Ji Eun dan memintanya untuk menjelaskan kenapa dia harus ada disini juga?Ji Eun menjelaskan kalau dialah yang menulis untuk tagline konsep iklan mobil Tae Baek.
Ji Eun pun meminta agar ketua tim Go bisa menjelaskan semua ini padanya. Kenapa akhirnya konsep yang dia bikin bersama Lee Tae Baek dipakai untuk iklan mobil Dae Sung?
Tae Baek memandang Ah Ri menanti apa yang akan dikatakannya.

Ah Ri dengan tersenyum berkata kalau sepertinya Tae Baek dan Ji Eun salah paham.
Ah Ri mengatakan kalau konsep yang dipilih adalah konsep dari manager umum. Konsep kalian memang sedikit mirip dengan konsep si manager umum.
Lalu terlihatlah saat Lee Eun Hye menyerahkan konsep yang telah dipilih Addie Kang pada Ah Ri saat itu.









Terlihat saat itu kalau konsepnya mereka memang mirip. Pergambarnya hampir sama.
Ah Ri mengatakan itulah sebabnya dia bilang sama Tae Baek kalau konsep yang dajukan Tae Baek ditolak.



Tae Baek dengan tersenyum memamndang Ah Rid an bertanya padanya, apa Ah Ri memintanya untuk percaya?
Dengan pati Ah Ri berkata kalau Ji Eun bisa menanyakan itu pada yang lainnya besok. Ah Ri berkata pada Ji Eun kalau dia hanya perlu mengkonfirmasi hari dan waktu saja kapan konsep itu diterima? Apakah setelah konsep Lee Tae Baek ada ditangannya atau sebelum itu?

Lalu Tae Baek berkata bagaiman dengan tagline atau salinannya? Apa masuk akal kalau salinan atau tagline itu juga sama persis?
(Iya masak kebetulan bisa dua kali mbak?)

“tentu saja tidak masuk akal”
Ternyata yang menajwab adalah Addie Kang. Dia sudah berdiri disana, membuat yang lain menoleh kaget memandangnya.











Addie Kang mendekati mereka, sebelum menjelaskan mereka sudah dalam posisi duduk, dan Addie sedang menyeduh kopinya. Addie kemudian berkata kalau tagline atau salinan dari Ji Eun itu sangat bagus, maka dia memutuskan menggunakannya. Addie juga meminta maaf karena menggunakan itu tanpa ijin dari Ji Eun sebelumnya. Ji Eun tidak mampu berkata-kata mendengarnya.







Addie berkata kalau tim berfikir bahwa konsep itu adalah murni karya Ketua Tim Go. Untuk masalah itu mereka bisa memperbaikinya dengan mengatakan kalau salinan yang adalah milik Ji Eun, tapi disini yang tidak diketahui Ji Eun adalah bahwa Tae Baek menyerahkan konsep itu beserta salinannya pada Ketua Tim Go, dan Tae Baek juga mengijinkan Go Ah Ri untuk mengakui itu sebagai karyanya dengan mencantumkan namanya di proposal itu.

Ji Eun jelas kaget mendengarnya, dan belum berhenti sampai disitu kekagetan Ji Eun, karena Addie berkata kalau Ji Eun mau memperkarakan ini ke pengadilan atas ketidakjujuran Tae Baek, maka Addie Kang akan membantu Ji Eun menyewa pengacara yang kompeten dalam masalah hak cipta periklanan.

Addie berkata kalau ini bukan salah ketua tim Go. Tpi kesalahan karena Tae Baek tidak jujur pada Ji Eun. Jadi kuncinya ada di tangan Ji Eun, apa mau memasukkan masalah ini ke pengadilan atau tidak? Ji Eun langsung menggeleng dan berkata tidak ingin melakukan itu. Itu hanya akan membuat semua menjadi semakin rumit dan tidak bisa dikendalikan lagi. Ji Eun hanya meminta agar Addie Kang menyelesaikan masalah cek sub kontraktor Tae Baek. Tae Baek protes pada Ji Eun.
Ah Ri juga berkata kalau masalah itu biar dia dan tae Baek yang mengurusnya.
Ji Eun menolak, dan berkata kalau lebih baik dibahas sekarang, karena tujuan konsep itu dibuat juga memang untuk cairnya cek subkontraktor Tae Baek.
Addie Kang langsung menyela dan emnyuruh mereka membahas itu besok saja.
Addie bertanya pada Ji Eun apa ada lagi?
Ji Eun menggeleng dan berkata sudah cukup.





Ji Eun ingin mengajak Tae Baek segera pergi, tapi Tae Baek malah memandangi konsepnya yang ditaruh di meja. Addie berkata kalau dia akan pergi sekarang karena semuanya sudah selesai. Baru saja Addie berdiri dari duduknya, Tae Baek memanggil Addie, membuat langkah Addie berhenti.
Addie menoleh dan menatapaTae Baek. Addie bertanya apa ada sesuatu lagi yang ingin dikatakan Tae Baek?

“Apa kau lahir di tahun ular?”(salah satu 12 zodiac cina)

Addie bingung, yang lain yang mendengar juga ikutan bingung.
Tae Baek tidak menjelaskan maksudnya dan malah berkata kalau Addie malah memperpanjang masalah.





“Biarkan aku bertanya sesuatu antara pria dengan pria?”

Addie bertanya apa itu?

“Apa kau akan menggunakanku atau tidak?”

Ah Ri menyela dan berkata apa Tae Baek dari tadi tidak mendengarkan. Tae Baek tidak peduli dan terus berkata pada Addie apa dia punya bukti atas apa yang dia katakan tadi? Bukti kalau dia tidak menyalin konsep milik Tae Baek?

Addie Kang hanya tersenyum dan menjawab kalau konsep Tae Baek itu hanya dasarnya aja.







Tae Baek merasa tidak terima dengan apa yang di katakana Addie. Apa konsepnya hanya dasar saja?
Addie berkata kalau konsepnya Tae Baek sama dengan miliknya, jadi dia juga mengamati konsep itu. Idenya bagus tapi desainnya kekanak-kanakan. Addie kembali duduk diantara mereka, dan melanjutkan kata-katanya, kalau sebuah gambar itu hanya akan menjadi tidak berarti kalau hanya menjadi gambar saja, tidak lebih. Dan gambar seperti itu tidak bisa dinamakan iklan.

Tae Baek menjadi semakin emosi dan bertanya apa menyalin karya orang lain juga bisa dibilang iklan? Apakah seperti itu motto Geumsan. ‘Mencuri lalu mengabaikan’
Ah Ri marah dan menegur Tae Baek “Cukup. Kenapa kau seperti ini?”
Addie berkata kalau dia baik-baik saja, dan mengambil desain Tae Baek yang ada diatas meja. Addie mnenjelaskan kalau dulu dia juga sempat mengambil kuliah psikologi periklanan, jadi dia bisa menganalisis identifikasi pada gambar.

Addie menerangkan kalau dalam konsep desain milik Tae Baek, mobil terletak diarah atas dan bagian kanan kertas.”Ini adalah gejala orang punya mimpi yang tidak terjangkau. Sebaliknya mobil-mobil yang digambar kecil , dan itu artinya..rasa rendah diri, martabat yang rendah”







Ji Eun memandang tidak percaya pada Addie yang bisa berkata seperti itu. Tapi Addie tidak peduli, dia melanjutkan analisanya.Addie bilang kalau Tae Baek itu punya mekanisme pertahanan yang berlebihan, seorang regresif yang berfokus pada dunia sendiri sering menunjukkan elemen itu.
Ah Ri juga ikut melirik Tae Baek melihat bagaimana reaksi Tae Baek.

Tae Baek bertanya apa analisa itu adalah tentangnya?
Addie berkata kalau itu seperti dua dunia yang telah bentrok. “Suatu kenyataan yang gelap, dan masa depan yang tidak terjangkau”

Addie menaruh kembali desain Tae Baek dia meja, dan mengakhiri analisanya yang menyakitkan itu. Tae Baek hanya memandang Addie dan mengambil kertas desainnya. Meremasnya menjadi kecil. Ji Eun terlihat tidak percaya dengan yang dilakukan Tae Baek. Tae Baek bertanya apa ada lagi yang akan dikatakan Addie tentangnya.
Addie sendiri dengan senang hati melanjutkan kalimatnya dengan alasan sebagai tambahan informasi untuk Tae Baek “Mobil merah pada gambarmu, mengungkapkan agresi yang berlebihan”

Ji Eun yang melihat5 suasana makin memanas, mengatakan kalau mereka akan pergi sekarang dan mengajakn Tae Baek untuk segera bangkit dari duduknya. Tae Baek pun mengikuti saran Ji Eun.











Baru saja mereka berdiri Addie kembali berkata kalau bolehkah dia memberi saran sebagai orang periklanan dan sebagai senior Tae Baek. Tae Baek berseru jangan, dan Ah Ri kaget mendengar Tae Baek berani berteriak pada pimpinannya. Addie berdiri sehingga sejajar dengan tae Baek, Ah Ri pun ikut berdiri juga dari duduknya.
Addie berkata “Luruskan lipatanmu dari pikiran miring, dan kehidupan kusutmu akan terungkap”







Tae Baek yang mendengar itu, semakin meremas kertas desainnya. Meremasnya dengan penuh amarah lalu melemparnya melewati Addie Kang.
“Kertas lusuh akan terbang lebih jauh. Ingat itu!”







Tae Baek pun meinggalkan tempat dengan penuh amarah. Ji Eun menyusulnya setelah berpamitan pada Ah Ri dan Addie Kang.

Addie sendiri hanya tersenyum simpul mendengar kata-kata terakhir Tae Baek.
Tae Baek benar-benar marah, dia keluar dengan emosi didadanya. Tae Baek berhenti setelah melewati pintu Geumsan. Ji Eun yang menyusul Tae Baek berdiri disampingnya dan berkata dengan bercanda kalau lemparan Tae Baek tadi bagus juga. Tae Baek memandang Ji Eun, dan Ji Eun berkata bahwa lemparan itu membuatku merasa lebih baik. Ji Eun tersenyum pada Tae Baek dan berkata kalau kemungkinan desain memang mirip karena direkturnya tidak mungkin melakukan hal itu. Menjiplak karya orang lain.
Tae Baek berkata kalau dia tidak menuduhnya plagiat. Dia marah karena desainnya dikatakan gambar yang tidak berarti.

“Aku tidak tahu seberapa berbakatnya dia, tak ada seorangpun berhak mengatakann kalau gambar itu tidak berarti. Ini tentang hasil kerja orang lain.!”







Masih di Geumsan. Ah Ri berkata kalau dia tidak peduli apapun hukumannya karena dia akan membawa semuanya. Addie bertanya kalau begitu apa hukumannya? Toh Ah Ri sudah dengan baik melakukannya.
Ah Ri bingung dan Addie berkata kalau Ah Ri akan dihukum,
Addie kemudian memandang Ah Rid an berkata kalau sampai proyek ini gagal, tidak peduli apakah Ah Ri akan menyuap atau mencuri karya orang lain, jangan pernah ragu utnuk melakukannya.
(What? Tunggu dulu.. Mencuri atau menyuap, jadi..benarkah..Addie mencuri karya Tae Baek dan mengakui itu sebagai hasilnya?)

Addei juga meminta agar Ah Ri bisa mengatasi dengan segera masalah yang muncul. Itu juga alasan kenapa Ah Ri emndapat gaji yang tinggi.
Ah Ri mengangguk dan berkata kalau dia akan mengingatnya dengan baik.







Diluar Geumsan, Ji Eun dan Tae Baek masih terlihat belum beranjak meninggalkan tempat mereka tadi. Tae Baek mulai berjalan mendekati motornya sambil bertanya apa Ji Eun tidak terlalu berlebihan tadi, mengingat Ji Eun kan hanya karyawan magang. Ji Eun dengan mantap emnjawab, kalau dia bertanggung jawab untuk urusannya itu, jadi Tae Baek tidak perlu khawatir.
Tae Baek berpesan agar Ji Eun tidak memberitahu orang-orang Geumsan kalau mereka memiliki hubungan yang baik.
Katakan saja pada mereka bahwa Tae Baeklah yang mengancam Ji Eun sehingga mau membantunya.
Ji Eun tersenyum dan dengan nada bercanda menjawab kalau dia memang akan melakukan yang seperti itu.





Tae Baek yang sudah hendak naik motornya, berbalik lagi dan menatap ke gedung Geumsan. Kemudian Tae Baek berteriak “Hai orang-orang Geumsan. Tunggulah dan lihat. Sekarang dunia adalah milikmu. Tapi aku pasti akan membuat duniaku. Kalian membuat papan iklan, kalian membuat aturan, aku akan menjungkirbalikkan segalanya. Lee Tae Baek akan meruntuhkan semua papan iklan kalian. Tunggu saja!”

Ji Eun yang mendengar semua itu hanya tersenyum. Lalu tiba-tiba ada yang emnegur Tae Baek karena dia sangat berisik. Lee Tae Baek malah memarahi mereka dan membuat Ji Eun tertawa karenanya.







Tae Baek mulai naik ke motornya, memakai helmnya dan berkata pada Ji Eun kalau semua akan kembali normal. Ji Eun memandang motor Tae Baek yang semakin menjauh, lalu berkata “Tae Baek semangat.”





Di rumah Tae Baek, So Ran sedang memakai masker dibantu oleh nenek. Tae Baek muncul dan berseru kalau dia sudah pulang. Nenek yang melihat jedatangan Tae Baek bertanya apa Tae Baek sudah makan? Tae Baek menjawab kalau dia sudah makan.

Tae Baek duduk di tempat dimana ada gambar Ah Ri di temple disana. Tae Baek melepas gambar Ah Ri dan tentu itu menarik perhatian adiknya So Ran.







So Ran kaget dan bertanya apa yang Tae Baek lakukan? Tae Baek memberesi semua benda kenangannya yang tersisa tentang Ah Ri di meja itu.
So Ran bertanya apa Tae Baek melepasnya? Kenapa? Nenek mencubit So Ran atas pertanyaannya itu, dia tahu cucunya pasti sedang sedih. Pasti ada sesuatu yang terjadi, yang membuat Tae Baek melepas gambar Ah Ri.
So Ran tidak peduli dan berkata harusnya Tae Baek melakukan itu lebih cepat.







Tae Baek menaruh semua itu kedalam sebuah wadah, dan menulis pada sebuah kertas kecil berwarna pink. Tulisan itu Tae Baek tempel pada tempat dimaan tadinya ada gambar Ah Ri. Dikertas itu tertulis “Kertas lusuh yang terbang jauh!!”
Dengan menatap mantap pada kertas itu, Tae Baek seolah mengumpulkan tekad dan semangatnya. Tae Baek berkata sambil terus menatap tulisan itu “Tunggu aku dan lihat seberapa jauh aku bisa melakukannya”







Ji Eun di bis juga menulis kata-kata itu di ponselnya “Kertas lusuh yang terbang jauh”

Lalu tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel Ji Eun dan tertulis kalau yang memanggil “Presiden”
Ji Eun terlihat galau, dan tidak mengangkatnya, tapi wajah Ji Eun terlihat sedih karena itu.







Keesokan paginya.
Tae Baek mengendarai motornya dengan penuh semangat. Ternyata di helm Tae Baek juga tertulis kalimat motivasinya “kertas lusuh yang terbang jauh.”





Tae Baek sampai di tempat kerjanya, dan temannya yang melihat Tae Baek sudah datang menghampiri Tae Baek dan berkata kalau bos mereka sudah pergi. Dia melarikan diri.
Tae Baek kaget, dan seorang laki-laki sepertinya yang menagih uang sewa bertanya dimana bos Tae Baek?
Tae Baek menjawab kalau mereka juga tidak tahu. Orang itu marah-marah, dan tiba-tiba ponsel Tae Baek bergetar. Tae Baek menerimanya dan menjawab halo. Ternyata yang menelpon adalah bos mereka yang melarikan diri pagi ini. Tae Baek tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres, dan akan semakin parah kalau orang itu tahu kalau yang menelepon adalah bosnya. Maka Tae Baek berpura-pura mendapat telepon dari adiknya So Ran, dan berjalan menjauh.







Bosnya hanya berkata Maafkan aku. Tae Baek bertanya tentang apa ini?
Bosnya menjelaskan kalau dia sudah mencoba untuk hidup dengan jujur. Dia menceritakan kalau dari umur 20 tahun dia sudah pergi ke seoul untuk bisa masuk ke dunia periklanan. Tapi sekarang dia melarikan diri seperti seorang penipu bahkan tidak bisa pulang ke rumah.

Tae Baek yang mendengarkan itu menjawab kalau dia mengerti, dan akan melakukan yang terbaik untuk memikirkannya. Bos Tae Baek hanya bisa meminta maaf dan berkata kalau dia pantas untuk mati.
Tae Baek berkata agar bosnya bisa menjadi lebih kuat, karena Yoo Chan anak si bos bisa depresi lihat ayahnya kayak gitu.

Tae Baek mematikan teleponnya, dan ternyata Bos Tae Baek minta pulsa sama pengunjung yang ada di belakang mereka. Bosnya pun mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya dan mengucapkan terima kasih.









Kantor tae Baek itu ternyata sudah diobrak-abrik oleh orang-orang yang tadi datang. Tae Baek melihat ke dalam, dan memang sudah berantakan. Tae Baek lalu membungkukkan badannya sedalam mungkin dan berkata maafkan aku. Teman-temannya yang melihat merasa heran dengan apa yang dilakukan Tae Baek.







Tae Baek berkata kalau merekapun tidak akan mendapatkan apapun kalau menjual semua isi yang ada di dalam kantor ini. Tae Baek meminta agar tetap meninggalkan semuanya pada dia dan teman-temannya.
Orang-orang itu heran “meninggalkannya padamu?Apa yang membuat kami percaya dan meninggalkannya padamu? ”

Tae Baek menjawab mantap kalau dengan tekad yang kuat dia akan bisa mendapatkan pesanan papan iklan dari semua toko yang ada di daerah ini. Teman-temannya kaget, dan Tae Baek terus berkata kalau dia akan membangkitkan kembali ‘Surga papan Iklan’, jadi Tae Baek berharap mereka mau membantunya. Tae Baek pun kembali membungkukkan badannya pada orang-orang itu.





Sementara itu di Geumsan. Ji Eun sedang mengantarkan pesanan minuman untuk tim AE. (Ji Eun malah kayak pembantu lo disana.)
Lee Eun Hye bertanya kenapa Ji Eun semalam tidak datang? Ji Eun menjawab kalau semalam dia sedikit lelah.
Seorang dari mereka berkata kalau Ji Eun pasti pergi kencan. In Hwa yang emndengar itu seperti akan marah karena tahu Ji Eun berkencan, padahal dia saja belum. Haha





Masuklah Addie Kang dengan Go Ah Ri. Addie Kang berkata kalau akan mengadakan rapat tentang iklan mobil Dae Sung.
Ah Ri menyuruh Ji Eun untuk membuatkan salinan pada semua yang ada disini.
Ji Eun pun mematuhinya.





Ji Eun menuju mesin foto kopi, dan melakukan apa yang di perintahkan Ah Ri padanya walau badannya penat.
Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselnya dan tertulis nama “Ketua”
Dengan enggan Ji Eun menjawab panggilan itu. Dan ternyata yang dipanggil ketua itu, kakek yang kita lihat di episode 1 kemaren.

Ji Eun berkata kalau sekarang dia sedang di tempat kerja.
Kakek menjawab kalau seekor naga tidak pernah lahir dari sungai yang kecil. Tidak ada alasan naga masuk ke dalam sungai yang kecil?

(Hmm..sungai kecil? Apa maksudnya Geumsan?)

Ji Eun merasa kakek hanya berbelit, dan bertanya apa sebenarnya yang ingin dikatakannya?
Kakek menjawab “Kenapa anaknya hanya bekerja sebagai karyawan magang? Aku tidak bisa mengerti itu”

(Hah anak? Bener kan kakek itu nikahnya telat, makanya anaknya lebih cocok jadi cucunya. Atau memang cucunya ya?..Arrghh ga tau deh..)

Ji Eun menjawab kalau dia tidak merasa tempatnya sekarang hanya aliran sungai yang kecil.







Lalu Ah Ri menegur Ji Yoon(Di subtitle ini tulisannya Ji Yoon, di episode 1 tulisannya Ji Eun. Bener-bener..pusiingg..semoga kalian paham ya..Ji Eun ya Ji Yoon. Oke..^^)

Ah Ri bertanya apa Ji Yoon melakukan pembicaraan pribadi saat jam kerja dengan status masih karyawan magang? Ji Yoon meminta maaf dan berkata kalau dia akan menutup teleponnya karena dia sedang sibuk sekarang.
Kakek merasa kecewa karena Ji Yoon menutup teleponnya.







Ah Ri menyuruh Ji Yoon membeli semua barang yang ada di daftar. Ah ri berpesan agar Ji yoon berhati-hati, jangan sampai kayak waktu dulu.
Ah Ri juga bilang kalau minatnya pada Ji Yoon meningkat setelah kejadian tadi malam. Setelah Ah Ri pergi, Ji Yoon hanya memandang ponsel dan catatan berisi barang-barang yang harus dibelinya.





Lee Tae Baek sedang membersihkan kantornya, sepertinya para penagih sudah memberikan kepercayaannya pada Tae Baek, sehingga tidak menjual kantor beserta isinya ini, yang memang tidak seberapa.
Dua temannya ada disana, dan terlihat seperti ingin menyampaikan sesuatu walau sedikit ragu dan takut. Akhirnya mereka memberanikan diri, mereka meminta maaf pada Tae Baek yang mereka panggil dengan sebutan Hyung.
Mereka mengatakan kalau mereka berencana untuk mencari kerja di tempat lain. (Kasian Tae Baek udah jatuh tertimpa tangga ibaratnya. Udah susah, ditinggal lagi.)
Mereka bilang kalau ekonomi sedang lemah saat ini. Bagaimana mereka bisa membayar sewa setiap bulannya.

Tae Baek menjawab kalau dia akan berusaha mencari uang untuk bisa membayar bulanannya. Pasti bisa kalau percaya.
Tapi tekad mereka sepertinya sudah bulat, untuk cari kerjaan lain. Jadi walaupun Tae Baek mencoba meyakinkan mereka, itu tidak berhasil.



Tae Baek duduk diatas motornya, terlihat sedih. Ditinggalkan oleh semua saat keadaan terjepit seperti ini. Tapi kemudian dia bergumam “Baiklah..baiklah..”
Tae Baek berkata seolah pada motornya, kalau dia masih memiliki motornya. Jadi buat apa sedih ditinggalkan teman-temannya. Tae Baek juga berkata kalau dia adalah pemuda yang panas dan mampu, dalam kondisi yang sempurna.

“Wajah? Wajah adalah seni. Untuk menyebutkan kemampuanku tidak perlu lebih dari sekali. Kehidupan?Itu benar. Apakah kehidupan Lee Tae Baek pernah gampang?”

Kata-kata itu seolah penyemangat untuk dirinya, Tae Baek melanjutkan kalau dia juga tahu tidak ada kesempatan untuk menang. Tapi tidak ada salahnya mencoba lagi.





Tae Baek kemudian mendatangi toko-toko yang ada disekitar daerahnya, yang menurut Tae Baek membutuhkan papan iklan.
Saat masuk ke salah satu toko, belum apa-apa Tae Baek sudah diusir oleh pemilik toko.



Tae Baek tidak menyerah, dia kemudian pergi ke toko lainnya. Dan di toko kali ini Tae Baek dengan semangat mengatakan kalau dia akan memberikan diskon pada pemilik toko kalau mau memesan papan iklan padanya. (Semangat Tae Baek..!!)
Pemilik topko menolak dan berkata kalau dia tidak membutuhkannya.





Tae Baek beralih lagi ke toko selanjutnya, dan masih mengalami kejadian yang sma. Ditolak. Saat sedang melangkah, Tae Baek melihat salah satu bangunan yang belum ada papan namanya, dan tertulis “Segera hadir”
Berarti toko itu baru akan buka, dan Tae Baek seolah mendapatkan semamngat baru. Diapun melangkahkan kakiknya ke dalam.





Pemilik toko mengatakan kalau Tae Baek seorang pemuda yang sangat antusias. Dia juga ingin membantu Tae Baek, tapi ada tempat lain yang memang menangani semua papan nama di daerah ini. Tae Baek seolah tidak percaya “Semua papan nama?”





Terlihat di jalanan ada seorang pengemis yang memakai tulisan di dadanya. Kemudian terlihat ada seorang laki-laki bertopi yang menghampiri pengemis itu.







Pemilik toko mengatakan kalau ada seorang bernama Ma Jing Ga, dia adalah rajanya papan iklan di daerah ini.

Terlihat lagi di scene selanjutnya, kalau laki-laki itu(Ma Jing Ga—yang ada di depan pengemis) mengambil papan yang dipasang di dada pengemis, membaliknya dan menuliskan sesuatu disana. Setelah itu meninggalkan sang pengemis.





Pemilik toko mengatakan kalau itu sangat mistis, karena siapapun yang memakai jasa Ma Jing Ga, maka penghasilan orang itu akan meningkat dua kali lipat. Siapa yang akan melawan dia?

Dan terlihatlah wadah uang sang pengemis mulai terisi, orang-orang mulai menaruh koin mereka setelah melihat si pengemis(Mungkin karena tulisannya sudah diganti.)
Dan si pengemis tentu sangat senang.
Ternyata tulisan itu memang sudah berganti dan berisi “Aku minta maaf untuk duduk di kota indah ini, aku akan pergi setelah mendapatkan jumlah untuk tagihan medis anakku”







Tae Baek akhirnya memutuskan menemui Ma Jing Ga itu di kantornya. Disana terlihat papan iklan dengan wajah si empunya dan dengan tulisan “Periklanan G Feature ”





Tae Baek masih mengingat kata-kata pemilik toko tadi, yang berkata kalau akan sulit memasang papan tanda di daerah ini, walaupun itu hanya satu sebelum Tae Baek berhasil melawan Ma Jing Ga, satu lawan satu.
Kata-kata itu malah membuat tae Baek termotivasi, sehingga datang di daerah Ma Jing Ga. Tae Baek masuk ke dalamnya.



Dan saat masuk Tae Baek terkejut, karena di dalamnya berisi orang-orang yang aneh. Ada gadis yang main permen karet di mulutnya, ada seorang laki-laki yang sedang latihan angkat beban untuk membentuk ototnya, dan yang terakhir, di sofa ada pria yang sedang asik main kartu sendirian. Tidak mencerminkan orang-orang periklanan di dalamnya.









Tiba-tiba si gadis yang lagi asik dengan permen karetnya dan juga asik merapikan kukunya, bertanya pada Tae Baek dengan acuh apa yang bisa dibantunya?
Tae Baek bertanya apa Presiden Ma ada?
Dengan masih sibuk mengecat kukunya, si gadis hanya mengarahkan jarinya menunjuk suatu tempat tempat dimana orang yang Tae Baek cari.





Tae Baek pun menuju kearah yang ditunjuk gadis tadi. Tae Baek juga masuk ke dalamnya dan heran mendapati Ma Jing Ga sedang asik tiduran dikursi pijatnya.
Atau kasur pijatnya ya?^^
Tae Baek benar-benar melongi melihatnya.









Orang yang bernama Ma Jing Ga itu bertanya ada apa?
Tae Baek bertanya apa benar orang ini Presiden Ma?
Orang itu menjawab Ya.
Lee Tae Baek langsung memperkenalkan dirinya, kalau namanya adalah Lee Tae Baek dan dia adalah seorang (kapiten)..uppss salah maksudku seorang pembuat papan iklan.^^

Ma Jing Ga masih asik dengan kegiatannya. Dia hanya menanggapi dengan kata-kata Ya saat Tae Baek mengenalkan dirinya.

Tae Baek kesal karena diacuhkan, dia melanjutkan kata-katanya kalau dia datang kesini untuk menantang ma Jing Ga secara resmi. Mendengar kata itu, Ma Jing Ga mengangkat kepalanya dan membuka kacamatanya agar bisa memandang Tae Baek.





Ma Jing Ga dan Tae Baek pun akhirnya keluar dari ruangan itu. Ma Jing Ga menyuruh Tae Baek pergi karena dia sedang sibuk. Tapi Tae Baek menantang ma Jing Ga berkelahi.
Ma Jing Ga memandang Tae Baek dan bertanya apa Tae Baek gila? Tae Baek kemudian berkata apa Ma Jing Ga takut dan akan melarikan diri? Ma Jing Ga menjawab kalau dia akan ke kamar mandi. Ma Jing Ga gentian bertanya kenapa dia harus melawan Tae Baek, bocah yang datang mengomel padanya?
Tae Baek menjawab kalau dia berani bertaruh keberuntungan hidupnya pada Ma Jing Ga.

“Semua keberuntungan?”

Tae Baek kemudian menunjuk sesuatu dan Ma Jing Ga, serta orang yang angkat barbell tadi melihat kearah yang ditunjuk Tae Baek. Ternyata Tae Baek mempertaruhkan sepeda motornya. Orang yang angkat barbel langsung mendekati motor tae Baek dan terlihat senang.







Ma Jing Ga menjawab kalau dia tidak butuh motor, karena dia tidak melakukan pengiriman apapun.
Pria angkat barbell tadi mendekati ma Jing Ga dan memintanya untuk melakukan apa yang diinginkan Tae Baek, karena dia pengen banget bisa naik motor itu.
Ma Jing Ga menolak klarena dia harus pergi, ada yang sangat penting yang harus dia lakukan.
Laki-laki angkat barbell itu tersenyum dan bertanya apa Ma Jing Ga takut?
Ternyata laki-laki itu anak Ma Jing Ga, karena dia memanggil ayah pada Ma Jing Ga. “kau sangat takut ayah, saat kau merasa takut, kau selalu mengatakan harus pergi.”

Tae Baek yang mendengar itu terseyum senang.







Anak Ma Jing Ga bertanya pada laki-laki yang main kartu kalau ayahnya benar-benar penakut. Dan si pemain kartu berkata kalau ternyata Presiden mereka seorang penakut. Yang perempuan ikut nimbrung dan berkata kalau Ma Jing Ga memang ingin melakukannya, maka cepat lakukan, kalau tidak maka cepat bawa Tae Baek pergi karena dia sangat berisik.







Tae Baek bertanya kalau dia mendengar bisnis yang Ma Jing ga jalankan sangat mudah. Jadi Tae Baek mengajak Ma Jing Ga berkompetisi dengan benar.
Ma Jing Ga menjawab haruskah dia melakukan itu? Apa Tae Baek yakin tidak akan menyesal?
Tae Baek menjawab “Menyesal? Apa itu menyesal?”
Ma Jing Ga kemudian mendekati Tae Baek dan berkata “baiklah. Sepertinya nyalimu cukup besar. Aku akan melakukannya”



Bersambung ke part 2 ya..

KOMENTAR :

Aku sebenarnya ga terlalu suka dengan main castnya si Jin Goo.
Kenapa harus dia yang jadi peemran utama? Wajahnya kurang memikat menurutku..
Hehe..
Tapi yang lainnya aku suka.

Aku masih ga percaya kalau Addie Kang harus bermain curang dan menyuruh Go Ah Ri untuk melakukan hal-hal seperti menyuap atau mencuri konsep?
Kenapa harus seperti itu, tapi yah diliat sajalah.
Baru juga dua episode, dan belum full jadi masih belum tahu nih..gimana-gimananya.

4 comments:

  1. lama banget sinopsisnya say

    ReplyDelete
  2. Maaf ya..aku mungkin agak terlambat untuk sinop Tae Baek..Semoga tidak kecewa yak..^^

    ReplyDelete
  3. santai aja, ni drama cuma 16 episode doank.. walau tokoh utamanya gak berimbang, tpi secara keseluruhan jalan critanya menarik dan bagus.. ^_^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^