Kang Se Chan
mengikuti Jung In Jae yang menagjaknya bicara.
Saat mereka sudah berada di tempat yang sepi, In Jae langsung bertanya apa benar kalau Se chan yang menyuruh murid-murid untuk tidak membaca buku?
Kang Se chan menjawab bahwa ternyata Jung In Jaelah yang membuat siswa membaca disaat mereka sedang sibuk.
“Kau harus membacanya untuk dapat menjawab pertanyaan.”
Se Chan menjelaskan kalau In Jae cenderung menuliskan jawaban yang In Jae tahu, bukan apa yang murid minta. Hal itu nantinya akan membuat murid-murid menerima jawaban yang salah, dan membuat mereka gagal untuk masuk universitas.
Se Chan juga bilang kalau itu adalah faktanya. Dan ini membuktikan kalau cara mengajar In Jae sangat lemah.
In Jae hanya tersenyum, lalu bertanya tentang siswa-siswa yang diminta keluar kelas oleh Se Chan? Hanya karena mereka mengatakan tidak akan ke perguruan tinggi. In Jae menjelaskan kalau sekolah adalah tempat dimana kita mengajarkan orang untuk berfikir sendiri. Bukan untuk bisnis. Atau trik untuk bisa masuk ke perguruan tinggi. Sekolah adalah tempat untuk mendidik manusia.
Se Chan bilang, kalau In Jae mendidik dengan baik. In Jae bingung apa yang Se Chan katakana? Se Chan menjelaskan kalau In Jae bener-bener baik dalam mendidik, dengan mengatakan kekerasan di sekolah sebagai perusakan.Jadi seperti itukah pendidikan yang In Jae maksud?
Se Chan melanjutkan kata-katanya, kaalu orang yang melemparkannya, orang yang mendapatkan hukuman, dan orang yang menggunakan kekerasas, semuanya itu berbeda.
In Jae kaget..?”Bagaimana kau tahu?”
“Aku melihatnya..Orang yang melemparkan kursi.”
Flashback
Se Chan di kamar mandi masih ga percaya harus kembali mengajar di sekolah umum seperti sekarang, lalu tiba-tiba dia mendengar sesuatu—suara ribut-ribut. Se Chan menghampiri sumber suara. Dan melihat kekerasan yang dilakan Oh Jung Hoo pada Go Nam Soon. Lalu terlihat Han Young Woo, dan Go Nam Soon yang sama-sama mengangkat kursi, dan terlemparlah kursi yang dipegang Han Young Woo ke luar jendela. Se Chan juga tahu kaalu Nam Soon menyuruh young Woo segera meninggalkan kelas.
Nam Soo juga melihat Se Chan saat itu, dan sedikit terkejut.
Flashback end
In Jae malah ga percaya dengan sikap Se Chan saat itu, harusnya Se Chan sebagai seorang guru bisa menghentikan kekerasan kalau memang dia berada disana saat kejadian.
Se Chan beralasan, kalau dia belum menandatangani kontrak sebagai guru saat itu, jadi dia bukan guru yang resmi saat itu.
In Jae marah dan membentak “Apakah itu masuk akal?”
Se Chan menjawab, menjad guru wali kelas mereka, tidak masuk akal kalau sampai sekarang In Jae sama sekali tidak mencari tahu kalau Han Young Woo lah yang melemparkan kursi.
“Jika Anda benar-benar tidak tahu, maka itu tidak kompeten. Jika tahu, dan masih menutupi itu, itu sedikit pengecut menurutku. ”
Se Chan meninggalkan In Jae, tapi In Jae merasa ga terima mengikutinya. Mereka sama-sama menuruni tangga, dan di bawah ada Kepsek Im Jung Soo. Se Chan merasa senag bertemu kepsek, membungkuk pada Jung Soo, dan berlalu meninggalkan Jung In Jae yang terbengong karenanya.
Jung In Jae juga membungkuk pada Jung Soo dan akan segera pergi, tapi tiba-tiba Im Jung Soo menanyakan siapa Han Young Woo? Jung In Jae kaget, dan kesal mendapatkan pertanyaan seperti ini dari kepsek, dan merasa ini adalah ulah Kang Se Chan.
Young Woo dan Nam Soon sedang ada di luar. Di bagian atas sekolah sepertinya. Nam Soon tidur-tiduran di bangku, sedangkan Young Woo duduk disampingnya. Young Woo menanyakan apakah benar semua akan baik-baik saja karena ini pertama kalainya dia melewatkan jam pelajaran di kelas? Nam Soon bangun dari tidurnya dan berkata kaalu Young Woo adalah siswa yang baik. Young Woo tidak pernah terlambat atau melewatkan pelajaran di kelas. Nam Soon bertanya apa Young Woo begitu menyukai sekolah?
“Ibuku menyukainya”
Nam Soon bertanya, bagaimana dengan Young Woo? Apa dia menyukai sekolah?
“Aku suka seragam, kalau aku mengenakan seragam SMA,aku seperti siswa SMA lainnya. Jika aku pergi dengan seragam ini, aku merasa dilindungi, seolah memakai baju besi.”
Nam Soon tersenyum mendengar jawaban Young Woo, lalu melihat jam di tangannya, dan mengajak Young Woo segera ke kelas, karena sepertinya bel sudah berdering.
Nam Soon yang sudah terlebih dulu berjalan, mendengar percakapan wali kelasnya dan kepala sekolah. Mereka membicarakan Young Woo. Saat Young Woo mendekat, Nam Soon menyuruh Young woo untuk diam.
Nam Soon mendengar In Jae menjelaskan kalau Young Woo adalah salah satu murid di kelasnya. Dan dia punya alasan untuk melemparkan kursi itu.
Kepala sekolah bertanya, bukankah Han Young Woo adalah anak yang special yang selalu mendapat tempat terakhir di sekolah? Im Jung Soo juga berkata, han Young Woo adalah orang yang gagap dan kurang pandai. Im Jung Soo meminta agar besok In Jae memanggil ibu Young woo ke sekolah.
Di luar, Nam Soon menutup kuping Young Woo dengan kedua tangannya, agar Young Woo tidak mendengar semua yang dikatakan kepala sekolah tentangnya.
Im Jung Soo pergi meninggalkan In Jae, tapi In Jae mencoba memanggilnya untuk menjelaskan. Tapi Jung Soo tidak peduli, dan terus melangkah. In Jae bingung dibuatnya, dan Nam Soon melihat itu semua.
Nam Soon melepaskan tangannya dari telunga Young Woo, dan Young Woo yang merasa heran bertanya, kenapa? Nam Soon jadi bingung untuk menjelaskan pada Young Woo.
Keesokan paginya.
Di Seungri anak-anak sedang berebut melihat info yang di tempel di papan pengumuman. Sepertinya tentang guru Kang, Gang Joo senang bisa mengetahui info tersebut, dan Ga Hyung terlihat biasa saja.
Nam Soon yang juga melewati papan pengumuman merasa terkejut dengan berita tentan Han Young Woo, yang diskors selama 5 hari karena sudah merusakkan property sekolah.
Ibu Han Young Woo meminta maaf atas yang dilakukan anaknya pada Jung In Jae. Ibu Young Woo meminta agar Young Woo tidak di pindahkan dari Seungri. Ibu Young Woo beralasan kalau Yong Woo suka dengan sekolah Seungri. Ibu Young Woo juga berjanji kalau hal seperti ini tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. Dia memohon pada In Jae agar bisa membujuk Kepala sekolah untuk memberi anaknya kesempatan sekali saja.
“Aku akan mencoba bicara pada kepala sekolah”
Ibu Yoyng Woo senang mendengarnya, dan berterima kasih. Nam Soon yang melihat itu langsung pergi meninggalkan mereka.
Di kelas semua ribut, membicarakan Nam Soon yang akan melakukan pelayanan masyarakat. Tapi kenapa Young Woo yang disuruh pergi dan diskors. Siswi-siswi itu semakin semangat bergosip, salah satu dari mereka berkata, kalau dulu Han Young Woo pernah berjanji, kalau dia menyebabkan masalah, maka dia akan dikeluarkan dan dipindahkan ke sekolah orang-orang yang khusus. Itulah mengapa wali kelas yang dulu tidak pernah mengancamnya.
Oh Jung Hoo dan teman-teman setianya juga ikut bicara, Jung Hoo bilang mungkin saja ini memamng kesalahan Nam Soon. Nam Soon kelihatan baik di depan saja, tapi dibelakangnya tidak. Nam Soon yang digosipkan, cuek dan memejamkan matanya.
Sebenarnya, aku yakin Nam Soon juga memikirkan hal ini.
Jung Hoo bahkan bilang Nam Soon bajingan kecil.
Jung In Jae di mejanya merasa sedih dengan dipindahnkannya Young Woo. Teman-temaan guru lainnya, menghibur In Jae dengan mengatakan bahwa mungkin memang ada baiknya Young Woo dipindahkan, dia tidak perlu lagi diganggu oleh teman-temannya atau bahkan diambil uangnya.
Tapi Jung In Jae merasa seharusnya tidak dengan cara seperti ini Young Woo pindah.
Jung In Jae mendatangi meja Uhm Dae Woon, disana In Jae bertanya apakah orang yang sudah ditetapkan komite hukuman untuk pindah, maka dia harus pindah tidak boleh tidak? Apakah ada alasan yang bisa membuat dia tidak jadi pindah?
“Orang tua bisa menolaknya. Bahkan jika ia menulis surat perjanjian, orang tua tetap berhak untuk menolak.” In Jae tersenyum senang, In Jae ingin bertanya lagi, tapi Nan Hee menarik lengannya. Nan Hee mengingatkan In Jae untuk tdak ikut campur, apalagi In Jae adaalah guru jangka pendek, bagaimana kalau In Jae dipecat karena masalah ini.
Nan Hee minta maaf kalau harus terus mengatakan In Jae guru jangka pendek, tapi In Jae juga harus ingat, kalau In Jae akan menganggur selamanya, kalau sampai di tending keluar dari Seungri.
Kwon Nam Hee juga ikut bicara, kalau tidak mungkin orang tua ingin anaknya di sekolah yang tidak menginginkan mereka.
“Jadi berfikirlah positif.”
In Jae jadi bimbang.
In Jae ingin menemui kepala sekolah di ruangannya, dia sudah di depan pintu, dan akan mengetuk pintu, tapi diurungkannya niat tersenut. In Jae sepertinya sedikit gugup dan takut. Akhirnya In Jae memilih berasandar di tembok, dan menutupi mukanya, tanda frustasi. Lalu tiba-tiba saja pintu kepala sekolah terbuka, In Jae kaget, dan keluarlah ibu Min Ki. In Jae member hormat pada ibunya Min Ki karena dia termasuk dewan sekolah, dan Ibu Min Ki hanya tersenyum tipis.
In Jae memutuskan mengatakan kepada kepalas ekolah kalau Ibu Han Young Woo ga ingin memindahkan anaknya, karena anaknya sanagt menyukai sekolah di Seungri. In Jae berkata kalau dia juga memikirkan hal yang sama. Jadi In Jae meminta Kepala sekolah mau membatalkan pemindahan itu. In Jae juga berkata kalau jangan menyakiti perasaannya seolah-olah kita menendangnya keluar.
“Apakah ibu Young Woo berkata tidak akan pindah?”
“Dia tidak memberitahu saya secara langsung. Dia bahkan tidak tahu, kalau dia bisa menolaknya. ”
Kepala sekolah lalu menyerahkan amplop pada In Jae. Im Jung Soo mengatakan kalau dia menerima itu hari ini, dan ternyata isinya tentang pengajuan penggantian wali kelas 2-2. Sepertinya Ibu Min Ki yang mengantarnya tadi.
In Jae kaget, lalu kepala sekolah berkata, tentang fakta murid-murid yang bermasalah di kelas 2-2,l seperti Jung Hoo, dan bahkan ketua kelas mereka sedang dalam keadaan tidak baik. Jadi dengan itu semua apakah Jung In Jae yakin akan bisa mengurus mereka semua? Yakin mempunyai kemampuan untuk mengurusnya?
“Aku akan berusaha keras”
“Kau sudah berusaha terlalu keras, tapi bukankah kau terlalu sering datang ke kantor kepala sekolah?”
Im Jung Soo juga memperingatkan In Jae untuk tidak membuat masalah, karena dia sebagai kepala sekolah bisa membatalkan kontrak In Jae sebagai guru jangka pendek di Seungri.
Jung In Jae datang ke klinik sekolah, dan disana ada Kim Yeon Ah. In Jae berkata kalau tempat ini benar-benar tenang. In Jae bertanya apa anak-anak juga suka kesini saat merasa bosan?
Yeon Ah menjawab kalau anak-anak datang karena mereka tidak ingin tinggal di kelas. In Jae merebahkan dirinya di tempat tidur klinik. In Jae bertanya, kenapa anak-anak bisa membenci kelas? Kim Yeon Ah hanya menjawab, kalau guru juga sebenarnya tidak suka di kelas.
In Jae berkata, jika guru tidak suka berada di kelas, lalu kenapa mereka menjadi seorang guru? Kim Yeon Ah tersenyum mendengar pertanyaan sahabatnya, dan bertanya lalu apa alasan In Jae menjadi guru?
“Aku? Aku masih suka itu sedikit. Sekolah. ”
Kim Yeon Ah bilang kalau In Jae sangat aneh. In Jae hanya berkata kalau ini melelahkan, walau dia menyukai menjadi guru, tapi sangat melelahkan rasanya. Kim Yeon Ah akhirnya menyuruh In Jae istirahat dengan baik. In Jae pun menarik selimut, dan memejamkan matanya.
Keesokan paginya, In Jae melihat banyak bangku kosong di kelas 2-2, dan bertanya pada kemana semua mereka kok belum masuk kelas? In Jae bertanya pada Nam Soon sebagai ketua kelas, apa Nam Soon mengumpulkan denda keterlambatan dengan baik?
Nam Soon menjawab, kalau dia tidak akan mengumpulkan denda keterlambatan. In Jae bertanya kenapa?
Bukan Nam Soon yang menjawab, tapi Ki Deok, dia menjelaskan kalau hari ini Nam Soon punya banyak anti fans, karena dia melaporkan Young Woo, sehingga menyebabkan Young Woo dipindahkan dari sekolah. Gang Joo tentu membela Nam Soon, dan bilang siapa yang mengadu siapa? Apa Ki Deok sudah melihatnya?
In Jae menyuruh mereka tenang, dan mengingatkan kalau dia akan ketat tentang denda keterlambatan, jadi kalau mereka ga mau uang sakinya habis, ya jangan terlambat. In Jae lalu beralih ke Nam Soon, dan memintanya untuk ke ruang guru.
Nam Soon menemui In Jae seuai perintahnya. Dan di ruang guru itu, In Jae bertanya pasti ini sulit bagi Nam Soon? Nam Soon hanya menunduk. In Jae bertanya apa mereka semua mengintimidasi Nam Soon?
Nam Soon menjawab, kalau hal-hal seperti itu buatnya tidak penting.
In Jae lalu bertanya kenapa Nam Soon tidak mengumpulkan denda keterlambatan? Apa karena Young Woo?
In Jae bertanya pasti Nam Soon sangat marah padanya.
“Tentang Young Woo aku benar-benar menyesal. Tapi aku tidak melakukan itu dengan sengaja. Aku tidak punya pilihan lain.”
Nam Soon menjawab, jadi karena In Jae tidak punya pilihan lain, maka In Jae bisa ingkar janji. Karena In Jae tidak punya pilihan lain, orang yang menggunakan kekerasan bisa dilepaskan.
In Jae ingin menjelaskan, tapi Nam Soon tidak memberinya kesempatan. Nam Soon pergi meninggalkan In Jae, dan saat itu sudah ada Se Chan dalam ruangan. Se Chan mengatakan kalau Nam Soon pandai bicara.
Se Chan bertanya benarkan Nam Soon selalu buruk nilainya dalam ujian? Tapi In Jae tidak menjawab dan malah pergi meninggalkan Se Chan. Se Chan cuek saja menanggapinya.
Jung In Jae sudah akan meninggalkan Seungri, hari juga sudah malam.
Keesokan paginya di kelas 2-2.
In Jae sedang mengumpulkan murid-murid yang datang terlambat. Mereka berdiri di depan kelas. Byun Ke Deok termasuk juga di dalamnya, dan Jung In Jae bertanya kenapa Ki Deok terlambat, dan dia menjelaskan kalau dia sakit perut, dan terus menerus ke kamar mandi untuk buang air besar.
Jung In Jae beralih ke Min Kyung, dan dia beralasan kalau dia ketiduran makanya terlambat. In Jae beralih ke Gae Na Ri. Dan Na Ri menjawab, kaalu suasana hatinya sedang buruk, makanya dia telat masuk kelas.
In Jae heran mendengar semua jawaban murid-muridnya.
Jung In Jae menanyakan juga kenapa mereka tidak membayar denda keterlambatan?
3 orang siswi menjelaskan kalau mereka baru saja mengambil makeup baru, jadi saat ini mereka sudah tidak punya uang.
(Hadew..bisa migren aku punya murid-murid kayak gitu.)
Seorang siswa beralasan kalau dia terlalu miskin untuk membayar denda. Lalu dia pura-oura sedih, dan seluruh siswa jadi tertawa mendengarnya. (Udah tahu terlalu miskin, masih aja telat.^^)
Gang Joo bertanya apakah mereka benar-benar harus membayar denda setiap terlambat? Gang Joo menjelaskan kalau itu akan sangat sulit, apalagi selama ini Min Ki yang menutupi sebagian besar denda dengan uangnya.
Seorang siswa menganggap, setiap membayar denda karena terlambat dia merasa seperti kecurian.
In jae menjelaskan kalau tentu ini bukan didapatkan dari mencuri, ini adalah hukuman bagi yang terlambat.
In Jae akhirnya memutuskan kalau mulai hari ini tidak akan ada lagi denda keterlambatan, tapi dia meminta untuk semua muridnya jangan lagi datang terlambat.
Mereka semua senang dan meenyanggupinya.
Ternyata In Jae belum selesai, dia melanjutkan kata-katanya setelah mereka semua tenang.
In Jae bilang, sebagai gantinya mereka harus menghapal puisi setiap datang terlambat.
In Jae menjelaskan kalau wali kelas mereka adalah guru sastra jadi setidaknya mereka harus bisa menghapal puisi. Jadi mulai besok, setiap yang datang terlambat, harus menghapal puisi.
Semuanya protes, dan tidak suka dengan hukuman ini.
Lalu In Jae menjawab, kalau begitu kalian lebih suka membayar denda?
Byun Ki Deok, mengatakan kalau sepertinya memang lebih baik membayar denda daripada menghapal puisi.
In Jae melihat Nam Soon, dan dia mendapati Nam Soon cuek dan sedang melihat ke luar jendela.
Jo Bong Soo dan Woo Soo Chul sedang melihat pengumuman tentang kelas Kang Se Chan yang hanya mengambil sepuluh orang saja. Soo Chul memuji Se Chan yang benar-benar berhasil dalam mengajar siswa. Banyak anak-anak kelas lain yang mengeluh karena tidak diajar olehnya. Jo Bong Soo beralasan mungkin anak-anak hanya penasaran dengan system Se Chan mengajar.
Lalu Se Chan datang, dan membungkuk hormat pada Bong Soo dan juga Soo Chul.
Soo Chul bertanya apa benar Se Chan hanya memilih 10 orang saja untuk masuk ke kelas nya?Padahal yang mendaftra banyak sekali.
Se Chan mantap menjawab Ya.
Soo Chul mengatakan kalau Se Chan benar-benar keras kepala.
Lalu Se Chan melihat pengumuman tentang siswa-siswa yang berprestasi. Se Chan bertanya bukankan pendaftaran secara Online baru dimulai hari ini? Se Chan juga bilang kalau nilai siswa terungkap secara paksa, dan bukankah itu tidak boleh.
Soo Chul menjelaskan kalau itu hanya sebagai pancingan saja bagi mereka. Soo Chul pun pergi meninggalkan Se Chan berdua dengan Bong Soo.
Bong Soo dan Se Chan melanjutkan perbincangan mereka diluar, disana Bong Soo menginat kaalu dulu Se Chan juga pernah menyembunyikan rokok, dan trik itu juga dilakukan oleh siswa sekarang. Se Chan berkata dia tidak terlalu mengharapkan Bong Soo akan tetap ada di sekolah ini. Bong Soo menjawab kalau dia adalah bantuan yang adatng ke sekolah ini.
Bong Soo bilang kalau dengan nilai yang dimiliki Se chan seharusnya dia bisa masuk ke fakultas hukum. Tapi, ternyata Se Chan memilih menjadi seorang guru.
“Kenapa kau berhenti menjadi guru dalam setahun? ”
“Menjadi instruktur pribadi adalah juga seorang guru. ”
Bong Soo bilang guru hanya seorang guru jika ada siswa. Se Chan menjelaskan kalau di lembaga swasta juga banyak siswanya. Se Chan juga bilang bahwa mungkin dia mengajarkan murid sedikit lebih banyak daripada gurunya dengan system online.
Bong Soo menjelaskan, kalau orang bisa disebut siswa, kalau Se Chan bisa mengenal mereka lebih dalam. Tapi Se Chan tidak ingin punya siswa yang seperti itu. Bong Soo tertawa mendengarnya.
Bong soo mnlanjutkan kata-katanya, kalau seharusnya Se Chan tidak membiarkan siswanya berada di luar kelas saat jam pelajaran. Kalau Se Chan menendang siswa keluar kelas, padahal siswa datang ke sekolah, dan kalau mereka diusir dari kelas, mereka akan pergi kemana?
Di kelas 2-2, Se Chan sedang mengajar murid-muridnya, dan Go Nam Soon berdiri di luar kelas karena tidak mengikuti pelajarang Se Chan. Dan saat jam pelajaran Se Chan selesai, dia bertemu Nam Soon diluar kelas. Se Chan meminta Nam Soon mengikuti kelasnya lagi, karena walaupun Nam Soon tidak akan kuliah nantinya, tapi paling tidak itu bisa membantu Nam Soon. Bahkan mungkin saja di kelas 3 Nam Soon berubah pikiran dan akan kuliah. Nam Soon cuek menjawab kalau itu tidak akan terjadi.
“Kau mendfapatkan kekuatan dari pengetahuan.”
Se Chan juga bilang kalau Nam Soon perlu kekuatan agar tidak diperlakukan seperti Han Young Woo. Se Chan bilang kalau Young seperti itu karena dia tidak berdaya. Nam Soon kaget mendengarnya.
Nam Soon bertanya apakah Se Chan yang sudah melaporkan Young Woo?
Se Chan bertanya kenapa? Apakah hal ini membuat Nam Soon marah.? Se Chan menjelaskan kalau Nam Soon bisa menjaga loyalitasnya ketika memiliki kekuatan. Kalau Nam Soon hanya lulusan SMA, loyalitas dan apapun itu tidak akan ada artinya. Jadi Se Chan meminta Nam Soo mulai sekarang menghadiri kelasnya, dan Nam Soon menolak dengan tegas hal itu. Nam Soon bilang kalau awalnya dia ditendang keluar dari kelas, dan tidak bisa mnegikuti pelajaran. Tapi sekarang dia sendiri yang memamng menolak mengikuti kelas Se Chan. Nam Soon bilang dia ga butuh pelajaran dari seorang instruktur pribadi seperti se Chan, dan Nam Soon langsung masuk ke kelas. Se Chan hanya memandangnya.
Kelas selanjutnya adalah kelas In Jae. Dan In Jae menyuruh siswanya untuk menghapal puisi yang dingatnya.
Gang Joo sudah menyelesaikan dengan baik. Lalu giliran Byun Ki Deok, dan Ki Deok seperti biasa malah bercanda dan menggoda Ga Hyung dengan puisinya yang aneh.
Ga Hyung kesal digoda oleh Ki Deok, sedangkan murid-murid tertawa melihatnya.
In Jae tertawa melihat tingkah Ki Deok, dan menyuruh Ki Deok menghapal lagi dengan benar. Lalu selanjutnya In Jae meilih Nam Soon. Nam Soon diam saja, dan akhirnya In jae menyuruh Nam Soon berdiri dan menghadap belakang dinding sampai kelasnya selesai. Nam Soon tanpa membantah melakukannya.
Lalu tiba-tiba masuk kepala sekolah, Young Woo dan ibunya. Im Jung Soo menyampaikan kalau Han Young Woo ingin mengucapkan selamat tinggal pada mereka sebelum pergi. In Jae, Nam Soon dan seluruh kelas kaget mendengarnya. In jae ingin mengatakan sesuatu tapi Im Jung Soo melarang. Kepala sekolah menyuruh Young Woo berdiri di depan dan mengatakan apa yang ingin dikatakannya.
Aku jujur sedih deh adegan ini..
Young Woo mengucapkan terima kasih, dan berpesan pada teman-temannya untuk terus berjuang. Young Woo akan berbalik pergi, lalu tiba-tiba Nam Soon berkata sesuatu dan itu adalah sepenggal puisi. Sepertinya daripada dia harus berdiri sampai pelajaran In Jae selesai, dan bersedih karena Young Woo, dia memilih untuk menghapal puisis yang diingatnya dan segera keluar dari kelas. In jae tersenyum mendengarnya.
In Jae sepertinya mengumpulkan cukup keberaniannya, untuk memanggil Ibu Young Woo, yang sudah keluar kelas.
Murid-murid di kelas juga ikut keluar, dan akhirnya In Jae dengan berani menyuruh ibu Young Woo menolak keputusan ini, karena ibu Young boleh menolaknya. Murid-murid semua senang mendengar kata-kata wali kelas mereka..
(Sampe adegan ini aku masih nangis..)
Im Jung Soo membentak In Jae, tapi In Jae tidak menghiraukannya. Ibu Young Woo senang mendengarnya, dan bertanya kepada kepala sekolah apakah kata-kata In Jae benar. Im Jung Soo tak bisa berkutik menyangkalnya. Im Jung Soo hanya berkata kaalu sepertinya ibu Young Woo ga tahu tentang kebijakan itu. Ibu Young senang dan mengucapkan terima kasih pada kepala sekolah, dan khususnya In Jae.
In Jae memandang Young Woo yang terus menunduk, dan tersenyum padanya. Lalu In Jae mengingatkan agar Young Woo tidak telat datang ke sekolah besok. Young Woo tersenyum senang.
(Selalu suka dengan ekspresi Young Woo, dan gayanya..^^)
Murid-muridpun senang dan melambaikan tangan semua pada Young Woo, mereka juga berkata sampai jumpa besok.^^
Im Jung So menyuruh murid-murid masuk ke kelas, dan tinggallah In Jae bersama sang Kepala Sekolah.
In Jae berkata kalau dia siap dipecat karena yang dilakukannya tadi. Tapi Im Jung Soo bilang, kalau hanya karena ini In Jae dipecat, maka apa yang akan dikatan orang-orang padanya. In Jae akan dipecat kalau memang tidak kompeten sebagai seorang guru.
Byun Ki Deok di kelas sedang membicarakan Guru Jung yang tadi berhasil mencegah kepergian Han Young Woo. Byun Ki Deok senang karena Guru Jung berani melawan kepala sekolah yang selalu ditakuti. Lalu mereka membicarakan Nam Soon yang mengeluarkan puisi murahan seperti tadi. Ga Hyung menyela perkataan Ki Deok, dan berkata puisi tadi karya Na Tae Joo, dengan judul BUNGA.
Min Ki mengajak teman-temannya untuk tidak membuat wali kelas mereka kesulitan, apalagi setelah kejadian tadi. Pasti guru Jung akan mendapat masalah dari kepala sekolah mereka.
Jung In Jae tiba-tiba masuk kelas, dan anak-anak semuanya berebutan untuk duduk di kursi masing-masing. Jung In Jae mengatakan kaalu kelas akan diakhiri lebih cepat dari biasanya. In Jae juga bilang kaalu akan ada kelas tambahan untuk mereka, dan In Jae akan mengajarkan tentang membuat video pada kelas tambahan nanti, jadi siapapun yang ingin ikut bergabung diperbolehkan.
Gang Joo mengangkat tangannya pertama kali. Lalu Ga Hyung mengingatkan kalau Gang Joo sudah mendaftar di kelas sastra. Berarti kelasnya Se Chan.
Gang Joo tetap ingin masuk kel kelas In Jae, disusul Byun Ki Deok yang juga ingin ada di kelas tambahan wali kelas mereka.
Gae nari walau tidak mengangkat tangan dengan tinggi, tapi dia juga menyatakan keikutsertaannya. Gae Na Ri bilang kalau kata In Jae itu adalah kelas untuk senang-senang, jadi tentu dia akan ikut. Ibarat kena latah, semua juga ikut mengangkat tangan dan menyatakan kesediaannya.
In Jae bingung, dan berkata kalau biasanya mereka selalu keluar secepat cahaya saat jam pelajaran berakhir. Kenapa sekarang semua tiba-tiba rajin? Gang Joo berkata kalau dia bisa ikut minggu depan karena hari ini dia ada urusan.
In Jae berkata kalau mereka tidak bisa hadir, bisa menuliskan naamnya di papan tulis serta alasan mereka.
Di ruang kepala sekolah, ada Im Jung Soo dan Kang Se Chan.
Im Jung Soo meminta Se Chan menjadi guru wali kelas 2-2.
Kang Se Chan menolaknya karena dia tidak terlalu suka bersama anak-anak dengan waktu yang lama. Im Jung Soo mengingatkan, kalau Se Chan tidak dalam posisi bisa melakukan apa yang diinginkannya.
Sepertinya Im Jung Soo tahu kalau Se Chan sedang dalam amsa hukumannya.
Nam Soo berjalan di koridor, dan melihat di salah satu kelas, banyak siswa di dalamnya, ternyata itu ada kelas tambahan sastra. Nam Soon tidak tertarik, dan masuk kel kelasnya sendiri. Di papan tertulis Lee Gang Joo ijin tidak hadir.
Lalu Jung In Jae datang, dan senang karena ada Nam Soon di kelasnya, tapi kaget karena kelasnya masih kosong.
In Jae menunjukkan daftar nama-nama siswa yang ikut kelas tambahannya, dan saat In Jae menghubungi mereka kemaring, tidak ada jawaban. In Jae bertanya mungkin Nam Soon tahu sebabnya.
Nam Soon melihat daftar itu, dan menunjuk ke beberapa nama yang memang orangnya sudah lama ga pernah datang.
Akhirnya In Jae mencoba menelpon mereka yang tersisa.
Tiba-tiba Nam Soon meminta maaf atas sikap kasarnya pada In Jae. Dan In Jae tersenyum senang, dan melanjutkan acara menelponnya. Nam Soon juga membantu In Jae untuk menelpon teman-temannya. Saat mereka sedang asik-asiknya menelpon, tiba-tiba kepala sekolah Im Jung Soo datang, dan Im Jung Soo menanyakan kenapa kelas tambahan In Jae masih sepi. In Jae ingin menjelaskan, tapi Im Jung Soo memotong langsung perkataannya. Im Jung Soo langsung berkata kaalu Jung In Jae tidak kompeten sebagai guru. In jae meminta maaf, dan Jung Soo berkata kaalu In Jae tidak perlu minta maaf. Karena alasan In Jae tidak kompeten, dia diminta untuk melepas posisinya sebagai Wali kelas 2-2, In jae kaget dan berkata, sebelum ada pengganti dia masih bersedia menjadi wali kelas mereka.
Lalu masukkah Kang Se Chan yang berkata, kalau dia yang akan menjadi wali kelas ¬2-2.
Nam Soon yang mendengar juga kaget atas pernyataan Kang Se Chan.
Apalagi Jung In Jae, dia tidak menyangka Im Jung Soo benar-benar melakukan ini padanya.
KOMENTAR :
Huufft seleseai sudah untuk episode ke dua. Menarik, karena konflik sudah terlihat. Aku paling suka dengan karakter han Young Woo. Imut-imut gimana gitu..^^
Susahnya menjadi seorang guru, mencoba mencintai pekerjaan mereka. Menjadi teman untuk murid-murid mereka, dan itu butuh kerja yang ekstra apalagi kalau anak-anaknya senakal Oh Jung Hoo.
Tunggu episode selanjutnya yak..
Terima kasih yang sudah membaca sinop ini yak..^^
Puisinya keren banget lho ....menurutku tu puisi jg dtujukan untuk Young Woo
ReplyDeletemenurutku sech
Kak sinopsis kakak bagus. Aku suka. Tp kalau buat lagi bisa gak kak gambarnya ditaruh di atas teks? Hehehe
ReplyDelete