Monday 15 September 2014

Sinopsis High School : Love On Episode 8 Part 1

[Sebelumnya]

Lee Seul Bi sudah menaruh telapak tangannya di buku hitam itu sebagai pertanda bahwa seminggu lagi dia akan kembali ke posisinya semula, menjadi malaikat, dan bukannya manusia. Seketika itu juga cahaya berpendar disekeliling Seul Bi, dan saat Seul Bi membuka matanya sunbae malaikat datang dan berkata kalau apa yang Seul Bi lakukan sudah tepat. Dalam seminggu Seul Bi akan kembali jadi malaikat, jadi gunakan waktu seminggu itu untuk membereskan semua sebelum Seul Bi menghilang.




Seul Bi masuk ke kamar nenek Gong, dan melihat nenek tidur dengan tidak nyaman. Tubuh nenek gemetar dan keringat dingin keluar dari tubuh nenek. Seul Bi menaikkan selimut nenek, dan berharap nenek baik-baik saja.

“Kuharap tak ada yang sakit, hal seperti ini tak akan terjadi jika aku tak datang kesini. Maafkan aku.” Ucap Seul Bi sedih.


Episode 8

[Menyesal? Ketika kamu hanya ingat kesalahanmu]


Seul Bi datang ke sekolah dengan wajah murung, walau Woo Hyun menyuruhnya tersenyum tapi dia tetap tak bisa tersenyum. Ingatan akan menghilang sebagai manusia dan kembali menjadi malaikat membuatnya galau. Tiba-tiba Kim Joo Ah datang mendekat. Dia bertanya apa tanggal 29 yang lalu Seul Bi bertemu dengan Ye Na kan? Joo Ah lalu berkata kalau dia sudah menduga ini, saat itu Ye Na dan Young Eun juga datang ke resto tempatnya kerja part time. Seul Bi ga mau ambil pusing, dia malah bertanya tentang buku yang dulu pernah Joo Ah baca. Buku tentang malaikat yang jatuh cinta. Apa yang terjadi pada malaikat itu setelah jadi manusia?

“Dia menyelamatkan manusia yang dicintainya dan jadi malaikat lagi” jawab Joo Ah. Dia sedikit heran karena Seul Bi malah menanyakan tentang novel itu. Joo Ah lalu berkata jika Seul Bi sangat ingin tahu Seul Bi bisa meminjam novel itu di perpustakaan.
Setelah itu Joo Ah melangkah pergi.


Kelas guru Kim Kwang Shik sudah berakhir, tiba-tiba Seul Bi berdiri di hadapan semuanya, dan berkata “Aku minta maaf. Aku minta maaf pada semuanya. Kalau aku membuat hidup kalian susah, aku benar-benar minta maaf. Aku pastikan hal itu tidak akan terjadi lagi.” Seul Bi mengucapkannya dengan sangat tulus.


Di sebuah ruangan, Shin Woo Hyun sedang menjalani hukumannya. Dia disuruh menulis permintaan maaf yang sangat banyak, dan dia menjalani tanpa bantahan.


Di luar ruang itu, Ye Na berdiri ragu. Dia ingin mengembalikan uang yang Woo Hyun berikan padanya. Tapi dia tak mampu menemui Woo Hyun. Sampai akhirnya Seul Bi datang dan mendekat. Seul Bi lalu bertanya apa Ye Na khawatir pada Woo Hyun? Ye Na menjawab ketus kalau ini bukan urusan Seul Bi.

Seul Bi meminta maaf karena sudah membuat Ye Na patah hati. Ye Na kesal dan bertanya sebenarnya apa rencana yang Seul Bi miliki? Dia bahkan meminta Seul Bi ga usah acting sok lugu lagi. Dia muak melihatnya. Apa Seul Bi pikir orang percaya pada maling? Seul Bi menjawab dia yakin Ye Na tahu kejadian yang sebenarnya.

“Kalau kamu memang sungguh-sungguh menyukai Woo Hyun, lihat isi hati Woo Hyun dan cari tahu apa yang sebenarnya dia inginkan. Daripada kamu melakukan hal seperti ini. Dengan begitu Woo Hyun pasti akan mengerti kamu.”

Ye Na kesal karena Seul Bi benar-benar sok tahu. Diapun berlalu sambil menyerahkan amplop yang berisi uang Woo Hyun di dalamnya. Uang yang Woo Hyun berikan padanya . Seul Bi menata amplop itu dan di depannya tertulis kalimat maaf Ye Na untuk Woo Hyun.


Jae Suk mulai membully Chun Shik lagi, tentu saja ditemani dua kawan setianya. Saat chun Shik mulai dipukuli, Seul Bi datang. Dia berteriak pada mereka semua. Jae Suk tersenyum senang melihat kedatangan Seul Bi dan berkata kalau maling sudah datang. Teman Jae Suk bahkan menyebut kalau ini sudha ga asik, karena Seul Bi buru-buru mengaku.
Seul Bi ingin menggunakan kekuatannya untuk membantu Chun Shik tapi kekuatannya tidak datang juga. Park Byung Wook, teman Jae Suk yang menatap Seul Bi aneh bertanya Seul Bi sedang apa? Apa Seul Bi akan mengeluarkan kekuatan super? Seul Bi ga menjawab, dia mencoba fokus pada apa yang ditatapnya dan berharap kekuatannya bisa muncul untuk menolong Chun Shik, tapi Jae Suk langsung berdiri di depan Seul Bi dan menyebut kalau tingkah Seul Bi kadang-kadang sangat lucu.
Saat Jae Suk ingin membelai rambut Seul Bi, Sung Yeol datang dan langsung menepis tangan Jae Suk. Sung Yeol menatap Jae Suk dengan tatapan setajam pisau.


Teman-teman Jae Suk jelas ga terima, ketua geng mereka diperlakukan seperti itu oleh Sung Yeol. Mereka siap menghajar, tapi Seul Bi langsung berdiri menghadang melindungi Sung Yeol sambil berkata “Tak akan kubiarkan ini berlanjut, kalau kau cari gara-gara dengan orang yang kusuka, maka aku ga akan tinggal diam” Seul Bi mengucapkannya dengan mantap.

Tiba-tiba terdengar suara peluit seolah seorang guru akan datang mendekat. Jae Suk dan gengnya langsung ngacir menyelamatkan diri mereka sebelum ketahuan. Ternyata suara peluit itu dari Joo Ah dan salah satu teman mereka. Joo Ah yang membunyikan peluit membuat Jae Suk dan gengnya ketakutan.


Kini, Seul Bi ada bersama Sung Yeol. Sung Yeol meminta agar Seul Bi ga dekat-dekat dengan Jae Suk, karena Jae Suk itu berbahaya. Seul Bi tersenyum lalu berkata kalau hari ini dia cukup senang karena tadi dia bisa menghadang Jae Suk untuk Sung Yeol. Dia selalu menerima dari Sung Yeol Tapi dia bahkan belum memberi apa-apa.

Kemudian Seul Bi berkata kalau dia masih banyak hutang pada Sung Yeol. Sung Yeol bisa meminta apa saja padanya, dia janji akan melakukan apapun ituLebih cepat, lebih baik.


Kim Joo Ah menemui wali kelas mereka, yaitu guru Kim Kwang Shik. Disana dia menceritakan segala hal yang dia tahu, bahwa memang bukan Seul Bi pelakunya. Seul Bi hanya dijebak oleh Ye Na karena Ye Na sangat menyukai Woo Hyun. Ye Na cemburu karena Woo Hyun lebih memilih Seul Bi.

Sedangkan untuk kasus Chun Shik, sepertinya memang Jae Suk yang mengancam Chun Shik. Lagipula guru Kim sendiri tahu bahwa Jae Suk sering membully Chun Shik. Guru Kim syok mendengar pengakuan muridnya ini. Sebagai guru dia merasa lalai dan gagal.


Guru Choi Soo Jin berpapasan dengan Guru Kim Kwang Shik, dan dia tampak enggan bertemu Kwang Shik, karena Kwang Shik pasti mengganggunya lagi. Tapi ternyata Kwang Shik sama sekali tak menyadari kehadiran Soo Jin sehingga dia langsung berbelok masuk ke ruang guru. Perasaan menyesal dan gagal sebagai wali murid masih menggelayutinya.


Soo Jin jelas heran, karena tak biasanya Kwang Shik cuek padanya seperti ini. Kwang Shik bahkan ga menyadari kalau dia memakai baju baru.
Soo Jin tertawa dan menyangka kalau Kwang Shik sedang berakting seolah ga tertarik padanya.


Lee Seul Bi ingin meminjamkan buku catatannya pada Woo Hyun, karena pasti Woo Hyun ketinggalan banyak pelajaran. Sung Yeol yang melihat itu ikut menyusul sambil membawa buku catatannya. Sepertinya Sung Yeol juga ingin meminjamkan buku miliknya pada Woo Hyun. Seul Bi bertanya apa Sung Yeol juga akan meminjamkan buku untuk Woo Hyun? Sung Yeol menjawab apa Woo Hyun ga butuh? Mungkin ga, karena Woo Hyun kan jarang belajar.

Seul Bi menyangkal dan menjawab kalau Woo Hyun pasti butuh buku itu. Sung Yeol berkata sepertinya Woo Hyun hanya butuh Seul Bi disisi Woo Hyun, itu membuat Woo Hyun semangat. Seul Bi menggeleng dan bilang kalau Woo Hyun hanya mendapat masalah jika berada dekat dengannya.

“Teman sejati selalu ada disisimu” Ucap Sung Yeol membesarkan hati Seul Bi.

Tiba-tiba Woo Hyun datang mengagetkan Seul Bi dan Sung Yeol. Sung Yeol menyebut kalau Woo Hyun itu bukan harimau, tapi tikus atau ikan Lele, kedua jenis itu rasanya lebih pas untuk Woo Hyun. Seul Bi yang ga ingin keduanya terus bertengkar, langsung memberikan buku catatang miliknya dan Sung Yeol pada Woo Hyun sambil berkata kalau buku ini dari teman sejati Woo Hyun, yaitu Sung Yeol.

Woo Hyun menerima kedua buku itu sambil berkata kalau yang berguna untuknya itu makanan bukan buku. Woo Hyun pun dengan konyolnya mencoba merubah buku itu menjadi makanan dengan jari telunjuknya seperti akan melakukan sulap atau sihir, tapi tentu saja buku itu tak berubah.
Woo Hyun pun kecewa.

Sung Yeol ga tahan dengan kelakuan aneh Woo Hyun mengajak Seul Bi kembali ke kelas. Mereka berjalan berdampingan membuat Woo Hyun cemburu dan kesal. Dia kembali melakukan gerakan sihir atau sulapnya sambil menunjuk kearah Sung Yeol dan berkata “Menjauhlah”

Tak disangka, Sung Yeol terpeleset dan jatuh. Woo Hyun pun takjub karena ternyata dia berhasil. (LOL)


Soo Jin kembali berpapasan dengan Kwang Shik. Kwang Shik hanya menatap sekilas pada Soo Jin kemudian berlalu, padahal Soo Jin sudah sengaja memperlihatkan baju barunya di depan Kwang Shik, tapi Kwang Shik cuek saja. Soo Jin jelas kesal karena Kwang Shik aneh banget hari ini.

Guru olahraga tiba-tiba keluar dan bertanya pasti Kwang Shik membuat Soo Jin repot kan? Soo Jin semakin ga suka melihat kehadiran guru olahraga sehingga dia lebih memilih masuk sambil sebelumnya ngomel-ngomel di depan guru olahraga.


Shin Woo Hyun membuka pintu ruang introspeksinya dan tiba-tiba Chun Shik yang ternyata ada di balik pintu bersama Jae Suk jatuh bebarengan. Dia kemudian bertanya pada Chun Shik apa ada yang ingin Chun Shik katakan padanya? Chun Shik menjawab tidak, dan bergegas pergi. Lalu Woo Hyun beralih pada Jae Suk, dia bertanya apa Jae Suk kesini karena ingin menulis surat permohonan maaf sama sepertinya?

Jae Suk dengan santai menjawab kalau disini yang korban itu dia dan yang jadi pelaku itu Woo Hyun. Bahkan Jae Suk juga memberitahu Woo Hyun kalau tadi Seul Bi sudah mengaku di depan kelas. Sudah meminta maaf lebih tepatnya. Woo Hyun terkejut mendengar itu.
Jae Suk tak lupa mengejek Woo Hyun yang ga bisa melihat pengakuan sungguh-sungguh Seul Bi tadi karena sedang dihukum disini.

Woo Hyun terpancing emosi, dia memengang keras seragam Jae Suk dengan erat. Tiba-tiba muncullah guru olahraga, membuat Woo Hyun melepaskan cengkeramannya tadi. Guru olahraga mendekati Jae Suk dan Woo Hyun lalu berkata pada Jae Suk kalau dia sungguh sudah muak lihat muka Jae Suk dimana-mana, jadi lebih baik Jae Suk segera pergi.


Setelah Jae Suk pergi, guru olahraga berkata pada Woo Hyun “Kau merasa ini tak adil kan? Hidup memang seperti ini, jadi yang paling mudah adalah menerima saja.”


Nenek Gong menemui Ji Hye. Dia meminta Ji Hye mau mengawasi Woo Hyun, karena bagaimanapun Woo Hyun kan putra kandung Ji Hye. Dia ga meminta Ji Hye tinggal bersama Woo Hyun kok, hanya awasi saja Woo Hyun. Itu sudah cukup.
Ji Hye menolak, karena suami dan anaknya mengira putra kandungnya tinggal bersama mantan suaminya di Amerika. Lagipula kenapa ibu mertua ga menghubungi ayah Woo Hyun saja? Nenek menjawab kalau putranya itu ga bisa dihubungi.

Ji Hye berkata kalau dia sudah meminta ibu mertuanya untuk pindah. Lagipula Woo Hyun selalu buat masalah. Nenek Gong bertanya apa Ji Hye takut Woo Hyun membikin masalah dimanapun? Apa karena Woo Hyun ga sepintar Sung Yeol, makanya Ji Hye ga mau mengawasi atau merawat Woo Hyun? Apa Ji Hye masih ga kenal dengan anak Ji Hye sendiri?

Ji Hye tetap pada keputusannya, dia ga bisa merawat atau bahkan mengawasi Woo Hyun, seperti permintaan ibu meruanya. Nenek akhirnya berkata “Baiklah, kalau begitu..jangan salahkan aku jika aku ungkap semua pada suami dan anakmu. Aku akan beritahu bahwa Woo Hyun adalah putra kandungmu.”

Ji Hye menghela nafas, sementara nenek Gong berkata, kenapa jika kedua oran itu tahu? Apa Ji Hye akan diceraikan? Bagus jika memang iya. Jika Ji Hye bercerai, maka Woo Hyun bisa tinggal bersama Ji Hye. Ji Hye kesal, dia mengingatkan ibu mertuanya, bukankah dulu saat dia ingin merawat Woo Hyun, ibu mertuanya melarang, lalu kenapa malah mengganggunya saat dia ingin menjalani kehidupannya dengan tenang.
Ji Hye memilih berdiri dan pergi. Sebelum pergi, dia berkata kalau dia mau ibu mertua ga menemuinya lagi.
Setelah Ji Hye berlalu, Nenek Gong hanya bisa berucap kalau Ji Hye dan Woo Hyun sungguh menyedihkan.


Seul Bi dan Woo Hyun makan bersama seusai pulang sekolah. Disana Woo Hyun berkata kalau dia akan ungkap semuanya, apa Seul Bi ga percaya? Seul Bi menjawab dia percaya kok, dia hanya ga ingin membuat segalanya jadi susah bagi Woo Hyun. Woo Hyun kemudian mengeluh kalau tangannya pegal karena dia menulis surat permintaan maaf seharian. Seul Bi pun memijat tangan Woo Hyun lembut, dan Woo Hyun memuji pijatan Seul Bi yang terasa enak. Woo Hyun kemudian menyodorkan lengan kirinya dan berkata kalau lengan kirinya juga terasa lelah. Seul Bi patuh saja, tapi kemudian dia ingat kalau Woo Hyun kan menulis pakai tangan kanan dan bukan tangan kiri.


Setelah selesai makan, Seul Bi mengajak Woo Hyun ke toko pakaian. Disana Seul Bi tampak sedang memilih baju untuk Woo Hyun, dan tiba-tiba Woo Hyun yang juga sedari tadi asik memilih sudah mempunya baju yang cocok. Diapun memanggil Seul Bi dan menunjukkan dua baju yang persis sama, seperti baju pasangan. Seul Bi berkata kalau di drama kaos yang sama persis dinamakan kaos pasangan. Woo Hyun tersenyum, dan dia berkata kalau dia mau kaos yang ini saja. Seul Bi setuju asalkan nenek Gong juga dibelikan satu.
Merekapun mencobanya, dan kini menatap diri ke cermin. Mereka pun senang dan bergaya bersama karena mereka terlihat sangat keren dengan kaos ini.


Nenek memasakkan Woo Hyun dan Seul Bi kue beras sepulang mereka sekolah. Saat sedang asik menyantap makanan itu, nenek berkata kalau dia akan menjual kedai. Woo Hyun dan Seul Bi jelas saja terkejut tapi nenek berkata kalau dia ingin berlibur dan hidup tenang. Woo Hyun malah mengira neneknya punya pacar karena dia merasa neneknya aneh, selalu ingin berlibur akhir-akhir ini. Woo Hyun juga bertanya apa neneknya sakit, kok mendadak aneh? Nenek membantah. Mana mungkin dia sakit, tubunya segar bugar seperti ini.
Dia hanya ingin pensiun untuk beberapa tahun.

Woo Hyun akhirnya tak mempermasalahkan itu tapi dia bertanya jika kedai dijual maka dari mana mereka dapat penghasilan? Nenek lalu mengeluarkan buku tabungannya yang sudah dia siapkan untuk Woo Hyun. Ada buku tabungan khusus untuk Woo Hyun sekolah, ada yang untuk biaya apartemen Woo Hyun, bahkan nenek juga sudah menyediakan uang untuk pernikahan Woo Hyun kelak.
Dia sudah mempersiapkan semua.

Woo Hyun menolak. Dia ga mau apartemen, dia maunya tinggal bersama neneknya saja. Nenek menjawab kalau sekarang adalah saatnya Woo Hyun bersikap dewasa, jangan terus bikin masalah. Dia sengaja memberikan buku tabungan ini pada Woo Hyun, agar Woo Hyun bisa mengaturnya sendiri. Woo Hyun harus belajar untuk mengelola uang dengan baik agar tetap bisa hidup.

Seul Bi mencairkan suasana dengan mengajak nenek dan Woo Hyun berpiknik dan mereka memakai kaos couple mereka. Pasti seru. Woo Hyun setuju dan tersenyum menatap Seul Bi.
Tak ada yang tahu risaunya hati nenek Gong saat ini, karena nenek Gong memang merahasiakannya semuanya rapat-rapat.


Bersambung ke part 2

4 comments:

  1. fotonya pas pake baju couple kerenn ya rek...

    ReplyDelete
  2. Seulbi itu sukannya sama Sungyeol atau Woohyun sih..??

    Gomawo sinop nya

    ReplyDelete
  3. Oww seul Bi imut bgt ya

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^