Monday 11 August 2014

Sinopsis High School : Love On Episode 4 Part 1

[Sebelumnya]

Lee Seul Bi melihat Sunbae dan langsung mendekatinya. Seul Bi bertanya kenapa Sunbae seolah menghindar darinya? Woo Hyun mengejar Seul Bi membuat Sunbae langsung menghilang lagi. Seul Bi kembali berlari mencari Sunbae. Kini dia melihat Sunbae ada di bawah. Seul Bi berteriak-teriak memanggil Sunbae dan meminta Sunbae menunggunya.


Shin Woo Hyun ikut mendekati Seul Bi dan menengok ke bawah, ternyata tak ada siapapun di bawah sana. Woo Hyun pun dengan heran bertanya pada Seul Bi apa yang sedang Seul Bi lakukan? Apa ada orang yang Seul Bi kenal? Seul Bi tak menjawab karena tiba-tiba tubuhnya lemas. Untung saja Woo Hyun segera menangkap tubunya yang hampir terjatuh.


Woo Hyun menggendong Seul Bi sampai rumah. Saat dia akan mengantar Seul Bi ke kamar neneknya, dia mendengar neneknya batuk-batuk dan dia merasa ga ingin mengganggu neneknya sehingga Woo Hyun akhirnya membawa Seul Bi ke kamar.

Dia langsung membaringka Seul Bi dan menyelimuti tubuh Seul Bi yang tampak kedinginan. Keringat tampak bercucuran di dahi Seul Bi dan Woo Hyun memegang dahi itu lalu bergumam kalau Seul Bi sepertinya demam, kenapa sakit begini Seul Bi nekat keluar?

Woo Hyun mengambil handuk kecil dan mulai mengompres Seul Bi. Dia berkata kalau seharusnya Seul Bi merasa terhormat bisa tidur di kamarnya karena dia ga ingin membangunkan nenek. Seul Bi tersenyum dan menyebut kalau Woo Hyun hari ini terlihat seperti dokter.

Setelah membelikan obat dan meminumkannya untuk Seul Bi, Woo Hyun berniat keluar. Sebelumnya dia menatap Seul Bi yang sudah mulai pulas akibat pengaruh obat. Tiba-tiba Woo Hyun bergumam pelan “Seharusnya aku senang karena ingatanmu kembali.”


Episode 4

[Langkah bayi? Langkah pertama saat belajar untuk mencintai]


Keesokan paginya, Seul Bi terbangun dan melihat bungkus obat di kursi samping tempat tidurnya. Dia bergumam pelan kalau sekarang dia bahkan juga minum obat seperti manusia.


Flashback

Seul Bi ingat saat dia berusaha mengambil kalung Woo Hyun yang masuk ke sebuah selokan yang tertutup. Dia sudah mencoba menggunakan kekuatannya tapi tak berhasil, sampai tiba-tiba penutup itu terangkat dan membuka sehingga membuatnya mudah mengambil kalung Woo Hyun yang tadi terjatuh. Tepat ketika itu Sunbae menghilang, dan Seul Bi kebingungan sendiri mencari siapa yang membantunya.


Flashback End

Seul Bi turun tanpa mandi dulu atau membersihkan rambut dan wajahnya (Secara dia kemarin kan kesiram air kotor..jorok Ah Seul Bi)
Seul Bi melihat Woo Hyun yang terbaring di sofa. Dia mendekati Woo Hyun dan langsung menyelimuti tubuh Woo Hyun (Sepertinya telat, karena kan udah pagi. Tapi lebih baik telat daripada ga sama sekali. Hehehe)


Masih tetap belum mandi atau bebersih diri, Seul Bi sudah ada di luar dan menikmati sinar mentari pagi (Kenapa aku sewot masalah mandi ya? Hehehe…maaf.)

Seul Bi meregangkan tubuhnya dan merasa sudah baikan. Woo Hyun datang dan bertanya apa Seul Bi baik-baik saja? Seul Bi menjawab ya. Woo Hyun kemudian berniat memegang dahi Seul Bi untuk memeriksa apa Seul Bi masih demam atau tidak, tapi Seul Bi langsung memegang tangan Woo Hyun sehingga Woo Hyun ga bisa menyentuh dahinya.

Woo Hyun lalu bertanya apa dia harus menyentuh dahi Seul Bi dengan kakinya. Kaki Woo Hyun tampak sudah diangkat dan Seul Bi langsung berteriak kalau tentu saja Woo Hyun ga boleh menyentuh dahinya dengan kaki. Woo Hyun dengan santai mengeluakan ponsel dan bertanya lalu bagaimana caranya dia memberikan ponsel ini pada Seul Bi?


Woo Hyun berniat melempar ponsel yang dipegangny di depan Seul Bi dan berkata padahal ponsel ini model terbaru lo? Apa harus dia buang saja? Seul Bi segera bangkit dan menengadahkan kedua tangannya sambil memasang wajah memelas berharap Woo Hyun memberikan ponsel itu untuknya.

Woo Hyun pun memberikan ponsel itu yang langsung diterima dengan senang hati oleh Seul Bi. Seul Bi bertanya apa ini benar untuknya? Dia menatap tak percaya pada Woo Hyun lalu bertanya lagi, apa ini benar-benar gratis?


Woo Hyun menjawab dengan sedikit membentak kalau itu akan gratis selama Seul Bi menjawab setiap panggilan telepon darinya. Jika tidak, maka ponsel itu akan jadi miliknya lagi.
Seul Bi mulai mencoba ponsel barunya dan menemukan fitur kamera, dia kemudian berkata jadi ini yang digunakan manusia untuk berfoto?

Seul Bi pun mulai mengambil gambar Woo Hyun. Woo Hyun marah dan meminta Seul Bi menghapus foto itu. Dia ga suka.

“Aku hanya ingin menyimpannya. Aku kan tidak bisa melihatmu kembali saat aku sudah kembali.” Ucap Seul Bi

Woo Hyun tersentuh dan mulai mendekati Seul Bi sambil merangkul pundak gadis itu. Dia mengajak Seul Bi untuk berfoto bersama. Woo Hyun menyuruh Seul Bi untuk senyum. Tapi Seul Bi ga mau. Woo Hyun terpaksa menarik sudut bibir Seul Bi membentuk senyuman agar Seul Bi tersenyum.
Akhirnya foto selfie mereka tercipta dengan baik.


Seul Bi dan Woo Hyun berangkat sekolah bersama. Seul Bi masih asik dengan ponselnya dan bertanya heran kenapa nomor panggilan cepat dari 1 -10 adalah nomernya Woo Hyun? Dia kan juga mau memasukkan nomer nenek, Ki Soo dan juga yang lain.

Tiba-tiba Seul Bi melihat Sung Yeol, dia langsung berlari mendekati Sung Yeol dan meminta nomer telepon Sung Yeol. Woo Hyun yang melihat itu dari jauh jadi sedikit kesal dan berkata berani-beraninya Seul Bi minta nomer Sung Yeol di ponsel yang dia belikan.

Ki Soo yang juga melihat Seul Bi ikut mendekat dan Seul Bi juga langsung meminta nomer telepon Ki Soo. Ki Soo jelas degan senang hati memberinya. Ki Soo bahkan meminta agar nomer dia dimasukkan ke panggilan cepat nomer satu. Seul Bi menjawab santai kalau panggilan cepat nomer satu sudah terisi.
Woo Hyun juga sudah ada disana.

“Kalau begitu panggilan cepat nomer dua” pinta Ki Soo

Seul Bi menjawab pnggilan cepat nomer dua juga sudah ada. Seul Bi berkata kalau untuk Ki Soo panggilan cepat nomer 14.


Tiba-tiba ada yang hampir menabrak Woo Hyun, untung saja Seul Bi langsung menarik tubuh Woo Hyun sehingga Woo Hyun tak sempat terluka. Ternyata mobil yang hampir menabrak Woo Hyun adalah mobil Ahn Ji Hye. Ji Hye sendiri sedikit kaget saat dia mengerem mendadak. Kemudian dia memberanikan diri untuk melihat siapa yang tadi hampir diserempertnya. Ji Hye sedikit terkejut begitu mendapati wajah Woo Hyun. Putra kandungnya.

Kang Ki Soo segera mengajak Woo Hyun masuk ke kelas sebelum Ji Hye mengamuk pada mereka. Sementara Ji Hye hanya bisa menatap kepergian putranya dengan perasaan sedih. Dia juga lega karena untung saja dia tak menabrak Woo Hyun tadi.


Jam istirahat makan siang tiba, semua siswa sudah bergerak ke kantin. Tinggal beberapa perempuan yang selalu tampil cantik tapi mungkin berotak kosong. Dua geng cewek yang sepertinya tidak bersahabat.
Cewek yang disukai Jae Suk tampak tak berniat makan di kantin meskpiun menu hari ini special. Dia cukup makan cemilan saja. Teman-temannya berkata kalau seperti itu terus bisa-bisa mati nanti.

“Aku lebih baik mati daripada hidup dengan wajah jelek.”

Di bangku belakang, Na Young Eun nyeletuk kalau di neraka juga semua ga akan bisa makan. Jadi kenapa harus menahan rasa lapar? Cewek yang hanya makan cemilan tadi mengambil cerminnya dan berkata kalau wajah kucing sepertinya ini sedang banyak disukai laki-laki? (Whaaatt…secantik-cantiknya kucing..meski pake rok dan lipstick..aku tetep ogah deh..)

Dia pun menjelaskan untuk mempertahankan wajahnya yang seperti ini dia harus menjaga pola makannya. Seul Bi ada di bangkunya dan mendengarkan dengan sedikit bingung. Wajah kucing?

Na Young Eun mulai mengejek si wajah kucing dengan berkata kalau biasanya gadis berwajah kucing akan mati membeku. Jadi mungkin cewek itu lebih cocok dengan wajah anjing. Cewek yang nagku berwajah kucing menjawab kalau sepertinya Young Eun yang lebih mirip wajah Anjing. Young Eun marah. Dia menggebrak meja dan bertanya apa cewek itu mau makan-makanan anjing seumur hidup?

Cewek yang ngaku berwajah kucing dengan santai menjawab kalau dia ga butuh kok makanan itu. Dia sudah punya makanan sendiri. Teman Young Eun yang tergila-gila pada Woo Hyun ikut berdiri dan dengan manis namun sinis berkata kalau makanan anjing bagus untuk diet wanita itu.


Lee Seul Bi akhirnya makan juga. Dia semeja dengan Woo Hyun dan Ki Soo. Seul Bi dengan senang berkata kalau makan adalah saat yang membahagiakan untuk manusia. Woo Hyun menimpali kalimat itu dengan berkata kalau itu hanya berlaku untuk Seul Bi saja. Seul Bi kan doyan makan.
Ki Soo membela Seul Bi dengan menyebut bahwa dengan makan akan membuat mereka kembali hangat dan perut juga akan kenyang.

Seul Bi berkata sepertinya kalimat kembali hangat agak mengerikan. (Disana pelafalan “kembali hangat” hampir sama terdengar seperti “merobek punggung”)

Woo Hyun sudah mulai mencicipi menu makan siang hari ini dan merasa sup yang dia cicipi sedikit aneh. Ki Soo menjelaskan kalau dia yakin melihat bahwa menu hari ini adalah sup ikan teri. Dia bahkan memeriksa menu dua kali.
Ternyata tanpa mereka tahu, menu hari itu memang berbeda dan petugas lupa menggantinya. Sup yang seharusnya sup Ikan Teri ternyata adalah Sup Kepiting.

Sung Yeol datang mencari tempat duduk, dan Seul Bi langsung menawari Sung Yeol semeja bersamanya dan yang lain. Sung Yeol tak menolak itu. Woo Hyun tampak tak senang tapi dia membiarkan saja. Seul Bi dengan lugu bertanya apa sih yang dimaksud dengan wajah kucing dan anjing?
Apa benar wajah kucing yang sedang digemari pria saat ini?

Woo Hyun dengan santai berkata apa Seul Bi ingin tahu seperti apa wajah Seul Bi? Seul Bi mengangguk dengan semangat. Woo Hyun menjawab sambil menunjuk nampannya. (Di korea kata nampan dan wajah memiliki bunyi akhir yang sama.)

Kemudian Woo Hyun mengajak Seul Bi bermain kata.
“Wajahmu mengerikan.” (Mengerikan dan jenis wajah memiliki bunyi akhir yang sama)

Seul Bi kesal dan menyebut kalau wajah Woo Hyun dalah wajah Psiko. Woo Hyun marah dan menyebut bahwa wajahnya ini adalah karya seni.


Sementara itu di meja lain, Ji Hye menatap dengan penuh minat pada Woo Hyun. Dia makan semeja dengan guru musik dan juga seorang guru wanita lainnya. Guru wanita heran dan bertanya kenapa Ji Hye ga makan?

Guru Musik duduk di samping guru wanita dan berkata dengan mulut masih penuh nasi, sehingga nasi itu langsung muncrat ke rok guru wanita. Tentu saja guru wanita tak suka. Guru musik yang bernama Kim Kwang Sik meminta maaf dan berniat membersihkan rok si guru, tapi ternyata saat berkata maaf tanpa sengaja makanan yang masih ada di mulut Kwang Sik muncrat lagi ke nampan guru wanita. Guru wanita pun bertambah kekesalannya. Sementara Ji Hye masih serius menatap Woo Hyun.


Di toilet pria, Woo Hyun keluar dari bilik toilet dengan wajah pucat, tubuhnya tampak lemas, dan dia memegang perutnya dan tampak menahan sakit. Dia berkata sebenarnya apa yang terjadi padanya?


Ahn Ji Hye dan Shin Woo Hyun sama-sama dibawa ke RS, tapi keadaan Woo Hyun sedikit lebih parah. Dia pingsan sementara Ji Hye hanya lemas saja.
Ji Hye dan Woo Hyun ada di ruang UGD dan hanya terpisah tirai saja. Mereka bersebelahan. Ji Hye menyibak tirainya dan menatap wajah Woo Hyun.
Dia semakin yakin Woo Hyun adalah putranya karena mereka juga memiliki alergi yang sama.


Nenek Kong datang dengan cemas dan langsung melihat kondisi Woo Hyun. Seul Bi menemani nenek. Nenek yang panik berkata kenapa Woo Hyun harus mewarisi alergi dari wanita itu? (Ibu Woo Hyun—Ahn Ji Hye.)

Seul Bi kemudian bercerita kalau satu guru perempuannya juga mengalami hal yang sama seperti Woo Hyun. Seul Bi pun membuka tirai ranjang sebelah dimana ternyata Ji Hye sudah bersembunyi di ranjang sebelahnya. Dia ga ingin nenek Kong tahu keberadaannya. Sementara Seul Bi merasa heran akan hilangnya Ji Hye, padahal tadi jelas-jelas dia melihat ada Ji Hye.


Shin Woo Hyun sudah sadar dan minta segera pulang. Dia benci bau rumah sakit. Nenek ga menolak, dia dan Seul Bi memapah Woo Hyun keluar dari RS. Tak jauh dari tempat itu, Ji Hye bersembunyi di balik dinding dan menatap kepergian putranya. Dia menatap kepergian Woo Hyun dengan perasaan rindu dan sayang teramat sangat. Bahkan matanya berkaca-kaca menahan tangis.


Bersambung ke part 2

Celotehanku :

Wajah kucing dan Anjing? Ampun deh…aku salah satu yang ga tertarik untuk punya wajah macem gitu. Wajah manusia aja. Manusia kan makhluk paling sempurna diantara makhluk lainnya.
Kalian juga ga mungkin kepengen punya wajah kucing kan? Jangan sampai deh..hihihi

Masih belum tahu kenapa Ji Hye bisa meninggalkan Woo Hyun yang secakep itu. Sepertinya Ji Hye meninggalkan Woo Hyun sedari kecil, karena dia hampir ga kenal wajah anaknya pas dewasa. Tapi kenapa? Sepertinya Ji Hye juga bukan sosok yang jahat.

10 comments:

  1. sukaaa sama drama ini XD kayaknya woohyun udh mulai suka seulbi nih :D penasaran sama lanjutannya. semangat mbaa~ ^^

    ReplyDelete
  2. ga sabar nunggu kelanjutannya^_^
    fighting kakak :)

    ReplyDelete
  3. tiap hari bolak-bolak nge-cek sinopsis high school : love on.. dan akhirnya... :D thanks

    ReplyDelete
  4. Udah lama nunggu drama ini..
    lanjut terus mba iu : :)
    semangat ^^

    ReplyDelete
  5. Semangat!!
    Ditunggu kelanjutannya:)

    ReplyDelete
  6. Makasih.
    di tunggu part 2 nya deh.

    ReplyDelete
  7. thanks for always update .... ^^

    ReplyDelete
  8. d tunggu sinopsis selanjutx!!!! ^_^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^