Saturday 23 August 2014

Sinopsis Fated To Love You (KDRAMA) Episode 15 Part 2

[Sebelumnya]

Mi Young menelpon ibunya dan berkata akan datang ke restoran ibunya karena dia merindukan ibunya. Ibu yang sedang bersih-bersih restoran karena sudah tutup tersenyum dan menyuruh Mi Young istirahat di studio Mi Young saja karena pasti Mi Young lelah.

Saat itulah tiba-tiba mantan menantu Ibu Mi Young datang dengan suara super berisik dan mengagetkan ibu. Ibu yang tadi terlanjur menyetujui kedatangan Mi Young langsung menyuruh Mi Young datang besok saja, dia pun tergesa-gesa menutup telepon. Sementara tepat dibelakangnya Lee Gun berteriak minta diberi makanan. Persis seorang anak yang kelaparan dan merengek minta makan pada ibunya.


Ibu yang menyudahi teleponnya dengan Mi Young menatap Lee Gun heran. Dia bertanya kenapa Lee Gun datang? Bukankah ini bukan hari Lee Gun ke restorannya? Lee Gun menjawab santai kalau dia datang ke restoran karena di lapar, masak ga boleh?
Ibu menjawab nasi sudah habis jadi lebih baik Lee Gun pulang saja. Lee Gun bertanya apa ibu menolak pelanggan? Pokoknya dia ga mau pulang atau bergerak seinci pun jika ibu ga memberinya makanan.

Dengan konyolnya Lee Gun menempelkan tubuhnya di atas meja, sebagai tanda dia ga akan pergi sebelum dapat makan. Ibu walau terlihat kesal tapi sebenarnya dia selalu senang setiap Lee Gun mengunjunginya, meskipun Lee Gun menggunakan alasan makan untuk bisa ke restorannya ini.


Lee Gun sedang asik melahap makanannya, dan ibu berniat meninggalkan Lee Gun agar Lee gun tak terganggu. Tapi Lee Gun tiba-tiba memegang tangan Ibu dan Ibu pun kembali duduk. Lee Gun sebenarnya sangat ingin bertanya tentang Mi Young. Tapi kalimat itu ditelannya kembali. Lee Gun malah berkata kalau ibu cantik sekali padahal ibu sudah tua. Bahkan Lee Gun memuji ibu sambil bernyanyi. Ibu tersenyum dan menyebut mata Lee Gun ternyata tajam juga. Hahahaha

Ibu kemudian menaruh lauk di nasi Lee Gun dan menyuruh Lee Gun ga hanya makan nasi saja. Lee Gun tersentuh dengan perlakuan Ibu yang penuh kasih sayang, tak peduli meskipun dia bukan lagi menantu Ibu.


Secara mengejutkan Mi Young datang, dan Ibu reflek menyodorkan minuman untuk Lee Gun. Lee Gun juga tak bisa menolak begitu saja, dia cukup terkejut mendengar suara Mi Young di belakangnya. Ibu bebrisik pelan pada Lee Gun, dan menyuruh Lee Gun pergi sekarang juga. Lee Gun mematuhinya. Dia berdiri dengan posisi membelakangi Mi Young, tapi Mi Young yang penasaran menghalangi jalan Lee Gun. Dia akhirnya tahu bahwa pria yang bersama ibunya adalah Lee Gun. Lee Gun yang kepalang basah ketahuan, dengan wajah pura-pura cuek menatap Mi Young lalu bertanya kenapa? Dia hanya makan.


Mi Young mengajak Lee Gun bicara berdua di luar. Mi Young bertanya apa sampai sekarang Lee Gun masih menemui Ibunya? Lee Gun mengangguk dan bertanya apa ada yang salah jika dia menemui Ibu Mi Young? Mi Young langsung meminta agar Lee Gun berhenti menemui ibunya.

Lee Gun menjawab dia tahu Mi Young adalah putri ibu. Tapi dia ga butuh ijin Mi Young untuk menemui ibu Mi Young. Mi Young menjelaskan pada Lee Gun terus menemui ibunya, maka ibunya akan terikat dengan Lee Gun, dan nanti pada akhirnya ibunyalah yang akan merasa sakit.

“Gun, kau seharusnya tidak membiarkan orang menyayangimu jika kau tidak bisa mempertanggunjawabkannya.”

Lee Gun tentu tak habis pikir dengan semua yang Mi Young katakan. Bagaimana bisa Mi Young sepicik itu berfikiran tentang dia dan Ibu Mi Young. Apa rasa sayang harus ada tanggung jawabnya?
Lee Gun pun berkata, kalau Ellie Kim ga perlu bersikap berlebihan padanya. Lee Gun sengaja menggunakan nama Ellie Kim dan bukannya Mi Young. Dia menjelaskan kalau dia hanya menemui Ibu Ellie Kim saja, tidak ada niatan lebih.

“Aku datang bukan karena aku masih punya perasaan padamu. Tidak ada sama sekali. ”

Gantian Mi Young yang terkejut, dia kemudian bertanya apa benar Lee Gun merasa nyaman dan biasa saja saat bertemu dengannya? Lee Gun mengangguk dan membenarkan hal tersebut. Dia tak punya perasaan apapun yang membuat dia harus tidak nyaman saat bertemu Mi Young. Semua biasa saja.

Mi Young kemudian bertanya lagi, lalu apa karena Lee Gun sudah tak ada perasaan padanya, makanya Lee Gun mengirim tawaran kerjasama itu? Lee Gun lagi-lagi membenarkan. Dia bertanya apa ada yang salah? Apa Mi Young keberatan? Mi Young balik bertanya kenapa harus dia? Toh seniman di Korea sangat banyak.

Lee Gun tertawa dan menyebut Mi Young sombong. Apa sekarang Mi Young sedang menyombongkan diri padanya? Dia pun menjelaskan kalau stafnya lah yang merekomendasikan Mi Young untuk proyek kerjasama ini. Jadi mana mungkin dia menolak itu hanya karena ada perasaan pribadi di masa lalu antara mereka. Itu hanya bisnis semata.

Mi Young menegaskan lagi, apa itu benar? Apa tidak ada maksud tersembunyi?
Lee Gun menjawab iya dengan mantap, tapi dia memalingkan wajahnya dan tak berani menatap Mi Young. Itu cukup sebagai tanda bahwa Lee Gun berbohong. Dan penegasan Mi Young cukup sebagai tanda bahwa Mi Young masih sangat-sangat berharap Lee Gun memiliki perasaan pribadi padanya.


Kim Mi Young tiba-tiba bertanya lalu bagaimana jika dia menolak tawaran Lee Gun? Lee Gun menjawab ga masalah, toh ga ada yang dirugikan. Mi Young merasa cukup dengan jawaban itu dan berniat pergi, tapi Lee Gun melanjutkan kalimatnya. Jika Mi Young menolak maka sama saja Mi Young pengecut yang hendak melarikan diri. Kecuali Mi Young punya alasan yang masuk akal untuk menolak proyek tersebut.

Mi Young terpancing. Dia tentu ga suka dikatakan pengecut. Dia menatap Lee Gun da bertanya kenapa dia harus melarikan diri dari Lee Gun? Apa ada yang dia takutkan?

**

Di studionya, Mi Young msih saja teringat akan semua kalimat Lee Gun tadi. Lee Gun yang berkata sudah ga memiliki perasaan apapun padanya, makanya Lee Gun bisa nyaman saat bertemu dengannya. Kata-kata itu entah mengapa tidak diharapkan oleh hati kecilnya. Karena pikirannya terus dipenuhi oleh hal tersebut, dia sampai ga sadar kalau dia meraut pencilnya terlalu panjang.

Mi Young kemudian menatap pencilnya dan bergumam sendiri “benar, kenapa aku harus melarikan diri?”


Pagi ini, Lee Gun berkali-kali latihan untuk dialog yang akan dia ucapkan saat Mi Young datang menandatangi kontrak. Dia terus mengulang kalimat kalau dia adalah pengontrak, dan Mi Young adalah yang dikontrak. Lee Gun sungguh senang karena Mi Young akhirnya mau kerjasama dengan Jang In Chemical.
Jika Mi Young sudah menandatangi kontrak ini maka Mi Young harus patuh padanya. Lee Gun bahkan menirukan lembutnya suara Mi Young saat mematuhi yang dia minta. Jika dia minta Mi Young makan, maka Mi Young harus menjawab ya.

Lalu sampailah Ellie Kim di kantor Lee Gun. Lee Gun mempersiapkan kontrak dan Mi Young sedikit ragu saat menandatanganinya. Tapi dia berhasil menyakinkan diri dan membubuhkan tanda tangannya di kontrak kerjasama itu. Lee Gun tersenyum puas karenanya.
Mi Young kemudian berkata kalau dia hanya mau berhubungan dengan Sek Tak. Dia pun berniat pergi tapi Lee Gun menahannya. Dia berkata kalau kontrak baru saja ditanda tangani jadi bukankah lebih baik jika mereka sebagai rekan kerja nonton di bioskop atau makan bersama? Mi Young menjawab singkat kalau dia ga lapar. Lee Gun berkata seharusnya jika dia mengajak Mi Young tak boleh menolak. Mi Young harus ingat kalau dia adalah pengontrak dan Mi Young adalah yang dikontrak.

Mi Young dengan santai menjawab kalau yang menawarinya kan Lee Gun, selain itu sangat susah mencari seniman seperti dia. Lee Gun tak bisa menjawab apapun dan hanya membiarkan Mi Young meninggalkan kantornya. Setelah Mi Young keluar Lee Gun bergumam kalau siputnya sekarang memang semakin hebat. Membuatnya semakin tak ingin melepaskan siput cantiknya itu.


Malam ini Mi Young sibuk menggambar. Dia bahkan berusaha untuk tetap terjaga dan menyelesaikan gambarnya ini.


Pagi harinya, Mi Young mendapat email dari Sek Tak. Dia membaca email itu dan seolah dia bisa melihat wajah Sek Tak. Sek Tak dalam emailnya menulis kalau dia sudah mengirim bahan –bahan yang Ellie Kim butuhkan untuk kerjasama mereka.

“Mungkin kau seniman terkenal bagi orang lain, tapi bagiku kau tetap Nyonya—mantan Istri Presdir. Hubungi aku jika kau butuh apapun. Eh Tidak, bahkan jika kau tidak butuh apapun, kau tetap harus menghubungi aku. Dari Jin mu selamanya yang selalu merindukanmu.”
Mi Young tertawa kecil mendapat email dari Sek Tak yang lucu.


Daniel datang dan langsung menyuruh Mi Young diam. Dia tahu semalaman Mi Young ga berhenti kerja makanya Mi Young mengabaikan panggilan darinya. Tapi sekarang dia mau bertanya, kapan terakhir Mi Young makan? Berapa jam Mi Young tidur semalam?
Mi Young belum bisa menjawab dan Daniel langsung menaruh tangannya di kening Mi Young untuk merasakan apakah suhu tubuh Mi Young sama seperti dirinya?

Daniel lalu berkata kalau Mi Young terus-terusan kerja tanpa henti maka Mi Young akan sakit dan kekurangan darah. Mi Young meminta Daniel ga menakut-nakutinya seperti itu. Daniel tak peduli, dia meminta agar siang ini Mi Young ga mendekati meja kerja Mi Young lagi.


Daniel mengajak Mi Young makan bersama di sebuah taman dengan menu makanan sangat banyak. Mi Young takjub karena Mi Young bisa meluangkan banyak waktu untuk menyiapkan segala jenis makanan ini. Daniel tersenyum dan meminta Mi Young memakan semuanya. Mi Young lalu bertanya apa setelah dia makan dia bisa kembali kerja? Daniel melarang dan meminta agar Mi Young hari ini istirahat saja.

Tiba-tiba Daniel berkata kalau dia sebenarnya ga suka dengan kolaborasi Mi Young dengan Jang In Chemical. Mi Young menjawab jika Daniel meminta berhenti maka dia akan langsung berhenti, jadi Daniel katakan saja. Dia tak akan membantah.
Daniel menolak, dia malah ingin agar Mi Young melakukan yang terbaik untuk kolaborasi itu. Mi Young harus bisa membuat Jang In Chemical mengagumi karya Mi Young. Mi Young mengangguk dan tersenyum senang.


Lee Gun mengunjungi salah satu tempat mana tempat itu seperti sebuah kebun dan semua yang ada di kebun ini biasanya dia gunakan untuk bahan produknya. Lee Gun menghirup udara segar di tempat ini dan berjalan-jalan sendiri. Tiba-tiba Lee Gun melihat seseorang yang ternyata juga ada di tempat ini, dan orang itu adalah Mi Young. Mi Young tampak asik menikmati pemandangan indah di kebun luas ini dan memotret hal-hal yang menurutnya bagus.

Mi Young tadi memang sempat bertanya dimana lokasi gambar bunga-bunga yang dikirim Sek Tak lewat email sebagai bahan untuk proyek mereka. Karena itulah Mi Young bisa sampai di kebun luas nan cantik ini. Mi Young tampak asik sehingga dia tidak sadar jika Lee Gun sedari tadi mengintip dan mengikutinya.

Lee Gun pun dari jauh pura-pura memotret Mi Young dengan tangannya. Dia bahkan ikut membunyikan suara kamera setelah berhasil mengabil gambar. Dan entah mengapa Mi Young berhasil mendengar suara jepretan kamera ilusinya Lee Gun. Dia menoleh ke samping dan ternyata tak ada siapapun. Mi Young tak curiga dan melanjutkan kembali kegiatannya.


Kim Mi Young tiba-tiba merasa pusing, dan dari jauh Lee Gun jadi panik sendiri, tapi kemudian Mi Young menguatkan diri dan berpindah ke lokasi lainnya. Kini dia memotret bunga teratai yang bagus di kolam. Lee Gun tentu masih terus mengintip Mi Young. Dia tampak asik dengan kegiatannya melihat Mi Young dari jauh.

Mi Young yang sudah puas memotret mulai menggambar bunga-bunga yang menurutnya bagus dan bisa dia jadikan bahan untuk proyek kerjasama ini. Tiba-tiba angin yang kencang menerbangkan salah satu sketsa Mi Young dimana Mi Young ga tahu karena tengah berkeliling dan dia meninggalkan sketsanya di sekitar tempat itu. Lee Gun yang tahu berniat mengembalikan dengan diam-diam sektsa Mi Young ketempatnya.

Lee Gun berusaha tanpa suara mengembalikan sketsa gambar Mi Young sementara Mi Young masih asik menggambar. Tapi ternyata Lee Gun menimbulkan suara tanpa sengaja, membuat Mi Young bergumam dengan keras suara apa itu? Dia menengok ke tempatnya tadi dan tak melihat siapapun. Lee Gun bergegas sembunyi di balik pohon.


Dengan konyolnya Lee Gun menirukan suara burung hantu, dan Mi Young tampak senang karena mungkin saja dia bisa menemukan burung hantu di tempat ini. Tapi Mi Young sadar kalau ini kan ga malam hari, jadi mana mungkin ada burung hantu. Lee Gun kemudian membunyikan suara burung lainnya, dan Mi Young tampak senang karena sepertinya itu suara burung kukuk. Dia berkata kalau dia harus bisa mengambil gambar burung itu.

“Hmm..suaranya seperti Burung Kukuk Jantan. Mungkin aku sebaiknya bersuara seperti Burung Kukuk Betina.”

Sama konyolnya dengan Lee Gun, Mi Young sambil memegang kamera mulai menirukan suara burung Kukuk betina dan mencoba mengejar burung Kukuk jantan supaya bisa diambil gambarnya. Di tempat sembunyinya Lee Gun bergumam “Ya Tuhan..kenapa aku malah jadi burung?” (Hahahaha..LOL)

Lee Gun kemudian menirukan suara burung lain dan bukan burung Kukuk, suara itu malah terdengar aneh karena sepertinya Mi Young mulai curiga. Dia tahu kalau tadi bukan suara burung. Dia berpura-pura akan tetap mencari burung, padahal Mi Young bergerak ke sisi sebaliknya untuk menangkap basah orang yang sengaja mempermainkannya dengan menirukan suara burung.

Tiba-tiba saat Lee Gun berdiri dan berbalik dia sudah melihat Mi Young di depannya dan membuat dia terkejut. Mi Young bertanya dengan nada datar kenapa Lee Gun ada disini?
Lee Gun menjawab dia sedang bekerja, ini kan kebun perusahaannya. Jadi ga msalah dong dia ada di kebunnya sendiri.

“Lalu kenapa kau bersembunyi dariku?”

Aku tidak sembunyi, kenapa aku harus sembunyi?” bantah Lee Gun.

“Lalu kenapa kau bersuara seperti burung?”

“Aku bersuara seperti burung agar aku bisa menyatu dengan alam.”

(Huahahaha..alasan terkonyol.)

Lee Gun kemudian balik bertanya kenapa Mi Young ada disini? Mi Young menjawab kalau dia ingin melihat kebun Jang In Chemical dimana di kebun itu banyak bahan terkenal yang digunakan Jang In Chemical. Ini toh untuk kerjasama mereka. Lee Gun bertepuk tangan dan berkata kalau sebagai pengontrak dia cukup puas dengan kinerja Mi Young yang bersemangat.

Tapi Lee Gun kemudian berkata bahwa Mi Young berani sekali datang ke tempat seperti ini sendirian. Ini bisa berbahaya. Mi Young tak peduli dengan itu dan bertanya kenapa Lee Gun ga minta maaf padanya karena sudah mengangetkannya dan mengerjainya seperti tadi? Ternyata Lee Gun masih sama seperti dulu.

“Lebih masuk akal karena aku masih sama seperti dulu daripada aku berubah sepenuhnya” jawab Lee Gun.

“Aku minta padamu, agar kita tak bertemu lagi di luar kantor baik sengaja atau tidak” Mi Young tegas meminta hal tersebut.

(Kayaknya itu permohonan yang harus diajuin ke TUHAN deh. Hehehe)

Saat Mi Young melangkah meinggalkan Lee Gun, hujan rintik-rintik mulai turun.


Lee Gun yang panik langsung melepas jasnya dan menyusul Mi Young. Dia menaruh jasnya diatas kepala Mi Young sementara Mi Young bersikers menolak. Lee Gun lalu berkata kalau sekarang bukan saatnya mereka berdebat. Memangnya Mi Young masih punya perasaan padanya? Mi Young dengan cepat menjawab tidak. Lee Gun kemudian berkata jika Mi Young ga ada perasaan maka seharusnya hal seperti ini bukan masalah.
Akhirnya dengan hujan yang deras turun itu, Lee Gun dan Mi Young berada sangat dekat. Seolah alam pun menginginkan kebersamaan mereka.


Hujan tak berhenti sampai langit mulai gelap. Bahkan hujan pun disertai petir dan kilat yang menyambar menemani malam ini. Lee Gun dan Mi Young ada di rumah salah satu staf Lee Gun yang mengurusi kebun, dan staf pria itu menjelaskan kalau sepertinya malam ini ga mungkin untuk Mi Young dan Lee Gun kembali ke Seoul.

Mi Young tampak kaget dan staf pria itu menjelaskan kalau biasanya saat hujan seperti ini jembatan yang biasanya dilewati terendam banjir karena sungai yang meluap. Lee Gun yang mendengan penjelasan stafnya itu tampak senang, karena sepertinya penjelasan stafnya tersebut akan membuat Mi Young tetap disini, bersamanya.

Lee Gun kemudian pura-pura lemas dan duduk sambil berkata kalau ini benar-benar ga masuk akal. Staf pria tersebut meminta Lee Gun dan Mi Young untuk tinggal sementara dulu, karena dia akan melihat apakah ada cara lain sehingga Mi Young dan Lee Gun bisa kembali ke Seoul.


Setelah hanya berdua dengan Mi Young, Lee Gun mengintip suasana luar dari balik jendela, dan berkata dengan sedikit nada senang kalau hujan seperti ini pasti lama berhentinya. Lee Gun kemudian beralih menatap Mi Young dan berkata sepertinya Mi Young bisa kena flu, jadi dia mau Mi Young mengeringkan diri Mi Young semuanya. Lee Gun tahu perhatian itu akan terasa janggal bagi Mi Young sehingga dia menambahkan kalimatnya kalau Ellie Kim adalah asset bagi perusahaanya, jadi dia harus pastikan Ellie Kim sehat.

“Sebagai pengontrak aku memiliki tugas untuk menjagamu.”

“Aku akan menjaga diriku dengan baik sebagai yang dikontrak, jadi tidak usah khawatir.”


Tiba-tiba matilah lampu mengagetkan Lee Gun walau cuma sekejap. Tapi setelah itu Lee Gun tampak menyalakan lilin untuk menjadi penerang bagi mereka berdua di ruangan ini.
Didalam keremangan ini, suasana tampak canggung diantara mereka berdua. Saat Lee Gun ketahuan sedang menatap Mi Young, Lee Gun bergegas mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

Karena mereka hanya diam, Lee Gun mencoba memulai percakapan dengan berkata kalau suara hujan terdengar seperti musik. Menurut Mi Young bagaimana musiknya? Mi Young menjawab kalau musik suara hujan lumayan juga.

“Saat masih kecil aku sangat menyukai suara hujan.Saat hujan di malam hari, aku menutup mata dan membuat permohonan, kemudian aku tertidur karena mendengar suara hujan.” Lee Gun mengakhiri ceritanya dan menyuruh Mi Young mendengarkan baik-baik suara hujan saat ini.

Lee Gun menirukan rintik hujan dan kemudian bertanya apa Mi Young ga merasa suara hujan seperti suara memanggang daging? (Tadi katanya suara musik?-_-)

Dia kemudian berkata kalau Mi Young psti lapar. Mi Young menjawab tidak. Tapi terdengar suara perut keroncongan dan Lee Gun malah berkata kalau Mi Young masih saja kayak dulu, ga mau ngaku padahal perut Mi Young sudah bunyi.
Mi Young dengan santai menjawab kalau bunyi keroncongan tadi bukan dari perutnya tapi perut Lee Gun. (Wkwkwkw)

Mi Young pun teringat akan kenangannya dulu bersama Lee Gun. Kenangan saat perutnya berbunyi karena lapar sehabis mengikuti kelas hamil.
Tapi Mi Young segera menyudahi ingatannya itu dan menyuruh Lee Gun makan sesuatu jika Lee Gun lapar.

Mi Young menyarankan kalau Lee Gun bisa bawa kotak makan siang. Makan siang wajah. Lee Gun pun teringat akan bekal makan siang yang dulu pernah Mi Young bawa ke kantornya. Dulu saat dia dan Mi Young masih bersama.

Lee Gun tiba-tiba kembali menirukan suara rintik hujan dan berkata kalau suara hujan itu seperti sebuah kalimat yang berbunyi “Ini bukan salahmu, kau tidak apa-apa kan sekarang?”

Mi Young terpaku mendengarnya, dia mungkin tahu kalau Lee Gun tengah membahas Gae Ddong dan seolah ingin agar dia tak menyalahkan diri atas hilangnya Gae Ddong karena keguguran saat itu. Karena tak tahan dengan suasana seperti ini, Mi Young memilih pergi. Dia mencoba berdiri tapi ternyata tubuhnya lemas. Lee Gun langsung memegang badan Mi Young dan Mi Young reflek langsung menepis sentuhan Lee Gun di tubuhnya. Dia berkata kalau dia ga apa-apa kok.

Mi Young bersikeras akan tetap pergi, dan Lee Gun juga bersikeras menghalangi. Dia tak sengaja memegang tangan Mi Young dan terasa kalau tubuh Mi Young sangat panas, sepertinya Mi Young demam. Untuk memastikan Lee Gun memegang wajah Mi Young dengan kedua tangannya dan semakin yakin kalau Mi Young demam. Lee Gun pun panik karenanya.


Mi Young yang ga ingin terhanyut oleh perasaan ini menepiskan tangan Lee Gun dan meminta agar Lee Gun ga mengkhawatirkannya karena dia ga mau itu. Mereka saat ini adalah orang asing jadi ga usah khawatirkan dia. Lee Gun terpana mendengar kalimat Mi Young dan tak percaya Mi Young berkata seperti itu padanya.

Kim Mi Young, dia mencoba berdiri dan akan pergi. Dia tak peduli jika dia harus pingsan di jalan, tapi tidak di depan Lee Gun. Lee Gun tentu ga mungkin membiarkan Mi Young pergi dengan kondisi selemah itu, dia ikut berdiri dan langsung menarik tubuh Mi Young. Mereka kini bertatapan dan Lee Gun bertanya apa Mi Young bodoh? Nekat pergi dengan kondisi seperti ini?

Lama mereka memandang dalam diam, dan Lee Gun secara tak sadar menekatkan wajahnya kearah Mi Young. Dia seolah ingin mengecup Mi Young malam ini. Mi Young sendiri, tampak seolah tak melakukan penolakan. Mungkin karena tubuh lemahnya, atau mungkin juga karena kerinduannya yang terpendam selama ini. Mungkin bisa saja dia juga menantikan saat-saat seperti ini walau hanya dalam mimpinya.

15 comments:

  1. Gomawo.... sinop episode selanjutnya ditunggu mbak!

    ReplyDelete
  2. endingnya bikin frustasi bak ayu...tapi karena gak boleh spoiler....ha ha ha ...sabar aja nunggu kelanjutannya...hwaiting Ayu chakanim.

    ReplyDelete
  3. Aaaarrrgghhh...g sbr pgn cpt2 baca recap lanjutan.x...^^

    ReplyDelete
  4. Walaupun udah nonton tapi teteep nungguin sinopsis nya mbak.
    Terus Lanjut mbak..
    Fighting ^_^

    ReplyDelete
  5. Salam kenal mbak iu . Ikhh ceritanya jadi makin bikin geregetaann..b

    ReplyDelete
  6. haha,,, konyol'y lee gun
    di tunggu kelanjutannya eonni :)

    ReplyDelete
  7. ayo semangatt 1 episode lagi ;D

    ReplyDelete
  8. ayo semangatt 1 episode lagi ;D

    ReplyDelete
  9. terima kasih sinopsisnya, ditunggu ya min next partnya :)

    ReplyDelete
  10. The best!!! Jangan bosan nulisnya ya.. D tunggu part selnjutnya..kkk~

    ReplyDelete
  11. Makasih mba, ditunggu ep 16nya

    ReplyDelete
  12. Semangat ya mba..aku tambah suka deh ma sinop ny..!!

    ReplyDelete
  13. Semangat mbak. Ku tunggu kelanjutannya. Makasihhhh buanyaaak........

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^