Monday 19 May 2014

Sinopsis A New Leaf Episode 6 Part 1

[Episode Sebelumnya]


Cha Young Woo sudah sampai di kantornya pagi ini, dia menatap banyak staf yang sedang bebersih bagian depan kantor yang kemarin dipakai para nelayan berdemo. Asisten Young Woo berkata kalau semua berakhir lebih cepat dari yang mereka duga. Young Woo hanya diam tak menanggapi kalimat itu, tapi kemudian matanya menatap ke suatu sudut, dimana tampak sebuah ikan yang tergeletak tak bernyawa di sudut itu. Asisten Young Woo berkata kalau dia akan menyuruh orang untuk segera membersihkan ikan tersebut.






Lee Sun Hee sedang ada bersama jaksa yang menangani kasus Hye Ryeong. Jaksa itu bernama Kim Woo Gyeong. Mereka sedang melihat rekaman CCTV di rumah Park Dong Hyun. Woo Gyeong berkata pada Sun Hee kalau saat itu ada yang mendengar suara teriakan dan juga suara wanita. Sun Hee bertanya apa Woo Gyeong yakin suara wanita itu adalah suara Jung Hye Ryeong?


Seorang te.ktangga pria yang sudah sedikit tua memberikan kesaksiannya pada petugas. Pada saat kejadian dia sedang berbicara ditelepon. Dia ingat betul saat itu di rumah Dong Hyun terdengar teriakan, dan seolah ada pertengkaran disana. Petugas bertanya apa dia boleh memeriksa ponsel saksi? Laki-laki itu membolehkan dan bahkan berkata kalau dia sempat merekam perbincangannya saat itu di telepon, sehingga dia yakin suara teriakan di rumah Dong Hyun sempat terekam walau samar.



Woo Gyeong yang tengah bersama Sun Hee meminta Sun Hee membujuk Hye Ryeong untuk mengaku, karena itu akan memperingan hukuman penjara bagi Hye Ryeong. Bagaimanapun Hye Ryeong sudah berbohong dengan berkata tak datang ke rumah Dong Hyun, padahal nyatanya datang juga.
Akan lebih baik jika Hye Ryeong memang mengaku. Sun Hee tak menjawab apapun, dia hanya diam. Sun Hee seolah berfikir dan merasa kalau Hye Ryeong bukanlah pembunuh Dong Hyun.



Petugas yang tadi menanyai saksi, langsung menelpon Woo Gyeong dan berkata kalau dia mendapatkan rekaman pada malam Dong Hyun terbunuh. Woo Gyeong meminta agar rekaman itu segera diproses untuk bisa mendapatkan hasil, apakah ada kecocokan antara suara teriakan di hari itu dengan suara Hye Ryeong?
Setelah telepon selesai, Sun Hee bertanya bagaimana jika itu benar-benar bukan suara Jung Hye Ryeong?
Woo Gyeong menjawab kalau mereka bisa melihat hasilnya nanti.




Kim Hak Tae datang ke kejaksaan. Dia diminta untuk membantu penyelidikan dengan melihat rekaman CCTV di sekitar rumah Dong Hyun di hari kejadian, untuk mengenali siapa-siapa yang mungkin dijadikan tersangka. Woo Gyeong yang menemani Hak Tae. Dia bertanya apa ada diantara orang yang datang, yang merupakan musuh Dong Hyun kecuali Hye Ryeong?

Hak Tae pun mulai memperhatikan rekaman itu dan melihat bahwa ada seorang pria pengantar paket datang ke rumah Dong Hyun. Tampak gelagat Hak Tae sedikit aneh. Dia seolah mengenal si pengantar paket, namun dia berusaha menyembunyikannya. Ketika Woo Gyeong bertanya apa ada yang Hak Tae kenal? Hak Tae menjawab kalau dia sepertinya hanya kenal dengan Jung Hye Ryeong saja.

Woo Gyeong kembali berkata, kalau menurut kabar yang dia dengar Dong Hyun memiliki banyak hubungan rumit dengan wanita. Jadi apa mungkin salah satu dari wanita yang menjalin hubungan rumit dengan Dong Hyun adalah pelaku? Hak Tae menjawab kalau bos nya memang memiliki banyak wanita, tapi setahu dia hanya Hye Ryeong lah yang berani menggugat Dong Hyun. Wanita lainnya, bisa dibereskan dengan uang.




Kim Woo Gyeong langsung menemui Hye Ryeong dan meminta Hye Ryeong ngaku saja. Jika Hye Ryeong terus bersikeras menyangkal, maka dia ga bisa membantu Hye Ryeong. Hye Ryeong masih membantah, bagaimana dia harus mengakui apa yang tidak dia lakukan.

“Aku tahu apa yang kau alami, tapi ada yang meninggal disini. Ada keluarga yang menderita karena kehilangan akibat kematian ini, dan penderitaan mereka lebih besar dari penderitaanmu.”

Hye Ryeong tetap tak mau mengakui hal tersebut. Dia sama sekali bukanlah pelaku. Dia datang kesana untuk mengambil barangnya yang tertinggal. Hyye Ryeong frustasi sekali. Jaksa yang disediakan untuknya bukannya membantu malah terus memojokkannya. Memaksanya mengaku hal yang sama sekali tidak dia lakukan.

Kim Woo Gyeong berkata kalau dia kasihan pada Hye Ryeong. Dia tahu Hye Ryeong ga ada niat membunuh Dong Hyun dan tak sengaja melihat Dong Hyun di dalam rumah. Lalu Hye Ryeong ga sengaja mendorong Dong Hyun sampai akhirnya Dong Hyun terjatuh dan meninggal. Woo Gyeong seolah merancang situasi saat itu. Situasi yang sebenarnya tak terjadi. Woo Gyeong ingin memaksakan pemikirannya pada Hye Ryeong dengan alasan kalau pemikirannya tadi setidaknya bisa meringankan hukuman Hye Ryeong nantinya.




Kini Hye Ryeong berhadapan dengan orang yang berbeda, bukan Woo Gyeong. Orang ini adalah pengacara yang dibayarnya. Ternyata pengacaranya ini juga sama saja seperti Woo Gyeong. Mereka hanya mengharapkan pengakuannya. Pengacara Hye Ryeong berkata agar Hye Ryeong bisa bekerja sama. Dia bisa menjadikan ini sebagai kasus kematian yang tak disengaja. Hye Ryeong bertanya apa pria ini juga tak percaya dengannya? Pria itu menjawab sekarang ini bukan masalah percaya dan tidak, karena itu sama sekali tak merubah apapun.

“Jika kau tidak punya alibi yang kuat, maka aku tak bisa membantumu.”

Laki-laki itu bahkan mencoba menakut-nakuti Hye Ryeong dengan berkata apa Hye Ryeong ga takut dipenjara 15 tahun dengan tuduhan pembunuhan? Coba bayangkan berapa usia Hye Ryeong ketika dibebaskan setelah 15 tahun mendekam di sel besi? Apa dengan usia yang tak muda lagi, Hye Ryeong bisa mendapatkan pekerjaan? Apa Hye Ryeong bisa melanjutkan karir Hye Ryeong dengan usia setua itu? Hye Ryeong tampak terpengaruh dengan kalimat laki-laki di depannya ini. Jika dia dipenjara selama 15 tahun, berarti usianya ketika bebas nanti adalah 50. Tentu sudah sulit baginya untuk melanjutkan karirnya, atau bahkan memulai sesuatu yang baru.



Para staf di Firma hukum Cha sedang asik bergosip. Mereka melihat banyak orang di ruangan Seok Joo yang tampak seperti preman. Sang Tae bertanya heran kira-kira apa yang ada ada dalam koper-koper yang dibawa preman-preman itu? Ketua tim Kang malah bertanya apa Kim seok Joo melakukan sesuatu? Sepertinya Seok Joo yang menyebabkan keributan ini.

Seseorang staf lainnya berkata kalau dulu ini kasus mantak jaksa Park, tapi entah kenapa mantan jaksa Park tiba-tiba melanjutkan studi keluar negeri, sehingga Seok Joo lah yang mengambil alih kasus ini. Sang Tae kemudian menimpali, berarti jika bos preman itu tak bisa dibebaskan maka bos preman itu tak bisa melunasi biaya pengacara dan tak akan ada firma hukum lain yang mau menangani kasus tersebut.
Lee Ji Yoon juga ada disana, dia hanya mendengar dan mencoba mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.

Seorang staf lainnya yang berdiri di dekat Ji Yoon berkata kalau sebenarnya kasus ini sudah selesai jauh-jauh hari tapi tiba-tiba Seok Joo meminta dihadirkan saksi. Ji Yoon kemudian berkomentar, lalu apa saksi itu tidak bisa dihadirkan ke persidangan?



Flashback

Di persidangan.

Ketika itu hakim akhirnya memutuskan menunda putusan selama dua minggu. Klien Seok Joo dengan geram bertanya pada Seok Joo yang ada di sampingnya apa ini berarti dia harus ada dua minggu lagi di penjara? Lalu kemana Seok Joo akan mencari saksi? Apa itu mungkin?
Seok Joo dengan santai dan tenang menjawab kalau dia akan mulai mencari saksi sekarang juga.

“Lalu bagaimana jika kau tak menemukannya?”

“Maka aku akan meminta penundaan putusan lagi” jawab Seok Joo santai.




Flashback End

Seok Joo akhirnya datang juga, dia masuk kantornya dan ketika duduk preman-preman yang menunggunya tadi langsung mengeluarkan uang dikoper dan menaruh semua diatas meja Seok Joo. Seok Joo tentu tampak bingung.
Salah seorang dari para preman itu berkata kalau dia ingin hasil yang sepadan dari setiap sen yang dia berikan pada Seok Joo kali ini. Pimpinannya harus bebas, apapun cara yang digunakan Seok Joo.



Sidangpun dilanjutkan. Seok Joo hadir disana disamping kliennya. Hakim bertanya mana saksi yang ingin dihadirkan Seok Joo. Seok Joo berdiri dan meminta maaf pada hakim kalau ternyata dia belum bisa menghadirkan saksi. Awalnya dia berfikir ada saksi untuk kasus ini. Sehingga dia ingin membatalkan saja saksi yang dia ajukan.

Kliennya mengakui tuntutan tersebut, tetapi kliennya tidak menggunakan uang tersebut atas kepentingan pribadi, melainkan untuk perusahaan. Catatan criminal kliennya pun sangat bersih. Terlebih kliennya menyesali perbuatannya itu. Jadi dia berharap Hakim bisa memberi keringanan pada kliennya.

Ji Yoon dan salah satu rekannya juga ikut menghadiri sidang tersebut. Setelah Hakim mendengar semua penjelasan, dia berkata kalau sidang putusan akan diadakan seminggu lagi.




Ketika sidang telah usai, dan Seok Joo akan pulang ditemani Ji Yoon dan satu rekannya. Dia berpapasan dengan Lee Sun Hee. Sun Hee menatap tak suka pada Seok Joo dan berkata sepertinya Seok Joo terlihat sangat baik. Seok Joo mendengar dari nada sinis Sun Hee dan tahu bahwa wanita di depannya ini mungkin termasuk salah satu orang yang tak menyukainya. Dia juga teringat ketika dia bertanya pada Ji Yoon seperti apa hubungannya dengan Sun Hee, dan ketika itu Ji Yoon menjawab dengan wajah polosnya, kalau hubungan Sun Hee dan Seok Joo sangat buruk.





Sun Hee kemudian berkata menyindir Seok Joo “Jika kau manusia kau seharusnya merasa sengsara. ”

Ji Yoon kemudian mengalihkan pembicaraan dengan bertanya kasus Hye Ryeong pada Sun Hee. Sun Hee menjawab kalau dia akan bertemu dengan Hye Ryeong nanti. Ji Yoon bertanya lagi, apa dia bisa ikut Sun Hee untuk bertemu Hye Ryeong? Meski mungkin Hye Ryeong ga ingin ketemu dengannya.

Sun Hee bertanya apa Ji Yoon ada waktu luang? Belum sempat Ji Yoon menjawab, Seok Joo malah mempersilakan Ji Yoon ikut dengan Sun Hee. Seok Joo pun langsung berbalu pergi setelah berkata seperti itu. Sun Hee tentu saja heran dengan sikap Seok Joo yang aneh. Bukannya Seok Joo anti membiarkan staf magang ikut campur kasus lain?



Jeon Ji Won baru sampai di kejaksaan, dan dia bertemu dengan seorang nenek yang bertanya padanya dimana ruang sidang 514? Ji Won menjawab kalau ruang sidang itu ada di dekat pintu keluar no 4? Nenek sepertinya kebingungan, dia berkata kalau di sini banyak sekali pintu keluarnya. Ji Won pun dengan ramah menawarkan diri mengantarkan sang nenek, dia bahkan membakan tas yang nenek bawa karena itu pasti berat. Nenek jelas berterima kasih karena kebaikan Ji Won.


Ji Yoon tanpa sengaja bertemu Ji Won dan dia tampak senang. Ji Won tak menyadari kehadiran Ji Yoon, dia sednag memberitahu nenek agar nenek nanti naik lift ini dan turun di lantai no 4 dan kemudian naik satu lantai lagi disana. Nenek berterima kasih karena sudah dimudahkan oleh Ji Won. Ketika lift terbuka, nenek pun masuk.



Ji Won pun berbalik akan pergi, tapi dia menatap Ji Yoon yang sudah didepannya. Mereka sama-sama tersenyum dan saling menyapa. Tiba-tiba terdengar suara seorang pria berteriak marah dan berkata kalau dia sudah membayar Seok Joo dengan mahal. Seok Joo mengucapkan terima kasih untuk itu.

“Bagaimana jika pimpinanku tidak bebas?”

Dengan tegas Seok Joo menjawab “Bukan tugas pengacara memenangkan terdakwa yang bersalah.”

Lee Ji Yoon, dan Sun Hee menatap tak percaya ketika mendengar kalimat ajaib itu keluar dari mulut seorang Kim Seok Joo. Jeon Ji Won bahkan ikut menatap kearah Seok. Joo.




Salah satu preman bertanya apa Seok Joo ga akan melakukan sesuatu untuk pimpinannya? Bagaimanapun pimpinannya harus bebas. Preman itu bahkan berteriak di depan Seok Joo. Lagi-lagi Seok Joo menjawab dengan bijaksana dan keren “Jika dia bersalah, maka dia harus membayar kesalahannya, tapi jika dia tidak bersalah, maka dia pasti akan dibebaskan.”

Ji Yoon bahkan tampak tersenyum melihat betapa Seok Joo sungguh berbeda. Kagumkah dia?




Setelah Sun Hee dan Ji Yoon hanya berdua, Sun Hee bertanya apa Seok Joo sakit? Sepertinya Seok Joo sangat aneh? Ji Yoon dengan polos menjawab sepertinya begitu.


Sun Hee akhirnya bertemu dengan Hye Ryeong. Hye Ryeong berkata tak ada yang percaya padanya saat ini. Jika dia bersikeras tetap tak mengaku, dia malah takut akan dipenjara seumur hidup atas kasus yang sama sekali tidak dia lakukan. Sun Hee menjawab sebenarnya dia ga punya hak untuk memberi nasihat hukum pada Hye Ryeong.

“Sebenarnya aku ingin menemanimu menghadapi masalah ini dan berpijak pada yang namanya keadilan. Tapi ternyata semua malah menjadi seperti ini.” Sun Hee tampak tak tahu harus berkata apa lagi.



Lee Ji Yoon ternyata menunggu diluar. Ketika Sun Hee sudah selesai menemui Hye Ryeong tampak sekali Sun Hee galau. Ji Yoon berkata bukankan negosiasi yang dilakukan pengacara pada terdakwa untuk pengakuan bersalah atau tidak adalah tindakan illegal di Korea. Sepertinya Sun Hee sudah menceritakan tawaran Woo Gyeng pada Hye Ryeong untuk mengaku saja, karena jika mengaku hukuman Hye Ryeong akan diperingan.

Sun Hee membenarkan. Itu memang tindakan illegal, tapi pengacara melakukan hal tersebut karena ga adanya bukti untuk membuat Hye Ryeong sebagai tersangka pembunuhan.
Ji Yoon bertanya memangnya ga bisa jika Hye Ryeong berkata tak bersalah meskipun tak ada bukti?
Sun Hee menjawab mana mungkin itu bisa. Hye Ryeong sama sekali tak memiliki alibi atau bukti untuk meringankan kasus ini.

Sun Hee menangis dia kemudian berkata “Aku tak tahu harus berkata apa lagi. Aku mencoba menapaki jalan keadilan dengan jujur, tapi aku selalu gagal.”

Ji Yoon pun ikut sedih.



Ji Yoon dan bibinya bertemu bersama. Mereka menikmati makanan yang mereka pesan di tempat ini. Tiba-tiba Ji Yoon bertanya tentang sang kakek. Dulu kakek pasti sangat menderita dan merasa tidak adil ada di penjara karena sesuatu yang tidak dilakukan oleh kakek? Lee Ae Suk membenarkan pertanyaan Ji Yoon tadi, dan menambahkan kalau dulu kakek Ji Yoon atau ayahnya disiksa selama dipenjara.
Bahkan dulu ayahnya menderita ketakutan berada di keramaian.

Ji Yoon juga ingat kalau pertunangan Ae suk bahkan dibatalkan karena mantan tunangan Ae Suk tak bisa menerima situasi dan kondisi keluarga mereka. Ae Suk menjawab kalau itu tandanya mantan tunangannya ga terlalu mencintainya. Dulu dia merasa sangat benci pada keluarga mantan tunangannya itu. Tapi sekarang tidak lagi. Dia merasa sudah bisa menerima semuanya.

Ae Suk kemudian bertanya heran, kenapa tiba-tiba Ji Yoon mengungkit masa lalu? Ji Yoon ga menjawab dan hanya berkata kalau kakeknya dulu dipernjara selama 10 tahun lebih untuk sesuatu yang bahkan tidak dilakukan kakeknya.
Ae Suk menjadi sedih mengingat itu, begitu juga Ji Yoon.




Ini adalah hari kepindahan Ji Yoon. Sekretaris CEO Cha sudah menjemputnya dan siap mengantarnya ke apartemen yang sama dengan Seok Joo. Walau dengan berat hati Ji Yoon terpaksa menerima keputusan ini. Dia pun masuk ke dalam mobil yang akan mengantarnya ke rumah baru. Di dalam mobil, Ji Yoon membuka kaca jendela, dan menaruh kedua tangannya sebagai tumpuan untuk dagunya. Lalu dengan tampang polos dan menggemaskan Ji Yoon menatap sedih rumah lamanya. Rumah yang penuh dengan kenangan. Rasanya tak siap berpisah dengan rumah yang lama ditinggalinya ini.


Ji Yoon mengajak bibinya untuk pindahan dan melihat apartemen barunya. Ae Suk menatap takjub pada mewahnya apartemen Ji Yoon. Dia bahkan bergumam kalau apartemen ini layaknya hotel. TV nya aja kyak bioskop. Ji Yoon hanya tersenyum geli melihat tingkah bibinya itu.

Bibinya melihat semua tempat, dapur dan bahkan kamar. Ketika sampai di kamar, Ae Suk langsung merebahkan tubuhnya dikasur empuk itu dan merasa sangat senang. Ji Yoon ikut menemani bibinya, dan kemudian bertanya apa benar apartemen ini sangat bagus? Ae Suk membenarkan dan berkata kalau ini seperti di dalam film saja.



Ketika keluar kamar, tak sengaja Ji Yoon bertemu dengan Seok Joo. Seok Joo tentu heran melihat Ji Yoon ada di sebelah kamarnya. Seok Joo bertanya apa bibi Ji Yoon yang tinggal disini? Ji Yoon menggeleng dan menjawab kalau dialah yang tinggal disini. Seok Joo bertambah heran dan bertanya lagi, kenapa Ji Yoon bisa tinggal disini?

“Itu bukan karena aku suka padamu lo ya..atau bukan karena aku orang kaya.”
Jawab Ji Yoon sedikit kikuk

“Lalu kenapa?” tanya Seok Joo lagi, menuntut penjelasan

Akhirnya Ji Yoon menjawab kalau ini perintah CEO Cha padanya. Seok Joo kemudian berkata sekarang akhirnya dia tahu kenapa Ji Yoon ga pernah mendengarkannya, ternyata Ji Yoon adalah bawahannya CEO Cha dan bukan bawahannya.

Ji Yoon menyangkal hal itu, dia bahkan memuji CEO Cha yang sopan, keren dan juga baik. Seok Joo ga peduli, dengan santainya Seok Joo mengejek Ji Yoon yang sepertinya memang menyukai semua pria. Seok Joo pun melangkah ke kamarnya dan meninggalkan Ji Yoon yang sangat kesal diejek Seok Joo tadi.




Lee Ji Yoon memutuskan mengikuti Seok Joo sampai ke dalam. Seok Joo protes kenapa Ji Yoon masuk rumahnya tanpa ijin? Ji Yoon beralasan kalau ada sesuatu yang harus dia laporkan pada Seok Joo. Ji Yoon memberi laporan tentang kasus Hye Ryeong. Seok Joo nampak tertarik, namun dia menyembunyikan dari Ji Yoon.

Ji Yoon berkata pengacara Hye Ryeong menyuruh Hye Ryeong mengaku saja karena itu akan membuat Hye Ryeong hanya dienjara selama 3 tahun. Seok Joo mendekati rak bukunya dan Ji Yoon berkata kalau dia rasa ini tak adil untuk Hye Ryeong. Dulu dia melawan Seok Joo, dan kalah telak karena perbuatan Seok Joo. Dia yakin Seok Joo pasti ga ingat apa yang Seok Joo lakukan saat itu? Tapi saat itu Seok Joo luar biasa kejamnya.

Seok Joo menatap Ji Yoon dan membenarkan kalimat Ji Yoon kalau dia sama sekali ga ingat saat itu, jadi dia minta Ji Yoon berhenti bicara yang aneh-aneh tentangnya. Ji Yoon sedih, dia berkata seharusnya Seok Joo ga boleh seperti ini.

Seok Joo akhirnya mengomentari kasus Hye Ryeong, dia meminta Ji Yoon ikut berfikir. Bayangkan saja, pewaris konglomerat dibunuh. Apa masuk akal jika para petinggi menerima begitu saja dakwaan yang ditawarkan Woo Gyeong pada Hye Ryeong, kalau Hye Ryeong tak sengaja menyebabkan kematian Dong Hyun. Itu ga mungkin. Itu hanya jebakan jaksa saja untuk Hye Ryeong. Kenapa jaksa melakukan itu, karena jika tidak maka jaksa juga akan dirugikan oleh para petinggi lainnya.

Ji Yoon berkata lalu bagaimana? Apa dia harus menghubungi seseorang? Jaksa? Atau siapa? Seok Joo menjawab apa Ji Yoon kira omongan Ji Yoon yang hanya staf magang akan dipercaya? Ji Yoon pun menjadi lesu mendengarnya. Itu memang benar.




Woo Gyeong memaksa skenarionya untuk Hye Ryeong. Dia berkata kalau saat kejadian Hye Ryeong memang datang ke rumah Dong Hyun, dan mengambil pakaian Hye Ryeong. Tapi Park melihat Hye Ryeong. Hye Ryeong ditarik paksa Dong Hyun dan Hye Ryeong mencoba melepaskan diri.

“Ketika itulah kau mendorongnya…kepalanya terbentur ujung meja, dan meninggal seketika”




Hye Ryeong menangis, dan terpaksa mengangguk menerima scenario palsu itu. Dia menerima semua hanya agar dia tak mendekam seumur hidup dipenjara.


Kim Hak Tae mengajak Seok Joo bertemu, dan Seok Joo menyanggupinya. Dia ingin mengorek sesuatu terkait kematian Dong Hyun makanya mau menerima tawaran Hak Tae untuk bertemu. Merekapun berbasa-basi sebentar. Kemudian Seok Joo bertanya sebenarnya apa yang terjadi. Hak Tae menjawab kalau tadi dia sempat ke kantor kejaksaan. Seok Joo sedikit kaget, tampak dari tangannya yang terhenti menuang sake ke gelas Hak Tae.

Hak Tae menjelaskan kalau Woo Gyeong menanyainya sebagai saksi. Seok Joo pun kembali bertanya lalu apa ada orang yang Hak Tae curigai selain Hye Ryeong? Hak tae kemudian menceritakan tentang pertemua mereka terakhir di sebuah klub. Saat itu Dong Hyun berkata ingin menemukan seorang gadis bernama Young Ah. Gadis itu mantannya Dong Hyun dan sedang hamil.

Di hari Dong Hyun terbunuh, dia tahu pacar Young Ah yang datang ke rumah Dong Hyun sebagai pengantar paket. Dia mengetahui itu setelah melihat CCTV di kejaksaan yang diperlihatkan Woo Gyeong padanya. Memang sih bisa saja itu hanya kebetulan.
Seok Joo pun membenarka kalau itu mungkin saja hanya kebetulan belaka.




Tiba-tiba ada yang menelponnya Hak Tae, dan dari ayahnya Dong Hyun. Hak Tae berkata pada Seok Joo kalau dia akan menerima panggilan ini dulu. Dia hanya membelakangi Seok Joo dan mencoba menerima telepon itu dengan suara sedikit lirih.

Selagi Hak Tae menerima telepon, Seok Joo mengeluarkan ponselnya dan mencoba mencatat apa-apa saja fakta yang baru saja dia temukan tadi berserta segala keanehan yang ada atas kasus kematian Park Dong Hyun ini. Seok Joo juga mendengar kalau Hak tae berkata pada ayah Dong Hyun bahwa penyelidikan berjalan lancar dan seharusnya semua bisa sesuai yang mereka inginkan. Seok Joo semakin yakin ada yang tak beres dalam kasus ini.
Seok Joo tak lupa juga menambahkan catatanya dengan percakapan yang didengarnya tadi dan menurutnya mencurigakan.



Woo Gyeong berkata pada staf Hye Reong kalau dakwaan untuk Hye Ryeong harus selesai sebelum tengah malam. Jika sampai sesuatu yang baru muncul dan mereka tidak mengetahuinya maka itu bisa menjadi masalah.
Staf Woo Gyeong memberikan hasil analisa suara yang sudah keluar, Woo Gyeong tentu bersemangat untuk melihat hasil di analisa itu.

Ternyata hasil analisa suara pun menunjukkan kalau 98% kecocokan akan suara yang tak sengaja terekam saksi dengan suara asli Jung Hye Ryeong. Woo Gyeong tentu senang. Staf kemudian bertanya apa benar mereka akan mendakwa Hye Ryeong atas kasus kematian yang tak disengaja? Woo Gyeong menjawab kalau jalankan semua sesuai rencana semula.



Lee Sun Hee bertemu Kim Woo Gyeong yang sepertinya akan mengajukan berkas dakwaan. Sun Hee bertanya apa dia boleh melihat berkas itu? Woo Gyeong tak menolak.
Sun Hee terkejut begitu melihat nama Jung Hye Ryeong yang didakwa sebagai pembunuh. Dakwaan ini berbeda dengan janji Woo Gyeong pada Hye Ryeong saat negosiasi.

Sun Hee kesal, dia berkata bukan ini yang dulu Woo Gyeong janjikan pada Hye Ryeong. Woo Gyeong menjawab santai kalau itu hanya teknik saja agar Hye Ryeong mau mengaku ketika penyelidikan.




Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Banyak hal terkait hukum yang sedikit membingungkan di drama ini.
Aku hanya berharap Seok Joo segera pulih ingatannya, dan setelah itu dia sadar lalu menjadi pengcara yang membela keadilan.

Suka sama sosok Sun Hee..walau banyak jaksa dan pengacara yang curang. Dia tetap mencoba berada dijalan lurus, walau itu sulit dan sendiri.

7 comments:

  1. Mengikuti drma ANL benar² harus fokus n teliti klo g bisa g nyambung alurx apa lg mslh hukum...salut buat JY yg setia d smping SJ(terpaksa)...part 1 ini SJ keren...q nanti part2 nya mbak IU,gomawo

    ReplyDelete
  2. cocok sekali direkomend ke temen yg ngambil jurusan hukum,agar g kayak SJ dmasa lalu...
    oke mbak ditunggu part 2nya...Fighting!!!


    Ofie

    ReplyDelete
  3. ditunggu part 2, aksi-reaksi keren apalagi dari oppa kim myung min (lihat gaya rambut, guratan tua wajahnya menipis dan bodynya lebih sexy + perawakan usia 30-an, ku rasa gpp dipanggil oppa kali ini hihihi) ^_^

    -uchy-

    ReplyDelete
  4. sun hee yg jadi ibusuri budashiri di empress ki ....

    cepet juga yah udah main drakor lagi... hehe...

    san

    ReplyDelete
  5. wahhh daebakkkk,,,,,, paling suka ama drama satu ini,,,
    trims buat kakak,,, ditunggu part 2-nya....
    fighting

    ReplyDelete
  6. Kenapa episode 5 g bsa dbuka epside 2 jg hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Link ANL lengkap bsa dliat di pages blog ini..Judul A-F ada A New Leaf dsana..dan dsana smua link sudah diperbaharui..

      Delete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^