[Episode Sebelumnya]
Oh Maria terkejut pagi ini, ketika dia akan bersiap lari pagi, Biksu Jinjo dan beberapa anak asuhnya datang ditambah dengan beberapa barang , terlihat seperti pindah rumah. Maria bertanya kenapa Biksu Jinjo datang ke tempatnya?
Biksu Jinjo bertanya apa Mu Yeom ga memberitahu Maria sama sekali? Maria bingung dan Biksu Jinjo menjelaskan kalau Mu Yeom menyuruh dia dan anak-anak untuk tinggal di rumah Maria. Rumah utama lebih tepatnya. Maria semakin bingung mendengar penjelasan Biksu Jinjo.
Sementara itu Ha Mu Yeom sedang bersama Hyeong Nyeon. Mu Yeom ingin membelikan jaket untuk Hyeong Nyeon, jaket yang sama. Hyeong Nyeon berkata walau jaket mereka sama tapi tampilan mereka kan berbeda.
Ternyata Mu Yeom sempat menyuruh Hyeong Nyeon menyelidiki Yang Chul Gon. Hyeong Nyeon memberitahu Mu Yeom kalau tak ada yang istimewa dari Chul Gon. Kenapa bisa Mu Yeom mengatakan Chul Gon sebagai Gap Dong? Mu Yeom memilih diam.
Yang Chul Gon sedang mengendarai mobilnya diselimuti rasa penasaran. Dia masih teringat akan kalimat Sang Hoon yang seolah menuduhnya sebagai Gap Dong asli.
Flashback
20 tahun lalu. Hari dimana kasus ke 7 terjadi.
Malam itu hujan turun sangat deras. Tampak seorang pria berada di balik pepohonan dan mencoba menyalakan api untuk rokoknya. Tapi derasnya hujan, membuat api selalu padam, dan dia pun menjadi sangat kesal. Pria itu adalah Yang Chul Gon. Frustasi karena ga bisa merokok, dan sangat bosan menunggu hujan reda, Chul Gon mengambil tape kecilnya dan mendengar siaran berita saat itu. Terdengar berita di radio yang berkata kalau polisi Gyeonggi mempekerjakan 15.000 lebih orang untuk memecahkan kasus pembunuhan berantai di Iltan. Siapa saja yang bisa menangkap tersangka akan dihadiahi 50 ribu dolar.
Tiba-tiba Chul Gon mendengar langkah kaki, dia sedikit terperanjat. Chul Gon pun mengalihkan pandangannya ke smuber suara. Nampak sesosok pria yang juga mengenakan mantel hujan, dan tengah melintas di dekat Chul Gon berteduh. Pria itu berhenti dan seolah menatap ke tempat Chul Gon berdiam. Entahlah, siapa di wajah yang tersembunyi di balik jas hujan itu.
Flashback End
Ma Ji Wool menemani ibunya di RS. Ibunya sudah tampak jauh lebih sehat daripada sebelumnya, bahkan sudah bisa bercanda dan Ma Ji Wool merasa sangat senang. Tiba-tiba ibu Ji Wool bertanya dimana menantunya? Ji Wool bertanya siapa lagi memangnya yang ibunya anggap menantu?
Ibu Ji Wool dengan senyum lebar menjawab kalau tentu saja menantunya adalah Detektif Ha Mu Yeom. Ji Wool kaget. Bukankah selama ini ibunya sangat benci pada Mu Yeom?
Ibu tak mempedulikan keheranan putrinya dan menyuruh Ji Wool segera mencari Mu Yeom. Ibunya bergumam kalau detektif Ha adalah yang terbaik dan dia baru tau itu sekarang. Ji Wool jelas saja senang dibuatnya.
Mu Yeom datang ke rumah Maria, disana Biksu Jinjo dan para bocah sedang asik bermain. Tiba-tiba saja dua biksu kecil menjatuhkan dan merusak patung dari sketsa Gap Dong yang Maria bikin. Mu Yeom memarahi dua kurcaci itu. Dia berkata kalau mata Maria ini besar sekali, dan akan menakutkan kalau Maria marah. Maria jelas ga terima dikatakan matanya besar dan menakutkan saat marah. Dia kemudian berkata pada dua bocah tadi kalau dia ga marah, dna ga apa-apa kalau patung itu rusak. Diapun menyuruh kedua kurcaci itu untuk main diluar.
Maria berniat membereska pecahan-pecahan patung itu, tapi Mu Yeom langsung menghalanginya. Mu Yeom berkata biar dia saja yang membersihkan, karena tangan Maria bisa terluka. Maria tersentuh mendengar perhatian kecil Mu Yeom, diapun menatap Mu Yeom penuh makna. Mu Yeom tiba-tiba terhenti dan menatap Maria, dia kemudian meminta maaf pada Maria. Maria heran dan hanya menatap Mu Yeom.
Maria kemudian berdiri diikuti oleh Mu Yeom. Mu Yeom memegang kedua pundak Maria dan berkata kalau dia sangat khawatir, makanya dia ga bisa membiarkan Maria tinggal sendirian di tempat ini.
“Aku harus tinggal denganmu disini, jadi jangan pernah berfikir untuk mengusirku keluar, karena aku tidak punya tempat untuk pergi. ”
Ma Ji Wool mencoba menelpon Mu Yeom. Tapi Mu Yeom ga menerima panggilannya. Diapun meninggalkan pesan di kotak suara nomer Mu Yeom.
“Biksu Gila..ibuku akhirnya menyetujui. Dia bahkan memanggilmu menantuku.”
Ji Wool tersenyum, tapi senyumnya memudar melihat Ryu Tae Oh ada tak jauh di hadapannya.
Akhirnya Ji Wool memilih menemani Tae Oh, walau mereka duduk di kursi terpisah. Tae Oh bertanya apa Ji Wool mau ikut bersamanya ke Swiss? Ji Wool kaget. Tae Oh menjelaskan kalau dia sudah ga bisa lagi tinggal di tempat ini setelah semua berita yang beredar mengenai dirinya.
Ji Wool bertanya kenapa Tae Oh mengajaknya? Dengan pedenya Ji Wool bertanya apa jangan-jangan Tae Oh menyukainya? Tae Oh menjawab
“aku mungkin memerlukanmu. Siapa tahu kau bisa menjadi Soniaku.”
“Siapa itu Sonia?” tanya Ji Wool sedikit bingung.
“Sonia..adalah gadis yang akan mengatakan padanya untuk berteriak keras pada dunia bahwa dia seorang pembunuh.”
Ji Wool menolak karena ibunya ada di RS dan ga mungkin baginya memikirkan hal-hal lain, apalagi harus menemani Tae Oh ke Swiss. Tae Oh berdiri dan akan berlalu. Ji Wool mengejar Tae Oh dan mencegah Tae Oh pergi. Dia bertanya kenapa Tae Oh mengatakan semua hal tadi padanya?
“Itu karena kau seolah rem bagiku.”
Mu Yeom bercerita pada Maria kalau adaseorang gadis yang selalu menempel padanya. Dia kasihan pada gadis itu, tapi belum tahu apakah dia akan membawa gadis itu untuk terus bersamanya atau tidak. Maria sedikit tercengang dan bertanya apa itu Ma Ji Wool? Mu Yeom menjawab tentu saja bukan. Ada banyak gadis yang menempel padanya, tapi yang ini selalu menghantuinya.
Tiba-tiba kilasan itu kembali lagi. Kilasan saat tangan Mu Yeom seolah ingin meraih sebuah tangan yang terulur padanya. Kilasan dimana sempat hadir di mimpi Mu Yeom ketika dia tidur di kantor polisi, dan akhirnya tersadar karena Gil membangunkannya.
Mendengar cerita Mu Yeom,Maria mencoba mencari tahu gangguan seperti apa yang dialami Mu Yeom, sehingga Mu Yeom selalu merasa seorang gadis menempel di kehidupan Mu Yeom. Selagi Maria mencari tahu di internet, Mu Yeom asik menatap Maria sambil tersenyum. Menikmati wajah cantik Maria dari jarak sedekat ini.
Maria merasa risih dan meminta Mu Yeom menjauh sedikit padanya. Mu Yeom ga peduli dan bertanya kenapa tadi Maria mengira gadis yang menempel padanya adalah Ji Wool?
“Kau cemburu kan?” Goda Mu Yeom
Pertanyaan itu membuat Maria gugup, dan matanya tampak semakin besar. (Hahaha)
Maria akhirnya mengalihkan pembicaraan dengan berkata pasti lobus frontal Mu Yeom yang membuat Mu Yeom jadi merasa aneh seperti tadi. Jadi Mu Yeom merasa berhalusinasi ada gadis yang menempel terus pada Mu Yeom. Mu Yeom bisa mendapatkan perawatan untuk itu. Mu Yeom dengan santai menjawab kalau dia ga ingin melepaskan gadis-gadis itu.
Tiba-tiba mereka membahas tentang Gap Dong. Penangkapan Ho Seok mengingatkan Mu Yeom pada ayahnya. Orang tak bersalah sekali lagi menjadi korban Gap Dong yang entah kapan bisa tertangkap. Maria berkata apa Mu Yeom juga mencurigai Han Sang Hoon? Mu Yeom ga menjawab, walau hatinya pasti ingin berkata iya. Dia hanya ga mungkin jujur sejujur itu pada Maria yang jelas-jelas anak angkat Sang Hoon. Tapi Maria meminta Mu Yeom memeriksa saja Sang Hoon. Periksa semua yang membuat Mu Yeom curiga, dan jangan coba untuk menutupi apapun.
“Aku mengatakan ini karena ada keyakinan bahwa itu bisa saja mungkin”
Ma Ji Wool datang ke rumah Maria dan terluka melihat Biksu Jinjo dan semua penghuni kuil terutama Mu Yeom pindah ke rumah Maria. Ji Wool ga bisa menahan kesalnya, diapun pergi meninggalkan Mu Yeom dan semua yang ada disana.
Akhirnya Mu Yeom memilih mengejar Ji Wool. Dia memegang kedua lengan Ji Wool sehingga akhirnya Ji Wool berhenti melangkah dan berhadapan dengan Mu Yeom. Melihat Ji Wool menangis, Mu Yeom meminta Ji Wool untuk tidak menangis. Tapi Ji Wool sedih dan sakit hati sehingga mana bisa dia tak menangis.
“Aku tak bisa membiarkannya hidup sendiri”
“Kenapa? Kenapa ga bisa? Apa alasannya?”
Akhirnya Mu Yeom menjelaskan kalau Maria adalah saksi kasus ke 9 Gap Dong terdahulu. Saksi yang selamat dari cengkaraman Gap Dong dimasa itu. Itulah sebabnya dia ga bisa membiarkan Maria sendiri.
Ji Wool akhirnya mengerti, diapun berkata
“Jika memang itu alasannya, dan bukan karena kau menyukainya, maka aku bisa mengerti.”
(Kok kayak orang pacaran ya..si pria menjelaskan pada wanitanya agar ga cemburu. Kesannya sih kayak gitu..hihihi)
Malam ini Mu Yeom menemui Sang Hoon. Mu Yeom bertanya apa maksud Sang Hoon dengan kalimat Sang Hoon di kantor polisi tadi? Seolah-olah Sang Hoon menunjuk Gap Dong adalah Chul Gon.
Sang Hoon berkata apa Mu Yeom ga tahu? Psikopat di Negara tetangga seperti Ted Bundy, Jeffrey Dahmer, dan lainnya tampak seperti orang normal pada umumnya. Tak ada yang tahu kalau ternyata Ted Bundy dan lainnya adalah psikopat yang tega membunuh siapapun tanpa perasaan.
“Mereka semua menyamar sebagai tetangga dan tampak seperti manusia lainnya”
Mu Yeom tampak tak puas dengan kalimat Sang Hoon yang seolah mengambang. Tapi Sang Hoon hanya diam.
Biksu Jinjo lagi-lagi ada di pusat rehabilitasi, kali ini dia mengajarkan meditasi untuk para penghuni pusat rehab itu. Ketika Biksu Jinjo sedang asik berkeliling, seorang pria berkata pada temannya tentang Ho Seok. Apa benar Ho Seok adalah Gap Dong? Ho Seok kan pecundang?
Teman disampinya berkata itu pasti omong kosong saja, jadi jangan percaya.
Tiba-tiba laki-laki itu, yang perawakannya sedikit gendut kembali berkata pada teman disampingnya, kalau dia sudah punya sosok yang dia curigai sebagai Gap Dong, dan sosok itu ada disini. Pria gendut itu mulai melihat ke kanan dan kiri, tapi tiba-tiba Biksu Jinjo memukul belakang kepalnya pelan. Pria gendut itu kaget dan menoleh menatap Biksu Jinjo. Dengan santai Biksu Jinjo bertanya siapa memangnya sosok Gap Dong itu?
Ryu Tae Oh pagi ini sudah siap pergi ke bandara dan akan menuju Swiss. T9iba-tiba Ji Wool menelponnya. Tae Oh terseyum karena yakin Ji Wool menerima ajakannya. Diapun menerima panggilan itu.
Di kamarnya Ji Wool berkata kalau sepertinya dia harus memberika jawaban pada Tae Oh sekarang.
“Aku tidak bisa menjadi Soniamu..tapi kau harus keluar di jalan..dan berteriak bahwa kau adalah seorang pembunuh. Hanya itu yang ingin kukatakan padamu. Kau tak bisa melakukannya kan? Dan jika kau butuh seseorang untuk menghentikanmu. Itu bukanlah aku, karena aku akan menjadi seperti Ha Mu Yeom.”
Tae Oh jelas saja sedih, dia tak menyangka Ji Wool menolak ajakannya.
Bersambung ke part 3
KOMENTAR :
Benarkah Tae Oh ingin menjadikan Ji Wool sebagai rem? Di beberapa forum drama ini berkata, kalau mungkin saja memang Ji Wool bisa menjadi rem bagi Tae Oh, sehingga Tae Oh ga membunuh siapapun. Tapi sampai kapan itu akan bertahan? Bisakah selamanya sisi psikopat Tae Oh lenyap? Lalu apa yang terjadi jika Ji Wool mau? Mungkin hanya menunggu waktu saja sampai Tae Oh menghabisi Ji Wool yang diakui menjadi rem baginya.
Apakah benar Mu Yeom hanya menganggap Maria sebagai saksi yang harus dilindungi? Caranya memberitahu Ji Wool yang menangis, seperti cara kekasih menenangkan pasangannya yang tengah dibakar api cemburu. Entahlah. Tapi aku memang ga dapet feel Maria dan Mu Yeom..terlalu datar.
Malah feel antara Tae Oh-Maria atau Tae Oh-Ji Wool lebih ngena.
Waktu Tae Oh di bar, dan berinteraksi seintim itu dengan Maria, gregetnya dapet banget. Terus waktu Tae Oh di pantai sama Ji Wool..chemistrynya juga kena di hati. Ini mungkin karena Tae Oh terlalu mempesona kali yaaa..hihihihi