Thursday 10 April 2014

Sinopsis Scandal Episode 26 Part 1

[Episode Sebelumnya]


“Aku tahu kau melakukan ini karena ingin melindungiku dari Jang Tae Ha. Karena tempat ini aman. Karena Jang Tae Ha tak akan bisa melakukan apapun kalau aku ada disini. Apa tebakanku salah?”

Kau salah. Aku tidak mencoba melindungimu, tapi aku sedang menghukummu. Menghukummu yang sudah menculik dan membohongiku selama 25 tahun. Bertobatlah di penjara sebelum kau pergi. Apa kau akan meninggal disini, atau meninggal di luar. Pada akhirnya kau tak akan pernah punya waktu dua bulan itu. Meninggallah sendirian dengan diam-diam disini. Tidak seorangpun akan tahu, bahkan Soo Young pun tak akan tahu. Meninggal saja sendirian, setidaknya dengan begitu aku akan menguburkanmu di sebelah putramu.”

Episode 26

Sayangnya, Jang Tae Ha tak sempat mendengar jawaban Eun Joong itu. Dia sudah pergi dengan perasaan hancur, mengetahui bahwa mungkin putranya masih menyayangi Myung Geun. Ini membuatnya terluka.


Gu Jae In di officetelnya sedang mengurus semua surat yang bersangkutan dengan perubahan nama. Sebelum itu dia mengirim semua saham yang dia punya sebagai Jang Tae Ha ke akun baru nya dengan nama Gu Jae In. Ini harus dia lakukan, karena setelah dia bukan Jang Tae Ha, maka dia tak memiliki apa-apa.

“Gu Jae In, mulai sekarang kau adalah pemegang saham terbesar nomer dua di Grup Tae Ha. ”





Tae Ha mengikuti Eun Joong-Bok sampai ke catatan sipil, dan terlihat memang Eun Joong-Bok sedang mengurus KTP dan nama baru. Eun Joong-Bok yang melihat Tae Ha langsung mengajak Tae Ha ke Officetelnya. Tae Ha tak mampu menyembunyikan rasa sayangnya pada Eun Joong-Bok, dia menatap penuh kasih pada putra yang sudah berpuluh-puluh tahun dibesarkannya itu.

Saat mereka sudah duduk berhadapan, Tae Ha mengingatkan Eun Joong-Bok agar tak lupa makan. Saat makan tak teratur, maka tubuh dan pikiran akan terganggu. Tae Ha kemudian menceritakan tentang Eun Joong nya yang menangkap dan menjebloskan Myung Geun ke penjara. Eun Joong-Bok heran, dan berkata mungkin saja itu trik Eun Joong untuk mengulur waktu dan melindungi Ha Myung Geun.

Eun Joong-Bok juga bertanya apa Ha Eun Joong menyerahkan rekaman itu dan juga USB yang berisi daftar TH?

“Ketua Jang, putra Anda saat ini memegang dua peledak. Anda harus menyingkirkannya.”




Soo Young datang ke penjara bersama Ah Mi untuk menengok Myung Geun. Soo Young kecewa dengan apa yang ayahnya perbiat, sehingga dia hanya terdiam, dan tak mau mendekati sang ayah. Ah Mi mengajak Soo Young mendekat, namun Soo Young memilih pergi.

Ah Mi tetap menemui Myung Geun. Myung Geun kemudian bertanya kenapa Ah Mi datang ke tempat mengerikan ini? Ah Mi menjawab dia kesini untuk mengantarkan obat dan pakaian ganti untuk Myung Geun.

Ah Mi juga meminta agar Myung Geun tak menahan rasa sakit seorang diri, dan jangan ragu untuk meminta bantuannya. Myung Geun mengerti, dan bertanya apa Soo Young tahu tentang penyakitnya?
Ah Mi menggeleng. Dan Myung Geun meminta agar Ah Mi jangan sampai memberitahu Soo Young.



Eun Joong memberi surat perintah penangkapan Myung Geun pada Hee Chan, agar Hee Chan mengajukan surat itu pada pemimpin. Hee Chan kaget, karena berarti Eun Joong akan menyerahkan kasus ayah Eun Joong pada jaksa.
Eun Joong menjawab dengan tegas, agar Hee Chan jangan cerewet dan lakukan saja perintahnya.



Soo Young datang dan langsung merebut surat perintah itu dari tangan Hee Chan. Soo Young membaca dengan keras tulisan yang tertera di surat penangkapan itu. Soo Young menahan tangis, dan menatap pada Eun Joong. Dia kemudian bertanya, apa seperti ini cara Eun Joong membalas dendam?

“Oppa, bagaimana bisa kau melakukan ini? Pada kita? Pada Ayah kita? Apa agar kau bisa diterima keluargamu yang kaya, makanya kau melakukan ini?” Teriak Soo Young, kecewa sekali pada Eun Joong.

Eun Joong berdiri dan menjawab kalau apa yang semuanya Soo Young katakan, adalah benar.

“Hanya itu satu-satunya cara agar orang tua kandungku tahu bagaiamana perasaanku pada mereka. Jika aku tidak melakukannya, maka orang tua kandungku akan meragukan ketulusanku. Aku adalah anak tunggal pemimpin Tae Ha Grup. Aku adalah putra Jang Tae Ha. Menurutmu, apa aku mungkin melewatkan kesempatan ini?”

Hee Chan kaget, sementara Soo Young terus menangis. Sedangkan Eun Joong berlalu pergi, mencoba tak peduli pada adiknya itu.



Ha Eun Joong, dia jauh dilubuk hatinya sedih sekali dengan apa yang dia lakukan barusan pada Soo Young. Dia masuk ke mobilnya, dan tiba-tiba Ah Mi menyusul. Eun Joong meminta agar Ah Mi tak bertanya apapun saat ini, dan biarkan mereka melewati waktu dalam diam bersama. Ah Mi tak membantah, dan ikut merebahkan kepala di sandaran mobil.


Eun Joong benar-benar tertidur, sementara Ah Mi menatap Eun Joong yang pulas. Dia kemudian melihat boneka kekhawatiranya tergantung sebagai hiasan di mobil Eun Joong. Ah Mi memegang boneka itu dan jadi tahu ada USB yang tersembunyi di dalamnya. Ah Mi jadi tahu kalau itu adalah USB adalah milik almarhum suaminya.
Ah Mi tak mengambilnya, dia mengembalikan kembali USB itu ke tempat semula.


Eun Joong mengajak Ah Mi nonton, dan kebetulan bioskop sepi. Eun Joong berkata kalau dia harap bioskop sepi sampai film nya selesai. Ah Mi bertanya heran, kenapa Eun Joong mengajak nonton, padahal Eun Joong sama sekali ga berniat Eun Joong. Apa Eun Joong tahu, kalau kita menonton film, kita harus membeli tiket? Eun Joong menjawab, memangnya kalau dia beli tiket, maka dia harus tahu isi film nya apa?

“Aku datang kesini bukan untuk nonton film, tapi untuk tidur. ”

Ah Mi berkata kalau mau tidur, kenapa memilih bioskop, kan bisa ditempat lain. Eun Joong menjawab santai, itu karena dia ingin tidur bersama Ah Mi. Ah Mi terkejut dan menatap Eun Joong.
Eun Joong tersenyum dan berkata

“Aku hanya ingin tidur sambil memegang tanganmu saja.”




Lampu sudah dimatikan, dan Ah Mi bersiap nonton, tapi dia langsung bersedekap dan menyembunyikan tangannya. Eun Joong melihat itu dan terseyum geli.



Soo Young meluapkan semuanya, dan kini dia bersama Hee Chan. Soo Young minum soju dan menangis terisak. Sementara Hee Chan hanya menemani saja. Hee Chan bingung bagaimana dia harus menenangkan Soo Young. Soo Young berkata apa surat penangkapan itu akan segera dikeluarkan? Hee Chan terpaksa mengiyakan.



Dalam tidurnya, Ha Eun Joong terlihat bermimpi buruk. Ah Mi tahu itu, sehingga dia akhirnya menggenggam tangan Eun Joong. Ternyata genggaman itu berlangsung lama. Ah Mi menonton film sambil terus menggenggam tangan Eun Joong.

Eun Joong akhirnya bangun, dan melihat tangan Ah Mi memegang tangannya erat. Diapun menggoyangkan tangannya, membuat Ah Mi tersadar, dan menatap kearah Eun Joong.




Ah Mi malu, sehingga dia melepaskan pegangannya pada tangan Eun Joong. Eun Joong lalu menaruh tangannya diatas tangan Ah Mi, dia menggengam tangan Ah Mi. Ah Mi menatap heran, dan Eun Joong dengan santai bertanya apa hanya Ah Mi yang bisa memegang tangannya dan dia tak bisa?



Joo Ran datang ke rumah Tae Ha, dan Hwa Young terlihat sudah sehat. Dia bertanya pada Hwa Young apa yang Hwa Young lakukan bersama Myung Geun dihotel? Hwa Young menjawab santai, kalau dia hanya tidur.

Hwa Young berterima kasih, karena kalau bukan karena Joo Ran yang melapor pada anaknya, maka tentu dia akan semakin parah disana. Hwa Young kemudian bertanya, bagaimana bisa Joo Ran tahu kalau dia ada di Villa itu?
Joo Ran menjawab dia hanya menebak saja. Hwa Young berkata tidak mungkin. Dia yakin jika saat itu Joo Ran datang melihatnya.
Joo Ran mengelak, dan Hwa Young berkata kalau datangnya Joo Ran terekam di CCTV, jadi mana bisa Joo Ran mengelak.

“Kau tahu semuanya, kau melihat aku disana, tapi kau malah tak menyelamatkanku. Lalu apa bedanya kau dengan Jang Tae Ha? Aku memohon padamu, tapi kau malah meninggalkanku. Kau seperti mengejekku. Kau tertawa begitu melihat keadaanku.”

Hwa Young geram dengan sikap Joo Ran, dan mengancam Joo Ran. Jika Joo Ran berani menyentuh putranya, maka dia ga akan tinggal diam. Dia juga akan mengacaukan hidup Joo Ha.

“Aku tahu niatmu memberitahu keberadaanku pada Eun Joong, itu karena kau ingin menyingkirkan Eun Joong ku. Mencoba untuk merenggangkannya dengan Tae Ha.”

Joo Ran terkejut, dan bertanya apa benar Hwa Young akan menyingkirkan Joo Ha nya? Hwa Young menjawab santai, apa menurutmu, perempuan gila seperti ku tak bisa melakukannya?
Apa ada hal yang tak bisa dilakukan oleh perempuan gila?

“Jadi, aku peringatkan kau, agar jangan menyentuh Eun Joong ku. Bahkan jika itu sehelai rambutpun.”

Joo Ran sedikit takut dengan mantapnya nada Hwa Young. Sehingga dia tak berani berkata apapun. Sementara Tae Ha mendengar semuanya, dan terlihat sangat marah.



Bersambung ke part 2

1 comment:

  1. Di tungu lanjutannya ya
    Keep (ง‾̴̴͡͡ ‾̴̴͡͡)ง fighting

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^