Monday 7 April 2014

Bride Of The Century Episode 13



Jang Yi Kyung datang ke kantor Kang Ju dan memberikan rekaman yang berisi pengakuan nenek Kang Ju, akan apa yang sudah diperbuat nenek Kang Ju pada cinta pertama ayah Kang Ju. Kang Ju tentu terkejut dan tak menyangka ternyata inilah yang dipakai keluarga Yi Kyung untuk mengancam ibunya.

Yi Kyung berkata setelah Kang Ju selesai mendengar rekaman itu, bahwa ibu Kang Ju lah yang paling takut jika rekaman ini tersebar ke public. Dengan rekaman ditangannya tersebut, Yi Kyung juga mengancam Kang Ju untuk segera mengumumkan pernikahan mereka ke khalayak ramai. Jika Kang Ju kabur lagi seperti kejadian kemarin, maka jangan salahkan dia apabila dia menyebarkan fakta ini. Begitu rekaman ini terekspos ke media, sudah dipastikan Taeyang Grup akan hancur. Lalu bagaimana dengan Ayah dan Ibu Kang Ju?
Yi Kyung pun meminta Kang Ju segera memutuskan pilihan Kang Ju sekarang juga.

Kang Ju menjawab dengan sinis

“Jelas-jelas tangan dan kakiku terikat, tak dapat bergerak. Bagaimana bisa keputusan masih berada ditanganku? Tapi, aku berterima kasih sekali padamu, karena dengan ini aku bisa melepaskanmu tanpa penyesalan sedikitpun.”

Kang Ju berdiri dan menyuruh Yi Kyung untuk ikut dengannya dulu, agar dia bisa membereskan semuanya. Yi Kyung tak kalah sinis menjawab, apa sekarang Kang Ju berlagak memiliki harga diri yang tinggi. Kang Ju berkata jika dia mau dia bisa menghancurkan semuanya. Jika semua hancur maka bukankah Yi Kyung akan ikut hancur. Ibarat bermain tarik tambang, jika dia memutuskan untuk melepas tambang yang di pegangnya, maka bukankah Yi Kyung juga akan jatuh terjerembab?
Yi Kyung hanya diam, dia merasa itu ada benarnya.





Ternyata Kang Ju pulang ke rumah, dan mengajak ibunya bicara berdua. Myung Hee yang mengetahui bahwa Kang Ju sudah mendengar tentang rekaman itu, langsung syok. Dia berkata kalau dia benar-benar minta maaf. Dia sebenarnya ga ingin Kang Ju tahu. Dia juga ga ingin Kang Ju ikut menderita.

“Semua adalah salahku. Aku yang terlalu mencintai ayahmu dan tak bisa melepaskannya. Jadi, jangan benci Halmeonimu Kang Ju.”

Kang Ju berbalik dan menatap ibunya yang tengah menangis. Dia berkata agar ibunya tak usah khawatir.

“Beban yang semestinya ibu tanggung, serahkan semua padaku sekarang. Tapi, tolong rahasiakan ini dari Ayah. Ibu pasti tahu, orang yang paling menderita adalah ayah. Aku tidak takut jika masalah ini tersebar ke media. Bagiku, yang bersalah pantas dihukum. Namun, yang aku takutkan, jika ayah sampai tahu. Ayah pasti akan tambah menderita. Seumur hidupnya, Ayah selalu dihantui masalah ini. Selama ini Ayah hidup dalam penjara yang bukan penjara.”


Yi Kyung ke dapur mengembalikan gelas dan obat yang dia bawakan untuk Ayah Kang Ju tadi, dan Ahjumma Ahn menyapanya dengan ramah. Mengetahui Ahjumma Ahn bertingkah seolah dia adalah teman, dengan bertanya ini dan itu padanya, membuat Yi Kyung marah. Dia memperingatkan Ahjumma Ahn, kalau dia dan Ahjumma Ahn berbeda status. Jadi jangan bersikap seperti ini padanya. Ahjumma Ahn harus ingat batasan antara majikan dan pembantu.

“Selama Ahjumoeni masih bekerja di rumah ini, harap perhatikan kata-katamu. Hormati aturan antara atasan dan bawahan.!! Kita ini bukan teman, apa Ajumoeni mengerti?”

Ahjumma Ahn tak percaya jika nona muda yang dikenalnya berubah jadi aneh dan tak bersahabat seperti ini.


Jae Ran mengunjungi Yi Hyun yang sudah semakin membaik kondisinya. Yi Hyun cuek dengan kedatangan ibu tirinya itu. Jae Ran bertanya apa Yi Hyun bahkan ga sudi melihat wajahnya? Yi Hyun akhirnya menatap sang ibu. Yi Hyun berkata selama ini dia selalu berusaha, menjadi anak dan kakak kandung untuk Yi Kyung serta ibunya. Tapi, ibu malah bertindak seperti ini padanya.

Jae Ran langsung memutus kalimat Yi Hyun dengan menjawab jika memang Yi Hyun adalah kaka kandung Yi Kyung, kenapa Yi Hyun malah membela Doo Rim? Bencilah dia jika memang Yi Hyun ingin membencinya.
Bencilah dia sampai Yi Hyun mati. Jika memang dengan membencinya Yi Hyun menjadi lebih lega.

“Dari hari pertama kau datang ke rumahku. Kau adalah anak yang tidak rewel dan patuh. Sekalipun aku tak bilang apa-apa, kau selalu melakukan yang terbaik. Aku juga tidak pernah memukul atau memarahimu, karena kau memang tak pernah membuatku sampai emosi. Mungkin karena itulah ada jarak diantara hati kita.”

Yi Hyun bertanya kenapa ibunya berani bertindak sejauh ini dan begitu percaya diri kalau semua akan sesuai rencana? Jae Ran menjawab berhubung lawannya adalah Taeyang Grup, tentu hal sepele seperti foto pernikahan di gereja yang dia sebarkan bukanlah apa-apa. Dia punya sesuatu yang lebih menakutkan daripada itu. Sekarang, dia hanya membiarkan Taeyang mencicipi sedikit bumbu.


Ru Mi masuk ke kantor Kang Ju dan melihat Kang Ju sibuk bekerja. Ru Mi menaruh dokumen ke meja Kang Ju, namun Kang Ju cuek saja, dan tetap melanjutkan kerjanya. Ru Mi tahu Kang Ju sedang mencoba bersikap baik-baik saja, padahal mungkin dalam hati Kang Ju, Kang Ju ingin meluapkan semuanya.
Ru Mi pun berkata agar Kang Ju tidak bergitu keras mencoba menunjukkan wajah baik-baik saja jika di depannya. Dia bisa mengerti semua yang Kang Ju rasakan. Awalnya Kang Ju tak peduli dengan kalimat Ru Mi, namun Ru Mi terus berkata seperti itu. Ru Mi berkata kalau dia khawatir pada Kang Ju.

Kang Ju akhirnya menatap Ru Mi dan berkata

“Menurutmu, apa aku sedang berusaha keras untuk tak menunjukkannya? aku ini penerus Taeyang Grup. Apa menurtumu hanya karena barang palsu, aku akan membahayakan perusahaan? Hal sepele seperti ini, sama sekali tak ada artinya bagiku. Justru karena ini adalah hal sepele, maka aku bersikap seperti ini. Ini ga ada apa-apanya untukku.”

Ru Mi tahu Kang Ju bohong, namun dia ga ingin menanyakan lebih jauh, dia tahu Kang Ju ga suka jika dia terus bertanya, akhirnya Ru Mi keluar meninggalkan Kang Ju. Sementara Kang Ju, dia hanya terdiam, merasakan sisi hatinya yang perih. Bagaimana bisa dia berkata kalau hal ini adalah hal sepele, sementara hatinya berkata lain. hatinya berkata bahwa Doo Rim memang berarti untuknya.


Jang Yi Kyung meminta Kang Ju menemaninya untuk bertemu Yi Hyun di RS. Kang Ju setuju, dan kini mereka bertiga bertemu di RS. Yi Hyun tampak kesal, sementara Kang Ju meminta maaf karena baru bisa datang sekarang.
Yi Hyun menjawab kalau dia tahu itu cuma basa-basi saja, jadi lebih baik ga usah Kang Ju ucapkan. Yi Hyun kemudian meminta Kang Ju keluar karena dia ingin bicara berdua saja dengan adiknya.
Kang Ju tak membantah. Dia juga malas ada disini.


Setelah hanya berdua dengan sang adik, Yi Hyun bertanya apa sekarang Yi Kyung sudah puas bisa membuat Kang Ju ada disisi Yi Kyung?
Yi Kyung kecewa, dia bertanya apa itu aklimat pertama yang Yi Hyun ucapkan setelah Yi Hyun lama tak bertemu dengannya? Dia tahu kalau kejadiannya akan seperti ini, makanya walau dia sangat merindukan Yi Hyun, dia ga mau mencari Yi Hyun.

“Aku terlalu marah, terlalu emosi. Makanya aku ga mau merindukanmu, karena begitu melihatmu, aku akan semakin membenci Na Doo Rim.”

Yi Kyung juga berkata bukankah seharusnya Yi Hyun senang kalau dia bersama Kang Ju, karena dengan begitu Yi Hyun bisa mendapatkan Doo Rim.


Di lorong RS, terlihat Doo Rim akan menuju kamar Yi Hyun. Lalu, tanpa sengaja dia melihat Kang Ju. Kang Ju pun begitu. Mereka saling bertatap dalam diam. Hati mereka dipenuhi oleh rindu yang tak bisa mereka ucapkan. Mata mereka saling memancarkan kalimat cinta yang tak bisa mereka luapkan.

Tiba-tiba datanglah Yi Kyung. Dia melihat bara cinta itu dimata Doo Rim, membuat Yi Kyung mendekati Kang Ju dan tersenyum manis, sambil melingkarkan tangannya di lengan Kang Ju. Yi Kyung pu mengajak Kang Ju pergi.Kang Ju, Dengan menahan segala perasaannya, dia berjalan cuek melewati Doo Rim.


Setelah Kang Ju berlalu, Doo Rim menitikkan air matanya.
Dia terluka dan sangat sedih, tapi bukankah ini yang terbaik? Bukankah ini hukuman yang pantas untuk keserakahannya?


Doo Rim masuk ke ruangan Yi Hyun dan melenyapkan semua wajah sedihnya. Dia tersenyum riang di depan Yi Hyun, dan Yi Hyun mengejek Doo Rim seperti malaikat maut, yang 24 jam terjaga di dekatnya. Doo Rim marah dan bertanya apa ada malaikat maut seimut dia?
Yi Hyun menjelaskan kalau lingkar hitam dibawah mata Doo Rim, bisa membunuh malaikat maut. Doo Rim tak percaya, tapi kemudian dia mengambil tisu dan membagi tisu itu jadi dua bagian. Lalu dibasahi dengan lidahnya, dan setelah itu dia tempelkan dibawah matanya. Sambil tersenyum dia bertanya, apa seperti ini sudah cukup? (LOL)


Doo Rim memberikan sesuatu untuk Yi Hyun. Itu adalah dasi yang dipakai Yi Hyun ketika membalut luka kakinya saat dia disekap oleh anak buah Jae Ran.
Doo Rim berkata kalau laundry ga bisa membersihkan noda darah itu, dan dia mencoba mencari cara di internet, sampai akhirnya berhasil walau tidak sempurna. Masih ada sedikit sisa noda, dia berharap semoga Yi Hyun masih menyukai dasi ini.

Yi Hyun menatap Doo Rim dengan penuh rasa kasih. Dia kemudian berkata

“Kau selalu bilang kau tak pernah melakukan apapun untukku? Padahal kau selalu membuatku tertawa, kau juga memberikan rasa hangat untukku. Udara yang sedingin es juga bisa hangat karenamu. Itu semua sudah lebih dari cukup untukku. Bahkan aku merasa sudah terlalu banyak hal yang kau berikan padaku. Karena itu Doo Rim, janganlah terlalu merasa bersalah.”


Presdir Choi memanggil Butler Jang dan berkata kalau dia merasa sepertinya hubungan Kang Ju dan Yi Kyung sedang tidak baik. Apa Butler Jang tahu sesuatu? Butler Jang pun menceritakan apa yang dikatakan istrinya. Istrinya pernah memberitahu dia bahwa Yi Kyung berbeda dengan Yi Kyung yang dulu. Kemudian Butler Jang memberikan prediksinya kalau Kang Ju mungkin memiliki wanita idaman lain, makanya hubungan Kang Ju dan Yi Kyung tak harmonis. Presdir Choi kaget mendengar itu, dan Butler Jang menceritakan kalau istrinya pernah mendengar percakapan Kang Ju dengan sang ibu, dan sepertinya Kang Ju membicarakan wanita lain, dan wanita itu bukan Yi Kyung.


Untuk menuntaskan rasa penasarannya, Presdir Choi menemui Kang Ju di kantor, dengan hati-hati Presdir Choi bertanya apa Kang Ju punya wanita lain, selain Yi Kyung? Belum sempat Kang Ju menjawab, datanglah Yi Kyung.
Yi Kyung dengan manis menyapa Kang Ju, dan terkejut melihat ada Aboenim disini.

Yi Kyung duduk di samping Kang Ju, dan dengan manis bertanya pada Aboenim, kenapa Aboenim membuat Kang Ju terlalu keras bekerja, sampai Kang Ju jadi sekurus sekarang? Kang Ju menatap ayahnya sambil tersenyum seolah senyum itu sebagai jawaban, kalau dia dan Yi Kyung tak ada masalah.
Presdir Choi bertanya apa bungkusan yang Yi Kyung bawa itu? Yi Kyung menjawab kalau akhir-akhir ini dia sering melakukan kencan makan siang dengan Kang Ju, itu karena Kang Ju terlalu sibuk. Jika dia tidak mengantar makanan kesini, maka akan sulit untuk bertemu Kang Ju.
Aboenim pun tersenyum dan tahu kalau dia sudah salah sangka pada Kang Ju.


Kini, Doo Rim sedang ada di jalan raya, dia melihat seorang nenek tua yang membawa banyak barang dan ingin menyebrang. Doo Rim kasihan dan langsung membantu sang nenek. Tentu saja nenek senang. Tanpa sengaja Presdir Choi yang ada di mobil melihat kejadian tersebut. Dia merasa wajah gadis itu mirip sekali dengan Yi Kyung. Bahkan sampai mobilnya menjauh, Presdir Choi masih melihat kearah gadis yang mirip sekali dengan Yi Kyung


Sementara di kantor Kang Ju, Yi Kyung bertanya kalau aktingnya cukup bagus kan? Buktinya Aboenim bisa mereka kelabui. Kang Ju dengan cuek menjawab, kenapa dulu Yi Kyung ga belajar acting saja dan ga usah memilih piano sebagai keahlian? (Jleb banget yaaaa…hihihi)

Yi Kyung membalikkan badan Kang Ju, sehingga kini mereka saling berhadapan. Kemudian Yi Kyung mendekatkan tangannya ke bibir Kang Ju, dan dengan nada menggoda dia bertanya, apa menurut Kang Ju ini juga bagian dari acting?
Kang Ju yang memang tak tertarik dengan Yi Kyung langsung menepis tangan Yi Kyung.Dia dengan tegas memperingatkan Yi Kyung agar tak menyentuhnya.

Yi Kyung kecewa, namun dia tak menunjukkannya. Dia dengan santai berkata kalau tadi juga bagian dari acting. Yah, hanya untuk menjaga situasi yang tak terduga, yang mengharuskan mereka untuk bermesraan seperti tadi.


Datanglah Ru Mi, Kang Ju merasa terselamatkan dengan adanya Ru Mi, sehingga dia memilih pergi meninggalkan Ru Mi bersama Yi Kyung. Ru Mi pun mendekati Yi Kyung, dan menatap Yi Kyung tajam, lalu berkata kalau selamanya Yi Kyung ga akan bisa memiliki Kang Ju.

“Sepertinya kau harus melewati seumur hidupmu dengan sebuah cangkang kosong.”

Yi Kyung tersenyum dan membalas ejekan Ru Mi, dia berkata

“Toh, walaupun cangkang kosong, kau juga ga akan pernah bisa memilikinya.”

Yi Kyung bahkan menyuruh Ru Mi cari kerja di tempat lain, karena setelah dia dengan Kang Ju resmi sebagai pasangan, bukankah Ru Mi ga nyaman jika terus bertemu dengannya? Dia sih ga masalah, karena Ru Mi lah yang akan melayaninya seperti seorang pembantu pada majikan. Apa Ru Mi sanggup melakukannya?
Ru Mi jelas geram mendengar penghinaan Yi Kyung padanya.


Ru Mi yang kesal, datang ke restoran Doo Rim dan marah-marah di depan Doo Rim. Doo Rim gantian kesal, dan bertanya kenapa Ru Mi harus ngomel-ngomel di tempatnya sih? Tempat lain kan masih banyak?
Ru Mi memilih menuang soju lagi, tapi Doo Rim langsung melarangnya. Doo Rim berkata kalau Ru Mi kayaknya ga bersahabat dengan Soju.

Ru Mi kemudian bertanya bagaimana bisa Doo Rim dan Kang Ju sama-sama terlihat seolah biasa saja menghadapi semua ini? Sementara dia sebagai penonton merasa sangat khawatir. Doo Rim menjawab lalu dia harus bagaimana? Apa dia harus nangis-nangis dan gantung diri? Sesulit apapun masalah, orang tetap harus bertahan hidup.

“Bagi Kang Ju, aku bukanlah Na Doo Rim, tapi aku Jang Yi Kyung palsu.”


Yi Hyun datang menemui Kang Ju, setelah mendengar cerita dari ibunya bahwa Kang Ju lebih memilih melepas Doo Rim, daripada harta yang Kang Ju miliki. Yi Hyun geram dan ingin menayakan kejelasannya pada Kang Ju.

Kini, di kantor Kang Ju, Yi Hyun berkata kalau ada yang ingin dia tanyakan pada Kang Ju. ini tentang Doo Rim. Kang Ju mencoba cuek, dan Yi Hyun kesal. Bagaimana bisa Kang Ju melakukan ini pada Doo Rim?
Doo Rim bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk bisa menjadi pengantin Kang Ju, walau hanya sehari.

Kang Ju menjawab bahwa yang Doo Rim lakukan adalah menipu, menyembunyikan kebenaran, dan juga mempermainkannya. Jadi, Doo Rim bukanlah apa-apa dimatanya. Yi Hyun emosi mendengar kalimat itu keluar dari mulut Kang Ju. Dia berkata

“Sekalipun dunia mencaci makinya, kau seharusnya tak bersikap sama.”

Kang Ju berdiri, dan menjawab dia ga tertarik lagi dengan semua yang dialami Doo Rim. Jadi, lebih baik Yi Hyun pulang saja. Yi Hyun kecewa, dia sangat marah. Yi Hyun pun berdiri dan langsung mencengkram jas Kang Ju sambil berkata

“Orang sepertimu, ternyata memang tak pantas berada di sisi Doo Rim. Kau telah meninggalkan wanita yang sangat mencintaimu melebihi cinta pada dirinya sendiri. Baiklah, kalau begitu aku juga tak akan mengalah. Berhubung kau yang telah memutuskan hubungan dengan Doo Rim, maka jangan salahkan jika aku yang memperoleh Doo Rim.”

Yi Hyun pergi, sementara Kang Ju terpana mendengar kalimat Yi Hyun barusan. Dia tak boleh membiarkan Doo Rim dipelukan Yi Hyun. Tidak. hatinya tak akan sanggup, walau itu hanya dalam bayangannya saja.


Na Doo Rim menunggu dengan cemas di RS, begitu mengetahui Yi Hyun tak ada. Setelah Yi Hyun datang, Doo Rim memarahi Yi Hyun yang keluyuran padahal kondisi Yi Hyun belum pulih. Yi Hyun tak berkata apa-apa, dia memilih memeluk Doo Rim. Doo Rim yang heran membalas pelukan itu, dia hanya tahu bahwa hati Yi Hyun sedang gundah, walau dia tak tahu apa penyebabnya.

Yi Hyun bertanya

“Bagaimana seharusnya aku bersikap padamu? Bagaimana” tanya Yi Hyun sambil membelai rambut Doo Rim.


Kang Ju, malam ini, dia menunggu Doo Rim pulang. Dan begitu Doo Rim sampai, dia langsung bertanya apa Doo Rim mau melarikan diri bersamanya? Doo Rim terpana, dia mencoba cuek dan bertanya kenapa Ahjussi ngomong aneh-aneh si didepannya? Apa Ahjussi salah makan? Kang Ju tak peduli dia kembali bertanya, dan meminta Doo Rim menjawab pertanyaanya.

“Kenapa aku harus melarikan diri? Aku toh tidak dikejar tukang kredit.”

Kang Ju kemudian berkata sepertinya hati Doo Rim terbuat dari kaca anti peluru, karena setiap peluru ditembakkan, maka akan mental. Doo Rim akhirnya memberanikan diri menatap Kang Ju, dia kemudian berkata untuk itulah dia mau Kang Ju berhenti sampai disini. Jangan melakukan hal-hal seperti ini lagi.Dia yakin Kang Ju pasti bisa, dibandingkan kakek dan ayah Kang Ju, Kang Ju pasti mampu membuat Taeyang Grup semakin baik.

“Kau hanya sedikit pemarah. Selebihnya kau sangat Baik, Kang Ju. Kau punya banyak kelebihan.”

Kang Ju tak tahan lagi,dia langsung menarik tubuh Doo Rim dalam pelukannya. Doo Rim membalas pelukan itu. Dia memeluk Kang Ju erat. Dan dalam pelukannya, Doo Rim berkata kalau semua pasti akan segera berlalu.

“Luka yang ada juga akan segera sembuh. Kang Ju, kau pasti bisa. Aku yakin itu.”

Setelah mereka melepaskan pelukan itu, Doo Rim berkata kalau dia ga akan menangis. Dia hanya ingin meninggalkan kenangan yang manis untuk Kang Ju, bukan dengan wajah penuh tangisan.


Kang Ju tak berkata apapun, dia langsung pergi meninggalkan Doo Rim. Doo Rim tak bisa membohongi perasaannya. Dia menangis setelah Kang Ju berlalu.
Sakit, dan sesak rasanya hati ini.


Di suatu tempat, Doo Rim berdiri dan berkata seorang diri. Dia meminta maaf karena dia tak bisa menepati janji yang sudah diucapkannya.

“Sepertinya pemilik gelang ini bukanlah aku. Maka, kini aku kembalikan padamu.”

Doo Rim melepas gelang keberuntungannya, dan menaruh gelang itu di atas dinding pembatas. Kemudian dia pergi meninggalkan tempat itu.


Setelah Doo Rim pergi, sebuah sinar terang menyinari gelang keberuntungan itu, dan muncullah sebuah tangan yang mengambil gelang tersebut. Ternyata itu adalah hantu wanita yang kini berpakaian hitam. hantu itu menatap kearah perginya Doo Rim, kemudian berkata

“Ternyata, pada akhirnya bukan dia juga orangnya. Padahal sudah 100 tahun lamanya ku menanti.”


Tibalah hari dimana konferensi pers tentang siapa istri Choi Kang Ju diadakan.
Kang Ju sudah datang, dan membiarkan para reporter mengambil gambarnya sebelum dia menuju ke kursinya, dimana ada Yi Kyung, Jae Ran, dan ibunya yang sudah lebih dulu datang.
Ru Mi terlihat ada di belakang Kang Ju, bersama Sek. Kim


Awalnya Kang Ju membacakan teks pidato yang sudah disiapkan untuknya, tapi dia menutup teks itu dan berkata kalau dia ingin berkata sesuai dengan hatinya dan bukan karena adanya naskah, karena itu menyalahi etikanya.

“Aku bertemu dengan seorang wanita. Pada awalnya tidak ada perasaan apa-apa, sehingga aku mengacuhkannya. Tapi, seiring waktu aku mulai menyukainya.”

Terlihatlah kilas balik pertemuan Kang Ju dan Doo Rim, serta segala kenangan lucu mereka.

“Dari semenjak aku lahir, baru sekarang aku merasakan perasaan ini. Aku adalah orang yang tak pernah percaya akan cinta pertama. Tapi, ternyata aku mengalaminya. Kami juga pernah merasakan yang namanya putus, dikarenakan legenda keluargaku.”

Kilasan momen Kang Ju-Doo Rim berputar lagi, dan kini adalah kenangan dimana Doo Rim berkata kalau Doo Rim ga percaya tentang legenda keluarga Kang Ju.

“Walaupun, aku ingin dia meninggalkanku, tapi dia sama sekali tidak meninggalkanku.”

Kang Ju mengingat ketika di RS, Doo Rim mengejar dan memeluknya, memintanya jangan pergi.

“Kami lalu melaksanakan upacara pernikahan di gereja yang hanya ada kami berdua disana. Menerima berkat dari matahari, angin, dan juga pepohonan. Mengikrarkan janji cinta kami untuk hidup bersama selamanya.”

“Disini, saya Choi Kang Ju…akan memperkenalkan orang yang ingin kulewati hari-hariku bersamanya. Namanya adalah….Na Doo Rim”


Pengakuan mengejutkan itu tentu saja membuat syok semua yang hadir. Senyum yang terkembang di bibir Jae Ran dan Yi Kyung musnah seketika. Reporter pun mulai berbisik-bisik heran, siapa itu Na Doo Rim. Kang Ju berdiri, dan menatap Jae Ran yang geram padanya. Jelas saja Jae Ran merasa dipermalukan, tapi Kang Ju ga peduli. Dia berlalu pergi meninggalkan semua dengan hati lega. Sementara Ru Mi terlihat senang dengan keputusan Kang Ju yang sangat berani. Inilah yang dia harapkan. Dia lebih rela Kang Ju bersama Doo Rim, daripada Yi Kyung, yang sama sekali tak mencintai Kang Ju.


Presdir Choi juga mengetahui kejadian tersebut dan langsung pingsan, terlebih Butler Jang sudah memberi foto Doo Rim pada Presdir Choi, yang memang ternyata Doo Rim sangat mirip dengan Yi Kyung.


Kang Ju begitu tahu ayahnya pingsan, langsung menemui ayahnya. Dia duduk di samping tempat tidur sang ayah. Dan ketika ayahnya membuka mata, Kang Ju meminta maaf sudah mengacaukan semua.

“Walaupun aku tahu ayah akan sedih, tapi aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan perasaanku lagi. Aku benar-benar minta maaf, Ayah.”

Presdir mengulurkan tangannya, dan Kang Ju langsung menggenggam tangan ayahnya itu. Ayah berkata agar Kang Ju tak merasa bersalah, dia senang Kang Ju berani mengungkapkan perasaan Kang Ju. Jadi jangan khawatirkan dia. Jika Kang Ju merasa ada yang salah, maka perbaikilah yang salah itu. Jangan merasa bersalah, karena Kang Ju tak melakukan kesalahan apapun.

“Masalah yang kau pikul kelak akan jauh lebih berat dan banyak dari pada ini.”

“Aku sudah mempersiapkan diri, Ayah” jawab Kang Ju mantap.


Jang Yi Kyung sangat kesal akan kejadian hari ini. Lalu hantu wanita muncul di cermin kamarnya. Kali ini Yi Kyung tak takut. Dia menatap tajam pada si hantu wanita yang berpakaian hitam itu.

“Kalian berdua adalah serupa tapi tak sama. Yang satu adalah matahari yang bersinar terang, sementara yang satu adalah bayangan yang ada karena sinar dari matahari. Pada akhirnya, kau hanya akan menjadi bayangannya saja.”

Yi Kyung menjawab kesal, dan berteriak kalau semua belum berakhir. Selama dia belum mengakhiri, maka tak ada yang bisa mengakhirinya. Hantu wanita menjawab

“Kau,ingat ini baik-baik. Jalan yang ditempuh seseorang adalah karena kemauan orang itu sendiri, jika hatimu tidak bisa tenang, ditengah kobaran api kemarahan, maka menjadi bayangannya pun kau tak akan kuijinkan.”

Yi Kyung berteriak lagi dan menjawab dia bukanlah bayangan. saking kesalnya dia melemparkan benda di meja riasnya kearah cermin, membuat cermin itu hancur berkeping-keping, dan melenyapkan si hantu wanita.


Pagi ini, Kang Ju sudah menunggu Doo Rim, di depan restoran Doo Rim. Dia akan mulai mendekati Doo Rim, dan mendapatkan Doo Rim kembali. Doo Rim yang sudah tahu berita menghebohkan itu menatap Kang Ju dengan sedikit kaget. Dia tak percaya Kang Ju menemuinya pagi ini. Kang Ju mendekati Doo Rim dan menyapa Doo Rim dengan sebuat idiot. Kang Ju juga bertanya Doo Rim mau kemana?

Doo Rim pura-pura cuek, dan berlalu di depan Kang Ju. Kang Ju tak marah, dan dengan santai bertanya, apa Doo Rim ga mendengar pertanyaannya? Doo Rim berbalik dan marah pada Kang Ju, bagaimana bisa Kang Ju melakukan keributan seperti itu? Lalu bagaimana Kang Ju akan menyelesaikannya. Kang Ju hanya tersenyum manis mendengar omelan Doo Rim.


Kang Ju mengikuti Doo Rim yang ternyata ke RS, hari ini adalah hari dimana Yi Hyun diperbolehkan pulang. Doo Rim memasangkan dasi ke leher kemeja Yi Hyun, dan juga memberi hadiah sepatu untuk Yi Hyun. Doo Rim juga dengan tersenyum manis mengucapkan selamat atas kesembuhan Yi Hyun.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang menganggu Yi Hyun dan Doo Rim. Suara itu dari Kang Ju yang terlihat cemburu.
Kang Ju berkata

“Hei..dua orang yang berdiri disana. Apa kalian tidak keterlaluan bertingkah seperti itu di depanku?”

Kang Ju kemudian memarahi Yi Hyun yang seolah ga punya tangan, sehingga harus dipakaikan dasi oleh Doo Rim.

“Apa kau tidak bisa memakai sepatu dengan tanganmu sendiri?” tanya Kang Ju dengan nada tak suka.

Yi Hyun tersenyum geli melihat tingkah Kang Ju dan menjawab kalau dari dulu, Doo Rim memang selalu membantunya memakai dasi. Doo Rim yang kesal, langsung mengajak Yi Hyun segera pergi karena neneknya sudah menunggu. Sementara Kang Ju benar-benar dengan tampang lucunya menatap kepergian Doo Rim dan Yi Hyun.Mengetahui Doo Rim cuek padanya, dan tak menghiraukannya, dia sedikit kesal.

(Omoo…Kang Ju..tampangmu itu lo gemesin banget.)


Di restoran Doo Rim, nenek dan Jin Joo sudah menunggu. Mereka memberi selamat atas kesembuhan Yi Hyun. Kang Ju melihat dari luar, dan ketika mengetahui Doo Rim memberi lauk diatas nasi Yi Hyun, timbul lagi rasa cemburu Kang Ju, sehingga dia langsung masuk dan ngomel-ngomel lagi pada Yi Hyun. Apa Yi Hyun ga punya tangan? Kenapa ga bisa makan sendiri?


Karena semua hanya menatap heran pada Kang Ju, membuat Kang Ju merasa dicuekin, dia kemudian bertanya apa dia ga dikasih air minum? Dia kan juga tamu. Doo Rim yang cuek menyuruh Kang Ju mengambil sendiri minuman di belakang. Kang Ju malu sebenarnya, tapi apa daya, daripada dia harus keluar dan membiarkan Doo Rim bersama Yi Hyun. Lebih baik dia tetap disini.

Saat Kang Ju akan mengambil minum, dia melihat tulisan yang ada di atas meja. Tulisan itu berbunyi

“Mulai hari ini toko kami berhenti beroperasi. Aku dan nenek akan pindah ke kampung halaman kami di Namhae. Terima kasih pada semua pelanggan yang sudah mendukung kami selama ini. Semua Anda semua sehat dan selalu bahagia. ”

Kang Ju marah dan bertanya pada Doo Rim, apa maksud tulisan ini? Doo Rim mendekat dan langsung merebut tulisan itu dari tangan Kang Ju. Dia takut Yi Hyun tahu. Tapi, sayang Yi Hyun mendekat dan akhirnya membaca tulisan tersebut. Dia menjelaskan pada Yi Hyun kalau tadi dia ingin menceritakan semua pada Yi Hyun, setelah Yi Hyun sembuh.
Kang Ju marah, dan bertanya siapa yang memberi izin Doo Rim untuk pergi?

“Tanpa izin dariku, kau tak boleh kemana-mana” Kang Ju merobek tulisan itu dan membuangnya ke lantai. Dia menatap tajam pada Doo Rim.


“Na Doo Rim..jika kau tak bisa datang padaku. Maka aku yang akan datang padamu. Maaf baru sekarang aku bisa datang. Kini, secara resmi aku memperkenalkan diriku padamu. Namaku, Choi Kang Ju. Senang sekali bertemu denganmu, Na Doo Rim.”

Kang Ju mengulurkan tangannya, tanda dia ingin berjabat tangan dengan Doo Rim. Tapi, Doo Rim terpana menatap Kang Ju. Kang Ju tak mau menunggu, sehingga dia mengambil tangan Doo Rim, dan merekapun berjabat tangan.
Masih dengan keterkejutannya akan sikap Kang Ju, kemudian tubuh Doo Rim ditarik dan Kang Ju memeluknya erat.
Nenek jelas saja terkejut. Mulutnya menganga lebar melihat cucunya berada dalam pelukan laki-laki, dan itu bukan Yi Hyun, seperti yang diduganya selama ini.


Doo Rim masih tak percaya, dia merasa ini mimpi. Sementara Kang Ju semakin yakin, bahwa dia tak boleh melepaskan Doo Rim. Apapun yang terjadi.
Inilah hartanya yang paling berharga.


KOMENTAR :

Yeeaaayyy..suka episode ini.
Suka Ru Mi, suka Yi Hyun, dan absolutely suka sama Kang Ju.
Suka Ru Mi, karena dia akhirnya memihak hubungan Kang Ju-Doo Rim. Dan bahkan bersahabat dengan Doo Rim.
Suka Yi Hyun, karena dengan ancamannya akan merebut Doo Rim, maka Kang Ju mulai berfikir ulang. Bisakah dia kehilangan Doo Rim? Atau bisakah dia merelakan Doo Rim bersama Yi Hyun?
Aku suka sama karakter mereka diatas.
Lihat Ru Mi, berharap dia dapet yang lebih baik deh dari Kang Ju? Tapi aku kok ga mau Ru Mi sama Yi Hyun yaaa..hihihi
Entahlah..

Sub episode ini lamanya minta maaf banget. Hihihi
Dicek terus-terusan, dan baru ada kemarin. Tapi karena kemarin minggu, kadang aku ambil libur untuk nulis, biar ga bosen. Kalau bosen, bisa lama ngembaliin mudnya. Hahaha

8 comments:

  1. Gomawo Mba Ayu, fighting terus ya ^_^
    omo, lucunya liat kang ju kaya gitu hihi

    ReplyDelete
  2. akhirnyaaaaa...
    yang ditunggu2 dateng juga.....
    galau dari hari sabtu nih kayak apa lanjutannya....
    ^_^

    ReplyDelete
  3. Akhirnya stlah bolak balik blognya mb ayu, smg doo rim ga nolak lg ya...

    ReplyDelete
  4. Wah sudah di post ya! Gomawo mbk, hwaiting lanjut terus....

    ReplyDelete
  5. Yeee...... Akhirnya,hwaiting mbk , lanjut trs ya

    ReplyDelete
  6. Semoga mereka berdua bersatu

    ReplyDelete
  7. Klo diperhatikan dr episod 1 smpe 13 skrg, kang joo ini suka bgt skinship yg tak terduga. Bukan cuma doo rim yg kaget, pembaca juga kaget jadinya. Hahaha

    ReplyDelete
  8. Aaahahahaaa...lucuuuunyqaaa wajah Jaeran Yikyung....kya'kertas kucel....
    Jjjjyaaaaaa #Sweeeetuuuu KangJu-NDoriim.....gomawo udh d posting....

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^