Friday, 21 March 2014

Sinopsis Bride Of The Century Episode 4 Part 2

[Episode Sebelumnya]


Doo Rim heran karena dia ternyata malah kembali lagi ke Villa Kang Ju, karena Doo Rim takut sehingga dia memutuskan untuk masuk lagi ke dalam dan menunggu pagi baru pulang ke Seoul. Sementara Kang Ju tersenyum tipis menyadari kalau Doo Rim-Kyung kembali.

Dengan alasan bahwa mereka belum makan malam, Doo Rim-Kyung menawarkan diri memasak hidangan makan malam untuk Kang Ju.
Doo Rim-Kyung pun membuka kulkas, dan mengambil beberapa bahan yang dia perlukan, sementara Kang Ju berjalan menghampirinya.
Dia berkata kalau dia memuji keberanian Doo Rim-Kyung yang nekat memilih kembali ke Seoul di saat keadaan jalan gelap gulita.

Doo Rim-Kyung yang malu, menyembunyikan rasa malunya dengan melempar bawang putih kearah Kang Ju dan menyuruh Kang Ju mengupas bawang putih itu. Kang Ju dengan sigap mengangkap bawang putih yang dilemparkan padanya, dan dengan heran bertanya pada Doo Rim-Kyung, apa Doo Rim-Kyung benar-benar ingin dia mengupas bawang putih ini?

Doo Rim-Kyung menjawab kalau tangan yang Kang Ju punya jangan hanya dipakai untuk makan saja. Kang Ju pun dengan pandangan yang lucu menatap bawang putih ditangannya. Seumur hidupnya, baru kali ini ada yang berani menyuruhnya mengupas bawnag putih.




Yi Hyun mendapat kabar kalau Doo Rim sedang ada di Villa nya Kang Ju. Yi Hyun pun berpesa, agar Doo Rim segera menelponnya jika terjadi sesuatu.

Setelah telepon usai, Yi Hyun masuk ke kamar ibunya, dan terlihat ibunya sedang tak ada. Diapun melihat ponsel ibunya tergeletak di meja, membuat Yi Hyun penasaran sehingga dia mengambil ponsel itu. Yi Hyun langsung melihat panggilan masuk dan keluar di ponsel ibunya, dan terlihat bahwa ada satu nomer yang sering dihubungi dan juga sering menghubungi ibunya. Yi Hyun jadi curiga sehingga dia mencoba menghubungi nomer itu menggunakan ponsel ibunya.


Saat telepon tersambung, terdengarlah suara seorang Ahjumma yang bertanya kenapa Nyonya menghubunginya malam-malam. Yi Hyun jelas kaget, karena apa yang dia fikirkan ternyata salah. Dia awalnya mengira bahwa Yi Kyung lah yang akan menerima panggila ini, tapi ternyata bukan.

Menyadari dia telah salah, Yi Hyun pun mematikan telepon, dan tepat saat itulah ibunya datang. Ma Jae Ran sedikit heran melihat anaknya ada di kamarnya, tapi Yi Hyun langsung menjelaskan kalau tadi Doo Rim menelpon dan bilang sedang ada di Villanya Kang Ju.
Jae Ran heran dan bertanya kenapa Doo Rim tiba-tiba ada di Villanya Kang Ju? Yi Hyun menjawab mungkin itu hanya terjadi begitu saja.

Saat Jae Ran menyuruh Yi Hyun untuk keluar, tba-tiba Yi Hyun ingin mengatkan sesuatu. Dia terlihat sedikit hati-hati mengeluarkan kalimatnya, membuat Jae Ran bertanya kenapa, apa ada yang ingin Yi Hyun sampaikan padanya?
Yi Hyun pun mengurungkan niatnya, dia hanya berkata kalau dia yakin Yi Kyung akan segera kembali. Dia hanya ga ingin ibunya khawatir.


Setelah Yi Hyun keluar dari kamarnya, Ma Jae Ran mengambil ponselnya, dan melihat panggilan keluar, dia pun tersenyum sinis, karena tahu Yi Hyun sudah terkecoh dengan tipuannya tadi.


Di apartemennya, Yi Kyung sudah menyiapkan amplop untuk dia berikan pada Ahjumma yang sudah membantunya menerima telepon tadi. Dia juga tak lupa berterima kasih karena Ahjumma mau membantunya. Ahjumma tentu senang karena mendapatkan rezeki yang lumayan padahal tugasnya hanya menerima telepon.


Setelah Ahjumma pergi, Yi Kyung mengingat kembali kalimat ibunya yang menyuruh semua pembantu untuk menerima telepon masuk, karena Yi Hyun sedang mencurigasi sesuatu saat ini. Mereka harus waspada, jangan sampai Yi Hyun tahu kalau Yi Kyung sebenarnya bukan menghilang.
Wajah Yi Kyung terlihat sedih, mungkin jauh disudut hatinya dia tak suka dengan cara seperti ini. Menghindari Oppa yang disayangi tentu bukan pilihan yang tepat. Dia menyayangi Yi Hyun tulus seperti seorang adik yang menyayangi kakak kandungnya.


Dengan gaya super heboh, Doo Rim-Kyung membawa dua piring makanan yang sudah dimasaknya tadi, dan menaruhnya di depan Kang Ju. Kang Ju yang melihat bahwa menu di depannya hanya nasi goreng biasa bertanya dengan wajah tak suka pada Doo Rim-Kyung, apa ini yang Doo Rim-Kyung masak? Bukankah tadi Doo Rim-Kyung sudah membuat begitu banyak keributan dan bahkan menyuruhnya mengupas bawang dan hasilnya cuma nasi goreng?
Doo Rim-Kyung jelas kesal, dan menyuruh Kang Ju mencoba saja dulu nasi goreng buatannya baru setelah itu protes jika memang ga enak.

Aku jamin, itu akan menjadi nasi goreng paling enak yang pernah kau makan.”

Kang Ju dengan wajah acuhnya akhirnya mencicipi nasi goreng itu, dan saat suapan pertama sudah masuk ke mulut Kang Ju, Doo Rim-Kyung bertanya bagaimana, enak kan nasi goreng buatannya. Kang Ju yang ga mau mengakui nasi goreng itu enak, dengan santai berkata kalau dia akan tersiksa jika harus disuruh makan nasi goreng yang rasanya seperti ini, bahkan setelah mereka menikah nanti.

Doo Rim-Kyung yang awalnya tersenyum, menjadi cemberit dan langsung mengambil piring Kang Ju. Dia dengan kesal berkata kalau memang ga enak, ya sudah jangan dimakan. Tapi Kang Ju juga mengambil kembali piring nasi gorengnya dan berkata pada Doo Rim-Kyung

“Aku bukan makan ini karena rasanya yang enak, tapi karena kau sudah sangat berusaha untuk membuatnya.”


Saat sedang menikmati makanannya, Kang Ju bertanya apa makanan yang Doo Rim-Kyung sukai?

Dengan wajah ceria Doo Rim-Kyung menjawab

“Nanas laut, teripang, gurita hidup, cumi-cumi, sashimi..”

kata-katanya terputus saat matanya menatap kearah Kang Ju yang melihatnya dengan pandangan aneh. Doo Rim pun tersadar kalau saat ini dia bukanlah Doo Rim tapi Yi Kyung, sehingga dengan segera Doo Rim menambahkan kalimatnya, kalau semua yang dia sebutkan tadi adalah makanan yang tidak disukanya.

“Salmon, Kaviar, Lobster, Kue dengan bahan organic, dan Kopi buatan tangan. Aku suka kopi buatan tangan”

Doo Rim menjelaskan itu semua sambil meyakinkan dirinya kalau itulah yang pernah Yi Hyun katakan padanya tentang makanan yang Yi Kyung sukai.

Tiba-tiba Kang Ju bertanya kenapa Doo Rim-Kyung suka sekali memakai gelang itu? Apakah gelang itu sangat special untuk Doo Rim-Kyung? Doo Rim-Kyung menjelaskan pada Kang Ju kalau ada seseorang yang memberikan gelang ini padanya dan berkata kalau gelang ini adalah gelang keberuntungan.

“Aku merasa keberuntungan akan datang dengan aku memakai gelang ini.”


Setelah acara makan malam mereka selesai Doo Rim-Kyung dengan santainya menyodorkan peralatan masak yang dia gunakan tadi pada Kang Ju, dan menyuruh Kang Ju untuk mencuci bersih semuanya. Doo Rim-Kyung bahkan menyindir Kang Ju, kalau Kang Ju dari tadi cuma mengupas satu bawang dan ga melakukan apapun selain itu. Makanya sekarang Kang Ju harus mencuci semua peralatan masak yang kotor.

Kang Ju syok sekali karena hari ini banyak hal yang seharusnya tak dia lakukan dan dengan kesal dia bertanya apa setelah menyuruhnya mengupas bawang, sekarang Doo Rim-Kyung mau menyurunya mencuci piring dan peralatan masak?

“Kau tahu, aku bukan orang yang bisa kau suruh-suruh.”

“Ya..ya..ya..semua orang di negara ini juga tahu siapa kau”

Dengan wajah tak peduli, Doo Rim-Kyung tetap saja menyuruh Kang Ju mencuci semuanya, dan jangan sampai masih tersisa noda.
Kang Ju terpaksa menerima semua itu dengan wajah tak suka.


Saat Kang Ju akan bersiap mencuci, entah dengan sengaja atau tidak, dia menjatuhkan kuah masakan ke baju Doo Rim-Kyung yang tentu langsung membuat baju Doo rim-Kyung jadi kotor. Doo Rim-Kyung menjadi kesal dan menuduh Kang Ju sengaja melakukannya. Melihat wajah Doo Rim-Kyung penuh emosi, Kang Ju pun takut dan langsung bergegas mencuci piring. sementara Doo Rim-Kyung memejamkan mata, menahan amarahnya, karena tak menyangka dia akan mendapatkan kejadian seperti ini.


Tanpa Doo Rim-Kyung sadari, Kang Ju tersenyum senang saat melihat Doo Rim-Kyung melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan noda di pakaian Doo Rim-Kyung karena ulahnya tadi.
Dia bahkan melambaikan tangannya seolah sebagai ucapan agar “Selamat bekerja, semoga sukses”

(Hahaha..LOL)


Di dalam kamar mandi, dengan berbalut handuk, Doo Rim terpaksa mencuci bajunya yang satu-satunya dia punya, karena dia memang ga menyangka akan bermalam disini. Saat melihat bahwa noda sudah hilang, Doo Rim pun berniat membilas bajunya itu, dan saat itulah tanpa sengaja dia menginjak sabun yang ada di lantai dan akhirnya terpeleset jatuh.

Choi Kang Ju yang mendengar suara gedebuk di kamar mandi, mencoba mendekatkan telinganya ke pintu untuk mendengar lebih jelas, apakan terjadi sesuatu di dalamnya. Dia pun menggedor pintu kamar mandi, dan memanggil-manggil nama Yi Kyung.


Di dalam kamar mandi, terlihat Doo Rim yang tengah kesakitan sambil memegang lehernya, karena sepertinya leher Doo Rim terkena bathup kamar mandi, sehingga rasanya sangan sakit. diluar, suara Kang Ju masih memanggil-manggil nama Yi Kyung dan terdengar sangat khawatir.

Kang Ju memaksa masuk, dan ketika pintu berhsil dibuka, Yi Kyung menutup tubuhnya dengan baju yang dia cuci tadi lalu menyuruh Kang Ju untuk tak masuk. Kang Ju bertanya apa Doo Rim-Kyung baik-baik saja? Kang Ju langsung mendekat dan akan menggendong Doo Rim-Kyung, tapi saat tangan Kang Ju menyentuh leher Doo Rim-Kyung, Doo Rim-Kyung langsung menjerit kesakitan.

Kang Ju pun takut memegangnya, takut jika luka Doo Rim-Kyung semakin parah. Dia berkata mungkin tulang belakang Doo rim-Kyung rusak, dan itu bisa saja berbahaya. Dengan penuh rasa khawatir, Kang Ju menyuruh Doo Rim-Kyung jangan bergerak dan menunggunya, karena dia akan emmanggil ambulans.


Saat Kang Ju kembali lagi ke kamar mandi, dia membawa pakaian ganti untuk Doo Rim-Kyung. Ketika tangan Kang Ju akan membuka handuk yang melilit tubuh Doo Rim-Kyung, Doo Rim-Kyung tentu menghalanginya dan bertanya apa yang Kang Ju lakukan? Kang Ju menjawab apa Doo Rim-Kyung ingin ada video aneh yang muncul dengan handuk yang Doo Rim-Kyung kenakan sekarang? Bisa-bisa mereka disangka sedang melakukan hubungan yang aneh-aneh.

Doo Rim-Kyung tahu itu benar, diapun meminta Kang Ju mematikan lampu kamar mandi terlebih dulu sebelum dia ganti baju. Kang Ju pun walau heran akhirnya menuruti keinginan Doo Rim-Kyung tersebut.


Setelah keadaan kamar mandi menjadi gelap tanpa cahaya, Kang Ju berkata kalau dia ga bisa melihat apapun. Dia pun mencoba bergerak kearah Doo Rim-Kyung, dan meraba-raba. Saat tangannya memegang kaki Doo Rim-Kyung bagian bawah, Doo Rim-Kyung marah dan bertanya memangnya mana yang mau Kang Ju sentuh?

(Kocak banget.)

Kang Ju pun meminta maaf, dan Doo Rim-Kyung meminta Kang Ju berhenti meraba-raba, karena bisa saja Kang Ju salah nanti. (Lha itu yang dimau Kang Ju..hahaha)

Dengan keadaan gelap gulita itulah, Kang Ju mencoba memakaikan celana panjang untuk Doo Rim-Kyung. Sebelum Doo Rim-Kyung mau dipakaikan celana oleh Kang Ju, dia meminta Kang Ju menutup mata. Kang Ju menjawab kalau dia ga melihat apapun. Jadi tenang saja.

(Lucu ngeliat mereka berdua, insiden kamar mandi yang begitu manis. hahaha)


Dokter menjelaskan kalau kondisi Doo Rim-Kyung akan membaik setelah istirahat beberapa hari. Kang Ju pun mengangguk lega. Tak lupa Kang Ju mengucapkan terima kasih pada sang dokter.

Begitu dokter pergi, Kang Ju mendekati Doo Rim-Kyung, dan Doo Rim-Kyung terlihat akan bangun, namun dia kembali merasa sakit di lehernya. Leher Doo Rim-Kyung terlihat memakai penyangga, karena sepertinya benturan di kamar mandi tadi cukup membuat leher Doo Rim-Kyung terluka.

Kang Ju bertanya, memangnya Doo Rim-Kyung mau kemana? Doo Rim-Kyung menjawab kalau dia mau ke kamar mandi. Kang Ju pun mengambil kursi roda yang ada di ruangan UGD itu, lalu mendorong kearah Doo Rim-Kyung, setelah itu Kang Ju menggendong Doo Rim-Kyung dan mendudukkannya diatas kursi roda tersebut. Kemudian Kang Ju pun mendorong Doo Rim-Kyung dan mengantarnya ke kamar mandi.

Saat mendorong Doo Rim-Kyung menuju kamar mandi itulah Kang Ju berkata jujur bahwa Doo Rim-Kyung membuatnya melakukan banyak hal yang aneh. Mencangkul, Mengupas bawang, dan bahka mencuci piring. Semua hal itu bahkan belum pernah dilakukannya, tapi Doo Rim-Kyung membuat dia merasakan semua itu.


Tiba-tiba Kang Ju mengerjai Doo Rim-Kyung, dengan mendorong Doo Rim-Kyung lalu melepasnya, membuat Doo Rim-Kyung takut.


Pagi ini, sinar mentari sudah menyinari bangsal dimana Doo Rim dan Kang Ju menikmati malam mereka di UGD RS. Doo Rim lah yang lebih dulu terbangun, dia kemudian menoleh dan mendapati Kang Ju ada di tempat tidur sebelahnya dan dalam keadaan terpejam.

Doo Rim menatap kearah Kang Ju, dan secara ajaib Doo Rim melihat wajah Kang Ju yang bersinar, dan membuat aura ketampanan Kang Ju semakin terasa (Hahaha..itu mah kata-kata bisa-bisanya aku ajaaa…)

Lalu, saat sedang asik menatap Kang Ju, dia tiba-tiba tersenyum. Mungkinkah dia tersenyum karena menyadari bahwa Kang Ju memang benar-benar mempesona, atau dia mulai merasa bahwa sebenarnya Kang Ju adalah laki-laki yang baik.


Kang Ju tebangun, membuat Doo Rim kaget dan pura-pura memejamkan matanya, agar Kang Ju tak tahu jika sedari tadi dia sedang asik menatap Kang Ju. Kang Ju bangkit dari tidurnya, dan mendekati Doo Rim-Kyung yang dia sangka masih terlelap. Dia pun menaruh telapak tangannya diatas kening Doo Rim-Kyung, untuk mengecek apakah kondisi Doo Rim-Kyung baik-baik saja.

Doo Rim-Kyung akhirnya membuka mata dan tersenyum kearah Kang Ju, lalu bertanya apa tidur Kang Ju nyenyak? Dia tahu kok pasti Kang Ju ga nyaman tidur di kasur RS. Dia juga minta maaf karena membuat Kang Ju mengalami banyak kesulitan karenanya.
Kang Ju berpura-pura cuek, dan melangkah pergi dengan sebelumnya mengingatkan Doo Rim-Kyung untuk bersiap-siap karena mereka akan pulang.


Choi Kang In datang ke dept. store milik kakaknya dan bertemu Ru Mi disana. Dia bertanya apa Ru Mi sudah makan? Ru Mi yang sedang sibuk, menjawab kalau dia sibuk dan ga punya waktu untuk bermain-main dengan Kang In.
Kang In kemudian memberitahu kalau dia mendapatkan kiriman sesuatu dari klub yang anti pada Grup bandnya. Dia merasa ini sedikit aneh.
Kang In menunjukkan sebuah tulisan yang berisi kejadian saat Ru Mi pingsan masuk RS, dan ketika itu dia memberikan Ru Mi hadiah jepit rambut, tapi di tulisan itu tidak menyebutkan nama Ru Mi. Hanya berisi kalimat bahwa wanita itu lebih tua dari dia.

Ru Mi kaget karena saat itu hanya ada dia dan Kang In, juga ada Doo Rim-Kyung. Lalu siapa yang tahu kejadian di RS kalau bukan mereka bertiga? Ru Mi marah karena Kang In malah menganggap hal ini lucu, Kang In pun menjawab bahwa dia hanya menganggap ini sebuah lelucon, dan harusnya Ru Mi ga perlu berlebihan menanggapi hal ini.

Ru Mi masih dengan emosinya berkata mungkin untuk Kang In ini biasa saja, tapi dia tak bisa. Dia tahu ini mungkin ulah Yi Kyung, karena saat itu hanya Yi Kyung lah yang tahu Kang In memberinya jepit rambut. Untuk memastikannya, Ru Mi menyuruh seseorang melalui telepon untuk melacak IP dari kiriman di situs tersebut.


Yi Hyun begitu khawatir saat melihat leher Doo Rim terluka ketika pagi ini, Doo Rim diantar Kang Ju ke rumah. Kang Ju lah yang menjelaskan kalau keadaan Doo Rim-Kyung kata dokter ga terlalu parah kok, hanya harus memakai penyangga leher untuk sementara waktu.

Doo Rim yang sedari tadi berpegangan pada lengan Kang Ju, menjadi tak enak karena Yi Hyun menatapnya. Dia takut Yi Hyun mengira dia menggoda tunangan adik Yi Hyun, sehingga Doo Rim langsung beralih kesebelah Yi Hyun dan menyuruh Kang Ju segera pulang.
Sebelum Kang Ju pulang, dia meminta agar Yi Hyun memperhatikan Doo Rim-Kyung dengan baik.
Yi Hyun sedikit kaget mengetahui kalau Kang Ju tiba-tiba perhatian pada Doo Rim.


Di kamarnya, Doo Rim menceritakan semua alasan kenapa dia mengikuti Kang Ju sampai ke Villa. Nyonya Ma alias ibu Yi Hyun memintanya juga untuk mengawasi Ru Mi. Dia mengira Ru Mi dan Kang Ju akan berada di Villa itu bersama.
Yi Hyun hanya menatap Doo Rim, membuat Doo Rim merasa Yi Hyun mengira dia dan Kang Ju melakukan hal-hal anek saat bermalam di Villa. Dengan cepat, Doo Rim berkata kalau dia dan Kang Ju ga melakukan apapun. Saking semangatnya memberitahu Yi Hyun, leher Doo Rim kembali terasa sakit.

Yi Hyun tersenyum melihat tingkah Doo Rim yang lucu, dia kemudian bilang kalau Doo Rim sedang terluka, jadi beritahu dia jika Doo Rim membutuhkan sesuatu.
Dia akan membantu Doo Rim, karena Doo Rim juga pernah membantunya saat tangannya terluka dulu.


Setelah Yi Hyun keluar kamarnya, Doo Rim mengingat kembali beberapa kejadian yang dia alami dengan Kang Ju. Entah kenapa dia tersenyum mengingat semua kenangan indah itu. Tapi kemudian dia tersadar, dan menggelengkan kepalanya keras-keras, tanda agar dia tak membayangkan hal aneh-aneh, karena itu ga boleh.


Bersambung ke part 3

KOMENTAR :

Dan sudah ada rasa diantara mereka, rasa yang mereka sendiri tak tahu kapan datangnya, yang jelas, kini setiap mereka saling mengingat maka akan ada senyum yang mengembang di bibir mereka masing-masing.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^