“Aku percaya, cinta saja tidak cukup. Tapi, pernikahan adalah sebuah kenyataan.”
Ditengah kalimat itu, beberapa scene episode awal ikut menemani.
“Mimpi buruk yang kembali setelah 6 tahun. Apa ini awal kisah romantis yang baru?”
Adegan terakhir di episode 3 pun muncul.
Episode 4
Dr Guk berlari ditemani Dr Shim, dia terus mencoba menghubungi Chang Min dengan perasaan cemas. Merekapun menuju lift.
[**]
Di dalam lift, keringat Chang Min sudah menetes membanjiri tubuhnya yang terasa sangat tegang. Jin Hee menenangkan Chang Min dengan menggenggam tangan mantan suaminya itu, sambil mengangguk mantap, meyakinkan Chang Min bahwa Chang Min bisa melakukannya.
Tapi sepertinya Chang Min tak mampu jika ia harus membedah leher pasien itu, tangannya terus bergetar. Padahal Trakeatomi harus dilakukan, untuk menyelamatkan nyawa Ahjussi ini.
Bahkan saat pisau bedah itu sudah menempel di leher pasien, Chang Min tetap tak bisa melakukannya. Tangannya tak berhenti bergetar. Dia gugup, dan tak yakin mampu untuk tugas penting ini.
Bisa-bisa dia salah dan malah menghilangkan nyawa pasien.
Oh Jin Hee, yang tahu ini darurat dan akan bertambah darurat melihat Chang Min yang takut, dengan mantap berkata bahwa dia akan melakukannya. Chang Min terkejut.
Dia menolak, dan berkata Jin Hee ga akan bisa melakukan Trakeatomi. Jin Hee menyela dan menjawab dia bisa untuk itu.
Toh, salah satu dari mereka memang harus melakukannya.
Jin Hee berkata jujur bahwa dia hanya pernah melihat Trakeatomi di buku, jadi dia ingin Chang Min tetap membantunya. Chang Min mau tak mau memberikan pisau bedah itu pada Jin Hee.
Jin Hee bertanya pada perawat yang ikut bersama mereka, apa perawat membawa obat bius? Sebelum perawat menjawab, Chang Min melarang penggunaan obat bius, dia menjelaskan jika mereka menggunakan obat bius saat membuka saluran pernafasan seperti yang akan mereka lakukan sekarang, maka itu bisa menyebabkan pasien mati.
Jin Hee mulai meraba leher ahjussi itu, dia bertanya pada Chang Min, apa yang dia pegang ini namanya Krikotiroid? Chang Min ikut meraba, dan membenarkan pertanyaan Jin Hee tadi.
Jin Hee bertanya lagi, apa ini irisan vertikal? Chang Min menjelaskan kalau irisan nanti harus vertikal di kulit dan irisan melintang di bagian Krikotiroid.
Jin Hee pun mengerti dan bersiap melakukan Trakeatomi. Dia tidak segugup Chang Min, walau peluh tetap menetes di wajahnya. Diapun mulai menempelkan pisau bedah dan menekannya sehingga berhasil menciptakan irisan pertama. Darah pun mulai keluar di leher pasien itu, namun Jin Hee terus menarik pisau ke bawah sehingga irisan pun sesuai dengan yang Chang Min katakan.
Jin Hee meminta kasa untuk menyeka darah pasien, dan menahannya agar tidak terus keluar. Jin Hee pun meminta Dilator (Bentuknya kayak gunting), dan dengan alat itu, Jin Hee mencapit di bagian dalam leher ahjussi yang kulitnya sudah dia iris tadi. Setelah yakin, Jin Hee dan Chang Min bersama-sama memasang kantong nafas yang tersambung ke leher pasien. Perawat yang dari tadi juga harap-harap cemas, mengatakan kalau tingkat kejenuhan Oksigen pasien meningkat, yang itu berarti proses Trakeatomi tadi berhasil.
Jin Hee dan Chang Min tak percaya, mereka saling bertanya satu sama lain, apa benar ini berhasil? Saking leganya mereka tersenyum bersama, melupakan sejenak permusuhan mereka selama ini.
Setelah lift terbuka, Dr. Guk, Dr. Shim dan seorang suster menunggu dengan cemas. Terlebih Dr Guk, dia bahkan terlihat menatap tajam pada Jin Hee dan Chang Min, yang tadi memutus panggilan tiba-tiba.
Kedua dokter itu bergegas mendekati pasien dan melihat bagaimana keadaan pasien. Dr Shim memperhatikan dengan baik, bagian leher pasien untuk memastikan benarkah proses Trakeatomi berhasil. Sementara Chang Min menatap dengan sedikit takut pada Dr. Guk.
Dr. Shim lega karena Trakeatomi berhasil, diapun memuji pekerjaan yang dilakukan Chang Min dan Jin Hee. Dr. Shim kemudian meminta perawat menyiapkan ruang operasi. Perawat pun menatuhinya.
Mengetahu mereka dipuji Dr. Shim, Chang Min dan Jin Hee sama-sama berpandangan dan tersenyum senang. Tapi senyum itu langsung menghilang begitu mereka ingat bahwa hubungan mereka tidaklah sebaik itu sehingga mereka bisa tersenyum satu sama lain.
Berbeda dengan Dr Shim, Dr. Guk sangat marah dan langsung menampar Chang Min. Jin Hee kaget melihatnya begitu pula dengan Dr. Shim. Dr. Guk bertanya kenapa tadi telepon diputus tiba-tiba, padahal dia sudah minta untuk melakukan Video Call.
Jin Hee mencoba membela, namun Chang Min langsung memegang tangan Jin Hee yang berdiri sedikit dibelakangnya, sebagai tanda agar Jin Hee tak usah beralasan dan biarkan saja seperti ini.
“Beraninya kamu melakukan Trakeatomi dengan caramu sendiri, padahal kamu baru dokter magang? Jika sesuatu yang salah terjadi pad pasien, apa kamu mau bertanggung jawab, Brengsek?!!”
Chang Min hanya mampu menunduk dan meminta maaf. Kemudian Dr. Guk meminta agar Jin Hee dan Chang Min memindahkan pasien ke ruang operasi sekarang juga.
Chang Min dan Jin Hee langsung mengerjakannya.
Setelah kedua residen itu berlalu, Ji Hye bertanya pada Chun Soo, apa sikap Chun Soo tadi ga berlebihan? Chang Min dan Jin Hee tak bersalah, kenapa Chun Soo harus menampar Chang Min seperti tadi?
Chun Soo menjawab seharusnya Chang Min dan Jin Hee mengikuti perintahnya, dan tidak sembrono memutuskan melakukan Trakeatomi sendiri. Ji Hye mengingatkan kalau Chun Soo bisa saja mendapat masalah karena menampar Dokter magang? Chun Soo beralasan kalau mungkin saja dia sedang sensitive tadi. Kemudian Chun Soo berlalu.
[**]
Im Young Gyu berlari menghampiri tim nya dan mengabarkan berita hebat. Ah Reum bertanya, berita apa memangnya? Berceritalah Young Gyu, tentang hal hebat yang dilakukan Chang Min tadi. Sang Hyuk dan istrinya terpana dengan cerita Young Gyu dan Sang Hyuk memuji Chang Min yang memang memiliki sebutan Tangan Tuhan.
Ketika Chang Min datang, Young Gyu langsung mengambil tangan Chang Min dan berkata inilah si tangan Tuhan. “Kamu menakjubkan Hyung.”
Young Gyu bahkan memijat-mijat pundak Chang Min yang mana Chang Min sendiri, bingung akan apa yang tengah terjadi sebenarnya. Jin Hee terlihat ada sedikit jauh dari Young Gyu dan kawan-kawan.
Ah Reum dengan tersenyum manis bertanya apa Dr Guk tahu tentang hal menakjubkan ini? Chang Min ingin menjelaskan, tapi Jin Hee mencegahnya. Dia memegang lengan Chang Min dan menggeleng menandakan bahwa biar saja tim tahu bahwa memang Chang Min yang melakukan Trakeatomi.
Ah Reum kemudian bertanya pada jin Hee, kalau tadi Jin Hee pasti melihat hal yang menakjubkan? Dia juga ingin punya kesempatan seperti tadi. Jin Hee hanya mengangguk pertanda iya.
Young Gyu minta ditraktir oleh Chang Min, Chang Min yang jengah dengan pujian temannya terpaksa menuruti keinginan Young Gyu. Semua pun berlalu meninggalkan Jin Hee sendiri. Jin Hee menatap tangannya sambil tersenyum. Dia teringat kalimat Tangan Tuhan yang diucapkan untuk Chang Min tadi. Jin Hee tersenyum kecil menyadari, apa benar dia pantas disebut Tangan Tuhan?
[**]
Oh Jin Hee yang sedang membawa kopi panas tanpa sengaja bertabrakan dengan Chang Min yang sedang berjalan masuk. Tangan Jin Hee pun terkena cipratan air panas, dan dia reflek mengaduh sakit. Chang Min langsung mengeluarkan sapu tangannya untuk menyeka air panas itu dan berpesan agar Jin Hee hati-hati. Jin Hee dengan ketus meminta agar Chang Min ga mengganggunya.
Chang Min terus menatap Jin Hee, membuat Jin Hee ga nyaman dan bertanya kenapa? Kalau mau ngomong ya ngomong saja. Chang Min pun bilang kenapa tadi Jin Hee melarangnya mengaku? Itu membuatnya ga nyaman. Jin Hee mengelak dengan beralasan kalau tadi memang hasil kerja Chang Min, dia hanya menuruti perintah Chang Min. Dia tadi juga kebingungan saat memegang pisau bedah itu, sehingga Chang Min memberi beberapa istruksi padanya. Terlebih, Chang Min juga ditampar Dr Guk tadi.
Jin Hee berkata kalau tadi dia merasa seperti melewati terowongan yang seram. Dia berfikir jantungnya terbakar. Chang Min tersenyum dan bertanya lalu kenapa tadi Jin Hee berani sekali memegang pisau bedah dan melakukan Trakeatomi? Jin Hee tersenyum malu dan menjawab dia juga ga tahu darimana keberaniannya itu muncul. Terlebih di depan Chang Min yang selalu saja mengejeknya.
[**]
Jin Hee sudah siap untuk pulang, dan tak sengaja bertemu dengan Dr. Guk, diapun membungkuk hormat pada Dr. Guk. Saat Dr. Guk akan melanjutkan langkahnya, Jin Hee bertanya bagaimana kondisi pasien yang tadi?
Dr. Guk menjawab kalau operasi berjalan lancar. Hanya karena pasien tidak mengobati kanker yang di derita, maka kondisi kankernya bertambah buruk, sehingga mereka harus mengawasi terus keadaan pasien. Jin Hee menunduk lega, mengetahui operasi berjalan lancar.
Tiba-tiba Dr. Guk berkata bahwa dia tahu tindakan Trakeatomi tadi, Jin Hee lah yang melakukannya. Jin Hee ingin mengelak, namun Dr Guk berkata bahwa perawat yang ikut bersama di lift lah yang menjelaskan padanya.
Jin Hee sudah takut akan dimarahi oleh Dr Guk, sehingga dia hanya menunduk, tapi Dr Guk dengan senyum manis memuji pekerjaan Jin Hee yang cukup bagus itu. Jin Hee terkejut tak percaya. Ini berbeda dengan apa yang terjadi di lift tadi, dimana Dr. Guk marah besar atas kecerobohan dan kenekatan di lift.
Tapi, Dr Guk menambahkan kalimatnya, bahwa lain kali bagaimanapun daruratnya, jangan pernah ambil resiko apapun, karena Jin Hee belum punya banyak pengalaman. Jin Hee mengangguk dan menjawab bahwa dia mengerti.
Setelah Dr Guk berlalu, Jin Hee dengan konyolnya menirukan suara dan raut wajah Dr. Guk saat memujinya tadi. Dia bahkan senyum-senyum sendiri saking senangnya.
[**]
Oh Chang Min takjub melihat wanita seksi yang sedang berjalan di depannya. Wanita itu memakai rok mini, yang memperlihatkan keindahan tubuh bagian belakangnya dan Chang Min menatap tanpa berkedip.
Saat menuju lift, ada dua orang pria yang juga sedang menunggu lift terbuka. Kedua pria itu juga langsung jelalatan matanya begitu melihat ada wanita berambut merah dan bertubuh aduhai di dekat mereka. Begitu pintu lift terbuka, si wanita tanpa sengaja melihat wajah Chang Min dan langsung memanggil nama Chang Min, yang menandakan bahwa wanita seksi itu kenal dengan Chang Min.
Chang Min yang sudah hampir di dalam lift menoleh heran karena dia merasa ga kenal dengan wanita berambut merah ini. Wanita itu bertanya apa Chang Min juga tinggal di Apartemen ini?
Chang Min masih menatap heran, dan wanita rambut merah tersenyum sambil berkata “Ini Aku..”
Chang Min terkejut menyadari kalau ternyata wanita berambut merah nan seksi itu adalah Han Ah Reum, rekan magangnya di RS. Dia bahkan spontan berkata “Menakjubkan”
Ah Reum pun hanya tersenyum.
Di dalam lift, Ah Reum dengan santainya menggandeng lengan Chang Min, membuat kedua laki-laki yang satu lift dengan mereka melihat dengan iri. *dalam hati berkata, kapan ya bisa digandeng sama cewek seksi. Hihihi
Chang Min awalnya ga sadar kalau Ah Reum menggandengnya, dan saat Ah Reum tahu Chang Min ga nyaman, diapun melepskan lingkaran tangannya di lengan Chang Min. Chang Min kemudian berkata dia bener-bener ga sadar kalau tadi itu Ah Reum. Sangat berbeda. Ah Reum dengan santai menjawab, kalau dia suka pergi ke Klub untuk menghilangkan setres. Dia memang ga suka minum-minuman keras, tapi dia suka menari. *Look, menari dengan pakaian seminim itu.?
[**]
Ah Reum akhirnya mampir ke apartemen Chang Min, disana apartemen Chang Min terlihat mewah, dia bahkan punya pemutar musik yang canggih, dan Ah Reum cukup takjub melihat itu.
Ah Reum memuji apartemen Chang Min yang ditata sangat bagus, dia sebenarnya sengaja bertanya seperti itu agar tahu apakah Chang Min sudah punya pacar atau belum. Chang Min menjelaskan kalau ibunyalah yang menata ruangan ini, makanya terlihat bagus.
[**]
Sementara itu, Jin Hee ada bersama ibunya yang menyiapkan babi giling untuk peneman minum Jin Hee. Jin Hee senang sekali. Tapi, kemudian ibu Jin Hee menyebut anaknya yang satu lagi, anak perempuannya yang bernama Jin Ae. Ibu berkata kalau Jin Ae juga suka babi giling. Ibu pun menatap foto kelurganya. Dimana memang terlihat ada dua gadis difoto itu.
Jin Hee dengan polos berkata kalau ayah juga suka babi giling, jadi apa dia seharusnya ga makan babi giling ini? Ibu tak menjawab dan hanya menatap Jin Hee tak percaya dengan pertanyaan sekonyol itu. Jin Hee pun langsung mengunyah babi gilingnya.
Ibu mengeluh kenapa Jin Ae harus kabur dan meninggalkan mereka. Jin Hee kemudian mengalihkan focus pembicaraan ibunya dengan berkata kalau dia sepertinya mulai punya keahlian. Ibunya heran, dan Jin Hee langsung menunjukkan tangannya, sambil bergaya. Diapun bilang “Tangan Tuhan. Aku mungkin punya tangan Tuhan sejak lahir, Omma. Tangan ini bisa menyembuhkan penyakit, dan menyelamatkan orang”
Ibu hanya melongo saja, menatap Jin Hee dengan heran. Jin Hee pun menjelaskan kalau hari ini dia baru saja di puji oleh ketua UGD. Ibu senang mendengarnya dan tersenyum bersama Jin Hee.
Tapi sedetik kemudian, ibu mengeluh lagi. Dia berkata harusnya Chang Min yang pertama kali melihat Jin Hee dengan seragam dokter itu.
Jin Hee kesal, dan bertanya kenapa ibunya bahas tentang Chang Min lagi sih? Ibu menjawab dia hanya ingin menunjukkan betapa hebat putrinya sekarang, dan jika Chang Min tahu maka Chang Min bisa langsung pingsan dan menyesali perpisahan itu.
Ibu dengan geram menyuruh Jin Hee mencari pria lain, yang lebih tampan tentunya. Jin Hee menjawab *
Jin Hee menjawab bahkan jika dia menikah, maka pasti Chang Min lah yang lebih dulu melakukannya. Tanpa sadar Jin Hee keceplosan dan berkata tentang kencan buta. Ibu heran dan bertanya siapa yang kencan buta? Jin Hee pun menggeleng cepat dan menjawab bukan siapa-siapa kok.
[**]
Ah Reum masih ada di apartemennya Chang Min, kali ini mereka minum bir bersama. Ah Reum bertanya tentang kencan buta Chang Min? Apa yang terjadi setelahnya? Apa Chang Min akan mengencani gadis kencan buta Chang Min itu? Chang Min tanpa berfikir lama langsung menjawab tidak.
Ah Reum kaget, dia sebenarnya berharap memang bisa berkencan dengan Chang Min, terlebih memang dialah yang seharusnya jadi kencan butanya Chang Min. Dia jadi menyesal menolak kencan buta itu, dan malah menyuruh orang lain untuk menggantikannya.
Chang Min pun menceritakan kekesalannya dengan gadis kencan butanya itu. Ah Reum mencoba membela dengan menjawab bisa saja gadis kencan buta Chang Min ga tahu kalau Chang Min orang yang keren, dan setelah tahu mungkin saja gadis itu menyesal. Chang Min tetap dengan tegas menolak, dia sekarang jadi tahu seperti apa sifat gadis kencan butanya itu. Ah Reum semakin tak enak mendengarnya, dia beralih topik dengan bertanya lalu seperti apa memangnya wanita yang Chang Min suka?
“Pertama, kita harus nyambung dan punya banyak kesamaan. Sesuatu seperti kesukaan, cara berfikir, kebiasaan, makanan, dengan cara itu baru bisa berkomunikasi dengan baik. Dan lagi, aku tidak tahan dengan orang ceroboh serta lambat”
Chang Min mengucapkan criteria terakhirnya itu sambil teringat akan Jin Hee dan dia geram sekali.
Sung Suk datang ke apartemen putranya dan terkejut melihat di depan pintu kamar apartemen Chang Min terselip foto-foto wanita seksi yang membuat Sung Suk kesal. Dia mengambil foto-foto itu dan berkomentar kalau foto ini sangat vulgar.
Chang Min yang mendengar ada tamu, segera membuka pintu dan kaget karena ibunya datang. Kenapa ibunya ga telepon dulu kalau mau ke apartemennya? Sung Suk tak mempedulikan pertanyaan Chang Min. Dia terus melangkah ke dalam dan terkejut ketika mendapati ada wanita berambut merah di apartemen putranya. Dia bahkan sempat melontarkan kalimat menakutkan begitu matanya menangkap sosok Ah Reum.
Ah Reum membungkuk hormat dan memberi salam pada ibu Chang Min, tapi kemudian dia sadar kalau pakaian yang dikenakannya ga pantas. Sung Suk langsung mengira Ah Reum adalah salah satu dari gadis yang menaruh foto-foto vulgar di depan pintu apartemen anaknya.
Chang Min mempekenalkan Ah Reum yang merupakan rekannya sesama magang di RS. Sung Suk ga percaya, dia menyerahkan foto-foto vulgar tadi pada Ah Reum dan menyuruh Ah Reum pergi. Ah Reum jadi bingung, dan mencoba menjelaskan kalau itu bukan perbuatannya. Ini hanya salah paham saja. Sung Suk ga peduli, dia bahkan menyeret Ah Reum agar segera keluar tanpa peduli penjelasan Ah Reum.
Setelah Ah Reum keluar, Chang Min kesal dan berkata wanita itu rekan magangnya di RS. Sung Suk ga percaya, dan bilang kalau Chang Min jangan membohonginya.
“Itu memang benar. Dia Han Ah Reum yang sama-sama magang denganku di RS. ”
Mendengar nama Ah Reum, Sung Suk langsung kaget. Dia teringat pada putri menteri yang coba dia jodohkan dengan putranya. Sung Suk mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan foto Ah Reum pada Chang Min, apa benar Ah Reum yang ini?
Chang Min yang melihat foto itu, membenarkan kalau Ah Reum rekannya ya Ah Reum yang ini.
Sung Suk syok lalu menjelaskan kalau Han Ah Reum adalah putri menteri yang dia jodohkan dengan Chang Min, tapi ga mau datang pas kencan buta. Chang Min tak percaya, begitu pula Sung Soo. Dia berkata bagaimana gadis yang barusan adalah putri menteri? Mereka sama-sama terkaget dengan alasan yang berbeda.
[**]
Malam ini dilalui Guk Chun Soo dengan minum alcohol di sebuah bar. Shim Ji Hye datang dan berkomentar kalau gaya minum Chun Soo masih sama seperti dulu. Ji Hye langsung duduk di samping Chun Soo dan meminta pada bartender untuk minuman yang sama seperti Chun Soo.
Chun Soo bertanya bagaimana Ji Hye tahu dia ada disini? Ji Hye menjawab dia tahu karena dia yakin Chun Soo sedang dalam perasaan kacau makanya Chun Soo datang kesini.
Ji Hye berkata “Kamu masih menyalahkan dirimu sendiri, kau tahu itu bukan salahmu. Kamu sudah cukup melakukannya setelah menjadi dokter magang selama 8 tahun. Berapa lama lagi kau akan menyalahkan dirimu?”
“Aku tidak menyalahkan diriku sendiri, itu juga alasan aku datang kembali ke residen. Itu memang tanggung jawabku”
[**]
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Suka sama wajahnya Dr Shim. Wajahnya cantik-cantik gimana gitu. Hihihi. Sama wajahnya Jin Hee, aku lebih suka wajahnya Dr Shim.
Dr Guk juga bikin aku terpesona kuadrat deh.
Hehehe.
Istilah medis ada yang bikin aku bingung tapi tetep aku masukkin, bukannya supaya kalian ikut bingung..tapi kalau pas adegan di lift aku potong istilah medisnya, ntar kalian yang baca tambah bingung.
Hanya gambar untuk adegan di lift aku kurangi, karena buat yang udah nonton ep 4 ini, mungkin ada yang langsung ikutan mual kayak aku.
Coba aja, lihat leher digorok gitu terus darahnya keluar banyak. Idiih..aku lemes jadinya.
Mual.
Ga tahan, merem-merem juga lihatnya.
Hihihi
Chang Min emang pinter ya, tapi dia ga terlalu berani, dan aku rasa partner yang tepat untuk Chang Min, ya Jin Hee. Jin Hee mungkin ga terlalu pinter tapi dia berani, dan sifat beraninya itu klik banget sama Chang Min.
Maaf keterlambatan posting sinop ini. Ini drama medis dan jujur agak sedikit susah untuk menjabarkannya.*Menjabarkan bahasa mana Ay?hihihi
Oya, pasti ada misteri yang terjadi di masa lalu Dr. Guk. Mungkinkah dulu waktu jadi dokter magang, Dr. Guk pernah tanpa sengaja menghilangkan nyawa pasien?
Entahlah..
Enjoy ya…^^
Daebak......hwuaiting unnie....ditgg lanjutan sinopnya...
ReplyDeleteDitunggu part 2_nya, tetep Sέ♍äπƍάτ.." Dan sehat selalu. Makasih
ReplyDeleteMksh mbkkk.lnjt trs y mbk
ReplyDeleteMksh mbkkk.lnjt trs y mbk
ReplyDeleteMksh ya mba^_^
ReplyDeleteDitunggu part selanjut nya
Aku baru ngeh lw yg jadi dr. Shim (choi Yeo Jin) prnah main diserial Surgeon Bong Dal Hee bareng Lee Boem Soo & Lee Yo Won. Disana Onnie brperan sbagai Jo A-Ra salah satu dokter bedah magang tingkat prtama. Smoga drama ini juga sukses besar seperti serial Onnie surgoen bong dal hee... ^^
ReplyDeleteDitunggu part 2 nya mba..