Saturday 21 December 2013

Sinopsis One Warm Word Episode 5 Part 1

Sebelumnya, di episode 4
Mi Kyung yang entah kehilangan akal sehatnya, menutup wajah Jae Hak yang sedang tertidur pulas dengan bantal. Jae Hak meronta berusaha melepaskan diri.

**

Episode 5

Na Eun Jin mencoba mengutarakan isi hatinya pada Sung Soo, dia memberikan pilihan pada Sung Soo. Jujur saja, Sung Soo bingung akan apa yang dipilihnya, dia tahu Eun Jin sedang ingin mengatakan masa lalunya, tapi kemudian Sung Soo menjawab apa gunanya mengetahui masa lalu?

Eun Jin meminta agar Sung Soo tidak menjawab dengan begitu mudah pertanyaannya tadi.
Sung Soo berkata, lalu apa gunyanya berfikir begitu rumit. Mereka akan khawatir tentang apa yang terjadi besok dan lusa, begitu seterusnya.

“Mulai sekarang aku ingin memiliki apa yang ingin aku miliki” ucap Sung Soo mantap.

“Pikirkan hal itu sekali lagi” pinta Eun Jin sungguh-sungguh.

Kim Sung Soo tersenyum dan menjawab kalau dia sudah memutuskannya. Diapun menyentuh lembut pipi Eun Jin, kemudian berkata kalau sekarang giliran Eun Jin untuk mendekat.

Eun Jin walau gamang dengan apa yang akan dilakukannya, akhirnya memilih mendekat dan melabuhkan kepalanya di pelukan Sung Soo. Di hangatnya dekapan Sung Soo. Sung Soo yang selalu dicintainya dulu..Apakah sekarang cinta itu masih bersisa dihatinya?



Song Mi Kyung, tak bisa tertidur, padahal disampingnya Yoo Jae Hak sudah pulas. Dia bangun dari tidurnya, dan mengambil bantal lalu mendaratkannya di wajah Jae Hak. Menekan bantal itu keras sehingga Jae Hak terbangun dan sadar dirinya dalam bahaya. Dia bergerak menyelamatkan diri, karena takut mati konyol di tangan istrinya yang sepertinya kerasukan ini.

“Apa yang kau lakukan?” teriak Jae Hak saat berhasil melepaskan diri dari Mi Kyung dan bantalnya.

“Perceraian? Kau ingin bercerai? Aku tercekik, aku tak bisa bernafas.” Ungkap Mi Kyung pada Jae Hak, ternyata itulah yang mengganggu pikiran Mi Kyung sedari tadi, sehingga melakukan hal yang bisa membahayakan nyawa suaminya.

Mi Kyung lagi-lagi menyebut bahwa Jae Hak seperti ini pasti karena pelacur itu. Jae Hak meminta agar Mi Kyung ga mengutuk wanita itu.
Mi Kyung semakin terluka karena Jae Hak terus membela Eun Jin, diapun bertanya, apa karena dia terus menyebut wanita itu pelacur, membuat Jae Hak ga suka dan merasa bersalah?

"Aku merasa bersalah padamu.” Jawab Jae Hak jujur.

Mi Kyung berkata dia selalu berharap Jae Hak datang kembali padanya, makanya dia menahan diri atas perselingkuhan yang Jae Hak lakukan. Tapi, hanya karena dia menyelidiki Jae Hak diam-diam, Jae Hak jadi begitu marah padanya.

Jae Hak merasa Mi Kyung ga paham-paham dengan yang dia maksud. Dia pun menjelaskan kalau hal yang tidak disukainya adalah Mi Kyung menyewa kantor detektif Illegal untuk mengikutinya dan menyelidiki setiap gerakannya. Itu yang membuatnya ga suka. Kenapa Mi Kyung membuat semua ini jadi berantakan?

Mi Kyung balik bertanya, memangnya siapa yang membuatnya semua ini jadi berantakan? Dia atau Jae Hak? Siapa yang berselingkuh disini?

“Kau marah karena kau tidak bisa menemuinya lagi kan?” tuduh Mi Kyung berapi-api.

Mi Kyung juga menyebut kalau Jae Hak seorang pebisnis yang tenang, tapi bagaimana bisa Jae Hak jatuh pada wanita seperti itu? Bagaimanapun dia berfikir mencari tahu alasannya, dia tetap ga bisa mengerti.

Jae Hak mulai tak sabar dengan Mi Kyung yang selalu memanasi keadaan. Dia berkata kalau dia sudah putus dengan wanita itu. Mi Kyung bahkan menyebut suaminya itu bajingan gila.
Jae Hak muak dan bertanya apa mereka ga bisa bicara baik-baik?

“Apa aku ibumu?” Teriak Mi Kyung

Jae Hak tak kalah geramnya dan berkata kalau dia sudah menjelaskan sebaik mungkin, tapi Mi Kyung selalu bersikap seperti ini.
Mi Kyung menjawab dia muak selalu mencoba memahami Jae Hak.

Jae Hak benar-benar bosan dengan arogannya sikap Mi Kyung yang selama ini dia kenal sangat lembut. Diapun berkata “Rasa sakit ini..menjadi putra seseorang..menjadi suami seseorang..menjadi ayah dan menjadi CEO. Aku tidak pernah hidup sesuai dengan apa yang aku inginkan.”

“Kau hanya membenarkan dirimu, karena kau merasa tersudut” Tuduh Mi Kyung

Jae Hak ga peduli dengan tuduhan Mi Kyung dan melanjutkan isi hatinya. Dia berkata kalau hal itu mengguncangnya. Tak bisa melakukan apa yang dia suka, dia s ielalu menahan perasaan itu karena satu alasan.

Jae Hak yang awalnya tidak menatap Mi Kyung, menoleh menatap istrinya itu lalu berkata “Aku menahannya karena aku memilikimu. Karena kau adalah orang yang istimewa bagiku. Seseorang yang special.”

Mi Kyung terlihat tersentuh dengan pengakuan Jae Hak, namun Jae Hak tidak berhenti sampai disitu. Dia kembali berkata “Tapi sekarang..kau tidak lagi istimewa untukku. Kau bukan orang yang aku kenal.”

“Kau melihatku hanya sebagai orang. Aku ini wanita.!!” Mi Kyung hampir menangis disela teriakannya.

“Kita adalah pasangan. Kita memiliki ikatan yang lebih dalam dari sekedar hubungan pria dan wanita. Perbuatanku memang salah. Tapi caramu mengatasi masalah ini, benar-benar mengecewakan.” Jelas Jae Hak panjang lebar. Dia berharap setidaknya Mi Kyung mengerti.

Mi Kyung yang sudah tak mampu menahan air matanya menjawab, apa sekarang Jae Hak ingin melepas semua kesalahan dengan membalikkan semua padanya? Apa sekarang mereka sama-sama membuat kesalahan, begitukah maksud Jae Hak?

“Apa itu masuk akal?” Tanya Mi Kyung

Mi Kyung menjelaskan jika Jae Hak ga berselingkuh, maka dia ga akan melakukan hal ini.
Jae Hak benar-benar kecewa akan sikap Mi Kyung. Diapun berkata kalau dia akan tidur di ruang kerja saja, tidak ada ibunya di rumah ini, jadi itu ga masalah.


Saat Jae Hak melangkah akan pergi, Mi Kyung meminta Jae Hak berhenti. Mereka belum selesai bicaranya. Jae Hak menatap Mi Kyung dan berkata kalau hubungan mereka bahkan ga rusak karena wanita itu, jadi dia mau Mi Kyung focus saja dengan hubungan mereka.

Lagi-lagi Mi Kyung berkata apa alasan itu masuk akal? Apa bisa dikatakan wanita itu tidak merusak hubungan mereka, pdahal wanita itu sudah membuat Jae Hak goyah dan berpaling darinya.

“Aku..bahkan masih berada disisimu, ketika aku goyah. Dalam kebimbanganku, aku tetap memilihmu” Jae Hak pun berlalu setelah mengucapkan semua itu. sedangkan Mi Kyung hanya mampu menangis tersedu-sedu.


Keesokan paginya, Yoon Jung dan Sung Soo sedang olahraga pagi ditengah dinginnya cuaca. Yoon Jung yang mengikuti aba-aba ayahnya kemudian bertanya apa mereka ga bisa berhenti saja?
Sung Soo menjawab kalau mereka harus melakukannya 20 menit lagi.

Yoon Jung dengan lucunya menghembuskan nafasnya di udara kemudian berkata kalau mulutnya sudah mengeluarkan uap. Dia kedinginan sekarang. Sung Soo menggendong Yoon Jung, dan bertanya apa sekarang masih dingin? Mereka bisa olahraga dengan posisi seperti ini. Yoon Jung menggerakkan tangan, dan dia menggerakkan kakinya.

“Mari kita berhenti, Ayah” ajak Yoon Jung sambil mengusap-usap pipi Sung Soo dengan pipinya.
Sung Soo pun mengalah mengikuti kemauan Yoon Jung.

Kemudian Sung Soo menurunkan Yoon Jung yang tadi digendongnya, dan berkata kalau dia mau Yoon Jung melakukan hal tadi setiap pagi.
Yoon Jung menjawab sambil memegang pipinya, kalau tadi membuatnya gatal. Sung Soo menjawab itu karena dia tadi belum bercukur, besok pagi dia janji akan bercukur biar Yoon Jung ga merasa gatal.

“Baiklah, tapi jika Ayah minum, aku tidak mau” ancam Yoon Jung.

Sung Soo pura-pura marah dengan berkata kalau Yoon Jung masih kecil, dan belum bisa melarangnya. Sung Soopun menyebut kalau Yoon Jung benar-benar seperti Eun Jin.
Dengan lucunya Yoon Jung menjawab kalau dia putri ibunya, jadi wajar saja jiak dia mirip seperti ibunya.

Yoon Jung kemudian bertanya apa benar ayahnya akan dekat lagi dengan ibu? Sung Soo membenarkan dan Yoon Jung jadi senang karena memang ibunya tidak pernah membuat kesalahan.
Sung Soo menjawab kalau Yoon Jung terlalu berfikir negative tentang dia.

Lalu Sung Soo mengangkat Yoon Jung, dengan posisi Yoon Jung dibawah lengannya. Yoon Jung tertawa dan meminta diturunkan, tapi Sung Soo ga mau dan sambil berjalan masuk ke dalam Villa dia berjanji akan mengurangi minum, dan akan sering mengajak Yoon Jung main mulai sekarang.
Yoon Jung menjawab dia percaya jadi turunkan dia.


Setelah masuk di dalam, Yoon Jung langsung lapor pada ibunya, kalau tadi dia dikerjain ayah. Sung Soo membela diri dengan berkata kalau tadi dia membuat Yoon Jung senang kan? Yoon Jung menjawab kalau tadi menurutnya ga menyenangkan. 
Na Eun Jin yang memang sedang menyiapkan makanan, meminta mereka untuk segera makan. Yoon Jung berteriak senang karena ibunya membuat Bulgogi. Sung Soo tersenyum melihat putrinya dan berkata pada Eun Jin, kalau Yoon Jung persis seperti Eun Jin. Suka sekali sama daging. Eun Jin tersenyum dan Yoon Jung bilang kalau menurut nenek (Ibu Sung Soo), dia mirip seperti Sung Soo, karena dia tidur mendengkur.

Eun Jin tertawa mendengarnya dan berkata kalau itu benar. Eun Jin menyodorkan daging yang lebih banyak untuk Yoon Jung dan menyebut Yoon Jung pendek, jadi harus makan banyak protein.

“Aku yang terpendek dikelasku.” Keluh Yoon Jung.

Sung Soo menenangkan putrinya kalau Yoon Jung akan tinggi sepertinya, padahal waktu SD dulu dia juga sependek Yoon Jung.
Yoon Jung dengan santai bertanya, lalu bagaiamana kalau dia mirip ibu?

Na Eun Jin langsung mengelak, dengan berkata kalau dia ga pendek kok. Sung Soo membenarkan, dan berkata kalau tinggi badan Eun Jin sempurna untuknya.
Yoon Jung langsung tertawa dan menyebut kedua orang tuanya sangat konyol.


Yoo Jae Hak bangun dengan badan pegal-pegal karena dia tidur hanya di kursi saja. Ini adalah akhir pekan. Tapi sepertinya Jae Hak ga ingin di rumah.


Song Mi Kyung juga terlihat sudah bangun, atau malah ga tidur sama sekali. Kemudian terdengar suara Min Soo yang bertanya apa dia boleh masuk? Mi Kyung langsung bangun dan menyuruh Min Soo untuk masuk. Min Soo membuka pintu dan mengintip sebelum masuk, lalu bertanya apa kakaknya sendirian?

Mi Kyung berjalan ke meja rias dan berniat menyisir rambutnya. Min Soo bertanya dimana kakak ipar? Mi Kyung menjawab kalau suaminya lagi di ruang kerja karena ada banyak pekerjaan.
Min Soo yang heran berkata kalau dulu Jae Hak pernah bilang kalau pasangan itu harus berbagi tempat tidur walau apapun yang terjadi.

Mi Kyung mengejek Min Soo yang tahu sangat banyak hal-hal seperti ini, padahal belum menikah.
Min Soo mencoba menegaskan dengan bertanya tidak terjadi apa-apa kan?

Mi Kyung menjawab kalau dia baik-baik saja.

“Suami yang sukses, dua putra yang sudah dewasa, rumah yang bagus di Gangnam. Itu semua miliknya.”

Min Soo berkata kalau jawaban Mi Kyung yang bertele-tele itu membuatnya semakin curiga. Mi Kyung menoleh menatap adik tirinya dan bertanya apa itu terlihat jelas diwajahnya? Min Soo membenarkan, jadi kenapa Mi Kyung harus berakting di depannya?

Mi Kyung menjawab kalau dia harus berpura-pura senang di depan orang. Min Soo merasa aneh, kenapa harus berakting senang jika hati tidak senang?

“Kau tidak tersenyum karena ada yang membuatmu tersenyum. Kau harus tersenyum, dan hal yang akan membuatmu tersenyum pasti terjadi. Kebahagiaan juga sama. Jika kau bersikap bahagia, walau itu pura-pura, maka kau akan benar-benar bahagia.”


Ternyata pagi ini, Min Soo sudah menyiapkan masakan untuk kakak dan kakak iparnya. Terlihat hanya Mi Kyung yang cemberut disana, sedang Jae Hak dan Min Soo tersenyum. Mi Kyung mencoba salah satu masakan yang adiknya buat dan memuji masakan itu, lalu meminta agar Min Soo mau berbagi resep dengannya.

Min Soo kemudian meminta agar mereka berdua menikmati makanan yang dibuatnya karena dia akan pergi. Mi Kyung mencoba menahan adiknya, dan meminta Min Soo ikut makan,dia jelas ga mau hanya berdua dengan suaminya ini. Min Soo beralasan kalau dia ga ada hari libur. Walau ini adalah akhir pekan, tapi untuknya ini adalah hari dimana dia harus bekerja keras.

Sebelum pergi, Min Soo mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan berkata kalau ini tiket untuk kakak dan kakak iparnya,dia mau Mi Kyung dan Jae Hak pergi berkencan, karena dia sudah lama tidak melihat mereka berkencan.


Setelah kepergian adiknya, Mi Kyung kembali dengan emosinya, kalau pertengkaran mereka sepertinya ga bisa ditutupi. Jae Hak menjawab santai sambil mencomot makanan yang terhidang dimeja. Dia berkata jangan ditutupi.

Mi Kyung tahu kalau pembicaraan kemarin bukan disebut diskusi. Lalu bagaimana dengan cara ini. Mi Kyung kemudian mengatakan rencananya, bagaimana jika dia menceritakan pada seluruh kota kalau suaminya selingkuh?
Jae Hak tidak tersulut emosi dan menjawab, jika seperti itu apa keuntungan yang Mi Kyung dapat?

“Aku tidak berfikir tentang apa yang aku dapat, melainkan aku hanya ingin mengganggumu sampai darahmu mengering.”

Jae Hak tetap tenang dan berkata kalau untuk saat ini dia akan menghindari bertemu Mi Kyung, karena sepertinya saat Mi Kyung melihat dia, Mi Kyung akan terus meledak-ledak. Mi Kyung menjawab terserah saja.


Keluarga kecil Na Eun Jin sudah bersiap kembali ke Seoul. Sung Soo meminta Eun Jin menelpon ibu mertua dan mengabarkan kalau mereka akan mampir untuk makan malam. Eun Jin bertanya apa Sung Soo ga capek? Sung Soo menjawab walau dia capek, dia harus melakukan itu, agar ibu mertua tidak menganggapnya main-main dengan keinginannya waktu itu. Apalagi mulai minggu depan dia akan sibuk dengan pekerjaan.

Yoon Jung kemudian nyeletuk dengan berkata, jika ayahnya sibuk kapan dong waktu bermain dengannya? Sung Soo jongkok di depan putrinya, dan mencubit pipi Yoon Jung dengan gemas sambil berkata kalau ternyata Yoon jung masih ingat janjinya tadi ya?

Eun Jin menjelaskan kalau Yoon Jung ingatannya tajam dan Yoon Jung akan mulai mengkritik apa yang Sung Soo lakukan. Jadi Sung Soo harus hati-hati kalau udah janji sama Yoon Jung.
Eun Jin kemudian meminta agar Sung Soo menurunkannya di tempat Eun Young, karena dia ingin menengok adiknya itu. Setelah itu dia akan menyusul Sung Soo dan Yoon Jung ke rumah ibunya.


Tiba-tiba Yoon Jung mendorong ayahnya, membuat Sung Soo terjatuh, padahal saat itu Sung Soo sedang memasukkan barang di bagasi mobil. Yoon Jung tertawa senang melihat ayahnya, dan Sung Soo langsung mengejar Yoon Jung yang berlari menghindari ayahnya.

Sung Soo menggendong Yoon Jung dan memutar-mutar tubuh kecil Yoon Jung di gendongannya lalu bertanya, apa ini membuat Yoon Jung pusing?
Yoon Jung yang terus tertawa meminta ayahnya berhenti. Na Eun Jin tersenyum melihat kebahagiaan di depannya ini. Mungkin sudah lama dia bisa menikmati suasana hangat seperti ini.


Kim Na Ra mengajak suaminya ke supermarket karena menantu tertuanya akan datang makan malam, padahal di rumah ga ada apa-apa. Karena ini harinya bersantai, Dae Hoo sedikit malas karena dia sedang asik menonton.

Na Ra meminta Dae Hoo segera bangun dan berhenti menonton itu, itu kan sudah ratusan kali Dae Ho lihat. Masak ga bosen-bosen?
Na Hoon anak Jin Chul dan Sun Ah juga ada di ruang keluarga itu, sedang asik bermain.

Na Ra mengajak Hoon juga untuk ke pasar karena paman dan bibi akan datang. Hoon senang dan bertanya apa Yoon Jung unni juga akan ikut? Na Ra membenarkan.
Melihat suaminya tidak beranjak, Na Ra mengancam akan belajar mengemudi saja jika Dae Ho terus seperti itu.

Dae Ho langsung bangkit berdiri mendengar keinginan istrinya itu. Lebih baik dia yang mengantar daripada istrinya bisa menyetir sendiri.


Di perjalanan pulang, Chun Man teman Sung Soo menelpon. Sung Soo mengatakan kalau nanti dia akan menelpon Chung Man, karena sekarang dia sedang menyetir dan sedang bersama keluarganya.

Setelah telepon terputus, Eun Jin bertanya ada apa? Sung Soo beralih pada Yoon Jung, meminta Yoon Jung menutup telinganya, Yoon Jung mulai takut dan bertanya apa ayah dan ibunya akan bertengkar?
Sung Soo menjawab tidak, ini hanya karena masalah dewasa sehingga Yoon Jung ga boleh dengar.

Yoon Jung pun menutup telinganya, dan Sung Soo langsung bercerita tentang masalah yang dialami Chun Man. Istri Chun Man selingkuh, dan sekarang Chun Man ingin bercerai.
Eun Jin langsung terpana dengan cerita itu. Dia bertanya bagaimana Chun Man bisa tahu istri Chun Man selingkuh?

Sung Soo menjawab itu bisa dengan mudah diketahui mengingat sifat dan sikap istri Chun Man yang sangat anarkis. Dia heran kenapa wanita seperti itu dinikahi Chun Man?

Yoon Jung ternyata mendengar semuanya, dan Sung Soo menyuruh Yoon Jung kembali menutup telinga, karena pembicaraan ini ga akan dimengerti oleh Yoon Jung. Yoon Jung menjawab, meskipun dia menutup telinganya dia tetap bisa mendengar, jadi itu percuma.


Inilah penampakan tempat tinggal Na Eun Young. Dikarenakan ini hari libur, Eun Young masih didalam selimutnya. Tapi, ada yang membunyikan bel membuatnya terbangun.

Eun Young keluar dan membuka pintu tanpa melihat siapa yang datang, dia kembali merebahkan kepalanya di sofa. Eun Jin masuk dan bertanya apa itu kebiasaan Eun Young membuka pintu tanpa tahu siapa yang datang? Bagaimana jika penjahat?

Sambil memejamkan mata dan dengan malas, Eun Young menjawab kalau tadi kakaknya kan sudah bilang mau datang. Eun Jin memarahi Eun Young yang ceroboh, dan lain kali harus memastikan dulu siapa yang datang sebelum membuka pintu.


Na Eun Jin beralih ke toilet, dia berniat mencuci tangannya,dan melihat wastafel Eun Young yang kotor, dia bertanya apa ini jamur yang menempel? Eun Young yang masih belum menyempurnakan kesadarannya dari tidur menjawab sepertinya iya, dia sudah berusaha membersihkan tapi tetap tidak mau bersih.

Eun Jin berkata kalau detergen biasa ga akan bisa menghilangkan jamur ini. Diapun bertanya kenapa Eun Young bisa sejorok ini sih?
Eun Young kesal diomeli kakaknya dan berkata kalau Eun Jin ga mau membersihkannya, Eun Jin jangan protes dan cuci tangan saja.

Setelah cuci tangan selesai, Eun Jin bertanya kenapa Eun Young ga menelponnya setelah kejadian di RS itu? Eun Young menjawab kalau dia merasa ga ingin ketemu kakak ipar. Eun Jin bilang, meskipun Eun Young ga nyaman, Eun Young tetap akan bertemu dengan suaminya, jadi dia mau Eun Young terbiasa.


Kim Yoon Jung berlari senang saat sapai di rumahnya. Dia bahkan menyebut kalau rumah tetaplah tempat ternyaman. Sung Soo mendengar itu dan bertanya darimana Yoon Jung bisa tahu kalimat itu? Yoon Jung dengan santai menjawab, itu karena dia sangat pintar.

Tiba-tiba Yoon Jung memeluk ayahnya dari belakang, membuat Sung Soo heran.

“Aku mencintaimu, Ayah” ucap Yoon Jung.

Sung Soo bertanya kenapa Yoon Jung seperti ini? Yoon Jung yang tidak melepaskan pelukannya menjawab kalau dia takut ayah dan ibunya benar-benar bercerai.

Yoon Jung menangis dan bilang kalau sebenarnya dia benci ayahnya, ayahnya selalu mabuk dan berteriak-teriak. Sung Soo bertanya, lalu kenapa Yoon Jung memilih hidup bersamanya jika dia dan Eun Jin bercerai?

“Itu karena kau adalah ayah Kim Yoon Jung. Kau ayahku.” Jawab Yoon Jung disela isak tangisnya.

Sung Soo mendudukkan Yoon Jung didepannya dan berkata, kalau dia berjanji ga akan bercerai. Dia juga ga akan membuat Yoon Jung merasa sengsara. Yoon Jung merebahkan kepalanya dalam dekapan ayahnya, dan berkata kalau dia akan mempercayai ayahnya.


Na Eun Young sepertinya akan bercerita tentang Kriteria wanita yang dia dengar dari Min Soo. Dia juga bercerita kalau ada pemuda yang bilang ga suka padanya, dengan alasan dia berada diatas sang pemuda. Eun Jin meminta agar Eun Young ga mudah tergoda dengan kata-kata pria.

Eun Young bertanya lalu bagaimana dengan kakak ipar? Eun Jin menjawab sambil melangkah ke pantry. Dia berkata kalau Sung Soo jatuh cinta karena kulitnya yang putih. Walau diluar Sung Soo terlihat kaku, tapi Sung Soo selalu merawat dan menjaganya. Sung Soo juga polos tapi agak serius.

Eun Young mendengarkan cerita kakaknya sambil susah payah membuka sebuah botol minuman. Eun Young kemudian berkata kalau kemudian Sung Soo berubah. Karena itulah dia ingin hidup sendiri saja, dia akan melewati berbagai perubahan dalam dirinya sendiri.
Eun Jin menjawab kalau Eun Young tetap akan butuh pria, meskipun itu hanya untuk membuka botol minuman.

Kini mereka duduk, dan Eun Young berkata, apa setelah melihat kelakuan pria, Eun Young masih mencoba menyodorkan pernikahan padanya? Eun Young menjawab kalau dari semua pria yang dia temui, semuanya perhitungan. Contohnya saja, pria akan bertanya dimana dia tinggal, dan jika dia menjawab di Gangnam maka pria akan mengira dia dari keluarga kaya, lalu karena itulah pria tertarik padanya. Tidak ada yang tulus.

Eun Jin meminta agar Eun Young memilih satu yang sepertinya Eun Young. “Jika kau ingin cinta, maka fokuslah pada Cinta. Tetapi jika kau ingin syarat, maka carilah mereka. Jangan menghitung saat kau mencari cinta.”

Eun Young dengan mantap menjawab kalau dia ga ingin keduanya, dia ga ingin seperti Eun Jin, yang menggantungkan hidup pada Cinta, tapi akhirnya tersakiti. Eun Jin langsung tertohok dengan kalimat itu, dan Eun Young merasa bersalah. Dia buru-buru minta maaf.
Eun Jin akhirnya tersenyum dan menjawab ga apa-apa. Dia pun bilang kalau pada akhirnya Eun Young lah yang akan merasa salah. Dia juga yakin kalau pemuda yang Eun Young ceritakan tadi, sudah mulai merasuki hati Eun Young.
Bergegas Eun Young mengelaknya.

Eun Young mengalihkan focus tentang bertanya bagaimana hidup Eun Jin sekarang? Eun Jin menjawab semua baik-baik saja.

“Aku sekarang hanya memikirkan keluargaku. Adakah hal lain yang lebih indah dari itu?”


Yoo Jae Hak sedang memeriksa laboratorium kantor, lalu tiba-tiba ada yang mengajaknya Video Call, dna ternyata itu anaknya, Hye Hwang. Hye Hwang yang melihat ayahnya ga dirumah bertanya. Jae Hak membenarkan kalau sekarang dia ada di lab kantor. Hye Hwang protes dan meminta agar ayahnya libur ketika hari libur.

Jae Hak bertanya bagaimana kabar Hye Joon, anak keduanya. Hye Hwang menjawab Joon baik-baik saja. Kemudian Hwang meminta dikirimi uang oleh ayahnya. Jae Hak bertanya apa ibu ga mengirimi Hwang uang?

Hye Hwang beralasan kalau dia sepertinya akan punya pacar. Dia kan seorang pria korea sejati. Jae Hak pun menuruti keinginan anaknya, dan Hwang dengan nada bercanda berkata agar Jae Hak menjaga perusahaan baik-baik, sampai sata dia menjadi pemimpin disana. Dia juga dengan lucunya meminta ayahnya tidak berhutang, jika ga mampu membayar.
Jae Hak tersenyum mendengar kekonyolan anaknya ini.

Jae Hak mencoba menakuti Hwang kalau perusahaan ini belum tentu diberikan pada Hwang. Hwang dengan percaya diri bilang, kalau dia ga yakin. Ayahnya mendapatkan perusahaan itu kan juga dari pemberian kakek. “Ini sudah turun temurun ayah. Mari kita menjalani hidup, seperti yang sudah-sudah saja.”


Sementara di hari libur ini, Mi Kyung bertemu dengan detektif yang disewanya, dia berniat menyudahi penyelidikan ini.
Detektif menjelaskan kalau pekerjaan ini tetap berjalan di koridornya, dan tidak illegal. Jadi dia ga mungkin melanggar perjanjian mereka.
Dia juga berkata kalau ketika kecelakaan yang menimpa Jae Hak, sepertinya Jae Hak tahu sedang diikuti.
Mi Kyung bertanya apa ada kecelakaan lainnya yang terjadi?

Detektif menjawab kalau dia sama sekali ga tahu tentang kejadian lainnya. Bukankah perintah Mi Kyung hanya mengikuti Jae Hak saja?


Di restoran mie, Min Soo membuat mie untuk dinilai oleh gurunya. Gurunya mencicipi mie itu, dan berkata kalau ada tekstur yang kurang di mie. Dia kemudian meminta Min Soo menambah waktu merebus mie nya. Min Soo mengerti walau sedikit kecewa karena dia gagal lagi.

Guru Min Soo meminta agar Min Soo ga terburu-buru dalam belajar. Lalu tanpa diduga datanglah Mi Kyung.

Kini kedua kakak adik beda ibu sudah duduk berhadapan. Min Soo memberikan catatan resep yang dibikinnya tadi pagi pada Mi Kyung.
Mi Kyung melihat catatan itu dan bertanya, ternyata selera tulisan Min Soo masih sama. Human Magic font. (Nyembullah iklannya Kim Soo Hyun, My Love From The Another Star.)

Min Soo menjawab kalau dia ga bisa mengubah apa yang dia suka. Mi Kyung merasa Human Magic tidak realistis. Menggunakan sihir untuk melarikan diri dari kenyataan.

“Jika manusia hidup secara manusiawi, maka hal-hal ajaib akan terjadi.”

Min Soo bertanya kenapa Mi Kyung ga pergi ke tempat yang sudah dia pesan tiketnya tadi? Mi Kyung menjawab dia memberi tiket itu pada guru memasaknya. Jae Hak sibuk, dan dia benar-benar ga ingin pergi. Diapun menunjukkan foto Choi Anna pada Min Soo.


Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Kali ini setuju sama kata-kata Mi Kyung, kalau kebahagiaan itu harusnya kita menciptakannya. Bukan menunggu sesuatu yang bahagia, baru merasa bahagia.

Suka lihat kemesraan pasangan Na Ra dan Dae Ho. Sudah tua, tapi masih diliputi cinta.

Apa jadinya kalau Eun Young beneran suka sama Min Soo? Aku suka sih sama dua sosok itu. Tapi, apa jadinya juga kalau Min Soo tahu, Eun Young adik Eun Jin, wanita yang pernah jadi selingkuhan iparnya, dan membuat kakaknya menangis dalam diam?
Takut aja, Min Soo membuat hidup Eun Young menderita karena kebenciannya pada Eun Jin.
Karena aku juga semakin yakin, kecelakaan Eun Jin, Min Soo lah pelakunya.

3 comments:

  1. Setuju mba ...kecelakaan itu pasti perbuatan min soo...anaknya jae hak lucu juga...lanjut Ÿå°˚ mba...tetep semangat..

    ReplyDelete
  2. Part 2 nya kpn mbak?udh gak sabar...

    ReplyDelete
  3. Beneran sakit jiwa nih mi kyung.. Padahal dia pihak yg tersakiti yah, cuma knapa aku ga respek.. Hehehe

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^