Monday 11 November 2013

Sinopsis Scandal Episode 8 Part 2


Part 1 berakhir saat Joo Ran dengan geram melihat Hwa Young memeluk putrinya, dan dalam hati dia berkata bahwa dia akan menghancurkan semua.

Part 2

Eun Joong-Bok terlihat sedang olahraga di kamarnya. Dia tiba-tiba kembali teringat akan kejadian di ruang makan tadi, saat dia bertanya kenapa Joo Ran ga membawa tonik untuknya? Joo Ran menjawab kalau dia harus bertanya pada ibunya, kenapa putra berharga di keluarga ini bisa dilewatkan oleh Joo Ran.
Kalimat itu cukup mengganggu Eun Joong.

Eun Joong-Bok pun menyudahi olahraga malamnya, dan kembali mengingat saat dia kecil dan dituduh berbohong oleh Joo Ran. Saat itu Joo Ran berkata kalau bukan dialah yang menggambar penguin itu. Bahkan dimasa itu Joo Ran memintanya untuk menggmbar penguin. Mencoba membuktikan jika dia tidak berbohong saat itu.

Setelah mengingat semua itu, Eun Joong-Bok pun mengambil satu kotak besar yang ternyata di dalamnya berisi berlembar-lembar gambar penguin yang berusaha dia buat, namun selalu tidak sama dengan surat bergambar penguin yang ditujukan untuk ayahnya itu.



Flashback

Eun Joong-Bok kecil mencoba dengan tak kenal lelah menggambar penguin yang sama persis seperti surat itu. Namun dia selalu gagal, penguin yang dia buat bahkan jauh berbeda dengan penguin yang ada di surat tersebut. Eun Joong-Bok kecil hampir mengangis, karena bingung kenapa dia tidak bisa membuat gambar penguin yang persis, jika memang surat itu miliknya.


Tak menyerah, Eun Joong-Bok kecil mencoba lagi. Lalu masuklah Hwa Young mengantarkan cemilan untuknya, dan Hwa Young akhirnya melihat jika Eun Joong sedang mencoba menggambar penguin. Hwa Young terkejut tentu saja, diapun langsung melihat semua gambar yang sudah dibuat oleh Eun Joong-Bok saat itu. Dan benar saja, tidak ada gambar yang persis seperti gambar penguin yang ada di surat itu.

Eun Joong-Bok kecil menatap ibunya dan bertanya kenapa dia ga bisa menggambar penguin? Jika benar dia yang menggambar penguin itu ketika berumur 5 tahun, lalu kenapa sekarang dia ga bisa menggambarnya lagi?

“Ibu bilang aku yang menggambar ini, tapi ibu Joo Ha bilang bukan aku yang menggambarnya, dan itu berarti aku bukan putra ayah dan ibu. ”

Eun Joong-Bok mulai menangis, dia berkata “Aku benar putra ibu kan? Aku putra ayah kan Bu?”

Hwa Young hanya mampu menatap Man Bok tanpa berkata apapun, dia juga sedih sebenarnya, tapi dia juga tahu bahwa Man Bok lah yang paling terluka jika dia berkata yang sebenarnya. Lalu Hwa Young memeluk Man Bok erat.

“Kau benar, kau adalah putra ibu. Kau adalah putraku.”

Hwa Young menangis saat memeluk Man Bok, dan kembali melanjutkan kalimatnya “Kau bukan Geum Man Bok, tapi kau adalah Jang Eun Joong. ”


Flashback End

Eun Joong-Bok masih bingung sebenarnya dengan semua ini. Dia melihat kembali semua gambar penguin yang dia buat dan memang ga pernah sama seperti penguin di surat itu.

**

Sementara itu dilain tempat, Eun Joong sedang membuka buku catatannya dimana di bawah buku notesnya kadang terselip gambar penguin. Bahkan setelah Eun Joong membuka semua halaman notesnya, semua ada gambar penguinnya.

Eun Joong menemukan catatan yang dia buat atas kematian Gi Chan yang menurutnya janggal. Dia sudah membuat beberapa poin tentang kejanggalan itu.
Pertama, mengapa mayat Gi Chan menghadap ke langit jika benar Gi Chan bunuh diri?
Kedua, mengapa harus memilih bunuh di hari di hari pernikahan Gi Chan sendiri?
Kalau bukan bunuh diri, maka siapa yang ditemui Gi Chan dini hari itu sebelum Gi Chan tewas?

Eun Joong pun mengingat saat dia menemukan cek di antara barang-barang Gi Chan. Eun Joong pun bergumam kalau ini benar-benar aneh dan tidak biasa. Lalu teringat kembali kemantapan kata-kata Ah Mi yang bilang kalau Gi Chan ga mungkin meninggalkan Ah Mi dan calon bayi mereka dengan keadaan seperti ini.

Disamping Eun Joong, ternyata rekan kerja Eun Joong sedang menginterogasi Ma Seong Joon. Seong Joon membenarkan jika Gi Chan menerima suapnya sebesar 500 juta won.

Seong Joon berkata Gi Chan mencoba menemuinya untuk mengembalikan uang sogokan itu. Dia merasa saat itu Gi Chan sangat menderita. Mungkin saja itu karena Gi Chan akan dipecat tepat menjelang hari pernikahan.
Rekan kerja Eun Joong setuju dengan pernyataan Seong Joon. Dan Seung Joon kembali menjelaskan analisanya. Tapi Eun Joong mendengarkan itu masih dengan rasa aneh di hatinya.


Lalu datanglah Kang Joo Pil ke kantor polisi itu. Eun Joong langsung berdiri dan mengenalkan dirinya. Joo Pil merasa tertarik begitu mendengar nama Eun Joong, dna berkata kalau nama anak dari ketua di perusahaannya bekerja juga sama dengan nama Eun Joong.

Eun Joong ga menanggapi dan langsung duduk, Joo Pil pun tak punya pilihan lain selain duduk juga di depan Eun Joong. Eun Joong langsung memulai interogasinya. Dia bertanya apa benar sedang dilakukan Audit internal karena apa yang dilakukan Gong Gi Chan?

Joo Pil membenarkan dan bilang kalau kesalahan almarhum Gi Chan bukan hanya itu saja, sebenarnya Almarhum juga sudah dipecat. Eun Joong pun bertanya memangnya apa kesalahan lain Gi Chan? Joo Pil menjawab kalau Gi Chan ketahuan mencurangi beberapa material konstruksi. Lebih dari 300 ton dalam kurun waktu 17 bulan. Jika dijual itu bisa senilai, 50 juta won dipasaran.

Eun Joong bertanya bisa ga dia melihat laporan audit internal itu? Joo Pil dengan santai menjawab kalau dia sudah menyiapkan itu, karena tahu Eun Joong pasti akan menanyakannya.
Saat Eun Joong sedang memeriksa laporan audit internal itu, Joo Pil dan Seung Joong saling memandang penuh makna.

Eun Joong dalam diamnya juga melirik kedua orang saksi itu dengan tatapan curiga. Dia yakin ada yang aneh di kasus bunuh diri ini.


Ha Myung Geun berjalan masuk ke dalam kantor polisi, dia akan menemui Eun Joong sesuai dengan permintaan putranya itu agar Eun Joong saja yang menginterogasinya terkait kasus bunuh diri Gong Gi Chan.


Di dalam kantor polisi, Joo Pil yang sudah selesai urusannya mengajak Eun Joong bersalaman smabil berkata kalau Eun Joong sudah bekerja keras. Eun Joong menatap tangan Joo Pil yang terulur tanpa membalasnya dan berkata kalau tangan itu kotor, jadi dia ga mau berjabat tangan.

Joo Pil dengan santai bertanya yang kotor tangannya atau tangan Eun Joong? Eun Joong pun sambil mengusap kepalanya menjawab kalau tangannyalah yang kotor.

Joo Pil yang ga suka dengan tingkah Eun Joong, melakukan gerakan yang sama, dia juga mengusap kepalanya lalu berkata ga apa-apa kok kalau tangan Eun Joong kotor.
Eun Joong tertawa geli melihat Joo Pil, dan langsung berdiri lalu menyambut uluran tangan Joo Pil, sehingga mereka bersalaman juga pada akhirnya.


Tepat saat itu, masuklah Ha Myung Geun. Eun Joong yang melihat Myung Geun, langsung mempersilakan Myung Geun untuk masuk dan duduk. Awalnya Myung Geun dan Joo Pil belum menyadari jika mereka saling kenal, tapi belum sampai Joo Pil keluar dari ruang itu, dia akhirnya teringat. Joo Pil terkejut dan menolehkan sedikit kepalnya untuk melihat Myung Geun. Sedang Myung Geun tanpa menoleh menatap Joo Pil juga terpana atas pertemuan ini.

Joo Pil tanpa basa-basi langsung menyapa Myung Geun dengan berkata “Detektif Ha.”
Myung Geun diam tanpa menoleh, sedang Eun Joong yang merasa Joo Pil memanggil dia, langsung menoleh menatap kearah Joo Pil yang ternyata sedang melihat ayahnya.

Joo Pil mendekati Myung Geun dan berkata benar kan ini Detektif Ha Myung Geun. Myung Geun ga bisa menghindar lagi. Joo Pil msih dengan antusiasme nya karena bertemu kawan lama berkata biarkan dia memeluk Myung Geun karena sudah lama mereka ga bertemu. Eun Joong hanya melihat itu dari tempat duduknya. Melihat ekspresi canggung ayahnya saat bertemu Joo Pil, dan kenyataan ayahnya yang ternyata juga seorang detektif dulunya.

Myung Geun takut Joo Pil semakin mengoceh yang ga karuan sehingga dia langsung mengajak Joo Pil bicara diluar. Joo Pil jelas senang dan mau dengan ajakan Myung Geun ini. Myung Geun berkata pada Eun Joong kalau dia nanti akan datang lagi.


Joo Pil mengajak Myung Geun ke sebuah klub malam dan memesan tempat private sehingga mereka leluasa bicara berdua. Saat pelayan mengantarkan minuman dan para gadis untuk menemani, Joo Pil meminta agar para gadis nanti saja didatangkan, karena dia cuma mau berdua sjaa dengan temannya ini. Joo Pil pun meminta agar pelayan mengeluarkan bir yang berumur 30 tahun, jangan coba-coba membodohi dia, apa pelayan itu ga tahu siapa dia?
Pelayan itupun mematuhi perintah Joo Pil.


Setelah hanya berdua, Joo Pil dengan senangnya mengajak Myung Geun minum sepanjang malam. Myung Geun msih canggung berhadapan dengan Joo Pil, dia merasa tak nyaman, mungkin karena Joo Pil lah yang tahu tentang masa lalunya dan juga kematian putranya saat itu. Joo Pil berkata saat dia melihat Myung Geun di kantor polisi tadi, tubuhnya merinding. Karena melihat Myung Geun yang canggung, Joo Pil pun berkata sepertinya tempat ini membuat Myung Geun ga nyaman. Tapi jika mereka ingin bicara dengan tenang, maka inilah tempatnya. Kerahasian di tempat ini dijamin 100%.

Myung Geun akhirnya bertanya kenapa Joo Pil bisa ada di kantor polisi? Joo Pil menjawab santai kalau satu pekerjanya tewas. Joo Pil pun teringat dan langsung memberikan kartu namanya pada Myung Geun. Myung Geun melihat itu dan tahu kalau Joo Pil seorang direktur di Tae Ha grup. Joo Pil yang ditatap heran oleh Myung Geun hanya berkata kalau itu bisa saja terjadi. Dia hanya mencoba untuk melalui semua dengan baik.

Sambil menikmati makanannya, Joo Pil terus mengoceh. Dia bertanya apa yang Myung Geun lakukan untuk hidup? Setelah insiden itu, dia dengar Myung Geun berhenti jadi detektif.
Myung Geun menghela nafasnya dan menjawab kalau dia juga sama seperti Joo Pil, dia pergi ke kantor polisi untuk alasan yang sama seperti Joo Pil.

Joo Pil bingung dan bertanya apa maksud Myung Geun? Myung Geun pun menjawab kalau dia adalah mandor di lokasi Gi Chan tewas. Joo Pil terkejut dan langsung menatap Myung Geun.

“Maksudmu..kau sekarang bekerja di konstruksi Tae Ha?”


Myung Geun menjawab kalau dia sangat dekat dengan Gong Gi Chan.


Ah Mi terduduk dalam diam, dan Eun Joong yang baru datang melihat Ah Mi, lalu menghentikan langkahnya. Dia mendekati Ah Mi dan berkata kalau ada yang memberitahunya, Ah Mi masih disini, maka dia meminta polwan untuk membawakan pakaian ganti untuk Ah Mi.

Ah Mi yang masih tanpa ekspresi berkata “SMS itu, Oppa tidak mengirimnya. Dia tidak pernah memanggilku sayang, bahkan untuk sekali saja. Oppa selalu memanggilku dengan sebuatan anak ini, anak nakal, Yeon Doo besar atau si penyair.”

Eun Joong jelas merasa ini juga bukti tambahan untuk kejanggalan untuk kasus Gi Chan. Lalu Ah Mi berkata kalau dia mau dilakukan otopsi. Eun Joong pun menyanggupinya. Tapi dengan satu syarat, Ah Mi yang berlinang air mata menatap Eun Joong dan bertanya syarat apa itu?
Eun Joong menjawab ayo cari makan untuk bayi yang ada di perut Ah Mi.

Ah Mi semakin menangis sambil mengusap perutnya, dia baru ingat kalau dia sudah ga makan dari tadi, dan pasti Yeon Doo nya kelaparan saat ini.


Ah Mi dan Eun Joong pun beralih ke sebuah rumah makan. Eun Joong menyuruh Ah Mi untuk segera makan saat menu yang dipesan sudah datang di meja mereka.
Ah Mi walaupun dia tidak lapar, dan tidak ingin makan, dia tahu bayinya tetap harus makan. Diapun mengambil sendok dan siap untuk menyuap makanan yang ada di depannya ini.

Eun Joong sendiri sudah asik menikmati hidangannya dengan lahap. Tapi saat dia melihat mangkuk Ah Mi yang masih penuh, dia pun berkata kalau dia akan keluar dulu untuk menelpon. Dia tahu Ah Mi butuh waktu sendiri. Sebelum benar-benar pergi, Eun Joong berkata kalau dia akan lama sekali saat menelpon,mungkin sekitar 30 menit. Jadi dia mau dalam 30 menit itu, Ah Mi sudah selesai makannya.


Setelah Eun Joong keluar, Ah Mi menangis tersedu-sedu. Eun Joong yang ada di luar bisa melihat itu dari balik kaca rumah makan ini. Ah Mi bahkan menangis dengan kencang, membuat pengunjung yang lain heran. Tapi Ah Mi ga punya cukup waktu untuk mempedulikan hal itu. Hatinya sangat sakit dengan kenyataan ini. Sebatang kara tanpa Gi Chan disampingnya membuatnya merasa sendiri.


Keesokan paginya di Tae Ha grup. Kang Joo Pil menemui Jang Tae Ha di ruangannya, dan Tae Ha yang sedang menikmati kopi pagi mempersilakan Joo Pil duduk dan bertanya ada apa? Joo Pil menjawab kalau istri Gi Chan ingin otopsi. Tae Ha kaget dan bertanya bukankah menurut laporan Joo Pil, Gi Chan tewas bunuh diri, lalu kenapa istri Gi Chan ingin dilakukan otopsi?

Joo Pil menjelaskan kalau istri Gi Chan yakin Gi Chan ga bunuh diri. Tae Ha kemudian bertanya lalu jika bukan bunuh diri, apakah itu mati karena kecelakaan? Joo Pil menjawab kalau istri Gi Chan juga menganggap itu bukan mati karena kecelakaan. Istri Gi Chan yakin itu sebuah pembunuhan.

Tae Ha terpana, ekspresi wajahnya langsung berubah, sedikit cemas atau malah kesal. Joo Pil berkata otopsi atau tidak itu bukan kepentingan mereka, jadi dia hanya menyerahkannya pada polisi. Bukankah yang terpenting adalah membungkam media?
Tae Ha menjawab baiklah dan langsung menyuruh Joo Pil pergi.

Saat sudah berdiri dan berjalan beberapa langkah, Joo Pil membalikkan badannya lalu berkata pada Tae Ha apa Tae Ha tahu siapa yang dia temui di kantor polisi kemarin? Tae Ha menjawab cuek apa itu penting untuknya harus tahu siapa yang Joo Pil temui? Joo Pil hanya membuat kopinya bertambah dingin saja.

Joo Pil menjawab baiklah itu mungkin memang hal yang tidak perlu Tae Ha ketahui secara khusus, jadi silakan nikmati kembali kopi Tae Ha. Joo Pil membungkuk dan langsung keluar.


Setelah Joo Pil keluar, Tae Ha langsung menghubungi bagian kejaksaan. Tentu Tae Ha akan membatalkan rencana otopsi itu.


Eun Joong tidak pulang sepertinya, karena dia tertidur di meja kantornya pagi ini. (Tidurnya aja tampan lo.)
Rekan kerja Eun Joong datang dan langsung membangunkan Eun Joong,bukan dengan halus tapi dengan kasar. Rekan kerja Eun Joong berkata Eun Joong bau, dan hrusnya segera mandi. Eun Joong yang matanya masih berat untuk terbuka berrtanya jam berapa memangnya sekarang?

Rekan Eun Joong menjawab sekarang jam 9 lebih. Dia meminta Eun Joong segera bebersih karena kantor jadi bau sekali dengan Eun Joong yang belum mandi. Eun Joong cuek saja, dan malah mengambil sebuah botol lalu menyemprotkannya pada kaus kakinya lalu seluruh tubuhnya. Rekan Eun Joong bilang kalau Eun Joong benar-benar menjijikkan.

“Aku sungguh tidak tahan denganmu. Orang-orang akan mengira bau itu berasal dariku, berdasarkan tampang kita. Padahal itu kan bau dari tubuhmu.”
(Hahaha..sadar dia kalau masih cakepan Eun Joong.)

Eun Joong ga menanggapi dan bertanya apa surat permohonan otopsi yang dia ajukan belum ada jawaban?seorang staf datang dan berkata kalau berkas otopsi ditolak dan mereka harus menutup kasus ini sebagai kasus bunuh diri.

Eun Joong langsung mengambil berkas itu dan memang jika otopsi mereka ditolak. Eun Joong bertanya apa alasannya. Staf itu menjawab kalau dia ga tahu. Bagaimana dia bisa tahu isi di kepala Jaksa Penuntut yang hebat itu? Staf itu menyuruh agar mayat Gi Chan segera dibawa dan jangan mengoceh yang macam-macam lagi. Eun Joong semakin yakin kalau ada yang ga beres dengan semua ini.

Di Firma Hukum CheonHa, Eun Joong-Bok memperkenalkan pengacara baru yang bernama Ha Soo Young pada seluruh staf. Soo Young dengan ramah menyapa mereka semua. Seorang staf laki-laki pendek dan gemuk berkata bagaimana bisa pengacara jaman sekarang cantik-cantik seperti ini?

Soo Young menjawab narsis kalau dia akan bekerja secantik dirinya. Hahaha secantik dirinya apa maksudnya makeupan terus pas kerja gitu yaa…

Sekretaris Hwa Young menjawab sinis kalau bekerja keras itu adalah sebuah keharusan. Bekerja dengan baik itulah yang harus Soo Young lakukan.


Soo Young ga tersinggung dan dengan tersenyum lebar menjawab kalau dia tentu akan bekerja dengan baik. Eun Joong-Bok pun mengajak Soo Young bertemu ibunya untuk berkenalan.

**

Hwa Young sedang sibuk memeriksa berkas dan ada yang mengetuk pintunya membuat Hwa Young mempersilakan orang yang akan masuk itu. Masuklah Eun Joong-Bok dan Hwa Young langsung bertanya siapa gadis ini? Eun Joong-Bok menjawab kalau ini adalah pengacara baru.

Soo Young langsung membungkuk hormat pada Hwa Young dan berkata kalau dia senang bertemu Hwa Young, dia juga sudah sering melihat Hwa Young di pengadilan. Dia juga sudah lama sangat mengagumi Hwa Young.
Soo Young pun memperkenalkan dirinya.


Merekapun berpindah duduk, agar lebih santai. Hwa Young berkata pada Soo Young kalau dia juga senang mereka bisa bekerja sama. Soo Young menjawab kalau ini merupakan kehormatan untuknya. Hwa Young kemudian bilang kalau Soo Young terlihat masih sangat muda. Apakah ini termasuk usaha Soo Young untuk lulus cepat atau memang karena otak Soo Young yang pintar?
Soo Young dengan penuh senyum menjawab kalau bukan keduanya. Hwa Young yang heran bertanya lalu karena apa?

“Karena perhatian dn dukungan khusus dari ayah dan kakakku yang begitu besar padaku”

Hwa Young tersenyum mendengar jawaban jujur Soo Young dan menjawab kalau Soo Young harus maju agar bisa membalas jasa ayah dan kakak Soo Young.

Soo Young dengan polosnya membenarkan hal itu dan menjawab kalau dia harus mengumpulkan uang yang banyak agar bisa membayar mahar pengantin dan menemukan istri yang cocok untuk lelaki yang norak di keluarganya itu. (Eun Joong maksudnya. )

Hwa Young lagi-lagi tersenyum dan berlaih menatap Eun Joong. Dengan isyarat mata, Hwa Young setuju akan pilihan Eun Joong, akan pengacara baru ini. Eun Joong-Bok tentu senang.


Menteri Jo Chi Guk sedang ada bersama Jang Tae Ha, mereka minum bersama. Tae Ha mengucapkan selamaty pada Chi Guk dan Chi Guk membalas kalau ini semua berkat Tae Ha juga. Lalu keduanyapun bersulang dengan senang.
Tae Ha tersentak karena Chi Guk memanggilnya Ketua Jang dengan santai, tanpa rasa hormat seperti sebelumnya. Dia menatap tajam pada Chi Guk dan berkata dalam hati apa Chi Guk mulai berani padanya?

Chi Guk yang tahu Tae Ha terkejut tersenyum sinis menatap Tae Ha dan dalam hati berkata apa Tae Ha pikir dia masih kaki tangan Tae Ha? Dia bahkan 3 tahun lebih tua dari Tae Ha.

Tae Ha bertanya apa Chi Guk sudah melihat data yang dia kirimkan? Chi Guk yang sok sibuk menjawab kalau jadwalnya sangat padat, jadi dia belum melihat data itu sama sekali. Chi Guk jelas merasa diatas angin, karena dia adalah menteri sekarang ini. Chi Guk berkata kalau sekarang ini semua perusahaan banyak yang meminta bantuan darinya.

Chi Guk yang melihat cangkir Tae Ha kosong langsung menuangkan kembali minuman untuk cangkir Tae Ha dan Tae Ha dengan geram berkata “Seharusnya kau tidak menghormati cangkirnya. Harusnya kau menghormati KETUA JANG yang disegani ini”

Tae Ha menekankan sekali kalimat itu, dan Chi Guk dengan muka manis menjawab Tae Ha benar. Tapi dia sama sekali tidak takut dan berkata kalau yang dia maksudkan adalah dia ini kan menteri yang bertanggung jawab pada seluruh konstruksi di Korea. Jadi dia ga boleh membuat semacam kesalahan besar.

Tae Ha semakin kesal karena ternyata dia benar-benar tidak dihormati oleh Chi Guk.


Sementara itu di ring tinju. Joo Ha terlihat sedang melawan dengan kuat orang yang di depannya ini.
Joo Ha sepertinya terlihat kewalahan karena lawannya ini cukup kuat. Tapi beberapa kali Joo Ha terkena pukulan dari lawannya ini. Dia terus berusaha, namun dia juga terus berhasil dikalahkan. Akhirnya diputuskan bahwa lawan Joo Ha lah yang jadi pemenangnya.

Joo Ha berkata setelah membuak semua atribut tinjunya, kalau dia menerima kekalahannya hari ini. Tapi tidak lain waktu, karena dia pasti menang.
Lawan Joo Ha akhirnya membuka pelindung kepala, dan semua perlengkapan tinjunya tadi.
Joo Ha menantang laki-laki di depannya ini untuk bertinju lagi kapan-kapan. Tapi Jo Jin Woong (Anaknya Jo Chi Guk) yang merupakan lawan Joo Ha menjawab kalau kapan-kapa itu juga pasti ga jauh beda hasilnya dengan yang sekarang. Dia tetap akan jadi pemenang.


Joo Ha yang awalnya ga sadar dengan siapa yang ada di depannya ini, tiba-tiba terkejut. Dia menatap Jin Woong dengan pandangan penuh makna, membuat Jin Woong bertanya kenapa? Apa ada yang salah?
Joo Ha langsung bertanya bukankah ini guru Jo? Jin Woong menjawab santai, “oh kau mengenalku?”
Kemudian berlalu meninggalkan Joo Ha.

Joo Ha bahkan bertanya “Kau si ikan teri Jo itu kan?”
Jin Woong ga menanggapi dan langsung meninggalkan arena tinju itu. Membuat Joo Ha semakin heran.


Di kantor polisi, rekan Eun Joong sedang melihat siaran TV yang menayangkan saat dimana Jang Tae Ha diwawancarai. Eun Joong sendiri malah sibuk dengan laporannya. Dia sama sekali ga peduli dengan siaran TV itu. Rekan kerja Eun Joong yang asik melihat siaran Tae Ha berkata yang namanya konglomerat tetap konglomerat kan? Walaupun konglomerat itu menjadi dermawan.

Rekan kerja Eun Joong bertanya berapa banyak uang yang harus mereka miliki, jika mau menyumbang 200 juta won tanpa beban sedikitpun?


Di rumahnya, Myung Geun juga melihat siaran itu. Terdengar suara Tae Ha yang berkata “Mengasihi sesama manusia, bebas seperti angin. Ringan seperti udara, saya berharap bisa seperti itu dalam menghabiskan sisa umur saya ini. Manusia adalah makhluk yang tertinggi dan yang terbaik. ”

Myung Geun menatap kesal dan penuh dendam pada Tae Ha yang di liatnya di TV. Dia mengingat berpuluh-puluh tahun lalu, saat Tae Ha memohon padanya untuk mengembalikan Eun Joong dan membayar berapapun yang dia mau. Tae Ha bahkan bertanya berapa harga nyawa anaknya saat itu? Harga Gun Young nya yang sudah tiada.

Ingatan itu semakin membuat Myung Geun geram pada Tae Ha. Apa yang dikatakan Tae Ha di TV itu semuanya palsu. Hanya topeng.


Detektif Goo datang menemui Eun Joong dan berkata kalau sidik jari pada cek itu sudah ada hasil nya. Dia pun langsung memberikan laporan hasil sidik jari tersebut pada Eun Joong. Eun Joong terkejut, dan detektif Goo berkata kalau dia juga terkejut. Dia malah ga pernah menyangka jika sidik jari ketua Jang Tae Ha akan muncul di cek itu.
Penuh dengan pikiran yang berkecamuk di kepalanya,Eun Joong langsung pergi meninggalkan kantor.


Myung Geun berdiri di depan gedung Tae Ha grup. Sebelum melangkahkan kakinya masuk, dia menatap gedung itu penuh makna. Hanya amarah yang ada di hatinya saat ini. Setelah memantapkan hati, Myung Geun melangkah masuk ke dalam.


Tepat saat Myung Geun masuk dan berada di lobi perusahaan itu, Tae Ha dan stafnya berjalan keluar. Tae Ha ga memperhatikan Myung Geun, karena sibuk memberi arahan pda stafnya. Tapi Myung Geun, matanya jelas menatap tajam pada Tae Ha.
Tapi Myung Geun sudah mantap, dia akan bertemu Jang Tae Ha dan akan melabraknya. Tapi tiba-tiba sebuah suara yang memanggil nama Tae Ha membuat langkah Myung Geun terhenti. Dia terkejut.


Tae Ha yang namanya dipanggil langsung menoleh ke sumber suara. Eun Joong mantap mendekati Tae Ha dan berkata kalau mereka bertemu lagi. Tae Ha bertanya siapa kau?
Eun Joong langsung memperlihatkan identitasnya yang seorang detektif pada Tae Ha. Sementara itu ditempatnya berdiri, Myung Geun terpana melihat Eun Joong bertemu Tae Ha.


Eun Joong langsung bertanya apa Tae Ha ingat akan cek ini? Eun Joong pun memperlihatkan cek yang menjadi barang bukti. Tae Ha melihat cek itu dan langsung mengenalinya. Tapi dia hanya diam. Eun Joong berkata kalau cek ini ditemukan di pakaian Almarhum Gong Gi Chan dan sidik jari Tae Ha ada di cek tersebut.


Eun Joong dan Tae Ha sama-sama menatap tajam, sedang di tempatnya berdiri, Myung Geun terkejut karena mengetahui Eun Joong menyelidiki kasus ini dan melibatkan Tae Ha. Myung Geun ga mau sesuatu yang buruk terjadi pada putranya itu.



KOMENTAR :

Apakah akan semudah itu Tae Ha ditangkap. Jelas tidak. Dia ibarat belut yang sangat licin dan bisa lolos bahkan saat sudah di tangan.
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^

3 comments:

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^