Saturday 16 November 2013

Sinopsis Scandal Episode 10 Part 1


Episode 9 kemarin berakhir, saat Eun Joong secara tiba-tiba ikut masuk ke dalam mobil Joo Ha dan berkata akan ikut Joo Ha yang pulang ke rumah, karena Eun Joong akan memeriksa sesuatu di rumah Joo Ha. Joo Ha heran namun tak membantah.

Episode 10

Jang Joo Ha mengendarai mobilnya, sedang Eun Joong tertidur pulas disampingnya. Joo Ha memandang Eun Joong yang sedang tertidur. Bukan hanya memandang, tapi Joo Ha lebih kepada mengamati Eun Joong.



Joo Ha bahkan menegakkan kembali kepala Eun Joong, membuat kepala Eun Joong nyaman di sandaran kursi. Kemudian Joo Ha memandang kancing kemeja Eun Joong,yang terlihat akan lepas. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu beralih ke sepatu yang Eun Joong pakai. Sedang asik mengamati itu, tiba-tiba Eun Joong bertanya apa Joo Ha punya sifat suka mengintip? (Hahaha..ketauan..)

Eun Joong bahkan mengingatkan kalau lampu lalu lintasnya sudah berubah warna, jadi kenapa Joo Ha ga jalan lagi? Joo Ha malu sekali, tapi dia kembali cuek, dan mulai menjalankan mobilnya.


Dalam perjalanan itu, Eun Joong yang sudah sepenuhnya bangun dari tidur tiba-tiba berkata “Bukankah lebih baik bagi seseorang memiliki dua orang ibu. Daripada seseorang tanpa seorang ibu.”

Joo Ha tertegun, dan langsung menoleh menatap Eun Joong.
Joo Ha kemudian menjawab “Orang dengan dua orang ibu, dan tanpa seorang ibu sejatinya adalah sama.”

Kali ini giliran Eun Joong yang tertegun.


Sementara itu, Myung Geun dan Hwa Young yang tadi bertemu di RS, sudha berpindah di sebuah restoran. Hwa Young mengajak Myung Geun makan sebagai ungkapan terima kasih atas bantuan Myung Geun beberapa waktu lalu.

Pelayan bertanya apa Hwa Young ga mau minuman beralkohol atau Soju? Hwa Young menatap Myung Geun dan bertanya bagaimana pendapat Myung Geun?Haruskah mereka minum bir siang-siang begini?
Myung Geun hanya mengangguk, dan Hwa Young mengatakan pada pelayan agar menyiapkan bir juga untuk mereka.

Setelah pelayan pergi, dan hanya berdua. Hwa Young berkata kalau ini pasti aneh. Setiap hari dia bertemu dan berbicara dengan orang asing. Tapi saat dia pulang kerumah, dia merasa suasana jadi aneh dan dia berubah jadi pribadi yang tidak banyak bicara. Dia hanya berfikir akan nyaman jika dia bersama orang asing daripada keluarganya sendiri.
Myung Geun masih canggung sehingga daritadi hanya diam saja.


Eun Joong dan Joo Ha sudah sampai, Eun Joong berjalan di depan Joo Ha, dan Joo Ha marah lalu berdiri di depan Eun Joong. Joo Ha mengingatkan kalau ini bukan rumah Eun Joong jadi bagaimana bisa Eun Joong berjalan lebih dulu padahal pemiliknya ada.

Eun Joong dengan santai menjawab “Kalau begitu pimpin jalannya pemilik.”


Eun Joong-Bok yang ada di rumah, melihat kembali sketsa wajah Jang Eun Joon yang dicari ibunya. Ia menatap lama sketsa wajah itu. Eun Joong-Bok juga mengingat kembali kata-kata Jeong Man yang bilang kalau ibunya mencari Jang Eun Joong yang diculik saat berumur 5 tahun.


Joo Ha dan Eun Joong sudah masuk dan sekarang berada di ruang tamu. Eun Joong meminta Joo Ha memanggilkan anggota keluarga karena dia ingin mengkonfirmasi sesuatu.

Joo Ha yang duduk dengan santai berkata kalau pekerjanya yang tewas itu, seharusnya Eun Joong ga perlu bertindak sejauh ini. Eun Joong menjawab kalau pekerja yang tewas itu punya nama, dan nama pekerja itu adalah Gong Gi Chan. “Walaupun kau tidak bisa berdoa untuknya, paling tidak kau harus ingat namanya.”

Joo Ha mengatakan baiklah, lalu apa Gi Chan tidak melakukan bunuh diri?Eun Joong menjawab mantap tidak. Gi Chan dibunuh.
Joo Ha kaget dan bertanya lalu apa yang diinginkan Eun Joong dari keluarganya? Eun Joong menjawab kalau dia hanya ingin alibi Ketua Jang. Joo Ha kaget. Dia bertanya apa sekarang Eun Joong mencurigai ayahnya?Eun Joong menjawab ya. Joo Ha tertawa tak percaya. “Kau gila. Tidak waras. Bagaimana bisa kau berfikir seperti itu. Apa kau pikir itu logis? Kau hanya bercanda kan? Jangan sampai ketauan ayahnku karena itu nanti akan menyulitkan hidupmu saja. Beritahu apa yang kau mau, biar aku yang menyelesaikannya untukmu.”

“Baiklah, aku akan bilang apa yang aku mau. Aku ingin rekaman CCTV rumah ini”


Kembali ke Myung Geun dan Hwa Young. Makanan mereka sudah datang. Tapi Myung Geun hanya menatap Hwa Young dalam diam. Saat Hwa Young bertanya tentang anak-anak Myung Geun, tiba-tiba Myung Geun terkaget dan membuat sumpit yang dia pegang terjatuh. Myung Geun meminta maaf dan Hwa Young menjawab ga apa-apa sambil memberikan sumpit baru untuk Myung Geun.

Myung Geun akhirnya menjawab pertanyaan Hwa Young tadi, dia berkata kalau dia memiliki seorang putra dan putri. Myung Geun pun balik bertanya tentang anak Hwa Young.
Hwa Young menjawab seorang putri dan dua orang putra. Myung Geun pun heran mendengar Hwa Young memiliki dua orang putra.


Joo Ha menarik Eun Joong-Bok untuk menemui Eun Joong, dan dia mau Eun Joong bisa menghentikan detektif itu untuk melakukan pemeriksaan. Eun Joong-Bok yang masih kalut, mencoba bertanya memangnya apa yang dimau detektif itu?
Joo Ha menjawab kalau dia juga bingung, Eun Joong berkata hal yang tidak masuk akal menurutnya.


Walau enggan,Eun Joong-Bok pun menemui Detektif Ha. Eun Joong-Bok sedikit terkejut melihat wajah Eun Joong, karena wajah itu mirip dengan sketsa yang baru saja dilihatnya tadi. Melihat adiknya hanya diam terpana, Joo Ha memanggil nama Eun Joong.
Eun Joong-Bok bertanya pada noonanya siapa nama lengkap Detektif Ha? Dia hanya ingin memastikan pendengarannya saja, walau hatinya berkecamuk mengetahui bahwa kemungkinan besar, Detektif itulah Jang Eun Joong yang asli.

“Ha Eun Joong. Namanya Ha Eun Joong. Kenapa kau memandang dia seperti itu. Kau bersikap aneh.”


Untuk menuntaskan rasa penasarannya, Eun Joong-Bok berlari kembali kekamarnya dan melihat lagi sketsa wajah itu. Dan memang benar, detektif Ha memiliki wajah yang sama dengan sketsa ini.

**

Jang Tae Ha sudah kembali ke kediamannya. Dia memandang kesal Eun Joong yang masih terus menyelidikinya. Tae Ha menyuruh putrinya untuk mengatakan pada pembantu mereka agar segera menyiapkan makan malam karena dia sudah lapar, dan juga panggil Jang Eun Joong. Joo Ha pun mematuhinya.

Setelah hanya berdua, dan Tae Ha juga sudha santai duduk, dia berkata kalau makan malam akan siap dalam waktu 10 menit, jadi kalau mau mengatakan sesautu katakan dengan cepat, dan pergilah. Dia tahu kalau Eun Joong ga takut pada siapapun. Tapi seharusnya Eun Joong tidak masuk kerumahnya seperti ini, karena itu hanya sia-sia saja.

Eun Joong langsung mengatakan tentang kesalahan konstruksi, dan dia menerima laporan kalau hal itu sudah disampaikan pada Tae Ha oleh Gi Chan. Tae Ha bertanya siapa yang bilang hal itu? Eun Joong menjawab kalau dia ga bisa memberitahu siapa orang itu.
Tae Ha berkata kalau itu hanyalah fitnah konyol dari pesaing yang ingin Tae Ha grup jatuh.


Eun Joong berkata jika benar itu hanya fitnah, biarkan dia memeriksa konstruksi agar semuanya psti. Tae Ha marah dan bertanya memangnya Eun Joong siapa, berani melakukan investigasi di lokasi konstruksinya?”Kalau kau menyentuhku, kau adalah orang yang akan jatuh nantinya. Kalau kau menusukku, bukan aku yang akan jatuh pingsan, tapi kau. ”

Eun Joong sama sekali ga takut mendengar ancaman Tae Ha, dia bahkan memandang Tae Ha dengan berani. Eun Joong bilang kalau di hanya melakukan tugasnya saja, dia hanya melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan yang disamarkan menjadi kasus bunuh diri.
Tae Ha semakin marah dan bertanya lalu kenapa dia dibawa-bawa?

Eun Joong dengan tenang mengeluarkan secarik kertas yang berisi tentang Park Gyeong Man, tulisan yang dia dapat dari mengarsir notes milik Gi Chan di halaman yang sobek itu. Eun Joong berkata kalau ternyata yang dia tahu Park Gyeong Man adalah mantan menteri. Semakin dia menghubungkan titik-titik ini, semakin dia mencium bau busuk di udara.


Eun Joong-Bok masih dikamarnya dengan perasaan galau teramat sangat. Masuklah Joo Ha yang mengabarkan kalau ayah sudah pulang dan sekarang mencari Eun Joong. Eun Joong kaget dan bertanya jadi sekarang ayah sedang bertemu Ha Eun Joong? Joo Ha membenarkan.


Datanglah Joo Ha dan Eun Joong-Bok keruang tamu. Mereka berdua mendengar segala analisa Eun Joong yang mengaitkan ayah mereka atas kemungkinan kasus kematian Gi Chan ini.
Jang Eun Joong yang dari tadi diam, kemudian bertanya apa Ha Eun Joong punya surat perintah pemeriksaan? Jangan menulis cerita fiksi disini hanya karena identitas Ha Eun Joong yang seorang detektif. Temui jaksa penuntut dan minta surat perintah pemeriksaan baru datang kembali ke rumah ini. Lagi pula bukti yang Ha Eun Joong kumpulkan tanpa adanya surat perintah sama saja tidak sah dimata hukum.

Tae Ha tentu senang dan melirik Eun Joong yang tentu tak bisa berkutik karena putrnya tahu cara yang tepat mengatasi detektif kurang ajar ini.
Jang Eun Joong bilang jika Ha Eun Joong bisa membaw surat perintah itu, dan alasan yang masuk akal, maka dia bisa memperbolehkan Ha Eun Joong memeriksa CCTV rumahnya. Ha Eun Joong harus cepat, karena setelah beberapa hari rekaman CCTV itu akan terhapus secara otomatis.

Pembantu mengatakan kalau makan malm sudah siap, dan Tae Ha langsung mengajak putra putrinya untuk makan malam. Eun Joong yang dari tadi diam, memandang kepergian Tae Ha.


Setelah Tae Ha pergi ke ruang makan, Eun Joong-Bok menyuruh Eun Joong segera pergi meninggalkan rumahnya. Eun Joong pun berdiri dan berkata kalau dia buru-buru datang kesini, karena dia juga mengira bahwa mungkin saja rekaman itu sudah dihapus. Tapi sekarang semua berkat Jang Eun Joong, penyelidikannya berakhir sudah. “Agar proses bisa berjalan semestinya, aku minta jangan tekan atasan saya, atau atasan dari atasan saya. Saya minta dengan sopan.”
Setelah mengatakan itu, Eun Joong berlalu dari hadapan Eun Joong-Bok dan Joo Ha.


Jang Joo Ha menyusul Eun Joong keluar. Joo Ha bertanya apa yang Eun Joong maksud dengan kesalahan konstruksi? Eun Joong menoleh dan menatap papan nama di depan rumah Joo Ha, yang menandakan ini adalah rumah Jang Tae Ha sambil berkata “ada orang bilang, ketidak jujuran adalah sebuah dosa. Detektif yang tidak kompeten, adalah sebuah kejahatan besar. Menyamarkan pembunuhan sebagai bunuh diri tetap saja namanya pembunuhan. Aku harus menangkap pembunuh Gong Gi Chan yang sebenarnya. Aku..dengan sangat pasti akan menangkapnya.”


Sementara itu, Hwa Young sedang dalam perjalanan pulang, dia sudah ada di dekat rumahnya, dan heran melihat Joo Ha berdiri di depan rumah dengan seorang pria.
Tepat saat taksi yang ditumpangi Hwa Young berhenti, Eun Joong pamit pergi.


Hwa Young langsung menanyai putrinya apa laki-laki itu yang dikenalkan ayah pada Joo Ha? Joo Ha menggeleng dan berkata tidak lalu bertanya memangnya kenapa? Hwa Young hanya menjawab kalau ayah Joo Ha berniat menikahkan Joo Ha dengan laki-laki pilihannya.

Hwa Young memuji Eun Joong dan bertanya apa benar itu bukan pacar Joo Ha? Joo Ha tersenyum dan menggeleng lalu cepat-cepat berkata tidak. Dia bahkan sangat tidak menyukai laki-laki tadi, apalagi laki-laki itu seorang detektif.
Hwa Young langsung khawatir dan bertanya kenapa detektif datang ke rumah mereka? Joo Ha menenangkan ibunya dengan berkata ga ada apa-apa kok. Joo Ha pun mengajak ibunya segera masuk.


Hwa Young masuk ruang makan, dan Tae Ha menyuruh Hwa Young untuk segera bergabung karena mereka juga baru saja mulai makan. Hwa Young menolak halus, dia baru saja makan dan sekarang masih kenyang. Tae Ha bertanya dengan siapa Hwa Young makan sampai kekenyangan? Hwa Young menjawab dengan seorang kliennya. Tae Ha kesal karena sepertinya Hwa Young ga mau makan bersamanya. Hwa Young yang ga mau ribut, berkata kalau dia akan menemani Tae Ha dan Eun Joong makan. Hwa Young pun duduk dan bertanya apa ini cukup membuat Tae Ha senang?Tae Ha mengangguk pelan.

Hwa Young menatap Eun Joong, dan meminta Eun Joong bicara dengannya setelah makan. Eun Joong pun hanya mengangguk.


Jang Joo Ha sedang memikirkan sesuatu di ruang ayahnya. Dia terlihat cemas dan bingung. Saat Tae Ha masuk, Joo Ha langsung bertanya apa ayahnya ga punya sesuatu yang ingin diceritakan padanya? Tae Ha menjawab kalau Joo Ha akan segera bertemu calon suami Joo Ha.

Joo Ha bertanya lagi, selain itu? Apa benar di proyek Zeus ada kesalahan konstruksi? Kenapa Ha Eun Joong perlu alibi ayahnya? Dia harus tahu.

Tae Ha menjawab “Apa yang perlu kau tahu, adalah tidak mengetahui kebenaran yang seperti itu. Kau harus mempercayai ayahmu dalam kondisi apapun.”

Tae Ha bahkan mencaci maki Eun Joong, yang merupakan detektif angkuh. Joo Ha sedikit khawatir dan bertanya apa ayahya akan membuat Eun Joong kehilangan pekerjaan?


Sementara itu dilain ruang, Hwa Young bertanya pada Eun Joong-Bok, apa Eun Joong ada masalah?Atau ada sesuatu yang membuat Eun Joong khawatir?

Eun Joong-Bok hanya menundukkan kepala dalam diam. Lidahnya kelu, tak mampu mengeluarkan semua rasanya. Hwa Young kembali bertanya ap dia ga boleh tahu?

“Eun Joong, lihat ibu. Jang Eun Joong”

Terangkatlah kepala Eun Joong-Bok. “Tolong, jangan panggil saya seperti itu. Jangan melihat saya seperti itu juga.”

Hwa Young jelas heran melihat reksi putranya ini, kenapa Eun Joong seperti ini? Apa terjadi sesuatu? Eun Joong-Bok menjawab tidak ada yang terjadi.
Dengan menatap ibunya, Eun Joong berkali-kali menyebut kata ibu sambil menahan tangisnya. Mungkinkah dia takut kehilangan ibunya ini? Ibu yang sangat disayanginya.

Hwa Young sendiri tak bisa meraba-raba apa yang terjadi pada anaknya, dia sendiri juga bingung kenapa Eun Joong tiba-tiba bersikap aneh.


Keesokan harinya, di rumah Myung Geun. Eun Joong yang melihat ayahnya mencuci piring, meminta ayahnya berhenti karena dia yang akan melakukannya. Myung Geun awalnya menolak, tapi Eun Joong memaksa, sehingga Myung Geun pun menurutinya.

Datanglah Soo Young dengan membawa dua roknya, dan bertanya mana yang seharusnya dia pakai? Myung Geun menjawab semuanya sama saja menurutnya, jadi pakai yang disuka Soo Young saja.
Soo Young ga puas dan bertanya pada kakaknya. Eun Joong yang asik cuci piring, akhirnya menoleh dan melihat dua rok mini Soo Young.

Soo Young bertanya mana yang lebih bagus dari dua rok nya ini? Eun Joong menjawab jelek semua. Soo Young kesal dan bertanya kenapa memangnya? Eun Joong menjawab rok itu terlalu pendek, pakai celana panjang saja. Soo Young melotot tak percaya dan berkata bagaimana bisa roknya ini terlalu pendek, ini masih wajar. Soo Young merengut dan bilang kenapa ga suruh dia pakai hanbok yang kuno saja sekalian?

Eun Joong masih dengan keputusannya, kalau dia ga membolehkan Soo Young memakai dua rok itu. Soo Young merajuk pada ayahnya. Tapi Myung Geun juga ga menanggapi Soo Young, sehingga Soo Young kembali ke kamarnya dengan kesal.


Soo Young keluar dengan memakai pakaian yang pantas, dia ga jadi memakai rok mininya itu. Walau dengan wajah cemberut dia berpamitan pada ayahnya. Dan Myung Geun melihat itu sambil tersenyum. Putrinya masih mau mendengar apa yang dikatakan Eun Joong.
Eun Joong yang juga melihat itu ikut senang dan berpesan agar Soo Young berhati-hati.
Soo Young yang kesal menjawab kalau seharusnya dia berhati-hati pada kakaknya itu.


Setelah Soo Young pergi, Eun Joong berkata pada ayahnya kalau Soo Young berkerja di firma hukum putranya Jang Tae Ha. Saat ini putra Jang Tae Ha tahu dia sedang menyelidiki Tae Ha. Dia hanya takut Soo Young dalam bahaya, jika Tae Ha mengetahui Soo Young bekerja di sana.
Myung Geun meminta agar ini diserahkan saja pada rekan Eun Joong yang lain.
Eun Joong menjawab kalau dia sudah memastikan ini pembunuhan, karena dia menemukan tulisan Gi Chan terkait Park Gyeong Man. Myung Geun jelas terkejut. Myung Geun yang tahu pura-pura bertanya memangnya apa yang Eun Joong temukan?

Eun Joong menjawab seperti sebuah daftar rahasia. Dia belum bisa memastikannya dna harus mencari tahu lagi. Lagipula, dia juga sudah periksa computer Gi Chan, dan berkas terakhir yang Gi Chan buka berlabel “Daftar TH”. Dia yakin TH adalah singkatan Tae Ha. Sepertinya daftar itu disimpan di sebuah USB, dan dia harus menemukan USB itu. Jika USB itu ditemukan maka dia bisa menangkap Jang Tae Ha.

Myung Geun sontak berkata “Tidak. Jangan tangkap dia. Aku bilang jangan”
Eun Joong jelas merasa heran.
Myung Geun beralasan kalau Gi Chan mati karena USB itu, jika saja Gi Chan ga memiliki itu, maka mungkin Gi Chan masih hidup sekarang. Myung Geun menekankan agar Eun Joong ga mencari USB itu. bahkan jangan mencoba untuk mencari. Ini perintahnya sebagai ayah. Jadi Eun Joong harus mendengarkannya.


Tae Ha yang sudah ada di kantor, sedang diinfus dan darah segar mengalir ke tubuhnya. Joo Pil yang melihat itu secara takjub berkata kalau darah itu mengalir baik ke tubuh Tae Ha. Mungkin karena Tae Ha rutin mendapat asupan darah dari orang muda, maka Tae Ha juga masih terlihat muda. Terlihat lebih kuat seiring berlalunya waktu. “Baik itu tubuh atau mental Anda, terbuat dari baja.”

Tae Ha kemudian bertanya perkembangan tugas yang dia berikan pada Joo Pil? Joo Pil menjawab agar tidak ada kesalahan sedikitpun nantinya, dia menyelidiki terlebih dulu tentang Ha Eun Joong. Jika perhitungannya benar, maka dia bisa menangkap Eun Joong tanpa ada masalah.

Tae Ha kesal karena Joo Pil lamban dan berkata lalat itu (Ha Eun Jong) bahkan sudah datang kerumahnya dan mengotori seluruh rumahnya. Tapi Joo Pil malah asik di kantor Joo Pil dan melakukan perhitungan. Tae Ha bahkan menyebut Joo Pil bajingan ga berguna, apa gunanya dia memberi gaji besar pada Joo Pil, jika Joo Pil sama sekali ga berguna seperti ini.

“kau bukannya direktur disini, tapi kau adalah tukang sampahnya Jang Tae Ha.”

Joo Pil kesal sekali, tangannya terkepal menahan marah, tapi Tae Ha ga melihatnya. Tae Ha menyuruh Joo Pil berhenti melakuka perhitungan apapun itu, dan segera tangkap Ha Eun Joong.

“kalau kau ga bisa bekerja demi uang, kau harusnya bisa bekerja demi makanan.”

Joo Pil menatap Tae Ha dia ingin memberitahu tentang Eun Joong yang merupakan putra asli Tae Ha, tapi itu hanya tertahan tanpa sempat dia ucapkan.

“Daripada demi makanan, aku lebih suka bekerja karena uang”


Shin Kang Ho datang menyelinap ke rumah Ah Mi, dan mencoba memeriksa setiap tempat untuk menemukan USB itu. Dia terus mencari, namun hasilnya masih nihil.
Lalu kamera menyorot kancing di lengan kemeja Kang Ho yang diberikan Tae Ha untuk kemejanya beberapa waktu lalu. Pasti ada sesuatu terkait kancing ini.


Sementara itu, abu Gi Chan sudah ada dalam guci, dan Ah Mi memeluknya erat. Ah Mi masih menangis dan bertanya sendiri sambil mengusap guci itu. Apa oppanya akan nyaman tinggal disini? Tempat ini begitu sempit. Ah Mi bahkan bertanya apa lebih baik mereka pulang ke rumah saja?
Lalu datang lah ibu mertua Ah Mi, yang langsung meebut guci itu dari tangan menantunya. Dia berkata agar Ah Mi mengembalikan anaknya, Ah Mi semakin erat memeluk guci berisi abu suaminya itu. Tangisnya semakin menjadi-jadi.


Ibu Gi Chan menyuruh Ah Mi menjual tempat yang ditempati Gi Chan dan Ah Mi lalu membagi uangnya. Ibu Gi Chan masih sempat berkata tentang tabungan dan pesangon Gi Chan yang juga harus dibagi berdua dengannya. Ah Mi hanya mampu menganggu. Dia seolah manusia tanpa jiwa di dalam tubuhnya. Tanpa ekspresi, tanpa keinginan.

“Sebenarnya..aku ingin mencekikmu sekarang juga saat ini, tapi melihat cucu kandungku, aku akan membiarkanmu. Jika terjadi sesuatu pada cucuku itu. Aku tidak akan membiarkanmu. Lindungi bayimu, karena itu adalah hadiah dari putraku, agar aku tak merasa kesepian.”


Setelah ibu mertuanya pergi, Ah Mi masuk lagi ke ruang dimana abu suaminya disimpan, disana Ah Mi menaruh foto USG bayi mereka. “Tinggallah dengan Yeon Doo, Oppa. Aku akan temukan kebenarannya.Aku tidak bisa bilang pada bayi kita, bahwa ayahnya adalah orang egois, yang melakukan bunuh diri. Itu akan menjadi luka yang tidak terlupakan untuk anak kita. Untukmu Oppa, dan untuk Yeon Doo kita, aku akan temukan kebenarannya. Jadi bertahanlah untuk sementara waktu.”


Di kantor nya, Eun Joong menulis lagi tentang Park Gyeong Man dan kondominium itu lalu menyuruh Detektif Goo untuk mencari tahu segala sesuatu tentang yang dia tulis itu.
Detektif Goo dengan polosnya kaget karena lokasinya di Hawai, tapi mendengar suara tegas Eun Joong, Detektif Goo dengan berdiri tegap lalu berkata kalau dia siap melakukannya. (Aiihh…manisnya Detektif Goo..)


Rekan kerja Eun Joong mau keluar, tapi kakinya terhalang oleh sepeda Gi Chan, dan dia marah-marah pada Eun Joong yang masih belum mengembalikan sepeda itu. Demi rasa kemanusiaan, harusnya Eun Joong mengembalikan sepeda itu, nanti ada hantunya lagi. (Udah tua, takut hantu..hehehe)

Tapi Eun Joong cuek saja, dia masih berfikir dimana kira-kira USB itu disembunyikan. (Tanya aku dong..hihihi)

Atasan Eun Joong datang dan bertanya laporan apa ini? Eun Joong santai menjawab itu laporan investigasi, apa atasannya ga tahu? Atasan Eun Joong berkata ini kan sudah ditutup kasusnya. Eun Joong dengan cuek menjawab maka dari itu, dia menulis secara detail temuan baru yang dia dapatkan.

Atasan Eun Joong berkata kalau dia sudah ga punya tenaga untuk menyelidiki ulang, lagipula Eun Joong sudha dipindah tugaskan ke divisi berbeda. Eun Joong jelas kaget, dan akan protes. Tapi atasannya berkata kalau Eun Joong harus melakukan apa yang dia suruh.


Eun Joong sudah mengemasi barangnya dan sekarang berdiri di depan pintu, ruangan baru tempat dia dipindahkan. Dia dipindahkan ke divisi pendukung detektif. Tapi, dimanapun tempatnya, toh dia akan tetap bisa melakukan penyelidikan, karena dia harus menemukan kebenaran itu.


Soo Young dan Jang Eun Joong berada dalam satu mobil, mereka terlihat akan menangani satu kasus bersama. Di dalam mobil Soo Young berkata kalau dia sepertinya harus meyakinkan sekretaris terdakwa. Tidak ada tanggapan dari Eun Joong-Bok, membuat Soo Young menatap atasannya itu, dan dia sedikit heran melihat Eun Joong yang bengong.

Soo Young memanggil Eun Joong-Bok dan bertanya ada apa?Eun Joong-Bok tersadar dan menjawab ga ada apa-apa kok. Soo Young meminta tas Eun Joong, biar dia yang membawanya, tapi ternyata Eun Joong-Bok belum menutup tasnya sehingga isi dalam tasnya berjatuhan.

Saat Soo Young mengambil barang-barang Eun Joong-Bok yang terjatuh, Soo Young menemukan sketsa itu. Dia jelas heran dan berkata kalau wajah ini mirip seperti kakaknya.

Jang Eun Joong jelas kaget dan langsung menatap Soo Young. Soo Young masih bergumam heran, kalau nama wajah ini juga hampir sama dengan kakaknya. Eun Joong-Bok pun bertanya apa benar wajah ini mirip dengan kakak Soo Young? Soo Young membenarkan. Tapi kakaknya lebih tampan dari sketsa ini. Eun Joong-Bok pun bertanya jadi apa nama kakaknya Soo Young adalah Ha Eun Joong?

Soo Young membenarkan, bukankah Eun Joong sudah tahu saat dia diwawancara, apa Eun Joong lupa?
Soo Young menatap lagi sketsa itu dan tersenyum geli, karena ternyata nama wajah ini mirip sama Eun Joong. Eun Joong ga menanggapi dan hanya diam, otaknya dipenuhi berbagai mcam hal. Hal yang ditakutkannya, hal yang semakin lama semakin membuatnya cemas.


Bersambung ke part 2

KOMENTAR :

Siapa kira-kira yang memindahkan Eun Joong ke divisi berbeda? Mungkin bukan Tae Ha atau Eun Joong-Bok, bisa saja itu temannya Myung Geun. Kepala Polisi Song. Dia kan sudah janji akan membuat Eun Joong sibuk dengan hal lain. Apakah ini salah satunya?

Aku belum bisa meraba sebenarnya seperti apa ketakutan Eun Joong-Bok? Apakah dia takut karena akan kehilangan keluarganya lalu menjadi sebatang kara lagi seperti saat dia dipanti asuhan dulu? Atau dia takut karena bukan dialah Jang Eun Joong, anak Jang Tae Ha, sang konglomerat?

1 comment:

  1. Akhirnya keluar jg sinopsisnya,, mksihh, mdh"n tetep Sέ♍äπƍάτ.." Dan sehat selalu biar bisa menyelesaikan sinopsisnya smpai tamat.

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^