Episode 12 kemarian berakhir saat Tae San berhasil masuk ke ruh Ill Suk, namun sesampainya di dalam rumah dia sangat terkejut melihat sang empunya rumah berdiri menatapnya dengan senyum.
Episode 13
Tae San terkejut karena Ill Suk sudah ada di rumahnya. Dia benar-benar terpana menatap Ill Suk yang tersenyum sinis padanya. Lalu di sampingnya, pintu terbuka dan keluarlah sosok Kim yang berkali-kali selalu mencoba untuk menghabisi nyawanya. Ini benar-benar diluar dugaannya. Tae San yang sangat syok teringat bukankah tadi dikabarkan Ill Suk sedang diinterogasi, sedangkan Hyung Jin dan Dae Jun sibuk menjawab telepon untuk menjelaskan situasi ini. Lalu bagaimana mungkin Ill Suk sekarang berdiri di depannya?
Ill Suk yang berdiri di dekat jendela, bertanya apa Tae San sangat kaget sehingga jantung Tae San serasa mau copot? Ill Suk bahkan dengan santainya menyuruh Tae San mengembalikan jantung Tae San ke tempatnya. Apa sekarang ini Tae San melihatnya seperti hantu? Tae San tak mampu berkata.
Flashback
4 jam yang lalu
Ill Suk masih dengan sikap malasnya menanggapi semua pertanyan Jae Kyung, dia hanya memejamkan matanya saat Jae Kyung berkata kalau Ill Suk ga punya alibi yang kuat saat kejadian itu. Sambil terus mengetik laporannya, Jae kyung berkata kalau adanya bukti foto Ill Suk dan Mi Suk juga ga bisa dibantah oleh Ill Suk bahwa memang benar Ill Suk dan Mi Suk memiliki hubungan khusus.
Jae Kyung menatap Ill Suk yang memejamkan mtanya kenapa Ill Suk memilih Jepang? Siapa yang akan Ill Suk temui di Negara itu, dan atas urusan apa? Jika Ill Suk menjelaskan semuanya, maka kesalahpahaman ini akan segera berakhir.
Ill Suk akhirnya membuka mata dan menatap Jae Kyung dengan kesal. Dalam hati Ill Suk bertanya mengapa Jae Kyung tiba-tiba seperti ini? Bukan hanya dia yang sebenarnya ingin Jae Kyung tangkap kan?
Jae Kyung yang terus menerus dicuekin oleh Ill Suk bertanya lagi, kenapa Ill Suk ga menghubungi pengacara Ill Suk?
Kali ini Ill Suk bersuara “Mencari seorang pengacara, itu sama saja aku mengakui tuduhanmu. ”
Dengan tak kalah sinisnya Jae Kyung menjawab, kenapa Ill Suk khawatir, selama belum ada bukti, bukankah Ill Suk masih aman? Apa dia juga harus menghubungi senator Jo? Ill Suk kan hanya perlu merengek pada Senator Jo.
Ill Suk semakin kesal dan bertanya “Merengek?”
Ill Suk kemudian mencondongkan tubuhnya mendekati Jae Kyung dan berkata apa Jae Kyung pantas berkata seperti ini, padahal interogasi ini direkam? Jae Kyung bisa dituntut karena melakukan interogasi berlebihan padanya. “Menjadi jaksa, bukan berarti kau menggunakan mantel baja sehingga tak terkalahkan.”
Jae Kyung dengan santainya berkata kalau dia jadi kacau karena kasus lainnya, lalu saat itu pintu terbuka dan masuklah Do Sang Hoon. Sang Hoon mengatakan pada Jae Kyung kalau ketua (Han Jung Woo) ingin bertemu.
Jae Kyung beralih pada Ill Suk dan bilang kalau dia akan segera kembali setelah bertemu Ketua, jadi tetaplah disini dan makan sup tulang yang akan dia pesan untuk Ill Suk.
Jae Kyung pun menyuruh Sang Hoon memesankan sup tulang untuk Ill Suk.
Di ruang Jung Woo, Jae Kyung berkata kalau Hwang Dae Jun menyuruh Jo Dae Ryung untuk menghilangkan alibi Tae San dan dia punya rekaman suara kedua orang itu untuk kebenaran hal tersebut.
Dia juga yakin Moon Ill Suk akan kesulitan untuk merekayasa alibi di hari itu. (Hari itu maksudnya hari Mi Suk terbunuh yaa..^^)
Jae Kyung juga menjelaskan kalau kotak hitam di mobil itu juga jelas memperlihatkan baju yang dipakai Ill Suk. Akan sangat tidak mudah memalsukan rekaman CCTV dengan baju yang sama.
Jung Woo hanya mengangguk-anggukkan kepala dan menyuruh Jae Kyung segera mendapatkan surat perintah pertama.
Jae Kyung mengangguk mantap, dan menjelskan kalau dia juga akan menginterogasi Dae Ryung dan Suk Do untuk mengumpulkan bukti lebih banyak.
Jung Woo kemudian bertanya apa Jae Kyung sudah memperhitungkan bahwa kemungkinan Ill Suk atau Seo Hee akan menekan pejabat yang lebih tinggi karena kejadian ini?(Jae Kyung menangkap Ill Suk tanpa surat perintah.)
Jung Woo tetap menegaskan agar Jae Kyung bisa mendapatkan surat perintah itu. Setelah itu mungkin Jae Kyung bisa mendapatkan ijin dari Hakim untuk penahan lebih lama.
Jae Kyung awalnya heran namun Jung Woo menjelaskan kalau Jaksa Wilayah akan meminta pada komisaris, dan dia akan meminta pada Jaksa Wilayah.
Jung Woo juga mengingatkan kalau Jae Kyung merasa ga bisa membujuk Hakim, maka tinggalkan saja. Jae Kyung dengan segera dan sangat mantap menjawab kalau dia sangat yakin ini akan berhasil.
Jae Kyung pun langsung menelpon Sang Hoon untuk segera mengirim surat permohonan penahanan Moon Ill Suk pada Hakim.
Sementara itu dilain tempat, Jo Seo Hee terlihat sedang bertemu dengan seorang pria yang mempunyai kuasa bisa memberi perintah agar Moon Ill Suk bebas.
Seo Hee membuka ponsel, dan memperlihatkan kalender dimana pada tanggal 11 september, dia dan Ill Suk sedang bertemu dan makan siang bersama, pada jam setengah satu siang.
Hakim menjawab lalu kenapa Jaksa Park berkata memiliki rekaman CCTV dimana Ill Suk terlihat ada di depan rumah Mi Suk? Seo Hee dengan senyumnya menjawab kalau dia suka dengan pegunungan yang ada di sekitar daerah itu. Dia juga berencana untuk membangun rumah disana, jadi dia dan Ill Suk sekalian melihatnya hari itu. Lalu setelah itu, dia dan Ill Suk makan siang di rumahnya.
Hakim itu kaget dan bertanya “Dirumah anda?”
Seo Hee lagi-lagi dengan manisnya terseyum dan menjelaskan kalau saat dia mengatakan ingin membangun panti sosial dengan uang dari acara lelang amal, Ill Suk saat itu berniat membayar biaya sebenarnya. Makanya dia sangat berterima kasih sehingga mengajak Ill Suk makan siang di rumahnya.
Kembali lagi ke Jae Kyung dan Jung Woo.
Jung Woo bertanya bagaimana bisa Jae Kyung mengatakan kalau Ill Suk akan melarikan diri selama perjalanan bisnis ke Jepang?
Jae Kyung menjawab dia yakin kalau Ill Suk memang melakukan perjalanan bisnis ke Jepang. Tapi untuk membuktikannya, dia harus menelpon Dae Ryung dan juga Suk Doo.
Alasan apa Ill Suk ke Jepang,dan siapa yang Ill Suk temui, mereka bisa mencari tahu itu.
Jung Woo berkata mereka ga bisa berbuat apa-apa saat ini, karena kamera itu ada ditangan Ill Suk, jadi yang terpenting tangkap Moon Ill Suk dulu secara resmi. Mereka bisa menggali lebih dalam ketelibatan Jo Seo Hee dan lalu membuktikan ketidak bersalahan Jang Tae San.
Bukankah yang ada dalam pikiran Jae Kyung adalah bisa menangkap sekaligus kedua orang itu?Jae Kyung hanya mengangguk.
**
Jae Kyung yang sudah selesai urusannya dengan Jung Woo kembali ke ruang interogasi, dimana sudah tidak ada Ill Suk di dalamnya. Jae Kyung jelas terkejut. Jae Kyung bertanya pada Sang Hoon yang memang masih ada di ruang itu, dimana Ill Suk?
Sang Hoon heran kok Jae Kyung ga tahu, dia kira Jae Kyung bicara dengan ketua tadi karena ada beberapa penyelesaian. Jae Kyung pun semakin bingung dengan kalimat Sang Hoon.
Sang Hoon langsung memberi secarik kertas yang merupakan perintah dari kantor hakim. Jae Kyung membacanya, dan terlihat sangat tidak percaya. Tadi Senator Jo datang ke kantor Hakim, dan memberi alibi kalau Ill Suk bersama Seo Hee di hari itu untuk makan siang bersama di rumah Seo Hee.
Jae Kyung terpana, dia teringat kembali pertemuannya dengan Jung Woo baru saja. Dia berharap semoga saja Jung Woo tidak terlibat dalam pembebasan Moon Ill Suk. Dia kemudian bertanya pada Sang Hoon sudah berapa jam Ill Suk pergi?
08:05 PM
Ill Suk sudah berada di dalam mobilnya, dan Dae Jun lah yang menjadi supir. Ill Suk terlihat sangat senang bisa bebas dengan mudah. Dia pun menyuruh Dae Jun untuk segera cepat sampai rumah, Dae Jun pun mematuhinya.
Dilain tempat, Jae Kyung berlari keluar gedung kejaksaan sambil mengumpat pada Moon Ill Suk. Dia kesal sekali Ill Suk bisa lolos. Jae Kyung ke parkiran mobil, dan berniat menyusul Moon Ill Suk dengan mobilnya, dia yakin Ill Suk ga mungkin langsung pulang ke rumah, dan mungkin pergi ke kantor. Namun sayang, mobil Jae Kyung terhalang mobil lain, yang parkir di depan mobilnya, membuat Jae Kyung ga mungkin bisa melewati mobil itu. Dia pun kemudian mencoba mendorong mobil yang menghalangi itu, tapi tenaganya tidak cukup untuk membuat mobil itu bergeser.
Jae Kyung ingin mengabarkan Tae San sehingga dia menelpon Tae San yang mungkin sedang menyelinap ke rumah Ill Suk. Dia ga mau Tae San tertangkap lalu mati konyol disana.
Tapi sepertinya Tae San tidak mendengar panggilan di ponselnya, karena sedang sibuk membuka pintu rumah Ill Suk.
Sebuah taksi, yang sedari tadi dengan tulisan “Telah dipesan” berubah menjadi “Taksi Kosong”
Taksi itu sepertinya juga merupakan suruhan Moon Ill Suk.
Jae Kyung yang masih mencoba menelpon Tae San melihat kalau Taksi di depannya kosong, sehingga dia langsung masuk ke dalamnya dan berkata pada supir agar jalan dulu, nanti baru dia katakan kemana tujuannya. Supir taksi pun mematuhinya.
Jae Kyung masih belum berhasil menelpon Tae San sehingga Jae Kyung memilih meninggalkan pesan di kotak suara ponsel Tae San. Dia berpesan agar Tae San segera keluar dari sana karena Moon Ill Suk sudah berhasil lolos.
Tiba-tiba terjadi guncangan di taksi, dan taksi pun berhenti. Jae Kyung bertanya kenapa? Supir taksi berkata maaf karena sepertinya taksi miliknya mogok. Ini pasti akal-akalannya Ill Suk. Jae Kyung jadi semakin panik.
Moon Ill Suk yang sudah sampai di rumahnya ternyata sudah ditunggu oleh Kim. Sepertinya Ill Suk sudah mendapatkan laporan tentang Tae San yang mencoba menyelinap masuk ke dalam rumah. Sehingga Ill Suk lebih memilih masuk melalui pintu samping.
Flashback End
Tae San tak mempercayai kalau situasi kini berbalik tidak menguntungkan baginya. Dia hanya menatap tak percaya kearah Ill Suk. Ill Suk berjalan mendekati Tae San.
Sambil jalan Ill Suk berkata apa yang dilakukan Jae Kyung itu untuk Tae San? Tapi kenapa?
Dia juga menarik kembali kalimatnya yang mengatakan kalau Tae San hanyalah cacing tanah. Karena ternyata Tae San lebih hebat daripada yang dia pikirkan.
Ill Suk pun bilang kalau beraninya Tae San dan Jae Kyung bekerja sama untuk menyelinap masuk ke rumahnya. Apa Tae San ingin mencari kamera itu sepanjang malam di dalam rumahnya ini? Tae San sungguh-sungguh bernyali. Dia juga mendengar kalau Tae San bahkan tidur selama beberapa hari di toko gadai.
Tae San mencoba untuk kabur, disaat Ill Suk masih sibuk ngoceh, tapi Kim yang memang sedari tadi mengawasi langsung menahan Tae San dan terjadilah perkelahian yang tidak imbang disana. Kim dengan mudahnya melumpuhkan Tae San. Saat Kim akan melayangkan tinjunya yang super keras untuk Tae San, Ill Suk melarangnya dan berkata dia sudah memperingati Kim kalau Tae San kan ga boleh terluka.
Kim pun tidak jadi meninju Tae San, namun Tae San jadi kaget karena ternyata Ill Suk tahu dia ga boleh terluka.
Ill Suk kemudian meminta sesuatu pada Kim, dan Kim langsung memberikannya. Sesuatu itu adalah secarik kertas yang berisi pernyataan kalau Tae San akan bunuh diri karena ga mau masuk penjara untuk ketiga kalinya.
Ill suk membacakan isi di kertas itu "Setelah kau mendonorkan tulang sumsum untuk putri yang belum pernah sekalipun kau temui "
Tae San sudah hampir menangis dan bertanya bagaimana Ill Suk bisa tahu tentang donor itu? Ill Suk ga memperdulikan pertanyaan Tae San, dan Tae San yang sudah sangat putus asa berkata jangan.
Dia meminta agar dibiarkan untuk operasi dulu, setelah itu dia akan bunuh diri seperti yang Ill Suk mau. Dia akan membuang keinginannya untuk membersihkan namanya dan menangkap Ill Suk. Hanya tinggal 3 hari lagi. Tae San benar-benar sangat memohon pada Ill Suk.
Ill Suk dengan santai menjawab kalau segala sesuatu itu punya waktunya sendiri. Jika 4 hari itu sangat penting bagi Tae San, maka 4 hari itu juga sangat penting baginya.
Tae San yang tubuhnya masih dipengangi Kim berkata bukankah Ill Suk juga punya seorang anak? Jika dia ga operasi maka anak itu juga akan mati. Ill Suk menjawab “Tidak beruntung mendapatkan orang tua yang baik, mungkin itu nasib terburukku. Aku akan mengubah nasibku, tapi takdirmu sudah tertulis. Sudah menjadi takdir, anak itu terlahir sebagai anakmu. ”
Tae San benar-benar memohon pada Ill Suk, dia bahkan memanggil Ill Suk dengan sebutan ketua seperti yang dulu pernah dia lakukan. Tae San berkata kalau dia sudah ga peduli akan apa yang Ill Suk lakukan padanya. Ill Suk tetap bisa menahannya, dan bisa membunuhnya setelah dia menjalani operasi itu. Tae San bahkan memeluk kaki Ill Suk tanda dia benar-benar memohon pada Ill Suk. “Ku mohon, biarkan anak itu operasi Ketua.”
Ill Suk ga memperdulikan rengekan Tae San dan dengan gerakan matanya dia meminta Kim segera bertindak. Kim mengangguk dan langsung menarik Tae San menjauhi Ill Suk, lalu menutup hidung Tae San dengan sapu tangan yang sudah dia kasih obat bius. Tae San yang awalnya meronta, lambat laun langsung lema tak sadarkan diri.
Sementara itu Han Chi Guk yang masih menunggu di sekitar lingkungan rumah Ill Suk, berkali-kali menelpon Tae San, namun tidak ada respon. Chi Guk bergumam kenapa ga ada kabar, padahal waktunya sudah cukup lama untuk masuk ke dalam rumah itu.
Chi Guk ditemani oleh seorang pria yang ternyata menjadi perancang keamanan untuk rumah Ill Suk dan pria itu terlihat ketakutan. Dia takut ketahuan sehingga Ill Suk pasti akan membunuhnya.
Chi Guk meminta pria itu menunggu sebentar karena dia akan memeriksa dulu apa yang terjadi sebenarnya. Pria yang ketakutan itu berkata kalau dia ingin pergi saja. Chi Guk marah dan langsung bilang kalau pria itu berani pergi duluan, maka pria itu akan mati ditangannya.
Pria itu langsung ciut nyalinya mendengar ancaman Chi Guk.
Kim menyeret sebuah tas yang besar dan didalamnya pasti Jang Tae San. Kim memasukkan tas besar itu ke bagasi mobilnya.
Han Chi Guk dari jauh terlihat menarik kembali gerobaknya dan sebentar lagi mendekati mobil Kim. Awalnya mereka saling menatap, namun Chi Guk kembali focus pada gerobaknya dan dengan pura-pura cuek melewati Kim. Saat Kim akan masuk ke dalam mobil, Chi Guk melemparkan ponsel ke dalam bagasi sebelum bagasi itu akhirnya menutup. Chi Guk pun kembali melanjutkan langkahnya dengan otak yang dipenuhi dengan berbagai macam kemungkinan terkait Tae San dan mobil tadi.
Kim sudah sampai di kantor Ill Suk. Dimana gedung itu saat Kim datang lampunya langsung padam. Kim mengingat kalimat Ill Suk yang bilang kalau lampu akan padam selama 15 menit, jadi dia mau Kim menggunakan 15 menit itu dengan efisien. Jangan sampai ada kesalahan.
Saat sudah sampai di tempat parkir, Kim langsung menurunkan tas besar berisi manusia di dalamnya, dan Kim memang tidak menyadari jika ada ponsel yang tergeletak di dalam bagasi mobilnya.
Kim menyeret tas besar itu dan membawa satu senter di tangannya untuk menerangi jalan yang gelap. Sampai di depan sebuah lift yang ternyata masih berfungsi dengan baik walaupun ada pemadaman di gedung ini dia teringat kembali kalimat Ill Suk yang bilang jika memang hanya lift pribadi Ill Suk saja yang masih nyala, sehingga Kim bisa menggunakannya. Setelah masuk ke dalam lift Kim menekan nomor 30, tanda bahwa dia akan berhenti tepat diatap gedung ini.
Han Chi Guk berhasil melacak keberadan Tae San melalui ponsel yang dilemparkannya ke dalam bagasi tadi. Chi Guk heran kenapa Ill Suk ada di gedungnya sendiri? Dia melihat kalau ternyata seluruh lantai di gedung itu gelap.
Dia kemudian berfikir dan tahu kalau akan terjadi sesuatu yang buruk disana.
Chi Guk pun langsung menelpon 112, dan mengabarkan kalau ada orang yang mencoba melompat dari gedung Songshil Capital.
Kim sudah sampai diatap gedung, dia memang kepayahan menyeret tas besar itu karena beban berat didalamnya. Tapi Kim dengan sekuat tenaga mnyeret tas besar itu menuju tepi pinggir atap. Lalu Kim mengeluarkan Tae San yang masih belum juga sadar dari pengaruh obat tadi. Saat sedang membuka ikatan di kaki Tae San, Tae San pun terbangun. Dia mencoba berontak, saat menyadari dimana dia berada namun ikatan di tangan dan sumpelan di mulutnya membuatnya kesusahan.
Saat Kim sudah membuka semua ikatakan, Tae San berteriak jangan. Tae San mencoba menahan Kim agar tidak mendorongnya sehingga jatuh dari atas gedung ini. Tapi Kim begitu kuat. Dengan segala upaya, Tae San meninju wajah Kim, membuat Kim melepas tangannya pada tubuh Tae San.
Tae San bisa bergerak, dan melangkah menjauhi tepi atap itu. Mereka pun berkelahi. Walau sekuat apapun Tae San mencoba mengalahkan Kim, Kim tetap saja seperti baja.
Dengan sekali tendang saja, Tae San sudah jatuh tersungkur.
Namun sebelum ditendang oleh Kim, Tae San berhasil mengambil pena Kim.
Pena pisau yang selalu dibawa Kim, dan Tae San pun membuka tutup pena itu. Dia harus menyelamatkan diri.
Kim yang baru sadar penanya diambil, terlihat sangat marah.
Tae San bergerak menyerang Kim, dan Kim dengan santainya berhasil menyingkirkan tangkisan-tangkisan Tae San. Kim bahkan berhasil membuat Tae San melepaskan pena pisau itu dari genggaman tangan Tae San. Tae San kesakitan karena tangannya dipelintir begitu kuat oleh Kim. Dia mencoba membalikkan keadaan dan ternyata berhasil. Kini Kim ada di bawahnya. Tae San mencekik leher Kim dengan sangat kuat, membuat Kim hampir kehabisan nafas. Setelah sekian lama Kim berontak, tiba-tiba tubuhnya lemas dan matanya langsung terpejam. Matikah dia?
Tae San lega sekali karena dia kini terbebas dari Kim, dan dia pun berdiri. Sedetik kemudian Kim yang tadi terpejam, ternyata hanya pura-pura. Dia ga mungkin akan begitu mudah dikalahkan oleh Tae San. Kim yang sangat marah, langung berdiri, dan menarik Tae San kembali mendekati tepi gedung ini.
Tae San berteriak memohon pada Kim agar jangan melakukan ini padanya. Tae San berusaha agar tidak terjatuh dan saat itulah ada suara yang berkata “lepaskan dia”
Han Chi Guk terpana menatap laki-laki yang menyerang Tae San itu. Dia kemudian berkata “Apa kamu Glue?”
Tanpa disangka kalimat itu membuat Kim lengah dan menoleh menatap Chi Guk. Kini keduanya saling berpandangan penuh rasa ingin tahu. Tae San tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia memanfaatkan lengahnya Kim untuk meloloskan diri, dan langsung mendekati Chi Guk lalu mengajak Chi Guk segera meninggalkan tempat ini.
Chi Guk seolah ingin menolak, namun Tae San langsung menyeretnya pergi, membuat Chi Guk hanya bisa menatap laki-laki tadi dengan rasa ingin tahu yang begitu besar di kepalanya. Sebelum pergi pun mata Chi Guk menatap pada tutup pena itu dan entah kenapa dia semakin yakin jika dia mengenal laki-laki itu.
Kim juga langsung dengan cepat bergerak menyusul Tae San dan laki-laki tua tadi. Dia turun melalui tangga darurat dengan sangat cepat sampai saat dia membuka pintu, lampu-lampu di gedung itu mulai menyala, dan Kim pun melihat ada beberapa petugas yang datang, membuatnya kembali menutup pintu dan bersembunyi.
Han Chi Guk dan Jang Tae San melajukan mobil mereka dengan cepat dan Tae San masih menoleh ke belakang melihat apakan Kim mengejarnya lagi. Tae San menatap Chi Guk dan bertanya bagaimana bisa Chi Guk tadi bisa tahu dan datang?
Chi Guk ga menjawab dan malah balik bertanya apa yang membunuh teman Tae San, Go Man Suk juga pria tadi? Tae San mengangguk membenarkan. Dia kemudian teringat akan kalimat Chi Guk tadi yang seolah memanggil sebuah nama. Tae San bertanya apa panggilan tadi adalah untuk menyelamatkannya atau karena Chi Guk benar-benar kenal dengan laki-laki tadi? Chi Guk hanya diam.
Park Jae Kyung sudah sampai di depan kediaman Moon Ill Suk. Tentu dia ga bisa masuk. Berteriak bahkan menendang dilakukan Jae Kyung agar ada yang membuka pintu pagar ini, tapi tetap tidak ada reaksi. Jae Kyung langsung melihat keatas, dan merasa dia bisa memanjat tempat ini.
Jae Kyung kemudian mengambil posisi dan mengumpulkan tenaganya untuk memanjat tembok tinggi ini.
Setelah berhasil memanjat, Jae Kyung silau karena ada sinar lampu mengenai matanya, dan ternyata Dae Jun sedang memotretnya sambil tersenyum puas. Lampu kamera itu terus menerus mengenainya, yang berarti Dae Jun tidak hanya mengambil sekali saja gambar dirinya yang sedang memanjat ini.
Disamping Dae Jun berdiri Ill Suk yang tersenyum sinis padanya.
Jae Kyung jelas syok dijebak seperti ini. Dia jaksa, dan mana mungkin seorang jaksa mencoba menerobos masuk ke rumah seseorang yang dikenal masyarakat luas, pasti ini akan jadi masalah untuk posisinya sebagai jaksa.
Ill Suk dengan gerakan tangannya menyuruh Jae Kyung turun, tapi Jae Kyung tidak menurutinya dan bertanya apa Ill Suk sudah membunuh Jang Tae San? Kali ini Dae Jun yang menjawab kalau dia akan memberitahu setelah Jae Kyung ikut masuk ke dalam.
Saat sedang putus asa itulah, ponsel Jae Kyung Berdering dan Tae San lah yang menelponnya.
Setelah mendengar suara Tae San, tanpa pikir panjang Jae Kyung langsung berbalik melompat turun, meninggalkan Ill Suk dan Dae Jun.
Kali ini scene memperlihatkan Kim yang berlutut di depan Ill Suk yang sedang murka, Ill Suk bahkan berkali-kali menampar Kim karena kegagalan Kim kali ini. Bukan hanya tamparan, Ill Suk bahkan menendang keras dada Kim membuat Kim terjengkang, tapi Kim dengan sigap langsung berlutut lagi. Dia tidak melawan dan hanya menerima saja, walau pipinya merah dan sudut bibirnya mulai berdarah.
(Aku ga terima…sini tak obatin mas cakep..hihihi)
Sementara itu di kediaman Seo Hee, dia terlihat gelisah dan mencoba menelpon Ill Suk. Tapi nomer Ill Suk malah tersambung ke voicemail. Akhirnya Seo Hee memilih menggunakan pesan suara ini untuk Ill Suk. “Saat kau sedang butuh aku, kau mengejarku sampai kau kehabisan nafas. Tapi apa yang sedang kau lakukan sekarang ini? Aku telah melakukan begitu banyak untukmu, bukankah kau seharusnya memberi laporan padaku? Mungkinkah kau gagal lagi?”
Jae Kyung sehabis mendatangi rumah Ill Suk, langsung menuju kediaman Seo Hee. Dia melihat rumah Seo Hee yang sedetik kemudian menjadi gelap. Jae Kyung bergumam “Tidur? Kau benar-benar sudah tidur? Setelah mencoba membunuh anak kecil dan orang dewasa sekaligus, kau masih bisa tidur?”
Jae Kyung melihat jam tangannya dan jam menunjukkan jam 12 lebih 5 menit malam. Jae Kyung teringat keterangan Min Soo, tentang kebiasaan Seo Hee setiap malamnya. Jae Kyung sedikit merasa aneh karena Seo Hee tidur selalu di jam yang sama setiap hari. Diapun memutuskan menelpon Min Soo untuk mengkonfirmasi hal ini, dan Min Soo membenarkan kalau lampu rumah Seo Hee memang selalu padam pada jam segini.
Di dalam rumah megahnya, Seo Hee tidak benar-benar sudah tidur. Saat itu ponsel seo Hee Berdering dan tertera nama Jae Kyung di layar ponselnya, sebelum menerima panggilan itu Seo Hee bergumam kalau ini memang waktu yang tepat untuk bicara.
Jae Kyung yang sudah mendengar suara Seo Hee mengajak Seo Hee bertemu diluar sekarang juga. Seo Hee menjawab kalau ini sudah waktunya tidur. Jae Kyung tersneyum sinis dan bertanya jadi intinya Seo Hee ga mau keluar menemuinya? Jika benar, maka dia terpaksa harus melakukan pelanggaran lainnya hari ini. Dia akan sampai di rumah Seo Hee dalam waktu 10 menit.
Setelah itu Jae Kyung menutup teleponnya.
Seo Hee memutuskan untuk keluar setelah dia berganti pakaian. Saat sampai di luar Seo Hee terkejut karena ternyata Jae Kyung sudah ada di depannya. Jae Kyung bertanya kenapa Seo Hee terlihat sangat kaget? Bukankah dia sudah ngasih tahu, kalau dia akan datang?
Seo Hee sudah bisa menetralisir rasa kejutnya dan menjawab kalau tadi kan Jae Kyung bilang 10 menit baru akan sampai.
Jae Kyung menjelaskan kalau dia berjalan 150 meter ke rumah Seo Hee ini.
Seo Hee mendekati Jae Kyung, dan mengarahkan sebuah detector ke tubuh Jae Kyung untuk memeriksa, apakah Jae Kyung membawa perekam atau tidak?
Jae Kyung tersenyum sinis dan berkata apa saat ini dia sudah ga waras sehingga harus merekam pembicaraan dia dan Seo Hee?
Seo Hee menjawab itulah kenapa Jae Kyung ga akan pernah bisa menangkapnya.
Jae Kyung memang terdiam saat mendengar begitu pongahnya Seo Hee tapi kemudian Jae Kyung berkata agar Seo Hee bisa menyelamatkan putrinya Tae San.
Kali ini Seo Hee yang terkejut.
Jae Kyung berkata seorang anak perempuan yang berumur 6 tahun, nama anak itu Seo Soo Jin, dia ingin Seo Hee menyelamatkan Soo Jin. Jika Soo Jin ga bisa dapat sumsum tulang belakang Tae San, maka Soo Jin akan mati.
Seo Hee yang bingung bertanya apa maksud Jae Kyung?
Jae Kyung kesal dan berteriak agar Seo Hee ga membunuh Tae San, karena sama saja Seo Hee membunuh Soo Jin. Berhentilah sekarang, sampai kapan Seo Hee akan melakukan ini? Bagaimana bisa Seo Hee bahkan ingin membunuh seorang anak kecil? Bukankah Seo Hee juga punya seorang anak?
Seo Hee menjawab kalau dia ga pernah menyuruh untuk membunuh anak itu. Jae Kyung kesal dan bilang jika Tae San mati maka sama saja Soo Jin akan mati. Tapi kemudian Jae Kyung sadar kalau itu tandanya Seo Hee ga tahu tentang keberadaan Soo Jin sebagai putri Tae San yang sedang butuh donor sumsum tulang belakang.
Seo Hee dengan cuek menjawab lalu apa masalahnya kalau dia tahu atau kalau dia ga tahu? Walaupun dia ga menyuruh orang untuk membunuh, tapi memang Tae San adalah orang yang sangat ingin dibunuh. Banyak sekali orang yang membuat orang lain tak punya pilihan kecuali mati.
“Walaupun kau tak meletakkan pisau di lehernya, bukan berarti kau tak bisa membunuhnya. Itu juga sama berlaku, untuk suamiku, aku dan juga anakku. Serta untuk dunia. Untuk menyelamatkan anak orang lain, aku harus mengorbankan masa depanku. Apa kau pikir aku akan membiarkannya? Jika kau biarkan saja, maka akan ada lebih banyak orang yang tersakiti. Kau juga sama saja. Apa karena kau dipanggil Jaksa, maka kau adalah benar-benar seorang jaksa? Kau pakai posisimu untuk membalas dendam pribadimu. ”
Seo Hee bertanya jika memang operasi putri Tae San begitu penting,mengapa saat diculik di Chunchoon, Jae Kyung diam saja? Walau alibi Moon Ill Suk palsu, Jae Kyung harusnya tetap menangkap Moon Ill Suk. Jae Kyung mencoba memberikan alasan, namun Seo Hee langsung menyela kalimat Jae Kyung dengan berkata “Waktu itu kau terlalu serakah, karena kau ingin menangkap aku juga kan? Semua orang juga begitu. Jadi jangan hanya menyalahkan orang lain saja. Jika putri Jang Tae San mati, itu bukan salah Jang Tae San, atau siapapun. Sama seperti ayahmu juga. Ayahmu meninggal karena kesalahannya, bukan kesalahanku. ”
Jae Kyung terpana, tapi ternyata kalimat Seo Hee tidak berhenti sampai disitu. Seo Hee masih melanjutkan kata-kata pedasnya. “Kalau aku jadi ayahmu..aku tidak akan menyerah begitu saja akibat terguncang. Dan tak mau mati setelah terbaring bertahun-tahun di tempat tidur.”
(Untuk kali ini aku agak setuju sama Seo Hee, kalau ayah Jae Kyung berani melawan Ill Suk dan tak takut saat itu, kenapa ayah Jae Kyung jadi melemah padahal dia masih hidup, dan tentunya dengan semangat akan bisa melawan Ill Suk. Yah, setidaknya itu logikaku. Entahlah..apa saking syoknya mendapat tragedy ini,makanya ayah Jae kyung setelah selamat dari tikaman itu, hanya diam dan menunggu ajal. Bukankah berbekal dari ingatan akan tikaman itu, harusnya Ayah Jae Kyung bangkit dan mencoba membalas dendam?)
Jae Kyung yang sedari tadi hanya diam, bertanya apa Seo Hee sudah selesai bicaranya? Dia menahan tangis dan berkata kalau ini tak adil, ayahnya meninggal karena memendam rasa marah yang luar biasa di hati ayahnya saat itu.
Dengan dingin Seo Hee menjawab itu tak adil karena Jae Kyung ga bisa menangkap pelaku yang sebenarnya. Jadi menurutnya wajar saja ada orang mati karena memendam amarah.
“Orang tidak membunuh dengan pisau mereka, melainkan dengan lidah mereka.”
Jae Kyung bertanya apa ini artinya Seo Hee menyalahkan orang lain untuk situasi itu? “Apa kau membuat alasan dengan anakmu yang cacat itu?”
Jae Kyung menjawab “Aku mengatasi dengan caraku sendiri, dan kubilang akan kujaga anakku dengan baik.”
Jae Kyung meminta agar Seo Hee berhenti membuat alasan yang terdengar masuk akal. Sisi Seo Hee yang ini, apa anak Seo Hee tahu dan bagaimana jika anak Seo Hee tahu Seo Hee seperti ini?
“Tak ada hal lain yang dilakukan orang tua, selain membuat anak mereka bangga pada mereka.”
Jae Kyung berkata sepertinya Seo Hee terlalu memandang remeh dirinya. “Aku adalah jaksa yang akan menangkapmu.”
Dengan senyumnya Seo Hee menjawab “Kau..tidak akan pernah bisa menangkapku.”
Seo Hee pun berbalik dan pergi, tapi sebelumnya dia mencopot semua surat-surat kecil yang ditempel di tembok depan rumahnya. Surat dari para warga yang selalu mendukungnya.
Setelah selesai bertemu dengan Seo Hee, Jae Kyung pergi ke terowongan dimana Tae San bertemu dengannya dan akhirnya mereka bekerja sama. Disana Tae San sudah menunggu dan bertanya pada Jae Kyung yang telihat lesu tak bergairah "Kenapa? kau seperti baru saja bangun dari kematian?"
Jae Kyung berjalan mendekat dan duduk di samping Tae San. Dia menghela nafas, dan meminta maaf pada Tae San.
Tae San bertanya apa Jae Kyung meminta maaf karena merasa takut dan bersalah pada Soo Jin?
Jae Kyung hanya menjawab kalau ini semua salahnya, dan dia meminta maaf untuk itu. Tae San menggeleng dan bilang kalau ini adalah salahnya. “Aku lupa bahwa aku ini telur dan mereka batu. Kupikir aku sudah memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi. Aku pikir, aku akan bisa mengalahkan mereka. ”
Jae Kyung berkata setidaknya ini melegakan karena Tae San masih hidup. Diapun bilang kalau mungkin mulai besok dia akan diawasi oleh kantor karena berada dalam masa percobaan. Tae San menjawab bukankah mereka juga sudah memikirkan kemungkinan yang itu.
Jae Kyung kemudian bilang klau berkat Tae San dia berhasil memancing sesuatu. Tae San menjawab kalau mulai besok ada yang akan dia pancing juga. (Titip ikan yaa..hihihi)
In Hye sedang gelisah dan tidak bisa tidur di ruang Aseptik, dimana Soo Jin sepertinya sudah pulas. Dia memikirkan tentang Tae San dan masih berharap bisa membantu tapi Tae San sudah tidak ingin meminta bantuan darinya. In Hye bangun dan melihat Soo Jin, tapi saat matanya menatap keluar jendela, dia melihat ada Seung Woo. In Hye pun keluar untuk menemui Seung Woo.
Seung Woo juga terlihat galau, dia merasa menyesal telah membocorkan tentang kamera itu pada Ill Suk.
Kemudian In Hye keluar dan merekapun memutuskan berbicara diluar.
Setelah diluar RS, In Hye dan Seung Woo duduk berdua. Disana In Hye bertanya apakah Seung Woo sudah ga marah padanya? Dia benar-benar minta maaf, harusnya dia memang menghubungi Seung Woo dulu waktu itu.
Seung Woo tidak menjawab dan malah berkata “Yang menembak Tae San, itu aku. Dan yang membuat kamera itu diambil, juga aku.”
In Hye hanya mampu berkata “Apa?”
Dia tidak percaya dengan apa yang di dengarnya, dan Seung Woo kembali melanjutkan kalimatnya “Saat aku menembaknya, aku tidak tahu tentang donor itu. Sedangkan kameranya, itu karena aku terlalu serakah agar Soo Jin bisa operasi..”
In Hye yang terkejut langsung meminta Seung Woo menjelaskan apa sebenarnya ini. Apa maksud Seung Woo kalau Seung Woo yang mengijinkan kamera itu diambil? In Hye teringat kembali malam di sekitar kampus saat itu. Bukankah yang mengambil kamera adalah suruhannya Moon Ill Suk? Bagaimana bisa kalau itu Seung Woo yang mengijinkannya?
Seung Woo ga berani menatap In Hye dan sambil menunduk menjelaskan kalau sat itu dia membuntuti In Hye ke tempat Young Ja, dan setelah mengikuti In Hye, dia memberitahu keberadaan kamera itu pada Moon Ill Suk.
In Hye yang syok bertanya kenapa? Bukankah Seung Woo juga tahu, betapa pentingnya kamera itu bagi Tae San, Seung Woo yang masih menunduk menjawab kalau Orang itu (Ill Suk) mengancam akan membunuh Soo Jin. Semakin syoklah In Hye mendengarnya. Seung Woo kembali berkata jika dia bisa memberikan kamera itu pada Ill Suk, maka Ill Suk berjanji ga akan membunuh Tae San. Sedangkan untuk tuduhan pada Tae San, dia berfikir akan bisa membersihkan nama Tae San setelah operasi Soo Jin.
Seung Woo kembali melanjutkan kalimatnya namun kali ini dia tidak menyuarakannya, hanya dalam hati saja. “Aku tak tahu, jika ia akan tetap membunuh Tae San, walau sudah memiliki kamera itu.”
In Hye yang sudah bisa mengatasi rasa syoknya bertanya kenapa Seung Woo ga jujur saja malam itu jika Seung Woo diancam Ill Suk? Seung Woo harusnya memberitahu dia.
Seung Woo menatap In Hye dan menjawab kalau dia sudah memberitahu In Hye dari dulu.
In Hye pun teringat saat Seung Woo meminta padanya agar Tae San menyerahkan diri jika Tae San menelponnya. Saat itu Seung Woo berjanji akan membersihkan nama Tae San.
Seung Woo kemudian berkata kalau saat itu ternyata In Hye lebih memilih mendengarkan Tae San daripada dirinya. In Hye benar-benar merasa bersalah, dan Seung Woo langsung bilang agar In Hye ga terlalu menyalahkan diri sendiri. Dialah yang menembak Tae San tanpa tahu apa-apa saat itu. Dialah detektifnya, dan itu semua adalah salahnya. “Dunia yang kulihat, ternyata sebuah dunia yang sangat sulit. Aku baru memahaminya sekarang.”
In Hye bertanya kenapa sekarang Seung Woo memberitahu semua padanya?
Soo Jin terbangun dari tidur dan memanggil-manggil ibunya. Dia melihat tempat yang biasanya In Hye tiduri kosong. Soo Jin bertanya sendiri, kemana ibunya pergi?
Kemudian mata Soo Jin menangkap sebuah benda dan bergumam kalau dia ga pernah melihat benda ini sebelumnya. Soo Jin pun mengambil benda itu yang ternyata sebuah ponsel. Dan saat dia melihat ponsel ini, dia tahu ini ponsel ibunya, karena ada fotonya sebagai wallpaper. Soo Jin bergumam ternyata Ibunya punya dua ponsel.
Soo Jin langsung melihat daftar panggilan masuk dan keluar di ponsel ibunya ini, dan Soo Jin mendapati nama “Ayah Soo Jin” di dalamnya, Soo Jin pun tersenyum senang melihat nama itu.
Tae San sampai di rumah Chi Guk dan mendapati Chi Guk yang sudah terlelap. Hari ini benar-benar melelahkan untuknya.
Saat mencoba untuk istirahat sejenak, ponsel Tae San Berdering dan ternyata nomer In Hye yang menelponnya. Tae San langsung menerima panggilan itu karena takut terjadi sesuatu pada In Hye atau Soo Jin.
Saat Tae San menjawab telepon itu, di seberang sana terdengar suara yang memanggilnya Ayah. Soo Jin bertanya “Apa kau ayahnya Soo Jin? Aku Seo Soo Jin.”
Tae San pun membenarkan pertanyaan Soo Jin, dan Soo Jin tersenyum senang mendengarnya. Soo Jin bertanya apa ayahnya sudah berbaikan dengan ibu? Atau apa Ibu sudah memaafkan ayah? Di ponsel Ibu ada nomer ayah.
Tae San balik bertanya, apa Soo Jin melihat ponsel ibu? Mana ibu Soo Jin? Tae San terlihat khawatir. Soo Jin menjawab mungkin ibunya sedang di kamar mandi.
Masih dengan senyum manisnya, Soo Jin bertanya kenapa waktu itu ayah berpura-pura bukan ayahnya? Tae San sedikit gugup menjawabnya, dia bilang kalau waktu itu dia ga tahu Soo Jin sudah mengenalnya.
Soo Jin menjawab iya, ga apa-apa kok. Ibunya bilang tiap orang kan punya cerita yang ga bisa dikasih tahu orang lain.
Tae San bertanya bagaimana bisa waktu itu Soo Jin tahu kalau dia adalah ayah Soo Jin?
Soo Jin akan menjawabnya tapi kemudian dia berkata kalau dia akan beritahu nanti setelah mereka bertemu. Ayahnya diam-diam akan datang lagi kan? Tae San menjawab setelah tiga malam dia akan menemui Soo Jin.
Soo Jin berkata bukankah itu tepat dihari operasinya? Tae San pun membenarkan.
Soo Jin sangat senang sekali, dan dia pun mengekspresikan rasa senangnya itu,sambil tiduran dan menggerak-gerakkan kakinya diudara.
Soo Jin berkata dia ga apa-apa kalau ayahnya mau datang hari ini juga. Tae San berkata maaf, dia ga bisa. Soo Jin bertanya bagaimana kalau besok? Tae San menjelaskan kalau dia akan datang di hari operasi Soo Jin, ga bisa sebelum hari itu.
Soo Jin mengangguk tanda mengerti dan berkata pasti ada hal penting sehingga ayahnya ga bisa datang menemuinya sebelum hari operasinya. Tae San tersenyum dan menjawab iya. Dia menjelaskan kalau dia akan sedikit sibuk, jadi ga bisa menemui Soo Jin.
Tae San yang tiba-tiba teringat akan Ill Suk merasa sedikit cemas dan berpesan pada Soo Jin, agar Soo Jin memastikan selalu bersama In Hye saat terapi radiasi. Jangan pernah pergi dengan yang lain. Soo Jin menjawab tentu saja.
Tae San pun kemudian berkata “Ayah..tidak bisa lagi menemuimu walau secara diam-diam, Jadi kita akan bertemu setelah tiga malam. Setelahnya pun dia akan menemui Soo Jin”
Soo Jin sangat senang dan menyetujuinya. Saat Soo Jin akan menceritakan tentang Ill Suk yang menemuinya dan mengaku sebagai teman ayahnya, terdengar suara pintu ruang Aseptik dibuka, dan itu tandanya In Hye akan datang. Soo Jin langsung bilang kalau ibu datang jadi dia akan menutup teleponnya.
Tae San hanya bisa memandang ponselnya dengan rasa tidak percaya, dia bahkan baru saja berbincang dengan putrinya. Dan dia merasa sangat senang juga tersentuh.
Tae San mengeluarkan boneka Soo Jin, lalu menatap boneka itu dengan perasaan sedih.
Han Chi Guk terbangun dan memasang alat bantu pendegarannya, dan Tae San bertanya apa dia mengganggu Chi Guk? Chi Guk menjawab tidak. Dia kemudian berkata pada Tae San apa yang bisa dia bantu? Tae San terkejut dan bertanya bukankah Chi Guk bilang akan meninggalkan Seoul?
Chi Guk hanya berkata kalau dulu dia kehilangan anak lelakinya, Tae San yang masih ga mengerti mencoba bertanya apa Chi Guk merasa orang itu(Kim) mirip dengan anak laki-laki Chi Guk?
Chi Guk menjawab kalau sepertinya dia harus memastikan hal itu dulu.
Keesokan paginya, Seung Woo yang masuk kerja, berpapasan atu mungkin malah dicegat oleh Taek Nam yang ternyata memang sudah menunggu Seung Woo untuk berbicara.
Merekapun berpindah tempat, dan Taek Nam langsung bertanya Seung Woo sebenarnya menganggap dia ini apa? Seung Woo malah bingung, dan Taek Nam menjelaskan kalau dia mencoba bertahan sampai masanya pensiun. Tapi Seung Woo membawa Il Do tanpa memberitahu apa-apa padanya, dan itu menurutnya sangat aneh. Bukan hanya itu, saat tim ke kampus setelah mendapat telepon dari pacarnya Man Suk, dia melihat ada mobil Seung Woo disana. Terlebih, saat dia ke toko kekasih Man Suk, dia mendapat rekaman CCTV yang memperlihatkan Seung Woo datang menemui Young Ja. Sebenarnya ada apa sih ini? Dia tahu kalau Seung Woo adalah tipe orang yang melakukan sesuatu pasti karena ada alasannya.
Seung Woo tahu kali ini dia ga mungkin menyembunyikan hal ini terus pada atasannya.
Taek Nam masuk ke kantor dan disana Sang Ho dengan Chul Kyu sedang bersantai. Taek Nam berkata pada Sang Ho apa barang yang dibawa Seung Woo dari rumah Mi Suk sudah dikirim ke forensik? Sang Ho menjawab sudah.
Kemudian dia menyuruh Sang Ho untuk mengawal In Hye di RS.
Taek Nam tidak mempedulikan rasa heran Chul Kyu ataupun Sang Ho, dia beralih ke Chul Kyu dan menyuruh Chul Kyu untuk memeriksa orang-orang yang kenal Jang Tae San di semua klub malam. Chul Kyu menjawab kalau dia sudah melakukan hal itu. Taek Nam menjawab dengan santai, ya lakukan lagi.
Di kantor jaksa, foto Jae Kyung yang memanjat tembok rumah Ill Suk sampai dengan cepat ditangan Jung Woo. Jae Kyung yang tahu dia dipanggil menemui atasannya itu hanya menunduk, dan bertanya apa ada situasi lain yang tidak Jae Kyung ceritakan padanya sehingga melakukan hal nekat seperti semalam?
Jae Kyung memilih tidak menjawab dan berkata apakah dia akan di skors atau dalam pengawasan, langsung saja beritahu keputusan Jung Woo padanya.
Jung Woo mengajak Jae Kyung untuk bicara dulu, tapi Jae Kyung langsung menjawab kalau hak cuti yang selama ini ga pernah dipakainya, akan dia ambil kali ini, setelah mengatakan semua itu Jae Kyung pamit keluar dan meninggalkan Jung Woo.
Di rumahnya, Jae Kyung benar-benar hanya bermalas-malasan. Diluar pintu ada pesan antar Oyster yang sudah dipesannya. Jae Kyung menjawab kalau uangnya sudah dia sisipkan, jadi taruh saja Oyster itu di depan pintu dan segera pergi. Pesuruh itu tidak membantah dan langsung pergi.
Jae Kyung langsung bangun, dan mengambil makanannya lalu segera masuk kembali ke rumah, dan si pengantar makanan, ternyata merupakan salah satu mata-mata Ill Suk, dan dia langsung mengabarkan kalau Jae Kyung memang hanya di rumah saja hari ini.
Jae Kyung tahu kalau dia diawasi dan dimatai-matai oleh Ill Suk, membuat ruang geraknya semakin terbatas.
Dae Jun, Ill Suk dan juga Hyung Jin sedang berkumpul, dan Dae Jun yang mendapatkan kabar kalau Jae Kyung hanya di dalam rumah mengabarkannya langsung pada Ill Suk.
Ill Suk berkata daripada Jae Kyung hanya diskors, dia harus bisa menyingkirkan Jae Kyung. Ill Suk pun bertanya bagaimana dengan toko gadai?
Dae Jun menjawab kalau dia sudah menyuruh Suk Do dan Dae Ryung untuk membereskan barang-barang, dan juga sudah menyuruh untuk mengganti nomer telepon.
Ill Suk kemudian beralih pada Hyung Jin dan bertanya bagaimana dengan yang itu? Hyung Jin menjawab kalau semua sudah siap.
Pagi ini, In Hye pergi kerja diantar oleh Sang Ho. Dia mengucapkan terima ksih pada Sang Ho karena sudah mengantarnya. Sang Ho menjawab agar In Hye ga merasa terbebani dengan ini, karena ini adalah bagian dari pekerjaannya. Sang Ho berpesan agar In Hye menelponnya 30 menit sebelum pulang kerja agar dia bisa segera menjemput. In Hye pun mematuhinya.
Saat In Hye sedang asik bekerja, ada pelanggan datang dan In Hye langusng menyambutnya dengan senyum. Pelanggan itu adalah Moon Ill Suk. In Hye yang awalnya belum ingat, saat berbalik membelakangi Ill Suk, tiba-tiba terkejut dan tahu kalau laki-laki ini adalah Moon Ill Suk.
Dia menatap Ill Suk untuk memastikan penglihatannya, dan tahu kalau ini benar-benar Ill Suk yang terus menerus mencoba membunuh Tae San.
Ill Suk duduk dan In Hye masih terpana, dia tahu kalau mungkin dia dalam bahaya sekarang. Ill Suk bertanya apa In Hye ga akan memberikannya daftar menu? In Hye sedikit gugup menjawab iya, dan langsung mengambilkan daftar menu yang diinginkan Ill Suk. Dia mencoba tennag, walau hatinya sanagt berdebar takut.
Saat Ill Suk sudah memesan, In Hye langsung menyuruh Jung Ho untuk menyiapkan pesanan yang ini untuk laki-laki itu. In Hye pun lalu beralih ke bagian belakang toko.
In Hye yang sudah di bagian belakang toko, mencoba memberitahu kalau ada Ill Suk di toko tempatnya kerja, tapi belum sempat In Hye menelpon atau mengirim SMS seseorang sudah membekap mulutnya dan menariknya pergi tanpa In Hye bisa berontak.
Sementara itu dilain tempat, terlihat Tae San berada di kawasan toko gadai. Dia memakai masker wajah untuk menutupi mukanya, dan segera masuk ke toko gadai.
**
Di dalam toko gadai, Dae Ryung dan Suk Do sedang berkemas. Saat ada yang menelpon toko gadai, Dae Ryung mengatakan kalau toko gadai sedang tutup. Ternyata Jang Tae San lah yang menelpon. Sambil menaiki tangga menuju toko, Tae San bertanya apa Dae Ryung belum pindah juga? Tunggu saja dia, karena dia akan kesana untuk membunuh Dae Ryung dan Suk Do.
Dae Ryung tertawa kecil dan bertanya memangnya siapa yang berani membunuhnya? Untuk bajingan yang kabur seperti Tae San, rasanya Tae San sudah banyak membual deh.
Dae Ryung juga bilang kalau dia berhasil menemukan rekaman yang sudah diinstal Tae San. Tae San pura-pura kaget dan bertanya jadi Dae Ryung bisa menemukan kedua rekaman yang sudah dipasangnya di toko?
Saat sedang asik pamer pada Tae San, tiba-tiba ada sebuah benda yang memercikkan api masuk dan memecahkan kaca bagian atas pintu toko gadai. Benda itu langsung mengeluarkan asap, yang membuat Suk Do dan Dae Ryung kesulitan bernafas. Merekapun langsung keluar dari toko gadai, dan kesempatan itu dimanfaatkan Tae San untuk menerobos masuk. Dia sama sekali tidak kesulitan karena wajahnya terlindung penutup sehingga asap tidak membuatnya terganggu.
Di dalam toko gadai yang sudah tidak ada orang, Tae San menuju ke lampu dan mengambil rekaman yang dia pasang dulu dibawah lampu. Inilah yang dia cari, dan inilah rekaman inti yang bisa menjadi bukti untuk membantunya keluar dari masalah ini.
Kembali ke toko tempat In Hye kerja. Jung Ho merasa aneh karena manager Seo ga kembali-kembali setelah lebih dari 30 menit. Jung Ho bingung, dan bertanya sendiri apa In Hye pergi ke RS? Untuk menuntaskan kebingungannya, Jung Ho pun menelpon nomer In Hye, namun terhubung ke Voicemail, membuat Jung Ho semakin merasa aneh.
Lalu tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel Jung Ho dari RS Soo Jin. Jung Ho langsung menjawab dan mendapat kabar kalau In Hye ternyata ga ada di RS. Jung Ho pun bilang kalau sudah 30 menit dia ga melihat In Hye sama sekali.
Seung Woo terlihat sedang ada di sebuah hotel. Hotel tempat Kim mengaku menginap. Seung Woo bertanya pada petugas hotel apa benar Martin Laminaze menginap di hotel ini?
Petugas pun membenarkan dan menjelaskan kalau hanya tamunya yang ini saja yang ga mau kamarnya dibersihkan, jadi ga ada yang masuk ke kamarnya tuan Martin ini.
Saat itulah Jung Ho menelpon Seung Woo, dan Seung Woo langsung mendapat kabar kalau In Hye menghilang. Seung Woo tentu kaget.
Sang Ho langsung mencari di sekitar toko tempt In Hye bekerja. Dia berteriak memanggil-manggil nama In Hye. Tidak hanya Sang Ho, Il Do yang sedang menjaga di RS juga mendapat kabar tentang hilangnya In Hye dan ikut segera mencari.
Chul Kyu pun tidak ketinggalan, dia bergerak memeriksa semua tempat. Tim detektif dari kepolisian benar-benar sibuk mencari In Hye.
Sedangkan Jae Kyung yang memang menikmati masa liburnya dengan sangat ga enak, terlihat sedang serius membaca data di layar laptopnya.
Data tentang Perniagaan winner yang membuatnya sedikit bingung. Jae Kyung pun mencoba mencari tentang perniagaan winner di internet.
Jae Kyung pun meminta Sang Hoon untuk mencari tahu tentang perniagaan Winner yang ada di sebelah rumah Jo Seo Hee. Dia ingin Sang Hoon mencari tahu siapa pemilik rumah itu, dan kapan terdaftarnya.
Kemudian Seung Woo menelpon Jae Kyung dan bertanya apa mungkin In Hye sedang bertemu dengan Jang Tae San? Jae Kyung sedikit cemas mendengar pertanyaan Seung Woo ini.
Di taman sungai Han, terlihat Tae San ada di dalam sebuah mobil. Ternyata Tae San sedang mendengarkan isi rekaman yang tadi berhasil diambil di toko gadai. Lalu Tae San pun mendengar inti dari isi rekaman ini, tentang Dae Jun yang berkata kalau pembunuh Mi Suk adalah Ill Suk. Jelas sekali Dae Jun menyebut nama Moon Ill Suk sebagai pembunuh Oh Mi Suk, bahkan dia mendnegar Dae Jun berpesan agar tidak memberitahu siapapun tentang perekam ini.
Ponsel Tae San Bedrering dan Jae Kyunglah penelponnya. Jae Kyung bertanya apa Tae San sedang bersama In Hye sekarang ini? Tae San jelas menjawab tidak, tapi setelah itu Tae San panik, dan bertanya apa ada sesuatu yang terjadi pada In Hye? Jae Kyung menjawab kalau In Hye menghilang.
Saat sedang syok itulah, ada panggilan masuk di sela-sela perbincangannya dengan Jae Kyung, dan tertulis In Hye lah yang menelpon Tae San. Tae San berkata pada Jae Kyung kalau In Hye menelponnya, jadi dia akan menerima panggilan In Hye dulu.
**
Ternyata itu adalah panggilan video. Tae San melihat In Hye dengan mulutnya yang diplester dan terdengar suara seorang pria yang berkata kalau Tae San mau wanita ini selamat, maka Tae San harus mendengarkannya baik-baik. Tae San langsung merekam percakapan ini.
Terdengar pertanyaan dimana Tae San sekarang? Perlihatkan sekeliling Tae San. Tae San pun mematuhinya, dia menggerakkan ponselnya ke kanan dan ke kiri untuk memperlihatkan tempatnya sekarang. Tae San berkata kalau dia ada di taman Sungai Han.
Penelpon mengatakan agar Tae San datang ke gereja yang ada di Seong Chae-dong dalam waktu 30 menit. Tae San harus datang sendiri, dan kalau sampai Tae San menelpon Jae Kyung maka In Hye akan mati. Seseorang sedang mengawasi Jae Kyung saat ini, jadi jangan coba-coba melawan. Jika Jae Kyug terlihat meninggalkan rumahnya maka In Hye juga akan mati.
Jika Tae San tidak datang maka In Hye akan mati. Tae San berkata biar dia bicara dulu dengan In Hye. Tae San bahkan berteriak agar plester di mulut In Hye dilepas bagaimana jika In Hye ga bia bernafas.
Kim lah yang menyekap In Hye dan akhirnya melepas plester di mulut In Hye agar In Hye dan Tae San bisa berbicara.
In Hye yang ketakutan meminta Tae San mendengarkannya baik-baik. “Jangan datang kesini, jika kau datang kesini, dia akan membunuhmu. Maka Soo Jin juga akan mati. Jangna mencoba untuk menyelamatkanku, tapi selamatkan Soo Jin. ”
Tae San bertanya apa In Hye baik-baik saja? In Hye yang mencoba menahan tangis, berkata kalau dia baik-baik saja. In Hye menatap Kim dan berkata “orang ini..akan membunuhmu. ”
Kim ga peduli dan dengan dingin berkata agar Tae San pergi ke gereja Sangchi dan naik mobil dengan plat 5941. Dia memberi waktu 30 menit.
Saat Kim akan menutup telepon itu, In Hye berkata tunggu. Mata In Hye beralih ke sisi ruangan dimana dia disekap. Dia menatap lekat benda yang dia lihat. Lalu In Hye kembali menatap ke layar ponsel, dan berkata pada Tae San sambil menangis.
“Aku senang bisa melihatmu lagi, aku merasa begitu lega, dan aku juga masih memiliki kenangan tentangmu dalam ingatanku. Sekarang kau harus, menggunakan kenangan itu untuk Soo Jin, jadi jangan datang kesini. ”
Seteleh itu telepon terputus, dan Tae San berteriak-teriak memanggil nama In Hye.
Sedangkan Kim langsung mengabarkan kalau semua sudah dijalankan sesuai perintah.
Tae San ynag galau keluar mobil, dan duduk meratapi nasibnya. Dia bingung sekali keputusan apa yang harus diambilnya. Jika dia datang maka dia akan dibunuh, dan Soo Jin juga ga akan selamat, tapi jika dia ga datang maka In Hye lah yang akan mati.
Saat sedang galau itulah, Tae San mengingat kembali kalimat In Hye yang masih menyimpan kenangan tentang dia diingatan In Hye. Kalimat itu berhasil membawa Tae San ke masa lalu. Masa saat dia masih bersama In Hye.
Flashback
In Hye terlihat sedang asik memandangi wajah Tae San yang ada di depannya. Tae San berkata kalau In Hye selalu seperti ini, membuatnya malu saja.
In Hye menjawab sambil tersenyum kalau dia sangat senang melihat dirinya ada di pupil mata Tae San. Itu membuatnya merasa seoalah ada disana.
Tae San yang saat mudanya terlihat tampan (hihihi) menjawab kalau bayangan di pupil matanya kan hanya sekilas saja. Bukankah menjaga In Hye dalam hati adalah yang paling penting?
In Hye bertanya apa Tae San akan menunjukkan isi hati Tae San padanya? Tae San menjawab kalau itu adalah sesuatu yang harusnya In Hye rasakan. Tae San kemudia jadi kaget dan bertanya apa dia benar-benar ga pernah menunjukkan isi hatinya pada In Hye, kok In Hye ga bisa merasakannya?
In Hye yang melihat Tae San takut langsung tertawa dan menjawab kalau dia hanya bercanda. Lalu sedetik kemudian, Tae San langsung mengecup kening In Hye, padahal mereka sedang ad di tempat umum. In Hye menutup wajahnya dengan tangan karena merasa malu dan berkata kalau dia menyukai hal ini. Tae San menjawab kalau bisa aja ada yang mendengar dan melihat mereka. In Hye menjawab ga usah pedulikan orang lain, kan ga akan ada yang mengenal mereka diSeoul ini.
Tae San menggenggam tangan In Hye dan bertanya apa In Hye benar-benar bisa tinggal di Seoul, dimana ga ada seorang pun yang In Hye kenal? In Hye menjawab kalau Tae San ga bisa memulai hidup baru di Busan. Lagian di Seoul ada banyak lapangan pekerjaan, jadi ketika dia lulus dia pasti akan mendapatkan kerja. Selama waktu itu dia mau Tae San belajar dan bekerja dengan giat.
Tae San tersenyum dan menjawab “Aku hanya khawatir kalau aku akan sangat merindukanmu.”
In Hye tersenyum malu dan berkata “Makanya, ambil banyak fotoku dengan matamu, dan lihat foto itu saat kau merindukanku. ”
Flashback End
Tae San seolah mendapat petunjuk dari sinyal yang In Hye kirimkan melalui kata-katanya tadi, dan diapun langsung menelpon Jae Kyung.
Jae Kyung yang menunggu dengan cemas di rumahnya langsung bertanya apa yang terjadi pada In Hye?
Tae San menjawab kalau dia akan mengirimkan video rekamannya saat berbicara dengan In Hye tadi dan dia meminta agar Jae Kyung memperbesar bagian mata In Hye, dan katakan apa yang Jae Kyung lihat di dalam mata In Hye.
Jae Kyung bingung dan Tae San hanya bilang kalau Moon Ill Suk menculik In Hye, dan dia merasa tadi In Hye memberinya petunjuk.
Jae Kyung yang masih ga paham bertanya apa maksud Tae San dengan petunjuk di dalam mata In Hye?
Jae Kyung pun melakukan permintaan Tae San, dan dia saat ini sedang video call an dengan Tae San. Tae San menunggu dengan sabar.
Jae Kyung sedang memperbesar mata In Hye untuk melihat apa yang ada di dalam mata In Hye. Jae Kyung pun mendapati soosk itu, sosok yang ada di dalam mata In Hye, yang terpancar di pupil mata In Hye, dan sosok itu adalah Martin.
Tae San yang melihat ekspresi wajah Jae Kyung bertanya apa Jae Kyung berhasil menemukan? Jae Kyung hanya menjawab orang itu lagi. Dia pun langsung mengambil ponselnya yang terhubung dengan Tae San dan memperlihatkan refleksi dari mata In Hye.
Jae Kyung sambil berkata kalau dia merasa tempat In Hye disekap adalah sebuah studio foto karena ada kamera di belakang orang itu.
Tae San pun teringat akan kalimat Jae Kyung kalau Martin pernah bilang memiliki hobi memotret, yang kita harus lakukan sekarang adalah mencari studio foto itu.
Jae Kyung bertanya tapi bagaimana mereka bisa menemukan studio itu, mereka kan ga tahu apa-apa tentang si Martin. Hotel itu juga bukan alamat yang sebenarnya.
Kemudian Tae San mengingat saat dimana Man Suk terbunuh, dan dia bersembunyi di mobil pengangkut sampah. Saat itu supir mengambil gambar mobil Kim untuk bukti jika mobil Kim lah yang menggangu mereka tadi.
Tae San yang mengingat itu berkata pada Jae Kyung untuk memberinya nomer telepon Seung Woo.
Jae Kyung heran dan Tae san menjelasan kalau Jae Kyung ga akan bisa keluar dari rumah, karena sudah ada yang mengawasi, dan jika sampai Jae Kyung keluar rumah, maka In Hye akan mati.
Seung Woo yang sedang sibuk mencari tunangannya, mendapat telepon dari Tae San.
Seung Woo yang mendapat keterangan dari Tae San tentang mobil pengangkut sampah itu langsung mencari tahu siapa yang bekerja di malam Man Suk terbunuh.
Saat sudah bertemu sang supir, Seung Woo meminta untuk diperlihatkan gambar atau rekaman yang diambil sang supir saat malam tersebut.
Seung Woo mengirim video itu pada Sang Hoon agar bisa mencari tahu dimana kira-kira daerah mobil ini berasal jika melihat dari plat mobil.
Di apartemennya, Jae Kyung menunggu dengan gelisah. Akhirnya ponsel Jae Kyung berbunyi dan Seung Woo mengabarkan kalau dia sudah mendapatkan alamat studio foto itu dan sekarang sedang menuju kesana.
Jang Tae San sudah sampai di gereja yang diminta Kim tadi. Saat keluar mobil, Jae Kyung mengbrkan kalau Seung Woo sudah berhasil menemukannya, dan sedang menuju ke studio foto itu. Lalu da panggilan masuk lagi, dan Tae San berkata kalau ini telepon dari In Hye, jadi dia akan menelpon Jae Kyung lagi nanti.
**
Setelah memutus percakapan dengan Jae Kyung, Tae San menerima Video Call dari penculik In Hye. Penelpon hanya menyuruh agar Tae San segera naik ke mobil yang sudah ada di depan Tae San. Tae San pun tidak membantah.
Setelah di dalam mobil. Penelpon menyuruh Tae San mengikuti GPS yang sudah dia setting di sana. Tae San hanya perlu mengikuti GPS itu saja, jangan coba melenceng dari GPS, jika Tae San melakukannya, maka In Hye akan mati.
Saat Tae San melihat kalau GPS itu akan mengarah ke Choon chun dia sedikit heran, dan Kim hanya berkata kalau tujuan berikutnya akan dia kasih tahu setelah Tae San sampai di tempat itu.
Kim juga mengingtakan agar Tae San ga menutup telepon, jika Tae San membantah maka In Hye akan mati.
Sementara itu, di rumah sakit, dibagian CCTV ada seorang gadis cantik berkacamata yang sedang membagikan minuman pada petugas.
Petugas berkata kalau gadis ini ga perlu melakukan hal ini. Si gadis menjawab kalau ayahnya pasti sudah mati kalau ga dibawa ke RS ini. Jadi dia sangat menghargai para pekerja di RS ini. Makanya dia memberi minuman, dia berharap semua bisa menikmati dan tidak merasa sungkan.
Tidak lama setelah itu, semua petugas di RS tertidur,petugas di ruang CCTV dan juga petugas di ruang Aseptik tempat Soo Jin berada. Sepertinya mereka merasa mengantuk, setelah meminum minuman yang dibawa gadis cantik berkaca mata tadi.
Setelah merasa aman, Moon Ill Suk datang memasuki ruangan itu dengan mudahnya.
Sementara di dalam kamar, Soo Jin sedang asik bermain bola. Lalu telepon di ruangan Soo Jin berdering dan dia melihat wajah ahjussi yang mengaku teman ayahnya. Soo Jin tersenyum senang dan langsung mendekat.
Ill Suk bertanya apa Soo Jin masih mengingatnya? Soo Jin menjawab tentu saja dia ingat, tapi apa Ill Suk yakin, Ill Suk teman ayahnya? Ill Suk menjawab tentu saja dia memang benar teman ayah Soo Jin.
Ill Suk kemudian mengajak Soo Jin untuk ketemu ayah Soo Jin. Soo Jin bertanya apa ayahnya datang ke RS? Bukankah ayahnya mengatakan ga bisa datang ke RS sampai hari dimana dia akan dioperasi.
Ill Suk sedikit bingung bagaimana menjelaskan pada Soo Jin, dan bertanya apa ayah Soo Jin menelpon Soo Jin? Ill Suk pun beralasan kalau ayah Soo Jin kan hanya berkata ga bisa datang ke RS, tapi bukan berarti ayah Soo Jin ga bisa menemui Soo Jin.
Soo Jin menjawab sedih kalau dia ga bisa keluar sesuka hatinya. Dia hanya bisa keluar setelah diterapi radiasi. Ill Suk menjawab tersenyum kalau dia tahu kok. Itu sebabnya dia bahkan sudah menyiapkan mobil yang suah disterilkan untuk menjemput Soo Jin. Ill Suk juga bilang kalau ayah Soo Jin sangat merindukan Soo Jin.
Soo Jin pun mau dibawa keluar oleh Moon Ill Suk. Dia memakai masker dan tersenyum senang karena akan bertemu ayahnya, sedang Ill Suk tersenyum puas, karena berhasil membawa kabur Soo Jin. Dengan inilah dia akan mengancam Tae San dan bahkan akan membunuh laki-laki itu.
KOMENTAR :
Menegangkan untuk episode ini. Soo Jin kan ga bisa lama-lama keluar dari ruang Aseptik.
Walau memang sedikit aneh untukku saat In Hye mengirim petunjuk pada Tae San ketika mereka Video Call, terus Tae San langsung tahu untuk melihat refleksi bayangan di mata In Hye.
Tapi drama kan memang dibuat agak sedikit seperti ini. Yang ga mungkin, bisa jadi mungkin.
Tapi melihat kebersamaan In Hye dan Tae San yang penuh cinta, rasanya membahagiakan ya?
Ketegangan yang menyelimuti drama ini, jdi lumer waktu lihat mereka bahagia dan diliputi perasaan saling menyayangi.
Bahkan waktu Video Call itu, In Hye juga memanggil Tae San dengan sebutan Oppa. Kedengeran merdu aja untuk ku.. hahaha
Ill Suk memang kejam ya.?
Masak Kim yang cakepnya kayak gitu, ditendang dan ditampar kayak brang ga berharga aja. Apalagi fakta bahwa Kim adalah anak Han Chi Guk, semakin mengukuhkan kalau Ill Suk benar-benar kayak monster.
Tim polisi, juga mulai sibuk cari In Hye sehingga lupa akan Soo Jin, tapi memang itu tujuan Ill Suk nyulik In Hye.
Agar dia bebas masuk ke ruang Aseptik.
Akankah Ill Suk bisa sukses dengan rencananya? Oh..tentu saja tidak..hihihi..
Lama ya nunggu episode 13?
Walau ada hari libur, tapi aku siaran beritanya ga libur.Alhasil sedikit sibuk..hehehe..
Maaf ya.
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^