Monday 19 August 2013

Sinopsis Scandal Episode 4 Part 1


Episode 3 kemarin berakhir saat Jang Tae Ha berhasil menemuka Myung Geun di dalam kereta api. Myung Geun sendiri terkejut tak menyangka bahwa Tae Ha mengejarnya sampai kesini.


Episode 4

Tae Ha yang melihat Myung Geun langsung berniat masuk ke dalam kereta, tapi sayang pintu kereta sudah tertutup karena kereta akan berangkat. Tae Ha berusaha membuka pintu, namun tetap tidak bisa. Diapun berteriak “Buka..buka..”

Keretapun perlahan mulai berjalan. Tae Ha menggedor-gedor kaca kereta dan menyuruh kereta berhenti. Sedang Myung Geun melihat itu dari dalam. Tae Ha berlari-lari di samping kereta. Myung Geun merasa cukup aman, karena Tae Ha pasti ga bisa masuk kedalam kereta.



Tae Ha terus berlari semakin kencang, tapi tentu saja Tae Ha tetap kalah dengan laju kereta. Saat sudah merasa akan kehilangan kereta itu, Tae Ha memanjat pinggir kereta dan bergelantungan disana. Akhirnya dengan segala upaya, Tae Ha berhasil masuk ke dalam kereta melalui pintu belakang. Diapun segera mencari Myung Geun.


Myung Geun sendiri merasa dia selamat kali ini. Tae Ha sudah jauh tertinggal. Dia kemudian duduk di bangkunya. Tapi dia masih merasa sedikit cemas, apakah Tae Ha akan menemukannya?


Tae Ha sampai di koridor Myung Geun. Dia berjalan terus kedepan kedepan mencari laki-laki penculik anaknya itu. Dia pun melihat Myung Geun, tapi saat dia menuju kursi Myung Geun dia membuat keributan dengan petugas dan penumpang yang sedang memilih cemilan.
Dan saat sudah sampai di kursi Myung Geun, kursi itu kosong. Tae Ha jelas terkejut.
Tae Ha pun bertanya pada orang di kursi depan Myung Geun,kemana orang yang duduk disini?
Orang itu menjawab kalau orang itu pasti ke kamar kecil, mau kemana lagi saat kereta sedang berjalan seperti ini?
Mendengar itu Tae Ha pun langsung ke kamar kecil.


Tapi ternyata, Myung Geun melompat keluar kereta. Dia terjatuh di sekitar semak-semak, dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya.


Sementara itu Tae Ha membuka paksa kamar kecil, dan melihat tidak ada orang di dalamnya. Kemudian Tae Ha melihat pintu belakang kereta yang terbuka, dan yakin Myung Geun sudah melompat keluar melalui pintu ini.
Tae Ha pun mencoba melihat keluar, tapi jelas tidak terlihat siapapun disana. Dia kesal sekali karena ternyata harus kehilangan Myung Geun yang bahkan sudah di depan matanya.


Myung Geun yang melompat keluar kereta, merasakan sakit ditangannya yang memang belum benar-benar pulih. Nafasnya terengah-engah. Saat dia melihat tasnya yang sedikit terbuka, menyembullah foto putranya. Myung Geun mengambil foto itu, dimana pigura yang menghiasinya sudah retak, akibat dia melompat tadi. Myung Geun pun menangis sedih sambil memeluk foto itu.


3 tahun kemudian

Hwa Young masih menunggu Eun Joong sambil menyanyikan lagu yang biasa dia nyanyikan bersama putranya itu. Dia terlihat sangat frustasi, dan mungkin sedikit setres karena Eun Joong belum juga kembali setelah 3 tahun berlalu. Tiba-tiba dia melihat Eun Joong yang berlari-lari dengan seragam sekolahnya dan berkata “Aku pulang..”

Hwa Young jelas senang sekali, dia berlari memeluk Eun Joong dan memanggil nama putranya itu. Tapi ternyata yang Hwa Young peluk adalah Jang Joo Ha. Joo Ha sedih melihat Hwa Young seperti ini, dan mengusap-usap lembut pundak Hwa Young.


Kemudian keluarlah Go Joo Ran yang langsung mendorong Hwa Young, sehingga Hwa Young tersungkur jatuh. Joo Ran bertanya kenapa Hwa Young malah mengganggu anaknya sih?Kalau Hwa Young mau jadi gila, ya gila yang benar. Jangan setengah-setengah. (Hahaha..memang benar kalau ada kalimat yang bilang, kerja jangan setengah-setengah..gila juga, jangan setengah-setengah..)

Joo Ran juga bilang “Tak peduli seberapa lama kau menunggu, anakmu tak akan kembali.”
Joo Ran bahkan bilang kalau Eun Joong sudah diatas sana, alias sudah mati. Hwa Young menggeleng dan menjawab kalau anaknya masih hidup, dia yakin itu.

Joo Ran hanya menggumam kalau Hwa Young sepertinya makin parah gilanya, lalu dia mengajak Joo Ha masuk kedalam rumah.
Joo Ha masih menoleh memandang istri sah ayahnya itu.


Sesampainya didalam rumah, Joo Ran melihat rambut Joo Ha yang sudah mulai panjang dan berkata akan membawa Joo Ha potong rambut lagi. Joo Ha kesal dan berkata teman-teman di sekolah mengejeknya kalau dia bukan anak perempuan, tapi anak laki-laki.
Disana juga terlihat sudah ada pembantu di apartemen Joo Ran dulu. Beserta dua pembantu keluarga Hwa Young dulu.
Joo Ha bilang kenapa ga dibikin gundul aja kepalanya kayak biksu?
Dengan membentak Joo Ha berkata kalau dia ini adalah anak perempuan. Bahkan Joo Ha mengejanya pelan-pelan “A-N-A-K P-E-R-E-M-P-U-A-N”

Joo Ran dengan lucunya juga membalas dengan mengeja seperti Joo Ha “T-E-R-U-S K-E-N-A-P-A?”

Joo Ran bilang kalau dia berharap Joo Ha adalah anak laki-laki. Kalau saja Joo Ha anak laki-laki semua pasti sudah beres dari awal. Joo Ha hanya merengut.
Pembantu Joo Ran mendekat dan bilang, kalau yang lebih penting disini bukanlah masalah rambut, tapi masalah pendaftaran keluarga. Memangnya apa yang bisa Joo Ran dapat jika hanya memotong rambut Joo Ha terus? Joo Ran harusnya mendapatkan perlindungan sah untuk Joo Ha sebagai anak Jang Tae Ha, bukan malah menggunting rambut Joo Ha terus.

Joo Ran kesal dan menjawab apa dipikir dia ga melakukan itu atau ga tahu tentang itu?Tapi tae Ha belum bergerak sama sekali untuk melakukan itu, jadi dia harus bagaimana?
Pembantu Joo Ran menjawab kalau Tae Ha ga mau bergerak, maka Joo Ran lah yang harus membuat Tae Ha bergerak.
Jika Joo Ran ga bisa melakukan itu, bagaimana bisa jadi nyonya di rumah ini? Bersikaplah yang pantas agar bisa menjadi Nyonya rumah.

Joo Ran jadi tambah kesal dan bertanya sebenarnya ahjumma ini berada di pihak siapa sih? Pembantu Joo Ran hanya menggandeng Joo Ha pergi meninggalkan ibunya yang aneh itu.


Setelah pembantu dan anaknya pergi, Joo Ran berkata kalau dia pasti bisa mendaftarkan nama Joo Ha, dan membuat mimpinya jadi nyata. Tapi bagaimana ya caranya dia menendang Hwa Young dari rumah ini?


Tae Ha sedang rapat dengan stafnya, dan Tuan Kim sepertinya sudah naik jabatan. Dia sedang menjelaskan kalau Dae Han corp telah mempertimbangkan ditempat kita akan membangun konstruksi baru yang adalah area tempat air laut. Jadi perusahaan mereka akan menggunakan metode konstruksi orbit.(Maksudnya opo tow..?)

Saat sedang serius menjelaskan, Tae Ha berkata menyuruh Tuan Kim berhenti. Tuan Kim yang sekarang sebagai direktur eksekutif diejek, apa tugas Tuan Kim adalah untuk memaparkan hal-hal semacam itu? Yang lain jelas bengong mendengar yang Tae Ha ucapkan.
Tae Ha kemudian berdiri dan meminta agar dibawakan daftar panelis yang mengatur penawaran, dan cari tahu apa yang paling di inginkan para pengatur penawaran itu. Cari tahu tanpa terkecuali, bahkan kalau bisa warna pakaian dalam para pengatur penawaran itu juga dilaporkan padanya.

Saat Tae Ha akan keluar ruangan, ada yang nyeletuk, kalau kayak gini ngapain ngadain rapat segala? Tae Ha jelas mendengarnya. Dia kemudian berbalik dan menatap semua staf rapat, lalu berkata agar mereka semua mengenali siapa yang jadi bos disini, dan siapa yang ada diatas mereka semua.

Kata-kata ini sepertinya ditujukan untuk Tuan Kim. Tae Ha melanjutkan kembali kalimatnya “Ada yang bilang sebuah berlian di tumpukan kotoran tetap saja namanya berlian. Tapi sebuah Ikan busuk ya tetap saja busuk. Siapa yang mau makan ikan busuk. Kalau aku merugi, kalian semua juga merugi. Mengerti.”

Tae Ha menatap tuan Kim, yang dadanya kembang kempis karena merasa sangat terhina oelh kalimat Tae Ha tadi.


Tae Ha masuk ke ruangannya diikuti oleh Kang Ho. Dia menuju ke sebuah papan yang sudah dia isi dengan berbagai macam iklan tentang Eun Joong. Papan itu adalah peta korea, dimana daerah yang ditempeli berita Eun Joong, itu artinya sudah ditelusuri oleh Tae Ha dan anak buahnya selama 3 tahun ini, namun tetap tanpa hasil.
Tae Ha berkata pada Kang Ho, kalau semua pusat kota sudah ditelusuri. Bahkan gereja dan kuil budha juga sudah. Panti asuhan juga ga luput dari pencarian mereka. Kang Ho meminta maaf karena dia masih gagal mencari Eun Joong.

Tae Ha menjawab kalau dia merasa mulai lelah dalam mencari Eun Joong. Apakah itu Myung Geun atau bukan pelakunya? Mungkinkah Myung Geun membiarkan anaknya tetap hidup selama 3 tahun ini? Dengan mantap Tae Ha berkata kalau dia harus menangkap Myung Geun, demi anaknya. Bahkan jika dia harus mati, dia tetap akan menangkap Myung Geun.
Kang Ho menjawab kalau dia akan mulai mencari lagi.


Di suatu tempat, terlihat seorang anak laki-laki sedang bermain dengan adik perempuannya. Mereka terlihat sangat ceria. Mereka berlari sambil bernyanyi. Mereka adalah Eun Joong yang sudah berusia8 tahun, dan tentu saja anak perempuan Myung Geun, Ha Soo Young.

Karena lelah bernyanyi, mereka berdua duduk, dan Eun Joong mengelus-elus anjingnya. Eun Joong bilang kalau Soo Young harus lebh besar sedikit lagi supaya bisa bernyanyi dengan bagus. Soo Young menjawab dia ga mau, dia maunya sekarang. Soo Young berkata Lagu yang dinyanyikan Oppanya tadi diajari langsung oleh ibu mereka, makanya Eun Joong bisa bagus menyanyikannya, tapi dia yang ngajari Eun Joong, makanya jadi jelek.
Eun Joong berkata bodoh pada adiknya itu, dan Soo Young langsung berteriak memanggil ayahnya dan melapor kalau Oppanya menggunakan kata-kata buruk.

Eun Joong membela diri dan bilang bodoh kan bukan kata-kata yang buruk. Dia kemudian juga berteriak dan bilang pada ayahnya kalau dia ga memakai kata-kata yang buruk.
Soo Young masih ngeyel dan bilang kalau menyebut adik sendiri dengan kata bodoh kan juga buruk.


Di dalam rumah, Ha Myung Geun sedang menatap kalender. Dia masih mendengar kicauan Eun Joon dan putrinya diluar.


Eun Joong menjelaskan kalau idiot adalah benar kata-kata yang buruk, tapi kalau bodoh bukan kata yang buruk. Soo Young hanya mengangguk-ngangguk saja, seolah mengerti.
Kemudian Eun Joong bilang “Makanya, kalau aku bilang Hey kau idiot..itu baru kata-kata yang buruk”

Soo Young tersenyum senang dan berkata “Itu dia..barusan Oppa menggunakan kata-kata yang buruk”

Soo Young berteriak lagi ke dalam melapor pada ayahnya kalau Eun Joong memakai kata-kata yang buruk.


Myung Geun keluar dan bertanya siapa yang rambutnya ingin dipotong lebih dulu? Eun Joong dan Soo Young langsung berlari mendekat, dan saling berteriak meminta yang lebih dulu.


Myung Geun memotong rambut Eun Joong, dia menutup kepala Eun Joong dengan mangkuk besar sebagai batas. (Hahaha lucu..)
Saat itulah Eun Joong berkata kalau dia ingin sekolah juga. Myung Geun jadi terhenti memotongnya. Dia mendengar kalimat Eun Joong yang bilang kalau ahjumma di toko dekat sini bilang bahwa anak 8 tahun harusnya pergi sekolah, dan ahjumma itu juga memandangnya rendah karena dia tidak sekolah. Bahkan jika sekolahnya itu jauh, dia akan bangun pagi-pagi sekali agar tidak terlambat.
Myung Geun menjawab kalau Eun Joong ga bisa melakukannya.

Eun Joong menoleh dan bertanya kenapa ga bisa? Myung Geun menjawab itu karena setiap masuk sekolah, seseorang harus menerima pemberitahuan masuk dulu, baru bisa sekolah. Tapi Eun Joong ga menerima itu.
Dengan polosnya Eun Joong bertanya kenapa dia ga punya surat itu?
Myung Geun jadi bingung bagaimana menjelaskannya.


Sementara itu di kediaman Jang Tae Ha, surat pemberitahuan masuk sekolah milik Ha Eun Joong tergeletak begitu saja. Hwa Young duduk dipojok ruangan sambil memeluk kakinya yang tertekuk.

Hwa Young melihat kalender yang mana ini adalah bulan September, tepat dimana Eun Joong nya hilang. Hwa Young berkata kalau dia akan terus menunggu. “Jangankan 1000 hari, 10.000 bahkan 1juta hari pun ibu akan terus menunggu. ”
Hwa Young bilang kalau dia yakin Eun Joong hidup dengan baik selama ini.


Joo Ha yang sedang sarapan, menunjukkan kotak susu yang tertempel wajah Eun Joong disana. Joo Ran berkata minumlah itu. Tapi Joo Ha masih terus menyodorkan kotak susunya, membuat Joo Ran mengambil dan melihat itu. Dia terkejut karena ada wajah Eun Joong disana. Joo Ran berkata apa-apan sih ini? Sampai kapan akan berakhir?
Joo Ha bilang kalau anak laki-laki itu adalah adik lelakinya, begitu yang dia dengar. Dengan kesal, Joo Ran bertanya memangnya siapa adik lelaki Joo Ha, dia bahkan membenci anak itu jika memang masih hidup. Joo Ran berkata kenapa Joo Ha harus punya adik laki-laki yang sudah mati. Joo Ha menjawab kalau adik laki-lakinya itu masih hidup.
Joo Ran bertanya siapa yang bilang?
Dengan polosnya Joo Ha menjawab kalau ibu besar yang bilang.

Joo Ran bertambah kesal? Ibu besar? Siapa memangnya yang Joo Ha bilang ibu besar? Bahkan jika Joo Ha mengukur dia dan Hwa Young, maka dialah yang lebih besar. (Konyol banget ibu ini jawabannya. )
Joo Ran bahkan bilang kalau sampai Joo Ha menyebut ibu besar lagi, maka dia akan menjahit mulut Joo Ha.


Hwa Young datang ke sebuah sekolah dasar, mengikuti saran dari tim kepolisian yang mencari Eun Joong. Para tim berkata kalau kemungkinan Eun Joong hidup masih sangat tinggi, mengingat si penculik tidak meminta uang tebusan, maka bisa dipastikan ini didasari oleh rasa sakit hati oleh si penculik. Jadi jika Eun Joon tidak dibuang maka tentu dibesarkan oleh si penculik,dan bisa saja Eun Joong juga bersekolah seperti yang lain, mengingat umurnya sudah 8 tahun.

Saat Hwa Young datang ke sekolah ini, dia melihat sebuah gambar hewan di dinding kelas, membuat Hwa Young kembali bersedih mengingat anaknya yang menggambar penguin. Hwa Young pun menangis kembali.


Di kediaman Tae Ha.
Joo Ran masuk ke kamar dimana banyak barang-barang Eun Joong dan juga surat pemberitahuan masuk sekolah yang tergeletak begitu saja di meja. Joo Ran melihat itu dengan pandangan tak suka. Dia melepase semua potongan-potongan berita mengenai Eun Joong yang ditempel di dinding ambil bergumam, mana mungkin bisa ada dua matahari dilangit. Aku mataharinya dan Hwa Young hanya bulan.
Bukan bulan purnama yang besar dan indah, tapi hanya bulan peyot. Maka jadilah bulan peyot yang baik.

Sambil terus menggerutu, Joo Ran melepas semua dan membuangnya ke lantai. Dia tahu kalau Hwa Young juga menginginkan harta Jang Tae Ha makanya terus menyimpan kenangan tentang Eun Joong. Joo Ran berkata Hwa Young seerti memakai masker oksigen sehingga bisa terus bernafas. Maka dari itu dialah akan melepas masker oksigen itu. Jika Tae Ha tidak bisa melakukannya, maka dialah yang akan melakukannya.


Joo Ran membawa semua kertas-kertas yang dia copot tadi, dan berniat membakarnya. Foto-foto Eun Joong juga dibakar. Hwa Young yang baru datang, langsung bertanya apa yang sedang Joo Ran lakukan?
Joo Ran menoleh dan melihat Hwa Young, namun tidak menjawab sama sekali. Dia ingin Hwa Young melihatnya sendiri.
Saat Hwa Young mendekat dia berteriak melihat barang-barang putranya dibakar.


Hwa Young sedih melihat itu, dan bertanya kenapa Joo Ran melakukan ini padanya bahkan tanpa permisi?Sambil berteriak Hwa Young bilang kalau dia sudah memberikan segalanya pada Joo Ran. Dia sudah memberikan Jang Tae Ha, rumah ini dan bahkan kamar utama. Dia ga punya apapun selain barang-barang ini.

Joo Ran menjawab “karena yang mati ya biarkan mati, dan yang hidup biarkan tetap hidup”
Joo Ran berbalik menatap Hwa Young lalu berkata kalau Hwa Young bahkan meninggalkan pekerjaan Hwa Young dan berperilaku seperti orang gila seperti ini. Dia merasa kasihan pada Hwa Young, makanya dia melakukan ini, agar Hwa Young bisa kembali bangkit. Joo Ran juga bilang kalau dia membakar ini sebagai cara bahwa dia mendoakan Eun Joong agar sampai ke surga. Dia meminta agar Hwa Young melupakan saja. “Jika kau terus seperti ini, anakmu akan penasaran di 9 surga”

Hwa Young langsung menampar Joo Ran dan dengan mantap berkata kalau anaknya masih hidup. “Tak peduli segila apa dirimu..aku tak akan pergi sebelum anakku kembali. Jika sulit bagimu bertahan, maka pergilah. Bawa Jang Tae Ha, dan kau bisa pergi.”

Hwa Young bahkan menyebut Joo Ran sebagai simpanan, selir, dan pasangan seks yang kotor. Joo Ran tidak terima dan langsung menampar Hwa Young.


Jang Tae Ha yang baru pulang ke rumah, melihat kamera CCTV yang terpasang di depan pagar rumahnya. Dia mendekati kamera CCTV itu, dan stafnya di belakang bilang jika saja 3 tahun yang lalu kamera itu sudah terpasang, maka semua tidak akan menjadi seperti sekarang.


Tae Ha masuk ke dalam, dan melihat kedua wanitanya sedang bertengkar, dengan posisi Joo Ran yang menganiaya Hwa Young. Joo Ran mendorong Hwa Young, dan melemparnya dengan abu bekas membakar barang-barang milik Eun Joong tadi. Joo Ran bahkan berkata kalau dia merasa tercekik dengan adanya Hwa Young dirumah ini, maka Hwa Yong pergi saja.

“karenamu aku tidak bisa melakukan apapun,dan Joo Ha ku adalah anak tanpa ayah. Mengapa nama Hwa Young yang ada di kartu keluarga?mengapa nama anak lelakimu itu yang terdaftar dan bukan putriku?”

Hwa Young langsung berdiri dan berkata Eun Joong nya masih hidup. Joo Ran dengan berteriak menjawab kalau memang Eun Joong masih hidup, bawa Eun Joong kembali, agar dia bisa melihatnya.
Tae Ha langsung berteriak memanggil nama asli Joo Ran yang ternyata Go Seok Bong.
Joo Ran pun langsung menoleh, dan mendapati Tae Ha berjalan mendekat.

Joo Ran berusaha menjelaskan agar Tae Ha ga marah padanya, tapi Tae Ha hanya berkata ayo masuk ke dalam karena dia lapar. Joo Ran tentu heran. Tapi dia senang, karena itu tandanya Tae Ha membela dia depan Hwa Young, istri sah laki-lakinya itu.


Joo Ran kemudian langsung menggandeng Tae Ha, dan datanglah Joo Ha yang senang karena ayahnya sudah kembali. Tae Ha langsung membelai rambut putrinya itu.
Hwa Young melihat itu dari jauh dengan hati miris, kebahagian Joo Ran dengan putrinya, seharusnya dia yang berada di posisi itu dengan putranya. Dengan Eun Joong.
Sedang Joo Ran menoleh memandang Hwa Young dengan senyum mengejek.


Ha Myung Geun pulang ke rumah dengan barang-barang belanjaan yang dia beli tadi. Myung Geun juga membeli jajan yang sama seperti yang dia terima terakhir kali dari putra kesayangannya.


Sementara itu Eun Joong sedang menggambar penguin dengan asiknya ditemani oleh Soo Young. Myung Geun masuk ke ruang dimana anaknya sedang asik menggambar. Siaran televisi sedang menyiarkan tentang konstruksi TaeHa. Ha Myung Geun yang melihat wajah jang Tae Ha di TV mengepalkan tangannya karena geram.
Berita menyebut jika TaeHa konstruksi akan membangun lahan di Jakarta, Indonesia. (Tuuhh..negara kita..^^)

Berita itu juga menyebut bahwa perusahaan konstruksi terbaik dipegang oleh TaeHa konstruksi.
Mendengar dan melihat semua itu, membuat Myung Geun kesal dan langsung mematikan TV.


Eun Joong yang akhirnya tahu ada ayahnya, langsung berhenti menggambar dan mendekati ayahnya. Eun Joong melihat luka di tangan ayahnya dan mengelus luka itu, sambil berkata “Saat ayah bekerja di tempat konstruksi..bekerjalah dengan hati-hati. Ayah tak boleh terluka sekarang.”

Eun Joong menatap ayahnya dan bilang kalau dia tahu itu pasti sakit sekali. Sakitnya teramat sangat, itulah mengapa ayahnya selalu menangis saat tidur malam. Eun Joong bahkan meminta ayahnya agar ke rumah sakit sehingga luka ayahnya bisa disembuhkan dokter.
Myung Geun melihat Eun Joong dengan tatapan benci. Dia langsung mendorong Eun Joong, membuat Eun Joong terkejut dan memanggil ayahnya lirih.

Myung Geun berkata jangan panggil dia ayah.”Tak bisakah kau berhenti memanggilku ayah.”

Soo Young yang melihat ayahnya seperti itu mendekat dan bertanya kenapa ayahnya seperti itu pada Oppa? Myung Geun tidak menjawab dan langsung pergi.


Eun Joong jelas sedih mendapat penolakan seperti itu dari ayahnya, dia menangis dan berulang kali memanggil ayahnya.


Bersambung ke part 2


KOMENTAR :

Yeeaayy..udah mulai menarik sih walau dikit..hehehe..
Kayaknya aku harus nunggu sampe KJW muncul baru bisa sangat semangat dengan drama ini..

Sebenarnya suka sama yang Joo Ran katakan, harusnya Hwa Young bisa bangkit dang a kayak orang gila seperti itu. Bukankah dia pengacara ya, harusnya dia bisa menyelidiki ini sampai tuntas. Yah..tapi apa mau dikata..namanya ibu pasti terluka sekali kan?

Joo Ha?
Aku suka lo sama karakternya. Lucu, bersemangat, dan semoga ga jahat ya..
Kecilnya sih kayaknya baik.

Eun Joong umur delapan tahun, ga terlalu menggemaskan menurutku.. Apa mungkin karena beban hidup yang berat, membuat wajahnya sedikit tidak seimut waktu kecil ya.. hahaha..ngaco akunya.
Imutan pake banget itu ya si Soo Young.

Bersabar untuk part 2nya ya..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^

3 comments:

  1. part 2ny kapan kluar eonni..??
    g sabar menunggu, fighting..^^

    ReplyDelete
  2. Cepet dong pengen bgt liat kjw lg..hee

    ReplyDelete
  3. Mbaa d tggu sinop brktnya,jgn lama lamaa yaaa..semangaattt

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^