Wednesday 24 July 2013

Sinopsis Scandal Episode 2 Part 2


Kwon Hyun masih menunggu ayahnya dan berharap ayahnya akan cepat datang untuk menyelamatkannya.

Part 2

Tae Ha bersimpuh di tanah. Dia seperti berada di suatu tempat. Tae Ha berkata tolong selamatkan dia. Jika dia dimaafkan maka dia akan siap menjadi anjing untuk tuannya sepanjang hidup. Di dalam memang terlihat ada seseorag, namun tidak jelas apakah itu orang yang sedang diajak Tae Ha berbicara.
Tae Ha melanjutkan kalimatnya, kalau dia sudah membeli tanah di Bundang dan Ilsan. Dia juga sudah menjamin transaksi perumahan dengah baik.



Orang di dalam itu terlihat sudah tua, melihat dari tangannya yang sudah keriput. Lalu keluarlah pria tua itu, mendekati Tae Ha yang sedang bersimpuh. Tapi sang kakek hanya berlalu tanpa peduli pada Tae Ha. Tae Ha heran, tapi tiba-tiba kakek mengambil seember air dan langsung menyiramkannya ke tubuh Tae Ha mulai dari atas kepalanya. Ternyata di ember itu juga terdapat ikan-ikan yang langsung mengelepar-gelepar saat sampai ditanah.


Kucing lewat dan langsung menyambar si ikan yang jatuh dari ember tadi. Kakek berkata “Satu orang menghantam belukar, dan yang lainnya menangkap burung.”

Kakek bertanya siapa yang Tae Ha pikir membunuh ikan? Tae Ha atau kucing? “seni hidup dalam menjalani kehidupan adalah, seni mendapatkan waktu yang tepat. ”

Kakek bertanya jadi Tae Ha membuat alasan bom teroris untuk menutupi kerusakan konstruksi? Tae Ha yang sedari tadi menunduk, mengangkat kepalanya, seolah mengangguk. Kakek kemudian berkata lagi, apa karena itu Tae Ha berkata ingin menjadi anjingnya yang setia? Tae Ha langsung menjawab ya.
Kakek menjawab asal Tae Ha tahu saja, kalau dia sudah punya banyak anjing seperti Tae Ha. Dia kali ini ingin memiliki anjing berburu, maka jadilah anjing berburunya. Tae Ha kaget. Tapi langsung mengiyakan. Dia akan menjadi anjing berburu yang setia.
Kakek kemudian bertanya apa dia hanya perlu menghalangi polisi dan laporan tentang kejadian ini? Tae Ha mengangguk dengan wajah memohon. (Kakek..kamu siapa? Kenalan yuukkk…kok hebat bener bisa menghalangi polisi. )

Tae Ha berkata kalau dia perlu ijin sesegera mungkin untuk meledakkan gedung itu.Kakek itupun mengangguk dan Tae Ha langsung mengucapkan terima kasih. Kakek itu menjawab kalau Tae Ha bisa melakukan terima kasih itu di rumah pada Hwa Young
Dia memaafkan Tae Ha karena Hwa Young dan ayahnya. Tae Ha menjawab tentu saja, dia akan melakukannya. Kakek pun menyuruh Tae Ha mengikutinya masuk.
Setelah kakek masuk, Tae Ha hanya tersenyum sinis, merasa bahwa rencananya berhasil. Apakah dia merasa berhasil membodohi si bapak ini?


Kang Joo Pil, sedang memandangi foto runtuhnya bangunan Tae Ha. Joo Pil mengingat pengakuan ahjussi yang berkata kalau sebelum ledakan terjadi, ada semacam gempa bumi. Joo Pil berkata kalau ini benar-benar mengganggunya. Dia bergumam sendiri dengan berkata jadi sebelum bom meledak, gedungnya berguncang. Tapi kenapa? Joo Pil merasa ini sungguh aneh. Dia menggaruk-garuk kepalanya dengan sumpit sambil berkata kalau ini sungguh mencurigakan.


Tiba-tiba Joo Pil berseru kalau dia seorang komunis, maka tentu dia akan merusak jalannya Olimpiade tahun ini, dengan meledakkan bom teroris. Sambil mengambil mie ramennya dan akan siap memakan kemudian Joo Pil berkata kalau rasanya juga tidak mungkin seperti itu. Mengapa harus gedung Tae Ha? Ini sungguh mencurigakan, dan dia sangat penasaran sekali.

Dengan mengunyah remennya, Joo Pil berkata kalau semua bukti tentu ada di lokasi kejadian, maka dengan semangat Joo Pil memutuskan akan mendatangi lokasi kejadian untuk mencari tahu yang sebenarnya.


Myung Geun berjalan dengan tertatih-tatih, menuju gedung Tae Ha. Tidak mempedulikan sakit yang dia rasa dia terus berjalan. Tujuannya hanya satu, menyelamatkan Kwon Hyung. Saat sampai, Myung Geun melihat para petugas yang sedang membersihkan tempat-tempat itu. Myung Geun terkejut dan mengingat saat Tae Ha menaiki alat berat itu dan menghancurkan tempat yang dilindungi pendemo. Dia juga mengingat pagi tadi, dia berjabat tangan dengan Tae Ha yang menjanjikan akan menemukan putranya. Myung Geun menyebut bajingan jahat pada Tae Ha, setelah mengetahui kalau Tae Ha tidak mencari anaknya sama sekali.
Myung Geun berteriak berhenti pada semua pekerja, membuat mereka menjadi kaget dan menoleh. Ada si pemimpin demo kemarin juga disana.


Myung Geun berteriak-teriak menyuruh mereka semua berhenti karena anaknya ada didalam sana. Pemimpin tim disana,bapak-bapak itu, langsung menyuruh pekerja untuk menyingkirkan Myung Geun karena dianggap sebagai pengganggu. Myung Geun tentu berontak dan berkata brengsek pada orang-orang yang menghalanginya saat ini.
Myung Geun mengancam akan menghubungi polisi. Myung Geun menyebut mereka semua brengsek, karena bahkan tidak melaporkan kejadian ini dan malah seolah menutupinya. Apakah mereka semua itu manusia?

Pimpinan tim menunjukkan sebuah surat yang sah berkata kalau bangunan ini memang sudah mendapat ijin untuk diledakkan. Myung Geun semakin terkaget-kaget dan bertanya bagaimana bisa? Myung Geun kemudian bertanya dimana Jang Tae Ha, si bajingan itu?
Pimpinan tim disitu meminta Myung Geun berhenti mengganggu karena saat ini mereka sedang bekerja.
Myung Geun masih bersikeras kalau putranya ada disini. Pimpinan tim meminta Myung Geun mengatakan sesuatu yang masuk akal, jangan mengada-ngada. Tim sudah memastikan mengevakuasi semua orang untuk keluar dari gedung, jadi bagaimana mungkin masih ada orang di dalamnya. Petugas menyeret Myung Geun keluar.


Myung Geun dijatuhkan begitu saja ke tanah, dan tepat saat itu ada sebuah truk yang siap menabraknya. Myung Geun kaget dan langsung menghindar ke samping, sehingga berhasil selamat.
Saat akan mencoba bangkit, tangan Myung Geun yang terluka tidak bisa digerakkan. Dia merasa kesakitan sekali. Tapi kemudian dia melihat sebuah sepatu. Sepatu anak-anak, dan dia yakin itu sepatu putranya.


Myung Geun berlari dengan sekuat tenaga, sambil memanggil-manggil nama Kwon Hyung. Dia memegang erat sepatu itu. Myung Geun menyuruh supir truk untuk berhenti. Dia Terus berlari dan berusaha mengejar truk itu yang jaraknya semakin jauh dengannya.
Tiba-tiba truk berhenti karena hampir bertabrakan dengan Joo Pil, yang sedang menuju ke lokasi.
Joo Pil marah-marah pada si supir truk, dan si supir juga ikut memarahi Joo Pil.


Akhirnya Myung Geun berhasil mengejar truk itu, karena dia berhenti, dan Joo Pil tentu heran melihat laki-laki ini.
Myung Geun berkata kalau dia ingin melihat tempat pembuangannya. Jadi tolong ijinkan dia.
Ahjussi supir truk bertanya kenapa memangnya?
Myung Geun pun langsung menjelaskan kalau sepatu anaknya keluar dari truk ini tadi. Kang Joo Pil semakin kaget mendengar Myung Geun yang benar-benar memohon itu.


Ahjussi itupun mempersilakan Myung Geun untuk melihatnya. Myung Geun yang sudah berada di atas truk, langsung mencoba mencari-cari. Dan mata Myung Geun melihat sesuatu, sesosok tangan kecil yang sedang mengepal. Tangan itu tertutup, membuat Myung Geun mencoba menyingkap untuk memastikannya.

Kemudian Myung Geun melihat plester luka yang dia tempelkan untuk bekas luka borgol di tangan putranya pagi tadi. Plester itu bahkan sudah dia beri gambar, dan Myung Geun melihatnya dengan jelas. (Aku sediih banget..)


Myung Geun menagis melihat tangan anaknya (Aku ga bisa bayangin, mobil besar pengeruk itu mengangkat tubuh kecil Kwon Hyung, dan akhirnya membuat dia terpisah dengan bagian tubuhnya yang lain. Menakutkan. )

Myung Geun mengingat semuanya lagi, saat dia berhasil menemukan Kwon Hyung tadi, namun tak berhasil menyelamatkannya. Myung Geun menangis histeris sambil tetap memegang tangan anaknya yang sudah terbujur kaku.

Lalu saat membuka gengaman tangan anaknya, Myung Geun mendapati tangan anaknya sedang menggenggam jajan yang sama dengannya. Makanan kecil anaknya yang diberikan untuknya tadi pagi jika dia lapar. Melihat itu membuat air mata Myung Geun semakin keluar. Kang Joo Pil yang melihat itu dengan mata kepalanya sendiri, ikut terkejut. Matanya terbuka lebar, mengetahui ada mayat di dalam truk ini.
Myung Geun terus menangis, sambil menggenggam dengan erat tangan anaknya sambil bergumam “anakku..”(Apakah benar itu hanya potongan tangan Kwon Hyun saja..mengerikan..)


Keesokan paginya di kediaman keluarga Tae Ha. Joo Ran menyiapkan jas yang akan dipakai Tae Ha pagi ini. Dia juga membantu Tae Ha memakaikannya. Joo Ran berkata bercerai saja dengan Hwa Young. Tae Ha bertanya kenapa? Dengan mengancam Joo Ran berkata kalau Tae Ha ga mau bercerai dengan Hwa Young maka lebih baik dia dan Tae Ha berakhir sampai disini saja.

Tae Ha memandang Joo Ran, dan Joo Ran langsung berkata baiklah dia mengerti, tapi paling tidak daftarkan pernikahan mereka juga.
Tae Ha berkata apa Joo Ran menginginkan dia menjadi Bigami? Joo Ran bingung dan bertanya apa itu Bigami? Tae Ha menjawab kalau Bigami itu adalah seorang pria yang sudah menikah, tapi malah menikah perempuan lain, dan hidup dengan perempuan itu. Jadi Bigami itu hidup dalam dua rumah tangga. Joo Ran berkata dengan nada senang kalau Tae Ha sudah melakukan itu.


Joo Ran mengikuti Tae Ha yang melangkah keluar dan berkata kalau begitu biarkan dia dan Joo Ha tinggal di rumah ini. Saat itulah Hwa Young datang dan berkata pada Tae Ha kalau sudah lama mereka tidak bertemu. Joo Ran tentu kaget melihat Hwa Young.

Joo Ran berkata kalau apa yang Hwa Young lakukan sepagi ini di rumah orang? Joo Ran bahkan menyebut kalau Hwa Young ga punya sopan santun. Hwa Young meminta pada Joo Ran untuk memberi dia dan Tae Ha sedikit waktu. Tae Ha setuju dengan yang Hwa Young inginkan.

Tae Ha berkata ayo bicara di ruangannya. Joo Ran menghalangi Tae Ha dan berkata agar bicara di depannya saja.
Tae Ha tetap melangkah, namun Joo Ran merentangkan tangannya dan berkata agar Tae Ha serta Hwa Young bicara di ruang tamu saja.


Akhirnya Tae Ha mengalah, dan berbicara di ruang tamu mengikuti keinginan Joo Ran. Tae Ha berkata jadi setelah 5 tahun, Hwa Young hanya meninggalkan surat cerai saat dia bahkan sedang ga ada di rumah. Hwa Young berkata pasti Tae Ha belum melihat surat cerainya itu. Joo Ran seolah ga merasa bersalah, dan Hwa Young kemudian berkata kalau dia tahu Tae Ha belum melihatnya maka dia bawakan salinannya. Joo Ran tentu kaget.

Hwa Young langsung mengeluarkan amplop, dna menaruhnya di meja. Tae Ha mengambil dan membuka amplop itu. Sedang Joo Ran sangat keakutan jika Tae Ha tahu tentang nama Jang Eun Joong, di surat cerai itu.
Tae Ha langsung memandang Hwa Young tanda dia bingung.


Hwa Young berkata kalau sebenarnya dia ingin menghapus nama itu tanpa sepengetahuan siapapun. Itu sebabnya dia pergi keluar negeri. Joo Ran berkata siapa yang tahu kalau itu benar-benar anak Tae Ha? Mana buktinya? Joo Ran berkata pada Tae Ha, kalau bisa saja itu dilakukan Hwa Young untuk mengambil harta Tae Ha, padahal bisa saja itu anak orang lain.
Tae Ha meminta Joo Ran menutup mulutnya. Joo Ran kaget.

Tae Ha berkata pada Hwa Young kalau biarkan dia melihat Eun Joong. Tiba-tiba Hwa Young berkata kalau dia ga akan melakukannya. Dia ga akan meminta perceraian itu dan mengajak Tae Ha untuk hidup bersama demi anak mereka. Joo Ran tentu terkejut dengan apa yang Hwa Young katakan. Hwa Young mengeluarkan foto Eun Joong. Tae Ha mengambil foto itu dan melihatnya.


Myung Geun memandang foto anaknya. Foto Kwon Hyung, di hari pemakaman anaknya ini. Joo Pil datang menemui Myung Geun dan menunjukkan kartu namanya. Joo Pil berkata kalau kematian anak Myung Geun, bukan sebuah kecelakaan tapi pembunuhan. Myung Geun kaget, dan Joo Pil melanjutkan kalau ada kemungkinan gedung itu roboh bukan karena Bom.


Kang Ho yang melihat Hwa Young keluar rumah menyapa dan berkata kalau sudah lama mereka ga bertemu. Kang Ho menunduk hormat, pada Hwa Young. Saat Hwa Young akan pergi, tiba-tiba dia mengeluarkan disket video yang kemarin diberikan Joo Ran padanya, dan langsung menyuruh Kang Ho untuk memberikannya pada Tae Ha.


Tae Ha yang ada di ruangannya, terlihat senang sekali menatap foto putranya itu.
Sedang Joo Ran masih berdiam di ruang tamu dengan perasaan sangat kesal.
Dia teringat Tae Ha yang langsung ingin menemui Eun Joong begitu mengetahuinya.
Dan saat itu Hwa Young menjawab kalau dia akan membawa Eun Joong pada Tae Ha, setelah Tae Ha menendang keluarga lain dari rumah ini, yang tentu itu dimaksudkan untuk dirinya. Hwa Young juga berkata kalau Tae Ha bisa menghubunginya setelah menendang perempuan lain itu, dan Tae Ha bisa bertemu dengan Eun Joong.
Joo Ran berteriak-teriak dengan kesal mengingat semua itu.


Kang Joo Pil menjelaskan analisanya, kalau ini adalah perbuatan keji, walau memang belum ada bukti untuk itu. Tapi Myung Geun ga perlu khawatir karena dia akan mengungkap lengkap cerita ini. Joo Pil bertanya pada Myung Geun apa ini masuk akal? Ada banyak wartawan di Korea, kenapa tak satupun yang meliput berita ini? Bagaimana wartawan-wartawan itu tidak memiliki hati nurani sama sekali? Joo Pil berkata kalau dia bahkan sudah memeriksa semua Koran tapi ga ada satu barispun berita mengenai kejadian ini. Sementara faktanya ada seorang anak kecil yang meninggal. Dunia ini benar-benar gila.
Myung Geun mendengar penjelasan Joo Pil dan membuatnya berfikir.

Joo Pil berkata walau memang ga banyak buktinya, tapi dia sangat yakin. Semakin dia menggali, rasanya semakin dekat dengan bukti itu. Bukankah sangat aneh, ada bom tapi bangunan runtuh, dan pihak Tae Ha langsung membersihkannya keesokan hari. Bahkan anjing yang lewatpun akan tertawa jika melihat itu. Myung Geun merasa itu benar. Tiba-tiba Myung Geun berjalan meninggalkan Joo Pil membuat Joo Pil heran dan berkata kalau dia belum selesai bicara.
Joo Pil bilang, kalau minggu lalu ada seorang pekerja yang terluka dan pergi ke RS dengan ambulans. Jika pekerja itu mau menjadi saksi, maka itu bukti yang kuat untuk mereka.
Myung Geun hanya berhenti sebentar, lalu kembali melanjutkan langkahnya.


Secara mengejutkan, Tae Ha yang sedang senyum-senyum sendiri di mobilnya, tiba-tiba dihadang oleh Myung Geun, yang langsung menaiki bagian depan mobilnya. Membuat Kang Ho menginjak rem secara mendadak, dan mengejutkan Tae Ha. Tae Ha terkejut melihat siapa yang ada di depannya.

Tae Ha berkata pada Kang Ho agar segera membereskan Myung Geun. Dengan tanpa takut, Myung Geun mendekati Tae Ha, dan langsung menarik kerah jas Tae Ha, dan Tae Ha bertanya apa yang sedang Myung Geun lakukan?


Myung Geun menghajar Tae Ha. Kang Ho dengan sigap langsung menghadang serangan Myung Geun dan menyelamatkan bosnya. Dengan sekali pukul saja, Myung Geun berhasil di lumpuhkan oleh Kang Ho. Tae Ha tanpa berdosa berkata kalau dia ga akan menuntut Myung Geun karena mereka sama-sama menyerang. Myung Geun menatap tajam pada Tae Ha, dan Tae Ha berkata kalau Myung Geun punya dendm padanya, lebih baik katakan pada asistennya, Shin Kang Ho. Dan datang ke kantornya, lalu membuat janji jika ingin bertemu dengannya.


Tae Ha akan pergi, tapi Myung Geun berkata kalau gedung Tae Ha tetap akan rubuh, walaupun tidak ada bom dipasang didalamnya. Langkah Tae Ha langsung berhenti. Tae Ha membersihkannya, tidak karena ingin menolong orang, tapi utuk menutupi rahasia Tae Ha, dan segalanya. Tae Ha langsung menyingkirkan bukti itu keesokan harinya.

Tae Ha yang belum berbalik sama sekali, merasa geram karena Myung Geun tahu rahasianya. Myung Geun berkata kalau Tae Ha sama sekali ga ingin menyelamatkan anaknya. Tae Ha ga akan sama sekali peduli bahkan jika anaknya mati.

Tae Ha berbalik memandang Myung Geun dan berkata jangan hanya bicara omong kosong, tapi langsung tunjukkan bukti padanya. Tae Ha mendekat dan dengan nada mengancam berkata pada Myung Geun, kalau Myung Geun ga bisa membawa bukti, dan emnuduhnya seperti ini, maka dia akan melaporkan Myung Geun atas tuduhan palsu. Tapi jika Myung Geun ga ingin itu terjadi, maka lebih baik Myung Geun diam dan pergi saja.


Tae Ha kembali melangkah masuk gedung kantornya, dan Myung Geun berkata kalau dia akan menunjukkan bukti itu. Namun Tae Ha ga peduli, dan terus masuk. Myung Geun tetap berkata kalau dia akan membawa bukti itu.


Tae Ha masuk ke ruangannya dengan perasaan sangat kesal. Dia berkata pada kang Ho untuk segera mencari apa yang sedang dilakukan, dan siapa yang ditemui Myung Geun. Kang Ho mengangguk tanda mengerti.


Myung Geun terlihat tidak bergairah seperti yang lain, yang sedang menonton acara di TV dan berteriak-teriak senang. Myung Geun bersama Joo Pil, dan bertanya kapan akan muncul? Diperlukan seorang wartawan aar kisahnya bisa muncul, dan orang-orang bisa tahu yang sebenarnya. Wartawan ga ada yang mau mendengarnya. Joo Pil dengan santai berkata kalau artikelnya akan keluar senin ini. Jadi Myung Geun ga usah khawatir.

Joo Pil mengeluarkan sesuatu di kantongnya, berisi rekaman wawancaranya dengan pekerja yang berkata kalau pekerja itu disuruh Pihak Tae Ha untuk menambal retakan-retakan dinding di gedung Tae Ha dengan mengecatnya. Myung Geun mendengar penuturan si pekerja melalui rekaman itu. pekerja itu berkata kalau retakan-retakan itulah yang menyebabkan gedung runtuh, bukan bom teroris seperti kabar yang tersiar saat ini. Pekerja itu juga bilang, kalau dia mau tutup mulut asal diberi $5000
Myung Geun terkejut. Dia berkata kalau rekaman itu biar dia yang memegang, Joo Pil langsung menolak, dan bilang kalau dia akan memerikan rekaman ini pada Joo Pil besok.
Kang Ho terlihat ada disana, dan tentu mengetahui semua yang Joo Pil dan Myung Geun lakukan.


Joo Pil sedang sibuk mengetik di ruangannya. (Masih pake mesin tik, berarti emang masih jaman dahulu kala..hihihi)
Lalu tanpa Joo Pil sadari, Kang Ho masuk ke ruangan itu. Joo Pil terkejut memandangnya, dan bertanya apa ini? Kang Ho bilang kalau Jang Tae Ha dari perusahaan Tae Hwa ingin bertemu dengan Joo Pil. Dengan gerak reflek, Joo Pil menutupi kertas yang berisi ketikannya.
Joo Pil bertanya kenapa Tae Ha ingin bertemu dengannya? Kang Ho menjawab kalau dia juga ga tahu.


Joo Pil memenuhi ajakan itu, dan bertemu Tae Ha. Joo Pil langsung berkata kalau Tae Ha ingin menyuapnya agar tutup mulut, maka sebaiknya Tae Ha menyerah saja. Karena dia ga tertarik dengan uang, tapi dia tertarik dengan liputan.
Tae Ha mengangguk dan berkali-kali melihat jamnya, lalu berkata pada Joo Pil agar Joo Pil mengangkat telepon yang berdering itu. Joo Pil heran tapi mematuhinya.

Saat mendengar siapa yang menelepon, Joo Pil langsung berubah menjadi lebih hormat. Dan ternyata yang menelpon adalah kakek-kakek yang ditemui Tae Ha yang berpengaruh sekali orangnya, sehingga membantu Tae Ha. Kakek itu meminta Joo Pil untuk menjaga orang-orangnya.


Setelah telepon usai, Tae Ha memberikan sebuah kaset video pada Joo Pil. Joo Pil bertanya, apa ini? Tae Ha berkata kalau itu adalah liputan yang lebih besar yang akan membuat Joo Pil tertarik. Tae Ha menyuruh Joo Pil menulis berita tentang apa yang ada di kaset itu. Bukankah artikel Joo Pil akan keluar hari ini?
Tae Ha berkata kalau ini bukanlah ancaman, tapi hanya negosiasi.
Joo Pil terlihat berfikir.


Myung Geun langsung membeli majalah dan melihat artikel berita yang dijanjikan Joo Pil terbit hari ini. Tapi setelah dibuka setiap halamannya, tidak ada berita itu. Myung Geun merasa aneh. Yang ada malah terungkapnya Video Sex seorang artis. Dan Myung Geun melihat siapa penulisnya. Tentu saja Myung terpana, karena Joo Pil lah penulis artikel itu.
Myung Geun masih ga percaya, dan melihat sampul majalah itu, dan benar kalau inilan majalah dimana Joo Pil menulis srtikel didalamnya.
Myung Geun kesal sekali, dan langsung melempar majalahnya itu, mengagetkan pengunjung lain, yang juga sedang membaca.


Tae Ha sedang berbicara di telepon dengan seorang bocah dan bertanya siapa nama ayah bocah itu? Ternyata Tae Ha berbicara dengan Eun Joong, yang menjawab kalau nama ayahnya adalah Jang Tae Ha. Tae Ha terkejut, tapi juga senang. Tae Ha berkata agar Eun Joong menunggunya dalam waktu 10 menit. Eun Joong tahu itu ayahnya dan tentu menyetujui apa yang ayahnya bilang. Sebelum Tae Ha menutup teleponnya, Eun Joong berkata kalau dia merindukan ayahnya. Dia memikirkan ayahnya setiap hari. Tae Ha terharu mendengar apa yang diucapkan putranya itu. Eun Joon berkata lagi kalau dia juga menulis sebuah surat untuk ayahnya. Dan dia akan memberinya saat mereka sudah bertemu nanti. Hwa Young mendengarkan percakapan ayah dan anak itu.

Tae Ha bertanya benarkah Eun Joong menulis surat untuknya? Eun Joong membenarkan, dan bilang kalaupun Tae Ha ga menyukainya, dia berharap Tae Ha tetap menerima dan mau membacanya. Tae Ha menjawab Ya. Dan menutup telepon itu, dia sedih mendegar apa yang Eun Joong katakan, putranya merindukan dan memikirkannya setiap hari. Dia tersentuh karena itu dan hampir menangis.


Myung Geun menunggu di depan rumah Tae Ha. Dia sudah menyiapkan pistol di saku celananya. Lalu keluarlah Jang Eun Joong, dan Myung Geun melihat bocah itu. Eun Joong yang juga melihat Myung Geun terkejut, Myung Geun juga sama.
Eun Joong melihat pistol ditangan Myung Geun, dan Eun Joong yang saat itu juga memegang pistol mainan, segera berkata dor, sambil mengarahkan pistol mainannya pada Myung Geun. Eun Joong berkata “Ayah..aku bilang dor.”


Dengan tingkah lucunya Eun Joong berkali-kali berkata dor pada Myung Geun yang hanya terpana. Eun Joong belum tahu jika Myung Geun bukanlah ayahnya, terlebih dia memang belum pernah melihat sedikitpun seperti apa wajah ayahnya,jadi saat melihat Myung Geun, dia mengira Myung Geunlah ayahnya.


Myung Geun teringat Kwon Hyung nya. Kwon Hyung yang pagi itu juga berkata dor padanya sambil mengacungkan pistol mainan. Myung Geun menangis, dan memegang dadanya yang terasa sakit. Dia langsung terjatuh di tanah.
Eun Joong yang mengira itu ayahnya dan terjatuh langsung ikut menangis. Dia berkata agar ayahnya jangna ikut menangis. Eun Joong memeluk Myung Geun. Dan Myung Geun balas memeluk Eun Joong.


Tiba-tiba ada sinar mobil menyilaukan Myung Geun, membuat Myung Geun langsung menoleh, dan tahu itu mobil Jang Tae Ha. Myung Geun jelas kaget, dia langsung menggendong Eun Joong, dan membawanya pergi.


Sementara itu, Tae Ha tidak sabar bertemu dengan putranya. Tapi dia melihat dari dalam mobil seseorang yang sedang menggendong bocah. Tae Ha keluar mobil, dan merasa aneh dengan yang dilihatnya tadi.



KOMENTAR :

Hmm..jadi begitu sebenarnya, awal yang menarik. Walau masih ga rela, anak seimut Kwong Hyung ditiadakan begitu cepat.

Belum bisa berkomentar banyak, yang penting diposting aja sinopnya. Hehehe
Maaf yang untuk episode 3 harus menunggu lama, karena aku mulai focus lagi pada Shark.

Terima kasih yang sudah mau berkunjung dan memberikan komentar di Blogku ini. Walau aku jarang membalas, tapi aku membaca semua komentarnya kok, dan merasa sangat senang.^^

6 comments:

  1. Eonnie gomawo synopsis nya...


    Ditunggu lanjutan nya unnie

    ReplyDelete
  2. secepatnya ya yg ke 3...
    gomawo

    ReplyDelete
  3. sabarrrrrr
    like...............
    ya walau dh ketinggalan tgl 6 eps. lagi. tp aku tetep ikutin drama ini

    ReplyDelete
  4. Dilanjut ya mba .... buat sinopnya.. aq nunggu penasaran
    baca eps 2 bikin nangis...mersakan apayg di rsakan Myun Geun, kehilnagan anak...
    ditambah itu anak sih Kwong Hyun lucu banget... nangis baca nya... kaya nya sakit banget tuh,,,, hedehhh

    DILANJUT YA MBA JGN BERHENTI BUAT SINOP nya..
    ga apa2 lama saya akan setia menanti sinop nya mba

    FIGHTING :)

    ReplyDelete
  5. fighting eonni..^^

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^