Monday 8 April 2013

Sinopsis SCHOOL 2013 Episode 15 Part 3

Ha Kyung

berkata terus terang pada In Jae kalau dia memang kesal karena Kang Joolah yang diposisi pertama. Dia juga berkata kalau karena belajarlah smeua menajdi suli menurutnya



Na Ri menemui Se Chan diruang guru, untuk menyerahkan tugasnya. Se Chan menelitinya dan berkata kenapa Na Ri menjawab semua dnegan salah. Na Ri menjawab saat ini pikirannya sedang rumit. Se Chan kan tidak tahu tentangnya seperti apa? “Aku,,namaku unik, jadi banyak orang yang tahu namaku, dan langsung mengingatnya, tapi tidak banyak yang mengingat wajahku. Aku tidak punya kehadiran yang kuat. Apa guru tahu apa itu kehadiran yang kuat?”

Se Chan bertanya apa yang Na Ri katakan? Na Ri tidak menjelaskan dan malah berkata kalau sekarang Se Chan sudah mengenal dia kan? “Kalau ada yang menyebut Gae Na Ri, maka kau akan mengingat wajahku kan? Anak-anak sepertiku, jika guru mengakuiku, itu bagus.”

Na Ri masih melanjutkan kalimatnya “Tapi disisi lain..aku juga khawatir guru akan menganggapku sebagai pencuri.”
Na Ri khawatir orang-orang yang mengingat namanya akan menganggapnya sebagai pencuri, jika mereka tahu kejadian yang sebenarnya.

Se Chan menjawab kalau dia bahkan lupa tentang bagian itu (pencuri) jadi Na Ri tidak perlu khawatir karenanya.
Na Ri senang mendengarnya dan bertanya apa Se Chan benar-benar lupa tentang itu?
Se Chan pun mengiyakan dan menyuruh Na Ri memecahkan soal dengan benar mulai besok. Na Ri pun mengangguk.



Jung Hoo masih melakukan hukumannya dengan rajin. Tiba-tiba Yi kyung datang mengejutkannya. Kayak ngomong Ci Luk Ba. LOL
Yi Kyung datang bersama ji Hoon. Yi Kyung bertanya berapa lama lagi Jung Hoo menyelesaikan hukumannya ini? Jung Hoo menjawab hanya sampai minggu ini. Jung Hoo bertanya ada apa? Yi Kyung hanya tersenyum-senyum saja, kemudian berkata kalau dia dan Ji Hoon ingin memberikan sesuatu pada Jung Hoo.



Yi Kyung menunjuk jempolnya yang kosong, lalu mengangkat jempolnya kebelakang dan tiba-tiba di jempol Yi Kyung yang kosong tadi sudah terselip cincin. Yi Kyung dnegan senang menunjukkannya pada Jung Hoo. “Ta Da..”

Ji Hoon berkata “Ada hal-hal lain untuk dijual, tapi, bagaimana bisa kau menjual cincin ibumu?”

(Ampuunn ternyata selama ini benda itu cincin ibu Jung Hoo..)

Jung Hoo yang mendengar itu, hanya memejamkan matanya. Yi Kyung berkata apa Jung Hoo tahu kalau dia dan Ji Hoon melewati banyak hari-hari menderita karena harus mendapatkan cincin ini lagi? Yi Kyung pun menyerahkannnya pada Jung Hoo.




Jung Hoo marah dan berkata kalau jangan ikut campur, dan langsung menepis tangan Yi Kyung yang terulur menyerahkan cincin itu, sehingga cincin ibu Jung Hoo terlempar. Mungkin masuk di dalam kantong-kantong sampah itu, atau hilang menggelinding. Entahlah..
Jung Hoo berkata lagi kalau tidak ada seorangpun yang menyuruh Ji Hoon dan Yi Kyung untuk menemukan hal itu kembali.

Yi Kyung bertanya “Hal itu?”
Apa untuk cincin ibunya Jung Hoo hanya menganggap barang sepele, dan berkata “hal itu”
Dia sudah mentolerir sikap Jung Hoo akhir-akhir, bahkan sudah memaklumi Jung Hoo yang menjual cincin ibunya. Tapi, berhentilah membentak.
“Apa Egomu lebih penting dari cincin ibumu yang sudah meninggalkanmu?”

Jung Hoo menjawab apa Yi Kyung pikir ini karena egonya yang tinggi dia bertingkah seperti ini? Jung Hoo menjawab kalau dia hanya tidak ingin berhutang.
Yi Kyung mengeluh..”Siapa yang peduli tentang hutang diantara sesama teman?”

Jung Hoo menjawab kalau hanya dia saja yang terus-terusan membuat hutang bukan mereka berdua. Hanya dia yang terus menerus membuat masalah bukan Yi Kyung dan Jung Hoo. Jadi bagaimana bisa dia melakukan itu pada temannya, menyuruh temannya untuk melunasi hutangnya.
Ternyata Jung Hoo memang menyayangi kedua temannya itu. Dia langsung pergi meninggalkan mereka berdua, karena dia tidak mau perasaannya yang sebenarnya ketahuan oleh Yi Kyung dan Ji Hoon.



Ji Hoon bertanya apa Jung Hoo takut kalau dia tidak bisa berteman lagi dengan mereka jika mereka tahu Jung Hoo menjual cincin ibunya. Kemudian Ji Hoon tersadar, tentang cincin ibu Jung Hoo yang dilemparkannya tadi entah kemana.
Ji Hoon mengatakannya pada Yi Kyung, untuk menemukan cincin itu dulu.
Merekapun segera mencarinya



Di kelas 2-2, Min Ki yang sedang asik belajar didatangi Ji Hoon yang bertanya tentang buku Julius Caesar padanya. Min Kin tersenyum dan bertanya apa Ji Hoon ingin meminjamnya lagi? Ji Hoon menjawab iya sambil berbisik-bisik. Min Ki pun dengan senang hati meminjamkannya pada Ji Hoon. Min Ki kemudian berkata kalau bukunya ini kumpulan dari catatannya dan Eun Hye, jadi pasti lengkap.
Ji Hoon berterima kasih..Min Ki bertanya untuk apa berterima kasih? Kalau Ji Hoon memang ingin meminjamnya, tentu dia akan meminjamkan dengan senang hati, kapanpun Ji Hoon butuh katakan saja langsung padanya.
Ji Hoon pun mengangguk senang.



Ji Hoon keluar kelas dan melihat isi buku yang dipinjamnya, ada Eun Hye yang kebetulan akan masuk ke dalam kelas, sehingga Eun Hye pun menghentikan langkahnya menatap Ji Hoon heran. Eun Hye kemudian mendekati Ji Hoon dan bertanya darimana Ji Hoon mendapatkan buku itu? Ji Hoon menjawab kalau dia mendapatkannya dari Min Ki. Eun Hye hanya tersenyum dan berlalu begitu saja kedalam kelas. Dia berkata sambil lalu berapa banyak yang Ji Hoon dapatkan dengan menjual catatan itu? (Nyindir masalah ponsel ini..)
Temannya menjawab bagaimana dia bisa tahu, dia kan bukan yang mencurinya.

Ji Hoon hanya menarik nafas dan menyandarkan kepalanya ke pintu, dan Jung Hoo melihatnya dari jauh.



Ji Hoon mencoba sabar, tapi tidak bisa dan langsung masuk ke kelas menyusul Eun Hye. Dia bertanya apa maksud dari sindiran Eun Hye tadi? Apa yang dia curi? Eun Hye hanya tersenyum mengejek. Ji Hoon semakin kesal dan mengacungkan bukunya lalu memanggil Min Ki. “Min Ki, kau meminjamkannya padaku kan?”
Min Ki membenarkan hal itu. Eun Hye dengan santai menjawab apa ada yang bilang sesuatu padanya? Jangan Ge-Er dulu.

Ji Hoon berteriak “Kau bilang aku mencurinya”
Eun Hye berkata kalau dia berfikir Ji Hoon mencuri lagi. Ji Hoon semakin marah, apa maksud dari omong kosong yang Eun Hye katakan?
Eun Hye balas berteriak dan menjawab kalau yang dia katakan bukan omong kosong. Semua orang di kelas ini juga sudah tahu, kalau Ji Hoon yang mencuri ponsel Hae Seon. Semua kaget termasuk Ji Hoon. Dia tidak menyangka tuduhan itu mengarah padanya.



Yi Kyung yang pertama berdiri untuk protes dan membela sahabatnya. Ji Hoon bertanya siapa yang mengatakan itu? Dia bukan pencurinya. Eun Hye dengan dingin berkata siapa yang percaya dengan kata-kata Ji Hoon?
Jung Hoo juuga mulai kesal karena bagaimanapun Ji Hoon adalah sahabatnya. Dia berteriak, membuat Eun Hye menoleh ke belakang, Jung Hoo langsung menghampiri Eun Hye dan berkata kalau apa yang Ji Hoon bilang adalah benar. Jadi jangan terus menuduhnya.
Ha Kyung langsung berdiri dan mencoba menghentikan mereka.



Eun Hye mana peduli dengan Ha Kyung yang berusaha melerai mereka, dan dengan ketus berkata kenapa Jung Hoo yang marah? Jung Hoo dengan membentak berkata kalau orang lain yang mencuri ponsel Hae Seon.Bukan Ji Hoon. Eun Hye bertanya siapa orangnya? Apa itu Jung Hoo. Tentu kalimat tadi membuat amarah Jung Hoo semakin berapi-api. Jung Hoo berkata kalau Eun Hye sudah gila. Dia kemudian mengambil meja dan siap melemparnya kearah Eun Hye, tapi Heung Soo dan Yi Kyung menahan Jung Hoo, sehuingga meja itu hanya terdorong. Tapi sial bagi Ha Kyung, karena Ha Kyunglah yang terkena meja itu sehingga kakinya terluka.
Jung Hoo tentu kaget begitu juga Heung Soo.
Jung Hoo tidak berniat melukai Ha Kyung. Itu bukan keinginanya.



Heung Soo langsung melepaskan pegangannya pada Ji Hoon, dan menolong Ha Kyung yang terluka. Heung Soo berkata lebih baik Ha Kyung segera ke klinik sekolah, dan Heung Soo pun mengantarnya.
Hae Seon dan Na Ri baru masuk kelas, dan heran melihat keributan yang terjadi.



Eun Hye masih menuduh Ji Hoon atau Jung Hoo yang mencurinya. Jung Hoo langsung membantah dan dengan kesal berkata kalau orang lain pencurinya. Bukan dia atau Ji Hoon. Eun Hye lalu bertanya lagi, siapa orang yang pencurinya kalau bukan mereka berdua? Kalau Jung Hoo tidak bisa bilang, berarti ya salah satu dari mereka yang melakukannya.
Jung Hoo galau, dilemma, apakah dia akan mengatakannya atau tidak? Tapi Jung Hoo sudah tidak tahan dengan sindiran Eun Hye dan langsung mengatakan kalau Gae Na Ri pelakunya.
Semua kaget dan langsung menoleh memandang Hae Seon dan Na Ri yang sedari tadi diam di dekat papan tulis.

Hae Seon tertawa tidak percaya, dan berkata kalau itu tidak mungkin. Na Ri hanya diam saja. Hae Seon jadi heran dengan ekspresi Na Ri yang berbeda. Apakah memang benar Na Ri pelakunya? Hae Seon pun ingin menegaskan sehingga bertanya langsung apa benar Na Ri pelakunya? Tapi Na Ri sama sekali tidak menjawab,dan Hae Seon langsung melepas tangannya yang menggenggam Na Ri.



Na Ri malu dan langsung mengambil tasnya untuk pulang, dia tidak mampu menjawab apapun. Atau menjelaskan. Hanya menunduk saja. Tingkahnya yang diam semakin membuat semua yakin kalau Na Ri lah pelakunya.



Nam Soon dan Kang Joo bertemu dipersimpangan tangga. Kang Joo akan turun sedangkan Nam Soon akan naik, mereka sama-sama berhenti dan Kang Joo memuji Nam Soon yang berhasil mengendalikan kelas. Nam Soon balik memuji Kang Joo yang berhasil ada di posisi pertama, Kang Joo hanya tersipu malu. Nam Soon mengacungkan tinjunya untuk tos pada Kang Joo, dan saat itulah Ha Kyung lewat dipapah Heung Soo.
Kemudian Nam Soon melihat mereka berdua.



Nam Soon melihat tangan Ha Kyung yang sedang dalam genggaman Heung Soo. Ha Kyung jadi salah tingkah dan langsung melepaskan tangannya.Mungkinkah ini sinyal agar Nam Soon tidak cemburu padanya.



Kang Joo kaget melihat Ha Kyung terluka dan langsung menghampiri Ha Kyung. Dia bertanya apa Ha Kyung baik-baik saja?
Ha Kyung menjawab kalau dia baik-baik saja. Kang Joo pun memapah Ha Kyung untuk menuruni tangga.



Nam Soonpun hanya melirik Ha Kyung sekilas saat melewati tempatnya. Dia kemudian menghampiri Heung Soo, yang masih diatas. Nam Soon bertanya apa yang terjadi? Heung Soo menjawab Oh Jung Hoo. Nam Soon terkejut dan bertanya Oh Jung Hoo lagi? Nam Soon berkata lebih baik berpura-pura saja tidak tahu. Heung Soo nenjawab santai, dia sudah melakukannya.



Di kelas 2-2, In Jae ada di belakang, sedangkan Se Chan ada di depan kelas. Se Chan bertanya kemana Gae Na RI pergi?
Ga Eun menjawab kalau Na Ri pulang kerumah. Se Chan bertanya lagi, kenapa? Semua diam dan tidak menjawab. In Jae kemudian bertanya apa terjadi sesuatu? Semua masih tetap tidak menjawab.



Setelah kelas usai, In Jae dan Se Chan yang berjalan berdampingan, masih merasa heran dengan diamnya anak-anak tadi. In Jae pun berkata kalau pasti sudah terjadi sesuatu pada mereka (anak-anak)? Se Chan menjawab mungkin saja. In Jae bertanya apa menurut Se Chan itu masalah yang besar? Se Chan menjawab pasti besok mereka tahu jawabannya. Menurut Se Chan kalau memang masalahnya besar, maka besok akan menjadi tambah besar, jadi pasti akan menyebar dengan cepat beritanya.



Dan benar saja, keesokan harinya, Se Chan dan In Jae dikagetkan dengan berita Song Ha Kyung terluka. Mereka ada di ruangan kepala sekolah, dimana ada Ibu Ha Kyung, Wakasek, Kepsek Im dan Guru Uhm. Soo Chul bertanya apa In Jae tidak tahu karena melihat ekspresi In Jae yang terkejut.
Ibu Song berkata wajar kalau In Jae atau Se Chan tidak tahu, dia bisa mengerti. Ha Kyung tidak pernah bilang apapun, makanya dia juga tidak tahu sebelumnya. Tapi Ibu Eun Hye (Rumpi emnag ibu-ibu..^^) meneleponnya dan menceritakan semuanya.

In Jae bertanya dibagian mana Ha Kyung terluka dan seberapa parah?
Ibu Song menjawab dnegan sinis, tidak penting seberapa parah lukanya, yang penting Ha Kyung terluka.
Guru Uhm berkata kalau Ibu Song ingin membuka kasus ini sebagai kasus kekerasan sekolah.

Dengan kompak In Jae serta Se Chan bertanya siapa tersangkanya? Guru Uhm mantap menjawab Oh Jung Hoo.



Jung Soo berkata kalau ini adalah keinginan dari penggugat atau korban, jadi mau tidak mau kasus ini harus dibuka.
Dia meminta pada guru Uhm untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk membuka kasus ini.



Guru Uhm memanggil Jung Hoo, dan berkata dia harus mendengar apa yang terjadi sebenarnya. Jung Hoo menjawab smeua ini karena Eun Hye. Eun Hye menuduh dia dan Ji Hoon sebagai pencuri, jadi dia kesal. In Jae terlihat mendampingi Ji Hoon menghadapi guru Uhm.
Guru Uhm bertanya kenapa malah Ha Kyung yang terluka?
Jika sampai kasus kekerasan ini dibuka, maka ayah Jung Hoo harus datang kesekolah.

Jung Hoo kesal dan berteriak, daripada memanggil ayahnya mending keluarkan saja dia langsung dari sekolah.

(Kenapa aku jadi sedih ya sama Jung Hoo akhir-akhir episode, aku rasa banyak yang tidak bisa menghilangkan pikiran negative mereka pada Jung Hoo, dan selalu menganggap Jung Hoo pembuat masalah. Jung Hoo sendiri rasanya pasti lelah, untuk meyakinkan mereka kalau dia masih punya HATI..Bagaimanapun, hanya Jung Hoo yang masih mau menemani ayahnya yang tukang mukul, hanya dia yang mungkin kelak mau merawat ayahnya, sedangkan ibu dan saudara-saudara yang lain, pergi meninggalkannya. Bukankah itu sudah tanda kalau dia sebenarnya pria penyayang..)

In Jae langsung memanggil Jung Hoo dengan lembut, tanda dia tidak setuju dengan keinginan Jung Hoo itu. In Jae mungkin satu-satunya yang peduli, pada si berandal satu ini.



Eun Hye diminta menemui In Jae diruangannya. In Jae mencoba mencari tahu cerita yang sebenarnya dari yang bersangkutan. Eun Hye dnegan ketus mengatakan kalau dia tidak tertarik untuk menceritakannya.
In Jae masih belum menyerah dan berkata kalau yang dia dengar semua hanya kecelakaan tidak disengaja. Jadi bantu dia untuk informasi yang benar.

Eun Hye masih dengan sinis berkata bukankah membantu itu harus dilakukan dengan sukarela dan ikhlas, sedangkan dia, dia sama sekali tidak ingin melakukannya.
In Jae masih melanjutkan pertanyaannya, bukankah Eun Hye bermimpi menjadi seorang penyiar (Aku juga…tapi penyiar kayak Eun Hye bisa setres semua kalii yang denger, ketus dan tidak bersahabat sekali..)

Eun Hye menjawab iya, In Jae pun melanjutkan kata-katanya “Penyiar itu harusnya memiliki ketertarikan pada orang lain” (Alias Kepo..haha,,aku juga melakukannya kok..^^)

Eun Hye menjawab kayaknya ga gitu deh. In Jae bertanya lalu kenapa Eun Hye ingin jadi penyiar? Eun Hye menjawab karena seorang penyiar memiliki kehidupan pernikahan yang baik. (Amiiinnn..^^)
Eun Hye kemudian berkata kalau dia tidak ingin berlama-lama tentang ini, jadi dia akan segera pergi.



Saat Eun Hye telah pergi, Jo Bong Soo langsung mendekati In Jae dan berkata kalau ini masalah besar. Nan Hee yang juga ada disana berkata kalau Eun Hye adalah tipe anak yang egois, yang sama sekali tuidak peduli orang lain. Hanya dirinya sendirilah yang terpenting. Nan Hee juga berkata kalau anak-anak seperti Eun Hye memang banyak dan mereka biasanya bisa mengambil alih seluruh bangsa. LOL

Bong Soo berkata kalau orang tua yang meneybabkan mereka seperti itu. Orang tua hanya mengajarkan pada anaknya untuk belajar dan hanya itu, jadi menurut anak, tidak ada yang lebih penting dari nilai yang bagus.

In Jae ikut berkomentar “Sekolah juga tidak mengajarkan mereka hal-hal lain selain itu.”
In Jae bilang kalau dia bahkan belum pernah menghukum mereka dengan keras, selama ini dia hanya mencoba menghindari mereka saja.

Nan Hee menjawab apa In Jae tahu apa yang akan terjadi kalau In Jae menghukum anak-anak? Anak-anak akan menjadi raja dan ratu di rumah mereka, apapun keinginan mereka akan dipenuhi.



Hae Seon melirik ke bangku Na Ri yang kosong. Na Ri masih malu untuk kesekolah karena rahasianya terbongkar. Dia tidak sanggup menghadapi cemoohan teman-teman, apalagi harus berhadapan dengan Hae Seon, sahabatnya.
Se Chan melihat dari luar kelas, dan lalu membuka buku informasi para siswa. Dia melihat milik Na Ri, mencari nomer ponselnya mungkin. Se Chan juga khawatir kenapa Na Ri bolos sekolah hari ini?

Se Chan menulis SMS “Na Ri, dimana kau?Gurumu menunggu, cepat datang”
Baru kali ini kan Se Chan nulis SMS untuk muridnya?^^
Se Chan sendiri merasa heran dengan yang dilakukannya.



Kang Se Chan yang masuk ke ruang guru, dan duduk dikursinya, didekati Jung In Jae yang berbisik pada Se Chan bisakah dia bicara pada Jung Hoo? In Jae menceritakan kalau Jung Hoo lebih memilih dikeluarkan dari sekolah.
Se Chan menjawab kalau pasti karena Jung Hoo ga mau ayahnya datang, makanya dia kayak gitu.

In Jae berkata kalau sekarang Jung Hoo ada di ruang konseling. Mungkin Se Chan bisa menasihatinya atau bicara dengannya. Se Chan mengeluh, kalau konseling benar-benar bukan bidangnya. Tapi dia tetap menuruti kemauan In Jae.



Saat Se Chan keluar akan ke ruang konseling, ada Na Ri yang menunggu dibalik tembok dekat tangga. Se Chan tentu terkejut melihat Na Ri. Se Chan bertanya kapan Na Ri datang? Na Ri berkata kalau awalnya dia tidak ingin datang, tapi Se Chan mengirim SMS padanya, makanya dia datang. Se Chan berkata saat ini ada sesuatu yang harus dia lakukan, jadi masuklah ke kelas dulu, nanti dia akan menemui Na Ri lagi.

Na Ri kemudian memanggil Se Chan, membuat langkah Se Chan berhenti. Na Ri berkata apa Se Chan tidak bisa bicara dengannya dulu? “Aku mengalami waktu yang sulit sekarang”

Se Chan bingung, mana yang harus dia lakukan. Bicara dengan Jung Hoo atau Na Ri?
Se Chan berkata agar Na Ri menunggunya sebentar di kantor guru. Na Ri awalnya ingin protes kalau dia akan segera kembali. Se Chan pun lega dan segera ke ruang konseling.

Namun langkah Se Chan terhenti, dia berbalik, dan melihat kemana na Ri pergi. Sepertinya Se Chan mengkhawatirkan Na Ri.




Flashback

Se Chan seolah melihat saat dia dulu juga bertugas sebagai guru, dan keluarlah seorang siswi dari ruangannya di masa itu.
Seorang siswi berambut panjang yang berjalan terus menyusuri lorong, lalu kemudian bayangannya semakin kabur dan lenyap.



Flashback end

Bayangan itu tergantikan oleh Na Ri yang dimata Se chan sama persis seperti siswi berambut panjang yang ada di pikirannya tadi.



Se Chan memutuskan menemui Jung Hoo dulu di ruang konseling. Se Chan berkata kalau Jung Hoo harus membawa ayahnya. Apa Jung Hoo benar-benar ingin diusir seperti ini? Jung Hoo hanya menjawab iya. Se Chan berkata kalau begitu ya gak apa-apa. Jung Hoo kaget, karena biasanya dia akan ditahan untuk tidak seperti itu, kenapa dia sekarang malah dipersilakan keluar dari sekolah. Se Chan tersenyum dan berkata terlalu mudah kan? Se Chan melanjutkan kalimatnya “Hidupmu..ini terlalu mudah untuk orang lain. Jika kau tidak melakukannya, tidak akan ada orang lain.”



Konseling dengan Jung Hoo selesai, Se Chan pun masuk ke ruang guru, dan melihat hanya ada In Jae tanpa Na Ri disana. Se Chan mulai khawatir dan mecoba menengok diluar apa Na Ri ada disana. Se Chan bertanya pada In Jae apa Na Ri tidak datang kesini? In Jae membenarkan dan berkata Na Ri bahkan tidak membalas SMSnya. Se Chan semakin panik, dan berkata kalau tadi dia melihatnya?
In Jae heran dan bertanya dimana Se Chan bertemu Na Ri? Kenapa dia tidak melihatnya?
Se Chan diam saja dan segera keluar.



Ternyata orang yang ditemui Se Chan pertama kali adalah Hae Seon. Dia bertanya apa Hae Seon melihat Na Ri hari ini?
Hae Seon menggeleng. Na Ri tidak datang ke kelas sama sekali.
Se Chan tidak mendesak lebih jauh, saat akan meninggalkan Hae Seon, Se Chan menoleh dan melihat raut wajah Hae Seon yang sedih.
Se Chan pun bertanya apa ada seuatu yang terjadi pada Na Ri?
Hae Seon diam saja, dan Se Chan berkata ceritakan saja padanya tidak apa-apa. Hae Seon pun menceritakan kalau Na Ri lah ternyata yang mengambil ponselnya waktu itu.

Se Chan jelas terkejut mendengar penuturan Hae Seon. Darimana Hae Seon tahu, sedang dia menutup mulutnya terkait hal itu.



Dengan panik Se Chan langsung menghubungi Na Ri yang sama sekali tidak mendapatkan hasil. Se Chan yang saat itu sudah kembali keruan guru , kemudian bertanya lagi pada In Jae apa Na Ri benar-benar tidak datang? Dia bahkan tidak mengangkat teleponnya. In Jae heran melihat Se Chan yang sebegitu paniknya.
Se Chan kemudian nberkata pada In Jae kalau ponsel Hae Seon yang hilang waktu itu, Na Ri lah pelakunya. Dan sepertinya seluruh anak dikelas tahu akan hal ini. In Jae ikut kaget, dan bertanya kapan itu? Ha Kyung dan Eun Hye bahkan tidak mengatakan apapun tentang ini.

Se Chan akhirnya menyuruh In Jae untuk juga menghubungi Na Ri, siapa tahu dia akan mengangkat teleponnya. Mereka berduapun sama-sama cemas.



In jae kemudian bertanya bukankah tadi Se Chan bertemu Na Ri, memang apa yang tadi Na Ri katakan?
Se Chan menjawab kalau tadi Na Ri berkata dia segera kembali. In Jae mencoba menenangkan Se Chan dan berkata mungkin Na Ri memang sedang dalam perjalanan kembali, jadi jangan khawatir. Se Chan yang masih sibuk dnegan ponselnya menghubungi Na Ri membentak In Jae dan berkata kalau anak-anak sering berkata seperti itu, tapi nyatanya tidak. Tiba-tiba Se Chan teringat sesuatu setelah membaca pesan yang masuk di peonselnya.



Flashback

Seorang siswi berambut panjang berdiri di depan ruang guru. Saat itu Se Chan sedang sibuk mengajar dua siswi yang juga datang ke ruangannya. Dia menoleh pada siswi berambut panjang itu yang ternyata bernama Yoo Jin.
Yoo Jin berkata kalau ada sesuatu yang akan dia diskusikan dengan Se Chan. Se Chan menjawab kalau sekarang dia agak sibuk, jadi nanti saja bicaranya. Yoo Jin menjawab kalau begitu dia akan segera kembali. Se Chan dnegan tersenyum berkata sampai nanti ya.
Se Chan pun kembali melanjutkan penjelasnnya pada dua siswi yang sedang menunggu dari tadi.



Tiba-tiba Yoo Jin berjalan masuk mendekati Se Chan. Yoo Jin berkata “Maafkan aku guru.”
Setelah itu Yoo Jin keluar meninggalkan Se Chan



Flashback end

Se Chan menatap layar ponselnya dan melihat berulang kali SMS Na Ri yang berisi “Maafkan aku guru”
Kata-kata itu seolah mengingatkannya pada Yoo Jin, salah satu siswinya dulu. (Apa siswi yang digendong Se Chan dalam keadaan kritis dan tidak mampu bertahan sehingga meninggal di punggung Se Chan ya?)

In Jae heran melihat ekspresi Se Chan yang berubah tiba-tiba. Se Chan pun langsung mencari Na Ri di sekitar sekolah, takut hal-hal buruk yang akan Na Ri lakukan, karena pikirannya sedang kalut sekarang. Se Chan berhenti di toilet perempuan, dan berhenti di depannya.



Flashback

Waktu itu, Se Chan mendapati Yoo Jin dalam keadaan kritis di toilet perempuan.



Flashback End

Se Chan takut dan ragu untuk masuk. Dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Dia tidak mingin menyaksikan kematian muridnya lagi. Dia tidak sanggup.
In Jae yang ternyata mengikuti Se Chan, heran melihat Se Han hanya terdiam di depan toilet ini. In Jae pun memanggil Se Chan dan menyadarkan Se Chan dari lamunannya tentang Yoo Jin.
Se Chan segera melangkahkan kakinya kedalam, tapi In Jae langsung menarik lengan Se Chan membuat Se Han terkejut dan menatap In Jae. In Jae mengingatkan kalau ini toilet wanita. Se Chan pun sadar, dan langsung menyuruh In jae untuk mengecek ke dalamnya. In Jae pun paham dan segera masuk melihat.
Se Chan menunggu dengan cemas. Dan In Jae keluar berkata kalau tidak ada siapapun didalam toilet.



Se Chan memutuskan untuk melihat langsung ke dalam. Dia pun membuka satu persatu bilik kamar mandi itu. Dan saat akan membuka salah satu bilik, Se Chan kembali mengingat sesuatu



Flashback

Se Chan membuka setiap bilik kamar mandi di tolite wanita untuk mencari Yoo jin, dan saat membuka salah satu pintu, Se Chan mendapati tubuh Yoo Jin sudah menggantung dengan leher terikat. Kakinya terayun-ayun dia atas toilet yang tadi pasti dia pakai untuk berpijak sesat sebelum mengikat lehernya.
Yoo Jin ditemukan dalam posisi gantung diri.
Se Chan berteriak memanggil namanya.



Flashback End

Se Chan keluar dari toilet dan In jae menyusul sambil memanggil-manggi namanya. Se Chan tidak peduli dan terus melangkah mencari Na Ri.



Flashback

Se Chan yang sudah menemukan Yoo Jin menggantung dirinya di toilet, segera menggendong Yoo Jin di punggungnya untuk dibawa ke Rumah sakit atau minimal klinik sekolah. Saat itu Se chan begitu panik, dan meminta agar Yoo Jin tetap bertahan. Tapi tiba-tiba tangan Yoo Jin terkulai lemah, tanpa daya, menandakan bahwa dia sudah tidak mampu bertahan, dan sudah menghembuskan nafas terakhirnya.



Flashback End

Se Chan masuk ke salah satu ruangan, yang mungkin didatangi Na Ri dan berharap bertemu Na Ri dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada siapapun disana. Kosong. Hanya ada berderet-deret kursi yang tersusun rapi. Tanpa Na Ri.



Masih belum berhenti, Se Chan berlari lagi keluar ruangan. In jae yang terengah-engah mengikutinya berhenti saat Se Chan masuk ke satu ruangan lagi. Ruang olahraga, namun tetap tidak ada Na Ri disana. In Jae pun menghampiri Se Chan dan berkata kalau Na Ri ada dirumah. Dia baru saja mendapat telepon dari ibu Na Ri.
Se Chan menarik nafas lega mendengarna.



In Jae pelan-pelan mendekati Se Chan yang karena capek berlarian memilih untuk beristirahat dulu di ruang olahraga itu. Se Chan duduk untuk mengatur nafasnya kembali yang terengah-engah. In Jae ada disampingnya menatap dengan heran. In Jae melihat wajah Se Chan yang masih terlihat cemas.

Se Chan tahu In Jae penasaran diapun kemudian menceritakan semuanya “Ada seorang gadis bernama Yoo Jin, gadis yang kubawa dipunggungku”

Se Chan terdiam dan membuka kaca matanya, dia hampir menangis menceritakan tentang Yoo Jin. “Dia murid pertamaku..aku membunuhnya..anak itu..”

Se Chan benar-benar terisak kali ini, dia tidak mampu lagi membendung kesedihannya jika mengingat Yoo Jin. Terluka, karena merasa dialah yang menyebabkan Yoo Jin bunuh diri.



KOMENTAR :

Hufftt episode yang bener menegangkan menurutku. Terutama jelas di menit-menit akhir. Ingatan Se Chan yang berpindah-pindah dari masa lalu ke sekarang, membuatku benar-benar harus focus agar tidak salah menyampaikannya.

Alasan Se Chan sekarang kita tahu kan? Se Chan tidak mau lagi berurusan dengan anak-anak disekolah umum, karena takut kejadian atau tragedy Yoo Jin terulang.
Dia lebih memilih menjadi guru di lembaga bimbingan belajar dimana disana tidak dibutuhkan interaksi yang terlalu dekat antara guru dan murid, beda dengan sekolah pada umumnya.

Hae Seon mungkin membenci Na Ri, tapi kalau dia tahu alasan Na Ri sesungguhnya, mungkin dia juga akan merasa bersalah karena sikpanya beberapa hari yang lalu itu. Saat dia memiliki ponsel baru, dan melupakan Na Ri, sahabat terbaiknya.

Adegan Nam Soon—Ha Kyung—Heung Soo, menggelitik ya.
Ha Kyung yang langsung melepaskan pegangan Heung Soo ditangannya saat ada Nam Soon seolah mengatakan kalau “Jangan cemburu ya..Dia cuma membantuku kok”
Atau mungkin “Dia bukan siapa-siapa”
Haha..

Terimakasih ya..
Untuk episode terakhir, mungkin agak menunggu, kerjaanku sekarang ini sedikit menyita waktu..
Sabar menanti..^^

9 comments:

  1. jadi ga sabar nunggu episode terakhir..................

    ReplyDelete
  2. semangat eonnie!!
    Last episode nih. Jdi makin penasaran sama drama ini.
    Tpi gak kerasa udh mau tamat aja yaa

    ReplyDelete
  3. takut sama nasib jung hoo, dia bener dkeluarin kah?

    ReplyDelete
  4. cukup buat deg deg'an

    ReplyDelete
  5. Sabar yakk..pasti minggu ini rampung kok last episodnya..^^

    ReplyDelete
  6. mbbaaakkk...
    huhuhuhuhu..
    akhirnya tika bisa coment di sinops ni juga..
    maaf ya mbak, tika ketinggalan banyak bangetttt... T.T
    sekali buka blog, eh udah sampe eepisode 15, tinggal 1 episode lagi ya mbak..
    semangat terrruuss ya mbak..
    aq gak pengen pisah liat persahabatan seung hoo sama nam soon.. pengennya nonton teruuss.. bikin iri mbbaakkk...

    ReplyDelete
  7. semangat ya mb yg bikin eps terkhir,klo bisa abs ni nerusin ad genius lee ya.thx

    ReplyDelete
  8. Sabar ya Denada, aku juga sedang menulis sinopnya kok, mungkin sedikit terlambat dari yang aku rencanakan.
    Maaf untuk itu..^^

    Ga apa-apa kok Tika, yang penting sekarang sudah dibaca kan Sinopnya..Aku juga sedih karena sudah mau berakhir dramanya, ditambah sedih karena harus berpisah dengan semua yang biasanya koment. Pasti aku sangat kehilangan kalian deh..^^

    Tae Baek memang jadi yang terpenting setelah drama ini selesai kok Christi. Semoga sabar menunggu yak..^^

    ReplyDelete
  9. terharu ama jung hoo cs.
    persahabatan mereka bener2 gag biasa
    heung soo & nam soon bikin greget dech

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^