Monday 1 April 2013

Sinopsis SCHOOL 2013 Episode 14 Part 2

In Jae

akhirnya kembali lagi menjadi guru wali kelas 2. Tentunya masih didampingi dengan Se Chan. Mereka dan semu siswa kelas 2-2 bermain dodgeball di ruang olahraga. Penuh tawa dan canda bersama. Suasana hangat dan ramai pun tercipta. Saat-saat yang menyenangkan.

Se Chan masih berada di ruang olahraga. Sedangkan semua anak-anak sudah berhamburan keluar setelah menghabiskan makanan mereka.
Jo Bong Soo juga masih ada disana.
Se Chan dan guru Jo pun duduk bersama.



Guru Jo tiba-tiba bertanya tentang keinginan Se Chan berhenti. Apakah Se Chan benar-benar berniat seperti itu? Se Chan terdiam sebentar lalu menjawab membenarkan pertanyaan guru Jo tersebut.
Guru Jo bertanya lagi, apa sesederhana itu pemikiran Se Chan? Bagaimana bisa Se Chan menjadi guru jika berfikir sesingkat itu?
Se Chan sambil terus menunduk menjawab “Aku berfikir kalau aku..masih belum cocok..menjadi guru dan guru wali kelas.”

Guru Jo merubah posisinya menghadap Se Chan dan berkata “Se Chan”
Se chan pun menoleh mendengar panggilan gurunya itu yang begitu lembut.

Guru Jo melanjutkan kalimatnya “Ada orang-orang yang semacam itu, tapi mereka toh tetap seorang guru.”

Guru Jo kemudian tersenyum, dan Se chan menunduk lagi. Merasa malu mungkin karena apa yang guru Jo katakana adalah benar. Mungkin banyak yang berfikir sepertinya, merasa belum pantas atau layak menjadi guru bahkan guru wali kelas, tapi toh kenyataannya dia tetap seorang guru.



Saat kelas usai, Nam Soon, Heung Soo dan Jung Hoo Cs sedang bersama. Mereka sepertinya membahas bagaimana caranya melunasi uang yang sudah mereka pakai di dalam celengan babi pink itu.
Nam Soon bertanya apakah mereka bisa menemukan pekerjaan paruh waktu? Ji Hoon menjawab kalau dia sudah mencari di beberapa tempat melalui online, tapi bayarannya yang tidak cukup.
Jung Hoo kemudian bertanya pada Yi Kyung apa ada pekerjuaan paruh waktu yang bisa menghasilkan banyak uang? Yi Kyung menjawab dengan polosnya bagaimana dia bisa tahu?

Nam Soon berkata kalau dia akan melihat dulu di beberapa tempat. Mereka juga harus melakukannya dan memastikan membawa uang itu hari senin nanti.



Jung Hoo Cs mencoba memasuki beberapa rumah makan dan menawarkan jasa mereka padanya. Terlihat kalau hanya Yi Kyung dan Ji Hoon yang beramah tamah dengan pemilik restoran sedangkan Jung Hoo ogah-ogahan menunggu mereka. Jung Hoo keluar lebih dulu karena merasa pemilik restoran menolak mereka. Yi Kyung dan Ji Hoon pun segera menyusul.
Ji Hoon berkata kalau lebih baik mereka menunggu karena pemilik tadi berjanji akan menghubungi mereka.
Jung Hoo berkata ketus kalau itu tandanya mereka ditolak, apa Ji Hoon tidak bisa tahu dengan jelas maksud pemilik tadi?



Jung Hoo segera meninggalkan mereka, sedang Yi Kyung malah bertanya pada Ji Hoon apa ada yang salah dengan penampilannya sehingga mereka ditolak (ga kok bebh..kamu cakepnya sampe ke pori-pori dah..^^)



Mereka tidak menyerah dan mencoba lagi di tempat lain, tapi sepertinya hasil yang mereka dapatkan sama seperti tadi. Yi Kyung bahkan dengan kesal melepas kertas yang ditempel toko itu




Masih belum patah semangat mereka pindah ke pom bensin (Kayak tempat Nam Soon dulu kerja deh..^^)
Disana Jung Hoo mengeluh tentang bayaran anak SMA yang hanya 4 dolar.



Akhirnya mereka bekerja disebuah restoran sebagai pelayan disana. Terlihat pengunjung di restoran itu sangat ramai. Yi kyung mencoba dengan ramah melayani pelanggan yang datang. Dia terlihat sangat terlatih mengumpulkan piring-pring kotor bekas makan para pengunjung yang datang.



Jung Hoo tentu saja ikut bekerja disana. Dia sama seperti Yi Kyung, mengumpulkan piring-piring kotor. Kemudian ada salah satu pengunjung pria yang memanggil Jung Hoo untuk membersihkan mejanya. Jung Hoo pun menghampirinya,walau dengan sedikit enggan. Dia tidak terbiasa disuruh-suruh seperti ini.



Lalu tanpa sengaja saat Jung Hoo mencoba mengambil piring kotor dimeja pria itu, dia mengenai lengan baju sang Pria dengan sisa sambal di piring yang Jung Hoo ambil.
Sang Pria langsung berdiri dan marah karena keteledoran Jung Hoo. Jung Hoo dengan sok hanya membungkukkan kepalanya sedikit tanpa mengucap maaf atau hal lainnya.



Saat Jung Hoo akan melangkah pergi, sang Pria semakin marah karena menganggap Jung Hoo tidak sopan. Pria itu meminta Jung Hoo melakukannya dengan benar bukan asal seperti tadi. Sama sekali tidak menghormati.
Jung Hoo mencoba untuk tidak peduli, dan tetap akan pergi. Tapi sang Pria memegang tangan Jung Hoo agar berhenti. Mungkin karena pria itu sedikit keras dan seolah menarik tangan Jung Hoo, maka terlepaslah piring yang Jung Hoo pegang.
Suara piring yang pecah membuat susasa restoran menjadi gaduh.
Para pengunjung pun menoleh kearah mereka.



Jung Hoo marah dan mendekati pria itu. Si Pria juga semakin emosi. Pria itu bahkan mendorong Jung Hoo dan menyebutnya bajingan kecil. Jung Hoo kesal dan kemudian menendang kursi, pengunjung pun semakin dibuat takut karenanya. Jung Hoo berkata pada pria itu agar dia melihat baik-baik bajingan kecil ini.
Si Pria mulai gentar dan berkata kalau ternyata Jung Hoo adalah preman kecil, dan berani-beraninya melotot padanya. Apa ibu Jung Hoo mengajarinya hal seperti ini?

Jung Hoo yang semakin kesal karena memmbawa-bawa nama ibunya, semakin melotot tajam pada sang pria. Kemudian tanpa disangka-sangka Jung Hoo menjatuhkan sisa piring yang masih dipegangnya.
Semua pengunjung tentu pada kaget.



Yi Kyung dan Ji Hoon melihat yang Jung Hoo lakukan, dan sedikit khawatir karena mereka kan baru saja mendapatkan pekerjaan itu. Manager restoran datang ada bertanya ada apa? Setelah melihat semuanya dia meminta maaf pada pengunjung dan berkata akan memberihkan smeuanya.
Sedang Jung Hoo sudah pergi meninggalkan tempat itu.



Sang Manager langsung mengejar Oh Jung Hoo, begitu juga dengan Yi Kyung dan Ji Hoon. Yi Kyung bilang harusnya Jung Hoo mematuhi pelanggan itu tadi, sehingga tidak menimbulkan masalah seperti ini. Jung Hoo berkata apa Yi Kyung gila, kenapa dia harus melakukan hal itu? Jung Hoo berkata kalau ini bukan salahnya, baju pelanggan itu tidak terkena sama sekali, jadi kenapa dia harus disalahkan? Yi Kyung masih mencoba untuk mengajak Jung Hoo kembali, tapi Jung Hoo membentak Yi Kyung dan berkata kalau manager tadi sudah menyuruhnya pergi dan tidak akan membayar untuk semua yang sudah dirusakkannya.

Jung Hoo mengalihkan pandangannya pada Ji Hoon dan berkata Ji Hoon bisa lihat sendiri sekarang, setelah orang-orang itu melihat mereka. Mereka hanya akan dianggap rendah dan menginjak-nginjak mereka. Jung Hoo tetap akan pergi dan untuk siapa yang mau ikut, silakan ikut, tapi kalau tidak silakan kembali mengumpulkan piring kotor didalam.

Yi Kyung memegang tagan Jung Hoo saat dia akan beranjak pergi, Jung Hoo melihatnya. Yi Kyung bertanya apa yang akan Jung Hoo lakukan? Tanpa menjawab Jung Hoo menyentakkan tangan Yi Kyung yang memegangnya sehingga pegangan itupun terlepas.



Manager yang melihat Yi Kyung dan Ji Hoon memanggil mereka berdua dan bertanya apa mereka tidak segera masuk ke dalam? Mereka berdua pun menoleh ke belakang, dan tetap memilih untuk tidak mengikuti Oh Jung Hoo.



Hari seninpun tiba.
Nam Soon sudah bersiap untuk berangkat sekolah.
Dia menghitung uang yang ada di kotak simpanannya. Dia berfikir, apakan akan mengambil semua atau menyisihkannya sedikit untuk keperluannya nanti.

Kemudian Nam Soon memutuskan menelepon ayahya, mungkin ayahnya bisa mengirimkan uang untuknya.
Nam Soon bertanya kapan ayahnya akan pulang?
Sepertinya ayah Nam Soon menjawab kalau dia masih belum akan pulang dalam waktu dekat ini, sehingga Nam Soon menjawab baiklah. Dia juga berkata kalau dia masih punya uang untuk hidup. Nam Soon sepertinya enggan untuk mengatakan kalau dia sedang butuh uang saat ini. Mungkin ayahnya juga sedang sulit disana. Dia beralasan menelpon ayahnya karena hanya ingin tahu kabar ayahnya saja. Dia juga berpesan agar ayahnya juga tidak terlalu banyak minum alcohol.

Nam Soon sudah siap berangkat, namun kemudian dia menghentikan langkahnya, dia menuju kotak penyimpanan uangnya, dan mengambil semua recehan yang awalnya dia sisakan untuk kebutuhannya nanti.
Kosonglah kotak penyimpanan uang Nam Soon.



Na Ri yang sudah hampir memasuki gerbang sekolah, dikejutkan oleh Hae Seon yang tiba-tiba datang merangkul pundaknya. Hae Seon pamer ponsel baru yang dia miliki. Hae Seon berkata bukankah ini menakjubkan?
Na Ri kemudian menunjukkan ponselnya yang biasa saja dan berkata ini lebih mencengangkan kan?

Hae Seon terkejut dan bertanya bagaimana bisa ponsel Na Ri berganti biasa seperti itu?
Na Ri menjawab kalau ayahnya melempar ponselnya dan akhirnya dia hanya mendapat ganti ponsel yang biasa seperti ini. Itu karena ayahnya melihat hasil raportnya.

Hae Seon juga berkata kalau ayahnya sudah melihat hasil raportnya. Tapi dia kemudian menangis dan bilang pada ayahnya ini snagat mengerikan, sehingga orang tuanya tidak mempermasalahkannya lagi.



Na Ri heran dan tidak percaya. Dia kemudian bertanya lalu bagaimana bisa Hae Seon mendapatkan ponsel sebagus itu? Hae Seon menjawab kalau dia berjanji pada ayahnya jika dia akan meningkatkan nilai, asal dibelikan ponsel ini. Na Ri berkata kalau dia benar-benar iri dibuatnya.
Hae Seon berkata kalau dia akan bermain dengan Na Ri sepanjang hari dengan permainan yang ada di ponselnya.
Hae Seon melangkah meninggalkan Na Ri yang sedang bertanya apakah matanya terlihat bengkak? Hae Seon tidak menjawab dan malah sibuk dnegan gamesnya.



Di dalam kelas, Hae Seon kembali pamer dengan teman-temannya tentang ponsel baru yang dia punya. Dia seolah tidak peduli dengan Na Ri sahabatnya itu. Na Ri hanya melihat saja dari mejanya dengan tatapan iri, karena mereka punya ponsel yang bagus-bagus. Kemudian dia menatap ponselnya yang biasa saja, lalu menaruhnya kedalam laci. Na Ri pun merebahkan kepalanya di meja, frustasi.



Ha Kyung tiba-tiba teringat kalau hari ini Senin dan Nam Soon harus mengembalikan uang denda keterlambatan yang dipakainya. Ha Kyung berdiri, dan kemudian menoleh ke meja Nam Soon. Nam Soon pun melihat Ha Kyung. Mereka hanya saling menatap, tapi Nam Soon seolah tahu kalau Ha Kyung ingin mengajaknya bicara. (Romantis gila..^^)



Saat Nam Soon akan melangkah keluar, dia berpapasan dengan Ji Hoon dan Yi Kyung yang masuk ke kelas. Tapi Nam Soon tidak peduli, dan terus melangkah keluar karena Ha Kyung menunggunya.



Saat sudah diluar kelas, Nam Soon sedikit kikuk. Ha Kyung hanya diam saja, kemudian Nam Soon berdehem, dan mengeluarkan amplop di dalam saku seragamnya.
Nam Soon berkata dengan sedikit malu kalau dia masih kurang 100 dolar.

Ha Kyung mengeluh tidak percaya. Dia berkata 5 orang selama 2 hari tapi masih saja kurang. Apa mereka berlima menggunakan kepala bukan tubuh mereka? Nam Soon menjawab kalau dia berjanji sebelum akhir kelas uangnya sudah terkumpul semua.




Ha Kyung memejamkan matanya, setres karena ulah Nam Soon dan yang lain. Dia kemudian mengeluarkan uang di sakunya dan berkata kalau dia akan menambahkan uang itu, dan segera mengambil amplop yang Nam Soon pegang dan memasukkan uang itu kedalamnya. Nam Soon sendiri diam saja tanpa protes saat Ha Kyung menyerahkan kembali amplop itu padanya.



Nam Son pun masuk ke kelas, tapi saat dia menuju bangkunya, Joong Hyung menghentikan Nam Soon dan bertanya apa Nam Soon duah mengumpulkan uang itu?
Seorang lainnya merasa diingatkan kalau ini adalah Senin, dan langsung bertanya pada Ha Kyung, apa Ha Kyung sudah mendapatkan uangnya? Kang Joo yang mendengar itu ikut merasa cemas.



Nam Soon menjawab kalau uang yang dia kumpulkan masih kurang sedikit. Heung Soo yang mendengar pengakuan Nam Soon memejamkan matanya, merasa sepertinya keadaan tidak akan bertambah baik. Nam Soon berjanji kalau sore ini dia akan mengumpulkan sisanya.



Kyung Min kemudian ikut bicara kalau Ha Kyung pasti akan bertanggung jawab tentang hal ini. Eun Hye juga tidak mau ketinggalan, dia berkata kalau bukankah Ha Kyung pasti sudah ikut membantu Nam Soon dengan memberikan uangnya?



Ki Deok mendekati Heung Soo dan berkata apa Heung Soo Hyungnim merasa marah?
Nam Soon sendiri yang sudah duduk di bangkunya langsung merebahkan kepala di meja.



Jung In Jae sedang melihat absen siswa di ruangannya. Dia kemdian beralih ke ponselnya,dan menulis SMS untuk Jung Hoo. “Jung Hoo, apa kau masih tidur?”

Tiba-tiba masuklah Na Ri dan langsung mendekati Se Chan. Na Ri menyerahkan dokumen perencanaan karir yang disuruh ayahnya agar diberikan pada Se Chan.
Se Chan menelitinya, dan kemudian bertanya apa Na Ri punya ide akan masuk kemana nanti?
Na Ri menjawab kalau dia ingin masuk teater. Dia kemudian menjelaskan, kalau dia pernah menjadi aktris anak sejak umur 8 tahun, dan selama 3 tahun dia berakting drama setiap hari. Na Ri bertanya apa Se Chan tidak pernah melihatnya di TV?
Se Chan sedikit bingung dan berkata kalau dia jarang melihat TV.

Na Ri kemudian bertanya bagaimana menurut Se Chan? Pengalamannya sudah cukup kan untuk masuk Teater dan Studi Film?
Se Chan menjawab tidak mungkin.



In Jae ikut bertanya kenapa Na Ri tertarik masuk Teater dan Studi Film? Na Ri menjawab kalau seperti yang dia bilang tadi, dia adalah seorang aktris anak.
Se Chan kemudian bertanya apa seperti itu yang akan Na Ri katakan pada wawancara masuk kerja nanti? Apalagi pengalaman Na Ri sudah terlalu lama, jadi tidak masuk hitungan.

In Jae mulai kesal, karena Se Chan selalu mematahkan semagat anak-anak. Se Chan tidak peduli, dan melanjutkan kata-katanya, kalau dari nilai yang dia lihat, Na Ri tidak akan bisa masuk dimanapun. Jadi cara yang tepat, Na Ri harus meningkatkan nilainya dulu.



Setelah Na Ri keluar dari ruang guru, In Jae menatap Se Chan dengan kesal. Se Chan jadi salah tingkah dan menjawab kalau dia hanya berfikir realistis saja.



Suasana kelas ramai, karena memang ini jamnya istirahat. Mereka sudah bersiap makan siang. Terlihat Hae Seon masih asik dengan ponsel barunya, dan teman-teman yang mengerubunginya. Na Ri yang habis dari ruangan Se Chan, terlihat lesu. Dia duduk di bangkunya dan melihat ke meja Hae Seon yang sedang asik main games di ponsel barunya.
Na Ri berkata pada Hae Seon agar mau bicara dengannya, dia butuh teman saat ini. Hae Seon menjawab tunggu dulu sebentar tanpa mengalihkan pandangannya pada Na Ri, dan terus terpaku di ponselnya.

Na Ri kecewa, tapi dia mencoba lagi dengan berkata kalau sekarang perasaannya sedang kacau, jadi temani dia bicara.
Hae Seon masih menjawab dengan cuek dan berkata tunggu sebentar. Dia tetap asik bermain games yang ada di ponselnya.

Na Ri mencoba lagi dengan bertanya apa Hae Seon tidak akan makan siang? Hae Seon lagi-lagi menjawab tunggu sebentar.
Hae Seon masih menjerit-jerit senang karena permainan gamesnya.



Na Ri memutuskan keluar. Dia duduk sendiri di halaman sekolah sambil melihat ponselnya. Dia sangat sedih karena Hae Seon sahabat baiknya bisa melupakannya hanya karena sebuah ponsel. Padahal saat ini perasaannya sedang kacau, dan butuh teman untuk bicara.



Di lain tempat, Hae Seon terlihat sedang menikmati makan siang dengan teman-teman barunya tadi. Kelompok Ga Eun yang kerjanya cuma berdandan saat jam pelajaran. Hae Seon bahkan lupa pada Na Ri.
Na Ri yang kebetulan baru masuk ke ruang makan, melihat ke meja dimana Hae Seon sedang bercanda bersama teman-temannya.
Na Ri semakin kecewa, dan membalikkan badannya melangkah pergi.



Nam Soon , Heung Soo, Ji Hoon dan Yi Kyung ada di halaman sekolah. Yi Kyung berkata kalau kalau Jung Hoo tidak mengangkat teleponnya. Heung Soo bertanya pada Nam Soon berapa yang kurang? Nam Soon menjawab 70 dolar. Ji Hoon bertanya dimana lagi mereka bisa mendapatkan uangnya? Nam Soon menjawab, kalau dia tahu mana mungkin dia masih ada di sini?

Yi Kyung mengusulkan agar mereka jujur saja pada In Jae atau Se Chan. Kemudian mereka bisa meminta guru Jung untuk membantu mereka melunasi sisanya.
Nam Soon menjawab, kalau Yi Kyung pasti sudah tidak waras.
Kemudian dengan konyolnya Yi Kyung berkata kalau dia bisa medapatkannya dengan malak. Berikan waktu satu jam saja, maka dia bisa mendapatkan 30 dolar.
Heung Soo menolak itu.
Yi Kyung berkata lagi, kalau mereka cuma diam seperti ini, apa uang akan jatuh dari langit?
(Jadi lebih baik malak ya..?Haha LOL..^^)

Nam Soon berkata lebih baik kita gunakan otak kita. Yi kyung bertanya “Kita?” (Elo aja kalii…haha..^^)
Yi Kyung bertanya seperti itu seakan menegaskan bukankah mereka berempat tidak memiliki otak..LOL



Na Ri yang ada di kelas, mencoba menulis surat untuk Seon. Kalau bicara tidak bisa, mungkin Seon akan membaca suratnya.

“Seon, aku tidak berfikir bisa pergi ke pelajaran terbuka. Haruskan dia kembali lagi ke akademi sekarang? Dalam hal appaun, kau rasanya marah sampai mau mati. Aku menyayangimu Seon.”

Na Ri melipat suratnya dan menyelipkan di buku pelajaran Hae Seon.



Masuklah Hae Seon yang langsung duduk di kursinya, dia masih terlihat bercanda dengan kelompok Ga Eun.
Na Ri mencoba mengatakan pada Hae Seon agar membaca suratnya.
Hae Seon siap membuka surat itu, tapi kemudian teman Ga Eun datang lagi dan bertanya bagaimana Hae Seon menyelesaikan games yang ini? Hae Seon pun lebih tertarik dengan permainan itu daripada membaca surat Na Ri.
Kemudian masuklah Joong Hyun, yang memberitahu kalau sekarang saatnya pelajaran olahraga, sehingga anak-anak harus bersiap ganti baju dan segera ke lapangan.



Semua anak berhamburan keluar kelas termasuk Hae Seon, tinggallah Na Ri sendirian disana. Hae Seon lagi-lagi tidak mempedulikannya. Surat Na Ri pun tidak sempat dibaca oleh Hae Seon, membuat Na Ri mengambilnya kembali. Meremas kertas iru dan membuangnya di laci meja.



Semua sudah berganti seragam olahraga, termasuk Heung Soo dan Nam Soon. Ki Deok senang dan berteriak kalau akhirnya mereka bisa main sepak bola.
Nam Soon melihat Heung Soo yang keluar kelas.
Wajah Heung Soo berubah begitu mendengar kalau olahraga kali ini adalah sepak bola. Kata-kata itu berhasil membuatnya terpaku beberapa detik di tempat. Dia tahu, kalau sepak bola sudah tidak bisa dia sentuh walapun seberapa besar keinginannya.
Tiba-tiba Heung Soo teringat kembali akan kaki Nam Soon yang menginjak dengan sekuat tenaga kakinya di malam itu. Luka itu membuatnya tidak bisa bermain sepak bola lagi.



Nam Soon sendiri juga tidak seriang Ki Deok dan teman lainnya yang bisa bermain sepak bola, dia tahu Heung Soo akan bersedih mendengar kata-kata itu. Diapun tahu, kalau penyebab Heung Soo tidak bisa bermain sepak bola seperti dulu adalah karenanya.



Heung Soo berbalik dan menatap Nam Soon, dia berkata agar Nam Soon tidak membuat ekspresi seperti itu. Nam Soon yang dari tadi menunduk, berusaha melihat Heung Soo. Heung Soo mengatakan agar Nam Soon tidak seperti itu. Nam Soon menjawab kalau hal speerti ini mengganggunya. Apa yang bisa dia lakukan untuk itu?”Aku bahkan tidak bisa menelan atau meludah”

Heung Soo menjawab kalau begitu jangan membuatnya terlihat jelas, berpura-puralah.



Heung Soo melangkah masuk ke kelas kembali, Nam Soon mengikuti di belakangnya. Heung Soo yang tahu Nam Soon ikut masuk, kembali berbalik dan menghadap Nam Soon. Dia mengulanginya dengan jelas agar Nam Soon berpura-pura dengan baik. Dia tidak akan masuk ke kelas, kalau Nam Soon tidak segera pergi. Nam Soon segera mengangguk.



Heung Soo langsung menuju bangkunya. Dia merebahkan kepalanya di meja, dan terlihat sedih. Heung Soo pun mencoba memejamkan matanya agar bisa melupakan semua.
Tapi Heung Soo tidak bisa. Dia membuka matanya kembali, berdiri dan melangkah.



Hae Seon terlihat tidak menggandeng Na Ri, dia tertawa bahagia dengan yang lainnya. Lalu terlihat Na Ri, yang tidak mengganti seragamnya, Hae Seon yang melihat Na Ri segera memanggilnya. Na Ri pun berhenti.




Hae Seon segera menghampirinya dna bertanya kemana Na Ri akan pergi? Na Ri menjawab kalau dia izin pulang.
Hae Seon bertanya apa Na Ri sakit? Na Ri menjawab kalau dia sedikit mual. Hae Seon berkata kalau begitu Na ri harus pulang dan tidur nyenyak.
Setelah mengatakan itu, Hae Seon kembali pergi dna meninggalkan Na Ri.
Na Ri hanya memandang kepergian Hae Seon dengan pandangan tidak percaya.
Na Ri benar-benar kecewa.



Jung Hoo kemudian datang setelah pelajaran Olahraga usai. Yi Kyung langsung mendekat dan bertanya kapan Jung Hoo datang? Jung Hoo menjawab kalau dia datang lebih awal. Ji Hoon bertanya Jung Hoo habis dari mana saja?
Jung Hoo mengeluarkan uang di saku celananya dan menaruh di meja dengan memukul meja, sehingga menarik perhatian anak-anak lain di kelas. Jung Hoo berkata kalau dia habis cari uang.

Yi Kyung kaget karena semua siswa memandang mereka, dia segera mengambil uang Jung Hoo, dan berpura-pura itu uang permainan Jung Hoo, dan memasukkannya kebalik saku seragam Jung Hoo. Lalu mengajak Jung Hoo keluar kelas.



Yi Kyung langsung menelpon Nam Soon dan berkata kalau Jung Hoo sudah datang. Yi Kyung kembali bertanya apa Jung Hoo benar-benar punya uang? Jung Hoo mengeluarkan uang di sakunya tadi dan menjawab ini kan uang. LOL
Yi Kyung bertanya darimana Jung Hoo mendapatkannya? Jung Hoo menjawab kenapa Yi Kyung peduli?



Datanglah Nam Soon dan heung Soo. Yi Kyung langsung memberikan uang itu pada Nam Soon. Nam Soon juga menanyakan dimana Jung Hoo mendapatkan uang ini? Jung Hoo membentak dan berkata ambil saja. Kenapa malah menanyakannya? Nam Soon emngulanginya lagi, dan Jung Hoo kembali berkata “Uang ya uang!”
Jung Hoo langsung pergi dan Yi Kyung menyuruh Nam Soon untuk segera membayar denda keterlambatan. Biar lain waktu saja mereka menanyakannya kembali pada Jung Hoo.



Nam Soon dan Heung Soo saling berpandangan. Nam Soon seolah meminta pendapat Heung Soo. Mata memang saling bicara yak..^^



Nam Soon segera masuk ke kelas, dan berdiri di depan. Dia berkata kalau dia akan mengembalikan denda keterlambatan. Uangnya sudah cukup sekarang. Nam Soon menyerahkannya pada Ha Kyung. Dan Ha Kyung dengan senyum bertanya apa sudah semuanya?



Temannya Ki Deok langsung memuji Nam Soon dnegan berkata kalau Nam Soon benar-benar mampu. Ha Kyung berkata kalau jumlahnya pas, dan saat Eun Hye ingin ikut melihat isi di dalam amplop, Ha Kyung menariknya menjauh.



Kang Joo berdiri dan berkata kalau kali ini Nam Soon bisa dimaafkan, tapi jangan sampai Nam Soon mengulanginya lagi. Nam Soon mengucapkan terima kasih untuk itu.



Shin Hae Seon memecah kegaduhan anak-anak karena uang denda sudah kembali. Dia bertanya apa ada yang melihat ponselnya? Heung Soo kaget, begitu juga Kang Joo.
Ki Deok mendekati Hae Seon dan bertanya bukankah itu baru? Hae Seon mengeluh dan bertanya apa yang harus dia lakukan? Itu jelas masih ada saat kelas guru Jung. Dia yakin ayahnya pasti marah dan akan membunuhnya kalau tahu tentang ini.
kang Joo dan yang lainnya seolah kaget karena berita hilangnya ponsel Hae Seon.



Eun Hye langsung berkata kalau ini sangat kebetulan. Ha Kyung langsung menoleh kearah Eun Hye. Eun Hye kembali berkata kalau ponsel Hae Seon hilang tepat saat Nam Soon berhasil mengumpulkan denda keterlambatan.
Ha Kyung dan Kang Joo jelas kesal mendengarnya.



Jung Hoo masuk ke kelas, dan semua memandang kearahnya, mengira-ngira apa mungkin Jung Hoo yang mencuri ponsel Hae Seon. Jung Hoo merasa heran dengan semua tatapan teman-temannya itu. Yi Kyung pun ikut memandang Jung Hoo.



Ha Kyung mengajak Nam Soon bicara berdua di tempat yang sepi. Ha Kyung berkata kalau dia tidak meragukan Nam Soon, tapi darimana Nam Soon mendapatkan sisa yang kurang tadi pagi? Nam Soon menjawab kalau Oh Jung Hoo yang membawa padanya. Ha Kyung bertanya lagi, dimana Jung Hoo mendapatkannya? Nam Soon menjawab kalau dia sendiri tidak tahu dimana Jung Hoo mendapatkannya.
Ha Kyung hampir berkata menuduh Jung Hoo, tapi Nam Soon memotong perkataan Ha Kyung dan menjelaskan kalau Jung Hoo sudah berubah. Ha Kyung bertanya “Sungguh?”
Nam Soon mengangguk tanda iya.



Kang Joo dan Ha Kyung sama-sama ada di toilet permepuan. Kang Joo mulai bergosip disana, dengan berkata kalau ini pasti ulah Oh Jung Hoo. Ha Kyung mengelak dna berkata sepertinya juga bukan Jung Hoo yang melakukan. Ha Kyung menjelaskan kalau Oh Jung Hoo yang melengkapi kekurangan denda keterlambatan.
Kang Joo terkejut dan tidak percaya.



Tanpa disangka Kyung Min keluar dari bilik kamar mandi, dan bertanya apa maksud yang Ha Kyung katakan tadi? (Ini nih kebiasaan cewek, ngerumpi di kamar mandi, udah jelas dinding kamar mandi berkuping..^^)
Kyung Min bertanya kenapa Oh Jung Hoo mau dnegan suka rela membayar kembali denda keterlambatan? Kyung Min langsung mengambil kesimpulan kalau denda keterlambatan, Oh Jung Hoo lah yang yang memakainya.

Kang Joo menjelaskan kalau ini bukan berarti Oh Jung Hoo yang menggunakannya. Saat itu Jung Hoo dalam keadaan mendesak, sehingga Nam Soon berinisiatif untu meminjamkannya.
Kyung Min tidak peduli, dan bertanya darimana Oh Jung Hoo bisa mendapatkan uangnya? Kalau dia punya uang, mana mungkin dia menggunakan uang keterlambatan? Ha Kyung berkata kalau Jung Hoo sudah berubah. Jadi lebih baik mereka berpura-pura tidak mengetahuinya.
Kyung Min menjawab bagaimana bisa untuk berpura-pura tidak tahu? Begitu Hae Seon kehilangan ponselnya, Jung Hoo memiliki sejumlah uang.



In Jae dan Se Chan masuk ke dalam kelas, dan berdiri di depan para siswa. In Jae bertanya bagaimana ini bisa terjadi lagi? Apa yang harus dia lakukan dengan mereka semua?
Hae Seon berkata kalau dia tidak tahu apakah pelakunya dari kelas mereka atau bukan, tapi yang jelas ponselnya hilang selama jam olahraga. Saat itu pintu kelas juga tidak ditutup.



Se Chan bertanya pada Nam Soon bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana pintu kelas tidak dikunci? Nam soon meminta maaf dan menjawab kalau dia lupa.
Heung Soo langsung menoleh kearah Nam Soon. Saat itu cuma ada dia dikelas, Heung Soo cemas jika tuduhan jadi mengarah kepadanya. Karena dialah satu-satunya yang tidak ikut olahraga dan tinggal di dalam kelas. Nam Soon tidak mengatakan itu pada Se Chan, bahwa ada Heung Soo dikelas.
Nam Soon pun ikut menoleh kearah Heung Soo, dan lagi-lagi mata mereka saling berbincang-bincang. LOL



In Jae berkata kalau memang bukan dari kelas mereka, itu sungguh melegakan. Namun, ada kemungkinan seseorang telah membuat kesalahan, jika memang diantara mereka ada yang mengambilnya, harap segera dikembalikan. In Jae bertanya kalau mereka tidak lupa kan dimana ruang “Hilang dan Ditemukan” berada? Jika mereka yang mengambil, mengembalikannya hari ini, maka orang itu bebas dari hukuman. Memang terasa sulit, tapi jika mereka meneguhkan niat, maka mereka bisa menyingkirkan rasa malu seumur hidup, dan membuangnya jauh-jauh.
In Jae juga berkata karena inilah, jam belajar sore ditiadakan.
Anak-anak senang karena mereka bisa segera pulang.
Se Chan hanya menyunggingkan senyumnya sedikit melihat reaksi anak-anak.



Anak-anak bergegas pulang, sedang Nam Soon teridam seolah memikirkan kejadian ini. Yi kyung kembali menoleh menatap Jung Hoo.



Di ruang guru, berita itu langsung hangat menyebar. Mereka heran lagi-lagi kelas 2-2 berulah. Bagaimana bisa mereka menemukan ponsel yang hilang, karena bisa saja mereka langsung menjualnya?
Se Chan bertanya berapa kira-kira yang bisa didapat jika kita menjual ponsel ke makelar?
Nan Hee menjawab mungkin sekitar 100 jika masih baru.



Di kelas 2-2, anak-anak mulai pulang, dan kelas mulai sepi. Ki Deok menenangkan Hae Seon agar tidak terlalu memikirkan ponselnya yang hilang. Kyung Min ikut berkata kalau pasti seseorang yang tiba-tiba punya uang yang mengambilnya.



Ki Deok Cs mulai kepo dan bertanya siapa?
Jung Hoo sudah tahu kearah mana pembicaraan ini. Mereka pasti menuduhnya, karena dia yang tiba-tiba punya uang hari ini.

Lalu tanpa diduga-duga Kyung Min berkata kalau Go Nam Soon adalah orang yang tiba-tiba memiliki uang dalam jumlah besar hari ini.
Go Nam Soon yang sudah siap pulang, jadi terhenti langkahnya mendengar kalau dia sang tertuduh. Ki Deok Cs menjawab tidak mungkin kalau Nam Soon yang melakukannya.

Kyung Min tiba-tiba berdiri dan bertanya pada Jung Hoo, kalau dia punya uang kan hari ini? Jung Hoo menjawab ketus kenapa memangnya kalau dia punya uang? Apa tidak boleh? Kyung Min berkata tentu saja tidak ada yang melarang Jung Hoo memiliki uang. Dia hanya bertanya saja.



Nam Soon dan Heung Soo mengajak Jung Hoo Cs bertemu. Jung Hoo bertanya apa Nam Soon juga menuduh dia yang melakukannya? Nam Soon menjawab tidak. Tapi dia bertanya dimana Jung Hoo mendapatkan uang itu? Jung Hoo harus memberitahunya.Jung Hoo menolak, dan Yi Kyung dengan lembut berkata kalau ini hanya karena situasinya buruk, dan anak-anak bisa menuduh Jung Hoo yang mencuri ponsel Hae Seon. Jung Hoo marah dan bertanya pada Yi Kyung apa Yi Kyung juga mulai menuduhnya? Ji Hoon mencoba berkata kalau situasinya yang membuat orang-orang jadi menuduh Jung Hoo.?

Jung Hoo semakin kesal, dan berkata ini bukan karena situasinya, tapi memang mereka saja yang tdiak percaya padanya.
Nam Soon berkata kalau ini tidak akan selesai jika jung Hoo tetap keras kepala. Jung Hoo membentak Nam Soon dan berkata hanya karena dia miskin, maka dia dituduh mencuri. Dan karena dia miskin jadi sangat aneh jika dia tiba-tiba memiliki uang.

(aku bisa ngerti perasaan Jung Hoo, kadang memang susah membuat orang lain percaya bahwa bukan kita yang salah. Apalagi maslaah uang memang sangat riskan dna bisa membuat orang tersinggung.)



Yi Kyung dan Ji Hoon yang masih ada disana mencoba membela Jung Hoo. Ji Hoon berkata walaupun mereka jahat dan senang berkelahi, tapi mereka tidak pernah mencuri.
Nam Soon menatap Heung Soo yang daritadi terdiam, dan bertanya kenapa Heung Soo tidak berkomentar apapun?



Keesokan paginya di Seungri, terlihat mobil polisi memasuki halaman Seungri. Anak-anak bingung melihatnya. Heung Soo yang akan masuk ke sekolah, terlihat cemas. Entahlah apa dia takut kalau dia yang akan ditangkap, mengingat dia yang ada di dalam kelas selama pelajaran Olahraga kemarin.



In Jae dan Se Chan ada di ruangannya sedang sibuk, lalu tiba-tiba ada sms di ponsel In Jae, dari Na Ri yang ijin tidak masuk sekolah karena sakit. (Aku kok jadi kepikiran Na Ri ya yang ngambil..^^)



Bersambung ke Part 3

KOMENTAR :

Masih ada 7 menit tersisa, tapi hari ini aku lumayan sibuk sampai sore, jadi aku ga bisa menghabisnya langsung. Jadi terpaksa aku memotongnya lagi..Maaf ya..
Sisanya besok Insya Alloh..
Maaf ya..^^

3 comments:

  1. Makasih sinopsisny, scpatny y ...

    ReplyDelete
  2. iya,,,sll sabar menanti kelanjutan sinopsisnya....yufa

    ReplyDelete
  3. makasih sinopsisx............

    ReplyDelete

Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^